Anda di halaman 1dari 4

Masih ingat dengan konsep kelembaman?

Newton pernah menjelaskan ini


dalam Hukum Newton I. Dia berkata bahwa benda yang awalnya diam akan tetap diam,
dan yang awalnya bergerak akan tetap bergerak dengan kelajuan konstan
(tetap). Kecenderungan benda untuk “mempertahankan diri” ini disebut dengan inersia. 

salah satu contoh momen kelembaman yaitu pada gasing yang berputar dengan simbang,
karena telah didesain dengan sedemikian rupa sehingga massa gasing tepat berada
ditenga-tengah gasing.

Inersia atau kelembaman pada dasarnya adalah sifat suatu objek yang cenderung menolak keadaan
geraknya. Dapat dikatakan juga, inersia adalah gaya yang menahan benda yang diam agar tetap diam
atau memungkinkan benda yang bergerak untuk tetap bergerak dengan kecepatannya saat itu alias
konstan. Semakin besar kelembaman objek, semakin besar pula  kekuatan yang Anda butuhkan untuk
mengubah kecepatan dalam waktu tertentu.

Demikian juga, momen inersia adalah sifat di mana objek menolak perubahan pada posisi gerak
rotasinya. Dengan jumlah momen inersia yang lebih besar, kita membutuhkan sejumlah besar torsi
untuk menghasilkan perubahan yang sama dalam kecepatan sudutnya pada waktu tertentu.

Tidak seperti inersia, momen inersia bergantung pada massa objek dan distribusi massa di sekitar
sumbunya. Nilai momen inersia dapat bervariasi sehubungan dengan sumbu yang berbeda. Untuk
memutar objek pada sumbu yang berbeda dengan kecepatan sudut yang sama, Anda memerlukan torsi
yang berbeda. Satuan Momen Inersia adalah kg m2

Lalu, apa kaitannya Inersia dengan Momen Inersia? Kalau inersia adalah kelembaman
untuk gerak translasi (pergerakan yang sifatnya lurus/linier), Momen Inersia
merupakan kelembaman untuk gerak rotasi (pergerakan yang sifatnya muter dari
poros).

Supaya lebih mudah untuk diingat, cukup ingat perbedaan singkat inersia dan
momen inersia, seperti Inersia: gerak translasi. Momen Inersia: gerak rotasi.

pertama-tama kita perlu tahu konsep Momen Inersia terhadap benda-benda


seperti bola pejal, bola berongga, silinder berongga, dan silinder pejal. Secara fisika,
benda-benda seperti itu dianggap terdiri dari partikel-partikel super kecil yang
membentuknya. Terdapat banyak partikel yang Menyusun benda benda tersebut.
Setiap partikel di benda ini punya momen inersianya masing-masing.
Penghitungannya adalah dengan mengalikan massa partikel dengan kuadrat jari-
jari partikel terhadap poros benda.
Sifat-sifat Momen Inersia
Seseorang dapat menentukan momen inersia sebagai kuantitas tensor. Hal ini berarti bahwa momen inersia
memiliki nilai yang berbeda untuk sumbu yang berbeda.

MOI sepenuhnya tergantung pada massa objek dan distribusi massanya di sekitar porosnya.

Setiap objek dapat memiliki nilai-nilai MOI yang berbeda tentang porosnya yang berbeda.

Momen Inersia adalah sifat dasar dari setiap hal yang mempertahankan gerak sudutnya. Ini hanya berlaku
sampai satu torsi eksternal yang diterapkan padanya.

Momen inersia (kelembaman) menurut para ahli

Menurut Halliday (2010) dalam bukunya mengatakan bahwa momen kelembaman


adalah kemampuan suatu benda untuk mempertahankan keadaan awalnya. Suatu benda dapat
melakukan gerak melingkar jika pada benda tersebut bekerja sebuah momen gaya. Akibat
momen gaya inilah timbul gerak rotasi dari gerak rotasi terjadi percepatan sudut, kecepatan
sudut dan momen inersia serta momen gaya (torka).
Dan Tipler (2001) menyatakan bahwa momen inersia adalah ukuran resistansi atau
kelembaman suatu benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi.
Walker (2010) : momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk
berotasi terhadap porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Adapun rumus
dari momen inersia adalah I = mr2. Momen inersia diberikan lambang I dengan demikian
momen inersia dari sebuah partikel bermassa m didefinisikan sebagai hasil kali massa (m)
dengan kuadrat jaraknya (r).

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai benda-benda tegar yang


memiliki momen inersia. Termasuk kita (manusia) juga termasuk benda tegar yang memiliki
momen inersia. Dimana benda tegar merupakan keadaan suatu benda untuk mempertahankan
posisinya ketika mendapat gaya atau tekanan dari luar. Kita ketahui behwa setiap benda tegar
memiliki momen inersia yang berbeda. Hal ini karena disebabkan beberapa faktor yaitu pusat
rotasi benda, massa benda dan jari-jari benda tegar itu sendiri. Dan untuk membuktikan teori
tersebut maka dilakukanlah pratikum ini yang membahas tentang momen kelembaman atau
momen inersia pada beberapa benda tegar.
Momen inersia dapat dimiliki oleh setiap benda, manusia pun memiliki momen
inersia tertentu. Besarnya momen inersia bergantung pada berbagai bentuk benda, pusat
rotasi, jari-jari rotasi dan massa benda. Pada penentuan momen inersia bentuk tertentu seperti
bola silinder pejal, plat segiempat atau bentuk yang lain cenderung lebih mudah daripada
momen inersia benda yang memiliki bentuk tidak sempurna atau tidak beraturan. Bentuk
yang tidak beraturan ini tidak bisa dihitung jari-jarinya sehingga terdapat istilah jari-jari
girasi. Benda tegar dengan bentuk senbarang digantungkan pada suatu poros yang tetap di O,
jika diberi simpangan kecil kemudian dilepas, akan berayun dengan periode ayunan T
sebesar:
T = 2π                                  .......................................................................... (2.1)
dengan I adalah momen kelembaman atau momen inersia, massa benda, g percepatan
gravitasi bumi, dan l jarak dari sumbu putar ke pusat massa.Untuk benda yang diputar tidak
pada pusat massa terdapat teorema hubungan sumbu sejajar sebagai berikut :
I = Ipm + ml2                                    .......................................................... (2.2)
dengan I adalah momen inersia pada sumbu tersebut, Ipm adalah momen inersia terhadap
sumbu putar melalui pusat massa dan l adalah jarak kedua sumbu putar (Giancolli, 1989).
Jika benda tegar terdiri atas sedikit partikel. Kita dapat menghitung inersia
rotasinya terhadap sumbu yang diberikan dengan persamaan:
I = ∑miri²                                     ............................................................ (2.3)
Artinya, kita dapat menentuka perkalian mr² untuk masing-masing partikel dan kemudian
mejumlahkan perkalian tersebut. (Ingatlah bahwa r adalah jarak tegak lurus partikel dari
sumbu rotasi yang diberikan). Jika benda tegar terdiri atas banayk partikelyang berdekatan
(kontinu, seperti frisbee), menggunakan persamaan (3) akan memerlukan komputer.
Oleh karena itu, kita mengganti penjumlahan dalam persamaan tadi dengan integral dan
membatasi inersia rotasi benda sebagai :
I = ʃr²dm (inersia rotasi, benda kontinu)                 .......................................... (2.4) (Halliday, 2010).

Momen kelembaman merupakan kemampuan suatu benda untuk mempertahankan


keadaannya semula. Momen inersia merupakan ukuran atau tingkat kelembaman sebuah
benda terhadap perubahan dalam gerak rotasi. Momen inersia dapat dimiliki oleh setiap
benda, manusia pun memiliki momen inersia tertentu. Besarnya momen inersia bergantung
pada berbagai bentuk benda, pusat rotasi, jari-jari rotasi dan massa benda. Pada penentuan
momen inersia bentuk tertentu seperti bola, silinder pejal plat segiempat atau bentuk yang
lain cenderung lebih mudah daripada momen inersia benda yang memiliki bentuk tidak
sempurna atau tidak beraturan. Bentuk yang tidak beraturan ini tidak bisa dihitung jari-
jarinya, sehingga terdapat stilah jari-jari girasi.

http://sanphysicsedc.blogspot.com/2015/06/momen-kelembaman.html

https://www.ruangguru.com/blog/momen-inersia

Anda mungkin juga menyukai