Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH PROYEK PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (ELDAS)

PTA 2022/2023

Di Susun oleh:
2KB03
KAMIS/I (SATU)
FAISAL FIRDAUS / 20121407
IMAM ABDUL FATAH / 20121592

LABORATORIUM DASAR ELEKTRONIKA DAN


KOMPUTER
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (ELDAS)
SISTEM KOMPUTER (S1)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : 741 Light Dark Sensor


Nama/NPM : 1. Faisal Firdaus (20121407)

2. Imam Abdul Fatah (20121592)

Kelas : 2KB03

Hari/Shift : Kamis/2

Penguji I Penguji II

(....................) (....................)

Penguji III Penguji IV

(....................) (....................)

Nilai
Nama
Alat Makalah Presentasi Total

Faisal Firdaus

Imam Abdul
Fatah

PJ. Praktikum Elektronika Dasar (ELDAS)

(Zahra Oktaviani,S.Kom)

i
KATA

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah menciptakan kita dan senantiasa
meridai amal ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw. Dan hanya dengan karunia-
Nyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “741 LIGHT
DARK SENSOR” sebagai tugas penunjang kegiatan pembelajaran mata kuliah
Praktikum Elektronika Dasar.

Makalah ini membahas tentang “741 Light Dark Sensor”. Tujuan penulis
membuat alat ini sebagai syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Elektronika
Dasar. Penulis sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari harapan. Oleh
karena itu, kritik dan saran, demi perbaikan kualitas makalah ini, sangat
diharapkan kepada semua pihak terkait.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada :

1. Zahra Oktaviani sebagai Pembimbing Proyek LDS 741 Tahun Ajaran


2022/2023.
2. Kepada Bapak/Ibu dosen yang telah memberi banyak ilmu
pengetahuan dan saran kepada kami.

2. Kepada Kedua Orang Tua yang telah memberikan bantuan baik itu
spritual maupun material.

3. Rekan – rekan seperjuangan kelas 2KB03 Jurusan S1 Sistem Komputer


Universitas Gunadarma 2022/2023.

Semoga kebaikan – kebaikan yang telah diberikan oleh mereka dapat


menjadi amal shaleh dan yang akan diberikan balasan oleh Allah SWT dan mudah
– mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Depok, 29 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR

KATA PENGANTAR.…………………………….………………….….….. ii

DAFTAR ISI…..…...…………………………………………………….….. iii

DAFTAR GAMBAR..…...…………………..………………………………. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………..…………. vii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….……... 1

1.1 Latar belakang……………..……………………………………………… 1

1.2 Batasan Masalah …………………………………………………………. 1

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………….……………… 2

1.4 Metode Penulisan ………………………………………………………… 2

1.5 Sistematika Penulisan ……………………………………………………. 2

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………..………….. 4

2.1 Light Dark Sensor ……………………………………………………….. 4

2.2 Teori Dasar Elektronika …………………………………………………. 4

2.2.1 Resistor …………………………………………………………… 5

2.2.2 Dioda ……………………………………………………………… 9

2.2.3 Relay ………………………………………………………………. 14

2.2.4 Transistor …………………….……………………………………. 16

2.2.5 Sensor dan Transducer …………………………………………….. 18

2.2.6 Op Amp …………………………………………………………..... 20

BAB III ANALISA RANGKAIAN ……………….…...……..……………. 30

3.1 Analisa rangkaian secara blok diagram ……….…………………………. 30

3.1.1 Aktivator ……………………………….…………………….…….. 30

3.1.2 Input .………………………………….…………………….……… 30

3.1.3 Proses ………………….…...………………………………………. 31

ii
3.1.4 Output……….…………………………….………….…………….. 31

3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail …………………………..…………….. 32

BAB IV CARA PENGOPRASIAN ALAT……………………………….. 33

4.1 Cara pengoprasian alat ………………………………………………….. 33

4.2 Tabel pengamatan ………………………………………………………. 34

BAB V PENUTUP …………………………...………………..………….... 35

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………. 35

5.2 Saran ……………………………………………………………………... 35

DAFTAR PUSKATA ………………………………………………………. 36

LAMPIRAN ………………………………………….………………..……. L-1

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Macam-macam symbol resistor .……..…………..…..……….. 6

Gambar 2.2 Warna Gelang Resistor Tetap …….………….……………….. 7

Gambar 2.3 Bahan Dioda.....................................................................................10

Gambar 2.4 Simbol Dioda...................................................................................10

Gambar 2.5 Simbol Dioda Zener.........................................................................11

Gambar 2.6 Simbol LED.....................................................................................11

Gambar 2.7 Simbol Dioda Photo.........................................................................12

Gambar 2.8 Simbol Dioda Varaktor....................................................................12

Gambar 2.9 Simbol Dioda Schottky....................................................................13

Gambar 2.10 Step Recovery Negatif...................................................................13

Gambar 2.11 Skema Relay...................................................................................14

Gambar 2.12 Relay dan Simbolnya.....................................................................14

Gambar 2.13 Simbol Transistor Tipe NPN dan PNP...........................................16

Gambar 2.14 Simbol LDR...................................................................................19

Gambar 2.15 Skematik Op-Amp.........................................................................21

Gambar 2.16 Modus Loop Terbuka.....................................................................21

Gambar 2.17 Modus Loop Tertutup....................................................................21

Gambar 2.18 Penguatan Terkontrol.....................................................................22

Gambar 2.19 Penguatan Satu...............................................................................22

Gambar 2.20 Gambar Skema Inverting Op-Amp................................................22

Gambar 2.21 Gambar Skema Non Inverting Op-Amp........................................23

Gambar 2.22 Skema Voltage Follower................................................................24

v
Gambar 2.23 Skema Inverting Adder.....................................................................24

Gambar 2.24 Skema Scalling Adder.......................................................................25

Gambar 2.25 Skema Direct Subtractor...................................................................26

Gambar 2.26 Skema Comparator............................................................................26

Gambar 2.28 Skema Windows Comparator............................................................27

Gambar 2.29 Skematik Op-Amp 741…..................................................................28

Gambar 3.1 Analisa Blok Diagram 741 Light Dark Sensor...................................30

Gambar 3.2 Analisa Detail Light Dark Sensor........................................................32

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Warna Gelang Resistor..........................................................................8

Tabel 2.2 Contoh menghitung resistor...................................................................8

Tabel 2.3 Inverting Adder...................................................................................24

Tabel 2.4 Scalling Adder......................................................................................25

Tabel 2.5 Direct Adder.........................................................................................25

Tabel 4.1 Pengamatan...........................................................................................34

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari – hari kebutuhan manusia semakin hari
semakin bertambah dan berkembang dengan cepat. Untuk memenuhi
kebetuhan tersebut sering banyak menggunakan dari alat – alat
elektronika. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlangsung
dengan pesat mulai dari mesin – mesin dalam alat rumah tangga seperti
lampu otomatis, penghangat dan pendingin air, alat untuk memastikan
kehidupan lebih mudah, dll. Selain itu alat – alat yang dibutuhkan diluar
kebutuhan rumah tangga seperti sirine mobil, sensor banjir, sensor
kebakaran dll. Makalah ini akan membahas tentang alat “741 Light Dark
Sensor” yang biasa disebut sensorcahaya.
Cahaya sangat dibutuhkan untuk kehidupan karena dapat
membantu untuk penerangan. Apabila tidak ada cahaya, otomatis kita sulit
untuk melakukan segala aktivitas. Alat ini merupakan konsep dasar dari
rangkaian alat penerangan otomatis pada saat mati listrik. 741 Light Dark
Sensor ini mempunyai output berupa cahaya yang keluar dari lampu 2
lampu LED yang dipengaruhi oleh LDR (Light Dependent Resistance).
Jadi perubahan kondisi terang dan gelap mempengaruhi output alat ini.

1.2 Batasan Masalah


Melihat luasnya ruang lingkup dalam bidang elektronika, karena itu
penulismembatasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini pada hal-
hal yangmenyangkut pada pembuatan dari alat 741 Light Dark Sensor saja
yang bertujuan untuk mempermudah dalam pemahaman dan pengertian
tentang masalah – masalah pada 741 Light Dark Sensor.
Dan pada makalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang
masalah 741 Light Dark Sensor secara garisbesarnya, yang terbagi menjadi
5 bab yang setiap bab membahas tentang 741 Light Dark Sensor yang
terdiri

1
2

dari Pendahuluan, Landasan Teori, Analisa Rangkaian, Cara Pengoprasian


Alat, Kesimpulan dan Penutup.

1.3 Tujuan Penulisan


Setelah melaksanakan praktikum elektronika dasar di laboratorium
elektronika dan komputer, Universitas Gunadarma, setiap mahasiswa
diharyskan untuk membuat sebuah alat elektronika dan laporan (karya
tulis) dalam bentuk makalah, yang berguna untuk melatih mahasiswa
dalam membuat alat dan karya tulis kelak berguna untuk pelatihan
penulisan PI dan Skripsi, dan untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa
memahami tentang ilmu elektronika yang telah diberikan kepada
mahasiswa tersebut, adapun tujuan yang lebih lanjut dari penulisan laporan
ini adalah :
1. Memberikan penjelasan dan cara kerja secara garis besar dari
proyek elektronika yang telah dibuat “ 741 Light Dark Sensor“
2. Memberikan pengenalan dasar tentang rangkaian elektronika, serta
komponen - komponen dalam perangkat elektronika.
3. Menambah wawasan penulis mengenai perkembangan di dalam bidang
elektronika.
4. Melatih penulis dalam karya tulis yang dapat melatih dalam penulisan
PI dan Skripsi.

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan dalam makalah ini penulis menggunakan metode
internetdengan cara mencari referensi di internet mengenai 741 Light Dark
Sensordan juga melihat dari hasil praktikum elektronika dasar yang penulis
pernah lakukan langsung dalam membuat rangkaian yang berhubungan
dengan 741 Light Dark Sensor ini.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematik penulisan dalam makalah ini terdiri dari 5 (lima) bab
yang bertujuan agar pembaca dapat memahami dan mengerti isi dari
makalah ini,yaitu:

BAB I Pendahuluan
3

Pada bab ini praktikan menjelaskan tentang Penggunaan dan


Aplikasi perangkat elektronika dalam kehidupan sehari-hari dan
penggunaannya dalam teknologi sekarang ini. Serta kami juga akan
menjelaskan tentangtujuan dalam pembuatan proyek yang berjudul “ 741
Light Dark Sensor “

BAB II Landasan Teori


Berisikan tentang teori dasar yang berhubungan dengan analisa
rangkaian proyek, dan kerangka terbentuknya proyek “ 741 Light Dark
Sensor “ ini.

BAB III Analisa Rangkaian


Dalam analisa rangkaian, kami akan menjelaskan dan menganalisa
rangkaian baik secara blok maupun secara detail, sehingga dalam
penggunaannya akan semakin jelas dan mudah dimengerti.

BAB IV Cara Pengoprasian Alat


Berisi tentang cara dan panduan dalam pengoprasian alat dari
proyek yangakan kami presentasikan.

BAB V Penutup
Berisi kesimpulan, rangkuman dan saran-saran dari apa yang telah
diuraikanpada bab-bab sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Light Dark Sensor


Menurut Daeng dkk (2017) pada hakikatnya teknologi diciptakan
agar dapat mempermudah manusia dalam beraktivitas serta memberikan
kenyamanan bagi penggunanya. Perkembangan zaman yang semakin
modern menciptakan berbagai macam teknologi yang semakin canggih
sehingga membuat hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas
dari penggunaannya yang saat ini mampu memberikan transformasi bagi
kehidupan manusia. Sensor cahaya (741 Light Dark Sensor) ini, walaupun
mempunyai jenis dan kemampuan yang sederhana, tetapi bisa berguna
untuk mendeteksi suatu kondisi gelap atau terang. Sistem penggunaannya
sudah menggunakan sensor cahaya (LDR).

741 Light / Dark Sensor ini merupakan salah satu teknologi yang
canggih tetapi merupakan sebuah alat sederhana, yaitu suatu alat yang
dirangkai dari komponen-komponen seperti : transistor, kapasitor, dioda,
resistor, IC 741, relay, potensiometer, sensor cahaya (LDR), dan lampu
LED. Yang semuanya merupakan dari jenis komponen elektronika yang
sangat sederhana, banyak dan mudah didapat. Rangkaian 741 Light Dark
Sensor ini merupakan rangkaian elektronik yang mempunyai kemampuan
mengeluarkan output dalam bentuk cahaya, Dan dalam penyajian bentuk
yang cukup mudah dimengerti oleh semua pengguna.

741 Light Dark Sensor adalah sebuah perangkat elektronik dimana


output dari rangkaian 741 Light Dark Sensor ini adalah dalam bentuk
cahaya, yang keluar pada lampu LED. 741 Light Dark Sensor ini berfungsi
sebagai alat pendeteksi dalamkeadaan gelap atau terang, sehingga pengaruh
cahaya dalam penyajiannya sangat diperlukan untuk proses kerja alat ini.

4
5

2.2 Teori Dasar Elektronika


Dalam elektronika, komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu

1. Komponen Pasif

Komponen pasif merupakan komponen-komponen yang tidak


dapat (dengan sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus. Dengan
kata lain komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa
catu daya. Konsep resistansi sebagai suatu besaran fisis yang melawan
arus listrik telah anda bahas di fisika dasar

2. Komponen Aktif

Komponen aktif adalah komponen di dalam rangkaian elektronik


yang mempunyai penguatan, atau menurut definisi alternatif juga
mengarahkan aliran arus listrik. Misalnya Dioda, IC, Transistor, dan
lain- lain.

Sedangkan Komponen Pasif adalah komponen-komponen yang


tidak dapat (dengan sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus.
Misalnya kapasitor, Induktor, Resistor dan lain-lain. Namun disini kami
akan menjelaskan uraian dari komponen- komponen elektronika yang
bersangkutan dengan alat yang kami buat yaitu “741 Light Dark Sensor
“.
2.2.1 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen pasif yang memiliki fungsi
untuk mengatur arus listrik. Resistor diberi lambang huruf R dengan
satuannya yaitu Ohm (Ω). Resistor digunakan sebagai bagian dari sirkuit
elektronik. Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya
listrik yang dapat dihantarkan.

Bentuk dan penggunaan resistor dapat dibagi sebagai berikut ini :

1. Resistor Tetap (fixed resistor)

Resistor yang mempunyai nilai hambatan tetap

2. Resistor Tidak Tetap

Resistor yang mempunyai nilai hambatan atau resistansinya dapat


diubah- ubah.
6

3. Potensiometer

Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah - ubah dengan


memutar poros yang tersedia

4. Trimpot

Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan


memutar porosnya dengan menggunakan obeng.

Simbol – Simbol Resistor :

Resistor Tetap Trimpot Potensiometer

Gambar 2.1. Macam – macam simbol resistor

Bahan pembentuk resistor dapat dibagi atas :

1. Resistor kawat

2. Resistor arang/komposisi.

3. Resistor lapisan okisida logam.

4. Resistor dalam IC.

5. Resistor film.

Sifat dan fungsi dari resistor :

1. Untuk membangkitkan panas (filament).

2. Untuk membagi tegangan.

3. Sebagai penghubung rangkaian (kopel).


7

4. Perubah bentuk arus.

5. Untuk penentuan besaran fisis

Dari semua komponen elektronika, resistor yang paling


banyak digunakan. Ketelitian resistor digolongkan dalam persentase
penyimpanan dari nilai nominalnya. Misalnya resistor yang akan
digunakan dalam proyek disini adalah 5 % artinnya bahwa nilai
sebenarnya dari resistor yang digunakan tidak akan menyimpang
kurang atau lebih dari 5 % dari nilai nominalnya. Jadi suatu resistor
dari 100 ohm mempunyai tahanan antara 95 sampai 100 ohm.

Resistor tetap pada umumnya mempunyai nilai toleransi 1%,


2%, 3%, 5%, 10% dan 20%. Resistor tetap yang mempunyai nilai
toleransi lebih kecil biasanya lebih mahal harganya. Resistor juga
dapat dispesifikasikan menurut kapasitansinya untuk mendisipasi
(menyerap) daya listrik, dinyatakan dalam Watt.

Karena bentuk fisik dari resistor kecil, maka pada bahannya


diberikan nilai tahanan dalam kode warna menurut standart
internasional. Seperti terlihat pada gambar no. 1 dan no. 2. Dibawah
ini
:

Gambar 2.2. Warna Gelang Resistor Tetap

Keterangan :

 Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka.

 Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali


(banyaknya nol). Ø Gelang ke-4
menyatakan toleransinya.
8

Tabel 2.1. Tabel Warna Gelang Resistor

WARNA GELANG KE -
1 dan 2 3 4
Hitam 0 100 -
Coklat 1 101 1%
Merah 2 102 2%
Orange 3 103 -
Kuning 4 104 -
Hijau 5 105 -
Biru 6 106 -
Ungu 7 107 -
Abu-abu 8 108 -
Putih 9 -
Emas - 10-1 5%

Perak - 10-2 10%


Tidak - - 20%

Contoh cara menghitung gelang warna kapasitor :

Tabel 2.2. Contoh menghitung resistor


Biru Hijau Merah Emas Nilai R

6 5 102 5% 6500 + 5% Ohm

Pada resistor tidak dapat dipolaritaskan, artinya jika pemasangannya bolak-


balik tidak akan berpengaruh.
9

2.2.2 Dioda
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya
bersifatsemikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu
arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya
(kondisi panjar mundur). Dioda dibuat dari bahan germanium dan silicon.
Dan berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC menjadi DC. Dioda
berasal dari kata :

1. Di berarti dua.

2. Oda berarti elektroda.

Jadi dua elektroda (anoda dan katoda) yang digabung menjadi


satu komponen Dioda pada umumnya dispesifikasikan dalam nilai
batas tegangan dan arus. Dioda didalam elektronika sering
diperlukan, karena suatu komponen yang dapat mengalirkan arus
apabila diberi tegangan pada satu arah saja dan tidak mengalirkan
arus apabila diberi tegangan dengan arah yang berlawanan. Untuk
tegangan yang rendah, masih menggunakan dioda yang terbuat dari
bahan semi konduktor (Germanium dan Silikon). Untuk tegangan
tinggi orang masih banyak memakai dioda vakum. Bahan semi
konduktor adalah bahan yang mempunyai 4 elektron valulsi seperti
silikon (Si), Germanium (Ge), dan Stanum (Sn). Keempat elektron
valensi tersebut saling mengikat yang dikenal dengan ikatan kovalen
dan bermuatan netral (semi konduktor instrinsik).

Dioda dibuat dari bahan semi konduktor jenis P atau jenis N.


pertemuan dua elektroda atau junction dioda antara anoda
(elektroda positif) dan katoda (elektroda negatif).
Bahan Dioda
1

Gambar 2.3. Bahan Dioda

Simbol Dioda

Gambar 2.4. Simbol Dioda

Adapun tipe-tipe lain dari dioda, adalah :


a. Dioda Kontak Titik

Dioda ini dapat mengalirkan arus yang yang besar dan banyak
dipergunakan pada radio dan pesawat televisi. Dioda titik ini dibuat
dari kawat wolfram dengan ujung yang runcing ditempelkan kuat pada
lempengan germanium atau silikon serta di kotak dengan kaca. Dioda
ini hanya dapat mengalirkan arus listirk dari kawat wolfram ke
lempengan silikon atau germanium dan dapat mengalirkan arus pada
arah sebaliknya.

b. Dioda Hubungan

Dioda Hubungan dapat mengalirkan arus listirk yang besar


hanya satu arah saja dan tidak dapat mengalirkan arus sebaliknya.
Dioda ini biasanya dipergunakan untuk perata arus pada power Supply
(catu daya atau Sumber tenaga). Jenis dioda ini dipasaran ini disebut
silikon saja. Dioda berkapasitas besar yang dinyatakan dengan amper
dan mempunyai daya tahan terhadap
1

tegangan yang dinyatakan dengan volt. Jadi setiap silikon yang dibeli
di toko elektronika mempunyai kapasitas daya tahan terhadap arus dan
tegangan.
Silikon ini terdiri dari hubunagn PN (positf dan negatif) dan
warnanya biasanya hitam. ada juga silikon yang berwarna merah dan
hijau seperti BY 127. selain itu ada juga dioda yang telah rangkai
disebut silicon bridge. Silikon ini tebentuk dari empat silikon biasa dan
dicetak dalam bentuk papan dengan empat kaki terminal. Dua kaki
yang diberi simobol (-) dihubungkan ke AC. Dari Output
transformator sedangkan kaki terminal (+) dari kaki terminal pada
silicon bridge dihubungkan ke kaki kondensator elektrolit sehingga
terbentuk sebuah catu daya. Silikon bridge ini mempunyai kapasitas
daya tahan terhadapat arus dan tegangan dengan ukuran 1A hingga
30A dengan kapsits
tegangan dari 50Vsampai diatas 1000V.

c. Dioda Zener

Simbol :

Gambar 2.5. Simbol Dioda Zener

Dioda Zener adalah dioda yang memiliki karakteristik


menyalurkan arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika
tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan tembus" atau
"tegangan Zener". Dioda zener biasa disebut ZD (Zener Diode).
Dioda ini kebanyakan mempunyai daya tahan ½ watt. Dioda zener
dapat dipergunakan untuk menstabilkan tegangan yang ada pada catu
daya (Power Supply) atau sumber tenaga (Dc Volt).

d. LED (Light Emitting Diode)


1

Simbol :

Gambar 2.6. Simbol LED

Dioda yang dapat mengeluarkan sinar bila diberikan teganagn


DC 1,8 V/1,5 mA disebut Light Emitting Diode disingkat LED.
Kegunaan dari led ini dapat berfungsi dari sebagai lampu isyarat
lampu hias untuk di supply. Led dapat mengeluarkan sinar bila diberi
tegangan dc 1,8V/1,5mA. Sinar led dapat dibentuk menjadi angka-
angka melalui suatu proses kerja komputer mini yang ada pada suatu
kakulator.setiap angka pada kakulator merupakan suatu rangkaian
dari 7 buah led. Led ada bebrapa macam warna antara lain : warna
hijau, merah, kuning dan putih.

e. Dioda Photo
Simbol :

Gambar 2.7. Simbol Dioda Photo

Dioda photo adalah dioda yang bekerja berdasarkan cahaya. Jika


cahaya luar mengenai junction dioda photo yang di bias reverse, akan
menghasilkan pasanganelectron hole dalam lapisan pengosongan. Makin
kuat cahaya, makin banyak jumlah pembawa yang dihasilkan cahaya dan
makin besar arus reverse, karenanya Dioda Photo merupakan detector
photo yang baik sekali.

f. Dioda Varaktor

Simbol :

Gambar 2.8. Simbol Dioda Varaktor

Dioda varaktor adalah dioda yang memanfaatkan efek


1

kapasitansi yang berubah-ubah. Dalam aplikasinya, varaktor


menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik. Dengan kata
lain varaktor yang dipasang parallel dengan inductor merupakan
rangkaian tangki resonasi dengan mengubah- ubah tegangan reverse
pada varaktor. Kita dapat mengubah-ubah frekuensi resonasi.

g. Dioda Schottky

Simbol :

Gambar 2.9 Simbol Dioda Schottky

Dioda ini terbuat dari logam emas, platina atau perak pada
salah satu sisi junction dan silicon yang di dop pada sisi lain. Dioda ini
juga dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 MHz jauh diatas
kemampuan dioda bipolar dengan pembatas waktu pulih reversenya.
Kelebihan dioda ini tidak mempunyai tegangan kerja (knee voltage),
sehingga waktu On atau Off- nya dari dioda bipolar.

h. Step Recovery Diode


Simbol :

Gambar 2.10 Step Recovery negatif

Dioda ini memanfaatkan penyimpanan muatan. Selama diberi


arus forward, dioda mengalirkan arus, tetapi jika diberi arus reverse
terjadilah langkah penutupan, arus reverse dibuat nol, dioda tiba-tiba
dibuat terbuka, dan dioda ini disebut dioda snap. Dioda Step
Recovery ini digunakan dalam rangkaian pulsa dan digital untuk
menghasilkan pulsa yang sangat cepat.
1

Dioda dengan kata lazimnya disebut juga dengan penyearah.


Penyerah yang dimaksud adalah rangkaian yang dapat membuat
tegangan bolak-balik(AC) menjadi tegangan searah. Beberapa macam
penyearah / rectifier yangada yaitu: penyearah setengah, penyerah
gelombang penuh, dan pennyearahyang dilskukan oleh komponen
dioda yang bekerja hanya satu arah saja (bersifat polaritas).

2.2.3 Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch
elektrikyang dioperasikan menggunakan listrik. Sebuah relay tersusun atas
kumparan, pegas, saklar (terhubung pada pegas) dan 2 kontak elektronik
(normally close dan normally open)

Gambar 2.11 : Skema Relay

1. Vcc rangkaian

2. CO (Change Over)

3. Ground

4. NO ( Normally Open )

5. NC ( Normally Close )

a. Normally close (NC) : saklar terhubung dengan kontak ini saat


relay tidak aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi terbuka.
b. Normally open (NO) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay
aktifatau dapat dikatakan saklar dalam kondisi tertutup.
1

Gambar 2.12. Relay dan Simbolnya

Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya, relay dapat bekerja karena
adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat
kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul
medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan
kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik
saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan
maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik
saklar ke kontak NC.

Bagian-bagian relay dapat diketahui dengan 2 cara, yakni:


1. dengan cara melihat isi dalam relay tersebut

2. dengan menggunakan multimeter (Ohm)

Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak


dapat dilakukandengan cara memberikan tegangan yang sesuai dengan
relay tersebut pada bagian koilnya.
Jika kontaknya masih bekerja NC => NO atau NO => NC, maka dapat
dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik. Hubungkan
common dan NO jikamenginginkan rangkaian ON ketika koil diberi
tegangan. Hubungkan common danNC jika menginginkan rangkaian
ON ketika koil tidak diberi tegangan.
Jenis-jenis Relay :

i. SPST - Single Pole Single Throw.

j. SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin,


yaitu:(2) koil,(1)common, (1)NC, (1)NO.
1

k. DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar


atau relay SPST.
l. DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar
atau relaySPDT.
m. QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad
Pole Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay
SPDT.

2.2.4 Transistor

Transistor adalah sebuah komponen semi konduktor aktif yang


disusun dari tiga elektroda dengan bahan dasar type N dan type
P.Penyusunan ketiga elektroda tersebutmerupakan dasar dari pada
jenis transistor yaitu PNP dan NPN.
Simbol Transistor BahanTrioda

Gambar 2.13. Simbol Transistor Tipe NPN dan PNP

Keterangan dari fungsi masing-masing transistor adalah :


1. Emitor (E) adalah lapisan yang melepaskan muatan (hole positif
atau Elektron).
2. Colector (C) adalah lapisan yang menampung muatan (hole
positif atau elektron).
3. Basis (B) adalah lapisan yang mengatur besarnya muatan yang
akan mengalir.
Transistor terdiri dari dua jenis yaitu transistor bipolar dan unipolar.
Transistor bipolar adalah transistor yang ada pada daerah N mempunyai
1

banyak sekali elektron pita dan pada daerah P mempunyai banyak sekali
hole. Jenis dari transistor bipolar adalah transistor PNP dan NPN.
Sedangkan transistor unipolar adalah t ransistor yang hany a m em i l i
ki 1 buah persambungan k utu b , misalnya FET, MOSFET, JPET dan lain-
lain. Fungsi dari transistor adalah sebagai penguat arus, saklar elektronika,
osilator, pencampur (mixer) dan penyearah.
NPN adalah satu dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P
menunjukkan pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda dalam
transistor. Hampir semua BJT yang digunakan saat ini adalah NPN karena
pergerakan elektron dalam semikonduktor jauh lebih tinggi daripada
pergerakan lubang, memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi.
Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor tipe-p diantara dua lapisan
tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal emitor dikuatkan di
keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan
basis lebih tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan
pada kaki emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika
peranti dipanjar maju). Jenis lain dari BJT adalah PNP. Transistor PNP
terdiri dari selapis semikonduktor tipe-n diantara dua lapis semikonduktor
tipe-p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor
dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup
ketika basis lebih rendah dari pada emitor. Tanda panah pada simbol
diletakkan pada emitor dan menunjuk kedalam.
Transistor PNP akan mengalami kondisi saturasi apabila tegangan
pada kaki basis lebih negatif daripada tegangan pada kaki emitor, sehingga
arus dapat mengalir dari kaki emitor ke colector. Dan akan mengalami
kondisi cut off apabila tegangan pada kaki basis lebih positif daripada kaki
emitor, sehingga arus tidak dapat mengalir dari kaki emitor ke collector.

Sedangkan pada transistor NPN akan mengalami kondisi saturasi


apabila tegangan pada kaki basis lebih positif daripada tegangan pada kaki
emitor, sehingga arus dapat mengalir dari kaki collector ke emitor. Dan akan
mengalami kondisi cutoff apabila tegangan pada kaki basis lebih negatif
1

daripada kaki emitor, sehingga arus tidak dapat mengalir dari kaki collector
ke emitor.
Kondisi PNP NPN
Saturasi Ve > Vb Vb > Ve
Cut Off Ve < Vb Vb < Ve
Tabel 2.3. Kondisi Trasistor PNP dan NPN

JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah salah satu model


transistor junction dan mempunyai resistansi input yang cukup tinggi. JFET
memerlukan pembawa mayoritas untuk dapat bekerja (muatan hole atau
elektron). JFET mempunyai kaki terminal, sama halnya dengan transistor
bipolar yaitu Drain (D), Source (S) dan Gate (G). MOSFET (Metal Okide
Semi Conductor) adalah gate yang mempunyai gate terbuat dari bahan logam
dan antara kanal dan gate dilapisi oleh suatu bahan silikon dioksida.
MOSFET mempunyai jenis kanal N dan kanal P.
Dalam penggunaan transistor untuk suatu proyek harus dipakai
transistor yang tepat. Jangan coba menggantinya dengan tipe lain yang
dikatakan sama, maka akan berakibat fatal. Letak sambungan kaki suatu
transistor sudah ditetapkan.

2.2.5 Sensor dan Transducer

Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mendeteksi perubahan


suatu besaran fisik / kimia menjadi besaran yang diinginkan ( sinyal )
sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Sensor biasa
digunakan untuk mengukur magnitudo sesuatu. Sensor merupakan jenis
transducer yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis,
panas,sinar dan kimia menjadi tegangan / arus listrik. Sensor dikategorikan
melalui pengukur dan memegang peranan penting dalam pengendalian
proses pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran,
hidung, lidah untuk menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi
industri.
Transducer adalah alat yang biasa pada elektonika, kelistrikan,
mekanik elektronik, elektromagnetik, digunakan mengubah energi dari satu
1

energi ke bentuk energi yang lain untuk berbagai pengukuran atau


perpindahan informasi.
Perbedaan antara sensor dengan tranducer adalah sensor masih
membutuhkan komponen lain untuk menghasilkan tegangan, sedangkan
transducer tidak membutuhkan komponen lain untuk menghasilkan
tegangan.

Persyaratan Umum Sensor dan Transducer :


1. Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah
secara kontinu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara
kontinu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan
tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya.
2. Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap
kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan
bilangan yang menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit
perubahan masukan”.
3. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya
terhadap perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan
tanggapan frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri.
Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri.

Pada rangakaian Light / Dark Sensor ini, kita menggunakan sensor


cahaya atau LDR (Light dependent resistor) yang sebenarnya termasuk dalam
kategori resistor. Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan
intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan
gelap resistansi LDR sekitar 10 MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1 KΩ atau
kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan
bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang
dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami
penurunan.
2

Gambar 2.14. Simbol LDR

Namun perlu juga diingat bahwa respon dari rangkaian transistor akan
sangat tergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai tahanan
nya akan lebih cepat respon rangkaian.
Akan lebih mudah mengatur respon rangkaian bila kita menggunakan
Op-Amp sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR. Kita bisa gunakan
berbagai jenis Op-Amp yang tersedia. Kalau tersedia jenis CMOS atau yang
lain tidak akan mempengaruhi penampilan LDR pada rangkaian.
Tergantung pada aplikasi rangkaian yang akan kita rakit. Apakah
keluaran Op-Amp akan tinggi saat LDR tidak mendapat cahaya atau
Keluaran Op-Amp akan mencapai tegangan supply pada saat LDR mendapat
cahaya. Gunakan rangkaian dasar Op-Amp Inverse atau Non-inverse. Dengan
sifat LDR yang demikian, makaLDR (Light Dependent Resistor) biasa
digunakan sebagai sensor cahaya.

2.2.6 Op-Amp
Op-Amp adalah rangkaian terintegrasi atau IC linear yang
memiliki 2input dan 1 input berupa satu chip
Karakteristik Op-Amp Ideal :
1. AV = ~ (Penguatan Tak Hingga) = PLN
2. Zin = ~ (Impedansi Tak Hingga)
3. BW = ~ (Bandwidth Tak Hingga)
4. Zout = 0 (Impedansi Output)
Vout = 0 (Tegangan Output = 0, apabila Input = 0)

Sifat Op-Amp Ideal :

1. Ia = Ib = 0
2

2. Va = Vb
3. Ia besarnya tak tentu
4. Vsat = 90% * Vcc

Gambar 2.15. Skematik Op-Amp

Penguatan Op-Amp :
1. Modus Loop Terbuka

Gambar 2.16. Modus Loop Terbuka

AV = Maks
Vout = Vsat

2. Modus Loop Tertutup

Gambar 2.17. Modus Loop Tertutup

AV < Maks
2

3. Penguatan Terkontrol

Gambar 2.18. Penguatan Terkontrol

AV = (Rf / Rin)

4. Penguatan Satu

Gambar 2.2.19 : Penguatan Satu

AV = 1

Vout = Vin

Rangkaian Berdasarkan Op-Amp :

1. Inverting Amplifier
Pada rangkaian Op-Amp disebut rangkaian inverting apabila input
masukan berada pada inverting Op-Amp, Inverting adalah Penguatan
Balik.

Gambar 2.20. Gambar Skema Inverting Op-Amp


2

Ic = 0, karena tersambung
pada ground Ia + Ib = Ic
Maka :

Vout = - (Rf / Rin .Vin)

AV = Rf / Rin

2. Non Inverting Amplifier

Pada rangkaian Op-Amp disebut Rangkaian Non Inverting.


Apabila input masuk pada non Inverting Op-Amp.

Gambar 2.21. Gambar Skema Non Inverting Op-Amp

Pada rangkaian Non Inverting Op-Amp nilai dari Ic = 0, walaupun Ic


tidak terhubung dengan Ground, ini karena ada (Konsep Bumi Semu).
Karena :

Ic = 0

Ia + Ib = Ic
Ia + Ib = 0
Maka :
Vout = Vin (1 + Rf / Rin)Av = Rf / Rin
2

3. Voltage Follower (Buffer)

Vin = Vout

Gambar 2.22. Skema Voltage Follower


B. Summing Circuit

Berdasarkan konfigurasi penguat dasar, maka dapat dibangun


rangkaian summing circuit untuk menyelesaikan persamaan –
persamaan aljabar sederhana seperti penjumlahan dan
pengurangan.

1. Inverting Adder

Penjumlahan input, input pada rangkaian ini masuk pada invertingOp-


Amp

Gambar 2.23. Gambar Skema Inverting Adder

Rf = R1 = R2

Vout = - Rf .V1 + Rf .V2


Inverting Adder = Penjumlahan Input Inverting

Tabel 2.3. Inverting Adder


V1 V2 Vout
5V 0V - 5V
5V 1V - 6V
5V 2V - 7V
2

2. Scalling Adder

Gambar 2.24. Gambar Skema Scalling Adder

Nilai tahanannya Berkelipatan,


sehingga :
Vout = - Rf .V1 + Rf .V2 +
Rf .V3

Vout = - (V1 + 2V2 + 4V3)

Tabel 2.4. Scalling Adder

V1 V2 V3 V4
5V 6V -4V -1V
5V 5V -3V -3V
5V 4V -2V -5V

3. Direct Adder

Pada rangkaian Direct Adder Input masuk pada Non Inverting Op-Amp,
sehingga :

Vout = Rf ‘ . V1 + Rf ‘ . V2

R1 R2
Vout = V1 + V2

Tabel 2.5. Direct Adder

V1 V2 V3
5V 0V 5V
5V 1V 6V
5V 2V 7V
2
2

4. Adder Subtractor

Pada rangkaian adder subtractor ini, input masuk dari kaki


inverting op-amp dan non inverting op-amp, sehingga :

Vout = - Rf .V1 + Rf .V2 + Rf ’ . V3


+ Rf ‘ . V4R1 R2 R3 R4

Gambar 2.26. Gambar Skema Adder Subtractor


C. Comparator

Comparator adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk


membandingkan tegangan V1 dan V2.
Vout= [ V1 – V2 ] ± 90 X Vcc

Gambar 2.27 : Gambar Skema Comparator

Sebuah Comparator harus memiliki :


a. Tegangan Offset yang rendah

b. Tegangan Drift Offset yang rendah

c. Osilasi yang stabil

d. Arus bias yang rendah


2

Sebelumnya telah diketahui bahwa sifat dari Op-Amp yaitu


akan memberikan suatu keluaran yang besar dengan hanya input
yang kecil. Sifat inilah yang akan dimanfaatkan dari Op-Amp
sebagai Comparator. Dengan memberikan tegangan yang konstan
pada salah satu kaki input Op-Amp dansignal yang akan dideteksi
pada kaki input yang lainnya, maka Op-Amp dapat digunakan
sebagai Comparator.

D. Windows Comparator

Adalah Comparator yang dapat mendeteksi test limit upper dan


test limitlower secara bersamaan.

IN

Gambar 2.28. Gambar Windows Comparator

Tahun 1968 teknologi OP-AMP dikembangkan oleh


Fairchild dengan IC µA741 yang telah dilengkapi proteksi hubung
singkat , stabil, resistor input yang lebih tinggi ( 2 MW ), tegangan
yang ekstrim ( 200.000 V/V ) dan kemampuan offset null ( zerro
offset ). OP-AMP 741 termasuk generasi kedua.
2

Gambar 2.29. Gambar Skematik Op-Amp 741

Pin pada Op Amp 741 :

Pin 1 dan 5 : Offset null ( Tegangan kesalahan atas masukkan


yang diberikanuntuk membalikkan tegangan output
ke nilai nol)
Pin 2 : Inverting Input (Inputan pembalik
dimana output yang dihasilkan berlawanan
dengan tegangan input)
Pin 3 : Non inverting Input (Inputan tidak membalik,
dimana output = input)

Pin 4 : Min Vcc (Tegangan catu negatif untuk


mengaktifkan op-amp)

Pin 6 : Output (Terminal keluaran dari op-amp)

Pin 7 : Plus Vcc (Tegangan catu positif untuk mengaktifkan


op-amp)

Pin 8 : No Connection (NC) (Pin yang tidak dihubungkan,


dimana hanya berguna untuk memperkokoh op-amp
saja)

Parameter dasar untuk 741 adalah:


Rail voltage : + / - 15V DC (+ / - min
5v, + / -18Vmax)
Impedansi masukan : 2M
3

Approx Frekuensi rendah penguatan tegangan :


approx 200.000 Input bias current :80nA
Slow rate : 0.5v per mikrodetik

Arus keluaran maksimum : 20 mA

Fitur output beban : tidak kurang dari 2


BAB III

ANALISARANGKAIAN

VCC(Aktivator)

Input ( Proses ( IC Output ( LED


Tegangan dan Cahaya ) 741 dan TransistorHijau
) & Merah )

Gambar 3.1. Blok Diagram Sederhana

3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram

Rangkaian secara blok diagram akan dilakukan secara bertahap .berikut ini tahapan dari
blok diagramnyaLDR (Light Dark Sensor) ada 4 yaitu.

3.1.1 Aktivator
Pada tahap ini diberikan tegangan sebesar 12 Volt dari power supply
yang bergunauntuk mengaktifkan alat. Tegangan tersebut sangat berdampak
pada alat tersebut agar dapat berjalan dengan baik.

3.1.2 Input
Komponen elektronika untuk Input yang digunakan pada rangkaian ini
adalah Light Dependent Resistor, dimana Light Dependent Resistor akan
bekerja ketika cahaya mengenai bagian lapisan atas Light Dependent Resistor.
Maka input di rangkaian ini tergantung dari intensitas cahaya pada saat
rangkaian itu ditempatkan.

Ketika rangkaian ditempatkan di ruang yang gelap maka resistansi akan


berkisar 200 K Ohm dan ketika rangkaian di tempatkan pada ruang yang
terang maka resistansi sekitar 500 Ohm.

Selain komponen Light Dependent Resistor pada bagian ini juga


terdapat beberapa resistor variable atau potensiometer yang akan berfungsi
sebagai pengatur kesensitivitasan dari Light Dependent Resistor saat
menerima cahaya.

30
31

3.1.3 Proses
Pada kondisi ini merupakan perubahan masukkan menjadi keluaran.
Komponen pada proses ini adalah IC 741 yang dimana akan bekerja untuk
mengatur keluaran pada rangkaian dan transistor yang berguna sebagai
saturasi dalam perubahan masukkan yang akan menjadi keluaran.

Bagian proses adalah bagianyanag akan memproses masukan dari input,


komponen pada bagian ini adalah IC 741. Saat kondisi terang teganagan pada
pin 2 kaki IC lebih besar dari pin 6 kaki IC (tegangan pada pin 6 kaki IC tidak
sampai 12 V/ kurang dari 12 V), dikarenakan resistansi Light Dependent
Resistor yang semakin mengecil, sehingga transistor tidak terbias oleh
tegangan dari pin 2 sehingga tidak mengaktifkan komponen Relay yang akan
aktif jika diberikan tegangan sebesar 12 V.

Pada keadaan Light dependent resistor diberi kondisi gelap (dalam


kondisi ini nilai resistansi dari LDR semakin besar), tegangan pada pin 2 kaki
IC turun dan pin 6 kaki IC naik (saat dicoba menggunakan Multimeter),
disebabkan karena semakin bertambahnya nilai resistansi dari LDR, hal ini
menyebabkan terpicunya pin 2 pada kaki IC sehingga transistor terbias,
tegangan melewati pin 6 menuju R4 lalu ke transistor sehingga tegangan
tersebut langsung disalurkan ke Relay untuk mengaktifkan relay(relay aktif
dan pada posisi Normally Open merubah ke led yang ke-2), LED 2 akan
menyala dan LED mati.

3.1.4 Output
Pada Output ini bisa dilihat dari komponen LED, terdapat 2 LED yang
akan berganti jika Cahaya gelap dan terang serta pengaturan Potensiometer.
Serta output akan dimemperlihatkan jalur relay.
32

3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail

Gambar 3.2. Analisa Secara detail LDS 741

Aktivator pada rangkaian ini adalah Tegangan 12 Volt memberikan power


untuk rangkaian ini kemudian semua komponen pada rangkaian ini akan berkerja
sebagai fungsinya. Alat ini adalah alat sensor cahaya, jika kondisi tempat tersebut
gelap maka sensor LDR akan mengatur tingkat resistansinya . Kemudian LDR
akan mengeluarkan inputan tegangan dan kemudian membagi kepada Resistor 1
yang bernilai 10KΩ, Resistor 2 yang bernilai 470Ω dan Resistor 3 yang bernilai
678Ω. Terdapat juga Potensio 10KΩ sebagai pengatur kesensitivitasan pada LDR
saat menerima cahaya (Light Dark Sensor)

Pada keadaan LDR dalam kondisi terkena sinar / cahaya (dalam kondisi ini
nilai resistansi LDR semakin kecil ), lampu (LED 1) menyala karena pada kaki
anoda LED 1 tersambung dengan salah satu kaki relay yang teraliri langsung
dengan sumber tegangan sehingga lampu / LED menyala, pada bagian R2 dan R3
merupakan bagian pembagi tegangan yang berfungsi untuk menyesuaikan
sensitivitas pada sensor, bagian juga dapat koneksi antara LDR dengan
potensiometer yang difungsikan untuk mengatur kesensititivitasan LDR dengan
cara memutar potensiometer.

Pada bagian IC tegangan pada pin 2 kaki IC lebih besar dari pin 6 kaki IC
(tegangan pada pin 6 kaki IC tidak sampai 12 V / kurang dari 12 V ), dikarenakan
resistansi LDR yang semakin mengecil tidak mengaktifkan komponen Relay yang
akan aktif jika diberikan tegangan sebesar 12 Volt.
BAB IV

CARA MENGOPERASIKANALAT

4.1 Cara Pengoperasian Alat

Berawal dari menghubungkan sumber tegangan 12v pada catu daya.


Lalu lampu LED1 akan menyala yang menunjukan bahwa NC pada relay
bekerja dengan baik

Kemudian kita dapat menghilangkan cahaya yang diterima pada LDR


maka lampu LED2 akan menyala dan LED1 akan mati, yang menunjukan
bahwa NO pada relay bekerja dengan benar. Kita dapat mengatur
kesensitivitasan dari LDR dengan memutar potensiometer dalam posisi yang
diinginkan. Semakin tinggi yang kita putar,semakin besar pula sensivitas dari
LDR.

Kita juga dapat mengoperasikan alat ini di dalam tempat hanyadengan


mematikan dan menyalakan lampu pada tempat tersebut, jika lampu menyala
maka LED 1 akan menyala, namun jika lampu dimatikan maka LED 2 yang
akan menyala.

Pastikan semua resitor yang ada sesuai dengan gambar rangkaian dan
cara lihat bagaimana listrik mengalir dari vcc menuju ke ground.

33
34
4.2 Tabel Pengamatan

Tabel 4.1. Pengamatan

IC 741

Keadaan Terang Keadaan Gelap

Pin Tegangan (Volt) Pin Tegangan (Volt)

2 10,4 2 1,5

3 6,2 3 6,10

6 12 6 15,6

TRANSISTOR BC547
Kaki Tegangan (Volt) Kaki Tegangan (Volt)

C 17,05 C 0,16

B 0,16 B 0,78

E 0 E 0

LED

No. Kondisi (ON/OFF) No. Kondisi (ON/OFF)

1 OFF 1 ON

2 ON 2 OFF
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Pada percobaan rangkaian LDS (Light Dark Sensor) ini bekerja tergantung
dari intensitas cahaya yang diterima dan bisa diatur dengan potensiometer yang
mana akan mengakibatkan perubahan Relay NC ke NO dan merubah lampu
merah menjadi hijau dan sebaliknya.

Serta LDS terdiri dari komponen seperti resistor, transistor, relay, dioda,
potensio dan IC yang semua dirangkai sesuai rangkaian LDS serta rangkaian yang
dapat memberi solusi untuk otomasi sederhana.

5.2 Saran
Penelitian ini memang belum sempurna dan perlu ditingkatkan untuk
keefektivitasan dan pemanfaatan nilai guna LDS (Light Dark Sensor) dengan
menggunakan sensor inti, yaitu dengan menggunakan metode yang digunakan
bersifat konseptualisasi. Dan juga dengan penerapan pada lampu penerangan jalan
dn lainya.

35
DAFTAR

[1] Amaliyah.2017.komponen pasif berfungsi mengatur arus listrik.UNJ. Jakarta

[2] Zuhal. 1988. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.

[3] Sinclair, Ian R. 2012. Sensor and Transducer. Newnes. Oxford. Putri.2019.
Switch elektrik dan saklar. ITS. Surabaya.

[4] Suwarno, Widodo. 2018. Transistor merupakan jenis komponen aktif saklar
elektronik. Universitas Negri Yogjakarta. Yogjakarta

[5] Wiryadinata, Romi. 2014. Aplikasi Sensor LDR Sebagai Pendeteksi Warna
Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Sistem Komputer. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Cilegon

[6] Widodo Budiharto, Singgih Firmasyah. 2012. Elektronika Digital


Mikroprocessor.ANDI. Yogyakarta

36
LAMPIRA

L.1 Skematik Rangkaian LDS

L.2 Rangkaian LDS Pada Papan PCB

L-1
L.2.2 Alat LDS yang sudah jadi

L.3 Rangkaian LDS Pada Akrilik

L-2

Anda mungkin juga menyukai