Anda di halaman 1dari 8

TEORI KINETIK GAS

MATERI FISIKA SMA KELAS XI


GURU : SUTILAH | SMAN 1 CAWAS | 2021

1
TEORI KINETIK GAS

A. Persamaan Umum Gas Ideal


Sifat gas ideal:
1. Jumlah partikel sangat banyak tapi tidak ada interaksi kecuali ada tumbukan.
2. Terdiri atas partikel yang bergerak secara acak.
3. Partikel gas tersebar secara merata.
4. Tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna dan dalam waktu singkat.
5. Jarak antar partikel > ukuran partikel.
6. Memenuhi hukum gerak Newton.
R = konstanta gas umum
Persamaan:
R = 8,315 J/(mol. K)
R = 0,08206 L.atm/(mol.K)
𝑁
P.V = n. R.T Dengan n = 𝑁 R = 1,99 kalor/(mol. K)
𝐴
k = tetapan Boltzman
𝑚 k = 1,38 x 10-23 J/K
P. V = N. k. T n=𝑀
𝑟 N = jumlah partikel
NA = bilangan Avogadro
Dan R = NA. k NA = 6,022 x 1023 molekul/mol
n = jumlah mol
m = massa
Mr = massa molekul

B. Keadaan Khusus Gas Ideal


a. Hukum Boyle

P.V = konstan P1. V1 = P2 . V2

b. Hukum Charles - Gay Lusaac


𝑉 𝑉1 𝑉2
= konstan =
𝑇 𝑇2 𝑇2

c. Hukum Boyle – Gay Lussac

𝑃.𝑉 𝑃1 .𝑉1 𝑃2 .𝑉2


= konstan =
𝑇 𝑇1 𝑇2

C. Tekanan, Suhu, dan Energi kinetik Gas Ideal


Energi Kinetik translasi rata-rata suatu mol gas

𝟑
Ek = 𝟐 k T

2
𝟏
̅𝟐
Ek = 𝟐 m 𝑽

Tekanan Gas T = suhu mutlak (K)

Ek = energi kinetik rata-rata (J)


𝟏 ̅𝟐
𝑵.𝒎. 𝒗 𝟏 2 𝑵
P= P= .m .𝐕
𝟑 𝑽 𝟑 m = massa satu molekul (kg)

𝟐 𝑵𝑬𝒌 . 𝑣̅ = kecepatan (m/s)


P=𝟑
𝑽
V = Volume gas (m3)

P = Tekanan pada dinding ( N/m2)

D. Laju molekuler

𝟑𝒌𝑻 𝟑𝑹𝑻 𝟑𝑷
Vrms = √ Vrms = √ Vrms = √ 𝝆
𝒎 𝑴

E. Teorema Ekipartisi dan Derajat Kebebasan

Energi total sebuah partikel gas dengan f buah derajat kebebasan Ek = f


𝟏
(𝟐kT)

1. Molekul Monoatomik
1. Suhu kurang dari 100 K
2. Hanya memiliki gerak translasi 3
Emolekul = k T
2
3. Memiliki 3 derajat kebebasan

2. Molekul Diatomik
1. Suhu ruang (sedang)
5
2. Memiliki gerak translasi dan rotasi Emolekul = k T
2
3. Memiliki 5 derajat kebebasan

3. Molekul diatomik
1. Suhu di atas 1000 K 7
2. Memiliki gerak translasi, rotasi, dan vibrasi Emolekul = k T
2
3. Memiliki 7 derajat kebebasan

3
F. Energi Dalam
Energi dalam (internal energy) berasal dari energi kinetik partikel gas karena energi ikat
diabaikan
𝒅𝒇 𝒅𝒇
𝑼 = 𝑵(𝑬𝒌 )𝒓𝒕 = 𝑵𝒌𝑻 = 𝒏𝑹𝑻
𝟐 𝟐

F. Aplikasi di dunia nyata


1. Masuknya telur ke dalam botol
Salah satu fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dijelaskan dengan
menggunakan konsep teori kinetik gas adalah fenomena masuknya telur ke dalam botol,
dimana mulut botol lebih kecil daripada telur.

Gb. Fenomena masuknya telur ke dalam botol


Sumber: https://cdns.klimg.com

Fenomena masuknya telur ke dalam botol, dimana mulut botol lebih kecil daripada telur
setelah dimasukkan korek api yang menyala ke dalam botol, dapat terjadi karena pada saat
mulut botol ditutup dengan telur maka jumlah mol (n) gas oksigen (O2) di dalam botol akan
semakin berkurang, karena pembakaran memerlukan oksigen, sesuai dengan persamaan
keadaan gas ideal yaitu pV = nRT, dimana jumlah mol gas (n) berbanding lurus dengan
tekanan gas, sehingga saat jumlah mol oksigen (O2) berkurang di dalam botol, maka tekanan
(p) di dalam botol juga berkurang, dengan kata lain tekanan di dalam botol lebih kecil

4
dibandingkan dengan tekanan di luar botol, tekanan udara luar, (pdalam < pluar), perbedaan
tekanan inilah yang secara otomatis menimbulkan gaya dorong pada telur yang pada
akhirnya telur dapat masuk ke dalam botol.
2. Terserapnya air setelah lilin ditutup dengan gelas
Ketika lilin yang menyala ditutup dengan gelas maka jumlah mol (n) gas oksigen (O2) di
dalam gelas akan semakin berkurang (pembakaran memerlukan oksigen). Sesuai dengan
persamaan gas ideal yaitu pV = nRT, dimana jumlah mol gas (n) berbanding lurus dengan
tekanan gas, sehingga saat jumlah mol oksigen (O2) berkurang di dalam botol, maka tekanan
(p) di dalam botol juga berkurang. Hal tersebut menyebabkan tekanan di dalam botol lebih
kecil dibandingkan di luar gelas (pdalam < pluar) sehingga terserap ke dalam gelas.

Gb Fenomena terserapnya air setelah lilin ditutup gelas


Sumber : http://fisikaasyik90.blogspot.com

3. Bola ping pong penyok kembali bagus setelah dipanaskan


Bola pingpong (bola tenis meja) yang penyok akan kembali ke keadaan seperti semula atau
bagus setelah dipanaskan dengan air medidih hal ini bisa terjadi karena ketika bola pingpong
dipanaskan bersama dengan air, makasuhu pada bola akan meningkat sehingga volume pada
bola semakin besar, namun tekanan pada peristiwa tersebut tetap. Hal ini dengan hukum
Charles yang menyatakan jika tekanan gas tetap, maka volume gas sebanding denga suhu
muthlaknya. Semakin lama permukaan bola pingpong yang dipanaskan akan semakin rata
karena volume di dalam gas bertambah sampai bola tersebut kembali ke keadaan semula
(bagus).

5
Gb Fenomena bola pingpong penyok kembali bagus setelah
dipanaskan
Sumber : https://darmawan.my.id/

1. Gelembung minuman bersoda semakin membesar saat bergerak ke atas


Ketika minuman bersoda dituangkan ke dalam gelas, terdapat banyak gelembung-
gelembung naik pada minuman tersebut. Semakin ke atas gelembung-gelembung tersebut
semakin besar, seperti pada gambar berikut

Gb Gelembung minuman bersoda saat dituangkan ke gelas


Sumber : https://www.pelajaran.id/

Berdasarkan persamaan gas ideal pV = nRT sehingga V ~ n , di mana volume berbanding


lurus dengan jumlah mol gas. Minuman bersoda mengandung gas karbondioksida (CO2)
hasil dari proses fermentasinya. Suhu pada gelembung gas tetap selama bergerak ke atas
sehingga tidak terdapat pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volume gelembung.
Jumlah mol gas CO2 meningkat selama gelembung naik. Tiap gelembung bertindak sebagai
inti bagi molekul-molekul CO2lainnya, sehingga selama gelembung bergerak ke atas,
gelembung tersebut mengumpulkan karbondioksida dari sekitarnya dan bertumbuh menjadi
lebih besar. Hal tersebut menyebabkan volume gas CO2 semakin besar ketika bergerak ke
atas.

6
2. Minuman bersoda dalam kaleng akan muncrat setelah beberapa saat dipanaskan
Soda minuman keluar ketika minuman dipanaskan karena suhu dalam kaleng semakin
meningkat dan tekanan yang diberikan ke dinding kaleng juga terus meningkat. Hal ini
sesuai dengan hukum Gay Lussac, jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka tekanan (p) gas sebanding dengan suhu mutlaknya (T). Ketika
tekanan pada dinding kaleng semakin besar sehingga tutup kaleng akan terbuka karena tidak
dapat dapat menahannya lagi, soda dalam kaleng akan keluar.
3. Balon udara
Salah satu pemanfaatan konsep teori kinetik gas dalam kehidupan kita adalah Balon Udara.
Balon dara dapat terbang karena massa jenis total dari balon udara dikendalikan agar lebih
rendah daripada massa jenis udara sekitarnya. Massa jenis balon udara dikendalikan oleh
perubahan temperatur pada udara dalam balon. Ketika udara dalam balon di panaskan
menggunakan bara api yang ada pada balon udara, maka berat balon menjadi lebih kecil dari
gaya ke atas sehingga balon akan bergerak ke atas. Selanjutnya, jika suhu udara dalam balon
di kurangi, maka berat balon menjadi lebih besar dari gaya ke atas sehingga balon akan turun.
Gaya ke atas pada balon adalah sama dengan berat udara dingin yang dipindahkan oleh balon
tersebut.
4. Tekanan gas pada kapal laut
Kapal laut dapat mengapung di permukaan air karena adanya rongga di dalam kapal. Rongga
yang berisi udara tersebut mampu memindahkan volume air yang cukup besar, sehingga
kapal akan mendapatkan gaya ke atas yang sama besar dengan berat kapal. Kapal laut dapat
mengapung di permukaan air karena adanya rongga di dalam kapal. Rongga yang berisi
udara tersebut mampu memindahkan volume air yang cukup besar, sehingga kapal akan
mendapatkan gaya ke atas yang sama besar dengan berat kapal.
5. Tekanan gas pada kapal selam
Kapal selam dilengkapi dengan tangki khusus yang dapat diisi oleh udara dan air. Ketika
tangki kapal selam tersebut diisi penuh dengan air, maka berat kapal selam lebih besar dari
gaya ke atas yang dialami oleh kapal selam, sehingga kapal selam tenggelam. Selanjutnya,
jika sebagian air dalam tangki dikeluarkan, berat dan gaya ke atas kapal selam sama
akibatnya kapal selam dapat melang dalam air. Namun, ketika tangki dikosongkan, maka

7
gaya ke atas yang dialami kapal selam lebih besar dari berat kapal selam, akibatnya kapal
selam dapat mengapung.
6. Tekanan gas pada pesawat terbang
Pesawat terbang dapat terbang di angkasa karena adanya perbedaan tekanan udara pada
sayapnya. Sayap pesawat terbang dibuat sedemikian rupa untuk memanipulasi tekanan udara
sehingga menghasilkan gaya yang tegak lurus dengan arah aliran udara. Oleh karena bentuk
pesawat terbang tersebut, aliran udara pada bagian atas sayap pesawat yang lebih cepat
dibandingkan aliran udara pada bagian sayap pesawat. Akibatnya, dihasilkan suatu gaya ke
atas yang tegak lurus dengan arah aliran udara. Gaya ke atas dari udara menekan sayap
pesawat ke atas sehingga pesawat dapat terbang.
7. Tekanan gas pada pompa sepeda
Ketika kita memompa sepeda, udara dari pompa di paksa masuk ke dalam ban sepeda. Pada
saat pompa di tarik maka volume udara pada pompa semakin besar, kemudian saat kita tekan
pompa tersebut maka volume udara semakin kecil dan tekanan udara menjadi lebih besar
untuk mendorong udara masuk ke dalam ban sepeda

Anda mungkin juga menyukai