Anda di halaman 1dari 4

BAB 10

TERMODINAMIKA

Contoh Soal:
A. TEORI KINETIK GAS
1. Sepuluh liter gas ideal suhunya 127oC mempunyai
tekanan 165,6 N/m2. Hitunglah banyaknya partikel
1. Sifat-Sifat Gas Ideal
gas tersebut!
Dalam pembahasan teori kinetik gas, gas yang
Penyelesaian:
akan ditinjau adalah gas ideal. Gas ideal memenuhi
Diketahui: T = 127oC = (127 + 273) K = 400 K
asumsi-asumsi sebagai berikut:
P = 165,6 N/m2
a. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom- V = 10 liter = 10 x 10-3 m3 = 10-2 m3
atom maupun molekul-molekul) dalam
k = 1,38 x 10-23 J/K
jumlah yang besar sekali.
Ditanya: N …..?
b. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap
Jawab:
ukuran wadah.
c. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan
arah sembarang (acak).
d. Partikel gas tersebar merata pada seluruh
ruangan dalam wadah.
e. Gaya tarik-menarik antar partikel diabaikan.
f. Partikel gas memenuhi hukum Newton atau
tentang gerak.
g. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting Jadi, banyaknya partikel gas tersebut
sempurna. adalah 3 x 1020 partikel.

2. Persamaan Umum Gas Ideal


Gas ideal memenuhi persamaan:

atau B. TERMODINAMIKA

dimana:
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang
N = jumlah partikel gas
mempelajari tentang proses perpindahan energi sebagai
n = jumlah mol gas
kalor kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan.
T = suhu (K)
Proses perpindahan energi pada termodinamika
R = tetapan gas umum = 8,314 J/mol K
didasarkan atas dua hukum, yaitu Hukum I
k = tetapan Boltzmann = 1,38 x 10-23 J/K
Termodinamika yang merupakan pernyataan hukum
kekekalan energi, dan Hukum II Termodinamika yang
3. Persamaan Boyle – Gay Lussac
memberikan batasan tentang arah perpindahan kalor
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan
yang dapat terjadi.
oleh Boyle dan Gay Lussac mengenai gas dalam
ruang tertutup, diperoleh persamaan berikut:
1. Hukum I Termodinamika
atau Hukum 0 Termodinamika menyatakan: “
Apabila dua buah benda berbeda yang berada di
dimana: dalam kesetimbangan termal digabungkan dengan
P = tekanan gas (Pa atau N/m2) sebuah benda lain, maka ketiga-tiganya berada
V = volume gas (m3) dalam keseimbangan termal “.
T = temperatur gas (K) Hukum I Termodinamika menyatakan
perubahan energi dalam pada sistem yang tertutup
4. Energi Kinetik Gas merupakan selisih kalor yang diterima dengan
Besarnya energi kinetik untuk N buah partikel usaha yang dilakukan oleh sistem.
dinyatakan dengan rumus:

atau Dimana:
Q = kalor yang diterima/dilepas sistem (J)
W = usaha luar yang dilakukan sistem (J)
ΔU = perubahan energi dalam (J)
Usaha dalam Sistem Termodinamika R = Tetapan umum gas (8,314 J/mol.K)
Usaha yang dilakukan oleh suatu sistem k = Konstanta Boltzman (1,38 x 10-23 J/K)
berhubungan dengan perubahan volume gas. = Konstanta laplace
atau
Contoh Soal:
1. Hitunglah usaha yang dihasilkan berdasarkan
Perubahan Energi Dalam
grafik di bawah ini!
Perubahan energi dalam tidak bergantung
pada proses bagaimana keadaan sistem
berubah, tetapi bergantung pada keadaan
awal dan keadaan akhir.

Penyelesaian:
Diketahui: ΔV = 11 – 3 = 8 m3
ΔP = 12 x 105 – 2 x 105 = 10 x 105 Pa
= 1 x 106 Pa
Proses-Proses Termodinamika
Ditanya: W ....?
a. Isotermal (ΔT = 0)
Jawab:
Isotermal adalah proses termodinamika
W = luas persegi panjang
yang terjadi pada suhu konstan.
W = ΔV . ΔP
 Berlaku : W = 8 x 1.106
 Usaha : W = P (V2 – V1) W = 8 x 106 joule
 Energi dalam: ⁄
2. Dari dalam gas diserap kalor sebesar 1205 joule,

sehingga energi dalamnya turun 1000 joule.
Tentukan usaha yang dilakukan gas!
b. Isobarik (ΔP = 0)
Penyelesaian:
Isobarik adalah proses termodinamika
Diketahui: Q = 1205 joule
yang berlangsung pada tekanan tetap.
ΔU = 1000 joule
 Berlaku : Ditanya : W ...?
 Usaha : W = 0 Jawab:
 Energi dalam: ⁄ Q = W + ΔU
⁄ W = Q – ΔU
W = 1205 – 1000
W = 205 joule
c. Isokhorik (ΔV = 0)
Isokhorik adalah proses termodinamika
3. 5 mol gas ideal memiliki suhu 270C, kemudian kalor
yang berlangsung pada volume tetap.
dialirkan ke dalam gas sehingga suhunya menjadi
 Berlaku :
670C dan volume tetap (R = 8,314 J/mol K).
 Usaha : ( ) Tentukan:
 Energi dalam: a. Perubahan energi dalam
b. Kalor yang diserap gas
d. Adiabatis (ΔQ = 0) Penyelesaian:
Adiabatis adalah suatu proses dimana Diketahui: proses isokhorik, maka W = 0
tidak terjadi pertukaran kalor pada suatu T1 = 270 + 273 = 300 K
sistem. T2 = 670 +273 = 340 K
 Berlaku : ΔT = 340 -300 = 40 K
 Usaha : ⁄ n = 5 mol
 Energi dalam: ΔU = W Ditanya: ΔU dan Q ....?
Jawab:
Keterangan a. Perubahan energi dalam:
W = Usaha (joule) ⁄
Q = Kalor (joule) ⁄
ΔU = Perubahan energi dalam (joule)
P = Tekanan (N/m2 atau Pa)
V = Volume (m3) b. Kalor yang diserap
ΔT = Perubahan suhu (K) Q = W + ΔU
N = Jumlah partikel gas Q = 0 + 2494,2 = 2494,2 Joule
n = Jumlah mol (mol)
4. Sejumlah gas ideal mengalir proses isobarik pada tinggi. Langkah terakhirnya adalah kompresi
tekanan 2 atm. Jika volumenya berubah dari 1,5 adiabatik.
liter menjadi 2 liter. Tentukan:
a. Usaha gas
b. Pembentukan energi dalam
c. Kalor yang diserap
Penyelesaian:
Diketahui: P = 2 atm = 2 x 105 Pa  Isobarik
(tekanan tetap)
-3 3 Mesin Kalor
V1 = 1,5 liter = 1,5 x 10 m
-3 3 Mesin kalor adalah alat yang berfungsi
V2 = 2 liter = 2 x 10 m
mengubah energi panas menjadi energi
Ditanya: W, ΔU, dan Q ....?
mekanik dengan menggunakan prinsip aliran
Jawab:
kalor spontan.
a. Usaha gas
W = P (V2 – V1)
W = 2.105 (2.10-3 – 1,5.10-3)
W = 2.105 (0,5.10-3) = 100 Joule

b. Perubahan energi dalam


⁄ ⁄
⁄ Usaha yang dilakukan oleh sistem
⁄ dirumuskan dengan persamaan:
Q1 = W + Q2 atau W = Q 1 – Q2

c. Kalor yang diserap Efisiensi mesin adalah perbandingan usaha


Q = W + ΔU yang dilakukan terhadap kalor yang diterima.
Q = 100 + 150
atau ( )
Q = 250 Joule

Efisiensi maksimum pada mesin carnot


2. Hukum II Termodinamika dirumuskan:
Hukum II Termodinamika terdiri atas dua
perumusan, yaitu: ( )
1. Rumusan Kevin – Planck
Kevin – Planck merumuskan : “Tidak
Mesin Pendingin
mungkin membuat mesin yang kerjanya Mesin pendingin membuang kalor dari
mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha”. tempat dingin ke tempat panas dan
Dengan kata lain, efisiensi suatu mesin tidak membutuhkan usaha supaya proses tersebut
mungkin 100%. bisa berjalan.
Pernyataan Kelvin-Planck diterapkan pada
Mesin pendingin membutuhkan usaha,
mesin kalor. karena proses pada mesin pendingin adalah
2. Rumusan Clausius
tidak spontan.
Clausius merumuskan: “Tidak mungkin Kerja (W) pada mesin pendingin:
membuat mesin yang bekerja dalam suatu
siklus dengan mengambil kalor dari reservoir ( )
bersuhu rendah dan memberikan pada
reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan Efisiensi mesin pendingin:
usaha dari luar”.
Pernyataan Clausius diterapkan pada mesin ( )
pendingin.
Koefisien performasi pada mesin pendingin
Siklus Carnot dirumuskan dengan:
Siklus Carnot adalah gabungan proses-
proses yang akan kembali ke keadaan semula.
Siklus carnot terdiri atas 4 proses, yaitu 2
proses isotermal dan 2 proses adiabatis.
Siklus Carnot diawali dengan ekspansi
isotermal pada suhu tinggi. Setelah itu,
dilanjutkan dengan ekspansi adiabatik. Siklus
berlanjut ke kompresi isotermal pada suhu
2. Sebuah mesin carnot menyerap kalor dari berbagai
tempat bersuhu 2270C dan membuangnya pada
tempat bersuhu 270C. Mesin tersebut mampu
menyerap kalor 2.105 J tiap setengah menitnya.
Tentukan:
a. Efisiensi mesin
b. Usaha yang dihasilkan mesin
c. Daya mesin
Keterangan:
Penyelesaian:
Q1 = kalor pada reservoir suhu tinggi (joule) 0
Diketahui: T1 = 227 C + 273 = 500 K
Q2 = kalor pada reservoir suhu rendah (joule) 0
T1 = suhu pada reservoir suhu tinggi (kelvin) T2 = 27 C + 273 = 300 K
Q1 = 2 x 105 Joule
T2 = suhu pada reservoir suhu rendah (kelvin)
Ditanya: η, W, dan P ...?
Contoh Soal: Jawab:
1. Sebuah mesin kalor menyerap kalor dari reservoir a. Efisiensi mesin Carnot
1000 K sebesar 250 kal. Kemudian membuang ( )
usahanya ke reservoir bersuhu 300 K sebesar 100
kal. Tentukan efisiensi mesin kalor tersebut! ( )
Penyelesaian:
Diketahui: T1 = 1000 K b. Usaha yang dihasilkan mesin
Q1 = 250 kal
T2 = 300 K
Q2 = 100 kal
Ditanya: η ...?
Jawab:

( )
c. Daya mesin
( )

Anda mungkin juga menyukai