Anda di halaman 1dari 9

BAB X

FISIKA TERMAL

Hukum Nol Termodinamika

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda

ketiga C, maka benda A dan B dalam keadaan kesetimbangan termal satu sama lain.

Memungkinkan untuk memperkenalkan konsep temperature.

Termometer dan Skala Temperatur

Thermometer dapat dikalibrasi dengan menempatkannya dalam kontak termal dengan suhu

lingkungan yang dijaga konstan. Lingkungan dapat berupa:

 Campuran es dan air dalam kesetimbangan termal

 Air dan uap dalam kesetimbangan termal

Skala Kelvin

 Saat tekanan gas menuju nol, suhunya: −273,15 ℃

 Suhu ini disebut nol mutlak. Titik ini merupakan titik nol pada skala
Kelvin.

 Konversi Kelvin ke Celsius:


t ℃ =T −273,15

 Gambar beberapa mewakili suhu Kelvin dengan skala logaritme. Nol


mutlak tidak pernah tercapai.
Skala Temperatur Celsius, Kelvin dan Fahreheit

 Skala Fahrenheit, banyak digunakan di USA


Titik Didik
 Skala Celsius, banyak digunakan di Indonesia.
toC toF K
 Gambar di samping menunjukkan perbandingan antara

skala Celsius, Fahrenheit dan Kelvin.

Misalnya:
t ℃−0 t ℉ −32
=
100−0 212−32 Titik Beku

atau
t ℃ t ℉−32
=
100 180
Maka:
100 5
t ℃= ( t ℉−32 ) →t ℃= ( t ℉ −32 )
180 9

Contoh:

1. Carilah temperatur dalam skala Celsius yang ekvivalen dengan 41 oF.

Penyelesaian:
5 5
t C= ( t F −32o )= ( 41o −32o )=5 o C
9 9

2. Carilah temperatur dalam skala Fahrenheit yang ekvivalen dengan -10 oC.

Penyelesaian:
9 9
t F = t F +32o= ( −100 ) +32o=14 o F
5 5

3. Berapakah temperatur Kelvin yang sesuai dengan 70 oF?

Penyelesaian:
5 5
t C= ( t F −32o )= ( 70o−32 o )=21o C
9 9
Temperatur Kelvin menjadi:
T =t C + 273=294 K
Pemuaian Termal Zat Padat dan Zat Cair

 Pemuaian termal: konsekuensi dari perubahan jarak rata-rata antara atom atu molekul

 Pada suhu kamar, molekul bervibrasi dengan amplitude yang kecil

 Semakin bertambah suhunya, amplitude juga bertambah.

 Ini berakibat seluruh bagian benda memuai.

Pemuaian Linier (panjang, luas, dan volume)

 Untuk perubahan suhu kecil, pertambahan panjang:


∆ L=α LO ∆ t  Pemuain volume (tiga dimensi):

α : koefisien pemuaian linier yang bergantung bahan. ∆ V =β V O ∆ t

 Pemuaian luas (dua dimensi):


∆ A=γ A O ∆ t → γ =2 α Untuk zat padat: β=3 α

Contoh:Sebuah kabel telepon yang terbuat dari tembaga memiliki panjang 35,0 m pada musim

dingin ketika suhunya -20,0℃ . Berapa pertambahan panjangnya ketika berada dalam musim

panas yang suhunya 35,0℃ ? Anggap koefisien muai panjang konstan.

Penyelesaian:

Kenaikan suhu:
∆ t=t f −t i=35,0 ℃−(−20,0 ℃ )=55,0 ℃
Pertambahan panjang:

∆ L=α LO ∆ t=[ 17 ×10−6 ( ℃ )−1 ] ( 35,0 m )( 55,0 ℃ )=3,72 ×10−2 m=3,72 cm

Anomali Air

 Pada saat suhu air naik dari 0℃ sampai 4℃ , air  ( g / cm 3


)
menyusut dan kerapatannya bertambah.

 Pada suhu di atas 4℃ , air akan memuai sesuai

dengan kenaikkan suhu.

 Kerapatan maksimum air: 1000 kg/m3 (pada suhu

4℃ )
t(o C )

Gas Ideal

a. Sifat-sifat Gas Ideal

 Tidak memiliki volume atau tekanan yang tetap

 Dalam wadah, gas akan mengisi ke seluruh ruang

b. Gas Ideal:

 Kumpulan atom (molekul) yang bergerak secara acak

 Molekul-molekul tidak berinteraksi pada jarak yang cukup jauh

 Molekul-molekul tersebar secara merata dalam wadah

Mol

Untuk menyatakan jumlah gas dalam volume tertentu dalam mol (n):
massa
n=
massamolar

Satu mol zat adalah sejumlah zat yang mengandung jumlah partikel sebanyak jumlah atom

karbon yang terdapat dalam 12 gram carbon-12.

Hipotesa Avogradro:
 Volume yang sama dari gas pada suhu dan tekanan yang sama memiliki jumlah molekul yang

sama.

 Berakibat: poda suhu dan tekanan standart, satu mol gas memiliki jumlah molekul yang

sama.

 Simbul NA, jumlah partikel per mol yang disebut bilangan Avogrado.

N A =6,02× 1023 partikel/mol

 Jumlah total partikel N:


N=n N A

 Massa atom dihitung dengan persamaan:

massa molar
m atom =
NA

Contoh: Tetesan raksa berjari-jari 0,5 mm. ada berapa atom Hg di dalamnya? M(Hg) = 202 g/mol

dan ρHg = 13600 kg/m3.

Penyelesaian:

Massa tetesan:

m t =ρV =ρ ( 34 π r )=(13600 kg . m )[ 43 π (5 ×10


3 −3 −4 3
]
m ) =7,1 ×10−6 kg

Massa 1 atom Hg:


M 202 g /mol
m Hg = = =3,36 ×10−22 g=3,36× 10−25 kg
N A 6,02 ×10 partikel/mol
23

Jumlah atom dalam tetesan:


mt 7,1 ×10−6 kg 19
= =2,1 ×10
m Hg 3,36× 10−25 kg

Persamaan Gas Ideal


Hukum Boyle (oleh Robert Boyle 1627-1691):

P .V =konstan (temperatur konstan)

Berlaku untuk semua gas bertekanan rendah.

Jacques Charles (1746-1823) dan Gay Lussac (1778-1850):

P .V =N . k . T

N : jumlah molekul gas.

k : konstantan Boltzmann (k =1,381 x 10−23 J /K ¿

Karena N=n N A, maka P .V =n . N A . k . T maka:

PV =nRT

R : disebut konstanta gas umum (R = 8,314 J/mol.K = 0,08206 liter.atm/mol.K)

Contoh:

1. Sebuah gas ideal pada 20,0℃ dan tekanan 1,50×105 Pa dalam container yang mempunyai

volume 1,00 L. Tentukan jumlah mol gas dalam container.

Penyelesaian:

Konversi suhu ke Kelvin:


T =t ℃ +273=20,0+273=293 K

Jumlah mol gas dalam container:

5 −3 3
PV ( 1,50 ×10 Pa ) ( 1,00 ×10 m )
n= = =6,16 × 10−2 mol
RT ( 8,31 J /mol . K ) ( 293 K )
2. Tentukan rapat massa gas metan (M=16 g/mol) pada suhu 20℃ dan tekanan 1 atm.

Penyelesaian:
m PM
PV =nRT =( m/ M ) RT → ρ= =
V RT

5
PM ( 5 ×101 ×10 Pa ) ( 16 g/ mol )
ρ= = =3,32 ×103 g/m 3
RT ( 8,314 J /mol . K )( 20+273 K )

Teori Kinetik Gas

Asumsi-asumsi:

 Jumlah molekul dalam gas sangat banyak

 Jarak rata-rata antar molekul lebih besar dibandingkan ukuran molekul

 Molekul bergerak secara acak, dan memenuhi hokum NEWTON

 Interaksi molekul hanya terjadi jika tumbukan bersifat elastic

 Molekul mengalami tumbukan elastic dengan dinding

 Semua molekul identik.

Tekanan dari gas ideal

Tekanan sebanding dengan jumlah molekul per satuan volume

(N/V) dan energy kinetic translasi rata-rata tiap-tiap

molekul:

3 N
P= ( )( 12 m v )
2 V
2

Interpretasi molekul dan suhu

 Suhu sebanding dengan energy kinetic rata-rata dari molekul:


2 1
T= (
3 kB 2
m v́ 2 )
 Energi kinetic rata-rata per molekul:

1 3
m v́ 2= k B T
2 2

 Energy kinetic total N molekul:

KE total=N ( 12 m v́ )= 32 N k T
2
B

Energi Dalam U:

 Untuk gas monoatomik, energy kinetic translasi adalah satu jenis energy yang hanya

dimiliki molekul yaitu:


3
U = nRT
2
U : energi dalam gas.

 Untuk gas poliatomik, ada tambahan energy jenis lain sebagai kontribusi U, yaitu energy

rotasi dan vibrasi molekul.

Kecepatan dari Molekul

Dinyatakan sebagai laju rms (root-mean-square):

3kBT 3 RT
v rms= √ v́ 2=
√ m
=
√ M

Pada suhu tertentu, molekul yang lebih ringan akan bergerak lebih cepat dari pada molekul

yang lebih berat.

Contoh: Tentukan laju rms molekul hydrogen pada suhu kamar T ≅ 300 K . Massa molar olekul

hydrogen (H2): 2 g/mol.


Penyelesaian:

3 RT 3 ( 8,31 J /mol . K )( 300 ) T


v rms=
√ M
=
√ −3
2,0 ×10 kg /mol
=1,9× 103 m/ s

Anda mungkin juga menyukai