Anda di halaman 1dari 22

SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER

GAS

LA ODE AGUS SALIM


(G2L1 17 001)

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI KIMIA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
POKOK BAHASAN

1 Gas ideal

2 Gas Non-ideal

3 Teori Molekul Gas

4 Pengenalan terhadap Teori Kuantum

5 Distribusi Energi
1. Gas Ideal

Gas Gas teoretis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak secara
Ideal acak dan tidak saling berinteraksi.

Dalam kehidupan nyata gas ideal tidak


pernah ada. Sifat-sifat gas pada tekanan
menimbulkan kesulitan dalam
rendah dan suhu kamar mendekati sifat-
mempelajari sifat-sifat gas
sifat gas ideal, sehingga gas tersebut
dapat dianggap sebagai gas ideal.
1. Gas Ideal

Sifat-sifat gas ideal


terdiri dari partikel-partikel yang disebut Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap
molekul-molekul dalam jumlah besar ukuran wadah

Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh
sembarang (acak). ruangan dalam wadah

Setiap tumbukan yang terjadi adalah


Partikel gas memenuhi hukum newton tentang
tumbukan
gerak
lenting sempurna dan terjadi secara singkat
1. Gas Ideal

Persamaan Umum Gas Ideal

Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling


berhubungan. Besaran-besaran tersebut adalah tekanan (P), volume
(V),dan temperatur mutlak (T).

Hukum Boyle Hukum Gay Lussac


Hukum
Boyle - Gay Lussac
Hukum Charles
PV = nRT
1. Gas Ideal

1.1 Hukum Boyle


Boyle telah menyelidiki hubungan tekanan dan volume gas dalam wadah tertutup
pada temperatur tetap. Boyle menemukan bahwa : hasil kali tekanan dan
volume gas pada temperatur tetap adalah konstan.

P V = konstan atau P1 V1 = P2 V2

P1 = tekanan gas awal (N/m2)


V1 = volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = volume akhir
Grafik hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap
1. Gas Ideal

1.2 Hukum Charles

Jacques Charles (1 747 - 1 823) : volume gas berbanding lurus dengan temperatur
mudaknya, jika tekanan gas di dalam ruang tertutup dijaga konstan

atau

Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = temperatur mutlak awal (K)
T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap
1. Gas Ideal

1.3 Hukum Gay Lussac


Gay Lussac menyatakan: Jika volume gas pada ruang
tertutup dibuat tetap, maka tekanan gas berbanding lurus
dengan temperatur gas

atau

Grafik hubungan tekanan dan temperatur pada volume


tetap
1. Gas Ideal

1.4 Hukum Boyle - Gay Lussac


Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari, yaitu
hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac dapat
digabungkan menjadi satu persamaan.

atau Keterangan:
N = jumlah molekul gas
NA = bilangan Avogadro (6,02 x 1 023 molekul/mol)
PV = NkT atau PV = nNAkT n = jumlah mol gas
k = konstanta Boltzman (1 ,38 x 1 0-23 J/K)

PV = nRT
2. GAS NON-IDEAL
2.1 Persamaan keadaan Van der Waals
Untuk memperbaiki keadaan gas ideal pada suhu dan tekanan
tertentu, maka pada tahun 1873, fisiskawan belanda, Johanes menambahkan faktor koreksi pada
diderik Van der Waals mengusulkan persamaan keadaan gas volume dan tekanan.
yang dikenal dengan persamaan Van der Waals
Videal=Veksnb Videal= volume gas`ideal
Veks =volume yang terukur pada waktu percobaan
n = jumlah mol gas
b = konstanta Van der Waals
[P + (n 2a/V 2)] (V nb) =
P = tekanan absolut gas (atm)
nRT V =volume spesifik gas (liter)
R = konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314J/Kmol)

T =suhu /temperatur absolut gas (K)
n =jumlah mol gas
a,b =konstanta Van der Waals
Contoh Soal
Hitunglah tekanan suatu sistem gas yang terdiri dari 1 mol gas CO2
dalam volume 0,5 L pada 50C.
a. Dengan menggunakan persamaan gas ideal!
b. Dengan menggunakan persamaan Van der Waals!
Jawab :
3. TEORI MOLEKUL GAS

3.1 Tekanan Gas


Salah satu sifat gas ideal adalah molekul-molekulnya dapat bergerak bebas (acak).
Beberapa konsep yang dibicarakan dalam teori kinetik gas antara lain
tekanan akibat gerak molekul gas, kecepatan molekul gas, dan energi kinetik
gas.

Pengaruh gerak molekulmolekul gas terhadap


sifat gas secara umum dengan Teori Kinetik Gas.
3. TEORI MOLEKUL GAS

3.1 Tekanan Gas


Jika gas tersebut berada di dalam ruangan
tertutup, molekulmolekulnya akan menumbuk
Tekanan gas di dalam sebuah ruangan tertutup sama
dinding ruangan dengan kecepatan tertentu dengan tekanan gas pada dindingnya akibat ditumbuk
molekul gas. Gaya tumbukan yang merupakan laju
Patau PV = Nmv 2 momentum terhadap dinding inilah yang memberikan
tekanan gas.
Nm adalah massa gas (M) dan Keterangan:
= (massa jenis), P = tekanan gas (N/m2)
N = jumlah molekul
m = massa satu molekul gas (kg)
PV = v2 v2 = rata-rata kuadrat kelajuan molekul (m/s)
= massa jenis gas (kg/m3)
3. TEORI MOLEKUL GAS

3.2 Energi Kinetik sebagai Fungsi Temperatur


Molekul gas yang bergerak mempunyai energi kinetik. Kita lihat
kembali persamaan tekanan sebagai fungsi rata-rata kuadrat kelajuan di PV = Nmv2
depan yang dinyatakan dengan persamaan :

Ek = energi kinetik translasi rata-rata gas (J)


k = tetapan Boltzman (1 ,38 x 1 0-23 J/K) PV = mv2
T = temperatur mudak gas (K)
n = jumlah mol gas

Ek = NkT atau Ek = nRT PV = Ek atau Ek = PV PV = (Nmv2)


Contoh soal
Suatu gas dalam ruang tertutup dengan suhu 57 oC. Berapakah energi
kinetik rata-rata molekul gas tersebut?

Diketahui:
Jawab :
n = 1 mol
k = 1 ,38 x 1 0-23 J/K
T = (57 + 273) K = 330 K
Ditanya: Ek = ...?
Jawab:
Ek = k . T
= . 1,38 x 10-23 . 330
= 6,21 x 10-21 Joule
4. PENGENALAN TERHADAP TEORI KUANTUM LAJU GAS

4.1 Gaya dan satuannya

Dalam mekanika klasik yang dirumuskan oleh Isaac Newton pada akhir
abad ketujuh belas, besarnya gaya (F) diberikan oleh hukum kedua Newton
tentang gerak (Mortimer, R.G., 2008)

Gaya = massa x percepatan, atau F = m. A


F =(1.0kg)x(9,m/s-2)=9,8kgm/s-2=9,8N 1N=1kgms-2

Kerja=GayaxJarak

Kerja=(9,8N)x(1,0m)=9,8N.m
4. PENGENALAN TERHADAP TEORI KUANTUM LAJU GAS

4.2 Kecepatan
Menurut mekanika klasik, keadaan dari suatu partikel ditentukan oleh posisi
dan kecepatannya. Jika partikel bergerak dalam sistem tiga dimensi, kita dapat
menentukan posisinya melalui koordinat Cartesian (x, y, dan z).
Tiga komponen Cartesian tersebut juga dapat dituliskan di dalam tanda
kurung, seperti di r = (x, y, z). Kecepatan partikel adalah sebuah vektor v
dengan komponen Cartesian vx, vy, dan vz. Komponen-komponen ini
merupakan differensial waktu dari koordinat Cartesian (Mortimer, R.G., 2008):
vx = vx = vx = .................... (1)

v = .....(2)
4. PENGENALAN TERHADAP TEORI KUANTUM LAJU GAS

4.3 Hukum Gerak Newton


Hukum Newton yang pertama disebut hukum kelembaman: Sebuah partikel stasioner cenderung untuk tetap
diam kecuali ada gaya yang bekerja padanya, dan sebuah partikel bergerak cenderung terus bergerak dengan
kecepatan tidak berubah kecuali ada gaya yang melawannya. Sedangkan hukum kedua Newton, menyatakan: jika
sebuah partikel bergerak hanya dalam arah x, hukum kedua Newton itu (Mortimer, R.G., 2008):

Fx=max=m=m ................................(3)

F=ma=m=m .... (4)


4. PENGENALAN TERHADAP TEORI KUANTUM LAJU GAS

4.4 Keadaan mikroskopis untuk menyatakan arah (vektor)

Menurut mekanika klasik, sistem keadaan mikroskopis kita ditentukan dengan menentukan
posisi dan kecepatan dari setiap partikel. Jumlah partikel dalam sistem model ini berkisar dari 1
sampai N. Vektor r dari partikel pada posisi ke- i dapat ditulis sebagai jumlah vektor dari tiga
koordinat Cartesian (Mortimer, R.G., 2008):

ri = ixi + jyi + kzi .. (5)

Setiap istilah dalam Persamaan tersebut merupakan produk dari besaran skalar (komponen)
dan vektor satuan. Sebuah besaran skalar dapat menjadi positif, negatif, atau nol tetapi tidak
memiliki arah tertentu dalam ruang. Vektor satuan posisi i berada dalam arah positif pada
sumbu x, vector satuan posisi j berada dalam arah sumbu y positif, dan satuan vektor posisi
k berada dalam arah sumbu z positif
5. DISTRIBUSI ENERGI

5.1 Distribusi Maxwell-Boltzmann sebagai Distribusi Kecepatan Molekul


Kecepatan awal suatu molekul dengan kecepatan awal molekul yang lain di antara tumbukan-tumbukan dapat
saja sama dan dapat juga berbeda. Dengan demikian ada sebaran jumlah molekul mulai dari kecepatan nol
hingga kecepatan sangat besar. Sebaran tersebut digambarkan dengan suatu fungsi distribusi kecepatan molekul
(v) yang disebut fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann.

Fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann digunakan untuk menghitung kecepatan rata-rata c


(mean speed) molekul dalam gas. Perkalian fraksi molekul dengan kecepatan ditulis v(v)dv.
Kecepatan rata-rata c diperoleh dengan mengevaluasi integralnya.
KESIMPULAN
1. Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling berhubungan. Besaran-besaran tersebut adalah
tekanan (P), volume (V), dan temperatur mutlak (T). Persamaan yang disebut dengan Persamaan Gas Ideal adalah
PV = nRT.
2. Gas non-ideal adalah kebalikan dari gas ideal dan menjelaskan karakteristik yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum

gas ideal.
3. Salah satu sifat gas ideal adalah molekul-molekulnya dapat bergerak bebas (acak). Beberapa konsep yang dibicarakan
dalam teori kinetik gas antara lain tekanan akibat gerak molekul gas, kecepatan molekul gas, dan energi kinetik gas.
4. Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Energi
dari setiap derajat kebebasan akan dijelaskan sesuai dengan distribusi chi-kuadrat dengan satu derajat kebebasan, dan
total energi akan didistribusikan menurut distribusi chi-kuadrat dengan lima derajat kebebasan.
5. Kecepatan suatu molekul tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat. Perubahan terjadi akibat tumbukan dengan
sesama molekul. Tumbukan yang menyebabkan pertukaran energi kinetik antara molekul tersebut dengan molekul
yang lain

Anda mungkin juga menyukai