GAS
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI KIMIA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
POKOK BAHASAN
1 Gas ideal
2 Gas Non-ideal
5 Distribusi Energi
1. Gas Ideal
Gas Gas teoretis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak secara
Ideal acak dan tidak saling berinteraksi.
Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh
sembarang (acak). ruangan dalam wadah
P V = konstan atau P1 V1 = P2 V2
Jacques Charles (1 747 - 1 823) : volume gas berbanding lurus dengan temperatur
mudaknya, jika tekanan gas di dalam ruang tertutup dijaga konstan
atau
Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = temperatur mutlak awal (K)
T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap
1. Gas Ideal
atau
atau Keterangan:
N = jumlah molekul gas
NA = bilangan Avogadro (6,02 x 1 023 molekul/mol)
PV = NkT atau PV = nNAkT n = jumlah mol gas
k = konstanta Boltzman (1 ,38 x 1 0-23 J/K)
PV = nRT
2. GAS NON-IDEAL
2.1 Persamaan keadaan Van der Waals
Untuk memperbaiki keadaan gas ideal pada suhu dan tekanan
tertentu, maka pada tahun 1873, fisiskawan belanda, Johanes menambahkan faktor koreksi pada
diderik Van der Waals mengusulkan persamaan keadaan gas volume dan tekanan.
yang dikenal dengan persamaan Van der Waals
Videal=Veksnb Videal= volume gas`ideal
Veks =volume yang terukur pada waktu percobaan
n = jumlah mol gas
b = konstanta Van der Waals
[P + (n 2a/V 2)] (V nb) =
P = tekanan absolut gas (atm)
nRT V =volume spesifik gas (liter)
R = konstanta gas (0,082 L.atm/mol atau 8,314J/Kmol)
T =suhu /temperatur absolut gas (K)
n =jumlah mol gas
a,b =konstanta Van der Waals
Contoh Soal
Hitunglah tekanan suatu sistem gas yang terdiri dari 1 mol gas CO2
dalam volume 0,5 L pada 50C.
a. Dengan menggunakan persamaan gas ideal!
b. Dengan menggunakan persamaan Van der Waals!
Jawab :
3. TEORI MOLEKUL GAS
Diketahui:
Jawab :
n = 1 mol
k = 1 ,38 x 1 0-23 J/K
T = (57 + 273) K = 330 K
Ditanya: Ek = ...?
Jawab:
Ek = k . T
= . 1,38 x 10-23 . 330
= 6,21 x 10-21 Joule
4. PENGENALAN TERHADAP TEORI KUANTUM LAJU GAS
Dalam mekanika klasik yang dirumuskan oleh Isaac Newton pada akhir
abad ketujuh belas, besarnya gaya (F) diberikan oleh hukum kedua Newton
tentang gerak (Mortimer, R.G., 2008)
F =(1.0kg)x(9,m/s-2)=9,8kgm/s-2=9,8N 1N=1kgms-2
Kerja=GayaxJarak
Kerja=(9,8N)x(1,0m)=9,8N.m
4. PENGENALAN TERHADAP TEORI KUANTUM LAJU GAS
4.2 Kecepatan
Menurut mekanika klasik, keadaan dari suatu partikel ditentukan oleh posisi
dan kecepatannya. Jika partikel bergerak dalam sistem tiga dimensi, kita dapat
menentukan posisinya melalui koordinat Cartesian (x, y, dan z).
Tiga komponen Cartesian tersebut juga dapat dituliskan di dalam tanda
kurung, seperti di r = (x, y, z). Kecepatan partikel adalah sebuah vektor v
dengan komponen Cartesian vx, vy, dan vz. Komponen-komponen ini
merupakan differensial waktu dari koordinat Cartesian (Mortimer, R.G., 2008):
vx = vx = vx = .................... (1)
v = .....(2)
4. PENGENALAN TERHADAP TEORI KUANTUM LAJU GAS
Fx=max=m=m ................................(3)
Menurut mekanika klasik, sistem keadaan mikroskopis kita ditentukan dengan menentukan
posisi dan kecepatan dari setiap partikel. Jumlah partikel dalam sistem model ini berkisar dari 1
sampai N. Vektor r dari partikel pada posisi ke- i dapat ditulis sebagai jumlah vektor dari tiga
koordinat Cartesian (Mortimer, R.G., 2008):
Setiap istilah dalam Persamaan tersebut merupakan produk dari besaran skalar (komponen)
dan vektor satuan. Sebuah besaran skalar dapat menjadi positif, negatif, atau nol tetapi tidak
memiliki arah tertentu dalam ruang. Vektor satuan posisi i berada dalam arah positif pada
sumbu x, vector satuan posisi j berada dalam arah sumbu y positif, dan satuan vektor posisi
k berada dalam arah sumbu z positif
5. DISTRIBUSI ENERGI
gas ideal.
3. Salah satu sifat gas ideal adalah molekul-molekulnya dapat bergerak bebas (acak). Beberapa konsep yang dibicarakan
dalam teori kinetik gas antara lain tekanan akibat gerak molekul gas, kecepatan molekul gas, dan energi kinetik gas.
4. Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Energi
dari setiap derajat kebebasan akan dijelaskan sesuai dengan distribusi chi-kuadrat dengan satu derajat kebebasan, dan
total energi akan didistribusikan menurut distribusi chi-kuadrat dengan lima derajat kebebasan.
5. Kecepatan suatu molekul tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat. Perubahan terjadi akibat tumbukan dengan
sesama molekul. Tumbukan yang menyebabkan pertukaran energi kinetik antara molekul tersebut dengan molekul
yang lain