Anda di halaman 1dari 33

FISIKA DASAR II

GAS IDEAL DAN


TERMODINAMIKA

Kania Nur Sawitri, M.Si


kaniamalimba@gmail.com
0821-1007-5629
Tujuan Pembelajaran
◦ Menentukan besaran-besaran termodinamika
(tekanan, volume, suhu) dengan hukum gas ideal
◦ Menerapkan hukum termodinamika ke-1dan ke-2
untuk menjelaskan masalah fisis yang berhubungan
dengan kalor
◦ Menjelaskan prinsip kerja dari mesin kalor serta
pemecahan fisis tentang kalor
◦ Menjelaskan defenisi dari entropi
Pendahuluan Gas Ideal
Gas Ideal : model penyederhanaan dari gas nyata sehingga
memiliki sifat-sifat gas ideal.
a) Sifat 1 : tidak ada interaksi antar molekul – molekul gas
(tumbukan elastik sempurna)
b) Sifat 2 : molekul gas dapat dipandang sebagai partikel yang
ukurannya dapat diabaikan (ukuran dianggap
nol)
c) Sifat 3 : dalam satu wadah partikel gas bergerak secara
acak ke segala arah. Tumbukan antara molekul gas
maupun tumbukkan antara molekul gas dengan
dinding wadah berifat elastik sempurna sehingga
energi kinetik total molekul gas selalu tetap
Hukum Boyle
“Pada suhu tetap maka volume gas berbanding
terbalik dengan tekanannya”
Hukum Gay-Lussac
“Pada volume tetap, tekanan gas berbanding lurus
dengan suhunya”
Hukum Charles
“Jika tekanan gas dipertahankan konstant maka
volum gas berbanding lurus dengan suhunya”

𝑽
=𝑪
𝑻
Hukum Gas Umum
Menyatakan hubungan antara tekanan P, volume V,
dan suhu T.

• C4 merupakan suatu
nilai yang bersifat tetap,
tidak bergantung pada
suhu, tekanan, dan
volume
Kontanta C4 dapat ditulis,
C4 = n . R

Keterangan:
n = jumlah mol gas
R = konstanta gas umum ( 8,315 J/ mol K)

Sehingga, persamaan untuk hukum gas umum dapat dinyatakan,


Teorema Ekipartisi dan Energi
Kinetik
Molekul gas bergerak dengan dengan
gerak acak dengan kecepatan
tertentu. Arah gerak molekul pada
koordinat cartisian dapat menuju
arah x, y, dan z yang menyatakan
derajat kebebasan

“Energi rata-rata untuk


tiap derajat kebebasan
yang dimiliki molekul sama
dengan kT / 2”

k ketetapan boltzman 1,38 x 10-23 J/K


Teorema Ekipartisi dan Energi
Kinetik
Semakin cepat molekul gas bergerak
pada arahnya, maka semakin besar
energi kinetik molekul gas. Semakin
tinggi derajat kebebasan gerak molekul
maka semakin besar energi kinetiknya.

EK = n (k T) / 2

dimana,
n adalah derajat kebebasan
Contoh soal
 Sebanyak 0,2 mol gas ideal berada dalam
wadah yang volumnya 10 L dan
tekanannya 1 atm.
◦ Berapakah suhu gas tersebut?
◦ Berapakah volum gas jika suhunya dijadikan
setengahnya dan tekanannya dilipatduakan?
Jawab :
Gunakan : PV = nRT
Contoh soal
Berapa massa jenis gas oksigen pada STP.
Massa molekul oksigen adalah 32,0 sma

Jawab :
1 sma = 1.67 x 10-27 kg
P = 1 atm = 10^5Pa
T = 0 C = 273K
Massa jenis = massa (kg) / volume (V)
Gunakan PV = n RT
Contoh Soal
Tentukan volum 1,0 mol gas ideal pada STP
(“standard of temperature and pressure”)

STP: T = 273 K P =1 atm


Gunakan : PV = nRT
Laju RMS
 Rms adalah singkatan dari root mean square
(akar rata-rata kuadrat).
 Kecepatan molekul gas secara umum memenuhi

 Kuadrat dari kecepatan tersebut adalah


𝑣 2 = 𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦2 + 𝑣𝑧2
 Energi kinetik total satu molekul gas adalah
Laju RMS
 Energi kinetik rata-rata adalah

 Karena Kx, Ky, dan Kz masing-masing


mengandung satu derajat kebebasan gerak, maka
berdasarkan teorema ekipartisi energi, harga
rata-ratanya memenuhi Kx = kT/2, Ky = kT/2,
dan Kz = kT/2.
Laju RMS

 Dengan demikian, laju rms adalah


Energi Dalam Gas Ideal
 Dalam wadah yang bersuhu T, molekul gas selalu
bergerak dengan acak ke segala arah. Jika energi yang
dimiliki molekul gas hanya disumbangkan oleh geraknya,
maka energi rata-rata yang dimiliki satu molekul gas
adalah

 Dengan menggunaka teorema ekipartisi energi maka


diperoleh
Energi Dalam Gas Ideal
 Jika terdapat n mol gas, maka jumlah
molekul gas adalah N = n NA. Energi total
semua molekul gas menjadi
Pendahuluan Termodinamika

Termodinamika berasal dari kata,


◦ thermos = panas
◦ dynamic = perubahan

Cabang ilmu fisika yang mempelajari :


◦ Pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja
◦ Sistem
◦ Pembatas
◦ Lingkungan
Sistem
Tiga macam sistem yaitu,
◦ sistem terbuka,
◦ Sistem tertutup, dan
◦ Sistem terisolasi.

Sistem Terbuka
Mekanisme yang memungkinkan adanya pertukaran massa
dan energi antara sistem dengan lingkungannya.
Contoh :
lautan, tumbuh-tumbuhan, letusan gunung merapi, dsb
Sistem
Sistem Tertutup
Mekanisme yang memungkinkan adanya pertukaran energi
namun tidak adanya pertukaran massa antara sistem dengan
lingkungan.
Contoh : Green House (rumah kaca), adanya pertukaran
kalor tetapi tidak adanya pertukaran massa antara
sistem dengan lingkungan

Sistem Ter-isolasi
Mekanisme yang tidak memungkinkan adanya pertukaran
energi dan massa antara sistem dengan lingkungan.
Contoh : tabung gas yang terisolasi, air panas di dalam
termos, dsb
Pembatas
Jenis dan karakteristik pembatas, yaitu :
– Pembatas adiabatik
Pembatas yang tidak memungkinkan adanya pertukaran
energi antara sistem dengan lingkungan,

– Pembatas tegar
Pembatas yang tidak memungkinkan adanya kerja yang
dilakukan dari sistem ke lingkungan dan sebaliknya.
Pembatas

Sistem

Lingkungan
Hukum Termodinamika
Terdapat beberapa hukum termodinamika,
yaitu :
 Hukum 0
 Hukum I
 Hukum II
 Hukum III
Hukum 0
“Jika benda A berada
dalam keseimbagan
termal dengan benda B
dan Benda B berada
dalam keseimbangan
termal dengan benda C
maka Benda A berada
dalam keseimbangan
termal dengan benda C”

Keseimbangan termal yaitu kondisi dimana tidak ada


pertukaran kalor antara dua benda.
Hukum I Termodinamika
Pernyataan tentang kekekalan energi dalam sistem.

ΔU = Q – W

Perubahan energi dalam sistem ΔU = kalor (Q)


yang ditambahkan ke sistem dikurangi kerja yang
dilakukan oleh sistem
Hukum I Termodinamika
Hukum I : Pernyataan tentang kekekalan energi
dalam sistem.

ΔU = Q – W

Q (+) : Kalor ditambahkan ke sistem


Q (-) : Kalor dilepaskan oleh sistem
W (+): Kerja dilakukan oleh sistem
W (-) : Kerja dilakukan pada sistem
Contoh soal
1. Kalor sebanyak 1000 J ditambahkan ke sistem
sementara kerja dilakuan pada sistem sebesar
500 J. Berapa perubahan energi dalam sistem
ΔU ?
ΔU = Q – W = (+1000 J) – (- 500 J) = 1500 J

2. Suatu sistem mengerjakan kerja ke lingkungan


sebesar 320 J. Sistem kemudian menyerap kalor
sebesar 500 J. Berapa perubahan ΔU ?
Contoh soal
3. Suatu sistem mengalami perubahan energi
dalam ΔU sebesar -240 J. Saat terjadi
perubahan ΔU, sistem melepas kalor sebesar
560 J.Tentukan,
a) Apakah sistem melakukan atau dilakukan kerja?
b) Nilai kerja sistem?

4. Tentukan nilai perubahan energi dalam


untuk jenis sitem terisolasi.
Contoh soal
 Dalam suatu proses isobarik, volum gas berubah dari 1 L
menjadi 2 L. Tekanan gas adalah 105 Pa. Jika pada proses
tersebut kalor masuk ke dalam gas sebanyak 500 J,
berapa perubahan energi dalam gas?
Contoh soal
 Ketika menyerap kalor, sebanyak 0,2 mol gas
monoatomik mengalami proses isokhorik hingga
suhunya berubah dari 100 ᵒC menjadi 300 ᵒC.
Berapakah kalor yang terlibat? Apakah kalor tersbut
masuk ke gas atau keluar dari gas?
 Jawab:
 Pada Proses isokhorik, volume konstan sehingga W = 0
dan Q = ΔU

 Sehingga Q = 499, karena Q + maka kalor mengalir


masuk ke dalam gas
Diagram P-V
Kerja yang dilakukan gas untuk proses dari (𝑃1 , 𝑉1 )
ke (𝑃2 , 𝑉2 ) adalah luas daerah yang diarsir.
Diagram P-V

Anda mungkin juga menyukai