Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSERVASI ENERGI
SISTEM POMPA AIR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Konservasi Energi
Oleh:
Kelompok 6
Kelas:
3A
Anggota :
Alimuddin Faqih

131711005

Hany Noviasari

131711013

Asep Barkah Muhadi 131711036


Ferly Asri

131711042

Rizky Fauzi

131711057

Tanggal Praktikum: 03 Mei 2016


Dosen Pembimbing: Tina Mulya Gantina, MT.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Departemen Teknik Konversi Energi
Jln. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga, Bandung 40012
Telp: (022)2013789, Fax: (022)2013889
Homepage: www.polban.ic.id; Email: polban@polban.ac.id

DAFTAR PUSTAKA
BAB I..............................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................3
I.1

Latar Belakang..........................................................................................3

I.2

Tujuan....................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................4
DASAR TEORI..................................................................................................4
II.1

Pengertian Pompa......................................................................................4

II.2

Klasifikasi Pompa......................................................................................5

II.3

Kualitas Daya...........................................................................................8

II.4

Perhitungan Pada Pompa Air........................................................................9

II.5

Konversi Energi Pada Sistem Pompa...........................................................10

II.6

Standar Efisiensi Pompa............................................................................13

BAB III..........................................................................................................14
METODE PRAKTIKUM....................................................................................14
III.1 Alat dan Bahan.......................................................................................14
III.3 Prosedur Kerja........................................................................................15
III.4 Pertanyaan.............................................................................................16
BAB IV..........................................................................................................17
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...............................................................17
IV.1

Data Hasil Praktikum...........................................................................17

IV.2

Analisis Data.......................................................................................18

IV. 3

Pembahasan........................................................................................19

BAB V...........................................................................................................22
PENUTUP......................................................................................................22
V.I

Kesimpulan............................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................23

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Pompa merupakan salah satu jenis mesin fluida yang dapat memindahan fluida melalui

pipa dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya pompa mengubah energi
gerak poros untuk mengerakan sudu-sudu menjadi gerak kemudian menghasilkan fluida
bertekanan. Pompa bekerja sesuai dengan kebutuhan, sehingga perlakuan pada pompa akan
mempengaruhi kinerjanya.
Bukaan katup menjadi parameter pemenuhan kebutuhan air dan proses penghematan
energi pada sistem pompa. Karena perubahan debit dengan pengaturan bukaan katup air akan
mempengaruhi putaran impeller yang mengakibatkan perubahan tekanan pada impeller yang
dipengaruhi oleh perubahan debit air. Perubahan tekanan tersebut akan mempengaruhi efisiensi
pompa tersebut. Berdasarkan hukum afinitas perubahan putaran impeller berprngaruh terhadap
Debit air, Daya Listrik dan Head pada sistem pompa. Sehingga pada praktikum konservasi pada
sistem pompa ini kita akan mengetahui kebenaran dari hukum afinitas.

I.2

Tujuan
Setelah melakukan praktikum diharapkan dapat :
a. Melakukan pengujian kinerja pompa pada kondisi exsisting (data kondisi yang ada)
b. Melakukan konservasi energi pada pompa dengan cara melakukan variasi bukaan katup
c. Melakukan konservasi energi pada pompa dengan cara pemasangan kapasitor
d. Melakukan pengujian kinerja pompa setelah proses konservasi
e. Membandingkan data exsisting dengan data setelah konservasi

BAB II
DASAR TEORI
II.1

Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari

suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi
dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar
(discharge). Oleh karena itu, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber
tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Berikut ini sistem
pompa secara umum :

Gambar 2.1 Sistem Pompa Air


Perputaran impeler pompa sentrifugal menghasilkan head. Kecepatan keliling impeler
berhubungan langsung dengan kecepatan perputaran batang torak. Oleh karena itu variasi
kecepatan putaran berpengaruh langsung pada kinerja pompa. Parameter kinerja pompa (debit
alir, head, daya) akan berubah dengan bervariasinya kecepatan putaran. Oleh karena itu, untuk
mengendalikan kecepatan yang aman pada kecepatan yang berbeda- beda maka penting untuk
mengerti hubungan antara keduanya. Persamaan yang menjelaskan hubungan tersebut dikenal
dengan Hukum Afinitas :

Debit aliran (Q) berbanding lurus dengan kecepatan putaran (n)

Head (H) berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan putarar (n)

Daya (P) berbanding lurus dengan kubik kecepatan putaran (n)

Sebagaimana dapat dilihat dari hukum diatas, penggandaan kecepatan putaran pompa
sentrifugal akan meningkatkan pemakaian daya 8 kalinya. Sebaliknya penurunan kecepatan yang
kecil akan berakibat penurunan pemakaian daya yang sangat besar. Hal ini menjadikan dasar
bagi penghematan energi pada pompa sentrifugal dengan kebutuhan aliran yang bervariasi. Hal
yang relevan untuk dicatat bahwa pengendalian aliran oleh pengaturan kecepatan selalu lebih
efisien daripada oleh kran pengendali. Hal ini disebabkan kran menurunkan aliran namun tidak
menurunkan pemakaian energi pompa. Sebagai tambahan terhadap penghematan energi, terdapat
manfaat lainnya dari kecepatan yang lebih rendah tersebut.

Umur bantalan meningkat. Hal ini disebabkan bantalan membawa gaya hidrolik pada impeler
(dihasilkan oleh profil tekanan dibagian dalam wadah pompa), yang berkurang kira - kira
sebesar kuadrat kecepatan. Untuk sebuah pompa, umur bantalan sebanding dengan kecepatan
pangkat tujuh ( n7 ).

Getaran dan kebisingan berkurang dan umur seal meningkat selama titik tugas tetap berada
didalam kisaran operasi yang diperbolehkan.

II.2

Klasifikasi Pompa
Klasifikasi pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa

kerja positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive displacement
pump).

Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)


Pada pompa perpindahan positif energi ditambahkan ke fluida kerja secara periodik oleh

suatu gaya yang dikenakan pada satu atau lebih batas (boundary) sistem yang dapat bergerak.
Pompa perpindahan positif terbagi menjadi :

a) Pompa torak ( Reciprocating pump )


Pompa torak adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa dirubah
menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak
balik di dalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui katup isap dan keluar melalui katup buang
dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas dengan
debit yang dihasilkan tergantung pada putaran dan panjang langkah torak. Volume cairan yang
dipindahkan selama satu langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian luas piston
dengan panjang langkah.
b) Pompa putar ( Rotary pump )
Pompa putar adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke cairan
menggunakan elemen yang bergerak berputar didalam rumah (casing). Fluida ditarik dari
reservoir melalui sisi isap dan didorong melalui rumah pompa yang tertutup menuju sisi buang
pada tekanan yang tinggi. Berapa tekanan fluida yang akan keluar pompa tergantung pada
tekanan atau tahanan aliran sistem. Sedangkan debit yang dihasilkan tergantung pada kecepatan
putar dari elemen yang berputar. Elemen yang berputar ini biasanya disebut sebagai rotor.
c) Pompa diafragma (Diaphragm pump )
Pompa diafragma adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke cairan
melalui batang penggerak yang bergerak bolak-balik untuk menggerakan diafragma sehingga
timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap dan katup tekan. Keuntungan
pompa diafragma ini adalah hanya pada diafragma saja yang bersentuhan dengan fluida yang
ditransfer sehingga mengurangi kontaminasi dengan bagian lain terutama bagian penggerak.

Pompa dinamik (non positive displacement pump).


Pompa dinamik terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan sudu-sudu,

yang dipasangkan pada poros-poros yang berputar dan menerima energi dari motor penggerak
pompa serta diselubungi dengan sebuah rumah (casing). Fluida berenergi memasuki impeler
secara aksial, kemudian fluida meninggalkan impeler pada kecepatan yang relatif tinggi dan
dikumpulkan didalam volute atau suatu seri laluan diffuser, setelah fluida dikumpulkan di dalam
6

volute atau diffuser terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan, yang diikuti
dengan penurunan kecepatan. Sesudah proses konversi ini selesai kemudian fluida keluar dari
pompa melalui katup discharge. Pompa dinamik dapat dibagi dalam beberapa jenis :
a) Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk
memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran impeler yang
menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat
saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang
penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi perubahan
dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens keluar pompa
head totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair
dilemparkan oleh impeller, ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum, sehingga zat cair akan
terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens
masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa
sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi
inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan dan head potensial
secara kontinu. Sekarang ini pemakaian pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan
telah berkembang sedemikian maju sehingga banyak menggantikan pemakaian pompapompa lain.
Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa lain:
1. Pada head dan kapasitas yang sama, dengan pemakaian pompa sentrifugal umumnya
paling murah.
2. Operasional paling mudah
3. Aliran seragam dan halus.
4. Kehandalan dalam operasi.

5. Biaya pemeliharaan yang rendah.


Berdasarkan arah aliran di dalam impeler pompa sentrifugal dibagi menjadi :
a. Aliran radial (Radial flow)
b. Aliran aksial (Axial flow)
c. Aliran campur (Mixed flow)
b. Pompa Efek Khusus (Special Effect Pump)
1. Pompa Jet (Jet Pump)
Pompa jet merupakan suatu kombinasi pompa sentrifugal volut dan susunan venturi
nosel. Pompa jet biasanya digunakan untuk mengangkat atau menarik air dari sumur yang
dalam ke suatu tempat yang lebih tinggi. Pada pompa jet, air pada tekanan tinggi
dipompakan melewati sebuah nosel dimana air akan dipercepat di dalam nosel, sehingga
energi tekanan akan diubah menjadi energi kinetik. Dan setelah melewati nosel air akan
masuk ke dalam venturi, dimana air yang telah dipercepat akan menyebabkan tekanan
menjadi turun, sehingga pompa jet dapat menghisap air.
2. Pompa Gas lift (Gas Lift Pump)
Prinsip dari pompa gas lift adalah memanfaatkan udara atau gas yang tertekan untuk
mengangkat air. Campuran udara dan air akan naik didalam pipa yang dikelilingi oleh air.
Pada dasarnya pompa gas lift terdiri dari pipa vertikal yang sebagian terendam dalam air dan
tabung supply udara yang menyediakan udara yang tertekan diberikan ke pipa vertikal.
Campuran udara dan air bisa naik sampai ke atas permukaan air karena massa jenis dari
campuran udara dan air tersebut lebih rendah dari massa jenis air itu sendiri.

3. Pompa hidrolik ram


Pompa hidrolik ram merupakan suatu alat untuk menaikkan sebagian dari sejumlah besar
air yang ada pada suatu tempat dengan ketinggian tertentu sampai ke tempat yang lebih
tinggi. Pompa hidrolik ram terpakai ketika beberapa sumber air alami seperti mata air atau
sungai berada pada ketinggian tertentu, misal pada daerah berbukit.
8

II.3

Kualitas Daya
Kualitas daya yang dipasok ke sistem penggerak motor berkaitan dengan knerja peralatan

energi yang akan dioperasikan. Kualitas daya perlu dianalisa khususnya ketidak seimbangan
tegangan. Motor tiga fasa tidak toleran terhadap tegangan tidak seimbang. Ketidakseimbangan
tegangan akan mengakibatkan aliran arus yang tidak merata antara fasa belitanya. Pengaruh
tegangan tak seimbang ini adalah pemanasan terhadap motor listrik dan rugi energi meningkat.
Dapat dilihata ada Gambar 3.2. Pengaruh tegangan tak seimbang.

Gambar 2.2 Tegangan Tak Seimbang

II.4

Perhitungan Pada Pompa Air

Keterangan :

= Efisiensi Pompa
Daya Hidrolis = g Q H[kW]

Keterangan:

= massa Jenis [kg/m3] ; untuk air 1000 kg/m3

= kecepatan gravitasi [m/s2]

= debit air [m3/s]

= head [m]
9

=
Keterangan:
I

= Arus

(A)
V

Tegangan (V)

faktor daya

II.5Konversi Energi Pada Sistem Pompa

Sumber: Himpunan Ahli Konservasi Energi (HAKE)


Kwalitas daya listrik.
Kwalitas daya yang dipasok ke sistem penggerak motor berkaitan dengan kinerja peralatan
energi yang dioperasikan.Kwalitas supply daya listrik perlu dianalisa apakah sudah sesuai
dengan yang diharapkan. Parameter kwalitas daya terdiri atas:
Ketidak-seimbangantegangan.
Ketidak-seimbanganarus.
10

Faktordayarendah.
Tingkat harmonik(THD) arus.
Tingkat harmonik(THD) tegangan.

Alat kontrol.
Gunakan VSD
Untuk kondisi laju alir yang berubah-ubah gunakan VSD untuk mengendalikan putaran
pompa

Kerugian energi Sistem Katup VS Variable frequency drive

11

Penggunaan Variable Speed Drive (VSD) dapat mengatur kecepatan motor pompa.
Pengaturan tersebut dengan berdasarkan pada penggunaan aliran yang benar-benar dibutuhkan
oleh beban, sehingga menjadi lebih optimal dan menghemat daya listrik cukup tinggi.
Pemilihan Pompa
Memilih kapasitas pompa yang sesuai dengan kebutuhan. Kebanyakan pompa yang
terpasang tidak sesuai dengan kebutuhan, umumnya kapasitas pompa selalu lebih besar untuk
beban yang relative kecil, hal ini justru

membuat pompa bekerja pada efisiensi yang


rendah, dan terdapat pemborosan energi. Sedangkan, pompa yang sesuai dengan kapasitas dapat
bekerja pada efisiensi maksimalnya dan lebih menghemat energi input listriknya.

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM POMPA


Minimise konsumsi air
Pilih jenis pompayang efisien.
Pilih (head &flow )pompa yang sesuai.
Pilih motorefisiensi tinggi sesuai dengan beban aktual.

12

Monitor parameter operasi seluruh system :Input (kwalias dayamotor, daya(kW), pump
(head, flow , temperatur).
Gunakan variable speed drives untuk flow yang bervariasi akibat permintaan prosesyg
berubah ubah.
Untuk kasus dimanahead flowlebih tinggi (5-15) % dari yang diperlukan impeller pompa
dapatdipotong , atau diganti dengan impeller diameter yang lebih kecil
Menggunakan pompa secara seri dan parallel sehingga ketidaksesuaian dalam system
design atau variasi kondisi operasi dapat ditangani secara benar.

II.6

Standar Efisiensi Pompa

13

Gambar di atas merupakan spesifikasi pompa yang digunakan pada praktikum ini.
Berdasarkan pengujian efisiensi pompa (Nasirwan, 2008) dengan kapasitas pompa yang sama,
yakni 125 W, diperoleh data pengujian efisiensi pompa sebagai berikut:
Ef
Katup
(%)
100% 75.87
75% 85.46
50% 87.85
25% 91.86
(Sumber: Nasirwan. 2008.Optimasi Pengujian Pompa Seri dan Paralel. Padang: Politeknik
Negeri Padang)
Hal ini menunjukkan, range efisiensi pompa berkapasitas 125 W, berkisar pada 75-90%.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1

Alat dan Bahan

a. Voltmeter
b. Amperemeter
c. Wattmeter
d. Clamp On
e. Stopwatch
f. Meteran
g. Terminal Kabel
III.2

Gambar Rangkaian
14

Gambar 3.1 Rangkaian Input Pompa Tanpa kapasitor

Gambar 3.2 Rangkaian Input Pompa Dengan kapasitor

Gambar 3.3.

Sistem

Pompa Air

15

III.3

Prosedur Kerja

a.
Tanpa Kapasitor
1) Pastikan tangki terisi air
2) Periksa semua kedudukan alat ukur pada posisi yang benar
3) Pastikan Katup terbuka 100 %
4) Ukur tinggi head dan volume dalam bak penampung yang akan digunakan
5) Sambungkan sumber listrik tanpa menggunakan kapasitor seperti gambar 3.1
a) Lakukan variasi bukaan katup hingga 0 %
b) Data diambil setiap 30 detik, data yang harus diambil adalah sebagai berikut:

Tegangan Input (V)

Arus Input (A)

Daya Pompa (W)

Faktor Daya

Bukaan Katup (%)

Debit air (m3/s)

c) Untuk mengakhiri pengujian matikan mesin dengan mematikan sumber listrik.


b. Menggunakan Kapasitor
1) Pastikan Katup terbuka 100 %
2) Ukur tinggi head dan Besar Volume tabung yang akan digunakan
3) Sambungkan sumber listrik tanpa menggunakan kapasitor seperti gambar 3.2.
4) Ukur tinggi head dan volume dalam bak penampung yang akan digunakan
a) Lakukan variasi bukaan katup hingga 0 %
b) Data diambil setiap 30 detik, data yang harus diambil adalah sebagai berikut:

Tegangan Input (V)

Arus Input (A)

Daya Pompa (W)

Faktor Daya

Bukaan Katup (%)

Debit air (m3/s)

c) Untuk mengakhiri pengujian matikan mesin dengan mematikan sumber listrik.


16

III.4

Pertanyaan

a. Buatlah tabel data yang akan digunakan!


b. Buat karakteristik pompa dengan

Kurva Bukaan katup terhadap debit aliran (Q)

Kurva Daya listrik terhadap debit aliran (Q)


Kurva pompa terhadap debit aliran (Q)

c. Analisis data hasil bercobaan berdasarkan grafik yang didapat!


d. Bandingkan peluang penghematan yang yang terjadi pada percobaan pompa tanpa
kapasitor dengan percobaan pompa yang menggunakan kapasitor!
e. Berikan kesimpulan saudara!

17

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1

Data Hasil Praktikum

a. Bukaan Katup
Bukaan
Katup (%)

Tegangan
(V)

Arus (I)

cos phi

Tinggi
(m)

Volume
(m3)

Waktu
(s)

Q (m3/s)

Head
(m)

P (kW)

S (kVA)

100
75
50
25
0

229,6
229,6
229,5
230,5
228,2

1,26
1,27
1,42
1,73
1,66

0,67
0,69
0,825
0,9
0,882

0,16
0,14
0,085
0,015
-

0,0144
0,0126
0,00765
0,00135
-

36
30
30
30
-

0,0004
0,00042
0,000255
0,000045
-

1,44
1,44
1,44
1,44
-

0,194
0,201
0,269
0,359
0,33

0,289
0,292
0,326
0,399
0,378812

Daya
Hidrolis
(kW)
0,00564
0,00593
0,00360
0,00064
-

Eff (%)
2,91
2,95
1,34
0,18
-

b. Dengan Kapasitor 14F


Bukaan
Katup (%)

Tegangan
(V)

Arus (I)

cos phi

Tinggi
(m)

Volume
(m3)

Waktu
(s)

Q (m3/s)

Head
(m)

P (kW)

S (kVA)

100
75
50
25
0

230
229,8
229,8
229,5
228,4

0,95
0,96
1,19
1,61
1,51

0,95
0,96
0,964
0,972
0,972

0,14
0,125
0,085
0,008
-

0,0126
0,01125
0,00765
0,00072
-

30
30
30
30
-

0,00042
0,000375
0,000255
0,000024
-

1,44
1,44
1,44
1,44
-

0,208
0,212
0,264
0,359
0,335227248

0,219
0,221
0,273
0,369
0,344884

18

Daya
Hidrolis
(kW)
0,0059
0,0053
0,0036
0,0003
-

Eff (%)
2,86
2,50
1,37
0,09
-

c. Dengan Kapasitor 14F


Bukaan
Katup (%)

Tegangan
(V)

Arus (I)

cos phi

Tinggi
(m)

Volume
(m3)

Waktu
(s)

Q (m3/s)

Head
(m)

P (kW)

S (kVA)

100
75
50
25
0

229,5
229,7
229,6
229,2
228,5

0,81
0,84
0,94
1,26
1,5

0,992
0,93
0,97
0,991
0,981

0,145
0,13
0,09
0,009
-

0,01305
0,0117
0,0081
0,00081
-

30
30
30
30
-

0,000435
0,00039
0,00027
0,000027
-

1,44
1,44
1,44
1,44
-

0,184
0,179
0,209
0,286
0,33623775

0,186
0,193
0,216
0,289
0,34275

IV.2

Daya
Hidrolis
(kW)
0,00614
0,00550
0,00381
0,00038
-

Analisis Data
Contoh perhitungan pengolahan data dengan menggunakan percobaan

pertama

dengan (bukaan katup) 100%

Daya Hidrolis = g Q H [kW]


Daya Hidrolis = 1000 (kg/m3) 9,8 (m/s2) 0,0004 (m3/s) 1,44 (m)
Daya Hidrolis = 5,64 [kW] = 0,00564 [kW]

pompa =

0,00564[kW ]
0,194[kW ]

pompa = 2,91 %

=
= 229,6 (V) 1,26 (A) 0,67
= 194 [W] = 0,194 [kW]
19

x 100 %

Eff (%)
3,33
3,07
1,82
0,13
-

20

IV. 3

Pembahasan
Pada Praktikum Konservasi Energi kali ini, kami melakukan konservasi energi kinerja

sistem pompa air. Langkah pertama yang dilakukan yaitu pengujian kinerja pompa pada kondisi
existing (data kondisi yang ada), adapun konservasi energi dilakukan dengan cara mengatur
variasi bukaan katup. Variasi bukaan katup/tanpa kapasitor pada sistem pompa diatur dengan
mengatur bukaan katup (100,75,50,25 dan 0)%. Sebelum melakukan pengujian pastikan tangki
terisi air, dan pastikan posisi bukaan katup.
Pengukuran debit, volume dalam bak penampung, dan head harus dipastikan dengan
benar, karena data yang diperolh merupakan daya hidrolis atau daya output dari sistem pompa,
sedangkan untuk daya input sistem pompa air diperoleh dari daya listrik atau pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan alat ukur clamp on diperoleh nilai tegangan, arus dan cos phi.
Selanjutnya, dilakukan konservasi energi pada pompa dengan cara pemasangan kapasitor,
kapasitor yang digunakan mempunyai kapasitas 8 F dan 14 F. Pemasangan kapasitor
dilakukan dengan cara merangkai kapasitor pada kabel/sumber arus. Berikut grafik karakteristik
pompa yang didaptkan.

Kurva Bukaan Katup Terhadap Debit


0
0
0
T
anpa
Kapasitor
Debit (m/s)
0

Dengan Kapasitor 14 microfarad

Dengan Kapasitor 8 microfarad

0
0
20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

Bukaan Katup (%)

Kurva bukaan katup terhadap debit aliran diatas menunjukkan debit yang berubah sebanding
dengan setiap perubahan bukaan katup. Sehingga semakin besar bukaan katup maka semakin

21

besar juga debit yang dialirkan, begitupun sebaliknya semaki kecil bukaan katup maka semakin
keci juga debitnya.

Kurva Daya Listrik Terhadap Debit


0.400
0.300
Tanpa
Kapasitor
0.200
Daya
Listrik

Dengan Kapasitor 14 microfarad

Dengan Kapasitor 8 microfarad

0.100
0.000
0

Debit (m3/s)

Pada kurva daya listrik terhadap debit aliran, menunjukkan bahwa daya listrik yang digunakan
pompa dipengaruhi oleh besar debit. Setiap makin besar debit maka daya listrik yang digunakan
semakin rendah, sedangkan jika semakin rendah bukaan katup maka daya listrik yang digunakan
semakin tinggi.

Kurva Efisiensi Pompa Terhadap Debit


3.5
3
2.5
2
Tanpa Kapasitor
Efisiensi
(%) 1.5

Dengan Kapasitor 8 microfarad

Dengan Kapasitor 14 microfarad

1
0.5
0
0

Debit (m3/s)

Untuk kurva efisiensi pompa terhadap debit aliran, menunjukkan bahwa semakin tinggi
debit maka efisiensi semakin tinggi. Hal ini dikarenakan daya hirolik yang dihasilkan makin
besar sehingga efisiensinya makin tinggi. Efisiensi pompa yang kami analisis, hanya berkisar 222

3%. Faktor yang mempengaruhi efisiensi pompa menjadi tidak optimal karena pompa bekerja
tidak sesuai dengan kapasitasnya. Beban yang digunakan pada praktikum ini, sangat kecil,
begitupun dengan head, serta debit yang dialirkan. Hal ini mempengaruhi nilai output
pompa/daya hidrolisnya sangat kecil, sehingga efisiensinya rendah.

23

BAB V
PENUTUP
V.I

Kesimpulan
Bedasarkan praktikum konservasi Energi Pada Sistem Pompa Air dapat disimpulkan

bahwa:
1. Pengujian kinerja pompa exsisting dapat dilakukan dengan membandingkan energy input
berupa energy listrik dengan energy output yang berupa daya hidrolik
2. Konservasi pada pompa dengan melakuka variasi bukaan katup, akan mempengaruhi
debit serta factor daya. Semakin besar bukaan katup maka debit yang dihasilkan semakin
besar sehingga daya hidroliknya semakin besar pula. Sedangkan, untuk factor daya
semakin kecil bukaan katup semakin besar fator daya sehingga konsumsi energy listrik
semakin berkurang.
3. Konservasi pada pompa dengan melakukan pemasangan kapasitor akan memperbesar
factor daya, sehingga

konsumsi energy listrik semakin besar. Daya rata-rata energy

listrik yang didapatkan dengan menggunakan kapasitor 8F sebesar 0.215 kW dan Daya
rata-rata energy listrik yang didapatkan dengan menggunakan kapasitor 14F sebesar
0,275 kW. Hal ini dikarenakan perbedaan kapasitas kapasitor. Nilai cos phi dengan
penggunaan kapasitor 8F lebih baik, sehingga konsumsi energy listrik lebih optimal.
4. Faktor daya dapat diperbaiki dengan memasang kapasitor. Nilai rata-rata faktor daya
dengan konservasi energy pompa dengan melalukan variasi bukaan katup sebesar 0,7713,
untuk konservasi konservasi energy pompa dengan cara pemasanan kapasitor 8F sebesar
0,9708 dan pemasanan kapasitor 14 F sebesar 0,9636
5. Faktor daya optimum diperoleh pada percobaan konservasi pompa dengan menggunakan
kapasitor 8 F sebesar 0,992 dengan bukaan katup 100%, dan efisiensi optimum
diperoleh sebesar 3,33 %.

24

6. Rata-rata efisiensi pompa yang didapatkan sebelum konservasi/exsisting diperoleh 1.84


%, dan rata-rata efisiensi pompa yang didapatkan setelah konservasi dengan pemasangan
kapasitor 8F 1.70 % dan 14 F sebesar 2.08%.

25

DAFTAR PUSTAKA
http://beatifulminders.blogspot.co.id/2009/03/teori-dasar-pompa.html
Modul konservasi pompa air Politeknik Negeri Bandung
Jurnal Penelitian Ir. Parlindungan Marpaung (HIMPUNAN AHLI KONSERVASI
ENERGI(HAKE))
Nasirwan. 2008.Optimasi Pengujian Pompa Seri dan Paralel. Padang: Politeknik Negeri
Padang

26

Anda mungkin juga menyukai