Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KETEL UAP

MESIN UAP

Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah ketel uap

Oleh :
Ika Wahyu Noor Arifah
K2512046

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014

1. Pengertian Mesin Uap


Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi
energi mekanis. Mesin uap digunakan dalam pompa, lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting
dalam Revolusi Industri. Mesin uap merupakan mesin pembakaran eksternal, dengan cairan yang
terpisah dari hasil pembakaran. Sumber panas yang dapat digunakan yaitu tenaga surya, tenaga
nuklir, atau tenaga panas bumi. Jika uap berkembang melalui piston atau turbin, akan menyebabkan
kerja mekanik.
2. Prinsip kerja Mesin Uap
Suhu berbanding lurus dengan tekanan. Semakin tinggi suhu uap, semakin besar tekanan uap. Uap
bersuhu tinggi atau uap bertekanan tinggi tersebut bergerak melewati katup masukan dan memuai
terhadap piston.
Ketika memuai, uap mendorong piston sehingga piston meluncur ke kanan. Dalam hal ini, sebagian
kalor alias panas pada uap berubah menjadi energi kinetik (uap melakukan kerja terhadap piston
W = Fs). Pada saat piston bergerak ke kanan, roda yang dihubungkan dengan piston berputar (1).
Setelah melakukan setengah putaran, roda menekan piston kembali ke posisinya semula (2).
Ketika piston bergerak ke kiri, katup masukan dengan sendirinya tertutup, sebaliknya katup
pembuangan dengan sendirinya terbuka. Uap tersebut dikondensasi oleh kondensor sehingga berubah
menjadi embun (embun = air yang berasal dari uap). Selanjutnya, air yang ada di dalam kondensor
dipompa kembali ke wadah untuk dididihkan lagi. Demikian seterusnya. Karena prosesnya terjadi
secara berulang-ulang maka piston bergerak ke kanan dan ke kiri secara terus menerus. Karena piston
bergerak ke kanan dan ke kiri secara terus menerus maka roda pun berputar secara terus menerus.
Putaran roda biasanya digunakan untuk menggerakan sesuatu.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin uap tipe bolak balik di atas bisa
dijelaskan seperti ini : Bahan bakar fosil (batu bara/minyak/gas) memiliki energi potensial kimia.
Ketika bahan bakar fosil dibakar, energi potensial kimia berubah bentuk menjadi kalor alias panas.
Kalor alias panas yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar fosil digunakan untuk
memanaskan air (kalor berpindah menuju air dan uap).
Selanjutnya sebagian kalor pada uap berubah bentuk menjadi energi kinetik translasi piston, sebagian
lagi diubah menjadi energi dalam air. Sebagian besar energi kinetik translasi piston berubah menjadi
energi kinetik rotasi roda pemutar, sebagian kecil berubah menjadi kalor alias panas (kalor alias
panas timbul akibat adanya gesekan antara piston dengan silinder). Jika digunakan untuk
membangkitkan listrik maka energi kinetik rotasi roda pemutar bentuk menjadi energi listrik. Dan
seterusnya.

3. Gambar Kerja dan Komponen

4. Perbedaan Mesin uap dengan motor bensin/disel serta keuntungan dan kerugiannya
Kali ini, kita akan membahas perbedaan antara motor bakar dengan mesin uap. Pada motor bakar, tidak
terdapat proses perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida kerja. Karena itu, jumlah komponen dari
motor bakar menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan mesin uap. Sehingga motor bakar menjadi lebih
sederhana, lebih kompak, dan lebih ringan jika dibandingkan dengan mesin uap. Karena itu pula penggunaan
motor bakar piston di bidang transfortasi menjadi sangat menguntungkan. Disamping itu, temperatur
temperatur seluruh bagian mesinnya jauh lebih rendah daripada temperatur gas pembakaran yang
maksimum, sehingga motor bakar piston bisa lebih efisien daripada mesin uap.
Namun demikian hal itu tidak berarti mesin uap tidak memiliki kelebihannya sendiri. Mesin uap lebih
menguntungkan jika dipandang dari hal berikut:

Mesin uap lebih leluasa mempergunakan bermacam-macam bahan bakar, termasuk bahan bakar
padat.
Mesin uap lebih bebas dari getaran
Turbin uap lebih praktis dipakai untuk daya tinggi, misalnya untuk tenaga 2000 PS* atau lebih.

5. Daya indicator
Daya Indikator sebuah motor ditentukan sebagai :

Dengan Diagram Indikator


dengan menggunakan BHP ( Broke Horoc Power ) atom rem daya benda atau dengan diagram
indikator yang diambil pakai alat indikator didapat diagram.
Daya indikator adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan tenaga mesin yang dihasilkan di
dalam sebuah mesin, dimana merupakan langkah awal perubahan energi panas dari hasil pembakaran
bahan bakar ke dalam energi mekanik. Besar daya indikator didapat dar pengukuran melalui sebuah
indikator atau dapat dihitung dengan rumus :

6. Daya Efektif
Daya efektif adalah daya yang keluar dari poros mesin atau sering disebut sebagai daya poros yang
digunakan untuk menggerakkan beban. Daya poros itu sendiri dibangkitkan oleh daya indikator yang
merupakan tenaga gas hasil pembakaran yang menggerakkan torak, dimana sebagian tenaga indikator
dibutuhkan untuk mengatasi gesekan-gesekan mekanik akibat adanya beban, sehingga tenaga/daya poros
akan lebih kecil. Besar daya poros dihitung dengan rumus :

7. Rendemen
Efisiensi adalah suatu tingkatan kemampuan kerja dari suatu alat. Sedangkan efisiensi pada boiler adalah
prestasi kerja atau tingkat unjuk kerja boiler atau ketel uap yang didapatkan dari perbandingan antara energi
yang dipindahkan ke atau diserap oleh fluida kerja didalam ketel dengan masukan energi kimia dari bahan
bakar. Untuk tingkat efisiensi pada boiler atau ketel uap tingkat efisiensinya berkisar antara 70% hingga
90%.(Agung.N, 2007)
Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler :
- Metode Langsung :energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam)
dibandingkan dengan
energi yang terkandung dalam bahan
bakar boiler.
- Metode tak Langsung :efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan
dan energi yang
masuk

Anda mungkin juga menyukai