Anda di halaman 1dari 11

PERANGKAT PENILAIAN

KOMPETENSI KEAHLIAN : Teknik Ototronik

MATA PELAJARAN : Perancangan sistem kontrol kendaraan

KOMPETENSI DASAR : 3.13. Menguraikan komunikasi data antar sistem di


kendaraan ( in vehicle network communication)
4.13. Mengoperasikan komunikasi data antara
scantool dengan kendaraan ( in vehicle network
communication)

Disusun oleh :
Suparyani, S.Pd
NIP.
Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi soal essay/Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Perancangan sistem kontrol kendaraan
Kompetensi Dasar: menguraikan komunikasi data antar sistem di kendaraan ( in vehicle network communication)

KD IPK Tujuan Deskripsi Soal Soal Keterangan


3.13. Melalui diskusi dan Tipe-tipe OBD 1. Jelaskan Tipe tipe OBD yang
3.13.1.
Menguraikan menggali informasi pernah digunakan pada
Mengidenti dari buku pedoman
komunikasi kendaraan.
fikasi tipe- diharapkan :
data antar tipe OBD
sistem di 1. Peserta didik dapat
3.13.2. mengidentifikasi FUNGSI ECU dan OBD 2. Jelaskan maksud dari grafik
kendaraan ( in
Menjelaska tipe-tipe OBD di II yang menjadi input ECU dari
vehicle
n fungsi kendaraan sesuai
network sensor temperature berikut
ECU dan dengan manual
communicatio book. ini
OBD II
n) 2. Peserta didik dapat
3.13.3.
menjelaskan ECU
Menentuka sesuai dengan
n kode manual book.
kerusakan 3. Peserta didik dapat
OBD II menjelaskan OBD
II sesuai dengan
manual book. 3. Jelaskan 3 fungsi
4. Peserta didik dapat Malfunction Indikator Lamp
menentukan kode
pada kendaraan ?
kerusakan OBD II
sesuai dengan
manual book. Cara kerja OBD 4. Bagaimana cara menghapus
data pada DTC ?

5. apa fungsi mode cek pada


seleksi mode diagnosa ?

Kunci Jawaban

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai


1. tipe-tipe OBD dibedakan sebagai berikut ini :
a. MOBD adalah sistem diagnosa yang unik untuk Toyota. Sistem ini dapat digunakan untuk memeriksa DTC atau
data untuk item-item Toyota.
b. CARB OBD II adalah sistem diagnosa emisi yang digunakan di AS dan Kanada. Ia digunakan untuk memeriksa
DTC atau data untuk item-item yang di syaratkan oleh peraturan di AS dan Kanada.
c. EURO OBD adalah sistem diagnosa emisi yang digunakan di Eropa. Ia digunakan untk memeriksa DTC atau data
untuk item-item yang disyaratkan oleh peraturan di Eropa
d. ENHANCED OBD II adalah sistem diagnosa yang digunakan di AS dan Kanada. Sistem ini digunakan untuk
memeriksa item-item yang disyaratkan oleh peraturan di AS dan Kanada, dan memeriksa DTC atau data untuk
item-item milik Toyota.
2. maksud dari diagram tersebut yaitu : Grafik di sebelah kiri menunjukkan karakteristik sensor suhu air. Normalnya,
tegangan sensor bervariasi antara 0,1 V dan 4,8 V. Saat tegangan ada dalam kisaran ini, ECU mesin menentukan bahwa
kondisi adalah normal. Apabila arus pendek (tegangan kurang dari 0,1 V) atau kabel putus (tegangan input lebih dari 4,8
V) terjadi, ia akan mendeteksi ketidaknormalan. Akan tetapi, walaupun kisaran 0,1 V hingga 4,8 V adalah normal untuk
tujuan diagnosa, ia mungkin mengindikasikan kerusakan tergantung kepada kondisi mesin. Kondisi monitor DTC dari
ECU mesin berbeda menurut DTC, seperti persyaratan untuk mengemudi, perubahan pada suhu pendingin dll.,
karenanya lihat Repair Manual untuk detailnya.

3.. fungsi MIL yaitu :

1. Fungsi cek lampu (mesin mati) MIL menyala saat ignition switch di set ke ON, dan mati saat mesin mencapai 400
rpm atau lebih, untuk memeriksa apakah bola lampu lampu berfungsi atau tidak

2. Fungsi indikator kerusakan (mesin menyala) Bila ECU mesin mendeteksi keruskan di dalam rangkaian, ECU mesin
memonitor ketika mesin bekerja, ia menyalakan MIL untuk menginformasikan pengendara tentang kerusakan. Bila
kerusakan sudah di atasi, lampu mati selama 5 detik. Untuk CARB OBD II dan EURO OBD, bila kerusakan sudah di
atasi MIL mati saat tidak terdeteksi kerusakan lain dalam tiga siklus berurutan.
3. Fungsi tampilan kode diagnosa
Saat di arus pendek terminal TE1-E1 pada kendaraan dengan DLC1 dan DLC2 saja, DTC ditampilkan oleh pola kedipan
MIL. Pada kendaraan dengan DLC3, bila di arus pendek terminal RC-CG, ada sistem dimana DTC di tampilkan oleh pola
kedipan MIL, dan sistem dimana MIL tidak berkedip.

4..Cara menghapus DTC : ECU mesin merekam DTC menggunakan catu daya konstan, jadi DTC tidak dibersihkan
ketika ignition switch di set ke OFF. Untuk membersihkan DTC, kita menggunakan hand-held tester untuk
berkomunikasi dengan ECU mesin dan membersihkan DTC, atau memindahkan fuse EFI atau kabel batere untuk
memutus catu daya konstan ECU mesin. Tetapi, dibutuhkan kehati-hatian, karena memutus catu daya konstan ECU
mesin juga membersihkan nilai yang terekam dalam memori ECU mesin.
5. Mode cek : Mode ini memberikan senstivitas deteksi yang lebih baik dibanding mode normal dan mempermudah
deteksi kerusakan. Lebih mudah untuk mendeteksi DTC dalam mode ini ketika melakukan test reproduksi kerusakan
pada kendaraan. Semua DTC dan data freeze frame akan dibersihkan pada mode ini. PETUNJUK: Ada dua tipe untuk
mode cek: Dengan berpindah dari mode normal saat menggunakan tester genggam untuk berkomunikasi dengan ECU
mesin, atau dengan berpindah dari mode normal ketika menggunakan TE1 dan TE2 pada DLC.
Kriterian penskoran
1. Penskoran penilaian untuk soal no 1 :
a. Jika menjawab 4 tipe dengan benar diberikan skor 4
b. Jika menjawab 3 tipe dengan benar diberikan skor 3
c. Jika menjawab 2 tipe dengan benar diberikan skor 2
d. Jika menjawab 1 tipe dengan benar diberikan skor 1
e. Jika menjawab salah / tidak menjawab diberikan skor 0
2. Penskoran penilaian untuk soal 2 :
a. Jika menjawab cara kerja dengan benar diberikan skor 2
b. Jika hanya sebagian dari skemanya saja diberikan skor 1
c. Jika menjawab salah/ tidak menjawab diberikan skor 0
3. Penskoran penilaian untuk soal 3 :
a. Jika menjawab 3 fungsi dengan benar diberikan skor 3
b. Jika menjawab 2 fungsi dengan benar diberikan skor 2
c. Jika menjawab 1 fungsi dengan benar diberikan skor 1
d. Jika menjawab salah / tidak menjawab diberikan skor 0
4. Penskoran penilaian untuk soal 4 :
a. Jika menjawab lengkap dengan benar diberikan skor 3
b. Jika menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap diberikan skor 2
c. Jika menjawab kurang benar diberikan skor 1
d. Jika menjawab salah / tidak menjawab diberikan skor 0
5. Penskoran penilaian untuk soal 5 :
e. Jika menjawab lengkap dengan benar diberikan skor 3
f. Jika menjawab dengan benar tetapi kurang lengkap diberikan skor 2
g. Jika menjawab kurang benar diberikan skor 1
h. Jika menjawab salah / tidak menjawab diberikan skor 0
TUJUAN NO SOAL SKOR NILAI

1 Nomer 1 Skor 4 Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK


(10*2/3) * 100 = 66.6666
2 Nomer 2 Skor 2

3 Nomer 3 Skor 3

4 Nomer 4 Skor 3
Nomer 5 Skor 3
TOTAL SKOR 15
PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Perancangan sistem kontrol kendaraan
Kompetensi Dasar: mengoperasikan komunikasi data antara scantool dengan kendaraan

Indikator Soal Kategori Penilaian


Persiapan 10% Sikap 10% Proses 40% Hasil 30% Waktu 10%
Disediakan unit mobil, scantoll 1. Memakai alat 1. Penggunaan alat 1. Pengujian 1. Hasil 1. Selesai
dan manual book Siswa dapat pelindung diri. tangan prasyarat. perbaikan. sebelum
melakukan prosedur 2. Persiapan tools 2. Kebersihan, alat, 2. Proses diagnosa waktunya
pemeriksaan kerusakan pada and equipment. area kerja dan kerusakan 2. Selesai tepat
kendaraan menggunakn 3. Menggunakan kendaraan/ media. 3. Menghapus DTC. waktu.
scantool. buku manual 3. Selesai setelah
waktunya
habis.
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN

No Komponen/Sub Kriteria Skor


komponen Penilaian
1 2 3 4

I. Persiapan Kerja

1.1. Memakai alat Memakai wearpak, safety shoes, dan 91-100


pelindung diri gloves lengkap
Memakai beberapa diantara alat 80-90
pelindung diri yang sesuai ketentuan.
memakai alat pelindung diri tetapi tidak 70-79
sesuai ketentuan.

1.2. Persiapan tools Menyiapkan alat dan bahan lengkap 91-100


and equipment sesuai dengan prosedur

Menyiapkan alat dan bahan sesuai 80-90


prosedur tetapi kurang lengkap

Menyiapkan alat dan bahan tidak 70-79


sesuai prosedur.

1.3. Menggunakan Menggunakan buku manual yang 91-100


buku manual sesuai dengan prosedur dengan benar.

Menggunakan buku manual yang 80-90


sesuai prosedur kurang benar.

Menggunakan buku manual yang tidak 70-79


sesuai prosedur.

SKOR PERSIAPAN

II Sikap Kerja

2.1. Penggunaan alat Menggunakan alat tangan yang sesuai 91-100


tangan prosedur dengan benar.
Menggunakan alat tangan yang sesuai 80-90
prosedur kurang benar.
Menggunakan alat tangan yang sesuai 70-79
prosedur tidak benar.
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN

No Komponen/Sub Kriteria Skor


komponen Penilaian
1 2 3 4

2.2. Kebersihan, alat, Alat, area kerja dan kendaraan tetap 91-100
area kerja dan bersih
kendaraan/
media.

Alat, area kerja dan kendaraan kurang 80-90


bersih.

alat, area kerja dan kendaraan Tidak 70-79


bersih

SKOR SIKAP KERJA

II. Proses (Sistematika & Cara Kerja)

Dilakukan pengecekan dengan benar 91-100


1. Mengecek sesuai SOP.
tegangan baterai Dilakukan pengecekan tetapi kurang 80-90
dan temperature benar.
engine.
Dilakukan pengecekan tetapi salah 70-79

Dilakukan pengecekan dengan benar 91-100


2. Mengecek dan menyeluruh
semua alat
Dilakukan pengecekan tetapi tidak 80-90
elektronik dalam
semua dicek
kedaan mati
Tidak dilakukan pengecekan. 70-79

Memeriksa kerusakan dengan 91-100


3. Memeriksa scantool sesuai SOP
kerusakan
Memeriksa kerusakan dengan 80-90
menggunakan
scantool tetapi kurang aman.
Scantool
Tidak bisa menggunakan scantool. 70-79
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN

No Komponen/Sub Kriteria Skor


komponen Penilaian
1 2 3 4

Melakukan perbaikan pada sensor 91-100


4. Melakukan dengan baik.
perbaikan pada
Melakukan perbaikan pada sensor 80-90
kerusakan yang
yang rusak kurang baik.
terdeteksi
scantool. Melakukan perbaikan pada sensor 70-79
salah.

Menghapus DTC sesuai prosedur 91-100


dengan baik.
5. Menghapus
Menghapus DTC belum sesuai 80-90
DTC.
prosedur.

Menghapus DTC salah. 70-79

SKOR PROSES

III. Hasil Kerja

1. Hasil perbaikan Hasil perbaikan sesuai SOP 91-100


menggunakan
scantool. Hasil perbaikan kurang sesuai SOP 80-90

Hasil perbaikan tidak sesuai SOP 70-79

IV. Waktu

1. WAKTU Perbaikan selesai sebelum waktu habis 91-100

Perbaikan selesai tepat waktu 80-90

Perbaikan selesai setelah waktu habis 70-79


PEDOMAN PENILAIAN PRAKTIK

Nama Siswa : Alvin Brian Rahman


Kelas : XII TO 1
Nilai Praktik
Persiapan Sikap Proses Hasil Waktu NP
Kerja Pekerjaan
Skor 80 90 90 90 100 450
perolehan
Skor 100 100 100 100 100 500
maksimal
Bobot 10 % 10% 40% 30% 10% 100%
NK 0.08 0.09 0.36 0.27 0.10 0.9 x 100 = 90

KETERANGAN :
 Skor perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian.
 Skor maksimal merupakan rerata skor per komponen penilaian.
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen setiap komponen. Besarnya
persentase dari setiap komponen ditetapkan secara proporsional sesuai
dengan karakteristik kompetensi keahlian. total bobot untuk komponen
penilaian adalah 100.
 NK adalah Nilai Komponen merupakan perkalian skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimal dikali 100.
NK = (Skor perolehan /skor maksimal) x Bobot x 100
 NP Adalah Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Mengetahui Surakarta, 17 Januari 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Suwitadi, S.H., M.M., M.Si. Suparyani, S.Pd


NIP. NIP. -

Anda mungkin juga menyukai