Anda di halaman 1dari 10

Membaca kode DTC Toyota secara manual (Vios, Yaris, Avanza, Innova)

Jika saat berkendara tiba tiba Lampu Check Engine di dashboard menyala itu berarti sistem kontrol
elektronik mendeteksi adanya malfungsi pada sistem kontrol kendaraan.

Lampu check engine tersebut akan terus menyala sampai kerusakan tersebut diperbaiki dan kode
kerusakan yang tersimpan di dalam memori ECU di hapus.

Cara membaca kode DTC Toyota secara manual (Vios, Yaris, Avanza, Innova)

Untuk mengetahui komponen atau sistem yang rusak kita harus membaca kode kerusakan yang
tersimpan di dalam ECU, baru kita dapat melakukan perbaikan yang tepat.

Untuk membaca kode kerusakan yang tersimpan di dalam memori ECU dapat dilakukan dengan dua
cara.

Pertama dengan menggunakan alat scanner atau intelligent tester,

Kedua secara manual dengan membaca kedipan lampu check engine saat Pin no 4 dan Pin no 13 DLC
dijumper.

Lokasi Data Link Connector

Lokasi DLC untuk membaca kode DTC secara manual

Lokasi DLC pada Toyota Vios

Berikut prosedur membaca kode DTC secara Manual

1.Kunci kontak OFF


2.Jumper Pin No 4 dan Pin No 13 pada DLC dengan menggunakan kabel

Cara membaca kode DTC Toyota secara manual (Vios, Yaris, Avanza, Innova)

3.Putar kunci Kontak ke posisi ON

4.Bacalah kedipan lampu check engine

5.Jika tidak terdapat kerusakan lampu check engine akan berkedip dengan pola yang teratur dengan
kecepatan 0.125 detik.

Cara membaca kode DTC Toyota secara manual (Vios, Yaris, Avanza, Innova)

Pola kedipan Lampu check engine jika tidak terdapat kerusakan

6. Jika terdapat Kode DTC yang tersimpan di dalam ECU, maka lampu engine akan berkedip dengan
pola tertentu. Kemudian lihat pada tabel untuk melihat penjelasan kode DTC

Cara membaca kode DTC Toyota secara manual (Vios, Yaris, Avanza, Innova)

Lampu Check Engine berkedip dengan kode DTC 2 1

kerusakan Heated Oxygen sensor (HO2S)

7.Contoh pada gambar menunjukkan pola kedipan lampu check engine menunjukkan kode DTC 21

Cara membaca kode DTC Toyota secara manual (Vios, Yaris, Avanza, Innova)
8. Jika hanya terdapat satu kode kerusakan lampu check engine akan berkedip dengan pola 21 terus
menerus selama Pin no 4 dan Pin No 13 di jumper.

9. Namun jika setelah kode pertama ada kerusakan lain, maka lampu check engine akan berkedip
dengan pola yang lain sebelum akhirnya kembali ke pola kedipan pertama.

Cara membaca kode DTC Toyota secara manual (Vios, Yaris, Avanza, Innova)

Contoh Kedipan lampu check engine yang menunjukkan ada 2 DTC

2 4 untuk Intake Air Temperatur Sensor

3 1 untuk Mas Air Flow Sensor

8. Perbaiki kerusakan

9. Hapus kode kerusakan dengan cara melepas terminal negatif baterai selama 1 menit.

Daftar Kode DTC

Kode DTC Toyota

1 Normal Condition.

2 Air Flow Meter signal.

3 Ignition signal.

4 Engine Coolant Temperature Sensor signal.

5 Oxygen Sensor.

6 RPM signal (Crank Angle Pulse).


7 Throttle Position Sensor signal.

8 Intake Air Temperature Sensor signal.

9 Vehicle Speed Sensor signal.

10 Starter signal.

11 Switch signal.

11 ECU/ECM.

12 Knock Control Sensor signal.

12 RPM signal.

13 Knock Control CPU (ECM).

13 RPM signal.

14 Turbocharger Pressure.

14 Ignition signal.

21 Oxygen Sensor.

22 Engine Coolant Temperature Sensor signal.

23 Intake Air Temperature Sensor signal.

24 Intake Air Temperature Sensor signal.

25 Air-Fuel Ratio Lean.

26 Air-Fuel Ratio Rich.

27 Sub Oxygen Sensor signal.

28 No. 2 Oxygen Sensor signal.

31 Air Flow Meter signal (Vacuum Sensor signal).

32 Air Flow Meter signal.

34 Turbocharger Pressure signal.

35 Turbocharger Pressure Sensor signal.

35 HAC Sensor signal.

41 Throttle Position Sensor signal.

42 Vehicle Speed Sensor signal.


43 Starter signal.

51 Switch signal.

52 Knock Sensor signal.

53 Knock Sensor signal.

54 Inter-cooler ECM signal.

71 EGR System.

72 Fuel Cut Solenoid signal.

78 Fuel Pump Control signal.

81 TCM Communication.

83 TCM Communication.

84 TCM Communication.

85 TCM Communication.

http://www.montirpro.com/2016/07/cara-membaca-kode-dtc-toyota-secara.html

Lampu engine atau Check Engine Light atau yang biasanya disebut lampu MIL ( Malfunction Indicator
Lamp ) berfungsi untuk memberikan peringatan pada pengemudi saat sistem OBD II mendeteksi adanya
kerusakan pada sistem kontrol mesin, seperti kerusakan pada sensor-sensor dan Control Unit.

Lampu ini dapat terus menyala atau kadang-kadang menyala tergantung jenis dan tingkat kerusakan yang
dideteksi.

Beberapa orang akan menjadi panik saat lampu check engine tiba – tiba menyala. Takut mesin mengalami
masalah kerusakan yang sangat berat, tapi sebaiknya kita jangan terlalu panik atau jangan terlalu takut,
karena pada beberapa kasus, kerusakan yang terjadi saat lampu check engine menyala biasanya tidak
terlalu berat, dan sifatnya tidak memerlukan perbaikan dengan segera.

Sebagai gambaran, kita harus memahami cara kerja lampu check engine. Saat sistem OBD II mendeteksi
adanya kerusakan yang dapat mempengaruhi tingkat emisi gas buang kendaraan, maka ECU akan
menyimpan “ Pending Code “ pada memorinya.

Lampu check engine belum menyala karena sistem OBD II akan memastikan terlebih dahulu apakah
masalah itu benar – benar nyata ataukah hanya kerusakan yang bersifat sementara saja. Jika kerusakan
yang sama terjadi lagi pada trip yang kedua ( pada kondisi pengendaraan yang sama ) sistem OBD II akan
menampilkan DTC dan menyalakan lampu Check engine.

Apa yang harus dilakukan saat lampu check engine menyala


Jika tidak ada lampu lain yang menyala seperti lampu tekanan oli, temperatur mesin, atau lampu pengisian,
dan kendaraan hidup dengan normal ( suara mesin normal, tidak terdapat bau yang menyegat , getaran
mesin normal dan tidak terdapat tanda kerusakan lainnya ) maka tidak perlu panik untuk segera melakukan
sesuatu.

Tapi pada kondisi yang tepat dan aman, anda perlu mencari tahu kenapa lampu check engine menyala
Menggunakan Scantool

Satu – satunya cara untuk mengetahui penyebab lampu check engine menyala adalah dengan
menghubungkan scantool atau code reader dengan Socket 16 pin OBD II yang terdapat dibawah dashboard
/ instrument panel untuk membaca kode kerusakan yang tersimpan di ECU.

Socket OBD II

Anda dapat membawa kendaraan anda ke toko spare part yang mempunyai alat scan tool yang biasanya
menggratiskan biaya pemeriksaan, jika tidak terdapat toko sparepart yang mempunyai alat diagnosa, maka
kendaraaan harus dibawa kebengkel atau dealer untuk melakukan diagnosa.

Namun hati – hati biasanya harga yang diberikan bengkel atau dealer untuk melakukan diagnosa cukup
mahal, berkisar antara Rp 300.000 sampai 1000.000, belum termasuk ongkos perbaikan dan penggantian
spare part. Dengan angka yang sama anda dapat membeli code reader atau basic scantool dan dapat
melakukan pemeriksaan sendiri.
Membaca DTC

Saat anda menghubungkan code reader atau scantool ke socket diagnostic, scantool akan menampilkan
DTC yang tersimpan pada memory ECU. Mungkin hanya terdapat satu DTC, namun bisa juga lebih dari
satu, basic scantool hanya akan menampilkan angka kode kerusakan.

Kemudian anda perlu menerjemahkan angka tersebut dengan melihat buku referensi manual atau
memeriksa secara online melalui internet. Scantool yang lebih baik akan menampilkan angka dengan
penjelasan singkat mengenai DTC yang muncul.

Catat kode DTC yang muncul berikut penjelasannya dari repair


manual.
Langkah apa yang harus dilakukan kemudian adalah tergantung pada kode DTC yang muncul. Kode DTC
sendiri tidak akan memberi tahu komponen apa yang harus diganti, namun hanya memberi petunjuk sistem
atau sirkuit kompenen yang mengalami masalah, contohnya oksigen sensor, atau mengatakan sifat
kerusakan yang terjadi, contohnya Engine misfire.

Diagnosa lebih lanjut dan lebih dalam sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kerusakan tersebut,
menemukan penyebab kerusakan serta menentukan komponen apa yang harus diganti.

Proses diagnosa seperti ini ini kadang membutuhkan diagram diagnosa yang panjang dan prosedur langkah
demi langkah untuk memeriksa berbagai macam kemungkinan.

Informasi trouble shooting seperti ini hanya dapat ditemukan pada repair manual atau melalui situs – situs
yang menyediakan informasi trouble shooting seperti situs ALL DATA.

Kode kerusakan yang agak sulit untuk di diagnosa adalah kode yang berhubungan dengan kerusakan
misfire. Sistem OBD II dapat mendeteksi misfire yang terjadi pada masing – masing silinder atau misfire
yang terjadi secara acak.

Jika terdapat DTC yang menunjukkan misfire pada satu silinder ( contoh kode P0301 untuk silinder 1 ) ,
hal ini hanya mengatakan bahwa silinder 1 mengalami misfire, bukan kenapa silinder 1 mengalami misfire.

Beberapa Kemungkinan penyebab munculnya kode kerusakan misfire :

1. Busi yang kotor atau aus


2. Kabel busi
3. Ignition coil yang lemah pada sistem pengapian DIS
4. Injektor yang kotor atau rusak
5. Kompresi mesin bermasalah yang dapat diakibatkan kebocoran dari katup,
kebocoran gasket cylinder head atau cam lobe yang aus.

Seperti anda lihat banyak sekali kemungkinan yang menyebabkan munculnya DTC tersebut, oleh karena
itu dibutuhkan keahlian diagnosa untuk memastikan penyebab kerusakan dan menentukan komponen apa
yang harus diganti.

Kode misfire secara acak atau Random misfire ( P0300 ) lebih sulit lagi untuk di analisa karena
kemungkinan penyebabnya juga lebih banyak. Random misfire biasanya dapat diartikan bahwa mesin
bekerja denga campuran yang terlalu kurus yang bisa disebabkan oleh :

1. Kebocoran saluran vacum yang sangat kecil


2. Injector yang kotor
3. Tekanan bahan bakar yang rendah
4. Ignition coil yang lemah
5. Kabel busi
6. Kompresi mesin yang rendah

Hati – hati dengan kode DTC "Palsu"


Pada beberapa kondisi, kode DTC akan muncul yang menunjukkan seolah – olah telah terjadi kerusakan,
namun padahal sesungguhnya bukan kerusakan.

Beberapa kendaraan akan menampilkan kode DTC karena sistem OBD II nya sangat sensitif atau
gangguan pada software ECU.

Sebagai contoh, kendaraan GM yang cukup tua dengan mesin 3.8 liter sering sekali menampilkan kode
P1046, yang menunjukkan gangguan pada EGR valve.

Mengganti EGR valve ternyata tidak mengatasi masalah ini, karena penyebanya adalah Sistem OBD II
yang sangat sensitif terhadap kecepatan pembukaan EGR valve saat diperintahkan membuka oleh ECU.

Perbaikan yang harus dilakukan adalah dengan membawa kendaraan ke dealer untuk melakukan program
ulang komputer mobil atau yang disebut “reflash ECU “, yaitu dengan memberikan software baru pada
ECU untuk mengatasi masalah tersebut. Proses ini biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp 1.000.000
sampai Rp 2.000.000.

Pabrikan otomotif sering menerbitkan Technical Service Bulletin ( TSB ) yang memberitahukan cara
mengatasi tipe masalah – masalah seperti ini.
Informasi Service Bulletin dapat kita lihat pada website resmi pabrikan otomotif atau melalui situs – situs
seperti Alldata.

Cara mematikan lampu Check engine


Lampu check engine OBD II akan terus menyala selama kerusakan belum
diperbaiki.
Jika terjadi kerusakan intermittent, namun kerusakan tersebut tidak muncul lagi selama 3 trip secara
berurutan, maka lampu check engine akan mati , namun kode kerusakan DTC akan tetap tersimpan pada
memory ECU.

Jika kerusakan tidak terjadi lagi dalam 40 – 50 trip maka DTC secara otomatis
akan dihapus dari memori ECU.

Cara yang paling aman untuk menghapus kode DTC adalah dengan menggunakan scantool atau code
reader. Kebanyakan alat – alat tersebut mempunyai tombol atau fungsi untuk menghapus kode DTC
dengan tulisan atau keterangan seperti “ clear code ? “ atau “ Erase DTC “.

Jika anda menekan tombol atau memilih opsi tersebut maka kode DTC akan terhapus dari memori ECU,
hal ini akan membuat kendaraan kembali ke titik Nol.

SARAN :
Catat DTC yang telah dibaca sebelumnya, sebelum kita menghapus DTC. Jangan
anggap kita akan selalu ingat kode tersebut, karena biasanya dalam beberapa hari
kita akan segera melupakannya.
Jika lampu check engine menyala kembali ( biasanya jika kerusakan tersebut cukup parah ), anda dapat
memeriksa kode DTC yang timbul apakah sama dengan yang sebelumnya.
Hal ini untuk memberikan konfirmasi bahwa kita mempunyai masalah yang menyangkut dengan emisi
yang membutuhkan diagnosa lebih lanjut dan kemungkinan memerlukan perbaikan.

NOTE:

Banyak kerusakan yang berhubungan dengan sistem emisi tidak menunjukkan


efek secara langsung pada kerja mesin, sehingga kita cenderung untuk
mengabaikannya, semua terserah pada anda.

Namun jika kita tinggal di negara yang mewajibkan pemeriksaan emisi gas buang secara berkala, maka
dapat dipastikan kendaraan dengan lampu check engine yang menyala tidak akan lolos dari uji emisi
tersebut.

Pada kendaraan yang lebih tua, yang belum menggunakan sistem OBD II ( dibawah tahun 1995 ), DTC
yang tersimpan di dalam memori ECU dapat dihapus dengan melepaskan kabel baterai.

Dengan melepaskan kabel negatif baterai selama kira – kira 10 detik dan kemudian disambungkan lagi
akan mereset komputer. Namun hal itu juga akan menghapus memori adaptasi ECU, yang artinya
kemungkinan bisa menyebabkan putaran idle mesin menjadi tidak stabil atau menjadi sedikit rendah
selama beberapa waktu sampai ECU dapat mempelajari kembali apa yang perlu di ketahui oleh ECU.

Hal yang sama juga terjadi pada sistem kontrol transmisi otomatis. Memori saluran radio yang tersimpan
juga akan hilang, dan beberapa setingan electronic ( memory seat, mirror dll ). Itulah pentingnya
menghapus dtc dengan menggunakan Scantool.

WARNING :
Pada kendaraan produksi 1996 keatas atau kendaraan yang sudah dilengkapi
dengan OBD II terbaru, menghapus DTC dengan mencabut fuse ECU atau dengan
melepas kabel negatif baterai kemungkinan tidak dapat menghapus Kode
kerusakan, malah ada resiko ECU akan kehilangan informasi – informasi penting
yang sangat dibutuhkan oleh ECU agar dapat bekerja dengan baik.

Hal ini pasti akan terjadi pada kendaraan tahun 2004 keatas yang sudah menggunakan sistem komunikasi
kelistrikan CAN ( Control Area Network ).

JANGAN LEPASKAN BATERAI PADA KENDARAAN SEPERTI INI !!!.

Pada beberapa kendaraan, jika ECU kehilangan tegangan listrik maka dapat mengakibatkan ECU
kehilangan memori setingan transmisi otomatis, Fungsi climate control, dan beberapa data penting lainnya.
Hal ini dapat mengakibatkan kita terpaksa harus ke dealer resmi untuk melakukan pemrograman ulang
pada ECU untuk mengembalikan data yang hilang tersebut.

http://www.montirpro.com/2016/08/memeriksa-lampu-cek-engine.html

Anda mungkin juga menyukai