Anda di halaman 1dari 6

Intake Air Temperature Sensor (IATS)

Seperti sistem pernafasan pada manusia yang akan menyesuaikan diri ketika suhu udara berubah. Sensor ini
membaca temperatur udara pada intake manifold. Temperatur berpengaruh pada kerapatan udara dan
kandungan oksigen yang masuk ke ruang bakar. Pada kondisi suhu udara panas, maka kandungan oksigen di
udara yang lebih sedikit dan sebaliknya.

Intake Air Pressure Sensor (IAPS)


Tekanan darah pada manusia berubah-ubah di sepanjang dinding arteri sesuai dengan beban kerja yang sedang
dilakukan tubuh. Saat diam, berlari dan berjalan santai pasti berbeda tekanannya. Sistem injeksi juga memiliki
sensor yang fungsinya membaca tekanan udara yang masuk. "Tekanan udara di manifold menggambarkan
beban kerja di mesin," jelas Bayu Astyawanto, dari Technical Service PT YIMM sambil merinci fungsi sensor-
sensor yang lain.

Throttle Position Sensor (TPS)


Pada manusia, semua gerakan tubuh diatur dan dikendalikan oleh otak, agar gerakannya sesuai dengan
perintah otak, tubuh memiliki sensor gerak yang bertugas mengawasi. Sedang pada sistem injeksi, sensor gerak
yang merupakan representasi dari kemauan pengendara, selalu dimonitor oleh Throttle Position Sensor. TPS
membaca gerakan throttle atau grip gas.

Coolant/Oil Temperatur Sensor


Tubuh manusia bisa merasakan perubahan panas ketika sedang beraktifitas, dengan sendirinya tubuh akan
beradaptasi dengan perubahan suhu tersebut. Sistem injeksi juga memiliki sensor yang fungsinya mengukur
suhu mesin, yaitu Coolant/Oil Temperatur Sensor. Informasi dari sensor ini digunakan oleh ECU untuk
mengontrol Fast Idle Solenoid (FID) yang berfungsi seperti auto choke pada karburator, menentukan kapan
kipas radiator bekerja atau tidak dan menyalakan warning light di speedometer ketika mesin overheating.

Oxygen Sensor
Oxygen Sensor ataiu O2 Sensor memiliki fungsi mirip program diet yang sering dilakukan manusia. Agar
tidak kegendutan atau kurang asupan gizi, pola makan harus seimbang. O2 Sensor yang terletak di saluran gas
buang ini mendeteksi kandungan oksigen yang dihasilkan pembakaran dan membandingkannya dengan
oksigen di udara luar. "Jika campuran bensin dan udara terlalu kaya maka akan dikurangi, begitu juga
sebaliknya," jelas Bayu yang menjadi pembicara pada Workshop kali ini.

Crankshaft Position Sensor (CPS)


Satu sensor yang lain adalah CPS, perangkat ini mendeteksi siklus 4 langkah mesin. Fungsinya untuk
menentukan timing pengapian dan semprotan bahan bakar dari injektor. Pada bagian luar magnet terdapat
tonjolan atau pick up yang bersentuhan langsung dengan CPS yang membaca posisi piston sedang di atas atau
di bawah.

Tapi CPS saja tidak cukup untuk menentukan langkah hisap dan langkah kerja yang sama-sama memposisikan
piston dalam keadaan turun. CPS harus dibantu oleh Intake Air Pressure Sensor (IAPS), karena saat langkah
hisap tekanan di intake manifold akan turun.

Lanjut ke perangkat pendukung lainnya. Pada injeksi Yamaha ada Fast Idle Solenoid (FID), fungsinya seperti
orang menguap untuk menambah suplay oksigen dikala mengantuk. Fungsi FID ini sama, yaitu untuk
meningkatkan putaran mesin saat mesin masih dingin, tujuannya agar mesin cepat sampai pada temperatur
bekerja yang ideal. Secara garis besar, fungsi FID ini mirip dengan choke pada sepeda motor karburator.
Kemampuan tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan juga dimiliki oleh sistem injeksi lewat Idle Speed
Control (ISC). Dengan ISC, keseimbangan putaran mesin saat langsam dan deselerasi bisa dilakukan,
komponen ini juga membantu meningkatkan putaran mesin ketika suhu mesin masih dingin.

Oleh Yamaha, fuel pump diibaratkan sebagai jantung yang mendistibusikan bahan bakar ke sistem injeksi
dengan tekanan tinggi. Dari jantung, bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar lewat injector. Koil pengapian
yang diibaratkan sebagai sel neuron pada otak yang menghasilkan arus listik saat berfikir. Dan terakhir adalah
otak dari sistem injeksi, yang menerima data dari sensor-sensor dan memerintahkan untuk menyemprotkan
serta menyalakan pengapian adalah ECU (Engine Control Unit). Intake Air Temperature Sensor (IATS)
Seperti sistem pernafasan pada manusia yang akan menyesuaikan diri ketika suhu udara berubah. Sensor ini
membaca temperatur udara pada intake manifold. Temperatur berpengaruh pada kerapatan udara dan
kandungan oksigen yang masuk ke ruang bakar. Pada kondisi suhu udara panas, maka kandungan oksigen di
udara yang lebih sedikit dan sebaliknya.

Intake Air Pressure Sensor (IAPS)


Tekanan darah pada manusia berubah-ubah di sepanjang dinding arteri sesuai dengan beban kerja yang sedang
dilakukan tubuh. Saat diam, berlari dan berjalan santai pasti berbeda tekanannya. Sistem injeksi juga memiliki
sensor yang fungsinya membaca tekanan udara yang masuk. "Tekanan udara di manifold menggambarkan
beban kerja di mesin," jelas Bayu Astyawanto, dari Technical Service PT YIMM sambil merinci fungsi sensor-
sensor yang lain.

Throttle Position Sensor (TPS)


Pada manusia, semua gerakan tubuh diatur dan dikendalikan oleh otak, agar gerakannya sesuai dengan
perintah otak, tubuh memiliki sensor gerak yang bertugas mengawasi. Sedang pada sistem injeksi, sensor gerak
yang merupakan representasi dari kemauan pengendara, selalu dimonitor oleh Throttle Position Sensor. TPS
membaca gerakan throttle atau grip gas.

Coolant/Oil Temperatur Sensor


Tubuh manusia bisa merasakan perubahan panas ketika sedang beraktifitas, dengan sendirinya tubuh akan
beradaptasi dengan perubahan suhu tersebut. Sistem injeksi juga memiliki sensor yang fungsinya mengukur
suhu mesin, yaitu Coolant/Oil Temperatur Sensor. Informasi dari sensor ini digunakan oleh ECU untuk
mengontrol Fast Idle Solenoid (FID) yang berfungsi seperti auto choke pada karburator, menentukan kapan
kipas radiator bekerja atau tidak dan menyalakan warning light di speedometer ketika mesin overheating.

Oxygen Sensor
Oxygen Sensor ataiu O2 Sensor memiliki fungsi mirip program diet yang sering dilakukan manusia. Agar
tidak kegendutan atau kurang asupan gizi, pola makan harus seimbang. O2 Sensor yang terletak di saluran gas
buang ini mendeteksi kandungan oksigen yang dihasilkan pembakaran dan membandingkannya dengan
oksigen di udara luar. "Jika campuran bensin dan udara terlalu kaya maka akan dikurangi, begitu juga
sebaliknya," jelas Bayu yang menjadi pembicara pada Workshop kali ini.

Crankshaft Position Sensor (CPS)


Satu sensor yang lain adalah CPS, perangkat ini mendeteksi siklus 4 langkah mesin. Fungsinya untuk
menentukan timing pengapian dan semprotan bahan bakar dari injektor. Pada bagian luar magnet terdapat
tonjolan atau pick up yang bersentuhan langsung dengan CPS yang membaca posisi piston sedang di atas atau
di bawah.

Tapi CPS saja tidak cukup untuk menentukan langkah hisap dan langkah kerja yang sama-sama memposisikan
piston dalam keadaan turun. CPS harus dibantu oleh Intake Air Pressure Sensor (IAPS), karena saat langkah
hisap tekanan di intake manifold akan turun.

Lanjut ke perangkat pendukung lainnya. Pada injeksi Yamaha ada Fast Idle Solenoid (FID), fungsinya seperti
orang menguap untuk menambah suplay oksigen dikala mengantuk. Fungsi FID ini sama, yaitu untuk
meningkatkan putaran mesin saat mesin masih dingin, tujuannya agar mesin cepat sampai pada temperatur
bekerja yang ideal. Secara garis besar, fungsi FID ini mirip dengan choke pada sepeda motor karburator.

Kemampuan tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan juga dimiliki oleh sistem injeksi lewat Idle Speed
Control (ISC). Dengan ISC, keseimbangan putaran mesin saat langsam dan deselerasi bisa dilakukan,
komponen ini juga membantu meningkatkan putaran mesin ketika suhu mesin masih dingin.

Oleh Yamaha, fuel pump diibaratkan sebagai jantung yang mendistibusikan bahan bakar ke sistem injeksi
dengan tekanan tinggi. Dari jantung, bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar lewat injector. Koil pengapian
yang diibaratkan sebagai sel neuron pada otak yang menghasilkan arus listik saat berfikir. Dan terakhir adalah
otak dari sistem injeksi, yang menerima data dari sensor-sensor dan memerintahkan untuk menyemprotkan
serta menyalakan pengapian adalah ECU (Engine Control Unit).
PERANGKAT UTAMA YMJET-FI

Kerja YMJET-FI (Yamaha Mixture Jet-Fuel Injection) tentunya didukung oleh banyak
komponen utama, yaitu :

Perangkat Out Put Terdiri dari :


1. Pompa Bensin (FUEL PUMP)
Pompa bensin Yamaha Mio J ini lebih kecil ketimbang versi sebelumnya.
Keuntungannya kapasitas tangki bensin bisa lebih besar, kini mencapai 4,8 liter.
Mengusung teknologi brushless, pompa ini memiliki tekanan lebih besar, yaitu
mencapai 324 Kpa.

2. Fuel Injector
Lubang injector Mio J memang lebih sedikit bila dibandingkan V-ixion. Hanya ada
empat, sedang V-ixion memiliki 6 lubang. Injector 4 lubang dan MAQ

Perangkat In Put Terdiri dari :

1. MAQS, adalah singkatan dari Modulated Air Quantity Sensor.


Fungsinya menganalisa jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold.
Didalamnya terdiri dari TPS (Throttle Position Sensor), IAPS (Intake Air Pressure
Sensor) dan IATS (Intake Air Temperature Sensor).

2. O2 Sensor
O2 sensor menjaga gas buang sisa pembakaran agar selalu ideal. Sensor akan
membandingkan jumlah O2 dari sisa pembakaran dengan O2 udara luar. Pada Mio
J, posisinya ada di lubang exhaust di kepala silinder.

3. ISC
Idling Speed Control berfungsi menjaga langsam selalu dalam kondisi ideal. Ada di
1.600 rpm. Perangkat ini bekerja secara elektronik diatur oleh ECU (electronic
control unit). Sebuah katup di atur buka-tutupnya oleh sebuah plunger yang
bergerak dengan bantuan stepping motor.

4. Crank Angle Sensor


Yang satu ini bertugas memberikan input timing pengapian berdasarkan posisi kruk
as (Poros Engkol).

5. Engine Temperatur Sensor


Suhu mesin selalu dipantau lewat komponen ini. Tujuannya memberikan suplai
bahan bakar yang sesuai dengan kondisi mesin.
6 Lean Angle Sensor
Sama seperti sistem injeksi Honda, komponen ini juga dihilangkan. Sebenarnya
berfungsi untuk mematikan mesin saat motor terjatuh atau terlalu miring. Awalnya
karena kekhawatiran ketika terjatuh, gas masih terus terbuka. Gantinya adalah
bandul di ujung setang. Saat terjatuh, selongsong gas akan tertahan untuk tidak
berputar. Jadi tetap aman.

Perangkat Proses terdiri dari :


1. ECU
Electronic control unit yang menjadi otak sistem injeksi dan pengapian pada Mio J
sudah lebih cerdas. Di dalamnya ada memori internal dengan kapasitas 2 gigabytes
yang bisa menyimpan kerusakan dan tindakan yang dilakukan setiap ada
kerusakan.
Blue core

Blue Core adalah konsep perancangan mesin dan sasis generasi terbaru yang
dikembangkan Yamaha demi memfokuskan diri pada beberapa poin penting yaitu :

 Meningkatkan efisiensi BBM


 Mereduksi tenaga yang hilang
 Memaksimalkan sistem pendinginan
 Ramah lingkungan

Kalo dijabarkan lebih detail lagi sebagai berikut;


Point 1. Pembakaran yang Optimal;
 Setting ulang kapasitas volume udara, agar mix antara bahan bakar dan udara
(A/F) pas sesuai kebutuhan karakter mesin
 Masih ada hubungan dengan point di atas adalah setting ulang mapping sistem
injeksinya agar mix udara dan bahan bakar (A/F) Optimal sesuai karakter mesin.

 Settingan baru durasi Camshaft In dan Ex nya, agar pemasukan dan


pengeluaran lebih optimal
 Membentuk Ruang Bakar yang kompak, agar ratio kompresi lebih optimal
 Ditambahkan ada teknologi baru yang di aplikasikan di motor yamaha yiatu VVA,
kita akan bahas di edisi yang lain
Dari point-point di atas, bertujuan untuk membentuk aliran TUMBLE sehingga
campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar sempurna.
Point 2. Memaksimalkan Pendinginan;
 Improve dibagian pendinginan ini pada dasarnya menata ulang sistem sirkulasi
udara maupun cairan pendingin agar lebih terpusat pada komponen yang sangat
penting di rangkaian kerja
 Seperti pengaplikasian TURBO Fan, dan Radiator yang kompak dengan
ditambahkan By Pass sistem agar pemanasan mesin lebih cepat dan mebantu proses


 pendinginan lebih maksimal
 Menggunakan material inti mesin dengan kualitas terbaik, disini mengaplikasikan
komponenyang di claim yamaha digunakan di Moto Gp, yaitu Forged Piston dan DiASil
Cylinder yang tak tannggung-tanggung yamaha garansi 5 tahun, memang komponen
aluminium ini strukturnya ringat dan mudah membuang panas, sementara Forged
Piston ini memiliki struktur yang sangat padat karena dibuat dengan sistem tempa.

Point 3. Mengurangi hilangnya tenaga;


 Mengurangi gesekan dengan teknologi LOW FRICTION , yaitu menggunakan komponen
Roller Rocker Arm
 Menggunakan Bearing Low Friction
 Dan mendisain ulang kontruksi komponen agar lebih rendah gesekan.


Kesimpulannya adalah Blue Core sebuah teknologi yang menghadirkan rasa senang
bagi pengendaranya karena motor dengan teknologi blue core ini mempunya Tenaga
yang besar dan Handal karena menggunakan komponen yang berkualitas dengan
teknologi minim gesekan dan lainnya, serta konsumen akan merasakan ekonomisnya
konsumsi bahan bakarnya, yamaha mengclaim Blue Core 50% lebih irit dari produk
karburatornya.
- See more at: http://warkopjogjer.net/myblog/otomotif/apa-yang-dimaksud-blue-core-
yamaha-part-2/#sthash.minV9NVE.dpuf

Anda mungkin juga menyukai