Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Suara teknik Journal, Vol. 11, No.

2 (page: 60-69)
e-ISSN: 2579-4698 Oktober 2020

ANALISIS KINERJA POMPA GEAR PUMP TERHADAP


KAPASITAS ALIRAN MINYAK CPO (CRUDE PALM OIL) DI
PTPN. XIII PKS RIMBA BELIAN
1
Pranto Jeri, 2Gunarto, 3Fuazen dan 4Eko Sarwono
Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jl.
Ahmad Yani No. 111 – Pontianak, Kalimantan Barat 78124, Telp. 0561-764571
Prantojeri96@gmail.com

Abstrak
Untuk memenuhi kebutuhan dalam mengangkat atau memindahkan fluida cair (crude
palm oil) dan juga dapat menaikkan tekanan yang dimiliki cairan, digunakan suatu alat
atau pesawat yang ringkas dan ekonomis yaitu pompa. Pompa roda gigi (gear pump)
suatu alat konversi energi yang digunakan untuk memindahkan cairan yang memiliki
tingkat kekentalan (viskositas) tinggi yang sangat dibutuhkan untuk mendistribusikan
minyak CPO (Crude Palm Oil) dari tanki penampungan (storage tank) ke kapal
tongkang. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kapasitas terhadap
kinerja pompa gear pump, serta membandingkan kinerja pompa saat pentransferan
minyak CPO dari storage tank 1, 2 dan 3 menuju kapal tongkang. Dari hasil perhitungan
dan analisis diperoleh bahwa terjadi penurunan pada kapasitas dan efisiensi pompa gear
pump yang dihasilkan, dari storage tank 2 dengan kapasitas pompa sebesar 0,0187 m3/s di
dapat efisiensi pompa sebesar 42,9 %, storage tank 3 kapasitas pompa sebesar 0,0184
m3/s di dapat efisiensi pompa sebesar 42,9 %, dan storage tank 1 kapasitas pompa sebesar
0,0181 m3/s di dapat efisiensi pompa sebesar 42,7 %, dari kapasitas pabrik (spesifikasi
pompa) 96 m3/h / 0,0267 m3/s dan efisiensi pompa (𝜂p) pabrik (spesifikasi pompa)
sebesar 43 %.

Kata Kunci : Analisis Kinerja, Temperatur, Pompa Gear Pump, Aliran Fluida, Minyak
CPO (Crude Palm Oil).

Terkirim: 21 September 2020. Direvisi: 05 Oktober 2020. Diterima: 22 Oktober 2020

Abstrak
To meet the needs of lifting or moving liquid fluid (crude palm oil) and also increasing
the pressure that the liquid has, a compact and economical tool or plane is used, namely
a pump. A gear pump is an energy conversion device used to move liquids that have a
high viscosity level which is needed to distribute CPO (Crude Palm Oil) from storage
tanks to barges. This study aims to analyze the effect of capacity on the performance of
the gear pump pump, as well as to compare the pump performance when transferring
CPO oil from storage tanks 1, 2 and 3 to the barge. From the calculation and analysis
results, it is found that there is a decrease in the capacity and efficiency of the resulting
gear pump, from storage tank 2 with a pump capacity of 0.0187 m 3/s, the pump efficiency
is 42.9 %, storage tank 3 has a pump capacity of 0 , 0184 m3/s got a pump efficiency of
42.9 %, and storage tank 1 pump capacity of 0.0181 m3/s got a pump efficiency of 42.7
%, from factory capacity (pump specifications) 96 m 3 / h / 0.0267 m3 / s and factory pump
efficiency (𝜂p) (pump specifications) of 43 %.

Keywords: Performance Analysis, Temperature, Gear Pump, Fluid Flow, CPO (Crude
Palm Oil).

60
P. Jeri, Gunarto, Fuazen, E. Sarwono

I. Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang kian meningkat, khususnya dalam bidang perindustrian.
Sebagaimana kita ketahui didalam industri-industri baik skala kecil, menengah, maupun skala besar
tidaklah terlepas dari pompa (pump). Pompa merupakan suatu mesin fluida yang banyak digunakan
untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi, atau dari
suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat yang bertekanan lebih tinggi dengan melewatkan
fluida tersebut pada sistem perpipaan.
Gear pump (pompa roda gigi) adalah jenis pompa positive displacement (perpindahan
positif) dimana fluida akan mengalir melalui celah-celah roda gigi dengan dinding rumahnya.
Disebut sebagai pompa karena fluida yang dialirkan pada umumnya berupa cairan (liquid) atau
bubur (slurry). Sedangkan pompa positive displacement berarti pompa tersebut menghisap sejumlah
fluida yang terjebak yang kemudian ditekan dan dipindahkan ke arah keluaran (outlet). Gear pump
sering digunakan untuk aplikasi hydrolic fluid power. Namun, tidak jarang juga digunakan pada
bidang kimia untuk mengalirkan fluida pada tingkat kekentalan (viskositas) tinggi. Terdapat dua
jenis gear pump, yaitu external gear pump dan internal gear pump. Pompa ini digolongkan sebagai
fixed displacement (perpindahan tetap) karena jumlah fluida yang dialirkan setiap putarannya selalu
tetap. Gear pump (roda gigi) dengan tipe roda gigi luar (eksternal gear pump) kelebihan dari Gear
pump ini tidak memerlukan head yang tinggi jika dibanding dengan pompa sentrifugal, putarannya
tinggi, arah pemompaannya bisa dibalik, dapat memompa cairan yang mengandung uap dan gas,
pada waktu pengoperasiannya tidak bising, tidak ada beban bearing yang bergantung diatas dan
merupakan jenis pompa rotary yang paling sederhana sehingga menghemat tempat dan ringan.
Berdasarkan penelitiannya Tauhid., (2012) dalam penelitiannya membahas tentang
performansi pompa sirkulasi minyak sawit selama beroperasi tahun 2015 mengalami perubahan
dengan beberapa indikator. Perubahan kinerja dari pompa sirkulasi minyak sawit pada
Concentrated Solar Power dapat terjadi karena perubahan load steam generator CSP yang
menyebabkan adanya perubahan tekanan dan perubahan kapasitas aliran. Faktor lain yang dapat
menurunkan kinerja dari pompa sirkulasi minyak sawit adalah sifat kerja pompa sirkulasi minyak
sawit pada Concentrated Solar Power ini yang beroperasi selama 9 jam/hari dan usia kerja pompa
sirkulasi minyak sawit dapat memungkinkan telah terjadinya penurunan performance dari kondisi
awal pompa beroperasi pada tahun 2013 hingga tahun 2015.
Berdasarkan penelitiannya Saidah., (2017) dalam penelitiannya membahas tentang kinerja
pompa cargo, serta membandingkan dengan saat pompa cargo pertama kali terpasang dan memberi
solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul di kapal. Sehingga pembongkaran
kargo tetap sesuai dengan rencana. Telah terjadi penurunan kapasitas (Q) pemompaan dari 0,2778
m3/detik (spesifikasi pompa) menjadi 0, 2234 m 3/detik (hasil perhitungan di lapangan), atau sekitar
19,6 %, sehingga menyebabkan waktu yang dipergunakan untuk membongkar muatan, menjadi
bertambah panjang. Head total (H) pompa dari hasil perhitungan adalah 27,12 m sedangkan yang
terpasang di lapangan adalah 130 m. Perbedaan tersebut adanya perbedaan dasar perhitungan
panjang pipa dan perbedaan head statis (ketinggian keluarnya fluida), serta pompa yang didesain
untuk membongkar muatan air dan untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan pada
instalasi diatas kapal. Daya poros, akibat dari head total pompa yang berbeda, maka mengakibatkan
daya yang diperlukan untuk memutar poros juga berbeda. Dari perhitungan diperoleh daya
penggerak poros (P) : 74,04 kW, sedangkan di lapangan adalah 512 kW.
Berdasarkan penelitiannya Nahrusin, dkk., (2013) dalam penelitiannya membahas tentang
penyebab menurunnya kapasitas pompa muatan cair di kapal adalah gangguan dari jalur instalasi
perpipaan dan saringan (filter). Untuk mencegah terjadinya kebocoran pada rumah pompa yaitu
perlu ditingkatan kebersihan di daerah luar rumah pompa dan rutin dicek serta dicat anti corrosive

61
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

agar terhindar dari korosi dan karat. Dan pergantian mechanical seal sesuai dengan jam kerjanya
agar tidak mengalami kerusakan yang mengakibatkan kebocoran. Menurunnya kinerja roda gigi
pada pompa dapat diatasi dengan memperhatikan bantalan (bearing) agar tidak terjadi getaran
tinggi yang mengakibatkan roda gigi aus dan juga memperhatikan saringan pompa agar kotoran
benda padat tidak masuk ke dalam pompa sehingga tidak merusak roda gigi pompa yang
mengakibatkan menurunnya kinerja roda gigi pompa.
Berdasarkan penelitiannya Umartono, dkk., (2016) dalam penelitiannya membahas tentang
adanya suatu kebutuhan pompa yang dapat digunakan untuk mengalirkan fluida Natrium
Hidroksida (NaOH) yang mampu menghasilkan kapasitas sebesar 60 m 3/jam, dimana saat ini hanya
mampu menghasilkan 38,6 m3/jam. Dari hasil perhitungan dan pembahasan, ditentukan debit aliran
sebesar 60 m3/jam atau 1 m3/ menit. Sehingga diperoleh hasil dari perhitungan diameter pipa 80
mm, mayor head losses 79 m, friction factor pipa dan peralatan 12,66 m, dan total head pompa
adalah sebesar 96,8 m. Dipilih pompa PENTAIR AURORA 3800 SERIES SINGLE STAGE END
SUCTION model 3804 dengan dimensi 2 x 3 x 11L, dengan 2950 r/min menggunakan motor
induksi 3 phase 30 HP, 230/460 V, 50 Hz.

II. Metodologi Penelitian


Penelitian dilakukan di PTPN. XIII PKS Rimba Belian yang beralamat di Dsn. Semerangkai,
Kec. Kapuas, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi kelapa
sawit. Penelitian ini dilakukan mulai dari persiapan hingga pengujian.
a) Tahap Persiapan :
1. Metode survei / observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian yang akan dibahas.
2. Metode interview / wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
diskusi atau tanya jawab dengan karyawan dan operator lapangan.
3. Studi pustaka / literatur yaitu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-
buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
b) Tahap Pengambilan Data :
Tahap pengambilan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data-data instalasi, yang bersumber dari data manual book, arsip-arsip
perusahaan dan data instalasi tersebut diantaranya meliputi spesifikasi pompa gear pump.
2. Melakukan pengukuran masa operasi untuk mengetahui suhu (temperatur) dengan
mengunakan alat ukur Thermometer Sounding pada fluida atau minyak (CPO) yang terdapat
di dalam storage tank sebelum pentransferan dilakukan, dan menggunakan alat ukur
Thermometer Infrared untuk mengetahui perubahan suhu/temperatur yang terjadi di dalam
instalasi pipa saat proses pentransferan minyak CPO menuju kapal tongkang dilakukan.
3. Melakukan pengukuran dan pengambilan data terkait kinerja pompa gear pump untuk
memperoleh nilai kinerja pompa yang meliputi : kapasitas, waktu yang dihasilkan, putaran
pompa dan tekanan aliran fluida yang masuk dan keluar berdasarkan data yang berada pada
alat ukur yang sudah ditentukan untuk memperoleh data.
4. Setelah semua data yang dibutuhkan didapat barulah mulai melakukan perhitungan-
perhitungan unjuk kerja dan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing agar
diperoleh perhitungan dan analisa kesimpulan yang tepat tentang kinerja pompa gear pump.
Proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

62
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

➢ Debit/Kapasitas Pompa
Debit/Kapasitas pompa adalah ukuran banyaknya volume fluida yang mengalir dalam suatu
penampang per satuan waktu. Debit/kapasitas aliran dapat diketahui dengan menggunakan
persamaan dibawah:

𝑉
Q= ............................................................................................................................................... (1)
𝑡
Dimana:
𝑄 : Kapasitas pompa (m3⁄s)
V : Volume air (m3)
t : Selang waktu (s)

➢ Kecepatan suatu aliran dihitung dari data debit/kapasitas yang diperoleh:


Q : Debit aliran m3 /s
D𝑝𝑖 : Diameter pipa (inchi =......... m)
Kemudian dihitung luas penampang pipa 𝐴 = 𝜋 𝐷 2 4 ............ m2
Rumus debit yaitu Q = A.v, maka kecepatan aliran (V) adalah:

𝑄 𝑄
V= = π ............................................................................................................................ (2)
𝐴 x (𝑑)2
4
Dimana:
V = kecepatan aliran (m/s)
A = luas penampang pipa (m)
Q = Kapasitas pompa (m3/s)
d = Diameter pipa (m)
t = Waktu (sekon)

➢ Head Total (Htot)


Head total pompa yang dibutuhkan untuk mengalirkan jumlah suatu fluida cair dengan kapasitas
yang telah direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi pipa yang akan dilayani oleh
pompa. Untuk mengatahui head total, semua head yang ada di sistem pompa tersebut harus
diperhitungkan sebagai berikut :
𝑣𝑑2
Htot = ℎ𝑎 + ∆ℎ𝑝 + ℎ𝑙 + ................................................................................................................. (3)
2𝑔

Dimana :
ha = Head statis total (m)
∆hp = Perbedaan head tekanan (m)
hl = Berbagai kerugian head dipipa, katup, belokan, sambungan, dll.
v2/2g = Head kecepatan keluar (m)
g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

➢ Daya Hidrolik
Daya hidrolik pompa adalah daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah zat cair,
parameter dalam perhitungan hidrolik pompa adalah kapasitas pompa, head total, dan berat spesifik
cairan. Dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Pw = 0,163 𝛾QH ............................................................................................................................... (4)

63
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

Dimana :
γ = Berat fluida per satuan volume (kgf/l)
Q = Kapasitas (m3/min)
H = Head total pompa (m)
Pw = Daya Fluida (kw)

➢ Daya Poros (P)


Daya poros adalah daya yang diperlukan untuk menggerakan sebuah pompa adalah sama dengan
daya air ditambah kerugian daya pada poros pompa. Daya ini dapat di nyatakan sebagai berikut :
𝑃𝑤
P= .............................................................................................................................................. (5)
𝜂𝑝

Dimana :
P = Daya poros sebuah pompa (KW)
Pw = Daya Fluida (KW)
ηp = Efisiensi pompa

➢ Efisiensi Pompa
Merupakan rasio antara daya air pompa terhadap daya poros pompa, yang di rumuskan sebagai
berikut :

𝑃𝑤
𝜂p = x 100 % .............................................................................................................................. (6)
𝑃

Dimana :
Pw = Daya Hidrolik (Watt)
P = Daya Poros (Watt)

c) Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan
cara menguji atau mengukur objek yang diuji selanjutnya mencatat data-data yang diperlukan pada
setiap pengujian. Dimana hasilnya berupa data kuantitatif yang akan dibuat dalam bentuk tabel dan
ditampilkan dalam bentuk grafik. Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan atau
menggambarkan data tersebut sebagaimana adanya dalam bentuk kalimat yang mudah dibaca,
dipahami, dan dipresentasikan sehingga pada intinya adalah sebagai upaya memberi jawaban atas
permasalahan yang tengah diteliti.

64
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

III. Hasil dan Pembahasan

40

Kekentalan/Viskositas
35
30
25
(CST) 20
15 Tank 2, 3 & 1
10
5
0
49 45 42
Suhu/Temperatur
(oC)

Gambar 1. Grafik Perbandingan Suhu/Temperatur dan Kekentalan (Viskositas) Minyak CPO Dari
Storage Tank 2, 3 dan 1

Berdasarkan grafik pada gambar 1 diatas maka dapat diketahui mengenai perbandingan
suhu/temperatur dan kekentalan (viskositas) minyak CPO (Crude Palm Oil) pada storage tank 2, 3
dan 1. Storage tank 2 diketahui suhu/temperatur 49 oC dengan kekentalan/viskositas 28.18 CST,
storage tank 3 suhu/temperatur 45 oC, kekentalan/viskositas sebesar 32.68 CST, dan pada storage
tank 1 suhu/temperatur 42 oC, dengan kekentalan/viskositas minyak CPO (Crude Palm Oil) sebesar
37.22 CST. kekentalan/viskositas minyak CPO tertinggi terdapat pada storage tank 1, sedangkan
kekentalan/viskositas minyak CPO terendah terdapat pada storage tank 2.

35
30
25
Head Total

20
(m)

15
10 Tank 2, 3 & 1
5
0
0.0187 0.0184 0.0181
Kapasitas Pompa (Q)
(m3/s)

Gambar 2. Grafik Perbandingan Kapasitas Vs Head Total Pompa Dari Tank 2, 3 dan 1

Berdasarkan grafik pada gambar 2 diatas maka dapat diketahui perbandingan kapasitas dan head
total pompa dari storage tank 2, 3 dan 1, bahwa nilai kapasitas pompa menurun dan pada head
pompa cenderung turun naik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor gesekan yang terjadi antara
fluida dan pipa, perbedaan diameter pipa, jarak/panjang pipa, perbedaan suhu/temperatur yang
mencakup kekentalan dan massa jenis minyak CPO (Crude Palm Oil), yang menyebabkan
menurunnya kinerja pompa dan waktu pentransferan minyak CPO ke kapal tongkang menjadi
bertambah lama. Dari grafik diatas dapat dilihat pentransferan minyak CPO (Crude Palm Oil) dari
storage tank 2 di ketahui kapasitas pompa sebesar 0,0187 m 3/s, storage tank 3 sebesar 0,0184 m3/s
65
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

dan storage tank 1 sebesar 0,0181 m3/s. Terjadi penurunan kapasitas pompa selama pentransferan
minyak CPO dilakukan, dari storage tank 2 penurunan kapasitas pompa sebesar 28,79 %, storage
tank 3 sebesar 29,76 %, dan storage tank 1 sebesar 30,72 %, dari kapasitas pabrik (spesifikasi
pompa) 96 m3/h / 0,0267 m3/s. Maka hasil perhitungan head total pompa dari storage tank 2 sebesar
15,016 m, storage tank 3 sebesar 28,805 m, dan selanjutnya pada perhitungan head total pompa dari
storage tank 1 didapat sebesar 14,507, dengan head (H) pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 61,2 m.

979.5
979
978.5
978
977.5
RPM

977
976.5 Tank 2, 3 & 1
976
975.5
975
0.0187 0.0184 0.0181
Kapasitas Pompa (Q)
(m3/s)

Gambar 3. Grafik Perbandingan Kapasitas Vs Putaran Pompa Dari Tank 2, 3 dan 1

Berdasarkan grafik pada gambar 3 diatas maka dapat diketahui mengenai perbandingan kapasitas
dan putaran pompa dari storage tank 2, 3 dan 1. Dapat dilihat pada pentransfer minyak CPO (Crude
Palm Oil) dari storage tank 2 di dapat kapasitas pompa sebesar 0,0187 m 3/s, storage tank 3 sebesar
0,0184 m3/s dan storage tank 1 di dapat kapasitas pompa sebesar 0,0181 m 3/s. Dalam hal ini dapat
dilihat bahwa terjadi penurunan kapasitas pompa selama pentransferan minyak CPO dilakukan, dari
storage tank 2 terjadi penurunan kapasitas pompa sebesar 28,79 %, storage tank 3 sebesar 29,76 %,
dan pada storage tank 1 sebesar 30,72 %, dari kapasitas pabrik (spesifikasi pompa) 96 m 3/h / 0,0267
m3/s. Maka pada putaran pompa juga mengalami penurunan seiring dengan menurunnya kapasitas
pompa yang dihasilkan, putaran pompa dari storage tank 2 di dapat sebesar 978,9 Rpm, storage
tank 3 sebesar 978,6 Rpm, dan selanjutnya pada putaran pompa dari storage tank 1 sebesar 976,4
Rpm, dengan putaran pompa pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 980 Rpm.

12
10
8
BHP (KW)

6
4 Tank 2, 3 & 1
2
0
0.0187 0.0184 0.0181
Kapasitas Pompa (Q)
(m3/s)

Gambar 4. Grafik Perbandingan Kapasitas Vs Daya Poros (BHP) Dari Tank 2, 3 dan 1

66
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

Berdasarkan grafik pada gambar 4 diatas maka dapat diketahui mengenai perbandingan kapasitas
dan daya poros dari storage tank 2, 3 dan 1. Dapat dilihat kapasitas pompa yang dihasilkan pada
pentransfer minyak CPO (Crude Palm Oil) dari storage tank 2 sebesar 0,0187 m3/s, storage tank 3
sebesar 0,0184 m3/s dan selanjutnya pentransferan minyak CPO dari storage tank 1 di dapat
kapasitas pompa sebesar 0,0181 m3/s. Dalam hal ini dapat dilihat penurunan kapasitas pompa dari
storage tank 2 sebesar 28,79 %, storage tank 3 sebesar 29,76 %, dan pada storage tank 1 terjadi
penurunan kapasitas pompa sebesar 30,72 %, dari kapasitas pabrik (spesifikasi pompa) 96 m3/h /
0,0267 m3/s. Maka dapat dilihat pada daya poros (BHP) pompa yang di dapatkan hasil perhitungan
dari storage tank 2 sebesar 5,7 KW, storage tank 3 di dapat sebesar 10,8 KW, dan dari storage tank
1 di dapat sebesar 5,4 KW, dari daya poros (BHP) pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 45 KW.
Dapat disimpulkan menurunnya kapasitas pompa dan kecepatan putaran pompa (RPM) yang
dihasilkan maka terhadap nilai BHP cenderung turun naik, hal ini dikarenakan akibat dari nilai head
total pompa yang berbeda.

42.95
42.9
42.85
Efisiensi (%)

42.8
42.75
Tank 2, 3 & 1
42.7
42.65
42.6
0.0187 0.0184 0.0181
Kapasitas Pompa (Q)
(m3/s)

Gambar 5. Grafik Perbandingan Kapasitas Vs Efisiensi Pompa Dari Tank 2, 3 dan 1

Berdasarkan grafik pada gambar 5 diatas maka dapat diketahui mengenai perbandingan kapasitas
dan efisiensi pompa dari storage tank 2, 3 dan 1. dapat dilihat pada pentransferan minyak CPO
(Crude Palm Oil) dari storage tank 2 kapasitas pompa sebesar 0,0187 m3/s, storage tank 3 sebesar
0,0184 m3/s dan dari storage tank 1 sebesar 0,0181 m3/s. Dalam hal ini dapat dilihat penurunan
kapasitas pompa selama pentransferan minyak dilakukan dari storage tank 2 sebesar 28,79 %,
storage tank 3 sebesar 29,76 %, dan storage tank 1 sebesar 30,72 %, dari kapasitas pabrik
(spesifikasi pompa) 96 m3/h / 0,0267 m3/s.
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat pentransfer minyak CPO (Crude Palm Oil) dari storage
tank 2 kapasitas pompa sebesar 0,0187 m3/s di dapat efisiensi pompa sebesar 42,9 %, storage tank 3
kapasitas pompa sebesar 0,0184 m3/s di dapat efisiensi pompa sebesar 42,9 %, dan storage tank 1
kapasitas pompa sebesar 0,0181 m3/s di dapat efisiensi pompa sebesar 42,7 %, dari efisiensi pompa
(𝜂p) pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 43 %.
Dapat disimpulkan nilai efisiensi dipengaruhi oleh debit/kapasitas aliran yang dihasilkan, head
pompa yang merupakan variabel untuk menghitung daya fluida dan daya poros pompa sebagai
pembandingnya. Bisa dikatakan nilai efisiensi berbanding lurus dengan nilai debit/kapasitas aliran
dan head pompa, tetapi berbanding terbalik dengan nilai BHP. Sehingga jika terjadi penurunan pada
nilai debit/kapasitas pompa yang dihasilkan, maka nilai pada efisiensi pompa juga akan mengalami
penurunan.

67
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

IV. Kesimpulan
Dari data hasil perhitungan dan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
hal yang berkaitan dengan kinerja pompa sirkulasi adalah Kapasitas aliran ( debit, Q m 3/s ), Head
Total (H, meter), Daya Poros (BHP) (P, kW) dan Efisiensi (%) dari hasil perhitungan diperoleh :
Kapasitas (Q) Pompa, hasil perhitungan dan analisis kapasitas (Q) pompa yang di dapatkan dari
storage tank 2 sebesar 0,0187 m3/s, storage tank 3 sebesar 0,0184 m3/s, dan storage tank 1 sebesar
0,0181 m3/s. Diketahui bahwa kapasitas pompa mengalami penurunan, terlihat pada storage tank 2
sebesar 28,79 %, storage tank 3 sebesar 29,76 % dan storage tank 1 sebesar 30,72 %, dari
kapasitas pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 96 m3/h / 0,0267 m3/s.
Head Total (H) Pompa, hasil perhitungan head total pompa cenderung turun naik, dapat dilihat
pada storage tank 2 sebesar 15,016 m, storage tank 3 sebesar 28,805 m, dan storage tank 1 sebesar
14,507, dari head pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 61,2 m. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor
gesekan yang terjadi antara fluida dan pipa, perbedaan diameter pipa, jarak/panjang pipa, perbedaan
suhu/temperatur yang mencakup kekentalan dan massa jenis minyak CPO (Crude Palm Oil) yang
akan di transfer menuju kapal tongkang.
Putaran Pompa (n), pada putaran pompa dari storage tank 2 didapat sebesar 978,9 Rpm, storage
tank 3 sebesar 978,6 Rpm, dan storage tank 1 sebesar 976,4 Rpm, dari putaran pompa (Rpm) pabrik
(spesifikasi pompa) sebesar 980 Rpm. Maka dapat dilihat putaran pompa mengalami penurunan,
seiring dengan menurunnya kapasitas pompa yang dihasilkan.
Daya Poros (BHP) Pompa, dari hasil perhitungan diperoleh daya poros pompa pada storage tank
2 didapat sebesar 5,7 kW, storage tank 3 sebesar 10,8 kW, dan storage tank 1 sebesar 5,4 kW, dari
nilai (BHP) pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 45 kW. Dapat disimpulkan menurunnya kapasitas
pompa dan kecepatan putaran pompa (RPM) yang dihasilkan maka terhadap nilai BHP cenderung
turun naik, hal ini dikarenakan akibat dari nilai head total pompa yang berbeda.
Efisiensi Pompa (𝜂p), dari hasil perhitungan bahwa pompa transfer (gear pump) mengalami
penurunan efisiensi, dapat dilihat pada pentransfer minyak CPO (Crude Palm Oil) dari storage tank
2 sebesar 42,9 %, storage tank 3 sebesar 42,9 %, dan storage tank 1 sebesar 42,7 %, dari efisiensi
pompa (𝜂p) pabrik (spesifikasi pompa) sebesar 43 %. Dapat disimpulkan menurunnya nilai
kapasitas pompa yang dihasilkan maka terhadap nilai efisiensi pompa juga akan mengalami
penurunan.
Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan terhadap nilai performa/kinerja pompa dapat
dilihat dari beberapa aspek. Dalam hal ini hasil perbandingan pada kinerja pompa dari storage tank
2, 3 dan 1, dapat disimpulkan performa/kinerja pompa transfer (gear pump) mengalami penurunan.
Tetapi pompa masih dapat digunakan untuk melakukan pengiriman (pentransferan) hanya saja
kapasitas yang dihasilkan menurun dan waktu yang dipergunakan untuk mentransfer minyak CPO
(Crude Palm Oil) menuju kapal tongkang, menjadi bertambah lama.

Referensi
[1] Anis, Samsudin., dan Karnowo., 2008, “Dasar Pompa“, Universitas Negeri Semarang
PKUPT UNNES / Pusat Penjamin Mutu Tahun 2008.
[2] Hicks, Tyler., G., dan T., W., Edwards., ”Teknologi Pemakaian Pompa”, Erlangga, Jakarta,
1996.
[3] Heryani, Rani Oni., 2015, “Optimasi Produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit (Kernel)
Pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Rejosari Natar Lampung
Selatan”, Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
[4] Ir. Suharto, M.T., IPM., ACPE., “Pompa Sentrifugal”, Ray Press, Jakarta, 2016.
68
Pranto Jeri, Gunarto, Fuazen, Eko Sarwono

[5] Kurnianto, Hary., 2008, “Rancang Bangun dan Uji Unjuk Kerja Pompa Gear Pada Suhu
Fluida 70 0C”, Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro: Semarang.
[6] Karassik, Igor., J., Joseph, P., Messina, Paul., Cooper., dan Charles, C., Heald, “Pump
Handbook”, McGraw Hill Book Company, USA, 2001.
[7] Muliawan, Arief., dan Ahmad Yani., 2018, “Analisa Head Mayor Dan Minor Pompa Chiller
dengan Bukaan Katup Instalasi Pompa Tunggal”, Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi
Bontang. Teknik Mesin, Universitas Trunajaya Bontang.
[8] Nurdiana., 2013, “Perancangan Sistem Perpipaan Distribusi Air Bersih Dengan
Menggunakan Software Pipa Flow Expert Untuk Skala Laboratorium”, Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Bandung.
[9] Nahrusin, Heru., dan M., Taufik., 2013, “Analisa Penurunan Kapasitas Pompa Muatan Cair
di MT. Permata Selatan Untuk Meningkatkan Kinerja Dalam Rangka Mendukung
Operasional Kegiatan Bongkar Muat”, Jurusan Teknika, Program Diploma Pelayaran,
Universitas Hang Tuah.
https://www.slideshare.net/moch_taufik/jurnal-pdp-vol-4-no-1-heru-n-dan-m-taufik-analisa-
penurunan-kapasitas-pompa-muatan-cair
[10] Pudjanarsa, Astu., dan Djati Nursuhud., “Mesin Konversi Energi”, C.V Andi Offset (Penerbit
Andi), Yogyakarta, 2006.
[11] Pambudi, Agung., 2010, “Pembuatan Alat Praktikum Perawatan Pompa Gear”, Teknik
Mesin Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
[12] Prabowo, Deny., dkk., 2016, “Makalah Pompa dan Kompresor”, Pendidikan Teknik Mesin,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
[13] Riantama, Gusfito., Kaidir., dan Rizky Arman., 2017, “Studi Performansi Aliran Fluida Pada
Instalasi Pipa Dengan Material Dan Dimensi Bervariasi”, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta.
[14] Sularso, dan Haruo Tahara., “Pompa & Kompresor”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2000.
[15] Sihite, Alexander Nico., P., dan A., Halim Nasution., (2013), “Analisis Kerugian Head Pada
Sistem Perpipaan Bahan Bakar HSD PLTU Sicanang Menggunakan Program Analisis Aliran
Fluida”, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Medan.
[16] Saidah, Andi., 2017, “Analisis Kinerja Pompa Minyak (Pompa Bongkar Kargo) Pada
MT.ACCORD”, Dosen Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
[17] Tauhid, Fauzi Ahmad., 2012, “Analisis Unjuk Kerja Pompa Sirkulasi Minyak Sawit Pada
Teknologi Concentrated Solar Power (CSP) di UPT BPPTK LIPI Yokyakarta”, Jurusan
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yokyakarta.
[18] Umartono, Agus Setyo., dan Ahmad, Ali Fikri., 2016, “Analisis Penurunan Kapasitas Pompa
Natrium Hidroksida (NaOH) Dengan Kapasitas 60 m3/jam”, Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Gresik.
[19] Zainudin, Adi Sayoga., dan Nuarsa., 2012, “Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan
Belokan Terhadap Head Losses Aliran Pipa”, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram.

69

Anda mungkin juga menyukai