i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa karena dengan
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum “Atomic
Absorption Spektrophotometer”.
Laporan ini ditulis dari hasil penyusunan buku-buku yang berkaitan
dengan data-data dari hasil yang diperoleh selama mengikuti praktikum. Tak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada para asisten laboratorium atas bimbingan
dan arahan dalam melaksanakan praktikum, serta kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam proses berjalannya praktikum Kimia Analisa Instrumen.
Kami berharapdengan membaca laporan praktikum Atomic Absorption
Spektrophotometerini dapat memberi manfaat bagi kita semua dalam menambah
wawasan kita.Laporan praktikum Atomic Absorption Spektrophotometer ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER LAPORAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBARiii.......................................................................... iv
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 TujuanPercobaanPraktikkum................................................. 1
1.3.1 Spektrofotometri................................................................ 1
1.3.2 Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)............................. 2
BAB II PROSEDUR KERJA............................................................... 4
2.1 Alat dan Bahan.................................................................. 4
2.2 ProsedurKerja...................................................................... 5
BAB III GAMBAR RANGKAIAN...................................................... 6
3.1 GambarRangkaian............................................................ 6
BAB IV DATA PENGAMATAN......................................................... 7
BAB V PENGOLAHAN DATA........................................................... 8
5.1 Kadar Air Dan FaktorKoreksi.............................................. 8
5.2 Persamaan Linear Dan KonsentrasiDenganAbsorbansi...... 8
5.3 Nilai KoefisienKorelasi....................................................... 9
5.4 KurvaKalibrasi Fe................................................................ 9
5.5 Kadar Fe DalamSampel....................................................... 10
KESIMPULAN...................................................................................... 11
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Atomic Absorption Spektrophotometer …………………….6
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Penentuan Faktor Koreksi................................................ 7
Tabel4.2 Pengukuran Absorbansi Sampel....................................... 7
Tabel 4.3 Absorbansi Larutan Standar Fe........................................ 7
Tabel 5.4 Persamaan Linear untuk Konsentrasi dengan Absorbansi 8
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Tujuan Percobaan Praktikum
1. Menentukan kadar Fe dalam tanah perkebunan dengan
menggunakan spektrofotometri serapan atom.
2. Untuk mengetahui hubungan konsentrasi dengan absorbansi
larutan
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi AAS
1.1 1.2 Prinsip Kerja Spektrofotometri Serapan Atom
Dengan mengukur intensitas radiasi yang diteruskan
(transmittancy) atau mengukur intensitas radiasi yang diserap
(Absorbancy) berdasarkan panjang gelombang tertentu maka
konsentrasi unsure dalam larutan dapat diketahui. Prinsip dari peralatan
AAS ialah sampel yang mengandung ion logam diatomisasi dengan
atomizer sehingga membentuk atomnya, yang kemudia diluminasi
dengan energi pada panjang gelombang tertentu sehingga elektronnya
mengalami eksitasi ke orbital yang lebih tinggi. Sumber radiasi dapat
menggunakan lampu yang mempunyai panjang gelombang spesifik
untuk logam tertentu. Energi yang diberikan diketahui, sehingga energi
pada sisi lainnya dapat diketahui oleh detektor (Lestai, 2009).
1.3 Landasan Teori
1.3.1. Spectrophotometry
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang
disebut kuvet. Sebagian dari cahaya akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang
1
dilewatkan. Pada prinsipnya, alat ini adalah hasil penggabungan dari
alat spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat yang
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu. Spektrometer memiliki alat pengurai seperti prisma yang
dapat menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih. Sedangkan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsikan. Pada fotometer terdapat filter dari
berbagai warna yang memiliki spesifikasi melewatkan trayek
panjang gelombang tertentu. pektrofotometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca
atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan
diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi
dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding
dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. sesuai dengan namanya
adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
1. NeracaAnalitik 1. Tanah
2. Cawan Petri 2. H2SO4 (p)
3. Gegep 3. Aquadest
4. Spatula 4. Selen
5. Desikator 5. LIB Fe
6. TabungReaksi 6. Larutan Blanko
7. TabungReaksi 7. Larutan standart Fe 2 ppm
8. Hotplate 8. Larutan standart Fe 4 ppm
9. LabuUkur 100 mL 9. Larutan standart Fe 6 ppm
10. PipetTetes 10. Larutan standart Fe 8 ppm
11. PipetUkur 10 mL 11. Larutan standart Fe 10 ppm
12. Bola Hisap 12. Tissue
13. Corong
14. PipetTetes
15. Beakerglass 100 mL
16. Beakerglass 500 mL
17. SpektrofotometerSerapan Atom
18. BotolSemprot
19. Oven
BAB III
GAMBAR RANGKAIAN
3.1 GambarRangkaian
6
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Tabel 4.1 Penentuan Faktor Koreksi
No massa berat berat sampel kering berat sampel kering
Sampel sampel cawan +berat kering setelah (g)
Group basah(g) kering (g) dioven (g)
A 1,0025 50,6744 51,6638 0,9894
7
BAB IV
DATA PENGAMATAN
5.1 Kadar Air dan Faktor Koreksi
Kehilangan bobot
Kadar Air = x 100 %
Berat sampel
A–(C–B)
Kadar Air = x 100 %
A
Kehilangan Bobot
Kadar Air = x 100 %
Bobot Sampel
0,0131
= 1, 0025 x 100 %
= 1,3067 %
100
Faktor Koreksi = (100−% kadar air )
100
= (100−1,3067)
100
= 98,6933
= 1, 013
8
Y = a + bX
Dimana pada nilai b pada persamaan tersebut dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
n(Σ XY )−( ( Σ X ) ( Σ Y ) )
b= 2
n ( Σ X 2 )− ( Σ x )
6(10,334)−( ( 30 ) ( 1,4382 ))
b=
6 ( 220 )− ( 30 )2
18,858
b=
420
b=0.044 9
Maka nilai a :
Σ Y −b Σ X
a=
n
1,4382−0,0449(30)
a=
6
0,0912
a=
6
a=0.015 2
n(Σ XY )−( ( Σ X ) ( ΣY ))
R=
√ [( n ( Σ X ) )−( Σ X ) ][ ( n ( ΣY ) )−( ΣY ) ]
2 2 2 2
6 (10,334)−( ( 30 )( 1,4382 ) )
R= 2 2
√ [ ( 6 ( 220 )) −( 30 ) ][ ( 6 ( 0,4866 ) ) −( 1,4382 ) ]
62,004−43,146
R=
√ [ 1,320−900 ] x [ 2,9196−2,06841 ]
18,858
R=
√ 420 x 0,85119
9
18,858
R=
√ 357,4998
18,858
R=
18,90766
R=0,99737
X x 100 x fk
% Fe=
100
31,78794
% Fe= % Fe=0,3178 %
100
10
BAB VI
KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
Jadi dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan
yaitu :
1. Dari data praktikum yang di peroleh hasil kadar air sebesar 1,3067 %
dan nilai factor koreksi sebesar 1,013
2. Semakin tinggi konsentrasi suatu zat maka semakin tinngi pula
absorbansinya.
3. Nilai R dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebesar 0,99737 dan
nilai determinan (R2) adalah sebesar 0,9947.
11