Di susun Oleh :
Al Faridz_1502619054
FAKULTAS TEKINIK
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X
Pompa merupakan suatu mesin yang mengubah energi mekanik menjadi energi
hydrodinamik. Suatu fluida akan menerima energi mekanis dari pompa sehingga dapat
mengalir dari suatu tempat ke tempat tertentu. Prinsip utama pompa yakni membuat
perbedaan tekanan antara saluran masuk (suction) dan salauran keluar (discharge).
Dengan adanya perbedaan tekanan maka fluida dapat mengalir.
Pada proses sirkulasi fluida pemboran, pompa torak digunakan dari awal
hingga akhir operasi pemboran. Pada awal proses pemboran tidak dibutuhkan
tekanan tinggi, sehinnga pompa torak dioperasikan pada putaran rendah. Selain
itu juga bisa menggunakan diameter silinder kecil untuk mendapatkan tekanan
rendah. Semakin dalam proses pemboran, maka tekanan yang dibutuhkan
semakin besar, maka digunakan putaran pompa yang lebih tinggi. Pompa torak
memiliki karakterisktik head yang yang sangat tinggi, sehingga mampu
digunakan untuk mensirkulasikan fluida pemboran hingga kedalaman lebih dari
20.000 feet. Namun untuk menjaga agar tekanan pemompaan stabil maka
pompa torak dijadikan sistem seri atau multistage. Selain itu juga dapat
dilakukan dengan mengganti ukuran silinder torak menjadi lebih kecil sehingga
didapatkan tekanan yang lebih besar. Umumnya rig berukuran kecil memiliki
minimal dua buah pompa torak (mud pump) sebagai cadangan maupun
dijadikan multistage agar mendapatkan tekanan yang stabil.Proses sirkulasi
lumpur pemboran umumnya digunakan tipe pompa torak 3 silinder (triplex
single acting pump). Pemilihan pompa jenis ini karena mempunyai beberapa
kelebihan, yakni memiliki kualitas aliran yang mendekati kontinu (δ≈1). Selain
itu pompa torak dapat dilalui fluida pemboran yang berkadar solid tinggi dan
abrasif, pemeliharaan serta sistem kerjanya yang tidak rumit.
Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah semua data kerusakan Pompa
Reciprocating 211/212 PM-34 A/B pada unit Hydrocracker Unibon selama 9
bulan mulai dari bulan Januari 2017 hingga September 2017. Dalam penelitian
ini metode yang digunakan untuk pengambilan data antara lain:
1. Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan berupa studi literature dan studi pustaka dari
buku-buku, jurnal penelitian, dan internet yang berhubungan dengan penerapan
maintenance.
Pada penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan dari hasil pembahasan dan
analisa.
2. Sistem pemeliharaan atau perawatan yang diperoleh dari penelitian ini pada
Pompa Reciprocating 211/212 PM-34 A/B adalah dengan melakukan tindakan
diantaranya Condition Directed (CD) yaitu tindakan yang diambil bertujuan
untuk mendeteksi kerusakan dengan cara visual inspection, memeriksa alat dan
memonitoring sejumlah data yang ada. Tindakan kategori ini mencapai 63,64%
berdasarkan pengelompokkan komponen, Failure Finding (FF) yaitu tindakan
yang diambil dengan tujuan untuk menemukan kerusakan peralatan yang
tersembunyi dengan pemeriksaan berkala dan bantuan alat yang khusus.
Tindakan kategori ini mencapai 13,64% berdasarkan pengelompokkan
komponen dan yang terakhir adalah Run to Failure (RTF) yaitu ini bersifat
korektif karena gejala mode kegagalan tidak dapat diidentifikasi secara visual
dan untuk mengetahuinya harus melakukan overhaulperalatan. Tindakan
kategori ini mencapai 22,72% berdasarkan pengelompokkan komponen.