KELISTRIKAN OTOMOTIF
“ Mobil Listrik ”
Di susun Oleh :
Al Faridz_1502619054
Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik
yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer
pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena
teknologi mesin pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan
bakar bensin yang semakin murah.Tetapi pada saaat ini kepopuleran mobi listrik pun mualai
kembali dengan adanya produk-produk mobil listrik yang teknologinya semakin baik dengan
desain mobil yang lebih sporty contohnya seperti mobil listrik dari Perusahaaan Tesla.
Jenis mobil listrik dibagi menjadi empat, yakni Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric
Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle
(FCEV).
Secara umum mobil listrik bekerja dengan cara sebagai berikut.
1. Ketika pedal pada mobil ditekan, maka controller akan mengambil dan mengatur
daya listrik dari baterai traksi dan inverter.
2. Dengan pengaturan dari controller, kemudian inverter mengirimkan tenaga listrik
dari baterai menuju ke motor listrik sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Setelah energi listrik dikirimkan ke motor listrik, kemudian motor listrik
mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik berupa rotasi atau putaran.
4. Putaran dari motor listrik kemudian memutar transmisi yang disalurkan untuk
menggerakkan roda mobil.
b) Komponen – Komponen Mobil Listrik
Berikut ini adalah komponen-komponen utama yang terdapat pada mobil listrik :
1. Baterai
Baterai merupakan sumber tenaga utama dari mobil listrik. Arus listrik disimpan didalam
baterai dalam bentuk arus searah (direct current/DC). Tegangan baterai didapatkan dari
pengisian eksternal melalui charging port dan pada saat regeneratif (ketika melakukan
pengereman).
4. Kontrol Modul
Komponen ini merupakan pengendali utama pada sistem kerja mobil listrik. Kontrol
modul akan menerima inputan dari berbagai sensor dan pedal gas untuk diteruskan ke
baterai, power inverter dan motor listrik untuk menentukan berapa besar tenaga yang
harus disalurkan ke transmisi pada saat akselerasi dan kapan motor melakukan
regeneratif (charging) ketika pengereman.
5. DC-DC Converter
Tegangan yang tersimpan pada baterai mobil listrik cukup besar dan bervariatif antara 60
volt – 1500 volt (tergantung dari jenis mobil listrik dan kapasitas baterai). Namun sistem
kelistrikan bodi seperti lampu, wiper, hazard, door lock, power window, audio dll
biasanya menggunakan tegangan dari aki yaitu menggunakan tegangan 12 volt DC.
Komponen DC-DC converter inilah yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari
baterai menjadi tegangan 12 volt sehingga bisa digunakan pada sistem kelistrikan bodi.
Kelima komponen diatas merupakan komponen utama yang memiliki peran penting
terhadap kinerja dari mobil listrik dan bisa menjadi referensi anda sebelum beralih atau
membeli mobil listrik.
Lebih Hemat
Hemat energi yang lebih besar dibandingkan penggunaan BBM pada saat
kendaraan melaju. Penggunaan energi yang lebih irit saat terjadi
kemacetan.Mengutip Edmund.com, Berdasarkan penelitian terhadap mobil listrik,
untuk mencapai jarak hingga 120 kilometer diperlukan biaya sebesar Rp75.000
saja. Sedangkan jika Anda menggunakan BBM maka memerlukan biaya dua kali
lipat lebih banyak.
Untuk isi ulang pun mudah, selain nantinya disediakan pos-pos isi ulang, pemilik
mobil listrik juga dapat mengisi ulang di rumah masing-masing. Tingga colok saja
kabel atau charge yang cocok untuk mobil listrik Anda.
Kekurangan Mobil Listrik
Keterbatasan Kecepatan
Meski memliki torsi yang melimpah karena penyaluran tenaganya langsung,
sayangnya kecepatan mobil listrik ini masih terbatas. Hal tersebut karena mesin
pada mobil listrik tidak bisa dioprek. Salah oprek bisa menyebabkan korsleting
bahkan kebakaran. Karena itu, jika Anda adalah pecinta kecepatan maka mobil
listrik kurang tepat untuk Anda.
Mahal
Baterai mobil listrik ternyata harus rutin dilakukan penggantian setiap 3-10 tahun
sekali, dan harga baterainya cukup mahal. Tapi hal itu tergantung dari jenis dan
penggantian baterai. Tidak hanya baterai, walau banyak yang minat terhadap
mobil listrik ini, tapi sayangnya masih sangat sulit untuk mendapatkan mobil
ini.Di Indonesia sendiri, produksi mobil listrik masih sangat sedikit dan tentu
harganya pun mahal dibanding mobil konvensional.
Belum Teruji
Saat ini pengetahuan masyarakat tentang mobil listrik tentu masih minim.
Karenanya, hal ini tentu berpengaruh pada harga bekasnya. Selain itu, mobil
listrik juga belum teruji.