Anda di halaman 1dari 19

PENERAPAN SISTEM TENAGA LISTRIK PADA

KENDARAAN RODA EMPAT DI INDONESIA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Bahasa Indonesia

Oleh :

Muhammad Gilang Ramadhan (062130310884)

Kelas : 4 LC

Dosen Pembimbing :

ARISALYATI, S. Pd, M.Pd

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Atas segala karunia dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul “PENERAPAN SISTEM TENAGA LISTRIK
PADA KENDARAAN RODA EMPAT DI INDONESIA” disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh
Ibu ARISALYATI, S. Pd, M.Pd

Semoga makalah ini dapat dijadikan referensi dalam pembuatan makalah


tentang kendaraan elektrik. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak sangat diharapkan oleh penulis, agar penyusunan selanjutnya
menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Palembang, 13 Juli 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI.……………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 4
Latar Belakang………………………………………………………………..... 4
Rumusan Masalah………………………………………………………………. 6
Tujuan Penelitian……………………………………………………………….. 6
Manfaat Penelitian…………………………………………………………….... 6
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………... 7
Mobil Listrik……………………………………………………………………. 7
Sejarah Mobil Listrik…………………………………………………………… 7
Perkembangan Mobil Listrik…………………………………………………… 8
Sistem Elektrik…………………………………………………………………. 9
Motor Listrik BLDC…………………………………………………………... 10
Stator…………………………………………………………………………... 11
Rotor…………………………………………………………………………... 11
Sensor Hall………………………………………………………………....…. 11
Accu…………………………………………………………………………… 12
Solar Cell……………………………………………………………………… 12
Mikrokontroller AVR………………………………………………………….. 13
Sensor Ultrasonik LV-MaxSonar EZ1………………………………………… 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………. 16
Jenis Penelitian………………………………………………………………... 16
Metode Pengambilan Data…………………………………………………….. 16
Studi Pustaka………………………………………………………………… 17
Metode Analisis Data………………………………………………………….. 17
Reduksi Data………………………………………………………………… 17
Penyajian Data………………………………………………………………. 17

2
Verivikasi Data………………………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik,


menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan
energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran
dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang
semakin murah. Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah
membangkitkan sedikit minat pada mobil- mobil listrik, tapi baru pada tahun
2000-an lah para produsen kendaraan baru menaruh perhatian yang serius pada
kendaraan listrik listrik. Hal ini disebabkan karena harga minyak yang melambung
tinggi pada tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan
buruknya dampak emisi gas rumah kaca, Sampai bulan Novemver 2011, model-
model listrik yang tersedia dan dijual di pasaran beberapa negara adalah Tesla
Roadster, REVAL. Renault Fluence Z.E., Buddy, Mitsubishi i MiEV, Tazzari Zero,
Nissan Leaf, Smart ED, Wheego Whip LiFe, Mia listrik, dan BYD 26. Nissan
Leaf, dengan penjualan lebih dari 20.000 unit di seluruh dunia (sampai November
2011), dan Mitsubishi i-MiEV, dengan penjualan global lebih dari 17.000 unit
(sampai Oktober 2011), adalah kedua mobil listrik paling laris di dunia. Mobil
listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan dengan
mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil listrik
tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Selain itu, mobil jenis ini juga
mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil
sebagai penggerak utamanya Pada akhirnya, ketergantungan minyak dari luar
negeri pun berkurang, karena bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat
dan banyak negara Eropa, kenaikan harga minyak dapat memukul ekonomi
mereka. Bagi negara berkembang. Harga minyak yang tinggi semakin
memberatkan neraca pembayaran mereka. Sehingga menghambat pertumbuhan
ekonomi mereka.

4
Meskipun mobil listrik memiliki beberapa keuntungan potensial seperti
yang telah disebutkan di atas, tapi penggunaan mobil listrik secara meluas
memiliki banyak hambatan dan kekurangan. Sampai pada tahun 2011, harga
mobil listrik masih jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan mobil bermesin
pembakaran dalam biasa dan kendaraan listrik hibrida karena harga baterai ion
litium yang mahal.

Saat ini harga baterai mulai turun karena mulai diproduksi dalam jumlah
besar. Faktor yang menghambat tumbuhnya penggunaan mobil listrik adalah
masih sedikitnya stasiun pengisian untuk mobil listrik, ditambah lagi ketakutan
pengendara akan habisnya isi baterai mobil sebelum mereka sampai di tujuan.
Beberapa pemerintah di beberapa negara di dunia telah menerbitkan beberapa
insentif dan aturan untuk menanggulangi masalah ini, yang tujuannya untuk
meningkatkan penjualan mobil listrik, untuk membiayai pengembangan teknologi
mobil listrik sehingga harga baterai dan komponen mobil bisa semakin efisien.
Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan dana hibah sebesar USS2,4 miliar
untuk pengembangan mobil listrik dan baterai. Pemerintah China mengumum kan
bahwa mereka akan menyediakan dana sebesar US$15 milyar untuk memulai
industri mobil listrik di negaranya. Beberapa pemerintah lokal dan nasional di
banyak negara telah menerbitkan kredit pajak, subsidi, dan banyak insentif
lainnya untuk mengurangi harga mobil listrik dan mobil plug-in.

Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika


dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling
utama adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Selain
itu, mobil jenis ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak
membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya. Tapi penggunaan
mobil listrik secara meluas memiliki banyak hambatan dan kekurangan. Sampai
pada tahun 2011, harga mobil listrik masih jauh lebih mahal bila dibandingkan
dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa dan kendaraan listrik hibrida
karena harga baterai ion litium yang mahal. Meskipun begitu, saat ini harga
baterai mulai turun karena mulai diproduksi dalam jumlah besar. Faktor lainnya

5
yang menghambat tumbuhnya penggunaan mobil listrik adalah masih sedikitnya
stasiun pengisian untuk mobil listrik, ditambah lagi ketakutan pengendara akan
habisnya isi baterai mobil sebelum mereka sampai di tujuan.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana merancang sistem manajemen energi pada mobil listrik
- Bagaimana cara kerja dari mobil listrik
- Apa masalah yang biasa terjadi pada mobil listrik

1.3 Tujuan Penelitian


- Mempelajari sistem manajemen energi pada mobil listrik
- Memahami lebih lanjut tentang sistem tenaga pada mobil listrik

1.4 Manfaat Penelitian


- Mengetahui letak permasalahan yang biasa terjadi pada mobil listrik
- Mengetahui sistem manajemen energi pada mobil listrik

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mobil Listrik

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik,


menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan
energi lainnya (Wikipedia.org). Energi listrik dapat diperoleh dari media jala-jala
PLN ataupun media lainnya dalam hal ini adalah dengan cara memanfaatkan
panas matahari yang kemudian akan dikonversi menjadi energi listrik. Di era
globalisasi seperti ini tentunya sangat efektif sebab dapat mengurangi polusi udara
yang bisa mengganggu sistem pernapasan manusia serta mengurangi penggunaan
BBM sehingga ketergantungan untuk mengimpor minyak dari luar negeripun
berkurang.

2.2 Sejarah Mobil Listrik

Dimulai pada tahun 1896 untuk mengatasi masalah pengisian baterai yang
kurang optimal pada truk listrik, pemilik kendaraan membeli kendaraannya dari
General Electric Company (GEC) tanpa baterai dan membeli baterainya di
Hartford Electric yang merupakan perusahaan jasa untuk mengganti baterai.
Pemilik kendaraan akan dikenai biaya servis bulanan dan biaya perjalanan per
milnya untuk biaya perawatan truknya. Jasa pelayanan ini tersedia pada tahun
1910 sampai 1924 dan menempuh total jarak sekitar 6 juta mil. Sebelumnya pada
tahun 1897, mobil listrik mulai dipakai sebagai kendaraan komersial di Amerika
Serikat sebagai armada taksi listrik New York City, taksi ini dibuat oleh Electric
Carriage dan Wagon Company Philadelphia. Setelah itu pada tahun 1904, Jerman
berhasil menciptakan mobil listrik pertamanya.

Salah satu kekurangan mobil listrik adalah kecepatannya yang rendah.


Meskipun memiliki kecepatan yang rendah, tapi mobil listrik memiliki banyak
kelebihan dibandingkan kompetitornya di awal 1900-an. Mobil listrik tidak

7
menimbulkan getaran, mobil listrik juga tidak mengeluarkan gas buang yang
berbau, dan tidak berisik bila dibandingkan dengan mobil bensin. Selain itu, mobil
listrik tidak memerlukan perpindahan gigi, dimana pada mobil bensin merupakan
yang menjadi penghambat besar dalam mengemudikannya. Kelebihan lainnya,
mobil listrik juga tidak membutuhkan usaha keras untuk menyalakannya, tidak
seperti mobil bensin yang membutuhkan tuas tangan untuk menyalakan mobilnya.
Mobil listrik pada masa itu dianggap sebagai mobil yang cocok untuk pengemudi
wanita karena kemudahan dalam mengoperasikannya. Pada tahun 1911, New York
Times menyatakan bahwa mobil listrik adalah kendaraan "ideal" karena lebih
bersih, lebih senyap, dan lebih hemat daripada mobil bensin.

Gambar 2.1 Mobil Listrik Di Jerman

2.3 Perkembangan Mobil Listrik

Krisis energy pada tahun 1970-an dan 1980-an menimbulkan kembalinya


minat masyarakat akan mobil listrik. Pada awal 1990-an, California Air Resources
Board (CARB) mulai menekan para pabrikan otomotif untuk mulai membuat
mobil yang efisien dalam bahan bakar, rendah emisi, dengan tujuan akhirnya
adalah membuat kendaraan emisi nol seperti kendaraan listrik. Sebagai respon,
beberapa pabrikan mencoba membuat mobil listrik mereka masing-masing, seperti
Chrysler TEVan, truk Pick Up Ford Ranger EV, GM EV1, pikap S10 EV,
Hatchback Honda EV Plus, Miniwagon Altra EV, dan Toyota RAV4 EV. Resesi
ekonomi global pada akhir tahun 2000-an membuat banyak produsen otomotif

8
dunia meninggalkan mobil-mobil SUV yang besar dan boros, dan beralih ke
mobil-mobil kecil, hibrida, dan mobil listrik. Perusahaan otomotif asal California,
Tesla Motors, memulai pengembangan Tesla Roadster pada tahun 2004, dan
kemudian diluncurkan ke publik pada tahun 2008. Sampai pada awal tahun 2012,
jumlah kendaraan listrik yang diproduksi massal yang tersedia di dunia masih
terbatas. Kebanyakan mobil listrik yang tersedia saat ini adalah kendaraan listrik
jarak dekat (Neighborhood Electric Vehicle, NEV). Indonesia tidak ketinggalan
mengambil bagian dalam memproduksi mobil listrik. Walaupun masih berupa
purwarupa, mobil listrik buatan anak bangsa cukup menjanjikan. Saat ini telah ada
2 model yang diketahui, yaitu Mobil listik Ahmadi dan Tucuxi. Pada tanggal 20
Mei 2013 dilakukan diuji coba bus listrik untuk APEC 2013 Oktober. Sampai
sekarang bus listrik tersebut melayani transportasi publik di Yogya. Tanggal 6 Mei
2014 ITS menorehkan rekor mobil listrik untuk dalam negeri dengan rincian jarak
tempuh total 800 km, kecepatan rata-rata 120-130 km/jam serta setiap 8 jam
dilakukan pengisian ulang selama 3 jam. Rute yang ditempuh adalah Jakarta –
Bandung – Tasikmalaya – Purwokerto – Jogjakarta – Madiun – Surabaya.

2.4 Sistem Elektrik

Pada umumnya kendaraan roda empat menggunakan motor bakar sebagai


penggerak utama kendaraan. Namun dengan seiringnya waktu, keberadaan motor
bakar mulai mengganggu kehidupan lingkungan di mana makhluk hidup tinggal.
Maka dari itu, demi menciptakan sebuah kendaraan roda empat yang ramah akan
lingkungan, motor listrik dapat menjawab kekhawatiran tersebut dikarenakan
motor listrik tidak membutuhkan pembakaran dalam menghasilkan putarannya

Berdasarkan tegangannya, motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Motor listrik arus bolak – balik (Motor AC)

2. Motor listrik arus searah (Motor DC).

Adapun motor yang di gunakan pada kendaraan roda empat ini ialah motor
DC. Motor listrik DC adalah mesin listrik yang berfungsi merubah energi listrik
arus searah menjadi energi kinetik (gerak rotasi). Sebagai masukan pada motor ini

9
adalah energi listrik arus searah dan keluarannya adalah energi mekanik atau
gerak putar (rotor). Motor listrik DC ini merupakan kebalikan dari generator arus
searah.

2.5 Motor LIstrik BLDC

BLDC Motor (Brush Less Direct Current Motor) adalah suatu jenis motor
sinkron, artinya medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan medan magnet
yang dihasilkan oleh rotor berputar di frekuensi yang sama. BLDC motor tidak
mengalami slip, tidak seperti yang terjadi pada motor induksi biasa. Motor jenis
ini mempunyai permanen magnet pada bagian rotor sedangkan elektro-magnet
pada bagian statornya. Dalam hal ini, motor BLDC setara dengan motor DC
dengan komutator terbalik, di mana magnet berputar sedangkan konduktor tetap
diam. Dalam komutator motor DC, polaritas ini diubah oleh komutator dan sikat.
Namun, dalam Brushless motor DC, pembalikan polaritas dilakukan oleh
transistor Switching untuk mensinkronkan dengan posisi rotor. Oleh karena itu,
BLDC motor sering menggabungkan baik posisi sensor internal atau eksternal
untuk merasakan posisi rotor yang sebenarnya, atau posisi dapat dideteksi tanpa
sensor

Gambar 2.2 Kontstruksi Motor BLDC

10
2.6 Stator

Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi
tempat kumparan dililitkan yang berbentuk silindris. Alur pada tumpukan laminasi
inti diisolasi dengan kertas. Tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi.
Tiap lembaran besi tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat
untuk menyatukan inti. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan
fasa dimana untuk motor tiga fasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar
1200 . Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan
isolasi tipis. Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam
cangkang silindris. Berikut ini ilustrasi stator motor induksi tiga fasa

2.7 Rotor

Rotor adalah bagian pada motor yang berputar karena adanya gaya
elektromagnetik dari stator, dimana pada motor DC Brushless bagian rotornya
berbeda dengan rotor pada motor DC konvensional yang hanya tersusun dari satu
buah elektromagnet yang berada diantara Brushes (sikat) yang terhubung pada
dua buah motor hingga delapan pasang kutub magnet permanen berbentuk persegi
panjang yang saling direkatkan menggunakan semacam “Epoxy” dan tidak ada
Brushes-nya. Rotor dibuat dari magnet tetap dan dapat desain dari dua sampai
delapan kutub magnet utara (N) atau selatan (S). Material magnetis yang bagus
sangat diperlukan untuk mendapatkan kerapatan medan magnet yang bagus pula.
Biasanya magnet ferrit yang dipakai untuk membuat magnet tetap, tetapi material
ini mempunyai kekurangan yaitu Flux Density yang rendah untuk ukuran volume
material yang diperlukan untuk membentuk rotor

2.8 Sensor Hall

Komutasi dari motor DC Brushless diatur secara elektronik agar motor dapat
berputar, stator harus Energize secara berurutan dan teratur. Sensor hall inilah
yang berperan dalam mendeteksi pada bagian rotor mana yang Energize oleh fluks
magnet sehingga proses komutasi yang berbeda (enam step komutasi) dapat
dilakukan oleh stator dengan tepat karena sensor hall ini dipasang menempel pada

11
stator. Untuk estimasi posisi rotor, motor ini dilengkapi dengan tiga sensor hall
yang ditempatkan setiap 120°L. Dengan sensor ini, ada 6 komutasi yang mungkin
berbeda. Pergantian Fase Power Supply tergantung pada nilai-nilai sensor hall
dengan perubahan kumparan.

Gambar 2.3 Sensor Hall Sinyal Untuk Rotasi Kanan

2.9 Accu

Accu adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian, cas,
charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran (discharge) energi
kimia diubah menjadi energi listrik. Accu (dalam hal ini adalah aki: aki mobil,
motor, mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V,
artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel
yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki tegangan
6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V = 3 x 2 V).

2.10 Solar Cell

Salah satu teknologi energi alternatif yang bersumber dari alam dan telah
banyak diaplikasikan sebagai sumber listrik adalah Solar Cell (panel surya). Solar
Cell mulai popular akhir-akhir ini, selain mulai menipisnya cadangan enegi fosil
dan isu Global Warming. Energi yang dihasilkan juga sangat murah karena
sumber energi (matahari) bisa didapatkan secara gratis. Skema Solar Cell dapat
dilihat pada gambar 2.4

12
.

Gambar 2.4 Skema Solar Cell

2.11 Mikrokontroler AVR

Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di


dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang
digunakan dalam sebuah PC, karena di dalam sebuah mikrokontroler umumnya
juga telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni
memori dan antarmuka I/O, sedangkan di dalam mikroprosesor umumnya hanya
berisi CPU saja

2.12 Sensor Ultrasonik LV-MaxSonar EZ1

Sensor jarak berbasis ultrasonik (juga disebut transceiver karena dapat


mengirim dan menerima sinyal). prinsip kerjanya seperti pada radar atau sonar
yang memanfaatkan gema atau pantulan suara, dimana yang digunakan adalah
suara dengan frekuensi tinggi atau disebut juga dengan ultrasonik. Sistem
menggunakan transducer yang mengubah energi listrik menjadi suara ketika
mengirim dan mengubah energi suara menjadi listrik ketika menerima suara
pantulan. Maxbotix LV-MaxSonar –EZ1™High Performance Sonar Range Finder
adalah modul sensor pengukur jarak suatu objek berbasiskan ultrasonik yang
mampu mendeteksi objek dalam jarak 0 - 6.35 m atau 0 - 254 inci jika diberi catu
daya 2,5 - 5,5 volt. Output sensor dapat berupa pulse width, tegangan analog, dan
serial UART TTL. Sensor ini juga memiliki kelemahan, yaitu dalam range 0 - 0.15
m atau 0 - 6 inci tetap diukur 0.15 m atau 6 inci.

13
Gambar 2.5 Gambar Sensor LV-MaxSonar EZ1
Prinsip kerja sensor seperti pada gambar 2.6 ini adalah dengan
memancarkan gelombang ultrasonik kemudian saat mengenai objek akan
dipantulkan kembali menuju sensor dan sensor akan menerima gelombang
tersebut. Kemudian sensor akan mengubahnya menjadi besaran tegangan.

Gambar 2.6 Cara Kerja Sensor


Sensor LV Max Sonar EZ1 memiliki karakteristik sebagai berikut :

- Bekerja pada catu daya 2,5 – 5,5 Volt dan menarik arus sebesar 2 mA
- Hasil pembacaan data diperbaharui secara otomatis dengan jeda 50ms
(20Hz)
- Transfer function untuk output analog adalah (Vcc/512) per-inci dan
output pulse width 147 uS per-inci
- Konsumsi daya yang rendah, sehingga cocok untuk aplikasi yang
berbasiskan baterai

14
- Memiliki output pulse width, tegangan analog, dan serial UART TTL
(dapat bekerja semua pada waktu yang sama)
- Bekerja pada frekuensi 42 KHz
- Dapat dioperasikan secara otomatis dalam mengukur jarak (free-run)
ataupun manual (triggered).

Sensor ini akan diprogram sedemikian rupa sebagai input mikrokontroler


sistem pengereman otomatis. Setelah dihasilkannya data pada sensor maka
selanjutnya data akan diolah dan kemudian di-output-kan pada aktuator yang
berupa motor servo 180o

15
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif.


Penelitian kuantitatif adalah bertujuan untuk meneliti sebuah hipotesis dengan
cara mengumpulkan data yang bisa diukur dengan menggunakan ilmu statistik,
matematika, dan komputasi. Artinya, penelitian kuantitatif memiliki jawaban yang
cenderungpasti.

3.2 Metode Pengambilan Data

pengumpulan data adalah langkah yang strategis dalam penelitian yang


disebabkan karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data
untuk memenuhi standar yang sudah ditetapkan dalam menjawab rumusan
permasalahan yang diungkapkan di dalam penelitian.

Dalam metode pengambilan data ini, penulis menggunakan studi dokumen


untuk mendapatkan data yang valid. Studi dokumen adalah metode pengumpulan
data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen
merupakan metode pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen
yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu dokumen primer
dan sekunder. Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya seperti autobiografi. Berbeda
dengan dokumen sekunder, dokumen sekunder merupakan dokumen yang ditulis
berdasarkan laporan atau cerita orang lain, misalnya seperti biografi.

16
3.2.1 Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan menggunakan literatur kepustakaan


seperti buku, jurnal penelitian dan lain sebagainya.

3.3 Metode Analisis Data

Menurut sugiyono (2015:244) analisis data merupakan proses mencari dan


menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.

3.2.1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal


yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema serta
polanya.

3.2.2 Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan


laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan
dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus
sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar
para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan
untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.

3.2.3 Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan kegiatan untuk penarikan kesimpulan


dan verifikasi. Kesimpulan ini berupa deskripsi atau gambaran suatu
obyek yang sebelumnya masih terlihat abu-abu hingga akhirnya setelah
diteliti menjadi jelas.

17
DAFTAR PUSTAKA

ADMINLP2M. (2022). Data Kualitatif – Pengertian, Metode, Jenis serta


Contohnya. Diakses pada tanggal 12 Juli 2023 Melalui
https://lp2m.uma.ac.id/2022/04/23/data-kualitatif-pengertian-metode-
jenis-serta-contohnya/

Afif, Muhammad Thowil. Analisis Perbandingan Baterai Lithium-Ion, Lithium-


Polymer, Lead Acid dan Nickel-Metal Hydride pada Penggunaan Mobil
Listrik. Universitas Brawijaya, 2015

Deepublish Store. (2023). Teknik Pengumpulan Data, Pengertian dan Jenis.


Diakses pada tanggal 12 Juli 2023 melalui
https://deepublishstore.com/blog/teknik-pengumpulan-data/

Edukasiinfo. (2020). Macam-macam Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


Penelitian Kualitatif. Diakses pada 12 Juli 2023 melalui
https://www.edukasinfo.com/2020/09/macam-macam-sumber-dan-
teknik.html

GarasiID. (2021). Sejarah dan Perkembangan Mobil Listrik di Dunia yang Perlu
Diketahui. Diakses pada tanggal 12 Juli 2023 melalui
https://garasi.id/artikel/sejarah-dan-perkembangan-mobil-listrik-di-dunia-
yang-perlu-diketahui/5d26f2073fa6ae024f17c231

Suranto, Asep. Laporan Proyek Akhir Rekondisi dan Modifikasi Sistem


Penggerak, Sistem Rem dan Sistem Kemudi Mobil Listrik. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, 2011

18

Anda mungkin juga menyukai