Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

( KEHADIRAN MOBIL LISTRIK DI INDONESIA )

TUGAS MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI NILAI DI MATA KULIAH


ETIKA & PROFESI
DAN DISUSUN OLEH:
NAMA : ANWAR ARROSYID
NIM : 40040218060015
DAFTAR ISI

Hal. Judul...............................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang....................................................................................................
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
I.3 Tujuan Penulisan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Mobil Listrik...................................................................................
II.2 Sejarah Mobil Listrik........................................................................................
II.3 Prinsip Kerja Mobil Listrik...............................................................................
II.4 Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik.........................................................
II.5 Dampak pada Industri dan tenaga keraja dalam negri......................................

BAB III PENUTUP


III.1 Kesimpulan......................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mobil listrik pertama kali dikenalkan oleh Robert Anderson dari Skotlandia pada tahun
1832-1839, namun pada saat itu harga bahan bakar minyak (BBM) relatif murah sehingga
masyarakat dunia cenderung mengembangkan Motor Bakar yang menggunakan BBM.
Saat ini harga BBM semakin mahal dan cadangannya semakin menipis serta sulit
dikendalikan untuk masa yang akan datang. Selain itu, terdapat isu lingkungan yang
menjadi perhatian dunia yang tertuang dalam Education for Sustainable Development
(EfSD). Hal ini memicu pengembangan penggunaan energi listrik dalam sistem
transportasi sebagai pengganti bahan bakar fosil, sebab energi listrik mudah dibangkitkan
dari berbagai macam sumber termasuk dari sumber-sumber energi terbarukan.
Mengacu kepada blueprint Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi, ketahanan dan kemandirian energi harus ditingkatkan dengan menurunkan emisi
Gas Rumah Kaca (GRK = CO2) serta meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan.
Presiden Republik Indonesia pada Forum G-20 di Pittsburgh, USA tahun 2009 dan pada
COP 15 di Copenhagen menyampaikan bahwa Indonesia dapat menurunkan emisi GRK
sebesar 26% dan bahkan bisa mencapai sebesar 41% dengan bantuan negara maju hingga
tahun 2020. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah mengurangi pemakaian BBM
untuk transportasi dan menggantikannya dengan energi lisrik.

I.2 Rumusan Masalah


Masalah yang diangkat pada penulisan ini adalah:
o Apa pengertian dari Mobil Listrik
o Bagaimana Sejarah dari Mobil Listrik
o Bagaimana Prinsip Kerja dari Mobil Listrik
o Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Mobil Listrik
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari Penulisan ini ialah:
 Untuk mengetahui pengertian dari Mobil Listrik
 Untuk mengatahui sejarah dari Mobil Listrik
 Mampu menjelaskan Prinsip Kerja dari Mobil Listrik
 Mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari Mobil Listrik
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Mobil Listrik

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan energi listrik
yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya. Mobil listrik sangat populer
pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena
teknologi mesin pembakaran dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar
bensin yang semakin murah Hal ini disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi
pada tahun 2000-an Negara Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika
dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil
listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor Selain itu, mobil jenis ini juga mengurangi
emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya.
Pada akhirnya, ketergantungan minyak dari luar negeri pun berkurang, karena bagi beberapa
negara maju seperti Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, kenaikan harga minyak dapat
memukul ekonomi mereka. Bagi negara berkembang, harga minyak yang tinggi semakin
memberatkan neraca pembayaran mereka, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi mereka
Di negara Indonesia sendiri, pada tanggal 1 April 2012 pemerintah kucurkan 100 miliar rupiah
untuk riset mobil listrik Lalu pada tanggal 10 Juni 2013 pemerintah tegaskan kendaraan listrik
bebas pajak. Dan kemudian pada tanggal 12 Juni 2013 Zbee dari Swedia resmi membuka pabrik
kendaraan listrik dengan nama PT Lundin Industry, yang terletak di Kota Banyuwangi, Jawa
Timur, dan target produksi minimal 100.000 unit per tahun.

II.2 Sejarah Mobil Listrik


Mobil listrik pertama kali ditemukan oleh Robert Aderson, cedekiawan asal Aberdeen,
Skotlandia tahun 1830 silam. Tapi pada tahun 1839 mobil bertenaga listrik ini baru di
publikasikan dimuka umum. Pada tahun 1886, salah satu industri di Inggris memproduksi
mobil listrik ini dan digunakan pada mesin taxi dengan mengunakan teknologi baterai 28
cell untuk mensuplay motor penggeraknya.
Tahun 1897, Walter Bersey mendesign kendaraan listrik yang kemudian diproduksi oleh
perusahaan London Electric Cab Company dengan menggunakan baterai 40 cell sebagai
energi storage, untuk menghasilkan 3 kali tenaga kuda dengan kemampuan jarak tempuh
sejauh 80,5 km sebelum diisi ulang.
Dan tahun 1897, Pope Manufacturing Company di Hartford Connecticut, Amerika
memulai memproduksi secara masal 500 unit mobil listrik diproduksi selama dua tahun.
Tahun 1898, Dr. Ferdinand Porsche dari Jerman yang saat itu berusia 23 tahun, membuat
mobil pertamanya dengan nama Lohner Electric Chaise yang menjadi mobil pertama
berpenggerak reoda depan. Kemudian Porsche mulai menggunakan teknologi hybrid
yang menggunakan mesin baker untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan
tenaga untuk memutar roda lewat motor listriknya.

Pada pengembangan selanjutnya, tahun 1900 1.575 mobil listrik diproduksi. Mobil yang
memiliki 3.5 tenaga kuda “Voiturette” ini menggunakan motor listrik di bawah tempat
duduk dengan baterai yang bias diisi ulang. Pieper mematenkan penemuannya ini pada
sebuah perusahaan Belgia Auto-Mixte, yang pada perkembangan selanjutnya membuat
kendaraan komersial antara tahun 1906-1912.
Akhirnya tahun 1904 Electric Vehicle Company membuat 2.000 unit mobil taxi, truk dan
bus. Perusahaan kecil lainnya membangun 57 pabrik kendaraan dengan kapasitas
produksi 4.000 unit.
II.3 Prinsip Kerja Mobil Listrik
Energi Listrik yang bersumber dari listrik PLN atau Generator melalui alat pengisisan
(Carger) yang berfungsi untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC)
sesuai dengan kebutuhan pengisian dari baterai melalui dua buah kabel yaitu positif dan
negatif untuk mengisi baterai. Baterai terdiri dari 3 unit, 12 Volt, 200 Ah dipasang secara
seri dimana terminal positf  baterai 1 dihubungkan ke terminal negatif dari baterai 2 dan
terminal positif dari baterai 2 dihubungkan ke terminal negatif baterai 3 sedangkan
terminal negatif dari baterai 1 dan terminal positif baterai 3 didapatkan keluaran 36
Volt,200 Ah

 
Setelah baterai penuh, listrik yang tersimpan pada baterai dapat digunakan untuk
memutar motor penggerak melalui solenoid yang memiliki 2 terminal yang berfungsi
menyambung  dan memutus dimana terminal positif pada baterai dipasang pada salah
satu terminal pada solenoide dihubungakn ke kendali kecepatan, dimana solenoide ini
dikendalikan oleh dua buah saklar pembatas yang di pasang pada sistem gas dan rem
yang hanya dapat berfungsi setelah kunci kontak dinyalakan.

Untuk mengatur besar kecilnya putaran motor penggerak digunakan kendali kecepatan
yang memiliki 4 buah terminal utama yang diberi tanda masing masing terminal Bat +,
Bat -,A2, M -, dan juga tiga buah terminal untuk input dari potensio atau induktiv. Kabel
positif yang melalui solenoid dihubungkan pada terminal Bat + pada kendali kecepatan.
Kendali yang inputnya berupa sinyal analog dari potensio dan juga induktiv trhole sensor
yang dipasang pada mekanisme gas, agar kendaraan dapat bergerak maju,mundur dan
netral digunakan saklar mekanis maju mundur SM3 ( saklar mekanis maju mundur ) yang
di beri nama masing masing terminal a1,a2, b, c d1,d2 terminal C dihubungkan ke
terminal A2 kendali kecepatan, melalui terminal A2 pada motor penggerak. Terminal M-
pada kendali kecepatan dihubungkan langsung ke A1 pada motor penggerak. Untuk
terminal B dan D pada SM3 memiliki dua buah kutub dimana difungsikan untuk
membolak balikan input arah arus pada terminal S1 dan S2 pada motor penggerak

 Sistem Penggerak
 
Saklar pembatas yang dilengkapi dengan pelatuk menempel pada bagian batang
pengungkit yang berkerja apabila pedal rem ditekan batang pengungkit juga akan
menekan pelatuk dari saklar pembatas sehingga arus yang mengalir melalui terminal
penghubung dari saklar pembatas akan terputus seketika apabila proses pengereman
mekanis pada roda kendaraan listrik ini yang digerakkan. Proses penekanan batang
pengungkit terhadap pelatuk saklar pembatas dapat disetel jarak aktifnya agar pada saat
mengemudi menenmpelkan kakinya pada pedal rem yang tanpa bermaksud menekan
sehingga saklar pembatas tidak akan berfungsi tapi apabila tekanan yang diberikan
melebihi batas yang diberikan maka saklar pembatas akan bekerja dengan baik, tujuannya
adalah apabila sistem penggerak mobil listrik ini sedang beroperasi tiba tiba pengendara
menekan pedal rem maka beban yang diakibatkan oleh pengereman tidak akan
berpengaruh pada sistem tenaga karena terlebih dahulu sistem daya telah terputus melalui
saklar pembatas yang dipasang sebagai pengaman.

Untuk mengoperasikan kenderaan listrik ini pada systen penggerak ini hanya
dapat dioperasikan apabila kunci kontak di on kan atau dinyalakan kemudian pedal gas
ditekan, dapat dijelaskan bahwa apabila pedal gas ditekan maka batang penarik akan
menarik pengungkit poros dari potensio kemudian pengungkit tersebut akan melepaskan
tekanan pelatuk saklar pembatas sehingga arus listrik yang akan menggerakkan solenoide
dapat terhubung melalui terminal 1 dari saklar pembatas. Sistem ini bertujuan agar energi
listrik tidak terbuang percuma pada saat kendaraan mengalami jalan penurunan atau pada
jalur macet dan juga berfungsi sebagai pengaman.

Untuk Sistem maju mundur dengan menggunakan SM3, seperti diperlihatkan pada
gambar dapat dijelaskan bahwa :
Prinsip dasar pembalikan putaran motor penggerak jenis ini dapat dilakukan
dengan pembalikan arah arus yang mengalir pada lilitan stator motor, untuk arah maju
berarti arus yang mengalir dari terminal C pada SM3 kemudian mekanis saklar
memindahkan hubungan secara mekanis menyambungkan C ke terminal B pada SM3
kemudian dihubungkan ke terminal S1 pada motor penggerak sehingga arus mengalir
menuju terminal S2 pada motor penggerak yang langsung dihubungkan ke kendali
kecepatan pada terminal M-.

Untuk posisi mundur yang diperlihatkan pada gambar dilakukan dengan


pembalikan arah arus yang diperlihatkan bahwa arus yang mengalir dari terminal motor
A1 dengan menggunakan SM3 dihubungkan dengan terminal A pada SM3(5) kemudian
mekanis saklar memindahkan hubungan secara mekanis menyambungkan terminal C ke
terminal D pada SM3, kemudian dihubungakan ke terminal S2 pada motor penggerak
yang langsung dihubungkan ke kendali kecepatan pada terminal M-. Berikut penjelasan
penggunaan SM3 pada sistem Maju Mundur dan Netral dapat dilihat pada gambar di
bawah :
 Pengaturan posisi maju dan posisi mundur serta netral dengan menggunakan SM3
( Saklar Mekanis maju Mundur )

 Agar kendaraan dapat bergerak maju, mundur dan posisi netral digunakan alat
saklar mekanis maju mundur (SM3) pada gambar, yang memiliki enam terminal yang
diberi kode masing masing a,b,c,d. Terminal a dihubungkan ke terminal A kendali
Kecepatan melalui terminal A1 dan A2 pada motor penggerak. Terminal c pada SM3
dihubungkan langsung ke terminal M dari kendali kecepatan. Untuk terminal b & d
memiliki dua buah kutub dimana difungsikan untuk membolak balikan input arah arus
pada terminal S1 & S2 pada motor Penggerak.
Penggunaan mikro switch sebagai pengaman dan efisiensi energi seperti pada gambar di
bawah sebagai berikut :

 Penggunaan Mikri swicth pada sistem mekanis gas untuk pengaman sistem dan
efesiensi penggunaan daya listrik
Dengan Pemakaian mikro switch yang menempel pada mekanis gas yang
berfungsi mengamankan sistem daya, karena sistim hanya dapat menerima daya listrik
apabila pedal gas ditekan setelah kunci kontak di ON kan, sekaligus juga dapt menghemat
energi listrik pada saat kendaraan menempuh jalanan macet dan penurunan
Untuk mengantisipasi kebiasaan pengemudi yang biasanya menekan pedal gas
terkadang bersamaan dengan pengereman mekanis, juga digunakan mikro switch sebagai
pembatas seperti terlihat pada gambar dibawah
Seperti yang dijelaskan diatas mobil listrik memiliki sistem penggerak listrik yang
lebih sederhana dan efisien. Dengan melakukan pemilihan beberapa komponen yang
digunakan serta disederhanakan, dikurangi dan disatukan. Sehingga sistem penggerak
mobil listrik terdiri dari sistem energi, sistem kendali, sistem maju mundur dapat
berfungsi dengan baik.

II.4 Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik


Berikut ini adalah keunggulan mobil listrik:
 Mobil listrik memiliki beberapa keunggulan atas mobil berbahan bakar tradisional.
Yang paling jelas dan yang paling sering dibicarakan adalah mobil listrik 100 persen
bebas emisi. Hal ini berarti tidak seperti mobil berbahan bakar konvensional lain,
mobil listrik tidak memberikan kontribusi terhadap dampak perubahan iklim.
 Mobil listrik jauh lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar
konvensional. Efisiensi keseluruhan mobil listrik adalah 48 persen, secara signifikan
lebih baik dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional yang mencapai
efisiensi sekitar 25%.
 Tidak seperti mobil tradisional, mesin mobil listrik sangat halus sehingga mereka
tidak menyebabkan masalah polusi suara.
 Mobil listrik juga menjamin keamanan maksimum karena tidak melibatkan bahan
bakar minyak sehingga mereka tidak akan terbakar atau meledak jika menabrak
sesuatu.
 Mobil listrik juga sangat kompak dan nyaman.
 Biaya isi ulang mobil listrik juga sangat terjangkau. Rata-rata mobil listrik
memerlukan biaya isi ulang 2 sen per mil dibandingkan dengan 12 sen per mil pada
kendaraan berbahan bakar konvensional.
 Masa pakai motor mobil listrik diperkirakan sekitar 90 tahun, jika dikendarai sejauh
lima puluh mil per hari.
 Mobil listrik juga memiliki biaya pemeliharaan yang secara signifikan lebih rendah
dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvesional karena mobil listrik hanya
memiliki sekitar 5 bagian di motornya, dibandingkan dengan mobil tradisional yang
memiliki ratusan komponen dalam mesin pembakaran internal.

Mobil listrik juga memiliki beberapa kelemahan dan berikut adalah beberapa di
antaranya:
 Harga baterai mobil listrik masih tinggi, Baterai yang mahal ini masih menjadi alasan
utama di balik tingginya harga mobil listrik secara keseluruhan.
 Fakta bahwa mobil listrik tidak bersuara saat hidup tak selalu merupakan suatu
keuntungan karena senyapnya suara mobil bisa menimbulkan bahaya bagi orang
buta, orang tua dan anak-anak.
 Type mobil listrik masih terbatas dan juga mengisi ulang daya secara signifikan lebih
lama dibandingkan dengan proses yang relatif cepat pada pengisian bahan bakar ke
tangki pada mobil tradisional.
 Ada juga masalah pemanasan. Mobil listrik yang digunakan dalam iklim yang lebih
dingin memerlukan banyak energi untuk memanaskan interior dan defrost jendela.
Pada kendaraan yang menggunakan BBM, proses pembakaran sudah mentransfer
panas dari mesin, sedangkan pada mobil listrik pemanas membutuhkan energi ekstra
dari baterai mobil.
II.5 Dampak pada Industri dan tenaga keraja dalam negri

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)


Kukuh Kumara sangat bersemangat saat berbicara mengenai peluang pengembangan mobil
listrik di Tanah Air.

Bagi Kukuh, meskipun serangkaian kebijakan tengah digodok, hal yang perlu diperhatikan yakni
daya beli masyarakat. Pengembangan mobil yang sangat ramah lingkungan ini menghadapi
tantangan masih tingginya harga jual karena teknologi baterai yang mahal.

”Kalau menggunakan full elektrik tentu harganya sangat mahal. Selain itu, infrastruktur harus
dipikirkan, karena dalam jarak tempuh 400 kilometer perlu dua kali isi baterai,” ujarnya.

Harga, kata dia, juga akan menjadi tantangan tersendiri. Sebab, daya beli masyarakat saat ini
belum mendukung: untuk mobil hanya pada kisaran Rp100 juta- 200 juta. Padahal, harga jual
mobil listrik berada pada kisaran Rp500 juta-600 juta.

”Di Jepang harganya 8 juta yen namun pemerintahnya memberikan subsidi 2 juta yen. Persoalan
ini juga harus dipikirkan,” katanya.

Kukuh berpendapat, pemerintah harus segera menerbitkan regulasinya sehingga industri bisa
segera melakukan serangkaian persiapan. Termasuk industri pendukung lain, mengingat
komponen kendaraan listrik ada perbedaan dengan kendaraan konvensional.

”Negara lain sudah menerbitkan aturannya, jangan sampai peluang ditangkap negara lain,”
ungkapnya.

Dengan menguasai hybrid atau teknologi mobil listrik lain, Indonesia bisa membuka peluang
ekspor yang besar karena ke depan tren global menuju kendaraan rendah emisi. Indonesia harus
punya semua pilihan teknologi electrified vehicle, tidak hanya terpaku pada satu teknologi.
Artinya, semakin banyak pilihan semakin baik untuk konsumen.

”Yang tak kalah penting, bagaimana memberikan efek positif bagi negara dan masyarakat juga
industri,” paparnya.
Dalam pengembangan mobil listrik, penting juga diperhatikan masalah emisi well to wheel -nya.
Tidak hanya menertibkan emisi di knalpot dengan memperbanyak mobil listrik, tapi sumber
energinya masih berbasis fosil.

“Indonesia itu bagaimana caranya harus bisa menjadi global supply chain industri kendaraan
listrik. Misal, memasok salah satu komponen untuk baterai, mempertimbangkan sumber daya
alam apa yang tersedia. Yang paling banyak kan etanol,” katanya.

Regulasi di Indonesia juga harus jelas dan lebih kompetitif dari negara lain di ASEAN, jika
tidak, investasi tidak akan masuk dan berpindah ke negara lain. Menurut Kukuh, edukasi
mengenai mobil berteknologi listrik sangat penting agar masyarakat bisa mengenal dan
menerima saat teknologi ini siap dihadirkan.

”Indonesia harus bisa memproduksi mobil bertenaga listrik secara lokal karena jika tidak, maka
kita hanya jadi pasar. Ujung-ujungnya impor, trade balance terus terganggu,” urainya.

Memang, agar memiliki dampak positif bagi Indonesia, produksi kendaraan listrik harus
dilakukan di dalam negeri. Impor terhadap komponen mobil bisa dikurangi dengan
mengembangkan rantai pasok di dalam negeri, termasuk produksi baterai.

Team Leader EV Comprehensive Study Universitas Udayana Bali, Ainul Ghurri,


mengemukakan, sebenarnya dalam memproduksi baterai industri automotif bisa menggunakan
sumber daya alam (SDA) dari Tanah Air.

Salah satunya, dengan menggunakan material energi baru dari nikel laterit yang bisa memenuhi
kebutuhan bahan baku baterai litium generasi kedua. Saat ini PT QMB New Energy Materials,
yang berada kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, sedang
mengembangkan produk ini.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
 Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan
energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.
 Mobil listrik pertama kali ditemukan oleh Robert Aderson, cedekiawan asal
Aberdeen, Skotlandia tahun 1830 silam.
 Mobil listrik memiliki sistem penggerak listrik yang lebih sederhana dan efisien
 Mobil listrik jauh lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar
konvensional.
 Mobil listrik yang digunakan dalam iklim yang lebih dingin memerlukan banyak
energi untuk memanaskan interior dan defrost jendela. Pada kendaraan yang
menggunakan BBM, proses pembakaran sudah mentransfer panas dari mesin,
sedangkan pada mobil listrik pemanas membutuhkan energi ekstra dari baterai mobil.
DAFTAR PUSTAKA

 http://aspal-putih.blogspot.com/2013/01/sejarah-mobil-listrik-dunia.html
 http://sorsow.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-mobil-listrik.html
 http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-mobil-listrik.html
 http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=2&ved=0CC0QFjAB&
url=http%3A%2F%2Fwww.polban.ac.id%2Fupload%2FPanduan%2520KMLI
%25202012.pdf&ei=DDuaUfv9CMeLrQen-
oHIAw&usg=AFQjCNFfVODKy8WrOPUcxRrb6CwmHfUxZA&bvm=bv.4675178
0,d.bmk
 PADA KULIAH UMUM PEMBAHASAN MOBIL LISTRIK DI AULA KAMPUS DIII
TEKNIK MESIN

Anda mungkin juga menyukai