Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mobil listrik merupakan salah satu kendaraan tanpa emisi yang menjadi salah
satu alternatif untuk menekan angka polusi udara. Seperti halnya mobil berbahan
bakar minyak, mobil listrik juga dilengkapi dengan panel indikator yang berfungsi
sebagai sarana informasi penting bagi pengemudi untuk mengetahui kondisi
kendaraan secara langsung saat berkendara sehingga pengemudi merasa nyaman
dan aman serta dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat ketika terjadi
sesuatu pada kendaraanya, misalnya untuk mengetahui kecepatan laju kendaraan,
indikator kapasitas baterai, jarak yang masih dapat ditempuh, suhu motor, indikator
lampu utama, lampu sein, dan indikator lainnya.

Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan


dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa, yang paling utama adalah mobil
listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor, selain itu mobil jenis ini juga
mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil
sebagai penggerak utamanya. (Endangkasia, 2012)

Mobil listrik ini telah banyak diciptakan dan dikembangkan oleh pabrikan
pabrikan mobil terkenal diluar dari Indonesia, serta telah banyak digunakan oleh
manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Agar dapat bekerja sesuai dengan yang
kita kehendaki sebuah mobil listrik harus memiliki beberapa sistem baik itu sistem
mekanik maupun sistem elektronik. Sistem mekanik adalah sistem yang
berhubungan dengan casis, sistem gas dan pengereman, serta sistem sterring.
Sistem elektronik adalah sebuah sistem yang berhubungan dengan motor listrik,
sensor - sensor monitoring, dan pemilihan charger pada mobil listrik ini.

Mobil listrik juga kendaraan yang menggunakan tenaga listrik dalam


pengoperasiannya. Mobil listrik sudah lazim digunakan, sebagai alternatif
pengganti kendaraan berbahan bakar minyak. Mobil listrik menggunakan
penggerak utama berupa motor listrik yang sumber energinya dari baterai (accu).
Mobil listrik tidak mengeluarkan asap dan panas mesin, karena tidak ada
pembakaran. Selain itu, mobil listrik tidak menimbulkan emisi Cox, Nox, dan Sox.
Konsumsi enegi yang digunakan mobil listrik pada saat mobil listrik dalam keadaan
berhenti dan dalam keadaan parker adalah sama. Hal itu dikarenakan tidak terjadi
pergerakan pada motor listrik. Mobil listrik juga memiliki potensi yang sangat besar
sebagai pilihan utama kendaraan masyarakat Indonesia dikemudian hari, seiring
dengan berkurangnya ketersediaan minyak di dunia.

2.1 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai
berikut:

2.1.1. Apa pengertian dari mobil listrik ?


2.1.2. Bagaimana sejarah dari sistem transportasi pada mobil listrik ?
2.1.3. Bagaimana prinsip kerja dari mobil listrik ?
2.1.4. Apa saja komponen dalam mobil listrik ?
2.1.5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari mobil listrik ?

3.1 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah, sebagai berikut:
3.1.1. Untuk mengetahui pengertian dari mobil listrik.
3.1.2. Untuk mengetahui sejarah, prinsip kerja, dan komponen dari mobil listrik.
3.1.3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari mobil listrik.

4.1 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah, sebagai berikut:
4.1.1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari mobil listrik.
4.1.2. Mahasiswa dapat memahami sejarah, prinsip kerja, dan komponen dari
mobil listrik.
4.1.3. Mahasiswa dapat memahami kelebihan dan kekurangan dari mobil listrik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Mobil Listrik

Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik, menggunakan
energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lainnya.
Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tapi
kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran dalam yang
semakin maju dan harga kendaraan berbahan bakar bensin yang semakin murah.
Krisis energi pada tahun 1970-an dan 1980-an pernah membangkitkan sedikit minat
pada mobilmobil listrik, tapi baru pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan
baru menaruh perhatian yang serius pada kendaraan listrik listrik. Hal ini
disebabkan karena harga minyak yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta
banyak masyarakat dunia yang sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah
kaca. Sampai bulan Novemver 2011, model-model listrik yang tersedia dan dijual
di pasaran beberapa negara adalah Tesla Roadster, REVAi, Renault Fluence Z.E.,
Buddy, Mitsubishi i MiEV, Tazzari Zero, Nissan Leaf, Smart ED, Wheego Whip
LiFe, Mia listrik, dan BYD e6. Nissan Leaf, dengan penjualan lebih dari 20.000
unit di seluruh dunia (sampai November 2011), dan Mitsubishi i-MiEV, dengan
penjualan global lebih dari 17.000 unit (sampai Oktober 2011), adalah kedua mobil
listrik paling laris di dunia.

Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang potensial jika dibandingkan


dengan mobil bermesin pembakaran dalam biasa. Yang paling utama adalah mobil
listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Selain itu, mobil jenis ini juga
mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil
sebagai penggerak utamanya Pada akhirnya, ketergantungan minyak dari luar
negeri pun berkurang, karena bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat
dan banyak negara Eropa, kenaikan harga minyak dapat memukul ekonomi mereka.
Bagi negara berkembang, harga minyak yang tinggi semakin memberatkan neraca
pembayaran mereka, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi mereka.
Meskipun mobil listrik memiliki beberapa keuntungan potensial seperti yang
telah disebutkan di atas, tapi penggunaan mobil listrik secara meluas memiliki
banyak hambatan dan kekurangan. Sampai pada tahun 2011, harga mobil listrik
masih jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran
dalam biasa dan kendaraan listrik hibrida karena harga baterai ion litium yang
mahal. Untuk itu perlu adanya kebijakan dari pemerintah baik lokal maupun
nasional untuk menerbitkan kredit pajak, subsidi, dan banyak insentif lainnya untuk
mengurangi harga mobil listrik dan mobil plug-in.

2.2. Sejarah Mobil Listrik

Mobil listrik pertama kali ditemukan oleh Robert Aderson, cedekiawan asal
Aberdeen, Skotlandia tahun 1830 silam. Tapi pada tahun 1839 mobil bertenaga
listrik ini baru di publikasikan dimuka umum. Pada tahun 1886, salah satu industri
di Inggris memproduksi mobil listrik ini dan digunakan pada mesin taxi dengan
mengunakan teknologi baterai 28 cell untuk mensuplay motor penggeraknya.
Tahun 1897, Walter Bersey mendesign kendaraan listrik yang kemudian diproduksi
oleh perusahaan London Electric Cab Company dengan menggunakan baterai 40
cell sebagai energi storage, untuk menghasilkan 3 kali tenaga kuda dengan
kemampuan jarak tempuh sejauh 80,5 km sebelum diisi ulang.

Dan tahun 1897, Pope Manufacturing Company di Hartford Connecticut,


Amerika memulai memproduksi secara masal 500 unit mobil listrik diproduksi
selama dua tahun. Tahun 1898, Dr. Ferdinand Porsche dari Jerman yang saat itu
berusia 23 tahun, membuat mobil pertamanya dengan nama Lohner Electric Chaise
yang menjadi mobil pertama berpenggerak reoda depan. Kemudian Porsche mulai
menggunakan teknologi hybrid yang menggunakan mesin baker untuk
menggerakkan generator yang akan menghasilkan tenaga untuk memutar roda
lewat motor listriknya.
Gambar 2.1 Mobil listrik

Pada pengembangan selanjutnya, tahun 1900 1.575 mobil listrik diproduksi.


Mobil yang memiliki 3.5 tenaga kuda “Voiturette” ini menggunakan motor listrik
di bawah tempat duduk dengan baterai yang bias diisi ulang. Pieper mematenkan
penemuannya ini pada sebuah perusahaan Belgia Auto-Mixte, yang pada
perkembangan selanjutnya membuat kendaraan komersial antara tahun 1906-1912.
Akhirnya tahun 1904 Electric Vehicle Company membuat 2.000 unit mobil taxi,
truk dan bus. Perusahaan kecil lainnya membangun 57 pabrik kendaraan dengan
kapasitas produksi 4.000 unit.

2.3. Prinsip Kerja Mobil Listrik

Energi Listrik yang bersumber dari listrik PLN atau Generator melalui alat
pengisisan (Carger) yang berfungsi untuk mengubah arus bolak balik (AC) menjadi
arus searah (DC) sesuai dengan kebutuhan pengisian dari baterai melalui dua buah
kabel yaitu positif dan negatif untuk mengisi baterai. Baterai terdiri dari 3 unit, 12
Volt, 200 Ah dipasang secara seri dimana terminal positf baterai 1 dihubungkan ke
terminal negatif dari baterai 2 dan terminal positif dari baterai 2 dihubungkan ke
terminal negatif baterai 3 sedangkan terminal negatif dari baterai 1 dan terminal
positif baterai 3 didapatkan keluaran 36 Volt,200 Ah.
Gambar 2.2 Bagian-bagian Mobil Listrik
Setelah baterai penuh, listrik yang tersimpan pada baterai dapat digunakan
untuk memutar motor penggerak melalui solenoid yang memiliki 2 terminal yang
berfungsi menyambung dan memutus dimana terminal positif pada baterai
dipasang pada salah satu terminal pada solenoide dihubungakn ke kendali
kecepatan, dimana solenoide ini dikendalikan oleh dua buah saklar pembatas yang
di pasang pada sistem gas dan rem yang hanya dapat berfungsi setelah kunci kontak
dinyalakan.

Untuk mengatur besar kecilnya putaran motor penggerak digunakan kendali


kecepatan yang memiliki 4 buah terminal utama yang diberi tanda masing masing
terminal Bat +, Bat -,A2, M -, dan juga tiga buah terminal untuk input dari potensio
atau induktiv. Kabel positif yang melalui solenoid dihubungkan pada terminal Bat
+ pada kendali kecepatan. Kendali yang inputnya berupa sinyal analog dari potensio
dan juga induktiv trhole sensor yang dipasang pada mekanisme gas, agar kendaraan
dapat bergerak maju,mundur dan netral digunakan saklar mekanis maju mundur
SM3 ( saklar mekanis maju mundur ) yang di beri nama masing masing terminal
a1,a2, b, c d1,d2 terminal C dihubungkan ke terminal A2 kendali kecepatan, melalui
terminal A2 pada motor penggerak. Terminal M- pada kendali kecepatan
dihubungkan langsung ke A1 pada motor penggerak. Untuk terminal B dan D pada
SM3 memiliki dua buah kutub dimana difungsikan untuk membolak balikan input
arah arus pada terminal S1 dan S2 pada motor penggerak.
Gambar 2.3 Sistem Penggerak
Saklar pembatas yang dilengkapi dengan pelatuk menempel pada bagian
batang pengungkit yang berkerja apabila pedal rem ditekan batang pengungkit juga
akan menekan pelatuk dari saklar pembatas sehingga arus yang mengalir melalui
terminal penghubung dari saklar pembatas akan terputus seketika apabila proses
pengereman mekanis pada roda kendaraan listrik ini yang digerakkan. Proses
penekanan batang pengungkit terhadap pelatuk saklar pembatas dapat disetel jarak
aktifnya agar pada saat mengemudi menenmpelkan kakinya pada pedal rem yang
tanpa bermaksud menekan sehingga saklar pembatas tidak akan berfungsi tapi
apabila tekanan yang diberikan melebihi batas yang diberikan maka saklar
pembatas akan bekerja dengan baik, tujuannya adalah apabila sistem penggerak
mobil listrik ini sedang beroperasi tiba tiba pengendara menekan pedal rem maka
beban yang diakibatkan oleh pengereman tidak akan berpengaruh pada sistem
tenaga karena terlebih dahulu sistem daya telah terputus melalui saklar pembatas
yang dipasang sebagai pengaman.

Untuk mengoperasikan kenderaan listrik ini pada systen penggerak ini hanya
dapat dioperasikan apabila kunci kontak di on kan atau dinyalakan kemudian pedal
gas ditekan, dapat dijelaskan bahwa apabila pedal gas ditekan maka batang penarik
akan menarik pengungkit poros dari potensio kemudian pengungkit tersebut akan
melepaskan tekanan pelatuk saklar pembatas sehingga arus listrik yang akan
menggerakkan solenoide dapat terhubung melalui terminal 1 dari saklar pembatas.
Sistem ini bertujuan agar energi listrik tidak terbuang percuma pada saat kendaraan
mengalami jalan penurunan atau pada jalur macet dan juga berfungsi sebagai
pengaman.

Untuk Sistem maju mundur dengan menggunakan SM3, seperti diperlihatkan


pada gambar dapat dijelaskan bahwa : Prinsip dasar pembalikan putaran motor
penggerak jenis ini dapat dilakukan dengan pembalikan arah arus yang mengalir
pada lilitan stator motor, untuk arah maju berarti arus yang mengalir dari terminal
C pada SM3 kemudian mekanis saklar memindahkan hubungan secara mekanis
menyambungkan C ke terminal B pada SM3 kemudian dihubungkan ke terminal
S1 pada motor penggerak sehingga arus mengalir menuju terminal S2 pada motor
penggerak yang langsung dihubungkan ke kendali kecepatan pada terminal M-.

Untuk posisi mundur yang diperlihatkan pada gambar dilakukan dengan


pembalikan arah arus yang diperlihatkan bahwa arus yang mengalir dari terminal
motor A1 dengan menggunakan SM3 dihubungkan dengan terminal A pada
SM3(5) kemudian mekanis saklar memindahkan hubungan secara mekanis
menyambungkan terminal C ke terminal D pada SM3, kemudian dihubungakan ke
terminal S2 pada motor penggerak yang langsung dihubungkan ke kendali
kecepatan pada terminal M-. Berikut penjelasan penggunaan SM3 pada sistem
Maju Mundur dan Netral dapat dilihat pada gambar di bawah :

Gambar 2.4
Pengaturan posisi maju dan posisi mundur serta netral dengan
menggunakan SM3 (Saklar Mekanis Maju Mundur)
Agar kendaraan dapat bergerak maju, mundur dan posisi netral digunakan alat
saklar mekanis maju mundur (SM3) pada gambar, yang memiliki enam terminal
yang diberi kode masing masing a,b,c,d. Terminal a dihubungkan ke terminal A
kendali Kecepatan melalui terminal A1 dan A2 pada motor penggerak. Terminal c
pada SM3 dihubungkan langsung ke terminal M dari kendali kecepatan. Untuk
terminal b & d memiliki dua buah kutub dimana difungsikan untuk membolak
balikan input arah arus pada terminal S1 & S2 pada motor Penggerak. Penggunaan
mikro switch sebagai pengaman dan efisiensi energi seperti pada gambar di bawah
sebagai berikut :

Gambar 2.5
Penggunaan Mikri swicth pada sistem mekanis gas untuk pengaman
sistem dan efesiensi penggunaan daya listrik

Dengan Pemakaian mikro switch yang menempel pada mekanis gas yang
berfungsi mengamankan sistem daya, karena sistim hanya dapat menerima daya
listrik apabila pedal gas ditekan setelah kunci kontak di ON kan, sekaligus juga dapt
menghemat energi listrik pada saat kendaraan menempuh jalanan macet dan
penurunan Untuk mengantisipasi kebiasaan pengemudi yang biasanya menekan
pedal gas terkadang bersamaan dengan pengereman mekanis, juga digunakan mikro
switch sebagai pembatas seperti terlihat pada gambar dibawah Seperti yang
dijelaskan diatas mobil listrik memiliki sistem penggerak listrik yang lebih
sederhana dan efisien. Dengan melakukan pemilihan beberapa komponen yang
digunakan serta disederhanakan, dikurangi dan disatukan. Sehingga sistem
penggerak mobil listrik terdiri dari sistem energi, sistem kendali, sistem maju
mundur dapat berfungsi dengan baik.

2.4. Komponen Utama Penyusun Mesin Mobil Listrik


1. Baterai
Komponen utama penyusun mesin mobil listrik yang pertama adalah
baterai. Baterai merupakan sumber tenaga dari kendaraan listrik. Baterai ini
menyimpan energy listrik yang kemudian dialirkan ke motor yang akan
menggerakkan roda. Selain itu, baterai juga dipakai untuk menghidupkan
komponen elektrikal kendaraan tersebut seperti lampu dan AC. Baterai untuk
kendaraan listrik yang paling umum digunakan yaitu lithium ion. Namun ada
juga teknologi lain seperti baterai solid state, aluminium ion, lithium sulfur,
dan metal-water.

Gambar 2.6 Baterai

2. Motor Controller
Komponen utama penyusun mesin mobil listrik yang kedua adalah motor
controler. Adapun motor controller ini merupakan komponen dalam mesin
mobil listrik yang berfungsi untuk mengatur sepenuhnya pengoperasian
kendaraan listrik dan distribusi tenaganya. Komponen ini berfungsi untuk
memonitor semua yang berkaitan dengan elektrik kendaraan. Pada umumnya,
komponen ini dilengkapi dengan mikrokoprosesor, selain komponen ini
berfungsi untuk mebatasi atau bahkan mengalihkan arus listrik, sehingga bisa
menyesuaikan dengan gaya pengemudi atau pengendaraanya.
Gambar 2.7 Motor Controller

3. Sistem Pengereman Yang Regeneratif


Komponen utama penyusun mesin mobil listrik yang ketiga adalah sistem
pengereman yang regeneratif. Adapun pengereman regeneratif ini adalah
inovasi yang diciptakan oleh penemu dan pengemabng mobil listrik tersebut
untuk mengatasi terbatasnya stasiun pengisian listrik. Adapun komponen yang
satu ini tergolong perangkat yang memiliki sistem sederhana yiatu komponen
yang dapat mengkonversi gesekan pada saat pengereman menjadi energy listrik
dan kemudian penyimpanannya untuk dilakukan di lain waktu apabila arus
listrik tersebut sedang dibutuhkan sedangkan stasiun pengisiannya sedang
tidak dalam kondisi yang memadai.

Gambar 2.8 Sistem Pengereman Yang Regeneratif

4. Drive System
Komponen utama penyusun mesin mobil listrik yang keempat adalah
drive system. Adapun fungsi utama dari komponen drive system ini adalah
untuk mentrasfer energi mekanik ke roda, dimana ujung dari penggerak roda
tersebut adalah komponen motor. Pada umumnya komponen motor tersebut
tersemat atau dipasang pada roda kendaraan. Sedangkan pada kendaraan
konvensional, energy yang akan digunakan oleh kendaraan tersebut ditansfer
melalui transmisi.

Gambar 2.9 Drive System

5. Mesin Listrik
Komponen utama penyusun mesin mobil listrik yang kelima adalah mesin
listrik itu sendiri. Sesuai dengan namanya mobil listrik, maka sudah pasti
mesinnya juga memiliki komponen kelistrikan untuk menjalankan fungsinya.
Mesin listrik tersebut bsia dirancang untuk menggunakan arus listrik AC dan
DC. Namun mesin listrik dengan arus AC tersebut cenderung lebih murah dan
ringan jika dibandingkan dengan mesin yang menggunakan arus DC.
Sedangkan dari segi efisiensi, mesin listrik dengan arus AC lebih baik karena
mencapai sekitar 95% dibandingkan dengan arus DC yang hanya mencapai
sekitar 85% hingga 90%.

Gambar 2.10 Mesin Listrik

2.5. Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik


 Kelebihan mobil listrik, antara lain :
1. Mobil listrik memiliki beberapa keunggulan atas mobil berbahan bakar
tradisional. Yang paling jelas dan yang paling sering dibicarakan adalah
mobil listrik 100 persen bebas emisi. Hal ini berarti tidak seperti mobil
berbahan bakar konvensional lain, mobil listrik tidak memberikan
kontribusi terhadap dampak perubahan iklim.
2. Mobil listrik jauh lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil
berbahan bakar konvensional. Efisiensi keseluruhan mobil listrik
adalah 48 persen, secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan
mobil berbahan bakar konvensional yang mencapai efisiensi sekitar
25%.
3. Tidak seperti mobil tradisional, mesin mobil listrik sangat halus
sehingga mereka tidak menyebabkan masalah polusi suara.
4. Mobil listrik juga menjamin keamanan maksimum karena tidak
melibatkan bahan bakar minyak sehingga mereka tidak akan terbakar
atau meledak jika menabrak sesuatu.
5. Mobil listrik juga sangat kompak dan nyaman.
6. Biaya isi ulang mobil listrik juga sangat terjangkau. Rata-rata mobil
listrik memerlukan biaya isi ulang 2 sen per mil dibandingkan dengan
12 sen per mil pada kendaraan berbahan bakar konvensional.
7. Masa pakai motor mobil listrik diperkirakan sekitar 90 tahun, jika
dikendarai sejauh lima puluh mil per hari.
8. Mobil listrik juga memiliki biaya pemeliharaan yang secara signifikan
lebih rendah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvesional
karena mobil listrik hanya memiliki sekitar 5 bagian di motornya,
dibandingkan dengan mobil tradisional yang memiliki ratusan
komponen dalam mesin pembakaran internal.

 Kekurangan mobil listrik, antara lain :


1. Harga baterai mobil listrik masih tinggi, lebih dari $ 10000. Baterai
yang mahal ini masih menjadi alasan utama di balik tingginya harga
mobil listrik secara keseluruhan.
2. Fakta bahwa mobil listrik tidak bersuara saat hidup tak selalu
merupakan suatu keuntungan karena senyapnya suara mobil bisa
menimbulkan bahaya bagi orang buta, orang tua dan anak-anak.
3. Type mobil listrik masih terbatas dan juga mengisi ulang daya secara
signifikan lebih lama dibandingkan dengan proses yang relatif cepat
pada pengisian bahan bakar ke tangki pada mobil tradisional.
4. Ada juga masalah pemanasan. Mobil listrik yang digunakan dalam
iklim yang lebih dingin memerlukan banyak energi untuk memanaskan
interior dan defrost jendela. Pada kendaraan yang menggunakan BBM,
proses pembakaran sudah mentransfer panas dari mesin, sedangkan
pada mobil listrik pemanas membutuhkan energi ekstra dari baterai
mobil.
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan
1. Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik,
menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat
penyimpan energi lainnya.
2. Mobil listrik pertama kali ditemukan oleh Robert Aderson, cedekiawan asal
Aberdeen, Skotlandia tahun 1830 silam.
3. Mobil listrik memiliki sistem penggerak listrik yang lebih sederhana dan
efisien.
4. Mobil listrik jauh lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil berbahan
bakar konvensional.
5. Mobil listrik memiliki beberapa komponen, antara lain: baterai, motor
controler, sistem pengereman yang regeneratif, drive system, dan mesin
listrik. Dan setiap komponen memiliki fungsinya masing-masing.
6. Pada kendaraan yang menggunakan BBM, proses pembakaran sudah
mentransfer panas dari mesin, sedangkan pada mobil listrik pemanas
membutuhkan energi ekstra dari baterai mobil.

3.2. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharap saran dan kritik dari
pembaca agar penyusunan makalah nantinya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Machrus. Dkk. 2015. Optimasi Steering Control Mobil Listrik Auto-Pilot
Menggunakan Metode Ant Colony Optimization (ACO). Jurnal INTAKE Vol. 6 No.
1 (2015) ISSN : 2087-4286.

Anwar, Moh. Saiful. 2008. Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pada
Stasiun Pengisian Accu Mobil Listrik. Proyek Akhir, Teknik Elektro Industri. PENS-
ITS.

aspal-putih.blogspot.com. 2013. Sejarah Mobil Listrik Dunia. http:// aspal-


putih.blogspot.com./2013/01/sejarah-mobil-listrik-dunia.html. Diakses pada 13 Juni
2019.

www.indoenergi.com. 2012. Keunggulan dan Kelemahan Mobil Listrik.


http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-mobil-listrik.html.
Diakses pada 13 Juni 2019.

sorsow.blogspot.com. 2010. Prinsip Kerja Mobil Listrik. http://


sorsow.blogspot.com./2010/10/prinsip-kerja-mobil-listrik.html. Diakses pada 13
Juni 2019.

Anda mungkin juga menyukai