Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL ( PLTD)


1. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat:

a) Mengetahi prinsip kerja PLTD


b) Menggambarkan karakteristik :
1. Daya 3 fasa terhadap Laju aliran bahan bakar
2. AFR terhadap Laju aliran bahan bakar
3. Efisiensi terhadap Laju aliran bahan bakar

2. Dasar Teori
2.1 Pengertian PLTD
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan
peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi
menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
2.2 Komponen PLTD

Gambar komponen PLTD


Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan baker.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Pengabut.
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.
10. Trafo.
11. Saluran transmisi.

2.3 Prinsip Kerja PLTD

1. Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar disaring terlebih dahulu kemudian
di pompakan ke dalam tangki penimpanan sementara. Jika BBG dari daily tank di
pompakan ke convertion kit ( pengatur gas ) untuk diatur tekanannya.
2. Menggunakan kompresor, udara bersih dimasukkan ke dalam tangki udara , start melalui
saluran masuk ( intake manifold ) . Kemudian dialirkan ke turbo charger .
3. Udara yang bertekanan dan bertempur tinggi masuk ke ruang bakar . Bahan bakar dari
convertion kit ( BBG ) atau Nozzle ( BBM ) akan diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
4. Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerja berdasarkan udara
murni yang dimanfaatkan dalam silinder berada pada tekanan tinggi.
5. Ledakan pada ruang bakar akan menggerakkan piston yang telah terkopel dengan rotor
pada generator.
6. Sehingga putaran rotor tersebut akan menimbulkan gaya gerak listrik.

2.4 Mesin Diesel

Mesin diesel 4 langkah ialah :


mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha terjadi 4 (em-pat) kali langkah piston atau 2
kali putaran poros engkol
Gambar Prinsip kerja mesin diesel 4 langkah
Mesin Diesel 4 langkah
A. Langkah pengisian
Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka dan katup buang tertutup, sehingga udara
bersih masuk kedalam silinder.
B. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup isap tertutup dan katup buang tertutup, udara didalam
silinder ditekan sehingga timbul panas. Akhir kompresi, bahan bakar diinjeksikan keruang bakar
sehingga terjadi pembakaran.
Gambar Prinsip kerja mesin 4 langkah
C. Langkah usaha
Pembakaran menghasilkan tekanan yang tinggi dalam ruang bakar, tekanan ini mendorong piston
dari TMA menuju TMB, melakukan usaha
D. Langkah pembuangan
Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar melalui katup tersebut,
piston bergerak dari TMB menuju TMA.
2.5 Kelebihan dan Kelemahan PLTD
Keunggulan jika menggunakan PLTD
a. Daya listrik tersedia sesuai dengan kebutuhan
b. Secara teknis handal
c. Layanan purna jual relatif mudah diperoleh
d. Biaya investasi (Rp/kW) relatif murah.

Kelemahan jika menggunakan PLTD


a. Biaya operasi dan pemeliharaan mahal
b. Memerlukan transportasi penyediaan dan penyimpanan BBM
c. Menimbulkan polusi udara, kebisingan, dan bau,
d. Memerlukan pemeliharaan rutin
b) Sistem operasi tidak efisien (boros) pada kondisi beban rendah.

2.6 Instalasi Pengujian dan Metode Penelitian


Objek praktikum operasi PLTD in adalah mesin diesel atau genset dengan merk DongFeng
kapasitas 45 KVA berikut adalah instalasi pengujian alat dual fuel:
Gambar instalasi pengujian alat solar fuel

Pengujian mesin diesel dengan merk DongFeng Automobile co ini memiliki kapasitas
putaran 1500 rpm dan sudah terkoperl dengan generator yang berkapasitas 45 KVA. Dalam
penelitian ini dilakukan pengujian unjuk kerja motor diesel dengan bahan bakar ganda solar-
BBG.
Sebagai pembebanan diperlukan amperemeter dan voltmeter serta beban yang terkopel
pada generator , kemudian instalasi konsumsi instalasi konsumsi bahan bakar solar dan instalsi
konsumsi bahan bakar gas . Berikut instalsi lengkap untuk pembebabnan seluruhnya bisa dilihat
dibawah ini .
Gambar instalasi pembebanan untuk generator

Instalasi Pengukuran Bahan Bakar Solar

Gambar instalasi pengukuran bahan bakar solar


Pada pengukuran bahan bakar solar peralatan bahan bakar solar peralatan yang digunakan
yaitu labu ukur, katup, tangki solar, dan stopwatch. Labu ukur digunakan untuk mengetahui
volume bahan bakar solar , labu ukur ini mempunyai skala angka 0.2 ml dengan merk pyrex.
Katup K1 digunakan untuk menutup atau membuka aliran solar dari tangki menuju labu ukur,
tangki solar digunakan untuk menyimpan bahan bakar solar dan stopwatch digunakan untuk
mengukur lama waktu konsumsi bahan bakar.
Untuk proses pegukuran bahan bakar solar dengan langkah membuka katup K1 agar labu
ukur terisi oleh bahan bakar, kemudian jika level bahan bakar sudah seimbang dengan tangki
bahan bakar mesin dapat dinyalakan dan pengukuran dilakukan dengan menutup katup K1 dan
ketika pada labu ukur bahan bakar mencapai angka yang diinginkan maka stopwatch mulai
dihidupkan sampai berhenti dititik ukuran yang kita inginkan pada labu ukur.

3. Parameter-parameter Kinerja Mesin Disel


Parameter-parameter Kinerja Mesin Diesel :

1. Laju aliran bahan bakar solar


2. Laju aliran udara
3. Waktu pemakaian bahan bakar
4. Putaran poros
5. Arus
6. Tegangan

4. Prosedur Percobaan
Bahan dan Alat
Bahan bakar yang dibutuhkandalam pengujian adalah:

1. Bahan bakar diesel yaitu solar.


2. Stopwatch

Digunakan untuk pengukuran waktu yang dibutuhkan motor diesel untuk menghabiskan bahan
bakar dalam tiap menitnya sesuai dengan ketentuan pengujian.
3. Labu Ukur

Gambar labu ukur

Labu ukur yang digunakan adalah labu ukur merk pyrex dengan kapasitas 100 ml/0,2 ml. Alat ini
digunakan untuk mengetahui penurunan leel bahan bakar solar.

4. Anemometer

Gambar Anemometer

Digunakan untuk mengukur besarnya laju udara dalam m/s.

5. Tang Amper 3 Fasa


Gambar tang amper 3 fasa

Digunakan untuk mengukur besarnya tegangan , arus dan cos phi yang ditimbulkan oleh
generator .

6. Beban

Beban yang digunakan adalh beban resistif dengan masing-masing sebesar 6 Kw.

5.Metode Pengujian
A.Persiapan Pengujian

1. Persiapakan bahan dan alat yang diperlukana dalam pengujian


2. Buat rangkaian listrik untuk pemasangan beban pada generator sperti pada gambar
instalasi pembebanan .
3. Mengisi tangki bahan bakar kemudian beka katup baan bakar
4. Usahakan semua lata ukur dalam posisi nol
5. Sebelum mesin dinylakan periksa air accumulator dan sambungannya

B.Pengujian dan pengambilan data

1. Catat parameter yang dibutuhkan seperti: arus, tegangan , putaran , beban , wakru ,
volume bahan bakar, laju aliran udara .
2. Pengujian dilakukan dengan mendhidupkan mesin dengan cara menekan tombol start yan
bewarna hijau pada instrument mesin
3. Lakukan pemanasan dengan menghidupkan mesin sampai kondisi stationer selama 10
menit sampai mesin mencapai temperature kerja dan putaran mencapai 1500 rpm.
4. Lakukan pengujian dengan beberapa tahap yaitu
a) Pengujian konsumsi bahan bakar solar tanpa beban

Pengujian dilakaukan dengan beberapa pengambilan data dengan volume bahan bakar
yang sama yaitu 20 ml.

b) Pengujian konsumsi bahan bakar solar dengan beban variasi

Pengjian ini dilakukan sama seperti pengujian tanpa beban


C.Mematikan mesin

1. Biarkan mesin bekerja beberapa menit dengan beban minimal


2. Kurangi beban sampai kondisi minimum pada kecepatan ideal
3. Tekan tombol off pada MCB
4. Matikan MCB pada generator
5. Dan tekan tombol off pada mesin yang bewarna merah

DAFTAR PUSTAKA

 http://bersamabelajaruntuktahu.blogspot.co.id/2011/08/pembangkit-listrik-tenaga-
diesel.html ( Diakses pada tanggal 3 Januari 2018 Pukul 18.45)
 http://www.daigger.com/pyrex-class-b-straight-bore-buret-with-ptfe-resin-stopcock-i-
cgw2122a-10 ( Diakes pada tanggal 3 Januari 2018 Pukul 18.47)
 https://www.brannan.co.uk/digital-air-velocity-thermo-anemometer ( Diakes pada
tanggal 3 Januari 2018 Pukul 18.50)
 https://www.signaltestinc.com/Hioki-3286-20-Clamp-On-Power-HiTester-p/3286-20.htm
http://www.endmemo.com/physics/massflow.php ( Diakes pada tanggal 3 Januari 2018
Pukul 18.51)
 http://www.endmemo.com/sconvert/kcal_skj_s.php ( Diakes pada tanggal 3 Januari 2018
Pukul 18.51)
6. Data Pengukuran
7. Perhitungan

 Sampel perhitungan dilakukan pada kondisi 1


Dik : n = 1515 rpm - vol BB = 37 ml
L1 : I = 1.76 Ampere - laju udara = 9.4 m/s

V = 386.36 volt - LHV = 42,789.53 Kj/Kg

P = 0.68 kW -  = 840 kg/m3


L2 : I = 1.01 Ampere - cos phi : 76,9
V = 306. 93 volt - f = 50,4 Hz
P = 0.31 kW - t= 53.1 s
L3 : I = 1.01 Ampere
V = 362.74 volt
P = 0.37 kW

Dit : a) Daya 3 fasa


b) Energi bahan bakar
c) Efisiensi
d) AFR
jawab :
a) Menghitung daya 3 fasa
𝑃 3 Ø = 𝑃𝐿1 + 𝑃𝐿2 + 𝑃𝐿3
= 0.68 + 0.31 + 0.37
𝑃 3 Ø = 1.36 kW

b) Menghitung energi bahan bakar


𝑚𝑏𝑏 𝑥𝑣
𝐸𝑏𝑏 = 𝑥 𝐿𝐻𝑉 = 𝑥 𝐿𝐻𝑉
𝑡 𝑡
𝑘𝑔
840 3 𝑥 0.37𝑥10−6 𝑚3 𝑥 42,789.53 𝐾𝐽/𝐾𝑔
= 𝑚
53,1 𝑠
𝐸𝑏𝑏 = 25.045 Kj/s

c) Menghitung efisiensi
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑃3Ø
= 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛 𝐸𝑏𝑏
1.36 𝑘𝑊
= 𝑥 100%
25.045 𝐾𝐽/𝑠

=5%

d) Menghitung AFR
𝑚𝑏𝑏 𝑥𝑣
𝐴𝐹𝑅 = =
𝑚𝑢 𝑥𝑉𝑥𝐴
𝑘𝑔 −6
840 3 𝑥 0.37𝑥10 𝑚3
𝐴𝐹𝑅 = 𝑚
𝑘𝑔 3.667𝐾𝑔
1.2 3 𝑥 𝑥 0.325 𝑚2
𝑚 𝑠
0.00059 𝐾𝑔/𝑠
𝐴𝐹𝑅 =
3.67 𝐾𝑔/𝑠
0.00059 𝐾𝑔/𝑠
𝐴𝐹𝑅 =
3.67 𝐾𝑔/𝑠

𝐴𝐹𝑅 = 6263.34

Data perhitungan keseluruhan data dilakukan menggunakan formula pada Microsoft


Excel.
8 .Pembahasan
Pada praktikum kali ini percobaan dilakukan pada putaran konstan , kondisi beban
diubah –ubah mulai dari kondisi nol sampai kondisi 5 , dan volume bahan bakar dibuat
konstan. Sehingga bisa diperoleh parameter yang dibutuhkan untuk mencari karakteristik
PLTD seperti Daya pada masing-masing line , laju aliran udara , laju aliran bahan bakar,
waktu , cos phi dan luas penampang exhaust. Berikut karakteristik PLTD yang didapatkan
dari perhitungan:
a)Daya 3 Fasa terhadap Laju Aliran Bahan Bakar

Daya 3 Fasa terhadap Laju Aliran Bahan Bakar


7.00
y = 1.254x - 1.2673
6.00
R² = 0.9952
5.00
Daya 3 Fasa kW

4.00 Daya 3 Fasa terhadap


Laju Aliran Bahan
3.00
Bakar
2.00 Linear (Daya 3 Fasa
terhadap Laju Aliran
1.00
Bahan Bakar )
0.00

-1.00

Laju Aliran Bahan Bakar Kg/s

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa grafik liniear ke atas . Hal ini terjadi karena
dari titik sampel pertama saat kondisi beban nol sampai titik sampel ke enam saat kondisi
beban 5 laju aliran bahan bakar terus meningkat dari 0.00056 Kg/s sampai 0.00075 Kg/s dan
daya 3 fasa meningkat dari 0 kW sampai 6.41 kW. Dengan nilai R2 = 0.9952 artinya korelasi
sangat kuat. Dimana laju aliran bahan bakar significan mempengaruhi nilai keluaran daya 3
fasa sebesar 99.52 %. Konstanta sebesar -1.2673 artinya jika laju aliran bahan bakar bernilai
0 maka daya 3 fasa yang dihasilkan negatif sebesar -1.2673. Koefisien regresi variabel harga
laju aliran bahan bakar sebesar 1.254 . Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
positif antara daya 3 fasa dan laju aliran bahan bakar , semakin besar laju aliran bahan bakar
maka semakin meningkatkan daya 3 fasa. NIlai laju aliran dipengaruhi oleh waktu dan massa
bahan bakar . Namun massa bahan bakar dibuat konstan sehingga laju aliran bahan bakar
hanya dipengaruhi oleh waktu . Waktu yang diperlukan untuk mengalirkan bahan bakar
semakin cepat sehingga laju aliran bahan bakar semakin cepat pula. Sedangkan daya 3 fasa
dipengaruhi oleh nilai beban yang berubaha- ubah . Perubahan beban dari kondisi 0 menuju
kondi 5 mengakitkan semakin besarnya nilai daya 3 fasa yang dihasilkan.

b)AFR terhadap Laju Aliran Bahan Bakar

AFR terhadap Laju Aliran Bahan Bakar


6400.00
6200.00
6000.00
5800.00 AFR terhadap Laju
AFR

5600.00 Aliran Bahan Bakar


y = -154.5x + 6480.3
5400.00 R² = 0.8081
Linear (AFR terhadap
5200.00 Laju Aliran Bahan
5000.00 Bakar)

Laju Aliran Bahan Bakar Kg/s

Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa grafik liniear ke bawah . Hal ini terjadi
karena dari titik sampel pertama saat kondisi beban nol sampai titik sampel ke enam saat
kondisi beban 5 laju aliran bahan bakar terus meningkat dari 0.00056 Kg/s sampai 0.00075
Kg/s sedangkan AFR menurun dari 6,125.26 sampai 5,469.22. Dengan nilai R2 = 0.8081
artinya korelasi kuat. Dimana laju aliran bahan bakar significan mempengaruhi nilai keluaran
AFR sebesar 80.81 %. Konstanta sebesar +6,480.3 artinya jika laju aliran bahan bakar bernilai
0 maka AFR yang dihasilkan positif sebesar +6,480.3 . Koefisien regresi variable harga x
sebesar – 154.5 . Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara AFR dan
laju aliran bahan bakar , semakin besar laju aliran bahan bakar maka semakin turun AFR . Nilai
AFR yang didapat ribuan dikarenakan pengambilan laju udara di kipas generator sehingga laju
udara yang didapatkan adalah udara untuk pendinginan bukan udara untuk pembakaran .
c)Efisiensi terhaadap Laju Aliran Bahan Bakar

Efisiensi terhadap Laju Aliran Bahan Bakar


25%

y = 0.0388x - 0.0303
20%
R² = 0.992
Efisiensi %

15%
Efisiensi terhadap Laju
Aliran Bahan Bakar
10%

Linear (Efisiensi
5% terhadap Laju Aliran
Bahan Bakar )

0%

Laju Aliran Bahan Bakar Kg/s

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa grafik liniear ke atas . Hal ini terjadi karena
dari titik sampel pertama saat kondisi beban nol sampai titik sampel ke enam saat kondisi
beban 5 laju aliran bahan bakar terus meningkat dari 0.00056 Kg/s sampai 0.00075 Kg/s dan
efisiensi meningkat dari 0% sampai 20%. Dengan nilai R2 = 0.992 artinya korelasi sangat
kuat. Dimana laju aliran bahan bakar significan mempengaruhi nilai keluaran efisiensi
sebesar 99.2 %. Konstanta sebesar - 0.0303 artinya jika laju aliran bahan bakar bernilai 0
maka efisiensi yang dihasilkan negatif sebesar – 0.0303 . Koefisien regresi variable harga x
sebesar 0.038 . Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara efisiensi
dan laju aliran bahan bakar , semakin besar laju aliran bahan bakar maka semakin
meningkatkan efisiensi. Hal itu terjadi karena laju aliran bahan bakar mempengaruhi energi
bahan bakar sehingga energi bahan bakar yang merupakan energi input semakin besar .
Kondisi beban juga menentukan efisiensi dimana daya 3 fasa yang merupakan energi output
dipengaruhi oleh beban , semakin besar beban yang dipakai maka daya 3 fasa yang
dihasilkan semakin besar.
9.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

 Prinsip kerja PLTD yaitu :


1. Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar disaring terlebih dahulu
kemudian di pompakan ke dalam tangki penimpanan sementara. Jika BBG dari daily
tank di pompakan ke convertion kit ( pengatur gas ) untuk diatur tekanannya.
2. Menggunakan kompresor, udara bersih dimasukkan ke dalam tangki udara, start
melalui saluran masuk (intake manifold). Kemudian dialirkan ke turbo charger.
3. Udara yang bertekanan dan bertempur tinggi masuk ke ruang bakar. Bahan bakar
dari convertion kit (BBG) atau Nozzle (BBM) akan diinjeksikan ke dalam ruang
bakar.
4. Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerja berdasarkan
udara murni yang dimanfaatkan dalam silinder berada pada tekanan tinggi.
5. Ledakan pada ruang bakar akan menggerakkan piston yang telah terkopel dengan
rotor pada generator.
6. Sehingga putaran rotor tersebut akan menimbulkan gaya gerak listrik.

 Karakteristik daya 3 fasa terhdap laju aliran bahan bakar yaitu semakin besar laju aliran
bahan bakar maka semakin meningkatkan daya 3 fasa.
 Karakteristik AFR terhdap laju aliran bahan bakar yaitu semakin besar laju aliran bahan
bakar maka semakin turun AFR.
 Karakteristik efisiensi terhdap laju aliran bahan bakar yaitu semakin besar laju aliran
bahan bakar maka semakin meningkatkan efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai