Anda di halaman 1dari 35

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN

PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK

Dosen Pengampu

I Nengah Diasta,IR.,MT

Oleh:
Nama : Opan Sukiman

NIM : 1711015

JURUSAN TEKNIK MESIN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
MANDALA
2021
MODUL 1
PENGUJI KOMPRESOR TORAK

1. TUJUAN PRAKTIKUM
 Mencari diagram tekanan terhadap volume langkah (diagram PV) pada
beberapa kecepatan poros.
 Mendapatkan karakteristik kompresor:
• Kurva P vs V
• Kurva WMek vs rP
• Kurva WIso vs rP
• Kurva WPol vs rP
• Kurva hVol vs rP
• Kurva hIso vs rP
• Kurva hPol vs rP

2. TEORI DASAR
Kompesor dibagi menjadi 2 jenis berdasar pemanfaannya. Ada kompresor jenis
turbo, dan kompresor jenis perpindahannya positif.
Jenis turbo bekerja dengan prinsip menaikan tekanan dan kecepatan gas dengan
gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller, atau dengan gaya angkat yang
ditimbulkan oleh sudu. Sedangkan jenis perpindahan, seperti yang telah diterangkan
dimuka, menaikan tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas yang
diisap kedalam silinder atau stator oleh orak atau sudu.
Kompresor jenis perpindahan terdiri atas :
a. Jenis bolak balik
b. Jenis putar
Kompresor turbo terdiri dari
a. Kompresor radial
b. Kompresor aksial
Kerja kompresor torak didasarkan pada proses penghisapan dan penekanan pada
sejumlah udara pada silinder selama langkah kerja.Udara dikompresikan secara
politropik,sehingga peningkatan tekanan dan kenaikna temperature terjadi. Udara
bertekanan dari silinder keluar melalui katup tekan ke dalam system yang bertekanan
lebih rendah. Gerak torak maju dan mundur menghasilkan siklus aliran tersebut
berlangsung secara terus menerus.
3. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Memeriksa alat-alat apakah semua dalam keadaan baik.


b. Memeriksa volume cairan manometer
c. Memeriksa kondisi air pembasah pada thermometer bola basah
d. Memeriksa tinggi muka minyak pelumas kompresor
e. Memeriksa teganngan listrik yang diminta, apakah sesuai dengan tegangan yang
akan dipergunakan.
f. Mencatat kondisi awal yang ditunjukan oleh semua alat ukur.

4. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA


Berikut beberapa rumus yang digunakan dalam pengolahan data pengujian

Kerja isothermal
Berikut data yang didapat pada awal pengujian.
Grafik Wiso berbanding Rp

Grafik Wpol berbanding Rp


Grafik Ma berbanding Rp

Grafik P1 - V1, serta grafik P2 - V2


Simpulan
pada putaran kompresor yang sama semakin tinggi tekanan p2 maka kerja yang
dilakukan kompresor akan semakin besar.

MODUL 2

PENGUJI MOTOR BENSIN

1. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Mempelajari karakteristik dan parameter prestai motor bakar bensin
1.2 Mengukur menghitung parameter-parameter prestasi motor bakar bensin

2. TEORI DASAR
Motor bensin digunakan sebagai penggerak tenaga thermal,yang bekerja berdasar
pada siklus otto. Adapun beberapa parameter pengukuran prestasi motor bensin adalah
:
2.1 Daya poros
2.2 Tekanan efektif rata-rata, effisiensi thermal
2.3 Pemakaian bahan bakar
2.4 Neraca kalor
Untuk berbagai kondisi operasi,harga parameter prestasi tersebut akan bervariasi
sehingga dapat menggambarkan karakteristik motor bakar.

3. PROSEDUR PERCOBAAN
Dalam pengujian motor bensin ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
3.1 Pastikan bensin dan pelumas cukup untuk melakukan pengujian.
3.2 Pastikan pendingin air terisi, dan dapat mengalir pada mesin sesuaikan suhu
pendingin sebesar 70 derajat dan pelumas pada suhu 80 derajat terukur paa saat
beroperasi.

4. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS


Berikut data awal sebelum pengujian.
Beberapa rumus yang dipakai dalam pengolahan data adalah.
Hasil Pengujian :
Grafik Ne berbanding putaran

Grafik Pe berbanding Putaran


Grafik Mb berbanding putaran

Grafik Be berbanding putaran


Grafik Mui berbanding putaran

Grafik Afr berbandng putaran


Grafik efisiensi thermal berbanding putaran

Simpulan
Efisiensi thermal akan turun dengan naiknya putaran motor. Hal ini
disebabkan karena kenaikan rugi energi yang menyertainya. Rugi energi tersebut
antara lain disebabkan:
1. Gesekan
2. Rugi yang dibawa oleh gas buang
3. Sekat kompresi yang tidak sempurna
4. Adanya pendinginan
5. Pembakaran yang tidak sempurna
6. Grafik adanya poros efektif,tekanan efektif, efisiensi volumetrik, efisiensi
thermal mempunyai kecenderungan untuk turun jika putaran mesin naik.
Dari grafik energi terhadap putaran motor terlihat bahwa energi yang
diserap oleh air pendingin akan turun jika beban diturunkan atau naik jika dinaikan.
Dengan penjelasan saat mesin bekerja cepat maka gesekan yang terjadi akan besar
juga sehingga suhu blok mesin akan naik, dan itu menyebabkan energi panas akan
diserap oleh pendingin.
Grafik laju pemakaian bahan bakar mempunyai kecenderungan untuk turun
sampai harga tertentu kemudian naik jika putaran mesin naik, dan pemakaian bahan
bakar spesifik naik jika putaran mesin naik.

MODUL 3

PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL

1. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum dengan materi pompa sentrifugal adalah untuk mengukur,
dan mengetahui karakteristik dari materi serta mengetahui hubungan dari setiap
komponennya dilihat dari beberapa grafik yang akan ditampilkan.

2. TEORI DASAR
Pompa sentrifugal digunakan untuk memompa fluida atau menghasilkan suatu
head/ketinggian, yang disebabkan oleh adanya perputaran dari komponen impeller yang
berada didalam rumah pompa sentrifugal.
Pompa sentrifugal sendiri terdiri dari tiga komponan :
a. Chasing atau housing pump. Sebagai pengarah masukan fluida menuju
impeller, dan ,mengeluarkannya dalam tekanan tinggi.
b. Impeler. Suatu komponen yang menerima tekanan dari fluida, dan akan
mengarahkan fluida untuk keluar dari dalam pompa sentrifugal.
c. Drive. Komponen yang berfungsi memutarkan impeller guna menghasilkan
radial flow,aksial flow,ataupun mix flow.
Instalasi pengujian yang ada pada gambar, memperlihatkan bahwa ada sejumlah
katup terpasang yang berfungsi mengatur system pompa yang akan diujikan.
Sedangkan tata letak pompa diperlihatkan pada gambar sketch dibawah.

3. PROSEDUR PERCOBAAN
I.
a. Pemeriksaan sebelum pengujian.
b. Pastikan kedudukan alat ukur dan petunjuk pengoperasian, pastikan tidak
terjadi penyimpngan.
c. Mencatat kedudukan alat alat ukur.
d. Pengisian bak penampung air dengan secukupnya.
e. Teliti koneksi antar kabel dan instrumentnya.
f. Pastikan dynamo meter pada posisi 0.
g. Putarlah pompa setelah bak air terisi sesuai ketentuan.
II.
a. Pengoperasian pompa dengan memperhatikan bahwa bak air terisi
penuh,sehingga tidak terjadi penghisapan udara luar.
b. Buka katup hisap K2 dan K5,serta katup tutup K1, dan K3.
c. Isi penghisap pompa 1 dann pompa 2 dengan air melalui penutup penghisap
penuh. Lalu tutup katup K4.
d. Posisikan saklar F pada posisi on agar ada daya listrik yang masuk.
e. Putar pompa dengan tombol G dengan perlahan, sampai kedua pengukur
tekanan pada pipa tekan bergerak naik.
f. Buka katup K1 dan K3, periksalah bahwa ada aliran dikedua pompa.
g. Sesudah semua udara keluar, tutuplah katup K1 dan K3
h. Sett kedudukan kedua katup,lepas kopling pompa yang tidak diperlukan sesuai
dengan pengujian.
III
a. Pengujian pompa tunggal.
a.1 Buka kopling pompa 2
a.2 Tutup katup C dan B, buka katup yang lainnya
a.3 Jalankan motor
b. Pengujian pompa seri.
b.1 Semua kopling terpasang
b.2 Tutup katup K3 dan K5, buka katup yang lainnya
b.3 Jalankan motor
c. Pengujian pompa paralel.
c.1 Semua kopling terpasang
c.2 Tutup katup K4, buka katup yang lainnya
c.3 Jalankan motor

4. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada pengolahan data ini, didapat data dari dasar rumus berikut.
a. Q/ debit air
b. Head total.
Kurva perbandingan H terhadap Q
Kurva perbandingan Q terhadap ɳ

Perbandingan Nh terhadap Q

Perbandingan Np terhadap Q
Perbandingan N terhadap Q

Simpulan
Setelah melakukan pengujian dan melakukan perhitungan parameter-parameter
pompa sentrifugal maka bisa disimpulkan bahwa, jika katup diperbesar bukaannya yang
terjadi adalah,
a. Debit (Q) akan meningkat
b. Head total (H) akan menurun
c. Daya hidroulik (Nh) akan meningkat
d. Daya pompa (Np) akan meningkat
e. Effisiensi pompa (ɳ) akan meningkat
f. Demikian juga apabila putaran motor meningkat akan mengakibatkan kenaikan di
parameter seperti saat bukaan pompa diperbesar.

MODUL 4

TURBIN AIR

TUJUAN PRAKTIKUM

 Mengetahui cara-cara pengujian Turbin Air.

 Mendapatkan karakteristik turbin air:

a) Kurva Daya Air terhadap Putaran (N vs n)


H

b) Kurva Daya Poros terhadap Putaran (NP vs n)

c) Kurva Efisiensi terhadap Putaran (h vs n)

TEORI DASAR
Turbin air yang diuji ini merupaka turbin Kaplan dengan poros horizontal. Momen
keluaan turbin diukur dengan dynamo rem yang terpasang pada ujung poros turbin.
Besarnya ditentukan dari perbedaan posisi seimbang pegas. Posisi 0 pegas harus
ditentukan sebelum dilakukan pengujian. Daya turbin diukur dari out put keluaran
poros yang diukur dengan tachometer.

Daya poros turbin dapat diatur dengan merubah sudut sudu pada turbin, maupun
guide vane. Daya turbin diatur oleh sejumlah guide vane yang dapat digerakan
dengan batang tangan. Laju aliran air dapat dihitung dengan mengukur perbedaan
tekanan.
RUMUS YANG DIPAKAI DALAM PERHITUNGAN

 Head total (HT)

Dimana:

HSt = Head statik turbin (m)

ΔZ = perbedaan ketinggian (m)

= 0.30 m

 Daya Air (NH)

Dimana:

γ = Berat spesifik air (N/m3)

= r x g = 9810 (N/m3)

Q = Debit aliran air (m3/s)

HT = Head total turbin (m)

 Daya Poros Turbin (Np)


Dimana:

T = Torsi poros (N.m)

w = Putaran poros (rad/s)

n = Putaran poros (rpm)

 Efisiensi Turbin (h)

Dimana:
NH = Daya air (W)
NP = Daya poros (W)

PROSEDUR PERCOBAAN
Instalasi pengujian turbin Kaplan

Alat ukur:

 Manometer(pressure gauge)
 Flow-meter
 Dynamometer/ Torsimeter
 Tachometer

Dalam pengujian turbn air ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Operasi turbin harus dilakukan dengan maju (daya membesar).

2. Beban momen turbin diperbesar,dengan mengatur beban pada pegas rem.

3. Selisih tekanan pada sisi isap dan sisi masuk turbin dapat dibaca pada
manometer U.
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Diketahui jarak head adalah 480 mm / (∆Z) = 480 mm

Dan diameter venture d1 = 120 mm ; d2 = 80 mm

Data pengamatan dan hasil perhitungan turbin kaplan sebagai berikut :

n Q Hv Hst T Ht Na Np η
No. [°] [rpm] [m3/s] [mm Hg] (mH₂O) [mm Hg] (mH₂O) [Nm] m Watt Watt %
1 0 0,014 26 0,352 150 2,030 1,2 482,381 67318,83 0 0
2 700 0,022 60 0,812 120 1,624 1 482,435 102276,1 73,333 0,0717
3 1100 0,024 74 1,001 110 1,488 0,75 482,489 113596 86,428 0,0760
4 1520 0,027 96 1,299 88 1,191 0,5 482,490 129384,7 79,619 0,0615
5 20 2060 0,032 130 1,759 54 0,731 0 482,489 150563,3 0 0
1 0 0,015 30 0,406 144 1,948 1,5 482,354 72307,97 0 0
2 900 0,024 76 1,028 108 1,461 1 482,489 115120,9 94,285 0,0819
3 1100 0,025 80 1,082 100 1,353 0,75 482,435 118098,3 86,428 0,0731
4 1460 0,028 104 1,407 80 1,082 0,5 482,489 134667,9 76,476 0,0567
5 0 1980 0,033 140 1,894 46 0,622 0 482,516 156255,6 0 0
1 0 0,017 36 0,487 134 1,813 1 482,300 79200,53 0 0
2 700 0,023 70 0,947 110 1,488 0,75 482,435 110470,8 55 0,0497
3 1050 0,026 84 1,137 96 1,299 0,5 482,435 121014,7 55 0,0454
4 1350 0,028 104 1,407 84 1,137 0,2 482,543 134683 28,285 0,0210
5 -20 1720 0,033 136 1,840 56 0,758 0 482,597 154033,2 0 0
0,01353 mH2o

Hv = 60 mmHg 1 mmHg = 0,812 mH2O


x

0,01353 mH2o
Hst = 120 mmHg = 1,624 mH2O
x 1 mmHg

Head Total (HT) :

HT = Hst + Hv + ∆Z (m)

= 1,624 + 0,812 + 480 = 482,435 m

Daya Air (Na) :

Na = γ . Q . HT (Watt)

Na = 9810 n/m³ x 0,022 m²/s x 482,435 m = 102.276,1 (Watt)

Daya Poros Turbin (Np)


T.2.π,n

Np = T . ω = (Watt)

60

1 . 2 .π . 700 = (73,333/102.276,1)100%

= = 0.07017%
60

η = Np/Na x 100%
=
7
3
,
3
3
3
W
a
t
t
Kurva Daya Turbin (Np) vs putaran (n)
120

100

80

20
60
0
40
-20

20

0 500 1000 1500 2000 2500

Kurva Torsi (T) vs putaran 0


(n)
1,6

1,4

1,2

0,8

0,6

0,4

0,2
20

-20

0 500 1000 1500 2000 2500

0,1
Kurva η vs n
0,09
0,08
0,07 20
0,06

0,04 0

0,03
-20
0,02

0,01

0 500 1000 1500 2000


2500
Kurva Daya Turbin (Np) vs Debit (Q)
120

100

80

20
60
0

40 -20

20

0,000 0,010 0,020 0,030 0,040

Kurva Torsi (T) vs Debit


(Q)

1,6

1,4

1,2

0,8
20
0,6

0,4 0
0,2

0 -20

0,000 0,010 0,020 0,030


0,040
Kurva debit (Q) vs putaran (n)
0,035

0,030

0,025

0,020 20

0
0,015

-20
0,010

0,005

0,000

0 500 1000 1500 2000 2500


`

KESIMPULAN

Dari beberapa grafik diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Semakin besar kecepatan sudu, semakin kecil torsi yang dihasilkan.


Dimana

dengan hal yang sama dapat dibuktikan melalui rumus P = T * ώ

2. Dengan meningkatnya debit air yang diawali dengan meningkatnya


putaran, maka torsi yang dihasilkan turbin akan menurun.

3. Head turbin konstan terhadap perubahan putaran maupun debit aliran


air.
4. Daya pada poros turbin Kaplan dapat diatur dengan mengubah
arah sudu turbin dan arah aliran fluida masuk ke sudu turbin.

5. Menurunnya debit air yang melewati turbin akan menyebabkan putaran


turbin menurun, sehingga daya yang dihasilkan akan ikut menurun.

Anda mungkin juga menyukai