KONVERSI ENERGI
Jurusan Teknik Mesin FT UNSRI
PENGUJIAN
POMPA TORAK
A. PENDAHULUAN
Pompa adalah sebuah mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida cair
dari daerah bertekanan rendah ke daerah bertekanan tinggi. Prinsip kerjanya
adalah mengubah energi mekanik menjadi energi potensial fluida, sehingga
fluida dapat dipindahkan atau dialirkan. Secara umum pompa dapat
digolongkan dua jenis, yaitu: Dynamic Pump dan Positive Displacement
Pump. Dynamics pump menggunakan sebuah komponen berputar yang
memberikan energi mekaniknya ke fluida dalam bentuk kecepatan tinggi dan
tekanan tinggi. Positive displacement pump dengan sebuah chamber
bervolume tetap membawa masuk (mengisap) dan mendesak/ mendorong
fluida yang dipompanya.
Pompa torak termasuk dalam Positive Displacement Pump yaitu
dengan mendorong fluidanya keluar dari silinder oleh pergerakan/perpindahan
nyata/langkah piston. Pompa torak dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1. Menurut kerjanya:
a. Pompa kerja tunggal (single acting)
b. Pompa kerja ganda (double acting)
2. Menurut jumlah silindernya: single-cylinder dan multy-cylinder.
3. Menurut keberadaan tabung udara (Air Vessel)
a. Pompa dengan tabung udara
b. Pompa tanpa tabung udara
B. TUJUAN PENGUJIAN
Dalam praktikum Prestasi Mesin ini, pengujian pompa torak bertujuan untuk:
1. Memberikan pengalaman mengoperasikan pompa torak dan cara
pengujiannya..
2. Mengetahui karakteristik/ performansi dari pompa torak, misalnya:
a.Hubungan antara head tekanan dan debit aliran terhadap variasi
kecepatan pompa .
b.Hubungan antara head tekanan, debit aliran, torsi, dan daya pompa .
c. Efisiensi maksimum dan Head optimum.
C. TEORI
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan/ pengolahan data hasil
pengujian adalah sebagai berikut:
1. Debit aliran:
Angka pada skala, volumetrik (mm) x 0,04211
Q= ( L / s)
Waktu yang dibutuhkan (det ik )
2. Head Pompa:
H = Hd – Hs (m.H2O)
Pompa Torak‐ 1
LAB. KONVERSI ENERGI
Jurusan Teknik Mesin FT UNSRI
dimana :
Hd = Tekanan discharge, pada pressure gauge (m H2O)
Hs = Tekanan suction, pada vacuum gauge (m.H2O)
3. Torsi :
T = L x g x W (N.m)
dimana :
L= Panjang lengan torsi (0,19 m)
g = Percepatan gravitasi lokal (9,81 m.s-2)
W = Beban (kg)
4. Kecepatan pompa :
14
N = Kecepatan motor x (rpm)
72
5. Daya Input pompa:
2 N T
P= (Watt )
60
6. Daya hidraulik :
Ph = ρ g H Q 10-3 (Watt)
dimana:
ρ = Densitas air (pada t = 30oC = 995,7 kg/m3)
Q = Debit aliran (L/s)
H = Head pompa (m.H2O)
7. Efisiensi pompa:
P
h x 100%
P
Keterangan:
Garis Horizontal FE menunjukkan tekanan atmosfir
Garis horizontal DC menunjukkan tekanan di dalam silinder selama
langkah pengisapan, terjadi dibawah garis atmosfir.
Garis horizontal AB menunjukkan tekanan di dalam silinder selama
langkah pengeluaran menjadi di atas tekanan atmosfir
Luas DCEF merupakan kerja yang dilakukan oleh piston pada langkah
pengisapan.
Luas ABEF merupakan kerja yang dilakukan oelh piston pada langkah
buang.
Luas ABCD merupakan kerja yang dilakukan oleh pompa torak untuk
satu putaran, jika pompa itu merupakan double acting piston maka
kerja yang dilakukan adalah dua kali luas ABCD. Luas ini dapat
diukur dengan Planimeter atau dengan perhitungan.
Motor Penggerak
Motor penggerak mempunyai daya 0,55 kW (3/4 HP), frekuensi 50Hz dengan
variasi kecepatan motor antara 0 sampai 1450 rpm, pada poros dipasang roda
gigi dengan 14 gigi (driver pulley) dengan menggunakan sabuk dihubungkan
ke roda gigi dengan 72 gigi (driven pulley)untuk menggerakkan engkol, pada
motor ini terdapat sebuah dinamometer untuk mengukur torsi.
Pompa Torak‐ 3
LAB. KONVERSI ENERGI
Jurusan Teknik Mesin FT UNSRI
Dinamometer
Dinamometer yang digunakan adalah dinamometer jenis torsi, dimana panjang
lengannya 0,19 meter. Untuk mengukur gaya torsi digunakan bobot
pengimbang yang mempunyai variasi beban 0.05, 0.1, 0.25, 0.5, 1, dan 2 kg.
Gambar.3. Dinamometer
Tangki Volumetrik
Digunakan untuk mengukur debit aliran air keluar dari pompa. Aliran air
ditampung pada sebuah tabung berdiameter dalam 23,90 cm, dimana
didalamnya terdapat sebuah saluran buang berdiameter luar 6 cm. Tangki
mempunyai skala pengukur tinggi air di sisinya, dengan diameter dalam 1 cm.
Debit aliran didapat dengan mengukur waktu (menggunakan stopwatch) yang
dibutuhkan untuk mencapai ketinggian air pada skala tertentu di dalam
tangki.
Pompa Torak‐ 4
LAB. KONVERSI ENERGI
Jurusan Teknik Mesin FT UNSRI
Keterangan Gambar :
Pompa Torak‐ 5
LAB. KONVERSI ENERGI
Jurusan Teknik Mesin FT UNSRI
E. PROSEDUR PENGUJIAN
I. Persiapan sebelum pngoperasian/ pengujian :
1. Isilah tangki air dengan air bersih secukupnya.
2. Pastikan motor dinamometer bebas berputar pada rangkanya, kemudian
atur lengan torsi ke posisi horizontal.
3. Periksa dan pastikan posisi dari berbagai alat, berikut:
a. Atur pengontrol kecepatan motor ke posisi nol.
b. Buka penuh katup buang utama.
c. Tutup katup buang tangki volumetrik.
d. Tutup katup indikator (Coupling Nut).
e. Atur posisi pipa buang pompa (diverter) agar berada tepat di atas pipa
saluran buang tangki volumetrik sehingga air dari pompa dapat
langsung ke tangki penampungan air.
f. Periksa pembacaan skala pada alat ukur tekanan pada posisi nol, jika
penunjukkan skala tidak nol, catat kondisi awal sebagai dasar acuan
dalam pengukuran.
II. Pengoperasian/ Pengujian :
1. Hidupkan motor penggerak pompa.
2. Setelah motor dihidupkan, naikkanlah putaran motor secara perlahan-
lahan dengan memutar tombol pengontrol kecepatan searah jarum jam
dan ukurlah kecepatan putaran motor dengan tachometer hingga
kecepatan motor yang diinginkan tercapai (seperti yang tercantum
dalam tabel data pengamatan/ ditentukan oleh asisten)
3. Setelah tercapai putaran yang diinginkan, tutuplah perlahan-lahan katup
buang utama dan hentikan saat tekanan yang diinginkan tercapai pada
pembacaan pressure gauge.
PERINGATAN: Katup buang tidak boleh tertutup penuh karena
kerusakan fatal dapat terjadi
Pompa Torak‐ 6
LAB. KONVERSI ENERGI
Jurusan Teknik Mesin FT UNSRI
Pompa Torak‐ 7
LAB. KONVERSI ENERGI
Jurusan Teknik Mesin FT UNSRI
G. TUGAS
Pompa Torak‐ 8