Anda di halaman 1dari 26

POMPA SENTRIFUGAL

1. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini antara lain :
1. Dapat mengenal dan dapat mengoperasikan pompa sentrifugal
2. Dapat menentukan efisiensi maximum dari pompa sentrifugal
3. dapat mengetahui tentang pompa sentrifugal baik perangkat lunak
maupun perangkat kerasnya.

2. ALAT DAN BAHAN


2.1 Alat yang digunakan:
- Pompa sentrifugal
- Stopwatch
- Alat pemberat
2.2 Bahan yang digunakan:
- Air
3. DASAR TEORI
Perlu diketahui bahwa pompa merupakan alat yang penting dan banyak
digunakan di dalam industri terutama industri kimia.
Ada beberapa jenis pompa yang dipakai dalam industri kimia yaitu pompa
sentrifugal, timbal torak, dan pompa putar (rotary pump). Diantara jenis pompa
yang banyak digunakan adalam pompa sentrifugal atas pertimbangan bahwa:
1. Pompa sentrifugal mudah dioperasikan
2. Konstruksinya sederhana dan mudah diperoleh dipasaran
3. Biaya pemeliharaan relatif mudah
4. Kemampuan dalam mentransfer volume yang besar tanpa
tergantung pada katup atau celah yang kecil.
3.1 Pompa Sentrifugal
Kerja pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeler (baling-baling) untuk
mengangkat zat cair dari tempat yamg lebih rendah ke tempat yang lebih
tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan
impeler di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada didalam impeler, oleh
dorongan sudu-sudu impeler ikut berputar. Karena timbul gaya senrifugal
maka zat cair mengalir dari tengah impeler ke luar melalui saluran diantara
sudu-sudu impeler. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi.
Demikian pula head kecepatannya bertambah besar karena zat cair
mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari impeler ditampung oleh
saluran berbentuk volut (spiral) dikeliling impeler dan disalurkan ke luar
pompa melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran
diubah menjadi head tekanan. Jadi impeler pompa berfungsi memberikan
kerja kepada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi tambah
besar. Selisih energi persatuan berat atau head total zat cair antara flens isap
dan flens keluar pompa disebut head total pompa. Dari uraian diatas jelas
bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk
kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan
pertambahan head tekanan, kecepatan dan head potensial pada zat yang
mengalir secara kontinyu.
Prinsip kerja alat ini sesuai dengan namanya yaitu berdasarkan gaya
sentrifugal, fluida cair yang masuk ke dalam rumah pompa diubah energinya
dari energi kecepatan menjadi energi tekan dengan gaya sentrifugal atas
bantuan impeller yang ada dalam rumah pompa. Kelemahan – kelemahan
utama penggunaan pompa sentrifugal ialah tangkai pendorong yang
tersumbat dan ketidakmampuan pompa untuk memancing sendiri.
kelemahan yang disebut terakhir ini menyebabkan pompa tidak dapat
dipompakan pada posisi tertentu sehingga bagian penghisap dapat terisi
melimpah. Jika penghisap tidak mungkin terisi melimpah, terdapat 2
alternatif yang dapat dilakukan yaitu memasang katup yang tidak dapat
kembali pada dasar pipa penghisap atau memasang unit pemancing yang
dapat melakukan pengisisan sendiri. kedua metode di atas dapat memastikan
bahwa bak pompa akan selalu terisi penuh dengan cairan sehingga pompa
dapat digunakan setiap saat. Ketelitian kerja dibutuhkan untuk mencegah
terjadinya kebocoran yang dapat menyumbat udara masuk ke dalam pompa,
keluarnya cairan dari pompa dan bagian – bagian pipa pengeluaran lainnya,
dan juga dari pemancing jika ada. Kebocoran paling banyak dijumpai pada
penyumbat tangki pendorong pompa.
Pompa sentrifugal adalah pompa yang headnya ditimbulkan oleh gaya
sentrifugal maupun lift yang diakibatkan oleh sudu-sudu yang berputar.
Pompa sentrifugal terdiri dari bilah-bilah pendesak yang berputar dalam
suatu impeller yang dipasang dalam rumah pompa. Zat cair masuk kedalam
kipas (impeller) dan mengalir secara radial di dalam rumah pompa akibat
gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh kipas kemudian keluar pada posisi
outlet dengan kecepatan dan tekanan yang lebih tinggi karena telah
menerima energi dari sudu-sudu. Karena sebagian energi cairan pada waktu
keluar dari kipas masih dalam bentuk kecepatan maka perlu diubah menjadi
energi tekanan. Perubahan ini terjadi dalam rumah keong yang mempunyai
penampung yang membesar ke arah outlet sehingga aliran cairan diperlambat
pada tekanan diperbesar.

Kecepatan spesifik
Kecepatan spesifik merupakan indeks jenis pompa yang memakai kapasitas
dan tinggi-tekan yang diperoleh pada titik efesiensi max, kecepatan spesifik
menentukan bentuk umum impeler. Dalam angka kecepatan spesifik
merupakan kecepatan dalam putaran permenit yang impelernya akan
berputar bila ukurannya diperkecil untuk dapat mengalirkan 1 gpm terhadap
tinggi-tekan sebesar 1 ft. Impeler untuk tinggi-tekan besar mempunyai
kecepatan spesifik yang rendah dan impeler untuk tinggi-tekan yang rendah
biasanya mempunyai kecepatan spesifik yang tinggi.
3.2 Pompa torak
Jenis pompa torak
Pompa torak merupakan unit perpindahan positif yang mengeluarkan
cairan dalam jumlah yang terbatas selama pergerakan piston atau plunyer
sepanjang langkahnya. Pada dasarnya ada dua jenis pompa torak-unit aksi
langsung (direct-acting) yang digerakknan oleh uap dan pompa tenaga akan
tetapi ada banyak modifikasi desain dasar yang dibuat untuk keperluan
khusus didalam berbagai bidang.

Pompa-pompa aksi langsung (direct-acting pump)


Pada pompa jenis aksi-langsung sebuah batang piston bersama
menghubungkan piston untuk uap dengan piston untuk cairan atau plunyer.
Pompa aksi langsung dibuat dengan simpleks(masing-masing satu uap dan
satu piston cairan) dan dupleks (dua piston uap dan uap piston cairan).
Dengan karakteristik tinggi-tekan, kecepatan tinggi-tekan, kecepatan dan
kapasitas yang mudah disetel, pompa-pompa ini mempunyai efesiensi yang
bagus pada jarak yang lebar. Digunakan untuk keperluan pengisian ketel
bertekanan rendah hingga menengah, lumpur, beton dan campuran lumpur,
pemompaan minyak dan air.

Pompa tenaga (power pump)


Mempunyai poros engkol yang digerakkan dari sumber penggerak
luar umumnya motor listrik, sabuk mesin atau rantai. Roda-roda gigi sering
dipakai antara penggerak dan poros engkol untuk mengurangi kecepatan
keluaran penggerak. Pompa tenaga bak dipakai khusus untuk keperluan
tekanan tinggi dan dipakai untuk pengisian air ketel, pompaan jaringan pipa,
pemrosesan petroleum dan penggunaan yang serupa.

3.3 Pompa Rotary


Jenis pompa rotary
Pompa sekrup
Pompa sekrup satu, dua atau tiga sekrup yang berputar didalam rumah
pompa diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk berbagai penggunaan.
Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam
sebuah stator atau lapisan heliks dalam sedangkan pompa dua sekrup atau
tiga sekrup masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas.

Pompa roda gigi dalam (internal gear pump)


Mempunyai rotor yang berigi dalam yang berpasangan dengan roda
gigi luar yang bebas. Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit dapat
digunakan untuk mencegah cairan.

3.4 Daya dan efesiensi pompa


Kalau alirannya dianggap tunak, pompa itu pada dasarnya membesar.
Hulu aliran Bernouli alirannya antara titik 1 (mata) dan titik 2 (lubang
keluar).
Apabila V1 dan V2 kira-kira z1 – z2 tidak lebih dari 1 meter, sehingga
P1 V2 P2 V2
 1  Z1   2  Z 2 ……………….……….. (1)
.g 2. g  . g 2. g

Perubahan headnya praktis sama dengan perubahan tekanannya, maka:


P1  p 2 P
H   ……………………………..………… (2)
 .g  .g
Untuk menaikkan fluida dengan kapasitas Q (m3/s) dan tinggi tekan H (m),
disebut daya pompa actual. Daya ini sering juga disebut daya fluida atau
daya hidrolik.
Nh = ρ . g . Q . H …………………………….…………… (3)
Daya untuk menggerakkan pompa adalah:
N m .2
N 0  W .L.g …………………………….………… (4)
60
Sedangkan untuk efisiensi pompa, dinyatakan sebagai:
Nh
 x100% ……………………………….…………… (5)
N0

Dimana:
Nh = Daya fluida atau daya hidrolik (watt)
No = Daya untuk menggerakkan fluida (watt)
W = Berat beban (kg)
L = Panjang lengan torsi (m)
Nm = Kecepatan putaran (rpm)
3.5 Tinggi tekan pompa
Head dari pompa adalah perbedaan tekanan (yang dinyatakan dalam
tinggi kolom zat cair) yang terdapat diantara inlet dan outletnya. Bagi
pompa, head juga merupakan kerja yang diberikan kepada cairan per satuan
berat (Kg.m/Kg) yaitu meter.
Perbedaan tinggi tekan pompa dapat diukur dengan dua cara yaitu:
1. Secara langsung menggunakan “pressure gauge” yaitu
H = Hd – Hs + 2,13 . 104 . Q2……………………….…… (6)

2. Secara tidak langsung menggunakan manometer air raksa, yaitu


 Hg   air
H  (h1  h 2)  3,14 .104 . Q 2 ……..………… (7)
 air
Dimana (h1-h2) adalah selisih tinggi air raksa di dalam manometer.
Head dari system merupakan perbedaan tekanan yang diperlukan
untuk memindahkan cairan yang dapat dibedakan atas tiga bagian,
yaitu:
1. Friction head adalah merupakan tekanan yang diperlukan untuk
melawan gesekan – gesekan di dalam saluran.
2. Static head adalah tinggi kenaikan atau beda tekanan dari zat cair
pada kedua reservoir.
3. Velocity head adalah tekanan yang diperlukan untuk
menggerakkan cairan dari keadaan diam sehingga berkecepatan.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa head total merupakan
keseluruhan head dari pompa adalah merupakan penjumlahan dari
static discharge (tinggi tekan) ditambah friction head (head akibat
gesekan), hal ini disebabkan karena adanya katup – katup, belokan –
belokan, sambungan – sambungan serta pembesaran dan pengecilan
sepanjang instalasi ditambah velocity head (kehilangan karena
kecepatan dan sangat bergantung pada panjang instalasi).
3.6 Karasteristik pompa sentrifugal pada perubahan kecepatan putaran
Perubahan kecepatan putar pompa sentrifugal memungkinkan untuk
dilakukan melalui motor penggerak dengan jalan mengubah tekanan input.
Perubahan kecepatan putar dapat menyebabkan perubahan kecepatan keliling
yang dirumuskan sebagai berikut:
 .D.n
U  ……………………………………………… (8)
60
Dimana:
U = kecepatan keliling (m/s)
n = kecepatan putaran (rpm)
D = diameter roda (m)
Dengan adanya perubahan kecepatan putar pada pompa sentrifugal akan
menyebabkan perubahan kapasitas, tinggi kenaikan dan daya yang
dibutuhkan untuk menggerakkan pompa.
3.7 Karasteristik pompa sentrifugal pada putaran konstan
Karasteristik pompa sentrifugal pada putaran konstan dapat diselediki
dengan mengartur kapasitas aliran. Hal tersebut dapat dilakukan melalui
pencekikan, yaitu dengan jalan membuka dan menutup katup untuk
mengubah aliran udara. Dalam pelaksanaan pencekikan harus dilakukan
pada bagian isap dapat menyebabkan terjadinya kavitasi pada pompa.
Karasteristik pompa sentrifugal pada putaran konstan dengan
perubahan kapasitas aliran merupakan hubungan antara kapasitas, tinggi
tekan, dan daya efisiensi pompa.
3.8 Persamaan Bernouli
Persamaan Bernouli adalah persamaan dasar dari aliran fluida yang
diterapkan pada pompa sentrifugal. Dalam menganalisa suatu fluida, salah
satu persamaan yang banyak dipakai adalah persamaan bernouli yang
menghubungkan tekanan, kecepatan, dan elevasi aliran fluida. Hukum
Bernouli menyatakan bahwa energi total fluida adalah sama dengan jumlah
energi potensial, energi kinetik, dan energi tekan.
Di bawah dijelaskan berbagai bentuk tinggi tekan serta metode
pengukurannya.
Tinggi tekan (head) tersebut terdiri dari:
1. Tinggi tekan potensial adalah tinggi tekan yang didasarkan pada
ketinggian fluida dari bidang banding. Jadi satu kolom air setinggi z
meter mengandung sejumlah energi yang disebabkan oleh posisinya.
2. Tinggi tekan kinetik atau tinggi tekan kecepatan adalah suatu ukuran
energi kinetik satu satuan massa fluida yang disebabkan oleh
kecepatannya. Tinggi kinetik dinyatakan dengan V2/2.g.
3. Tinggi tekan tekanan adalah energi yang dikandung oleh fluida akibat
tekanannya. Tinggi tekan ini dinyatakan dengan P/γ.
Tinggi tekan total adalah :
H = P/γ + V2/2 g + z ……………………………………… (9)

Dalam menganalisa dua titik yang berbeda dapat ditulis menjadi :


V12/2 g + P1/g + z1 = V22/2 g + P2/g + z2 ……. ………….. (10)
Persamaan (10) merupakan bentuk persamaan energi spesifik yang
mengabaikan gesekan-gesekan, sedangkan untuk aliran fluida yang
sebenarnya terdapat gesekan antara fluida dan medium yang dilaluinya,
energi yang hilang dinyatakan dengan h1 dan persamaan (11) menjadi :

P1/g + V12/2 g + z1 = P2/g + V22/2 g + z2 + h1 ………… (11)


Dimana :
P = tekanan fluida (pa)
ρ = Massa jenis air (kg/m3)
g = gaya gravitasi (m/s2)
V = kecepatan fluida (m/s)
z = elevasi
Rumus  HVenturi secara teori sebagai berikut :
Q2  1 1 
H venturi   2  2 
2.g  a1 a2 

Dimana :
Q = laju alir (m3/s)
g = kecepatan gravitasi (m/s)
a1= luas permukaan pipa (m2)
a2= luas permukaan pipa (m2)
4. PROSEDUR KERJA
 Rumah pompa diisi dengan air menggunakan bola pengisap yang ada pada
pompa sampai penuh, kemudian pompa dijalankan (on).
 Mengatur Rpm controller mulai dari kecepatan 1000 rpm sampai 2500 rpm
kemudian kran keluaran (discharge) membuka perlahan-lahan dan
disirkulasikan. Setelah aliran mantap, membuka kran yang lain (manometer
dan pressure gauge).
 Mengukur laju alir dengan menggunakan stopwatch. Setelah beberapa detik,
membaca ketinggian air pada level glass yang ada pada tangki isi dan
mencatatnya.
 Menambahkan pemberat pada lengan torsi hingga lengan torsi tersebut
seimbang dan dicatat.
 Mencatat besarnya perbedaan tinggi tekan pada manometer air raksa, baik itu
pada sisi isap (Hs) maupun sisi tekan (Hd).
 Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan volume 30 liter untuk
setiap putaran dan selisih tekanan.
 Mengulangi prosedur 4, 5, dan 6 diulangi sebanyak 7 kali untuk setiap
putaran yang berbeda yaitu putaran 1250 rpm, 1500 rpm, 1750 rpm, 2000
rpm, 2250 rpm, dan 2500 rpm.
5. DATA PENGAMATAN
A. DATA PENGAMATAN
Tegangan listrik (V) = 220 V
Arus listrik (I) = 1A
Berat Jenis Air (ρ) = 1000 kg/m3
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Nilai tekanan terukur pada laju alir yang berbeda :

B. Tekanan
No Laju Alir Tekanan isap keluar
Q(L/menit) P1 (atm) P2 (atm
1 99 0,97 1,12
2 95 0,98 1,17
3 90 0,99 1,27
4 85 1 1,35
5 80 1,01 1,41
6 75 1,01 1,46
7 70 1,02 1,52
8 65 1,02 1,56
9 60 1,03 1,62
10 55 1,03 1,68
11 50 1,04 1,71
12 45 1,04 1,74
13 40 1,04 1,77
14 35 1,05 1,81
15 30 1,05 1,83
16 25 1,05 1,85
17 20 1,05 1,85
18 15 1,06 1,86
19 10 1,06 1,9
PERHITUNGAN
1. Menghitung Laju alir dalam (m3/s)

Untuk Q1 = 99 L /menit
2. Menghitung total Head ( mH2O )
Untuk H1 dengan P1 = 0,97 atm dan P2 = 1,12 atm
H1 ( atm ) = P2 – P1
= ( 1,12 – 0,97 ) atm
= 0,15 atm  1 atm = 10,2 mH2O
H1 ( mH2O ) = H ( atm ) x 10,2 mH2O
1 atm
= 0,15 atm x 10,2 mH2O
1 atm
= 1,53 mH2O
3. Menghitung Hidrolic Power (Phid) dalam watt
Untuk Phid 1 :
Diketahui ρ air = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/s2
H1 = 1,53 mH2O
Q1 = 1,65.10-3 m3/s
Ditanyakan Phid 1 = … ? watt
Penyelesaian
Phid 1 ( watt ) = ρ air x g x H1 x Q1
= 1000 kg x 9,81 m x 1,53 m x 1,65.10-3 m3
m3 s2 s
2 -3 2 -3
= 24,765 kg m s  kg m s = watt
= 24,765 watt
4. Menghitung Power Motor ( Pm ) dalam watt
Diketahui V = 230 V
I = 1A
Ditanyakan Pm = …? watt
Penyelesaian
Pm ( watt ) = V x I
= 230V x 1A
= 230 watt
5. Menghitung efisinsi pompa ( η )
η = ( Phid / Pm ) x 100%
= ( 24,756 watt / 230 watt ) x 100%
= 10,767 %

Q ( x 10-
Q P1 P2
3 H H Phid Pm
No ) η(%)
(L/min) (atm) (atm) (m3/s) (atm) (mH2O) (watt) (watt)
1 99 0,97 1,12 1,65 0,15 1,53 24,765 230 10,77%
2 95 0,98 1,17 1,58 0,19 1,94 30,102 230 13,09%
3 90 0,99 1,27 1,50 0,28 2,86 42,026 230 18,27%
4 85 1 1,35 1,42 0,35 3,57 49,614 230 21,57%
5 80 1,01 1,41 1,33 0,4 4,08 53,366 230 23,20%
6 75 1,01 1,46 1,25 0,45 4,59 56,285 230 24,47%
7 70 1,02 1,52 1,17 0,5 5,10 58,370 230 25,38%
8 65 1,02 1,56 1,08 0,54 5,51 58,536 230 25,45%
9 60 1,03 1,62 1,00 0,59 6,02 59,037 230 25,67%
10 55 1,03 1,68 0,92 0,65 6,63 59,620 230 25,92%
11 50 1,04 1,71 0,83 0,67 6,83 55,868 230 24,29%
12 45 1,04 1,74 0,75 0,7 7,14 52,533 230 22,84%
13 40 1,04 1,77 0,67 0,73 7,45 48,697 230 21,17%
14 35 1,05 1,81 0,58 0,76 7,75 44,361 230 19,29%
15 30 1,05 1,83 0,50 0,78 7,96 39,024 230 16,97%
16 25 1,05 1,85 0,42 0,8 8,16 33,354 230 14,50%
17 20 1,05 1,85 0,33 0,8 8,16 26,683 230 11,60%
18 15 1,06 1,86 0,25 0,8 8,16 20,012 230 8,70%
19 10 1,06 1,9 0,17 0,84 8,57 14,009 230 6,09%
Untuk nilai seluruh data dapat dilihat pada table berikut :

No rpm W (g) t (d) V(l) Q (m3/s) x 10-3 H venturi


(mmHg)
1 1000 300 19,31 30 1,554 12
2 1250 500 13,72 30 2,187 23
3 1500 650 10,35 30 2,899 35
4 1750 1000 8,43 30 3,559 47
5 2000 1300 6,69 30 4,484 61
6 2250 1650 4,22 20 4,739 81
7 2500 2050 1,86 10 5,376 102

direct indirect
Pressure head(m) Pressure (mmHg)
No
HS (m) HD(m) H1 h2 h3 h4 h5
1 1,2 0 44 74 101 118 137
2 1,8 0 89 131 159 183 197
3 2,5 0,5 101 128 207 241 263
4 3,5 1 146 233 320 368 392
5 4,5 2 207 300 411 500 531
6 - 2,5 275 400 557 680 705
7 - 3 376 499 694 770 794

6. DATA HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 6.1 Perhitungan secara langsung


No Rpm Q . 10-3 Total Hydrolik No 
m3/s head(H) power Kwatt Np pompa
(Nh) kwatt
M %
kwatt
1 1000 1,554 1,2415 19,078 61,6068 61,5068 31,02
2 1250 2,187 1,9019 40,804 128,3475 128,2475 31,82
3 1500 2,899 3,1790 90,408 200,2221 200,1221 45,18
4 1750 3,559 4,7698 166,532 359,373 359,273 46,35
5 2000 4,484 6,9283 304,762 533,9256 533,8256 57,09

Tabel 6.2 Perhitungan secara tak langsung


No Rpm Hydrolik 
Total
Q . 10-3 power No Np
head(H) pompa
m3/s (Nh) Kwatt kwatt
m %
kwatt
1 1000 1,554 2,3320 35,551 61,6068 61,5068 57,80
2 1250 2,187 3,7055 79,499 128,3475 128,2475 61,99
3 1500 2,899 4,7654 135,524 200,2221 200,1221 67,72
4 1750 3,559 7,0486 246,093 359,373 359,273 68,50
5 2000 4,484 9,7271 427,876 533,9256 533,8256 81,15
6 2250 4,739 12,8264 596,294 762,3842 762,2842 78,23
7 2500 5,376 15,3576 809,998 1052,4495 1052,3495 76,97

Tabel 6.3 Hasil perhitungan H venturi teori dan praktek

H total (m) ΔH venturi (m)

No rpm Q .10-3 m3/s Direct indirect VHC teori praktek


1 1000 1,554 1,2415 2,3320 0,0514 -0,0831 0,1512
2 1250 2,187 1,9019 3,7055 0,1019 -0,1646 0,2898
3 1500 2,899 3,1790 4,7654 0,1790 -0,2893 0,441
4 1750 3,559 4,7698 7,0486 0,2698 -0,436 0,5922
5 2000 4,484 6,9283 9,7271 0,4283 -0,6921 0,7686
6 2250 4,739 - 12,8264 0,4784 -0,7731 1,0206
7 2500 5,376 - 15,3576 0,6156 -0,9948 1,2852

7. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan data pada percobaan pompa sentrifugal diperoleh tabel
6.1, 6.2, dan tabel 6.3. Dari data tersebut diperoleh beberapa grafik antara lain:

a. Grafik 7.1 hubungan antara Q vs η direct dan indirect


Grafik 7.1 Hubungan Antara Q vs η

90

80

70

60

50
η (% )

40

30

20

10

0
0 1 2 3 4 5 6
Q x 10 -3( m3/s )

η % direct η % indirect Poly. (η % direct) Poly. (η % indirect)

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa semakin meningkat nilai Q,


maka nilai efisiensi pompa (η dalam % ) pun semakin meningkat.
Perbandingan itu terjadi baik secara direct maupun secara indirect. Pada
perhitungan efisiensi pompa secara indirect pada grafik diatas diperoleh nilai
Q dan nilai efisiensi yang semakin meningkat sampai akhirnya mencapai titik
maximum dan nilai efisiensi kembali menurun. Nilai efisiensi maksimum
tercapai pada Q = 4,484 m3/s atau pada 2000 rpm.

b. Grafik 7.2 hubungan antara Q vs Nh, No, Np direct dan indirect


Grafik 7.2 hubungan Antara Q vs Nh, No, Np
1200

1000
Nh, No, Np (kwatt)

800

600

400

200

0
0 1 2 3 4 5 6
Q x 10 -3(m3/s)
Nh direct No Np Nh indirect

Pada grafik 7.2 menunjukkan Q (m3/s) dengan daya pompa dimana dapat
terlihat bahwa semakin tinggi nilai Q maka daya pompa juga semakin tinggi
baik No, Np dan Nh ( direct dan indirect). Hal ini berarti hubungan antara
keduanya berbanding lurus.

c. Grafik 7.3 hubungan antara Q vs  H total untuk direct dan indirect


Grafik 7.3 Hubungan Antara Q vs ?H total

20

15
?H total & VHC (m)

10

0
0 1 2 3 4 5 6
Q x 10 -3(m3/s)

AH total direct AH total indirect

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa semakin besar Q maka nilai  H total
direct dan indirect semakin meningkat. Berarti semakin besar kecepatan
putaran maka total head yang dihitung secara direct dan indirect pun semakin
besar pula.  H total secara direct pada 2000 rpm dengan  H total sebesar
6,9283 m. Sedang pada  H total secara indirect pada 2000 rpm nilai  H
total sebesar 9,7271 m

d. Grafik 7.4 hubungan antara Q vs VHC


Grafik 7.4 Hubungan Antara Q vs VHC

0.8

0.6
VHC (m)

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6
-3 3
Q x 10 (m /s)
VHC

Pada grafik diatas menunjukkan nilai VHC pada masing-masing


keadaan. Pada setiap keadaan menunjukkan hubungan yang sama yaitu
semakin besar nilai Q maka nilai VHC-nya pun meningkat begitupun
sebaliknya. Adapun nilai VHC pada masing-masing keadaan sebagai berikut:
0,0154 m, 0,1019 m, 0,1790 m, 0,2698 m, 0,436 m, 0,4283 m, 0,4784 m,
0,6156m.

e. Grafik 7.5 hubungan antara Q vs  H venturi secara teori dan praktek.


Grafik 7.5 Hubungan Antara Q vs AH venturi

1.5
AH venturi (m)

0.5

0
0 1 2 3 4 5 6
Q x 10-3(m3/s)
AH vent praktek AH vent teori

Pada grafik diatas menunjukkan hubungan antara Q vs  Hventuri. Dari


grafik tersebut terlihat nilai  Hventuri teori dan  Hventuri praktek yang
berbeda. Pada praktek semakin besar nilai Q maka semakin besar pula nilai
 Hventuri. Pada teori juga menunjukkan perbandingan lurus, namun dari grafik
tersebut terlihat penyimpangan pada Q=4,484 m3/s yaitu pada kecepatan
putaran 2000 rpm. Penyimpangan tersebut mungkin terjadi karena
pengambilan data pada keadaan tersebut yang kurang teliti.

8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh :
 Pompa sentrifugal bekerja dengan mengubah energi dalam fluida berupa
energi kecepatan menjadi energi berupa tekanan yang mengakibatkan
pertambahan head tekanan dengan adanya gaya sentrifugal atas bantuan
kipas yang ada dalam rumah pompa.
 Semakin besar efisiensi pompa maka nilai Q semakin besar atau semakin
tinggi kecepatan putaran pompa maka nilai efisiensi pompa pun semakin
besar.
  pompa secara direct dengan kecepatan putaran 1000 rpm hingga 2500
rpm adalah 31,02 % sampai 57,09 %
  pompa secara indirect pada kecepatan 1000 rpm hingga 2500 rpm adalah
57,80 % sampai 80,15 %.

9. DAFTAR PUSTAKA

 Abduh, Muhammad. 2002. Karakteristik Pompa sentrifugal. Makassar :


Jurusan Teknik Kimia politeknik Negeri Ujung Pandang
 __________.Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Ujung pandang : Jurusan
Teknik kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang
10.LAMPIRAN
PERHITUNGAN

1. Penentuan head total ( H total )


Untuk kecepatan 1500 rpm
a) Metode langsung
∆H = [ HD – (HS) ] + VHC
= [ 0,5-(-2,5)]m + Q2 × 2,13.104
= 3 m+ [(2,899.10-3)2 x 2,13.104]
= 3 m + 0,179 m
= 3,179 m
b) Metode tidak langsung
pHg  pair
∆H = pair
(h1-(-h5))+ VHC

(13600  1000)kg/m3
= (0,101-(-0,263)) m+Q2
1000kg/m3

2,13.104)
= (12,6 x 0,364) + [(2,899.10-3)2 (2,13.104)]
= 4,5864 + 0,179
= 4,7654 m
2. Penentuan daya hidrolik
Untuk kecepatan 1500 rpm
a) Metode langsung
NH = ρ .Q .g (∆H)
= 1000 kg/m3. 2,899.10-3 m3/s. 9,81 m/s2 ( 3,179 m )
= 90,4085 Kwatt
b) Metode tidak langsung
NH = ρ .Q .g (∆H)
= 1000 kg/m3. 2,899.10-3 m3/s. 9,81 m/s2 ( 4,7654 )
= 135,5244 kwatt
3. Penentuan daya motor
Untuk kecepatan 1500 rpm
a) Metode langsung
2. .Nm
No = W. g. l
60
2x3,14x1500rpm
= 0,65 kg x 9,81 m/s2 x 0,2 m x
60
= 200,2221 kwatt

b) Metode tidak langsung


2. .Nm
No = W. g. l
60
2x3,14x1500rpm
= 0,65 kg x 9,81 m/s2 x 0,2 m x
60
= 200,2221 kwatt

4. Penentuan daya pompa


Untuk kecepatan 1500 rpm
a) Metode langsung
Nilai Nloss berada antara 0,1 sampai 0,15 kwatt dari N0
Np = N0 - Nloss
= 200,2221 kwatt – 0,1 kwatt
= 200,1221 kwatt
b) Metode tidak langsung
Nilai Nloss berada antara 0,1 sampai 0,15 kwatt dari N0
Np = N0 - Nloss
= 200,2221 kwatt – 0,1 kwatt
= 200,1221 kwatt
5. Penentuan efisiensi pompa
Untuk kecepatan 1500 rpm
a) Metode langsung
Nh
η (%) = Np x 100%

90,4085
= 200,1221 x 100%

= 45,177%
b) Metode tidak langsung
Nh
η (%) = Np x 100%

135,5244
= 200,1221 x 100%

= 67,72%
6. Penentuan H venturi (m)
Untuk kecepatan 1500 rpm
a) Secara teori
Dik : d1 = 38 mm = 0,038 m
d2 = 32,5 mm = 0,0325 m
Q2  1 1 
Rumus : H venturi   2  2 
2.g  a1 a2 

Peny : a1 = x d 12
4
= x  3,8x10   1,134.10 m
π 2 2 -3 2

4

a2 = x d 22
4
= x  3,25x10   8,296.10 m
π 2 2 -4 2

H venturi 
 2,899.10-3  
2
1

1 

 1,134.10  8,296.10-4  2
2 x 9,81  - 3 2 

= - 0,2893 m
b) Secara praktek
Dik : H venturi  35 mmHg  0,035 mHg
Hg - H 2 O
Peny : H venturi  H
Hg
(13600  1000)kg/m3
H venturi  x 0,035 m
1000kg/m3

= 0,441 m
7. Penentuan VHC (m)
Untuk kecepatan 1500 rpm
VHC = Q2 x 2,13.104
= ( 2,899.10-3)2 x 2,13.104
= 0,1790 m
Dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan untuk data yang lain
seperti yang ditunjukkan pada table perhitungan.

Anda mungkin juga menyukai