JUDUL TUGAS
NAMA: NIM:
KELOMPOK:
TGL DD/MM/2023 DD/MM/2023 DD/MM/2023
PARAF
Page 1 of 2
Page 1 of 2
A. PENDAHULUAN
Secara ril, tidak ada satu proses yang ideal, dan mengalami kerugian
pemakaian energi. Salah kerugian yang terjadi adalah panas yang hilang terbawa
oleh gas buang (flue gas) pembakaran. Kehilangan panas yang disebabkan oleh
terbawa gas buang diperkirakan sebesar lebih kurang 40 – 60% dari energi masuk.
Salah langkah untuk memanfaatkan panas yang hilang akibat terbawa oleh
gas buang adalah memasangkan recuperator yang digunakan sebagai preheater
udara pembakaran. Selain itu, gas buang tersebut juga dapat digunakan untuk
menghasilkan steam pada tekanan rendah, air panas, atau sebagai pemanas
ruangan. Untuk mempelajari proses optimasi, maka perlu dilakukan simulasi
system gas turbine agar diperoleh kondisi optimal.
B. RUMUSAN MASALAH
Sistem gas turbin ini menghasilkan net energi sebesar 1MW. Net energi
tersebut adalah selisih dari energi yang dihasilkan oleh turbin terhadap energi
yang diperlukan oleh kompresor.
2
Hilang panas yang terbawa oleh gas buang akan dimanfaatkan untuk
membangkitkan steam sebagai pemutar steam turbine untuk menghasilkan
generator listrik. Simulasi juga akan dilakukan dengan memperhitungkan
parameter pada sistem turbin gas. Pada dasarnya parameter tekanan bahan bakar,
kelembaban udara, suhu udara dan kenaikan temperatur preheater akan
berpengaruh.
Bahan bakar yang berfasa gas, pada temperatur 30oC dan tekanan 10 bar
akan dicampurkan dengan udara untuk dibakar di dalam Combustor. Udara
dikompresi sampai tekanan 10 bar terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan
udara. Energi dari hasil pembakaran dan tekanannya akan digunakan untuk
menggerakkan gas turbine. Sisa panas dari gas turbine yang tidak terkonversi,
akan dimanfaatkan kembali untuk pemanasan (pre-heater) awal untuk campuran
Bahan bakar Gas dan udara bertekanan dengan menggunakan preheater. Panas
yang keluar setelah preheater masih tinggi, sehingga panas dari preheater
dimanfaatkan kembali untuk memanaskan bolier pada steam cycle. Pada proses
ini akan dikaji, Pengaruh tekanan bahan bakar pada rentang 5-20bar , Pengaruh
kelembapan udara pada rentang 30-80%, Pengaruh temperatur udara pada rentang
22-36oC, dan Pengaruh dari kenaikan temperatur udara pada preheater pada
rentang 10-100oC terhadap
Maka perlu dikaji dengan simulasi hysis seberapa jauh pengaruh pada
,parameter diatas dan juga bisa mendapatkan kondisi optimal.
3
C. STRATEGI PENYELESAIAN
Mulai
Selesai
4
1. Penyelesaian Simulasi Proses.
D. PENDEKATAN SIMULASI
1. Kelembaban udara.
2. Reaksi pembakaran
E. PEMBAHASAN
6
Gambar 3. Rangkaian peralatan Steam Cycle
7
Gambar 4. Efek tekanan terhadap q-boiler dan massa steam
8
Dari hasil simulasi, pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa semakin besar
tekanan udara bahan bakar mengakibatkan energy boiler yang dihasilkan semakin
kecil. Hal ini disebabkan udara yang dimasukkan kedalam system pembakaran
lebih banyak sehingga energy banyak yang terlepas melalui flue gas ( gas buang).
Meningkatkan tekanan akan memperbesar laju alir udara yang masuk ke furnace ,
jika laju alir massa yang masuk ke furnace besar maka panas akan lebih besar
terlepas. Panas merupakan fungsi massa.
9
c. Analisa Efek Temperatur Udara
Jika udara yang dipanaskan semakin tinggi suhunya maka panas yang
dimasukkan ke boiler akan semakin besar. System pembakaran merupakan reaksi
eksotermis jika dilakukan pada temperature tinggi akan menghemat pemakaian
bahan bakar. Dengan jumlah bahan bakar yang sama akan menyebabkan panas
yang dihasilkan akan lebih besar, karena adanya penambahan energy dari penasan
awal udara yang masuk ke dalam furnace.
10
menyebabkan panas akan terbawa keluar ke flue gas, sehingga banyak energy
yang terbuang ke lingkungan Dengan laju masa yang sama pada flue gas .
F. SIMPULAN
Dari hasil simulasi menunjukan bahwa tekanan bahan bakar, suhu udara
pembakaran, kenaikan suhu preheater dan realative humidity sangat
mempengaruhi energy yang dihasilkan oleh gas turbin. Tekanan bahan bakar yang
terlalu besar akan mengurangi energy yang dihasilkan. Hal ini juga sama dengan
kenaikan suhu preheater yang besar akan menyebabkan energy yang hilang
semakin besar. Tetapi dengan kenaikan suhu udara pembakaran dan relative
humidity akan meningkatkan energy yang masuk ke boiler.
H. DAFTAR PUSTAKA
Sansaniwal S.K., Rosen M.A., Tyagi S.K. Global challenges in the sustainable
development of biomass gasification: An overview // Renew. Sustain.
Energy Rev. Elsevier Ltd, 2017. Vol. 80, № March 2016. P. 23–43.
11