Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS

PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES


TEKNIK KIMIA

JUDUL TUGAS

NAMA: NIM:
KELOMPOK:
TGL DD/MM/2023 DD/MM/2023 DD/MM/2023

PARAF

DIKUMPULKAN REVISI PENGUMPULAN REVISI

JURUSAN TEKNIK KIMIA – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023

Page 1 of 2
Page 1 of 2
A. PENDAHULUAN

Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai


fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas
energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan
yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang
paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan
turbin gas.

Pada prinsipnya Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk


udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan
udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara
bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan
proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.

Secara ril, tidak ada satu proses yang ideal, dan mengalami kerugian
pemakaian energi. Salah kerugian yang terjadi adalah panas yang hilang terbawa
oleh gas buang (flue gas) pembakaran. Kehilangan panas yang disebabkan oleh
terbawa gas buang diperkirakan sebesar lebih kurang 40 – 60% dari energi masuk.

Salah langkah untuk memanfaatkan panas yang hilang akibat terbawa oleh
gas buang adalah memasangkan recuperator yang digunakan sebagai preheater
udara pembakaran. Selain itu, gas buang tersebut juga dapat digunakan untuk
menghasilkan steam pada tekanan rendah, air panas, atau sebagai pemanas
ruangan. Untuk mempelajari proses optimasi, maka perlu dilakukan simulasi
system gas turbine agar diperoleh kondisi optimal.

B. RUMUSAN MASALAH

Sistem gas turbin ini menghasilkan net energi sebesar 1MW. Net energi
tersebut adalah selisih dari energi yang dihasilkan oleh turbin terhadap energi
yang diperlukan oleh kompresor.
2
Hilang panas yang terbawa oleh gas buang akan dimanfaatkan untuk
membangkitkan steam sebagai pemutar steam turbine untuk menghasilkan
generator listrik. Simulasi juga akan dilakukan dengan memperhitungkan
parameter pada sistem turbin gas. Pada dasarnya parameter tekanan bahan bakar,
kelembaban udara, suhu udara dan kenaikan temperatur preheater akan
berpengaruh.

Bahan bakar yang berfasa gas, pada temperatur 30oC dan tekanan 10 bar
akan dicampurkan dengan udara untuk dibakar di dalam Combustor. Udara
dikompresi sampai tekanan 10 bar terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan
udara. Energi dari hasil pembakaran dan tekanannya akan digunakan untuk
menggerakkan gas turbine. Sisa panas dari gas turbine yang tidak terkonversi,
akan dimanfaatkan kembali untuk pemanasan (pre-heater) awal untuk campuran
Bahan bakar Gas dan udara bertekanan dengan menggunakan preheater. Panas
yang keluar setelah preheater masih tinggi, sehingga panas dari preheater
dimanfaatkan kembali untuk memanaskan bolier pada steam cycle. Pada proses
ini akan dikaji, Pengaruh tekanan bahan bakar pada rentang 5-20bar , Pengaruh
kelembapan udara pada rentang 30-80%, Pengaruh temperatur udara pada rentang
22-36oC, dan Pengaruh dari kenaikan temperatur udara pada preheater pada
rentang 10-100oC terhadap

1. Spesifik konsumsi boiler (kW/ton-steam)

2. Spesifik power turbin (kW/ton-steam)

3. Spesifik kebutuhan energi pompa (kW/ton-steam)

Maka perlu dikaji dengan simulasi hysis seberapa jauh pengaruh pada
,parameter diatas dan juga bisa mendapatkan kondisi optimal.

3
C. STRATEGI PENYELESAIAN

Dalam penyelesaian simulasi Gas Turbine, akan dilakukan beberapa


tahapan untuk sebagai bentuk dari strategi penyelesaian simulasi ini. Algoritma
penyelesaian simulasi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Mulai

Studi Literatur dan


Pengumpulan data

Penyusunan Konfigurasi Penentuan kondisi operasi


peralatan proses

Menyesuaikan kondisi flue gas yang


diinginkan

Variasi berbagai kondisi


operasi Gas turbine

Analisa Hasil simulasi

Selesai

Gambar 1. Algoritma penyelesaian masalah perancangan Gas turbine dan Steam


cycle

4
1. Penyelesaian Simulasi Proses.

Proses penyelesaian masalah dengan simulasi adalah dengan menyusun


model peralatan proses yang digunakan, menentukan kondisi operasi yang
digunakan.

2. Pemilihan model termodinamika (fluid packages)

Agar program simulasi dapat berjalan dan mendekati kondisi lapangan


harus dilakukan pemilihan model termodinamika secara baik. Model
Thermodinamika yang akan dipilih adalah metode NBS Steam untuk menangani
steam cycle, SRK dan PRSV untuk menangani bahan bakar juga sesuai dengan
komponen-komponen yang terlibat dan kondisi operasi.

3. Evaluasi parameter terhadap proses

Evaluasi dilakukan dengan memasukkan atau menganti variable kondisi


operasi untuk dievaluasi hasil simulasinya.

D. PENDEKATAN SIMULASI

Simulasi proses Gas Turbine dilakukan dengan menggunakan perangkat


lunak Hysys. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam simulasi ini, yaitu:

1. Kelembaban udara.

Pada simulasi ini, kelembaban udara akan diatur dengan menggunakan


toolsaturate link. Tool tersebut memiliki menu bar humidity indicator yang dapat
digunakan untuk mengatur kelembapan.

2. Reaksi pembakaran

Reaksi pembakaran diasumsikan terjadi pembakaran sempurna, sehingga


reaktor yang digunakan dalam Combuster adalah reaktor Gibbs.

3. Kebutuhan udara dan bahan bakar

Kebutuhan bahan bakar untuk menghasilkan net energi sebesar 1000 KW


dihitung secara iterasi dengan menggunakan tool adjust pada hysys. Kebutuhan
5
bahan bakar tersebut dibatasi dengan mengiterasi kebutuhan udara agar
temperatur hasil pembakaran sebesar 1050oC. Iterasi kebutuhan udara juga
dilakukan dengan menggunakan tool adjust.

4. Sistem steam turbin

Sistem steam turbin akan dikonversi terlebih dahulu menjadi templete


sebelum digunakan ke dalam proses simulasi. Sistem tersebut digunakan dalam
simulasi sistem turbin gas dengan menggunakan tool coloumtemplete pada hysys.

5. Temperatur dan kebutuhan steam

Temperatur steam akan dihitung secara iterasi. Iterasi tersebut dilakukan


agar diperoleh temperatur steam yang menyebabkan fraksi vapor keluaran turbin
sebesar95%. Kebutuhan steam juga dihitung secara iterasi agar diperoleh nilai
panas untuk membangkitkan steam pada temperatur yang diinginkan sama dengan
panas yang dilepaskan oleh pendinginan gas buang.

E. PEMBAHASAN

Secara keseluruhan rangkaian peralatan Gas Turbine seperti pada gambar


3.

Gambar 2. Rangkaian peralatan Gas Turbine

6
Gambar 3. Rangkaian peralatan Steam Cycle

Simulasi sistem steam turbin dilakukan dengan mengiterasi temperatur


steam yang menghasilkan fraksi vapor untuk keluaran steam pada tekanan 1,893
bar sebesar 1.000 Dari hasil simulasi diperoleh hasil berikut ini:

a. Analisa Efek Tekanan pada Bahan bakar Gas

7
Gambar 4. Efek tekanan terhadap q-boiler dan massa steam

8
Dari hasil simulasi, pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa semakin besar
tekanan udara bahan bakar mengakibatkan energy boiler yang dihasilkan semakin
kecil. Hal ini disebabkan udara yang dimasukkan kedalam system pembakaran
lebih banyak sehingga energy banyak yang terlepas melalui flue gas ( gas buang).
Meningkatkan tekanan akan memperbesar laju alir udara yang masuk ke furnace ,
jika laju alir massa yang masuk ke furnace besar maka panas akan lebih besar
terlepas. Panas merupakan fungsi massa.

b. Analisa Efek Relative Humidity

Gambar 5. Efek relative humidity terhadap q-turbin dan massa steam

Dari hasil simulasi pengaruh relative humidity terhadap energi yang


dihasilkan oleh steam turbin adalah semakin tinggi relative humidity semakin
besar panas yang dihasilkan oleh turbin. Dengan meningkatnya relative humidity
energy yang dibawa oleh gas akan semakin besar karena ( Q=M.Cp ∆T). Energy
akan berbanding lurus dengan massa yang mengalir. Selain itu, udara berlebih
juga digunakan untuk menurunkan temperatur keluaran combustor. Ketika
relative humidity semakin meningkat, kebutuhan udara tersebut akan semakin
berkurang karena kapasitas panas udara semakin meningkat dengan adanya
tambahan H2O diudara. Kenaikan kapasitas panas tersebut akan menyebabkan
temperatur keluaran turbin akan terjadi peningkatan.

9
c. Analisa Efek Temperatur Udara

Gambar 6. Efek temperatur udara terhadap q-boiler dan massa steam

Jika udara yang dipanaskan semakin tinggi suhunya maka panas yang
dimasukkan ke boiler akan semakin besar. System pembakaran merupakan reaksi
eksotermis jika dilakukan pada temperature tinggi akan menghemat pemakaian
bahan bakar. Dengan jumlah bahan bakar yang sama akan menyebabkan panas
yang dihasilkan akan lebih besar, karena adanya penambahan energy dari penasan
awal udara yang masuk ke dalam furnace.

d. Analisa Efek Preheater

Gambar 7. Efek preheater terhadap q-pompa dan massa steam

Gambar 7 menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan tempatur umpan


maka semakin rendah panas yang dapat dimanfaatkan pada boiler. Ini artinya
bahwa panas yang hilang bersama flue gas akan semakin banyak ketika kenaikan
temperatur umpan semakin tinggi. Jika suhu preheater dinaikkan akan

10
menyebabkan panas akan terbawa keluar ke flue gas, sehingga banyak energy
yang terbuang ke lingkungan Dengan laju masa yang sama pada flue gas .

F. SIMPULAN

Dari hasil simulasi menunjukan bahwa tekanan bahan bakar, suhu udara
pembakaran, kenaikan suhu preheater dan realative humidity sangat
mempengaruhi energy yang dihasilkan oleh gas turbin. Tekanan bahan bakar yang
terlalu besar akan mengurangi energy yang dihasilkan. Hal ini juga sama dengan
kenaikan suhu preheater yang besar akan menyebabkan energy yang hilang
semakin besar. Tetapi dengan kenaikan suhu udara pembakaran dan relative
humidity akan meningkatkan energy yang masuk ke boiler.

H. DAFTAR PUSTAKA

Aydin E.S., Yucel O., Sadikoglu H. Numerical and experimental investigation of


hydrogen-rich syngas production via biomass gasification // Int. J. Hydrogen
Energy. Elsevier Ltd, 2018. Vol. 43, № 2. P. 1105–1115

Sansaniwal S.K., Rosen M.A., Tyagi S.K. Global challenges in the sustainable
development of biomass gasification: An overview // Renew. Sustain.
Energy Rev. Elsevier Ltd, 2017. Vol. 80, № March 2016. P. 23–43.

11

Anda mungkin juga menyukai