Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS TERMODINAMIKA PENGGUNAAN TURBIN GAS

AERODERIVATIVE PENGGERAK KOMPRESOR GAS ALAM


**)
Wibowo Paryatmo*), Adi sopriadi
*) Dosen Teknik Mesin FTUP
**) Alumni Jurusan Teknik Mesin FTUP

ABSTRAK
Laporan ini adalah menganalisis secara termodinamika pengunaan turbin gas aeroderivative
untuk penggerak kompresor gas alam. Turbin gas aeroderivative banyak digunakan di industri
karena mempunyai banyak keunggulan. Untuk mengetahui keunggulannya maka akan
dibandingkan dengan turbin gas heavy industry.
Dalam proses analisis dilakukan dasar perhitungan termodinamika turbin gas berdasarkan
siklus Brayton. Untuk menghitung daya kompresor gas alam yang harus digerakkan oleh turbin dan
juga menghitung kinerja turbin gas aeroderivative dan turbin gas heavy industry yang berdasarkan
pada nilai pemakaian bahan bakar spesifik, laju
kalor, efisiensi termal, kerja netto dan perbandingan kerja. Termasuk menganalisa bagaimana
keunggulan turbin gas aeroderivative terhadap turbin gas heavy industry berdasarkan pada bobot,
kemudahan perawatan dan pengoperasiannya.
Berdasarkan dari hasil perhitungan termodinamika dapat ditunjukan bahwa turbin gas
aeroderivative memiliki berat dan ukuran yang lebih kecil dengan efisiensi yang bersaing, waktu
perawatan yang singkat, keunggulan dalam pengoperasian serta memiliki kinerja yang lebih baik
sehingga baik untuk digunakan untuk penggerak kompresor gas alam.
Kata kunci : turbin gas aeroderivative, turbin gas heavy industry dan kompresor gas alam.

I PENDAHULUAN aeroderivative untuk penggerak kompresor


gas alam dan sebagai pembanding adalah
1.1 Latar Belakang
turbin gas heavy industry.
Turbin gas aeroderivative adalah turbin gas Diharapkan laporan ini akan dapat melihat
untuk pesawat terbang yang diturun-kan kelebihan penggunaan turbin gas
menjadi turbin gas industri setelah melalui aeroderivative dibandingkan turbin gas heavy
perkembangan yang progressive. Pada awal industry secara termodinamika maupun
perkembangannya turbin gas aeroderivative kriteria lainnya sehingga dapat dibuktikan
yang berbasis pada turbin gas pesawat bahwa turbin gas aeoderivative lebih baik
terbang mengutamakan bobot, ukuran, untuk digunakan sebagai penggerak
kehandalan dan kemudah-an dalam kompresor gas alam.
perawatan namun berbeda dengan turbin gas
heavy industry yang mengutamakan efisiensi 1.2 Tujuan penelitian.
termal yang baik karena bekerja secara
Tujuan dari penelitian ini adalah:
stasioner. Berdasarkan pada basis rancangan
1. Mengetahui efisiensi termal optimum
tersebut, Turbin gas aeroderivative lebih baik
2. Mengetahui kerja netto optimum
untuk pengoperasian dilokasi daerah terpencil
3. Mengetahui perbandingan kerja
atau daerah yang tidak mudah dijangkau
4. Menganalisa penggunaan turbin gas
seperti untuk Pipelines dan Off-shore Platform.
aeroderivative dibandingkan dengan
Keunggulan berdasarkan hanya pada basis
turbin gas heavy industry.
rancangan tidak akan cukup untuk menjadi
alasan dalam penggunaan turbin gas. Akan
tetapi, Perlu juga mengetahui bagaimana
1.3 Batasan Masalah
dengan kinerja yang dihasilkan pada turbin
gas tersebut. Untuk itu penulis akan Dalam penelitian ini, permasalahan
menganalisa secara perhitungan dibatasi hanya pada :
termodinamika pengunaan turbin gas 1. Karakteristik turbin gas aeroderiva-tive.

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 59


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
2. Perhitungan termodinamika turbin gas yang berotasi untuk menghasilkan daya poros,
aeroderivative dan heavy industry. gaya dorong atau kombinasi keduanya.
3. Analisa termodinamika keunggulan Sistem Turbin gas mempunyai kom-ponen
penggunaan turbin gas aeroderiva-tive utama yang terdiri dari kompresor, ruang
terhadap penggunaan turbin gas heavy bakar dan turbin gas. Dimana semua
industry. komponen bekerja secara simultan dalam
sistem.
1.4 Metode Penelitian.
2.2 Siklus Termodinamika Turbin Gas
Metode yang dilakukan dalam proses
analisa ini adalah: Siklus dasar turbin gas disebut siklus
1. Pengumpulan data, terdiri atas: brayton pada Gambar 1, sesuai dengan nama
a. Studi pustaka penemu siklus tersebut yaitu seorang insinyur
Studi pustaka ini dilakukan untuk dari Boston, George Brayton, yang
menggumpulkan data-data ten-tang memperkenalkan siklus ini untuk pertama kali
turbin gas secara umum, turbin gas pada abad ke-19. Siklus ini terdiri dari satu
aeroderivative, turbin gas heavy proses kompresi isentropis yang diikuti oleh
industry, ruang bakar, kompresor dan proses penambahan panas pada tekan-an
menentukan persamaan-persamaan konstan, kemudian proses ekspansi isentropis
yang digunakan dalam perhitungan dan diakhiri dengan proses pelepasan panas
termodinamika turbin gas. pada tekanan konstan.
b. Interaksi
Dengan melakukan interaksi dengan
orang-orang yang ahli atau orang-
orang mempunyai hubungan
pekerjaan pada turbin gas.
2. Menghitung dan menganalisa data.
Dilakukan perhitungan dan analisa
terhadap data-data yang diperoleh Gambar 1. Siklus termodinamika turbin gas
sehingga didapatkan hasil per-hitungan
yang tepat dan dapat dipertanggung 2.3 Siklus Terbuka Turbin Gas.
jawabkan sebagai bahan untuk Berdasarkan siklus aliran kerja, sistem
kesimpulan. turbin gas terbagi menjadi dua siklus yaitu
siklus tertutup. Dengan perbedaan, pada
II TINJAUAN PUSTAKA siklus terbuka sisa fluida kerja langsung
2.1 Gambaran Umum Turbin Gas dibuang ke atmosfer sedangkan untuk siklus
tertutup sisa fluida kerja didinginkan terlebih
Kulit Turbin gas adalah suatu peng-gerak dahulu kemudian disirkulasikan lagi ke
mula yang memanfaatkan gas panas dan kompresor untuk memperkecil kerja
bertekanan sebagai fluida kerja. Didalam kompresor.
turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi Pada Gambar 1. Siklus termodinamika
energi mekanik berupa putaran yang turbin gas diperlihatkan skema turbin gas
menggerakkan roda turbin sehingga siklus terbuka dimana cara kerja dari sistem
menghasilkan daya. Bagian turbin yang tersebut adalah sebagai berikut :
berputar disebut rotor atau roda turbin dan 1. Pertama mesin dijalankan meng-gunakan
bagian turbin yang diam disebut stator atau alat bantu atau motor, kemudian udara
rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang atmosfir diisap oleh kompresor dan
menggerakkan beban (generator listrik, dikompresikan di-mana tekanan udara
pompa, kompresor atau yang lainnya). naik hingga pada harga tertentu.
Turbin gas pembakaran dalam termasuk 2. Udara bertekanan tersebut dialirkan ke
dalam mesin rotasi. Contoh pemakaian yang ruang bakar dimana bahan bakar gas
telah dikenal luas adalah pada mesin pesawat diinjeksikan kedalam arus udara sehingga
dengan prinsip kerja dasarnya adalah terbakar.
pembakar-an bahan bakar dengan udara yang 3. Gas hasil pembakaran yang ber-
bertekanan. Gas hasil pembakaran ter-sebut temperatur tinggi tersebut diekspan-sikan
mempunyai temperatur tinggi lalu ke dalam turbin untuk meng-hasilkan
diekspansikan melalui rangkaian sudu turbin kerja berguna. Daya yang dihasilkan
turbin digunakan untuk menggerakkan

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 60


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
kompresor sedang-kan sisanya 2 – 3 : Proses pemasukan kalor
dimanfaatkan oleh peralatan lain. 3 – 4s : Ekspansi isentropis
4. Gas yang telah diekspansikan ke turbin 3 – 4 : Proses ekspansi aktual
selanjutnya dibuang ke at-mosfir melalui 4 – 1 : Proses pembuangan kalor
saluran pembuangan.
Penyimpangan dari proses ideal ( proses
5. Dikatakan siklus terbuka karena udara
aktual ) terjadi antara lain :
secara terus-menerus diisap dari atmosfir
1. Penekanan udara dalam kompresor tidak
oleh kompresor dan gas yang telah
dapat terjadi pada proses isen-tropis. Hal
diekspansikan ke turbin langsung dibuang
ini disebabkan adanya kerugian akibat
ke atmosfir.
gesekan, turbulensi.
6. Udara bertekanan tersebut dialirkan ke
2. Temperatur udara meninggalkan
ruang bakar dimana bahan bakar gas
kompresor lebih tinggi daripada
diinjeksikan kedalam arus udara sehingga
temperatur isentropis.
terbakar.
3. Massa udara yang mengalir sebagai
7. Gas hasil pembakaran yang ber-
udara kerja pada turbin berkurang karena
temperatur tinggi tersebut dieks-pansikan
sebagian digunakan untuk pendinginan
ke dalam turbin untuk menghasilkan kerja
4. Pada ruang bakar terjadi perubahan
berguna. Daya yang dihasilkan turbin
komposisi kimia dari udara masuk yang
digunakan untuk menggerakkan
disebabkan adanya bahan bakar yang
kompresor sedangkan sisanya
disemprotkan ke dalam ruang bakar.
dimanfaatkan oleh peralatan lain.
5. Terjadinya pembakaran yang tidak,
8. Gas yang telah diekspansikan ke turbin
berkurangnya tekanan fluida kerja yang
selanjutnya dibuang ke atmosfir melalui
melalui ruang bakar yang disebabkan
saluran pem-buangan.
gesekan.
9. Dikatakan siklus terbuka karena udara
6. Proses ekspansi yang terjadi dalam turbin
secara terus-menerus diisap dari atmosfir
tidak berjalan secara isentropis.
oleh kompresor dan gas yang telah
III. PERHITUNGAN TERMODINAMIKA
diekspansikan ke turbin langsung dibuang
ke atmosfir. 3.1 Skema Kerja Turbin Gas
Dalam perhitungan termodinamika turbin
2.4 Siklus Aktual Turbin Gas.
gas yang akan dilakukan dalam tulisan ini
Berdasarkan siklus termodinamika, siklus berdasarkan pada Gambar 3. Skema kerja
turbin gas terbagi menjadi dua bagian yaitu turbin gas.
siklus Ideal dan siklus aktual atau sebenarnya.
Dengan perbedaan, pada siklus Ideal tidak
terdapat perubahan energi kinetik, tidak
adanya penurunan tekanan pada ruang bakar
dan laju aliran massa konstan sepanjang
siklus sedangkan pada siklus aktual terdapat
penurunan tekanan fluida kerja pada ruang
bakar karena gesekan ruang bakar. Gambar 3. Skema Kerja Turbin Gas

3.2 Skema Perhitungan Turbin Gas.


Untuk menentukan kinerja dari suatu turbin
gas maka akan dihitung berdasar-kan
perhitungan termodinamika turbin gas dengan
menentukan nilai perban-dingan tekanan
kompresor, temperatur masuk turbin sehingga
akan diperoleh kerja netto turbin, efisiensi
termal, perbandingan kerja, konsumsi bahan
bakar spesifik dan jumlah kalor per satuan
daya seperti terlihat pada skema perhitungan
Gambar 2. Siklus aktual turbin gas termodinamika turbin gas di bawah ini
Gambar 2. Siklus aktual diatas memenu-hi (Gambar 4.).
proses sebagai berikut :
1 – 2s : Proses kompresi isentropis
1 – 2 : Proses kompresi actual

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 61


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
Data kompresor gas alam di bawah ini
diperoleh berdasarkan data lapangan dan
studi pustaka sedangkan untuk temperatur
diambil 27 derajat celcius atau sama dengan
300 Kelvin berdasar-kan temperatur setempat
yang berkisar 25-30 derajat celcius. Dengan
spesifikasi data sebagai berikut :
1. Tekanan gas masuk kompresor =
8722.175 kPa
2. Tekanan gas keluar kompresor = 17409
kPa
3. Temperatur gas masuk kompresor = 300
Gambar 4. Skema termodinamika turbin gas. K
4. Efisiensi kompresor = 90 %
3.3 Proses Termodinamika Turbin Gas 5. Laju massa aliran fluida kerja = 17.49
Sederhana Siklus Terbuka. kg/s
6. Eksponent adiabatic = 1.243
Analisa proses aktual dilakukan de-ngan 7. Panas spesifik gas = 1.531 kJ/kg.K
asumsi :
1. Proses kompresi dan proses ekspansi 4.1.2 Perhitungan Beban Kompresor Gas
yang terjadi tidak berjalan secara Alam.
isentropis.
2. Perubahan energi kinetik dan energi Berdasarkan data-data pada poin 4.1.1
potensial pada fluida kerja antara sisi Data kompresor gas alam maka diperoleh
masuk dan sisi keluar setiap komponen daya yang diperlukan untuk memutar
diabaikan. kompresor sebagai berikut :
3. Temperatur udara meninggalkan Dengan :
kompresor lebih tinggi dari pada T1 = 300 K
temperatur isentropis. P 17409
rpk = 2 =
4. Terdapat penurunan tekanan pada sisi P1 8722.175
masuk ruang bakar. k = 1.243
5. Terjadi perubahan panas spesifik dan
¾ Kerja spesifik kompresor (wKs) :
eksponen adiabatic ketika proses
pembakaran ⎡ k −1 ⎤
⎢⎛ P ⎞ k ⎥
Wks = CpTin ⎢⎜⎜ 2 ⎟⎟ − 1⎥
⎢⎝ P1 ⎠ ⎥
IV PERHITUNGAN DAN ANALISA. ⎣⎢ ⎦⎥
⎡ 1.243−1 ⎤
4.1 Perhitungan Beban ⎢⎛ 17409 ⎞ 1.243 ⎥
= 1.531x 300⎢⎜⎜ ⎟⎟ − 1⎥
⎢ ⎝ 8722.175 ⎠ ⎥
Menurut A Saad Michel, kompresor dan ⎣ ⎦
turbin dalam pembangkit turbin gas biasanya = 66.137 kJ/kg
dipasang pada poros yang sama, dan daya
¾ Kerja kompresor sebenarnya (wK) :
yang dibangkitkan oleh turbin sebagian besar
w ks
digunakan untuk menggerakkan kompresor ηs =
wk
sendiri dan beban lain seperti kompresor gas
w ks
alam dan generator listrik. Kebutuhan daya wk =
ηk
kompresor berkisar dari 40 hingga 80 persen
66.137
dari keluaran daya turbin dan sisanya =
0.90
merupakan keluaran daya netto. = 73.485 kJ/kg
Beban yang dimaksudkan dalam tulisan ini
adalah besarnya daya kompresor gas alam ¾ Diperoleh daya kompresor (N k) :
yang harus digerakkan oleh turbin sebagai Nk = Gm x w k
penggak dari kompresor gas alam adalah = 17.49 x 73.485
untuk mengkompresi gas alam pada platform = 1285.25 kW
pengeboran minyak dan gas alam.

4.1.1 Data Kompresor Gas Alam


4.2 Perhitungan Turbin Gas

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 62


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
Menurut A Saad Michel, turbin gas dapat
beroperasi pada siklus terbuka dan tertutup 4.2.2 Perhitungan Turbin Gas Aerode-
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. rivative
Dalam penelitian ini akan digunakan turbin gas
siklus terbuka untuk mendapatkan daya poros Proses perhitungan termodinamika turbin
untuk meng-gerakkan beban kompresor gas gas aeroderivative dilakukan untuk
alam. mengetahui bagaimana kinerjanya, proses
Proses perhitungan akan dilakukan dengan tersebut dilakukan dengan menetapkan data
2 kali perhitungan untuk turbin gas dan melakukan proses perhitungan sehingga
aeroderivative dan turbin gas heavy industry. dapat dianalisa dan diperoleh suatu
kesimpulan.
4.2.1 Data Basis Rancangan Turbin Perhitungan termodinamika turbin gas
Aeroderivative dan Heavy industry aeroderivative yang akan dilakukan ada-lah
Menurut Arismunandar, daya turbin gas kondisi setiap siklus yang meliputi proses
akan bertambah besar jika laju massa fluida kompresi, proses pembakaran dan proses
kerja dan ΔhTS besar. Untuk mendapatkan ekspansi.
harga laju massa fluida kerja yang besar maka
diperlukan penampang saluran yang lebih ¾ Kondisi Proses Kompresi :
besar sedangkan untuk mendapatkan ΔhTs • Kondisi dimana proses pengkompresi-an
yang besar dapat dicapai jika temperatur udara terjadi didalam kompresor.
pembakaran (T3) tinggi ataupun perban- Dengan :
dingan tekanan (rpk) yang tinggi. rp k = 30
Berdasarkan pernyataan diatas, besarnya T1 = 300 K dan k = 1.4
nilai perbandingan tekanan kompresi dan
temperatur pembakaran menjadi basis • Maka Temperatur ideal udara keluar
rancangan untuk mem-peroleh kinerja suatu kompresor (T2s)
turbin. Menurut Paryatmo W. turbin gas k −1
T
aeroderivative saat ini dengan TIT 1450° C rp k = 2s
T1
setara dengan 1723 K dengan perbandingan
k −1
tekanan kompresi hingga 30 sedangkan untuk
T2s = T1xrp k
turbin gas heavy industry dengan TIT 1000° C
1.4 −1
setara dengan 1273 K dengan perbandingan
= 300 x 30 1.4
tekanan kompresi
= 792.785 K
sampai 10.
Data basis rancangan turbin dibawah ini • Sehingga diperoleh kerja spesifik kompresor
pada tabel 1 diperoleh berdasarkan studi (wks) :
pustaka sedangkan temperatur ditentukan 27 w ks = c pud (T2s − T1 )
derajat celcius atau sama dengan 300 K
= 1.005 (792.785 - 300)
berdasarkan kondisi setempatyang berkisar
= 495,245 kJ/kg
25-30 derajat celcius.
• Kerja kompresor sebenarnya (wK) :
Tabel 1. Data Basis Rancangan Turbin
w Ks
wK =
Turbin ηK
Vr 495.24
AD HI =
0,9
rpk 30 10 = 550.277 kJ/kg
TIT 1723 K 1273 K
• Temperatur udara keluar kompresor atau
T1 300 K 300 K masuk ruang bakar (T2) :
P1 100 kPa 100 kPa wK
T2 = + T1
ηK 90% 90% c pud
ηRB 99% 99% 550.277
= + 300
ηT 90% 90% 1.005
= 847.539 K
cpa 1.005 kJ/kg.K 1.005 kJ/kg.K
k 1.4 1.4 ¾ Kondisi Proses Pembakaran :
cpg 1.148 kJ/kg.K 1.148 kJ/kg.K Kondisi udara masuk kedalam ruang bakar
k 1.33 1.33 sama dengan kondisi udara keluar dari kom-

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 63


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
presor. Dalam siklus ideal, proses rp = 28.5
pembakaran berlangsung pada tekanan tetap T3 = 1723 K
sehingga (p2) sama dengan (p3), sedangkan k-1
pada proses sebenarnya selama = 1.33
k
berlangsungnya pembakaran akan terjadi
• Diperoleh, Temperatur spesifik keluar turbin (
penurunan tekanan dari (p2) menjadi (p3)
T4s)
akibat terjadinya gesekan gas pembakaran
dengan bagian-bagian ruang bakar. T3
T4s =
Menurut Arismunandar penurunan tekanan k −1
pada proses pembakaran adalah (Δp) : rp k
Δp =(p2 - p3) =
1723
1.33 -1
Dimana :
28.5 1.33
⎛ p 2 − p3 ⎞

⎜ p
⎟ = 3 − 5%

= 750.427 K
⎝ 2 ⎠
• Kerja spesifik turbin (wTs)
• Dalam perhitungan diambil, Δp=5% x p2
wTs = c pg (T3 − T45 )
Δp = (p 2 − p3 )
p 3 = p 2 − Δp = 1.148(1723 − 750.427 )
= 3000 - 150 = 1116.513 kJ/kg
= 2850 kPa • Temperatur keluar turbin sebenarnya (T4):
• Energi kalor yang dimasukkan ke dalam ηT =
T3 − T 4
sistem ruang bakar adalah (qm) T 3 − T 4s
( ) (
q m = c pg xT3 − c pud xT2 ) T 4= 1723 − 0.90(1723 − 750.427 )
= (1.148x1723 ) − (1.005x845.539 ) = 847.684 K
= 1126.277 kJ/kg • Kerja turbin sebenarnya (wT):
• Dengan perbandingan bahan bakar udara ηT =
WT
dalam keadaan yang sebenarnya adalah ( f ) WTs
: WT = ηT x w ts
Dengan : = 0.90 x1116.513
QBB = 43500 kJ/kg = 1004.861 kJ/kg
η RB = 99% = 0,99
• Kerja netto (wnet) :
M h − ht 2 w net = WT − WK
f = BB = t 3
Mud η BB xQBB = 1.004861 - 550.227

=
(c pg xT3 ) − (c pud xT2 ) = 454,634 kJ/kg
η RB xQBB
• Perbandingan kerja netto per kerja actual
=
(1.148x1723 ) − (1.005x845.539) turbin (WR) :
0,99 x 43500
= 0,0261 w net
WR =
wT
454.634
¾ Kondisi Proses Ekspansi : =
1004.861
Kondisi gas keluar ruang bakar sama
= 0.45
dengan kondisi masuk turbin pada kondisi
ideal, besarnya tekanan fluida gas keluar dari • Efiesiensi Thermal (ηth) :
turbin (p4) sama dengan kondisi tekanan w net
udara masuk kompresor yaitu 100 kPa. η th = x100
qm
• Maka diperoleh perbandingan tekanan turbin 454.643
(rp) : = x100
1126.227
P = 40%
rp = 3
P4 • Laju aliran massa fluida kerja (Gm) :
2850
=
100
= 28.5
Dengan :

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 64


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
NK rpk = 10
Gm =
Wnet T1 = 300 K
1285.25 k = 1.4
=
454.634 maka, Temperatur udara keluar kom-presor
= 2.826 kg/s Ideal (T2s) :
• Konsumsi bahan bakar spesifik (BN) : k −1
T
= 2s
B

rp k
3600 T1
η th =
BN xQBB k −1
T2s = T1 x rp k
Dengan :
1.4 -1
QBB = 43500 kJ/kg = 300 x 10 1.4
η th = 40% = 0.40 = 579.209 K

Maka : • Sehingga diperoleh kerja spesifik kompresor


3600 (wKs) :
BN =
η th xQBB WKS = c pud (T2s − T1 )
3600 = 1.005 (579.209 - 300)
=
0.4x43500 = 280.605 kJ/kg
= 0.20 kg/kWh
• Kerja kompresor sebenarnya (wK) :
= 206.896 g/kWh
WKS
• Jumlah panas yang diperlukan untuk WK =
ηK
menghasilkan per satuan daya adalah (BQ) : B

280.605
=
3600 0.90
η th = = 311.783 kJ/kg
BQ

Dengan : • Temperatur udara keluar kompresor atau


masuk ruang bakar (T2) :
η th = 40% = 0.40
WK = C pud (T 2 − T1 )
Maka WK
T2 = + T1
3600 c pud
BQ =
η th 311.783
= + 300
3600 1.005
= = 610.232 K
0.4
= 9000 kJ/kWh
¾ Kondisi Proses Pembakaran :
Kondisi udara masuk kedalam ruang bakar
4.2.3. Perhitungan Turbin Gas Heavy
sama dengan kondisi udara keluar dari
Industry
kompresor. Dalam siklus ideal, proses
Proses perhitungan termodinamika turbin
pembakaran berlangsung pada tekanan tetap
gas heavy industry dilakukan untuk
sehingga (p2) sama dengan (p3), sedangkan
mengetahui bagaimana kinerjanya, proses
pada proses sebenarnya selama
tersebut dilakukan dengan menetapkan data
berlangsungnya pembakaran akan terjadi
dan melakukan proses perhitungan sehingga
penurunan tekanan dari (p2) menjadi (p3)
dapat dianalisa dan diperoleh suatu
akibat terjadinya gesekan gas pembakaran
kesimpulan.
dengan bagian-bagian ruang bakar.
Perhitungan termodinamika turbin gas
Menurut Arismunandar penurunan te-
heavy industry yang akan dilakukan adalah
kondisi setiap siklus yang meliputi proses kanan pada proses pembakaran adalah (Δp) :
kompresi, proses pembakaran dan proses Δp= (p2 - p3)
ekspansi Dimana :
⎛ p 2 − p3 ⎞
¾ Kondisi Proses Kompresi : ⎜
⎜ p
⎟ = 3-5%

• Kondisi dimana proses pengkompresi-an ⎝ 2 ⎠
udara terjadi didalam kompresor. Dalam perhitungan diambil, Δp = 5% x p2
Dengan : Δ p = 0.05 x 1000 kJ/kg
= 50 kPa

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 65


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
• Besarnya tekanan gas hasil pembakar-an wTs = c pg (T3 − T4s )
yang keluar dari ruang bakar (p3) : = 1.148 (1273 - 728.174)
Δ p = (p2 − p3 ) = 625.45 kJ/kg
p 3 = p 2 − Δp • Temperatur keluar turbin sebenarnya (T4):
= 1000 - 50 T3 − T4
ηT =
= 95 kPa T3 − T4s
T4 = T3 − ηT (T3 − T4s )
• Energi kalor yang dimasukkan ke dalam
sistem ruang bakar adalah (qm) : = 1273 - 0.90 (1273 - 728.174 )

( ) (
q m = c pg x T3 − C pud x T2 ) = 1723 - 490.343
= 782.656 K
= (1.148 x 1273 ) − (1.005 x 610.232)
= 848.120 kJ/kg • Kerja turbin sebenarnya (wT) :
wT
• Dengan perbandingan bahan bakar udara ηT =
wTs
dalam keadaan yang sebenarnya adalah ( f )
: wT = ηT x w Ts
Dengan : = 0.90 x 625.45
= 562.905 kJ/kg
QBB = 43500 kJ/kg
η RB = 99% = 0.99 • Kerja netto (wnet) :
mBB ht 3 − ht 2 (c pg xT3 )− (c pud xT2 ) w net = wT − w K
f = = =
mud η RB xQBB η RB xQBB = 562.905 - 311.783

=
(1.148 x 1273 ) − (1.005 x 610.232) = 251.122 kJ/kg
0.99 x 43500 • Perbandingan kerja netto per kerja actual
= 0.0196 turbin (WR) :
w net
¾ Kondisi Proses Ekspansi : WR =
wT
Kondisi gas keluar ruang bakar sama
dengan kondisi masuk turbin. pada kondisi 251.122
=
ideal, besarnya tekanan fluida gas keluar dari 562.905
= 0.44
turbin (P4) sama dengan kondisi tekanan
udara masuk kompresor yaitu 100 kPa. • Efiesiensi Thermal (ηth) :
• Maka diperoleh perbandingan tekanan turbin w net
η th = x 100%
(rp) : qm
P3 251.122
rp = = x 100%
P4 848.120
950 = 29 %
=
100 • Laju aliran massa fluida kerja (Gm) :
= 9.5
NK
Dengan : Gm =
w net
r p = 9.5 1285.25 kW
=
T3 = 1273 K 251.122 kJ/kg
k -1
= 1.33 = 5.118 kg/s
k
• Konsumsi bahan bakar spesifik (BN) :
• Diperoleh, Temperatur spesifik keluar turbin
B

3600
(T4s) η th =
BN x QBB
T3 Dengan :
T4s =
k −1
QBB = 43500 kJ/kg
rp k
η th = 29% = 0.29
1273
=
1.33 -1
9.5 1.33
maka
= 728.174 K
• Kerja spesifik turbin (wTs) :

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 66


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
BN =
3600 1. Turbin gas aeroderivative memiliki kerja
μ th x QBB netto yang lebih besar diban-dingkan
=
3600 turbin gas heavy industry sehingga laju
0.29 x 43500 aliran massa fluida kerjanya lebih kecil.
= 0.28 g/kWh Ini menunjukan, turbin gas aeroderivative
= 285.374 g/kWh
mempunyai ukuran yang lebih kecil.
• Jumlah panas yang diperlukan untuk 2. Turbin gas aeroderivative memiliki rasio
menghasilkan per satuan daya adalah QB : B
kerja yang lebih besar diban-dingkan
3600 turbin gas heavy industry, ini berarti
η th = dengan beban yang berubah, turbin gas
BQ
aeroderivative memiliki kestabilan kerja
Dengan : ηth = 29 % = 0.29 yang lebih baik.
Maka : 3. Turbin aeroderivative memiliki efisiensi
3600 termal yang lebih baik dibandingkan
BQ = turbin gas heavy industry. Ini
μ th
3600 menunjukan, turbin gas aeroderivative
=
0.29 membutuhkan konsumsi bahan bakar
= 12413 kJ/kWh spesifik dan jumlah kalor yang lebih kecil.
4. Turbin gas aeroderivative memiliki
4.3. Analisa Data Hasil Perhitungan. kehandalan (reliability), kemudahan
dalam perawatan (maintainability), berat
Berdasarkan perhitungan termo-dinamika yang minimal serta ukuran yang lebih
turbin gas pada poin 4.2.2. perhitungan turbin kecil yang berdampak pada kemudahan
gas aeroderivative dan 4.2.3 perhitungan dalam pemasang-an, perawatan dan
turbin gas heavy industry, terlihat jelas pelayanan terutama untuk dioperaikan
keunggulan turbin gas aeroderivative dilokasi daerah terpencil yang tidak
dibandingkan heavy industry berdasarkan mudah dijangkau seperti untuk pipelines
variable-variabel tertentu yang menentukan dan off-shore platform.
keunggulan turbin gas secara termodinamika
baik . Beberapa poin diatas menunjukan bahwa
Untuk lebih jelas perbandingan kedua turbin gas aeroderivative memiliki banyak
turbin gas tersebut, maka dapat dilihat pada keunggulan dibandingkan turbin gas heavy
Tabel 2 di bawah yaitu data hasil perhitungan industry, sehingga dapat disimpulkan bahwa
termodinamika turbin gas. turbin gas aeroderivative lebih baik untuk
digunakan sebagai penggerak kompresor gas
Tabel 2. Data Basis Rancangan Turbin alam.
Turbin
DAFTAR PUSTAKA
Vr AD HI
Aeroderivative Heavy Industry 1. Arismunandar W, “Pengantar Turbin Gas
dan Motor Propulsi ”, ITB, Bandung, 2002.
rpk 30 10 2. Arismunandar W, “Penggerak Mula
TIT 1723 K 1273 K Turbin”, ITB, Bandung, 1997
Wnet 454.634 kJ/kg 251.122 kJ/kg 3. A Saad Michel, “Thermodinamika”,
WR 0.45 0.44 Prentice hall inc, New Jersey, 1997
4. Boyce Meherman P, “ Gas Turbine
ηth 40% 29%
Engineering Handbook”, Gulf Publishing
Gm 2.826 kg/s 5.118 kg/s Company, Paris, 1982
SFC 206.896 g/kW.h 285.374 g/kW.h 5. Giampaolo Tony, “ Gas turbine handbook
HR 9000 kJ/kW.h 12413 kJ/kW.h second edition”, library of congress, New
York, 2003
6. Hermawan Andy, “ Analisa Kinerja Turbin
Gas Dua Tingkat Jenis Aksial”, FT ITI,
2004
V KESIMPULAN. 7. http://www/google/Turbin
Gas.pdf/com.Accessed, April 14 2011,
Dengan beban kompresor gas alam 07.00 pm
sebesar 1283.25 kW maka dapat diambil 8. http://www.gepower.com, Accesed April
kesimpulan sebagai berikut : 14 2011, 08.00 pm

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 67


Vol 7 No. 2 Agustus 2011
9. http://www/google/Heavy Industry Gas penggunan dan optimasi Keunggulan
Turbine.pdf/com.Accessed April 14 2011, Karakteristik Turbin Gas Aeroderivative
07.00 pm jurnal EMAS”, FT UKI, Jakarta, 2001
10. Paryatmo W, “Dasar-dasar pemilihan

Jurnal Mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 68


Vol 7 No. 2 Agustus 2011

Anda mungkin juga menyukai