ABSTRAK
Laporan ini adalah menganalisis secara termodinamika pengunaan turbin gas aeroderivative
untuk penggerak kompresor gas alam. Turbin gas aeroderivative banyak digunakan di industri
karena mempunyai banyak keunggulan. Untuk mengetahui keunggulannya maka akan
dibandingkan dengan turbin gas heavy industry.
Dalam proses analisis dilakukan dasar perhitungan termodinamika turbin gas berdasarkan
siklus Brayton. Untuk menghitung daya kompresor gas alam yang harus digerakkan oleh turbin dan
juga menghitung kinerja turbin gas aeroderivative dan turbin gas heavy industry yang berdasarkan
pada nilai pemakaian bahan bakar spesifik, laju
kalor, efisiensi termal, kerja netto dan perbandingan kerja. Termasuk menganalisa bagaimana
keunggulan turbin gas aeroderivative terhadap turbin gas heavy industry berdasarkan pada bobot,
kemudahan perawatan dan pengoperasiannya.
Berdasarkan dari hasil perhitungan termodinamika dapat ditunjukan bahwa turbin gas
aeroderivative memiliki berat dan ukuran yang lebih kecil dengan efisiensi yang bersaing, waktu
perawatan yang singkat, keunggulan dalam pengoperasian serta memiliki kinerja yang lebih baik
sehingga baik untuk digunakan untuk penggerak kompresor gas alam.
Kata kunci : turbin gas aeroderivative, turbin gas heavy industry dan kompresor gas alam.
=
(c pg xT3 ) − (c pud xT2 ) = 454,634 kJ/kg
η RB xQBB
• Perbandingan kerja netto per kerja actual
=
(1.148x1723 ) − (1.005x845.539) turbin (WR) :
0,99 x 43500
= 0,0261 w net
WR =
wT
454.634
¾ Kondisi Proses Ekspansi : =
1004.861
Kondisi gas keluar ruang bakar sama
= 0.45
dengan kondisi masuk turbin pada kondisi
ideal, besarnya tekanan fluida gas keluar dari • Efiesiensi Thermal (ηth) :
turbin (p4) sama dengan kondisi tekanan w net
udara masuk kompresor yaitu 100 kPa. η th = x100
qm
• Maka diperoleh perbandingan tekanan turbin 454.643
(rp) : = x100
1126.227
P = 40%
rp = 3
P4 • Laju aliran massa fluida kerja (Gm) :
2850
=
100
= 28.5
Dengan :
rp k
3600 T1
η th =
BN xQBB k −1
T2s = T1 x rp k
Dengan :
1.4 -1
QBB = 43500 kJ/kg = 300 x 10 1.4
η th = 40% = 0.40 = 579.209 K
280.605
=
3600 0.90
η th = = 311.783 kJ/kg
BQ
( ) (
q m = c pg x T3 − C pud x T2 ) = 1723 - 490.343
= 782.656 K
= (1.148 x 1273 ) − (1.005 x 610.232)
= 848.120 kJ/kg • Kerja turbin sebenarnya (wT) :
wT
• Dengan perbandingan bahan bakar udara ηT =
wTs
dalam keadaan yang sebenarnya adalah ( f )
: wT = ηT x w Ts
Dengan : = 0.90 x 625.45
= 562.905 kJ/kg
QBB = 43500 kJ/kg
η RB = 99% = 0.99 • Kerja netto (wnet) :
mBB ht 3 − ht 2 (c pg xT3 )− (c pud xT2 ) w net = wT − w K
f = = =
mud η RB xQBB η RB xQBB = 562.905 - 311.783
=
(1.148 x 1273 ) − (1.005 x 610.232) = 251.122 kJ/kg
0.99 x 43500 • Perbandingan kerja netto per kerja actual
= 0.0196 turbin (WR) :
w net
¾ Kondisi Proses Ekspansi : WR =
wT
Kondisi gas keluar ruang bakar sama
dengan kondisi masuk turbin. pada kondisi 251.122
=
ideal, besarnya tekanan fluida gas keluar dari 562.905
= 0.44
turbin (P4) sama dengan kondisi tekanan
udara masuk kompresor yaitu 100 kPa. • Efiesiensi Thermal (ηth) :
• Maka diperoleh perbandingan tekanan turbin w net
η th = x 100%
(rp) : qm
P3 251.122
rp = = x 100%
P4 848.120
950 = 29 %
=
100 • Laju aliran massa fluida kerja (Gm) :
= 9.5
NK
Dengan : Gm =
w net
r p = 9.5 1285.25 kW
=
T3 = 1273 K 251.122 kJ/kg
k -1
= 1.33 = 5.118 kg/s
k
• Konsumsi bahan bakar spesifik (BN) :
• Diperoleh, Temperatur spesifik keluar turbin
B
3600
(T4s) η th =
BN x QBB
T3 Dengan :
T4s =
k −1
QBB = 43500 kJ/kg
rp k
η th = 29% = 0.29
1273
=
1.33 -1
9.5 1.33
maka
= 728.174 K
• Kerja spesifik turbin (wTs) :