Anda di halaman 1dari 6

29 JURNAL TEKNIK MESIN – ITI Vol. 3, No.

2, Oktober 2019
ISSN: 2548-3854

Analisis Pengaruh Ambient Temperature Terhadap Daya Turbin Gas


Tipe Centaur 40 di Lapangan Produksi Sepinggan, Chevron Indonesia
Company

Muhammad Adib1,a), Putu M. Santika2,b), Jones Victor Tuapetel2,c)


1
Chevron Indonesia Company,
Pasir Ridge Complex, Balikpapan-Kalimantan Timur, 76102.
2
Program Studi Teknik Mesin ITI,
Jl. Raya Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan-Banten, Indonesia, 15320
a)
ad1b_76@yahoo.co.id, b)putumsantika@yahoo.com, c)jvictor.tuapetel@iti.ac.id

Abstrak
Turbin gas Centaur 40 penggerak kompresor beroperasi 24 jam sehari dan terus menerus dengan parameter
keluaran yang dimonitor yaitu tekanan dan jumlah aliran gasnya. Dalam operasinya, sering didapatkan parameter
keluaran yang optimal dihasilkan pada saat ambient temperature rendah, misalnya malam hari, mendung dan hujan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan ambient temperature terhadap daya turbin gas
tersebut. Variabel bebas yang digunakan adalah ambient temperature pada 24 – 33 0C. Variabel konstannya adalah 100%
putaran poros turbin saat beroperasi dan penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan performa
turbin gas ketika terjadi kenaikan ambient temperature. Penurunan performa turbin gas dilihat dari kenaikan Specific
Fuel Consumption (SFC), penurunan daya yang dihasilkan power turbine dan thermal efficiency. Nilai specific fuel
consumption dari hasil perhitungan sebesar 0,06072 kg/kW.h pada ambient temperature 24 0C dan 0,06565 kg/kW.h
pada ambient temperature 33 0C. Daya yang dihasilkan turbin gas sebesar 3532,657 HP pada ambient temperature 24 0C
dan 3046,557 HP pada ambient temperature 33 0C, sedangkan thermal efficiency siklus sebesar 54,159% pada ambient
temperature 24 0C dan 49,727% pada ambient temperature 33 0C. Penurunan performa turbin gas mengakibatkan
menurunnya suplai gas ke refinery unit dan gas lift system.
Kata kunci: turbin gas, temperatur udara luar, konsumsi bahan bakar spesifik, efisiensi thermis.

Abstract
Gas turbine Centaur 40 drive gas compressor operates 24 hours a day and continuously with monitored output
parameters, namely pressure and the gas flow capacity In its operation, it is often found that the optimal output
parameters are generated during low ambient temperatures, for example in the night, cloudy and rainy. This study is
aimed to determine the effect of changes in ambient temperature on the gas turbine power. During operation and
research was done, the independent variable used is ambient temperature at 24 – 33 0C at constant 100% rotation of the
turbine shaft. The decrease in gas turbine performance is seen from the increase in Specific Fuel Consumption (SFC), a
decrease in the power produced and thermal efficiency. Specific fuel consumption value from the calculation results is
0.06072 kg/kW.h at 24 0C ambient temperature and 0.06565 kg/kW.h at 33 0C ambient temperature. Power produced by
the power turbine is 3532,657 HP at 24 0C ambient temperature and 3046,557 HP at 33 0C ambient temperature, while
the thermal efficiency cycle is 54,159% at 24 0C ambient temperature and 49,727% at 33 0C ambient temperature. The
decrease in gas turbine performance results decrease in gas supply to refinery unit and gas lift system.
Keywords: gas turbine, ambient temperature, specific fuel consumption, thermal efficiency.

I. PENDAHULUAN Pertamina Balikpapan yang berada di darat melalui jalur


Lapangan produksi Sepinggan adalah salah satu pipa bawah laut. Selain dikirim ke refinery unit, gas bumi
lapangan minyak dan gas bumi lepas pantai yang berada di Lapangan Sepinggan juga digunakan sebagai gas lift
di perairan Teluk Balikpapan Kalimantan Timur, system, yaitu salah satu metode untuk mengangkat
lapangan ini dimiliki dan dioperasikan oleh Chevron minyak bumi dari kedalaman menuju permukaan. Gas
Indonesia Company. Gas bumi yang dihasilkan dari bumi yang dikirim ke RU-V maupun yang dijadikan gas
lapangan produksi ini dikirim ke Refinery Unit (RU) V lift system dilakukan dengan cara menaikkan tekanan gas
30 JURNAL TEKNIK MESIN – ITI Vol. 3, No. 2, Oktober 2019
ISSN: 2548-3854

bumi tersebut menggunakan kompresor gas bertingkat II. LANDASAN TEORI


(multi stage). Kompresor gas digerakkan oleh sebuah A. Pengertian dan Klasifikasi Turbin Gas.
turbin gas tipe Centaur 40 yang dibuat oleh pabrikan Turbomachines adalah peralatan yang menukar energi
Solar Turbine. Skema instalasi turbin dan kompresor gas dengan fludia yang menggunakan fluida secara kontinyu
ditunjukkan pada Gambar.1. dan sudu-sudu yang berputar. Jika peralatan
Dari hasil pengamatan, diketahui kemampuan menghasilkan energi dari fluida maka dinamakan turbin,
kompresor mengalirkan gas sangat baik pada ambient jika peralatan memberikan energi ke fluida maka
temperature rendah, sedangkan pada ambient dinamakan kompresor, kipas, blower atau pompa
temperature tinggi, kemampuan kompresor mengalirkan tergantung pada jenis fluida yang digunakan dan
gas menurun. besarnya perubahan tekanan yang dihasilkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis Turbomachinery adalah penamaan umum untuk
daya yang dihasilkan gas turbin pada beberapa variasi peralatan-peralatan tersebut [6]. Turbin gas dapat
ambient temperature. didefinisikan sebagai suatu penggerak mula yang
Penelitian yang dilakukan menunjukkan setiap menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Turbin gas
kenaikan 10C ambient temperature mengakibatkan bekerja berdasarkan Siklus Brayton dengan diagram P-v
penurunan 1,49% thermal efficiency dan 1,37% power dan T-s seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
output, sebaliknya setiap kenaikan 10C ambient Desain maupun aplikasi turbin gas dapat
temperature menaikkan 2,16% heat rate, 2,17% specific diklasifikasikan sebagai berikut :
fuel consumption dan 0,3% compressor work [1]. Pernah a. Berdasarkan daya dan efisiensinya [7], terdiri atas:
juga dilakukan penelitian yang hasilnya menunjukkan  Frame Type Heavy Duty Gas Turbines.
setiap kenaikan 10C ambient temperature mengakibatkan  Aircraft Derivative Gas Turbines Aeroderivative.
penurunan 0%-0,12% power output dan 0%-1,17%  Industrial Type Gas Turbines.
thermal efficiency, sebaliknya setiap kenaikan 10C  Small Gas Turbines.
ambient temperature menaikkan 0%-0,12% power  Micro Turbines.
differential, 0%-27,18% heat rate dan 0%-27,18% b. Berdasarkan poros turbin [8], terdiri atas:
specific fuel consuption [2]. Penelitian pada rentang  Single Shaft.
ambient temperature 260–3300K menunjukkan kenaikan  Split Shaft.
ambient temperature menurunkan thermal efficiency c. Berdasarkan posisi beban yang digerakkan [9], terdiri
siklus, tetapi dengan kenaikan efek regenerative atas:
menghasilkan thermal efficiency yang lebih tinggi,  Hot End Drive (HED).
sedangkan kenaikan ambient temperature pada rasio  Cold End Drive (CED).
kompresi konstan menaikkan nilai specific fuel d. Berdasarkan aliran fluida kerjanya [9], teridiri atas:
consumption, tetapi kenaikan rasio kompresi pada  Turbin Aksial.
ambient temperature konstan akan menurunkan nilai  Turbin Radial.
specific fuel consumption [3]. Selanjutnya penelitian Berdasarkan klasifikasi di atas, turbin gas Centaur 40
dengan cara mengamati ambient temperature selama 21 yang dijadikan objek dalam penelitian ini termasuk dalam
bulan mendapatkan thermal efficiency dan power output klasifikasi industrial gas turbine, split shaft, hot end drive
rendah pada bulan Februari–Juni sedangkan thermal dan turbin aksial. Gambar 3 menunjukkan skema turbin
efficiency dan power output tinggi pada Bulan gas split shaft dan diagram T-s nya.
September–Desember [4]. Terdapat juga penelitian pada
ambient temperature 283–3230K dan didapatkan thermal
efficiency turun 3,28% pada pressure ratio 9 dan turun
3,97% pada pressure ratio 21, sedangkan net power turun
3,87% pada pressure ratio 9 dan turun 4,46% pada
pressure ratio 21 [5].

Gas Compressor
st
1 Stage 2nd Stage 3rd Stage Gambar 2. Diagram P-v dan T-s Siklus Brayton

Turbin Gas Gear Box

Gambar 1. Skema Instalasi Operasional Turbin dan


Kompresor gas
Gambar 3. Skema Turbin Gas Split Shaft dan Diagram
T-s
31 JURNAL TEKNIK MESIN – ITI Vol. 3, No. 2, Oktober 2019
ISSN: 2548-3854

P3/P4 : rasio tekanan gas producer.


γg : specific heat ratio gas.
B. Persamaan.
Perhitungan-perhitungan dalam penelitian ini secara
garis besar dibagi kedalam 3 kategori yaitu :  Tekanan masuk power turbine (P4).
B.1 Perhitungan turbin gas, terdiri dari : (7)

 Temperatur keluar kompressor (T2).
( - )⁄ dimana :
P4 : tekanan masuk power turbine (bar).
- (1) P2 : tekanan keluar kompresor (bar).
P3/P4 : rasio tekanan gas producer.

[ ]  Rasio tekanan power turbine (PtR).


dimana: (8)
T1 : ambient temperature (K).
T2 : temperatur keluar kompresor (K). dimana :
c : efisiensi kompresor. PtR : rasio tekanan power turbine.
PR : rasio tekanan kompresor. P4 : tekanan masuk power turbine (bar).
γa : specific heat ratio udara. pe : kerugian tekanan pada exhaust (bar).

 Penurunan temperatur pada power turbine (T4-T5).


 Tekanan keluar kompresor (P2). -
( - ) (2) - [ -( ) ] (9)

dimana:
P2 : tekanan keluar kompresor (bar).
(10)
PR : rasio tekanan kompresor.
cp : kerugian compressor delivery pressure. dimana :
T4-T5 : penurunan temperatur pada power turbine (K).
 Kerja kompresor (Wtc). t : efisiensi gas producer.
T4 : temperatur keluar gas producer (K).
⁄ (3) T5 : temperatur keluar power turbine (K).
PtR : rasio tekanan power turbine.
γg : specific heat ratio gas.
dimana :
Wtc : kerja kompresor (kJ/kg).  Kerja gas producer (Wgp).
cpa : panas spesifik udara (kJ/kg.K).
T1 : ambient temperature (K). (11)
T2 : temperatur keluar kompresor (K).
m : efisiensi mekanik. dimana :
Wgp : kerja gas producer (kJ/kg).
 Temperatur keluar gas producer (T4). cpg : panas spesifik gas (kJ/kg.K).
m : efisiensi mekanik.
(4) T3 : temperatur masuk gas producer (K).
T5 : temperatur keluar dari power turbine (K).

dimana :
T4 : temperatur keluar gas producer (K).
 Kerja power turbine (Wtp).
T3 : temperatur masuk gas producer (K). (12)
Wtc : kerja kompresor (kJ/kg).
cpg : panas spesifik gas hasil pembakaran (kJ/kg.K).
dimana :
Wtp : kerja power turbine (kJ/kg).
 Rasio tekanan gas producer (P3/P4). cpg : panas spesifik gas (kJ/kg.K).
- m : efisiensi mekanik.
T4-T5 : penurunan temperatur pada power turbine (K).
- [ -( ) ] (5)
⁄ B.2 Perhitungan bahan bakar, terdiri dari :
 Massa jenis bahan bakar pada kondisi standar (ρfs).
⁄ (13)
√ dimana :
( )
(6) fs : massa jenis bahan bakar pada kondisi standar (kg/m3).
SGf : spesific gravity bahan bakar.
dimana :
T3 : temperatur masuk gas producer (K).
T4 : temperatur keluar gas producer (K).
t : efisiensi gas producer.
32 JURNAL TEKNIK MESIN – ITI Vol. 3, No. 2, Oktober 2019
ISSN: 2548-3854

 Massa jenis bahan bakar aktual (f). f : fuel – air ratio.


Wtp : kerja power turbine (kJ/kg = kW s/kg).

(14)
 Daya yang dihasilkan gas producer (Pgp).
dimana : ̇ ( )| | (22)
ρf : massa jenis bahan bakar aktual (kg/m3).
ρfs : massa jenis bahan bakar pada kondisi standar (kg/m3).
Ts : temperatur udara standar (K). dimana :
Pf : tekanan bahan bakar (Pa). Pgp : daya yang dihasilkan gas producer (HP).
Ps : tekanan udara standar (Pa). ̇a : laju aliran massa udara (kg/s).
Tf.inlet : temperatur masuk bahan bakar (K). Wgp : kerja gas producer (kJ/kg).
Wtc : kerja kompresor (kJ/kg).
 Kapasitas bahan bakar (Qf).
 Daya yang dihasilkan power turbine (Pout).
⁄ (15)
̇ ( - )| | (23)
dimana :
Qf : kapasitas bahan bakar (ft3/s). dimana :
Ps : tekanan udara pada kondisi standar (Pa). Pout : daya yang dihasilkan power turbine (HP).
Qs : kapasitas bahan bakar pada kondisi standar (ft 3/s). ̇e : laju aliran massa gas buang (kg/s).
Tf : Temperatur bahan bakar (K). Wtp : kerja power turbine (kJ/kg).
Pf : tekanan bahan bakar (Pa). Wtc : kerja kompresor (kJ/kg).
Ts : temperatur udara pada kondisi standar (K).
 Thermal Efficiency Siklus (th).
 Laju aliran massa bahan bakar ( ̇ .
(22)
̇ | | ⁄ (16)
dimana :
dimana : th : thermal efficiency siklus (%).
̇ : laju aliran massa bahan bakar (kg/s). Wtp : kerja power turbine (kJ/kg).
Wtc : kerja kompresor (kJ/kg).
f : massa jenis bahan bakar aktual (kg/m3).
Qin : kalor input bahan bakar (kJ/kg).
Qf : kapasitas bahan bakar (ft3/s).

III. METODE PENELITIAN


 Kalor input bahan bakar (Qin).
Penelitian dilakukan sesuai dengan diagram alir yang
̇ ⁄ (17)
ditunjukkan pada gambar 4.
dimana :
Qin : kalor input bahan bakar (kJ/kg).
̇ : laju aliran massa bahan bakar (kg/s).
cpg : panas spesifik gas hasil pembakaran (kJ/kg.K).
T2 : temperatur keluar kompresor (K).
T3 : temperatur masuk gas producer (K).

B.3 Perhitungan lanjutan, terdiri dari :


 Fuel – Air Ratio.
(18)
(19)
(20)
dimana :
cdt : compressor delivery temperature (K).
cts : combustion temperature rise (K).
f : fuel – air ratio.
b : efisiensi ruang bakar.

theoritical f : fuel – air ratio, didapat dari harga cdt


dan cts.

 Specific Fuel Consumption (SFC).


⁄ (21)

dimana :
SFC : specific fuel consumption (kg/kW.h).
Gambar 4. Diagram Alir Penelitian
33 JURNAL TEKNIK MESIN – ITI Vol. 3, No. 2, Oktober 2019
ISSN: 2548-3854

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Ambient temperature terhadap Specific Fuel
Consumption (SFC).
Grafik pada Gambar 5 menunjukkan bahwa kenaikan
ambient temperature berbanding lurus dengan specific
fuel consumption atau dengan kata lain kenaikan ambient
temperature akan mengakibatkan kenaikan specific fuel
consumption. Pada ambient temperature terendah yaitu
240C nilai specific fuel consumption adalah 0,06072
kg/kW.h, sedangkan pada ambient temperature tertinggi
yaitu 330C nilai specific fuel consumption adalah 0,06565
kg/kW.h. Specific fuel consumption menyatakan
banyaknya bahan bakar dalam satuan massa yang Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Ambient
dibutuhkan tiap satuan daya yang dihasilkan oleh turbin Temperature dengan Specific Fuel Consumption (SFC)
gas, dengan demikian kenaikan nilai specific fuel
consumption menyebabkan kenaikan konsumsi bahan
bakar yang dibutuhkan oleh turbin gas.

B. Ambient temperature terhadap daya yang dihasilkan


gas producer.
Grafik pada Gambar 6 menunjukkan bahwa kenaikan
ambient temperature mengakibatkan penurunan daya
yang dihasilkan oleh gas producer. Pada ambient
temperature terendah yaitu 24 0C nilai daya yang
dihasilkan gas producer adalah 11.409,109 HP,
sedangkan pada ambient temperature tertinggi yaitu
33 0C nilai daya yang dihasilkan turbin gas adalah
11.169,215 HP.

C. Ambient temperature terhadap daya yang dihasilkan


power turbin. Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Ambient
Grafik pada Gambar 7 menunjukkan bahwa kenaikan Temperature dengan Daya yang Dihasilkan Gas
ambient temperature mengakibatkan penurunan daya Producer
yang dihasilkan oleh power turbin. Pada ambient
temperature terendah yaitu 24 0C nilai daya yang
dihasilkan power turbin adalah 3532,657 HP, sedangkan
pada ambient temperature tertinggi yaitu 33 0C nilai daya
yang dihasilkan power turbin adalah 3046,557 HP. Daya
yang dihasilkan power turbin adalah fungsi dari laju alir
massa gas buang yang dikalikan dengan kerja bersih (net)
siklus.

D. Ambient temperature terhadap thermal efficiency.


Grafik pada Gambar 8 menunjukkan bahwa kenaikan
ambient temperature mengakibatkan penurunan thermal
efficiency. Pada ambient temperature terendah yaitu 24
0
C nilai thermal efficiency siklus turbin gas adalah 54,159
%, sedangkan pada ambient temperature tertinggi yaitu
Gambar 7. Grafik Hubungan Antara Ambient
33 0C nilai thermal efficiency siklus turbin gas adalah
Temperature dengan Daya yang Dihasilkan Power
49,727 %.
Turbine
34 JURNAL TEKNIK MESIN – ITI Vol. 3, No. 2, Oktober 2019
ISSN: 2548-3854

pantai menuju kilang pengolahan di darat maupun gas


yang digunakan untuk gas lift system.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih ini ditujukan untuk Chevron
Indonesia Company khususnya Operation Team, Turbo
Machinery Group dan Technical Support Laboratory ang
telah membantu menyediakan data untuk penelitian ini.

REFERENSI
[1] Alawa, Barinaadaa Thaddeus Lebele., & Appah,
Vining Jo. (2015). Thermodynamic Performance
Analysis of A Gas Turbine in An Equatorial Rain
Forest Environment. Journal of Energy and Power
Gambar 8. Grafik Hubungan Antara Ambient Engineering, 3, 11-23.
Temperature dengan Thermal Efficiency. [2] Alawa, Barinaadaa Thaddeus Lebele., Igoma,
Emughiphel Nelson., & Sodiki, John. (2016).
Evaluation of The Influence of Ambient
V. KESIMPULAN Temperature on The Performance of The Trans-
Analisis thermodinamika yang telah dilakukan Ahmadi Gas Turbine Plant. Journal of Energy and
menunjukkan bahwa perubahan ambient temperature Power Engineering, 4, 19-31.
berpengaruh terhadap performa turbin gas, yaitu terhadap [3] Alsanousi, Mohammed., Kamel, Aly., & Omar,
specific fuel consumption, daya yang dihasilkan gas Hossin. (2017). Performance of Regenerative Gas
producer dan power turbine serta thermal efficiency. Turbine Power Plant. Journal of Energy and Power
Nilai-nilai hasil perhitungan yang didapat juga Engineering, 9, 136-146.
menunjukkan bahwa : [4] Farouk, Naeim., Hayat, Qairasar., & Liu Sheng.
a. Kenaikan ambient temperature akan menaikkan (2013). Effect of Ambient Temperature on The
specific fuel consumption yang berarti turbin gas Performance of Gas Turbines Power Plant.
membutuhkan kalor yang lebih besar yang akan International Journal of Computer Science Issues,
mengakibatkan meningkatnya konsumsi bahan 10, 439-442.
bakar. [5] Saif, Mohd., & Tariq, Mohammad. (2017).
b. Kenaikan ambient temperature akan Performance Analysis of Gas Turbine at Varying
menurunkan daya yang dihasilkan dan thermal Ambient Temperature. International Journal of
efficiency yang berarti kerugian kerja bersih Mechanical Engineering and Technology, 8, 270-
(net) lebih besar sehingga daya yang dihasilkan 280.
menurun. [6] G. Ingram, Basic Concepts in Turbomachinery,
Daya maksimum power turbine Centaur 40 Grant Ingram and Ventus Publishing ApS, 2009.
berdasarkan spesifikasinya adalah sebesar 5133 HP, [7] Boyce, Meherwan P. Gas Turbine Engineering
ketika turbin gas beroperasi pada ambient temperature Handbook (2nd ed). Gulf Professional Publishing,
240C maka terjadi penurunan daya pada power turbine 2002.
[8] Naval Education and Training, Fundamentals of gas
sebesar 31,178 %, sedangkan ketika turbin gas beroperasi
turbine engines. Non-resident Training Course,
pada ambient temperature 330C maka terjadi penurunan
Pensacola, Florida, December 2015, pp. 18 – 19.
daya sebesar 40,648 %. Penurunan daya turbin gas ini [9] F. Odom, Gas turbine performance and condition
yang kemudian mempengaruhi kemampuan kompresor evaluation. Student Workbook Technical Training,
gas dalam mengirimkan gas bumi dari lapangan di lepas San Diego, California, April 2007, pp. 40.

Anda mungkin juga menyukai