Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap


Pembangkit dengan turbin gas dan pembangkit dengan turbin uap. turbin
gas lebih dikenal dengan istilah Gas Turbin Generator (GTG) sedangkan pada
turbin uap yang dikenal dengan Steam Turbin Generator (STG), tidak hanya Itu
saja, ada juga bagian yang namanya Heat Recovery Steam Generator (HRSG).
Turbin gas ini dapat dioperasikan dalam dua mode, yaitu konfigurasi cyle
sederhana dan konfigurasi gabungan siklus. Dalam keadaan siklus gas turbin
sederhana atau biasa dikenal Gas Turbin Generator (GTG) bekerja sendiri tidak
ada pemanfaatan kembali sisa energi dari gas panas yang terbuang.
Gas buang langsung di alirkan ke atmosfir. Pada keadaan siklus gabungan
pada umumnya terdiri dari gas turbin dimana energi keluar pada gas buangnya
akan digunakan untuk pemanasan udara di Heat Recovery Steam Generator
(HRSG) untuk menghasilkan uap yang akan digunakan untuk pembangkit Steam
Turbin Generator (STG) (Firdaus, 2010)

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Gas Uap PLTGU (Sumber. PLN
Keramasan)

II-1
II-2

BAB II Tinjauan Pustaka

2.2 Sistem Pada Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU)


Sistem Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) dapat dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu: sistem Gas Turbin Generator (GTG), Heat Recovery
Steam Generator HRSG dan Steam Turbin Generator (STG).

2.3 Gas Turbin Generator (GTG)


Turbin adalah suatu pengubah daya dari suatu media yang bergerak
misalnya air, udara, gas dan uap, untuk memutar generator sehingga menghasilkan
tenaga listrik. Pada Pembangkit Listrik gas uap (PLTGU) Keramasan Unit 1,
media yang digunakan untuk memutar turbin adalah gas panas yang didapatkan
dari pembakaran bahan bakar yang sudah dicampur udara dalam ruang
bakar.Udara pembakaran didapat dari kompresor yang terpasang satu poros
dengan turbin. Karena konstruksinya yang demikian, maka daya yang dihasilkan
tidak sepenuhnya untuk memutarkan generator.(Design, 2004)

Gambar 2.2 Gas Turbin Generator (Sumber. PLN Keramasan)

Mula-mula rotor di putar oleh alat penggerak awal yaitu motor listrik.
Kemudian kompresor menghisap udara atmosfer dan menaikan tekanan beberapa
kali lipat dari tekanan semula. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam
ruang bakar dimana ruang bakar itu pula ditempatkan sejumlah bahan bakar dan
dinyalakan. Dari pembakaran akan menaikan suhu dan volume dari gas bahan
bakar tersebut. Gas yang yang dihasilkan mempunyai tekanan dan temperatur
II-3

BAB II Tinjauan Pustaka

tinggi kemudian berekspansi dalam sebuah turbin dan selanjutnya ke


atmosfir,. Pembakaran akan terus berlangsung selama aliran bahan bakar tidak
berhenti. Pada saat gas panas masuk ke dalam turbin gas, gas tersebut
memutarkan turbin, kompresor, alat bantu dan generator.
Dalam hal ini komponen utama dalam Gas Turbin Generator (GTG) adalah
sebagai berikut

2.3.1 Generator
Energi kinetik dibuah menjadi energi listrik. Pada konstruksi generator bagian
medan yang berputar dikatakan rotor sedangkan lilitan jangkar sebagai bagin yang
diam disebut stator. (Astawan, 2014)

Gambar 2.3 Generator PLTGU unit 1 Keramasan (Sumber PLN Keramasan)

2.3.2 Air Inlet Section

Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompresor.

1. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk di mana di dalamnya


terdapat peralatan pembersih udara.
2. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
3. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
II-4

BAB II Tinjauan Pustaka

4. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam
inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam
kompresor aksial.
5. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
6. Inlet Guide Vane, yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk
agar sesuai dengan yang diperlukan

2.3.3 Compressor Section.

Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi
untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga
bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas
panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang
besar. Untuk dapat mengetahui efisiensi compressor

2.3.4 Combustion Section

Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida
kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran
ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan
udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle.
Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus
turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas.

2.3.5 Turbin Section.

Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi


energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan
perlengkapan lainnya.
II-5

BAB II Tinjauan Pustaka

2.3.6 Exhaust Section.

Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section
terdiri dari beberapa bagian yaitu Exhaust Frame Assembly, dan Exhaust gas
keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu
mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfer
melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfer gas panas sisa tersebut diukur
dengan exhaust thermocouple di mana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk
data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.

2.4 Proses Siklus Bryton pada gas Turbin Generator


Merupakan siklus daya gas yang ditemukan oleh George Brayton pada
tahun 1870 untuk mesin pembakaran minyak bolak-balik. Pada saat ini banyak
digunakan pada mesin turbin gas dengan siklus terbuka. Tetapi untuk
memudahkan perhitungan termodinamika dalam perancangan maka dapat
dimodelkan sebagai sistem tertutup dengan asumsi standar udara dan penambahan
panas dari sumber luar & pembuangan panas ke lingkungan terjadi pada tekanan
yang konstan.

Gambar 2.4 (a) T-s diagram and (b) P-v diagram Brayton cycle

Adapun proses sikus ini adaah sebagai berikut


1. Proses 1-2 merupakan proses kompresi adiabatik dapat menggunakan
persamaan berikut
II-6

BAB II Tinjauan Pustaka

Temperature udara tekanan ideal (T2s)


𝑘−1
𝑃2 𝑘
𝑇2𝑠 = 𝑇1 (𝑃 ) (2.1)
1

Keterangan : 𝑇1 = Temperatur Udra masuk Kompresor


𝑃1 = Tekanan udara masuk kompresor
𝑃2 = Tekanan udara keluarkompresor
𝑊𝑐 = 𝑚𝑔 (ℎ2 − ℎ1 ) (2.2)
Keterangan : 𝑊𝑐 = Kerja Kompresor
𝑚𝑔 = Laju aliran massa gas
ℎ2 = entalpi Temperatur masuk Kompresor
ℎ1 = entalpi Temperatur Keluar Kompresor

Efisiensi Kompresi
ℎ2𝑠 −ℎ1
Ƞ𝑐 = (2.3)
ℎ2 −ℎ1

Keterangan : Ƞ𝑐 = Efisiensi Kompresi


ℎ2𝑠 = entalpi dari temperatul ideal
ℎ3 = entalpi pada ruang bakar
ℎ2 = entalpi Temperatur Keluar Kompresor

2. Proses Pembakaran Isobarik (2-3)


Sebelum mencari proses pembakaran maka di cari entalpi dari proses pembakaran
ℎ3 sebgai berikut
𝑚𝑔 ( ℎ3 − ℎ2 )
Ƞ𝑐 = (2.4)
𝑚𝑓 𝑥 𝐿𝐻𝑉
Keterangan : Ƞ𝑐 = Efisiensi Kompresor
𝑚𝑔 = Laju aliran massa gas
ℎ3 = entalpi pada ruang bakar
ℎ2 = entalpi Temperatur Keluar Kompresor
𝑚𝑓 = Laju aliran massa bahan bakar
𝑄𝑖𝑛 𝑔 = 𝑚𝑔 (ℎ3 − ℎ2 ) (2.5)
II-7

BAB II Tinjauan Pustaka

Keterangan : 𝑄𝑖𝑛 = panas yang masuk


𝑚𝑔 = Laju aliran massa gas
ℎ3 = entalpi pada ruang bakar
ℎ2 = entalpi Temperatur Keluar Kompresor
3. Proses Ekspansi Isentropik (3-4)
𝑊𝑔𝑡 = 𝑚𝑔 (ℎ3 − ℎ4 (2.6)

Keterangan : 𝑊𝐺𝑇 = Kerja Turbin


𝑚𝑔 = Laju aliran massa gas
ℎ3 = entalpi pada ruang bakar
ℎ4 = entalpi Temperatur KeluarTurbin Gas

4. Efisiensi Gas Turbin Generator


Untuk mendapatkan efisiesni dari Gas Turbin Generator maka dapat
menggunakan dari kerja kompresor dan kerja dari turbin dan panas yang masuk
𝑊𝐺𝑇 − 𝑊𝑐 )
Ƞ𝐺𝑇𝐺 = (2.7)
𝑄𝑖𝑛

2.5 Heat Recovery Steam Generator (HRSG)


Energi panas yang terkandung dalam gas buang keluaran turbin gas yang
temperaturnya masih cukup tinggi (sekitar 5630C) dialirkan masuk ke dalam
HRSG untuk memanaskan air di dalam pipa–pipa pemanas (evaporator),
selanjutnya keluar melalui cerobong dengan temperatur sekitar 1500C. Air di
dalam pipa–pipa pemanas yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas
panas tersebut, sebagian besar akan berubah menjadi uap dan yang lain masih
berbentuk air. Campuran air dan uap selanjutnya masuk kembali ke dalam drum.
Di dalam drum, uap dipisahkan dari air dengan menggunakan pemisah uap yang
disebut Separator. Uap yang sudah terpisah dari air selanjutnya dipanaskan lebih
lanjut, sehingga kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap,
sedangkan air yang tidak menjadi uap disirkulasikan kembali ke pipa–pipa
II-8

BAB II Tinjauan Pustaka

pemanas, bersama–sama dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini
berlangsung terus menerus selama unit beroperasi. (Ganapathy, 1996)

Gambar 2.5 (a) Horizontal Heat Recovery Steam Generator HRSG


(Sumber : PLN Keramasan)

2.5.1 Komponen Utama Heat Recovery Steam Generator ( HRSG)


Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa HRSG biasanya terdiri dari
beberapa pipa pemanas seperti preheater, economizer, evaporator, dan
superheater. Untuk dapat mengtahui efiseinsi Heat recovey steam generator pada
pembabgkit listrik Gas uap di keramasan menggunakan persamaan berikut
𝑄ℎ = Σ (𝑚𝐻𝑃ℎ𝐻𝑃) − (𝑚𝐹𝑊 − ℎ𝐹𝑊) (2.7)

Keterangan :
𝑚𝐻𝑃 =Laju aliran massa uap tekanan tinggi(kg/s)
ℎ𝐻𝑃 = entalpyi uap tekakanan tinggi (kj/kg)
𝑚𝐹𝑊 = Laju aliran massa air (kg/s)
ℎ𝐹𝑊 = entalpi massa air (kj/kg)
II-9

BAB II Tinjauan Pustaka

𝑄𝑒𝑔 = 𝑚𝑒𝑔 𝑥 𝑐𝑝𝑒𝑔 (𝑇1 − 𝑇0 ) (2.8)

Keterangan :
𝑚𝑒𝑔 = laju aliran massa gas buang (kg/s) 33.1 dari pdf 601
𝑐𝑝𝑒𝑔 = panas spesifik gas buang (kj/kg K)
𝑇1 = Temperatur gas buang dari turbin gas (K)
𝑇0 = temperature gas buangke lingkungan (K)

𝑄
𝑛𝐻𝑅𝑆𝐺 = 𝑄 ℎ 𝑥 100% (2.9)
𝑒𝑔

1..Preheater
merupakan penukar kalor yang biasanya digunakan untuk memperoleh
energi panas tambahan dari gas buang. Preheater berada pada bagian akhir atau
paling atas dari Heat Recovery Steam Generator HRSG untuk menyerap energi
terendah dari gas buang. Aplikasi yang paling umum dari preheater ialah sebagai
pemanas awal air kondensat sebelum memasuki deaerator untuk mengurangi
jumlah uap yang dibutuhkan untuk proses deaerasi. Di dalam preheater,
pemanasan air pengisi mencapai temperatur sedikit di bawah titik didih.
2. Ekonomiser

Ekonomiser merupakan alat penukar kalor untuk memanaskan awal air pengisi
ketel sebelum masuk ke evaporator. Pada bagian ini jika dimungkinkan terjadi
korosi yang tergantung dari besarnya temperatur air pengisi yang masuk.
𝑄𝐿𝑃 𝐸𝑐𝑜 = 𝑚 𝑥 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑥 ∆𝑇

𝑄𝐻𝑃 𝑒𝑐𝑜 = 𝑚 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑥 ∆𝑇 (2.10)

Keterangan : 𝑄𝐿𝑃 𝐸𝑐𝑜 = kalor di LP economizer

𝑄𝐻𝑃 𝑒𝑐𝑜 = kalor di HP economizer

𝑚 = laju aliran steam masuk

∆𝑇 = Temperatur masuk dan keluar economizer


II-10

BAB II Tinjauan Pustaka

2. Evaporator

Merupakan alat penukar kalor yang menghasilkan uap jenuh (saturated)


dari air pengisi ketel. Evaporator terletak di antara ekonomiser dan
superheater.Campuran air dan uap meninggalkan evaporator dan masuk drum uap
melalui pipa-pipa yang disebut riser. Drum uap merupakan bejana tekan silindris
yang terletak di bagian atas HRSG. Di bagian dalam drum, piranti mekanis seperti
cyclone dan screen pemisah campuran air dan uap. Uap meninggalkan drum
melalui pipa yang menuju ke superheater. Sedangkan air disirkulasikan kembali
melalui pipa-pipa yang disebut downcomer masuk kembali ke evaporator. Uap
yang masuk ke superheater merupakan uap kering karena jika uap basah yang
masuk maka kandungan partikulat padat yang terlarut dalam uap akan mengendap
dalam tube superheater yang dapat mengakibatkan temperatur logam tube akan
naik dan selanjutnya mengakibatkan terjadinya kegagalan tube.
𝑄𝐿𝑃 𝐸𝑣𝑎 = 𝑚 𝑥 ∆ℎ
𝑄𝐻𝑃 𝐸𝑣𝑎 = 𝑚 𝑥 ∆ℎ (2.11)

Ketrangan : 𝑄𝐻𝑃 𝐸𝑣𝑎 = panans yang ada pada evaporator

𝑚 = laju aliran steam masuk

∆ℎ = entalpi rara rata temperature vaporator

4. Superheater
Merupakan alat penukar kalor pada Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
yang menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam). Superheater dapat
terdiri dari satu atau lebih modul penukar kalor. Pada modul superheater yang
banyak biasanya mempunyai kontrol temperatur uap di antara modul-modulnya
untuk mencegah terjadinya temperatur logam yang berlebih pada bagaian akhir
dari modul dan untuk meminimalkan kemungkinan kandungan air yang masuk ke
dalam turbin uap. (Ganapathy, 2003)
𝑄𝐻𝑃 𝑆𝐻 = 𝑚 𝑥 ∆ℎ

𝑄𝐻𝑃 𝑆𝐻 = 𝑚 𝑥 ∆ℎ (2.12)
II-11

BAB II Tinjauan Pustaka

Ketrangan : 𝑄𝐻𝑃 𝑆𝐻 = panas yang ada pada superheater

𝑄𝐿𝑃 𝑆𝐻 = panas yang ada pada superheater


𝑚 = laju aliran steam masuk
∆ℎ = entalpi rara rata temperature

2.6 Sistem Generator Turbin Uap (Steam Turbine Generator)


Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi kinetik, energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau dengan bantuan
roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakannya.
Tergantung dari jenis mekanik yang dipisahkan, turbin uap dapat digerakan pada
berbagai bidang industri, dan untuk pembangkit listrik.
Pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk poros
dilakukan dalam berbagai cara. Turbin uap secara umum diklasifikasikan ke
dalam tiga jenis, impuls, reaksi dan gabungan, tergantung pada cara perolehan
pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik akibat semburan
uap.Komponen utama Sistem STG adalah sebagai berikut. (Bloch and Singh,
2008)

Gambar 2.6 Steam Turbin Gemerator (STG) (“Schematics-of-Steam-


turbine-working-principle,” )
Pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik dalam bentuk poros
dilakukan dalam berbagai cara. Turbin uap secara umum diklasifikasikan ke
dalam tiga jenis, impuls, reaksi dan gabungan, tergantung pada cara perolehan
pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik akibat semburan
II-12

BAB II Tinjauan Pustaka

uap.Komponen utama Sistem Steam Turbin Generator (STG) adalah sebagai


berikut. Untuk dapat mengetahui efisiensi dari Steam Turbin Generator
𝑊𝑆𝑇 = 𝑚𝑆𝑇 ( ℎ𝑖𝑛 − ℎ𝑜𝑢𝑡 ) (2.13)

1. Turbin Uap (Steam Turbine), berfungsi untuk mengekspansi uap hingga


menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.

2. Generator, berfungsi untuk menghasilkan energi listrik di mana di dalamnya


terjadi proses perubahan energi mekanis menjadi energi listrik.

3. Kondensor (Condenser), berfungsi sebagaipenampungair condensate sekaligus


sebagai tempat pendinginan uap bekas hasil ekspansi turbin uap dimana media
air laut digunakan sebagai media pendinginnya.

4. Tangki air Pengisi (Feed Water Tank), tangki ini berisi air murni sebagai
tandon pengisi air condenser.

5. Pompa air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi
dari tangki air pengisi ke condenser dan menjaga level kondenser tetap pada
kondisi normal.

2.7 Proses Siklus Rankine

Pada setiap komponen siklus Rankine terdapat proses termodinamika yang


bekerja. Proses-proses termodinamika ini akan mengakibatkan perubahan wujud
zat, sifat fluida dan perubahan energi terkait. Secara garis besar terdapat empat
proses reversible yang terjadi pada siklus rankine. Berikut ini proses
termodinamika pada siklus Rankine:(Pjb and Pltu, 2015)

1. Proses 1- 2 Fluida kerja atau air memasuki pompa, kemudian di-


kompresi oleh pompa sehingga meningkatkan tekanan dari fluida kerja. Pada fase
ini fluida kerja masih berwujud cari atau cair jenuh sehingga pompa tidak
membutuhkan input tenaga yang terlalu besar. Secara ideal, Pada proses ini tidak
terjadi perubahan entropi.
II-13

BAB II Tinjauan Pustaka

2. Proses 2-3 Fluida bertekanan tinggi dari hasil kompresi pada pompa
masuk ke dalam boiler. Pada boiler ini, fluida secara Isobaris (tidak ada perubahan
tekanan fluida selama proses). Panas Boiler didapatkan dari hasil pembakaran dari
luar, seperti: pembakaran batubara, solar, maupun reaksi nuklir. Pada proses ini
terjadi perubahan wujud fluida dari fase cair menjadi campuran, kemudian
menjadi uap jenuh hingga uap lanjut (kondisi superheated)

3. Proses 3-4 Uap bertekanan dan bertemperatur tinggi dari boiler ini
masuk ke dalam turbin uap. Pada proses ini terjadi proses ekspansi secara
isentropik (ideal) akibat dari pergerakan turbin. Hal ini dikarenakan energi yang
tersimpan di dalam uap air telah dikonversi menjadi energi gerak turbin. Yang
menyerap energi dari uap menjadi kerja turbin. Pada proses ini terjadi penurunan
tekanan pada fluida.

4. Proses 4-1Fluida keluar dari turbin dalam kondisi bertekanan rendah


dengan wujud campuran maupun masih dalam kondisi uap. Kemudian fluida
masuk dalam kondensor dan mengalami proses kondensasi (mengubah fluida
menjadi cair maupun cair jenuh). Pada proses ini tidak terjadi perubahan tekanan
fluida (Isobaris). Fluida ini nantinya kan kembali menuju pompa dan terus
berlanjut

2.8 Gas alam


sering juga disebut sebagai gas bumi , adalah bahan bakar fosil berbentuk
gas yang terutama terdiri atas metana (CH4). Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas bumi, dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya
dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobic dari bahan-
bahan organik selain dari fosil, ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan
di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran
manusia dan hewan. Komponen utama dalam gas alam yaitu sekitar 80-95%
adalah metana (CH4) yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan
teringan. Gas alam juga mengandung molekulmolekul(Ii, 2006)
II-14

BAB II Tinjauan Pustaka

Tabel 2.1 Komposos gas PLTGU unit 1


Komposisi gas Manual Book (%) Rata Rata pertamina Gas
(%)
Gas metana >77.37 84.2866
Gas N2 0.51 1.1189
Gas CO2 4.84 5.0983
Gas Ethana 8.01 6.0874
Gas Propan 4.75 1.9107
Gas Butane I 1.01 0.3171
Gas Butane II 1.2 0.3575
Gas Pentan I 0.56 0.1453
Gas Pentan II 0.32 0.0959
Gas Hexane 0.5 0.2301

2.9 Compressed Natural Gas


Compressed Natural Gas (CNG) bahan bakar yang berasal dari gas bumi
dengan unsur utama gas metana. Secara umum CNG mengandung komponen
utama berapa metana (CH4) dan ETana (C2H8) . Tekanan yang digunakan pada
operasional CNG sebesar 100 s/d 275 bar . sedangkan pada LPG yang berupa
cairan , CNG merupakan gas bertekanan sangat tinggi sehingga factor keamanan
menjadi pertimbangan utama dengan mendesain tempat penyimpanan dan proses
pengangkutan nya. (Iskandar, 2018)
Pada tangki penyimpanan LGP, perhitungan kekuatan material didasarkan
pada tekanan hidrostatik dan tenaga gas, sedangkan untuk CNG karena
tekanannya sangat besar, menyebabkan tangki penyimpanan tangki penyimpanan
didesain dengan diameter kecil. Komposisi CNG yang terdiri dari metana (CH4)
ini dapat di peroleh dri gas produk akhir pencernaan atau degradasi anaerobic
bahan bahan organic oleh bakteri – bakteri anaerobatik dalam lingkungan bebas
oksigen atau udara yang dikenal dengan biogas , dimana kompnen terbesar
(penyusun utama) biogas adalah metana .
II-15

BAB II Tinjauan Pustaka

2.10 Specific fuel consumption


Specific fuel consumption adalah rasio perbandingan total konsumsi bahan
bakar terhadap daya listrik yang dibangkitkan dalam sebuah industri
pembangkitan listrik, digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui
seberapa efisien sebuah pembangkit listrik dan untuk memprediksi nilai kalor
bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran. Pengukuran SFC sebaiknya
dilakukan pada beban yang tetap, kemudian diukur seberapa banyak jumlah
pemakaian bahan bakar. (Studi, Teknik and Murdianto, 2016)
1. menghitung SFC (Specific fuel consumption ) adalah untuk menghitung
jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya dalam waktu
tertentu
𝑄 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝐸𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
SFC =𝐾𝑊ℎ = (2.11)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝐾𝑊ℎ)

Keterangan :
Q : Volume Bahan bakar Yang Dipakai
KWh : Jumlah KWh yang di bangkitkan generator

2.11 Defenisi Siklus Kombinasi


Siklus kombinasi adalah penggabungan dua atau lebih siklus menjadi satu
sistem pembangkit listrik. Sistem siklus kombinasi terdiri dari komponen mesin
penggerak, generator, dan pemanfaatan kembali panas atau HRSG dan turbin uap.
Jenis peralatan yang menggerakkan seluruh sistem (mesin penggerak),secara
khusus siklus kombinasi. Maka demikian perusahaan listrik dapat meminimalkan
biaya terhadap pemanfaatan bahan bakar fosil. (Kinerja et al., 2016)

2.11.1Manfaat Siklus Kombinasi


Berikut ini keuntungan dalam penggunaan sistem siklus gabungan pada
pembangkit listrik adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan efisiensi keseluruhan pembangkit.
2. Biaya investasi yang rendah
II-16

BAB II Tinjauan Pustaka

3. Penghematan biaya bahan bakar untuk dua sistem pembangkit secara


bersamaan.
4. Penambahan daya output yang besar.
5. Dampak terhadap lingkungan yang rendah, khususnya CO2 [4]

2.11.2 Klasifikasi Sistem Siklus Kombinasi


Sistem siklus kombinasi biasanya diklasifikasikan menutrut urutan
penggunaan energi dan skema operasi yang diambil. Pada sistem siklus kombinasi
dasar dapat diklasifikasikan sebagai siklus atas dan bawah.
a. Siklus atas (topping cycle)
Siklus atas ini bahan bakar yang dipasok digunakan untuk memproduksi
daya terlebih dahulu dan kemudian energi panas yang merupakan produk
samping siklus dan digunakan untuk memenuhi u permintaan panas lainnya.
b. Siklus bawah (bottoming cycle)
Dalam siklus bawah bahan bakar primer memproduksi energi panas suhu
tinggi dan panas yang keluar dari proses yang digunakan untuk membangkitkan
daya melalui HRSG pemanfaat kembali dan sebuah generator turbin. Siklus
bawah
II-17

BAB II Tinjauan Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Works Cited
Astawan, G. (2014) ‘Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap (Pltgu)’. Available
at: http://elektronika-listrik.blogspot.co.id/2014/06/jaringandistribusi-
pembangkit.html.

Bloch, H. P. and Singh, M. (2008) Steam Turbines: Design, Application, and Re-
Rating. doi: 10.1016/j.jnoncrysol.2011.09.021.

Design, E. (2004) ‘Gas Turbine Based Power Generation System’, Energy,


2004(4). doi: 10.1016/j.energy.2004.02.027.

Firdaus, M. (2010) ‘Penentuan beban optimal pada turbin gas pltgu dengan
menggunakan nonlinear programming skripsi’.

Ganapathy, V. (1996) ‘Heat-recovery steam generators: Understand the basics’,


Chemical Engineering Progress, 92(8), pp. 32–45.

Ganapathy, V. (2003) and Heat Recovery, New York.

Ii, B. A. B. (2006) ‘Bab ii tinjauan pustaka 2.1’, pp. 11–44.

Iskandar, B. H. (2018) ‘POTENSI CNG ( COMPRESSED NATURAL GAS )


SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKAR KAPAL PENANGKAP IKAN
BERUKURAN PANJANG 11 M CNG ( COMPRESSED NATURAL GAS )
POTENTION AS AN FUEL ALTERNATIVE FOR’, (April 2013), pp. 8–16. doi:
10.15578/jkn.v8i1.6216.

Kinerja, A. et al. (2016) ‘Analisis kinerja siklus kombinasi turbin tenaga gas – uap
(pltgu) di pt. sumberdaya sewatama gunung megang muara enim’, Analisis
kinerja siklus kombinasi turbin tenaga gas – uap (pltgu) di pt. sumberdaya
sewatama gunung megang muara enim.
II-18

BAB II Tinjauan Pustaka

Pjb, P. T. and Pltu, U. (2015) ‘ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI


TURBINE GENERATOR QFSN-300-2-20B ANALISA PERHITUNGAN
EFISIENSI TURBINE GENERATOR PT . PJB UBJOM PLTU REMBANG’,
(June).

‘Schematics-of-Steam-turbine-working-principle’ (no date).

Studi, P., Teknik, P. and Murdianto, I. (2016) ‘Jurusan teknik mesin fakultas
teknik universitas negeri semarang 2016’.

Anda mungkin juga menyukai