TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Gas Uap PLTGU (Sumber. PLN
Keramasan)
II-1
II-2
Mula-mula rotor di putar oleh alat penggerak awal yaitu motor listrik.
Kemudian kompresor menghisap udara atmosfer dan menaikan tekanan beberapa
kali lipat dari tekanan semula. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam
ruang bakar dimana ruang bakar itu pula ditempatkan sejumlah bahan bakar dan
dinyalakan. Dari pembakaran akan menaikan suhu dan volume dari gas bahan
bakar tersebut. Gas yang yang dihasilkan mempunyai tekanan dan temperatur
II-3
2.3.1 Generator
Energi kinetik dibuah menjadi energi listrik. Pada konstruksi generator bagian
medan yang berputar dikatakan rotor sedangkan lilitan jangkar sebagai bagin yang
diam disebut stator. (Astawan, 2014)
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompresor.
4. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam
inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam
kompresor aksial.
5. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
6. Inlet Guide Vane, yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk
agar sesuai dengan yang diperlukan
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi
untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga
bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas
panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang
besar. Untuk dapat mengetahui efisiensi compressor
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida
kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran
ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan
udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle.
Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus
turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas.
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section
terdiri dari beberapa bagian yaitu Exhaust Frame Assembly, dan Exhaust gas
keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu
mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfer
melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfer gas panas sisa tersebut diukur
dengan exhaust thermocouple di mana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk
data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Gambar 2.4 (a) T-s diagram and (b) P-v diagram Brayton cycle
Efisiensi Kompresi
ℎ2𝑠 −ℎ1
Ƞ𝑐 = (2.3)
ℎ2 −ℎ1
pemanas, bersama–sama dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini
berlangsung terus menerus selama unit beroperasi. (Ganapathy, 1996)
Keterangan :
𝑚𝐻𝑃 =Laju aliran massa uap tekanan tinggi(kg/s)
ℎ𝐻𝑃 = entalpyi uap tekakanan tinggi (kj/kg)
𝑚𝐹𝑊 = Laju aliran massa air (kg/s)
ℎ𝐹𝑊 = entalpi massa air (kj/kg)
II-9
Keterangan :
𝑚𝑒𝑔 = laju aliran massa gas buang (kg/s) 33.1 dari pdf 601
𝑐𝑝𝑒𝑔 = panas spesifik gas buang (kj/kg K)
𝑇1 = Temperatur gas buang dari turbin gas (K)
𝑇0 = temperature gas buangke lingkungan (K)
𝑄
𝑛𝐻𝑅𝑆𝐺 = 𝑄 ℎ 𝑥 100% (2.9)
𝑒𝑔
1..Preheater
merupakan penukar kalor yang biasanya digunakan untuk memperoleh
energi panas tambahan dari gas buang. Preheater berada pada bagian akhir atau
paling atas dari Heat Recovery Steam Generator HRSG untuk menyerap energi
terendah dari gas buang. Aplikasi yang paling umum dari preheater ialah sebagai
pemanas awal air kondensat sebelum memasuki deaerator untuk mengurangi
jumlah uap yang dibutuhkan untuk proses deaerasi. Di dalam preheater,
pemanasan air pengisi mencapai temperatur sedikit di bawah titik didih.
2. Ekonomiser
Ekonomiser merupakan alat penukar kalor untuk memanaskan awal air pengisi
ketel sebelum masuk ke evaporator. Pada bagian ini jika dimungkinkan terjadi
korosi yang tergantung dari besarnya temperatur air pengisi yang masuk.
𝑄𝐿𝑃 𝐸𝑐𝑜 = 𝑚 𝑥 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟 𝑥 ∆𝑇
2. Evaporator
4. Superheater
Merupakan alat penukar kalor pada Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
yang menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam). Superheater dapat
terdiri dari satu atau lebih modul penukar kalor. Pada modul superheater yang
banyak biasanya mempunyai kontrol temperatur uap di antara modul-modulnya
untuk mencegah terjadinya temperatur logam yang berlebih pada bagaian akhir
dari modul dan untuk meminimalkan kemungkinan kandungan air yang masuk ke
dalam turbin uap. (Ganapathy, 2003)
𝑄𝐻𝑃 𝑆𝐻 = 𝑚 𝑥 ∆ℎ
𝑄𝐻𝑃 𝑆𝐻 = 𝑚 𝑥 ∆ℎ (2.12)
II-11
4. Tangki air Pengisi (Feed Water Tank), tangki ini berisi air murni sebagai
tandon pengisi air condenser.
5. Pompa air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi
dari tangki air pengisi ke condenser dan menjaga level kondenser tetap pada
kondisi normal.
2. Proses 2-3 Fluida bertekanan tinggi dari hasil kompresi pada pompa
masuk ke dalam boiler. Pada boiler ini, fluida secara Isobaris (tidak ada perubahan
tekanan fluida selama proses). Panas Boiler didapatkan dari hasil pembakaran dari
luar, seperti: pembakaran batubara, solar, maupun reaksi nuklir. Pada proses ini
terjadi perubahan wujud fluida dari fase cair menjadi campuran, kemudian
menjadi uap jenuh hingga uap lanjut (kondisi superheated)
3. Proses 3-4 Uap bertekanan dan bertemperatur tinggi dari boiler ini
masuk ke dalam turbin uap. Pada proses ini terjadi proses ekspansi secara
isentropik (ideal) akibat dari pergerakan turbin. Hal ini dikarenakan energi yang
tersimpan di dalam uap air telah dikonversi menjadi energi gerak turbin. Yang
menyerap energi dari uap menjadi kerja turbin. Pada proses ini terjadi penurunan
tekanan pada fluida.
Keterangan :
Q : Volume Bahan bakar Yang Dipakai
KWh : Jumlah KWh yang di bangkitkan generator
DAFTAR PUSTAKA
Works Cited
Astawan, G. (2014) ‘Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap (Pltgu)’. Available
at: http://elektronika-listrik.blogspot.co.id/2014/06/jaringandistribusi-
pembangkit.html.
Bloch, H. P. and Singh, M. (2008) Steam Turbines: Design, Application, and Re-
Rating. doi: 10.1016/j.jnoncrysol.2011.09.021.
Firdaus, M. (2010) ‘Penentuan beban optimal pada turbin gas pltgu dengan
menggunakan nonlinear programming skripsi’.
Kinerja, A. et al. (2016) ‘Analisis kinerja siklus kombinasi turbin tenaga gas – uap
(pltgu) di pt. sumberdaya sewatama gunung megang muara enim’, Analisis
kinerja siklus kombinasi turbin tenaga gas – uap (pltgu) di pt. sumberdaya
sewatama gunung megang muara enim.
II-18
Studi, P., Teknik, P. and Murdianto, I. (2016) ‘Jurusan teknik mesin fakultas
teknik universitas negeri semarang 2016’.