Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS TANGKI PENAMPUNG FLUIDA PRODUKSI, DAN BAGAIMANA OPERASINYA.

Jenis Tangki Ditinjau dari Konstruksi Atapnya

 Fixed Roof Tank


Tangki Jenis Fixed Roof adalah tangki silinder dengan konfigurasi atapnya bersatu dengan
dinding shellnya, dari bentuk roofnya dapat berbentuk cone (Kerucut) atau dome (kubah).
Tangki ini biasanya digunakan untuk fluida bertekanan rendah
 Floating Roof Tank.
Floating Roof tank adalah jenis silinder yang mempunyai kontruksi yang berbeda dari pada fixed
roof. Atap pada floating roof tidak menyatu dengan dinding (shell). Roof ini dapat bergerak naik
atau turun tergantung dari level fluida didalamnya. Floating ini akan berada diatasnya jika isi
fluida di dalamnya tinggi (high) dan akan berada dibawah ketika level fluida di dalamnya rendah
(low)
 Spherical Tank
Spherical Tank ini juga disebut juga tangki bola karena kontruksinya yang menyerupai bola.
Tangki ini biasanya digunakan untuk menampung gas seperti butane, Propane, Gas Alam, Asam
Sulfat, dsb. Dilihat dari kontruksinya yang seperti bola maka bisa disimpulkan bahwa tangki ini
digunakan untuk fluida gas bertekanan tinggi

JENIS TANGKI DITINJAU DARI FUNGSINYA

 Surge Tank
Adalah suatu tangki yang terdapat pada bagian akhir dari suatu proses pemisahan, yang
berfungsi untuk menampung minyak yang bersalah dari fasilitas pemisah. Jika surge tank telah
penuh, maka minyak harus dipindahkan ke emergency tank yang terletak didekatnya dengan
cara pemompaan
 Emergency Tank
Tangki ini terletak di dekat surge tank yang berfungsi unutk menerima dan menampung minyak
yang berasal dari surge tank, jika surge tank penuh. Tangki ini juga berfugsi untukj menampung
minyak sementara sebelum minyak dikirim ke terminal.Untuk itulah pada umumnya emergency
storage tank ini dibuat lebih dri satu, tergantung dari kapasitas produksi lapangan tersebut
 Terminal Storage Tank
Tangki ini terdapat di terminal pengiriman minyak, yang berfungsi untuk menampung minyak
dari suatu lapangan, sebelum minyak tersebut di kapalkan

Jenis Tangki Ditinjau Dari Jenis Bahannya

A. Steel Tank,Jenis tangki ini dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu

1. Bolted Steel Tank, Merupakan tangki penyimpanan yang dibuat dari bahan baja yang berbentuk
plat/lempengan yang dihubungkan dengan paku keeling, sehingga mdahh dalam transportasi,
perbaikan dan pemasangannya di lapangan.
2. Welded Steel Tank, Merupakan tangki yang terbuat dari bahan baja dimana tersusun dari 9
lempengan yang disambung dengan las. Keuntungannya adalah kemampuannya dapat menahan
tekanan gas yang lebih besar, tetapi kerugiannya kesukaran dalam pemasangan.

B,Wooden Tank, Tangki jenis ini terbuat dari kayu, adapun jenis kayu yang dapat digunakan ialah
redwoo, cypress atau jenis white pine, Tangki in digunakan jika sifat kekorosian cairan maupun
lingkungan yang sangat tinggi, sehngga masalah korosi menjadi problem utama

C. Plastic Tank, Tangki ini terbuat dari bahan plastic, sehingga tahan terhadap korosi. Akan tetapi
jenis tangki ini akan sangat mahal harganya dan akan semakin rapuh dengan bertambahjnya waktu
pakai.

ALAT UKUR PRODUKSI HARUS MEMENUHI SYARAT : ACCURACY, REPEATABILITY, LINEARITY,


FLOW RANGE, DAN RESOLUTION. JELASKAN DAN BERI CONTH

 Accuracy
Akurasi adalah ukuran seberapa dekat hasil pengukuran terhadap actual flow. Biasanya
dinyatakan dalam percent of full scale.
Contoh : JIKA DIKETAHUI SEBUAH FLOW METER MEMPUNYAI ACCURACY + 3 % ,
MAKA INDIKASI FLOW RATE TERHADAP ACTUAL RATE PADA LAJU 1000 GPM
ADALAH 1000 – (3 % X 1000) = 970 GPM DAN 1000 + (3% X 1000) = 1030 GPM. JADI
RANGE AKURASINYA BERADA ANTARA 970 – 1030 GPM.
 Repeatability
Repeatability adalah kemampuan dari flow meter untuk memberi indikasi reading yang
sama (konsistensi) biasa nya juga dinyatakan dalam percent of full scale.
Contoh : PADA SPESIFIKASI VENDOR, NILAI INI DIPEROLEH DARI PENGUJIAN DAN
SHOP PABRIK PEMBUAT UNTUK RANGE, PRESSURE, TEMPERATURE, DAN
VISCOSITY FLUIDA TERTENTU (MISAL : UDARA, AIR ATAU SOLVENT).
 Linearity
Linearity adalah perbandingan sinyal output terhadap flow rate. Sinyal output terhadap flow
rate. Sinyal output dapat linear atau tidak, tergantung pada prinsip operasi flow meter yang
dipakai nya.
Contoh : SINYAL OUTPUT DARI PRIMARY ELEMENT SEBUAH DP FLOW METER
TIDAK LINEAR TERHADAP FLOW RATE, NAMUN AKAR KWADRAT-NYA LINEAR
DENGAN FLOW RATE. SEHINGGA SINYAL “RAW” YANG DIHASILKAN DP FLOW
METER HARUS DIKONVERSI MENGGUNAKAN ALAT KHUSUS UNTUK
MEMPEROLEH BENTUK LINEAR. LINEARITY PADA TURBINE METER DAPAT
DICONTOHKAN SEBAGAI KURVA GARIS LURUS ANTARA PERUBAHAN NILAI K-
FACTOR TERHADAP FLOW RATE.
 Flow Range
Setiap flow meter mempunyai range maksimum dan minimum. Rasio dari nilai ini sering juga
disebut turndown ratio.
Contoh : JIKA SEBUAH FLOW METER MEMPUNYAI TURNDOWN 40:1 DAN
DIOPERASIKAN PADA RANGE MAXIMUM 1000 GPM. TURNDOWN RATIO = 1000
GPM/40 = 25 GPM ARTINYA FLOW METER TERSEBUT DAPAT MELAKUKAN
PENGUKURAN DENGAN AKURAT PADA SAAT READING MENURUN HINGGA 25
GPM. JIKA KURANG DARI 25 GPM, MAKA AKURASINYA AKAN BERKURANG.
SEMAKIN BESAR NILAI TURNDOWN SEMAKIN BAGUS, NAMUN DISESUAIKAN
DENGAN RANGE KEBUTUHAN SPESIFIK DI LAPANGAN.
 Resolution
Resolution adalah ukuran perubahan terkecil dari total flow yang dapat ditampilkan pada
display flow meter.
Contoh : -

JENIS SEPARATOR DAN PRINSIP KERJANYA


Separator horizontal
Separator Horizontal didalamnya memiliki ukuran luas antara permukaan gas dan cairan yang
lebih besar. Setiap permukaan memiliki sekat-sekat sepanjang area pemisah gasnya. Separator
jenis ini biasanya lebih sering digunakan terhadap aliran yang memiliki rasio gas terhadap cairan
yang lebih tinggi untuk arus yang berbuih.

Pada separator horizontal fluid akan mengalir secara horizontal dan secara bersamaan akan
bersinggunagan pada permukaan cairan. Gas akan mengalir di antara penyekat-penyekat dan
butiran-butiran cairan melekat pada penyekat dan akan membentuk film dan kemudian mengalir
ke area cairan dari separator. Setiap pelat penyekat tersusun di sepanjang bejana secara
berdekatan dengan rentang jarang yang sama dengan kemiringan 45 derajat.

Keunggulan dari separator horizontal yaitu pemasangannya yang sangat mudah serta tidak
banyak mengambil ruang. Biasanya sepatarator ini dipasangan secara tersusun ke atas untuk
dijadikan satu unit pemisahan bertingkat sehingga sangat mengehmat ruang. Selain itu, separator
horizontal memiliki cost (biaya) yang lebig murah pada kapasitas yang sama.

Separator vertical
Separator vertical 2 fase (2 phase vertical separator) sering diaplikasikan untuk jenis fluid yang
rasio gas terhadap cairannya rendah hingga sedang dan diperkiran akan sering terjadi slug atau
kejutan cairan yang datang secara tiba-tiba. Pada bagian bawah bejana biasanya berbentuk
cembung yang berfungsi sebagai tempat menampung pasir atau benda padat lainnya.

Saat beroperasi, perubahan inlet diverter (aliran masuk) akan menyebabkan cairan
bersinggungan dengan dinding separator yang berbentuk film dan pada saat itu juga akan
memberikan gerakan secara sentrifugal terhadap fluida. Sehingga akan terjadi pengurangan
momentum seperti yang diinginkan dan membuat gas keluar dari film cairan kemudian naik ke
bagian atas bejana sementara cairan akan turun ke bagian bawah.

Gas yang naik ke bagian atas bejana sebenarnya masih sedikit mengandung cairan sehingga
untuk untuk menghilangkan cairan tersebut diperlukan mist eliminator atau sering juga disebut
mist extractor. Mist extractor terletak pada bagian atas bejana yang biasanya terbentuk dari
susunan kawat kasa dengan ketebalan tertentu yang dipasang melintang. Separator jenis ini
umumnya digunakan pada tekanan kerja antara 50 hingga 160 psig.
Separator spherical
1. Proses pemisahan fluida dalam spherical sepharator
Spherical Separator di desain untuk mendapatkan kegunaan maksimum dari seluruh peralatan
dan adanya penyebab pemisahan minyak dan gas misalnya gravity, kecepatan yang rendah dan
gaya centrifugal. Aliran dari sumur yang masuk dipisahkan oleh inlet flow diverter membentur
dinding separator. Aliran cairan bertemu kembali sesudah menempuh 1800 menelusuri dinding
tabung dan turun melalui accumulator section untuk tetap di situ sampai saat di keluarkan
melalui liquid level actuated dump valve. Aliran gas menempuh lintasan bagian dalam dari
diameter tabung yang besar, melepas partikel-partikel karena berkurangnya kecepatan, akhir
pemisahan terjadi saat gas melalui mist extractor.
2. Kelebihan Spherical Separator :
- Lebih murah dari horizontal separator dan vertical separator
- Lebih mudah dibersihkan dari tipe vertical separator
3. Kekurangan sheprical separator:
- Kurang ekonomis untuk kapasitas yang besar

Anda mungkin juga menyukai