Anda di halaman 1dari 36

PENGOLAHAN AIR DEMIN PT KRAKATAU

TIRTA OPERASI DAN PEMELIHARAAN


PROFIL

Dosen Pembimbing
Dr. Rahmayetty S.T., M.T.
NIP 197410021999032003

Alifia Puspa Septianingrum Siti Nuranisa


3335180081 3335180093
KRAKATAU STEEL GROUPS
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

PT Krakatau Engineering (1988) PT KHI Pipe Industries (1973) PT Krakatau Industrial Estate PT Krakatau Wajatama (1992)
• Jasa rekayasa dan rancang bangun • Industri Pipa Baja dan Coating Cilegon (1982) • Produsen Baja Tulangan dan Profil
• Persentase Kepemilikan 100% • Persentase Kepemilikan 98,48% • Industri Real Estate • Persentase Kepemilikan 100%
• Persentase Kepemilikan 100%

PT Krakatau Information PT Krakatau Daya Listrik (1996) PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Bandar Samudera
Technology (1993) • Pembangkit tenaga listrik, jasa (1996) (1996)
• Bergerak di Bidang Teknologi, kelistrikan, niaga migas • Distributor dan Pengolahan Air • Jasa Pengelolaan Pelabuhan
Informasi dan Komunikasi • Persentase Kepemilikan 100% • Persentase Kepemilikan 100% • Persentase Kepemilikan 100%
• Persentase Kepemilikan 100%

PT Krakatau Medika (1996) PT Meratus Jaya Iron Steel PT Krakatau National


• Jasa Pelayanan Kesehatan (2012) Resources (2013)
• Persentase Kepemilikan 97,55% • Pengolahan Bijih Besi • Industri Pengolahan Hasil Tambang
• Persentase Kepemilikan 66% • Persentase Kepemilikan 100%
KRAKATAU TIRTA INDUSTRI
PT Krakatau Tirta Industri

PT Krakatau Blue Water (2013) PT PP Krakatau Tirta (2019) PT Krakatau Medika (1996)
• Mengoperasikan Sistem Penyediaan Air Minum • Bergerak di Bidang Kesehatan
• Pengolahan Air Limbah PT Krakatau Posco
(SPAM) Berkapasitas 1.000 liter/detik melalui • Kepemilikan saham PT Krakatau Tirta Industri
• Mengoperasikan Fasilitas Final Waste Water
skema bangun-guna-serah, dengan PDAM Giri pada PT Krakatau Medika sebesar 19.72%
Treatment Plant Berkapasitas 17.000 m3/hari dan
Tirta Kabupaten Gresik .
Reusing System berkapasitas 7.000 m3/hari
• Persentase Kepemilikan 25%
• Persentase Kepemilikan 33%

PT Krakatau Perbengkelan dan


PT Krakatau Tirta Operasi dan
PT Information Technology (1993) Perawatan(1993)
• Bergerak di Bidang Teknologi, Informasi dan
Pemeliharaan (2019) • Bergerak di Bidang Usaha Perawatan dan
• Bergerak di Bidang Operasi dan Pemeliharaan
Komunikasi Perbengkelan Bagi Industri Serta Jasa Lain di
• Kepemilikan saham PT Krakatau Tirta Industri Instalasi Pengolahan Air dan/atau Limbah Cair.
Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Industri.
• Kepemilikan saham PT Krakatau Tirta Industri
pada PT Information Technology sebesar • Kepemilikan saham PT Krakatau Tirta Industri
11.72%. pada PT Krakatau Tirta Operasi dan
pada PT Krakatau Perbengkelan dan Perawatan
Pemeliharaan Sebesar 99,9%.
sebesar 80%.
KRAKATAU TIRTA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
O&M WRP (Water Treatment Plant) Latinusa –
Cilegon dengan kapasitas 30 m3/jam

O&M WRP (Water Recycle Plant) Wisma KS –


Jakarta dengan kapasitas 2 m3/jam

O&M IWS (Industrial Water System) MCCI –


Cilegon dengan kapasitas 3 x110 m 3/jam

O&M Demin Water Blast Furnace KS dengan


PT Krakatau Tirta Operasi dan kapasitas 150 m3/jam
Pemeliharaan (2019)
• Bergerak di Bidang Operasi dan Pemeliharaan O&M Bio Treatment Blast Furnace KS dengan
kapasitas 31 m3/jam dan Dekanter PT KTI dengan
Instalasi Pengolahan Air dan/atau Limbah Cair.
kapasitas 2 x 25 m3/jam
• Kepemilikan saham PT Krakatau Tirta Industri
pada PT Krakatau Tirta Operasi dan
Pemeliharaan Sebesar 99,9%. O&M WTP dan WWTP seluruh area KS

O&M Unit Dekanter KTI dengan kapasitas 50


m3/jam

O&M Pump Station V SEPS PT KTI

O&M WRP (Water Treatment Plant) Latinusa –


Cilegon dengan kapasitas 48 m3/jam
STRUKTUR ORGANISASI PT KTOP
Diretktur Utama
(Istamar)

Diretktur
(Rubie Andria Alham)

Kepala Departemen Operasi dan


Kepala Departemen Keuangan, Keuangan
SDM & Umum (Oky Fredy)

Kepala Dinas Operasi dan Kepala Dinas


Kepala Dinas Komersil Kepala Dinas Keuangan Maintenance Pengembangan Usaha
(Toshi Kurniansyah) & SDM (Aditya Fajar Rahayu) (M. Hasby Rizky)

Grup QM & Grup Marketing


Grup Komersial Grup SDM Grup Keuangan Grup Operasi Grup Maintenance
HSE & Project
VISI DAN MISI PT KTOP

VISI
Perusahaan Operasi &
Pemeliharaan Water Treatment
Plant (WTP) Terkemuka Di
Indonesia

MISI

Menyediakan Jasa Operasi &


Pemeliharaan Water Treatment
Plant (WTP) Yang Berkualitas
Dan Dengan Harga Kompetitif
GAMBARAN UMUM PT KTOP

Bahan
01 Utama
Air permukaan dari KTI

NaOH, HCl, H2SO4,


Bahan Baku
02 Pendukung
SMBS 10%, Bioced,
HYP, NaOCl

Spesifikasi
03 Produk
Air Demineral

Sistem
04 Operasi
Continue
Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terkumpul diatas tanah
ataupun mata air, seperti air sungai, danau, dan laut. Air Demin
PT Krakatau Tirta Industri mengolah air permukaan yang Air demin merupakan air yang telah mengalami proses
berasal dari Sungai Cidanau dimana sungai ini berasal dari pemurnian air dan terbebas dari mineral-mineral yang
danau “Rawa Dano”. Air tersebut kemudian dialirkan terkandung dalam air.
menggunakan pipa sepanjang 28 km untuk diolah menjadi
air bersih. Air olahan tersebut yang kemudian dikirimkan Air demin biasanya digunakan dalam proses produksi dalam
ke Plant BCS untuk diolah menjadi air demin. suatu industry. Seperti air umpan boiler, chilled coolng water,
ataupun air sanitasi.

PT KTOP mensuplay air demin kepada PT MCCI untuk


digunakan sebagai air umpan bolier dengan kapasitas produksi
sebesar 3 x 110 m3/jam
STANDAR BAKU MUTU AIR
DEMIN UNTUK MCCI

No. Parameter Satuan Spesifikasi

1. Conductivity µS/cm < 10

2. Turbidity NTU <1

3. Chlorine ppm Cl < 5,5

4. Sulphate ppm SO4 < 0,8


Bahan Pendukung

Natrium Hidroksida (NaOH) 48% Natrium Hipoklorit (NaOCl)

NaOH digunakan untuk cleaning unit Natrium hypochlorite merupakan


pengolahan air demin seperti mixed bed pemutih berbasis chlorine yang
polisher, reverse osmosis, ultrafiltasi, dan digunakan untuk menjernihkan air
membran bioreaktor.
Sodium Metabisulfite (SMBS)
Asam Klorida (HCl) 32% Biocide
Sodium Monobisulfite digunakan sebagai
HCl digunakan untuk cleaning unit Biocide adalah chemical yang penetralisir kandungan chlorine di air
pengolahan air demin seperti reverse berfungsi untuk membunuh bakteri umpan reverse osmosis dan maksimal
osmosis, ultrafiltasi, dan membran atau memutuskan perkembangbiakan kandungan chlorine yang terkandung
bioreactor. bakteri yang terdapat dalam air. dalam air sebesar 0,5 ppm.
Asam Sulfat (H2SO4)
Hypersperses (HYP)
Asam Sulfat adalah asam mineral (zat
anorganik) yang sangat kuat dan larut di Hypersperses merupakan chemical
dalam air pada semua perbandingan. Asam yang berfungsi sebagai anti fouling
sulfat digunakan untuk meregenerasi unit dalam membran reverse osmosis.
mixed bed polisher.
Teknologi Pembuatan Air Demin
DISTILASI RESIN PENUKAR ION

Proses pembuatan air bebas mineral dengan cara distilasi dilakukan Pembuatan air bebas mineral dengan resin penukar ion
dengan cara memanaskan air umpan sampai titik didihnya tercapai. adalah dengan cara menukarkan ion bermuatan positif
(kation) dan ion bermuatan negatif (anion) yang ada di
Air akan menguap dan kemudian uap air yang terbentuk akan dalam air, dengan ion H+ dan OH- yang terdapat pada
dikondensasikan dengan menggunakan cairan pendingin. resin.
Selanjutnya, uap air yang telah dikondensasi ditampung sebagai
produknya yang disebut dengan distilled water. Pertukaran kation terjadi pada kolom cation exchanger.
Ion-ion seperti Ca2+ dan Mg2+ terikat pada resin kation.
Sementara itu, mineral atau garam terlarut tidak akan ikut teruapkan
dan tetap berada pada sisi umpan yang dipanaskan. Sedangkan pertukaran ion negatif atau anion seperti SO42-
daN HCO3- terjadi pada anion exchanger
REVERSE OSMOSIS ELEKTRO DEIONISASI

Reverse osmosis adalah teknologi pemurnian air yang EDI merupakan kombinasi dari penggunaan resin penukar ion, membran
menggunakan membran semi-permeable untuk memisahkan air dari penukar ion (ion exchange membrane) serta penggunaan arus listrik.
kandungan mineral di dalamnya.
Air umpan masuk melalui sisi saluran umpan melewati resin penukar ion.
Proses pemisahan terjadi dengan menaikkan tekanan pada sisi Resin selain berfungsi sebagai penukar ion, ia juga berfungsi sebagai
umpan. Kemudian air dapat melewati membran, sedangkan jembatan ion.
mineral-mineral tidak dapat melewati membran.
DIAGRAM ALIR PROSES PLANT BCS TO MCCI
SAND FILTER
Sand filter merupakan suatu alat penyaring yang menggunakan
media berupa pasir silica dan karbon aktif.

Fungsi dari sand filter adalah untuk menghilangkan pengotor


berupa partikel yang berukuran besar yang terdapat dalam air
umpan.

Adapun cara kerja sand filter yaitu dengan cara kotoran


diperangkap oleh butiran pasir silica dan karbon aktif sehingga
air umpan tersebut menjadi lebih bersih dan jernih.

Grafik disamping adalah parameter yang diukur dari sand


filter, yaitu pH, TDS, dan conduc.

Fungsi dari grafik disamping adalah untuk melihat kinerja


sand filter apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

Dari grafik tidak terlihat perubahan yang signifikan hal


tersebut dikarenakan sand filter termasuk rangkaian alat
pretreatment dimana hanya menyaring partikel besar.
ULTRAFILTRASI

Ultrafiltrasi merupakan salah satu jenis membrane filtrasi


yang berfungsi untuk menyaring partikel seperti koloid,
suspended solid, maupun partikel lain yang berukuran antara
0,1 – 0,01 micron.

Adapun cara kerja dari UF adalah mengalirkan umpan


secara tangensial sepanjang permukaan sehingga molekul
besar akan tertahan sedangkan molekul kecil dapat melewati
membrane.

Grafik disamping adalah parameter yang diukur dari


ultrafiltrasi, yaitu pH, TDS, dan conduc.

Fungsi dari grafik disamping adalah untuk melihat kinerja


ultrafiltrasi apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

Dari grafik tidak terlihat perubahan yang signifikan hal


tersebut dikarenakan ultrafiltrasi masih termasuk rangkaian
alat pretreatment.
CATRIDGE FILTER

Cartridge filter merupakan pemisahan partikel berukuran mikron


antara 0.04 - 100 mikron dengan total padatan terlarut tidak lebih
dari 100 ppm. Pada Water Treatment plant MCCI standar cartridge
filter untuk menyaring partikel kasar dengan size speech 5 - 11
mikron.

Adapun cara kerja CF adalah melewatkan umpan pada media filter


sehingga filter tersebut dapat menahan residu.

Grafik disamping adalah parameter yang diukur dari CF, yaitu


pH, TDS, dan conduc.

Fungsi dari grafik disamping adalah untuk mengevaluasi


umpan sebelum memasuki RO yaitu dengan cara penentuan
Silt Density Index.
SILT DENSITY INDEX
● Silt Density Index (SDI) adalah suatu system perhitungan untuk
mengukur kapasitas fouling yang disebabkan oleh kontaminan dalam
air umpan dengan cara memfilter air umpan pada kertas filter Selain mengetahui SDI, pada CF juga di injeksikan
berukuran pori 0,45 µm pada tekanan konstan (2 bar). chemical yaitu SMBS, HYP dan Biocide.

● Semakin kecil nilai SDI maka kinerja RO semakin baik SMBS adalah chemical yang berfungsi untuk
menetralkan kandungan klorin dalam air
● Kinerja RO dikatakan baik apabila nilai SDI < 3.
HYP adalah anti skalan yang berfungsi untuk
Rumus SDI : menjaga stabilitas kerja membrane dan mengurangi
terbentuknya fouling.

Biocide adalah chemical yang berfungsi untuk


T1 = waktu awal sebelum 5 menit / waktu awal sebelum 15 menit proses pembersihan dan pengendalian aktifitas
T2 = waktu akhir setelah 5 menit / waktu akhir setelah 15 menit biologis yang terjadi pada membrane.
REVERSE OSMOSIS
Reverse osmosis atau RO adalah perpindahan air dari bagian yang
berkonsentrasi rendah ke bagian yang berkonsentrasi tinggi. RO
berfungsi untuk menghilangkan total dissolved solid serta bakteri
ukuran 0,2 - 1 micron, virus 0,02 - 0,4 micron dan bahan kimia non-
organik : garam dan mineral. RO memiliki ukuran micron sebesar
0,0001 mikron.

Reverse osmosis adalah sistem penyaringan air baku melalui


membran semi permeable dengan menggunakan tekanan tinggi
sekitar 7 bar, sehingga dapat menghasilkan air murni.

Dalam RO terdapat istilah :

Permeate : aliran umpan yang dapat


menembus membrane

Konsentrate : aliran pengotor yang


tidak dapat menembus membrane.
PARAMETER RO

Total Dissolved Solid (TDS) merupakan Konduktivitas adalah metode untuk pH adalah penentu tingkat keasaman
padatan terlarut dalam air seperti garam, menentukan kadar ion dalam air. ataupun kebasaan suatu zat.
mineral, ataupun logam.
Grafik diatas berfungsi untuk mengetahui pH tidak terlalu berpengaruh asalkan
Grafik diatas berfungsi untuk mengetahui kinerja membrane, jika nilai conduc RO masih dalam rentang pH 6-8
kinerja membrane, jika TDS RO besar besar maka mengindikasikan bahwa kinerja
maka mengindikasikan bahwa kinerja RO RO sudah tidak bagus karena kurang
sudah tidak bagus karena kurang maksimal maksimal dalam penghilangan kadar ion.
dalam penghilangan kadar ion.
MIXED BED POLISHER
Mixed Bed Polisher (MBP) merupakan suatu alat penukar ion yang didalamnya
terdapat resin kation dan anion.

MBP berfungsi untuk menghilangkan kandungan ion negative dan positif yang
terkandung didalam air.

Jenis resin yang digunakan :

Anion = Dowex Monosphere 550A OH


Kation = Dowex Monosphere 500A H

Adapun cara kerja MBP yaitu :


menukar ion terlarut dalam air baik ion positif (Ca2+ ,
Mg2+ , Na+ ) ataupun negative (SO42- , Cl- , SiO2)
dengan ion H+ dan OH- yang terdapat dalam resin dalam
jumlah ekivalen yang sama sehingga dihasilkan air dengan
tingkat TDS dan konduktivitas yang rendah.
PARAMETER MBP

Total Dissolved Solid (TDS) merupakan Konduktivitas adalah metode untuk pH adalah penentu tingkat keasaman ataupun
padatan terlarut dalam air seperti garam, menentukan kadar ion dalam air. kebasaan suatu zat.
mineral, ataupun logam.
Grafik diatas berfungsi untuk mengetahui pH tidak terlalu berpengaruh asalkan masih
Grafik diatas berfungsi untuk mengetahui konduktivitas output MBP. Nilai konduk dalam rentang pH 6-8
kadar TDS dalam output MBP. Selama TDS akan menentukan kapan MBP harus di
masih < 10 µS/cm maka kinerja MBP regenerasi.
masih optimal.
REGENERASI
Tahapan Regenerasi :

1. Backwash
Regenerasi adalah suatu proses pengaktifan kembali Pencucian untuk menghilangkan kotoran pada resin dengan metode
atau peremajaan resin penukar ion supaya dapat
aliran terbalik
kembali berfungsi untuk mengambil ataupun mengikat
2. Resin Settling
ion pengotor dalam air.
Pendiaman resin supaya terpisah sesuai berat jenis resin ( Anion : atas ,
Berikut adalah reaksi yang terjadi : Kation : bawah)
3. Injeksi Chemical
Anion : Penambahan chemical NaOH (600 ml) dan H2SO4 (150 ml) untuk
Kation : memperbaharui resin
4. Slow Rinse
Parameter dilakukannya regenerasi yaitu : Pembilasan sisa injek chemical
5. Drain
Silika = 2,2 ppm Pembuangan air dalam MBP sampai air dalam MBP setinggi 10 cm
Konduktivitas = > 1,5 µS/cm
diatas resin
6. Air Mixing
Pencampuran kembali resin anion dan kation
7. Fast Rinse
Pembilasan akhir
TUGAS KHUSUS
1. Mendesain bak netralisasi

Note :

● Bak netralisasi digunakan sebagai bak penampung


hasil buangan injek chemical pada proses
regenerasi MBP

● Untuk normal regen MBP harus menampung


keluaran chemical selama 20 menit dengan total
flow 22 m3/jam

● Untuk single regen MBP harus menampung


keluaran chemical selama 60 menit dengan total
flow 22 m3/jam

● Kondisi bak netralisasi pernah kosong kecuali


setelah proses pengurasan
Kondisi bak netral lama:
Kondisi bak netral yang lama :

p1 = 3,7 m
l1 = 1,62 m
2,8m t1 = 2,8 m ( - Overflow = 0,61 m dari atas )

V total = 3,7 x 1,62 x (2,8 – 0,61)


= 13,126 m3 (dalam kondisi bak kosong)

62
m NERACA MASSA
1,

3,7m Input = Output


Flow total injek chemical = Vtot bak + terbuang
22 m3 = 13,126 + terbuang
Terbuang = 8,874 m3
Berdasarkan data regenerasi tanggal 17 Agustus
2021 (Single Regen 60 menit Injek Chemical)

NERACA MASSA
Kondisi bak netral lama :
P = 3,7 m Input = Output
L = 1,62 m Flow total injek chemical = Vtot bak + terbuang
T = 2,8 m (belum dikurang over flow 0,61 m dari atas dan isian air 22 m3 = 11,92 + terbuang
dibak netral dengan t= 0,64 m) Terbuang = 10, 08 m3
Dapat menampung injek chemical selama = 32 menit 31 detik
Flow total = 22 m3/jam Note normal regen (20 menit injek chemical)
Maka volume total bak netral : V=Qxt
V=
V=Qxt V = 7,3 m3
V=
V = 11,92 m3 Untuk normal regen tidak memerlukan bak tambahan
karena tidak ada chemical yang terbuang.
Penyelesaian 1 : Mengubah overflow bak
netralisasi lama

Kondisi overflow bak netralisasi Perubahan :


yang lama :
Overflow = 0,61 m dari sisi atas bak netral
Overflow (+0,25 m keatas ) maka t2 = 0,36 m keatas

Pipa input = 0,42 dari atas


- 15 cm

Pipa input (- 0,15 m dari bawah ) maka Pipa in= 0,27 m dari atas

Vtambahan = 3,7 x 1,62 x 0,25 (penambahan overflow)


Vtam = 1,49 m3
+ 25 cm

Maka V total = 13,126 + 1,49 (m3)


V total = 14,616 m3 (dalam kondisi bak kosong)

Kesimpulan :
Opsi ini termasuk kedalam opsi yang efektif dan efesien dalam factor
pengerjaan. Dikarenakan tidak mengganggu jalannya operasi plant.
Hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam pengerjaan. Namun
kurang efektif dalam factor penambahan volume bak netral
Penyelesaian 2 : Menambah kedalaman
bak netral lama

Kondisi Bak lama Tambahan :


Kedalaman ditambah 2 meter
p1 = 3,7 m
l1 = 1,62 m V = 3,7 x 1,62 x (2,8 – 0,61 + 2)
t1 = 2,8 m V = 25,11 m3 (dalam keadaan bak kosong)
Overflow = 0,61 m (dari tinggi bak atas)
Kesimpulan :
Vlama = 3,7 x 1,62 x (2,8 – 0,61)
= 13,126 m3 (dalam posisi bak kosong) Opsi ini efektif dalam factor penambahan volume
karena jika ditambahkan kedalaman 2 m sudah cukup
menampung 1x regen (tanpa slow rinse). Namun, opsi
Tambahan : ini tidak efektif dalam proses pengerjaan, karena
Kedalaman ditambah 1 meter menggangu aktivitas plan yang mana plant harus
berjalan secara continue, selain itu membutuhkan
V = 3,7 x 1,62 x (2,8 – 0,61 + 1) waktu pengerjaan yang lama karena struktur tanah
V = 19,12 m3 (dalam keadaan bak kosong) yang banyak mengandung bebatuan besar
Rencana Lokasi Baru Untuk Bak Netralisasi
2,18 m

BACKWSH
5,8
4m
2,30m
2,96m

3,97m
6,83 m

1,98m 0,57m

got

2,87
2,12m

m
got

4,57m

got
Penyelesaian 3 : Pembuatan Bak
Netral Baru

Pembuatan bak baru disamping bak backwash :

P = 3,39 (dikurang ketebalan 2 dinding = 0,48 m)


L = 1,8 (dikurang ketebalan 2 dinding = 0,48m)
T = 4 (dikurang 0,50 m buat overflow)

V = 2,91 x 1,32 x 3,5


V = 13,44 m3

Kesimpulan :
Opsi ini termasuk kedalam opsi yang efektif dalam factor
pengerjaan dan penambahan volume bak netral.
Dikarenakan tidak mengganggu jalannya operasi plant dan
cukup untuk menambah kapasitas bak 1x regen (tanpa
slow rinse). Namun, membutuhkan waktu yang lama
dalam pengerjaan dan membutuhkan tambahan pengerjaan
(pemindahan pager belakang).
Penyelesaian 4 : Penggantian
Kapasitas Pompa

Note :
Data : Bak netral dalam kondisi kosong tanpa ada air didalamnya
Flow total : 22 m3/jam sehingga volume yang digunakan volume total dari kapasitas
Kapasitas pompa lama : 86 L/min (5,16 m3/jam) bak netral
Volume Bak kosong sampai overflow : 13,12 m3

Jika estimasi waktu yang diinginkan untuk mengeluarkan Kesimpulan :


air didalam bak netral adalah 1 jam Opsi ini termasuk kedalam salah satu opsi tambahan
dikarenakan pompa yang saat ini beroperasi memiliki
Q=V/t kapasitas yang rendah dan membutuhkan waktu
Q = 13,12 m3 / 1 jam pembuangan yang sangat lama. Penggantian kapasitas
Q = 13,12 m3/jam pompa dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas
kinerja pompa dalam pembuangan air dalam bak netral.
Jika dijadikan L/min = 218 L/min Namun, opsi ini membutuhkan biaya tambahan diluar
dari pembuatan lahan bak netral baru ataupun
Material pompa : stainless steel perombakan bak netralisasi yang lama
Spesifikasi pompa :
Merek : CNP
Material : Stainless Steel 304
Model : ZS65-40-200/5.5
Q = 25 m3/jam
H = 36 m
N = 2900 r/min
Standar voltage = 5,5 kW
Inchi = 2,5 x 1,5 inch
Harga = Rp. 16.850.000
Penyelesaian 5 : Penambahan HCL

Note : Jika dilihat dari data yang diperoleh maka untuk


Data diperoleh berdasarkan regenerasi tanggal 20 menetralkan sampel sebanyak 500 mL membutuhkan HCl
Agustus 2021 32% sebanyak 7,5 ml

Maka untuk menetralkan sampel dalam bak netral sebagai


Sampel HCl
pH Akhir Sampel berikut :
Volume pH Volume pH
Jika berdasarkan data regen :
500 ml 13 1 ml 1 12
V sampel = 12,1 m3 = 12.100.000 ml
500 ml 13 1,5 ml 1 12 V HCl = 181.500 ml = 181,5 L
500 ml 13 2,5 ml 1 12
Jika berdasarkan kondisi bak netral kosong :
500 ml 13 6,5 ml 1 9 V sampel = 13, 12 m3 = 13.120.000 ml
500 ml 13 7,5 ml 1 7 V HCl = 196.800 ml = 196,8 L

Kesimpulan :
Opsi ini termasuk kedalam salah satu opsi tambahan untuk mempercepat proses penetralan hasil injek NaOH. Penambahan
HCl kedalam bak netral dimaksudkan untuk meningkatkan efesiensi penetralan, Namun, opsi ini membutuhkan biaya
tambahan untuk pembelian chemical sedangkan tidak efektif dalam proses pengerjaan dan membutuhkan peningkatan
kapasitas bak netral.
Rancangan Anggaran Biaya

Konstruksi Untuk Membuat Bak Netral Baru


Bahan Keterangan Merek Jumlah satuan Harga (Rp) Total Harga
Pasir   bangka 6 m3 250.000 1.500.000
Bata     5.000 biji 600 3.000.000
Semen sak (50 kg) indo semen 36 sak 60.000 2.160.000
Besi buat slope (kerangka + keliling) 10 ml (tebal besi)   18 buah 80.000 1.440.000
Besi buat slope (bawah cor an) 10 ml (tebal besi)   8 buah 80.000 640.000
Besi buat cincin 6 ml (tebal besi)   13 buah 40.000 520.000
Batu Split     3 m3 300.000 900.000
Papan     36 lembar 30.000 1.080.000
Paku 5 cm   1 kg 22.000 22.000
Paku 7 cm   1 kg 22.000 22.000
Paku 10 cm   1 kg 22.000 22.000
kaso 4 x 6 cm   16 buah 20.000 320.000
Total 11.626.000
Pekerja Untuk Membuat Bak Netral Baru
lama waktu Total
Harga jumlah Harga satuan
(hari) Harga
petukang 2 200.000 hari 10 4.000.000
kenek 2 170.000 hari 10 3.400.000
Total 7.400.000

Harga Jika Ingin Menambahkan HCl Kedalam Bak Netral Lama


Bahan Harga keterangan (liter) jumlah (liter) total harga
HCl 15.000 1 198 2.970.000

(Note : jika opsi penambahan HCl dilakukan maka dalam bak netral dibutuhkan pengaduk)

Harga Pompa
Pompa ( 2 buah) = Rp 33.700.000

Total keseluruhan biaya (konstruksi, pekerja, HCl dan pompa) = Rp 55.696.000


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai