Anda di halaman 1dari 10

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

MANUSIA
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN
DIVISI NAUTIKA DAN TEKNIKA

LAPORAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PENGAJAR


PROSES PEMBELAJARAN DARING

NAMA DOSEN : Ir.Jusak Johan Handoyo, M.M., M.Mar.E.,


MATA KULIAH : TURBIN GAS KAPAL LAUT.
KELAS : ATT. III, Manajemen, 106
JURUSAN : Teknika
HARI /TANGGAL : SELASA, 23 AGUSTUS 2022
JAM : 08.00 – 12.00
MEDIA : Google Class Room/WAG/Email/ ZOOM MEETING,Lainnya
DESKRIPSI Mencatat, mempelajari TURBIN GAS Penggerak Utama Kapal;
Penjelasan Prinsip Cara Kerja Turbin GAS Kapal
1) Konstruksi dan Komponen Turbin GAS (Contruction
and Main Component of Gas Turbine)
2) Turbine Gas dibagi 3-siklus dan kontruksinya
3) Sistem kerja KOMPRESSOR Udara, Ruang
PEMBAKARAN dan TURBIN GAS .
4) GAMBAR DIAGRAM Sistem TURBIN GAS KAPAL
5) NAMA Komponen-2 Turbin GAS Kapal
Pembelajaran Mata kuliah menggunakan e-mail dan WA GROUP
TUGAS YANG Menyelesaikan Tugas tersebut, dilanjutkan pertemuan berikutnya.
DIBERIKAN
JUMLAH PASIS Total PASIS : orang
Mengikuti kelas : orang
Tidak mengikuti kelas ; 0 orang
LAMPIRAN PENJELASAN tentang TURBIN GAS KAPAL
Jakarta, – 4 halaman
23 AGUSTUS 2022
GAMBAR SISTEM MAIN AIR COMPRESSOR dari TURBIN
GAS KAPAL,
Ketua Klas ATT. III, Manajemen, dan Penjelasannya.
Referency; Buku “Ketel Uap, Turbin Uap & Turbin Gas Kapal,
gabungan satu Buku dapat dibeli di KOPERASI STIP – MART.

Jusak Johan Handoyo,.


KEGIATAN BELAJAR KE – 1.
TURBIN GAS (Gas Turbine)

Mata kuliah Turbin Gas merupakan kuliah lanjutan peserta Diklat ATT-V sampai dengan ATT-I
Pemutakhiran (Updating) dari BP3IP/STIP Jakarta dalam mempelajari tentang pengetahuan
dan ketrampilan pengoperasian, perawatan dan survey terhadap Turbin Gas sebagai Mesin
penggerak utama kapal.

Mata kuliah Turbin Gas ini merupakan bagian STCW 1978 Amandment 2010 dalam IMO Model
Course 7.04 Competency 2.14 Edition 2014 yang harus dilaksanakan terhadap semua Marine
Engineer.

Penggunaan Turbin Gas sebagai penggerak utama kapal, lebih banyak dipakai di kapal-kapal
Angkatan Laut Negara-negara maju seperti Amerika (1947), Inggris, dan Negara-negara Eropa.
Pada bulan Februari 2013, Turbin Gas Type MT.30 bertenaga 50.000 KW buatan Rolls-Royce
dipasang di kapal induk Queen Elisabeth dari Angkatan Laut Inggris “Royal Navy” yang
sedang dibangun di galangan kapal Bakcock’s Rosyth di Scothland.

Sebelumnya type lain dari buatan Roll-Royce sudah dipasang diberbagai type kapal perang
Amerika, beberapa kapal TNI ALRI juga menggunakan Turbin Gas sebagai Mesin penggerak
utama, yakni kapal-kapal Patrol yang dibeli dari Australia pada tahun 1970-an dan yang dibeli
dari Belanda pada tahun 2000-an. Kapal-kapal Niaga juga telah banyak menggunakan Turbin
Gas sebagai Mesin penggerak utama kapal maupun sebagai Generator listrik kapal.

PRINSIP KERJA TURBIN GAS

Pada dasarnya Turbin Gas terdiri dari 3 komponen utama: Kompresor, Tabung Pembakaran
dan Turbin Gas, yang merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan satu sama-lainnya.

Udara dihisap oleh Kompresor (Air Compressor) melalui saluran masuk (Air-Inlet)
kemudian dimampatkan sehingga tekanan dan temperaturnya naik (tinggi).

Udara panas yang bertekanan tinggi disalurkan kedalam Tabung pembakaran


(Combustion Chamber), kemudian di-injection bahan bakar sehingga terjadi
pembakaran pada tekanan konstan, sedangkan temperature pembakaran naik.

Gas panas bertekanan tinggi tersebut di alirkan melalui Nozzle yang berfungsi
mengarahkan aliran gas ke sudut sudu-sudu Turbin Gas (Gas Turbine) sehingga
Turbin berputar.
 Daya yang dihasilkan, digunakan untuk memutar poros baling-baling kapal,
generator listrik, dan pesawat-pesawat bantu lainnya sesuai dengan
kebutuhannya.
 Gas buang yang keluar dari Turbin Gas masih dapat dipergunakan untuk
menggerakkan Kompresornya sendiri, generator listrik, memanasi air-ketel
dan keperluan lainnya.

KONSTRUKSI DAN KOMPONEN TURBIN GAS

(Constrution and Main Component)

21.2.1. Turbin Gas dibagi menurut Siklusnya

1) Turbin Gas Siklus terbuka (Open Cycle) dimana akhir ekspansi fluida kerja Turbin,
gas-buangnya langsung dibuang ke udara luar.

2) Turbin Gas Siklus tertutup (Close Cycle) dimana akhir ekspansi fluida kerja Turbin,
gas-buangnya masih dipakai lagi untuk menggerakkan kompresor dan keperluan
lainnya, kemudian dibuang ke udara luar.

Gambar No. 01, Turbin Gas Siklus Tertutup

Gambar No. 02, Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft Gas Turbine)
KEGIATAN BELAJAR KE – 2.
TURBIN GAS
Penggerak Utama Kapal
TURBIN GAS (Gas Turbine)
Turbin Gas dibagi menurut Konstruksinya

1) Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft Gas Turbine) digunakan untuk
memutarkan satu poros baling-baling kapal atau generator listrik.

2) Turbin Gas Poros Ganda (Dobble Shaft Gas Turbine) digunakan sebagai Mesin
penggerak utama kapal dan Mesin penggerak pesawat lainnya.
Gambar No. 02, Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft Gas Turbine)

21.2.3. KOMPRESOR UDARA (Air Compressor)


Kompresor udara gunanya untuk menghisap udara-luar sebanyak-banyaknya yang
kemudian ditekan hingga mencapai suhu yang tinggi untuk membantu sistim
pembakaran di dalam Tabung pembakaran. Pada prinsipnya Gas-awal dari Tabung
pembakaran (Gas generator) memutar Turbin Gas kemudian Gas-buangnya
dimanfaatkan untuk menggerakkan Kompresor dan hasilnya untuk meningkatkan
Pembakaran di dalam Tabung Pembakaran (Gas Combuster) yang menggerakkan
Turbin Gas Utama (Power Turbine).

BAGIAN-BAGIAN KOMPRESOR (Compressor Section)

Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi
untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga
bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat
menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya
output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian
yaitu:

1) Compressor Rotor Assembly, merupakan bagian dari kompresor aksial yang


berputar pada porosnya.
2) Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara
aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan
tinggi (dapat mencapai lebih 30 Bar). Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft,
tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.
3) Compressor Stator, merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
 Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara
masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
 Forward Compressor Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat
empat stage compressor blade.
 After Casing, bagian casing yang di dalamnya terdapat compressor blade
tingkat 5-10.
 Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai
tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.
Kompresor Turbin Gas

Gambar No. 03, Kompresor Turbin Gas 15 – tingkat tekanan

MODEL KOMPRESOR TURBIN GAS

Kompresor Turbin Gas terdiri dari dua type yakni Kompresor Sentrifugal dan
Kompresor Aksial, dan yang banyak digunakan adalah Kompresor Sentrifugal

Keuntungan Kompresor Sentrifugal dibanding Kompresor Aksial:

1) Konstruksi lebih kecil pada kapasitas yang sama

2) Tidak kehilangan performasi akibat terbentuknya endapan pada


permukaan saluran udara (air channel) ketika bekerja pada atmosfer yang
terkontaminasi

3) Lebih mudah dimanufaktur

4) Dapat dioperasikan secara effisien pada segala kecepatan rotasi

5) Bisa digunakan dalam unit power kecil karena isentropic effisisensi yang
lebih tinggi.

TABUNG PEMBAKARAN (Combustor Chamber)


Tabung Pembakaran adalah suatu bagian penting pada Turbin Gas, yaitu Tabung yang
menerima Udara panas bertekanan tinggi yang dihasilkan dari Kompresor masuk ke
Ruang pembakaran (Combuster Chamber) kemudian di-injection bahan bakar sehingga
terjadi pembakaran yang menghasilkan Gas-pembakaran pada tekanan konstan,
sedangkan temperature pembakaran naik tinggi.

Pembakaran dalam Combuster mengakibatkan kenaikkan temperature yang tinggi pada


tekanan tetap, dan diusahakan pada kondisi stoikiometri, yakni sekitar 25 – 35 % bahan
bakar (fuel oil) akan di-injeksikan kedalam Combuster. Didalam Combuster terdapat 3
bagian (Zone), yaitu:

1) Recirculation Zone
Bahan bakar sebagian menguap dan sebagian terbakar

2) Burning Zone
Semua bahan bakar terbakar habis

3) Dillution Zone
Pada zona ini ditambahkan udara dingin untuk membantu proses pembakaran.

PERTEMUAN KE - 3
RUANG PEMBAKARAN (Combustor Chamber)

Kondisi Ruang pembakaran adalah tempat pengelolaan sumber tenaga gas-


pembakaran untuk dipergunakan pada turbin gas, oleh karena itu kondisi ruang
pembakaran sangat menjadikan perhatian, yaitu:

1) Temperatur gas-pembakaran yang keluar harus selalu di jaga sama seragam


besarnya

2) Jika tidak sama (seragam) dapat menyebabkan “thermal stress” pada sudu-
sudu, sehingga memungkinkan terjadinya keretakkan (fracture)

3) Faktor yang harus diminimalisir adalah:


 Temperature gradient, yang dapat menyebabkan lengkungan (bending) dan
retakkan pada ruang bakar Combustor
 Deposit Carbon yang dapat meningkatkan penurunan tekanan (pressure loss)
dan mengubah arah aliran gas
 Asap (smoke) yang dapat berpengaruh pada pencemaran lingkungan

4) Bahan Bakar Turbin Gas dan Pembakaran


 Marine Diesel Oil (MDO) 1947, yang dipergunakan pertama kali di dunia untuk
Mesin penggerak utama kapal dengan Turbin Gas adalah MT.AURIS (Inggris)
 Marine Fuel Oil (MFO) 1951, digunakan pada Mesin penggerak utama
MV.John Sergeant (Amerika)
 Solar, Minyak Tanah, Bensin, Gas alam, Propana dan bahan bakar terbaru
E.85, Biodiesel dan Biogas.
 Setiap pembakaran memerlukan tiga (3) unsur yakni: Bahan bakar + Oksigen
+ Panas (api) dan Reaksi Pembakaran.

5) Faktor – Faktor Desain Ruang Pembakarann untuk menunjang pembakaran


yang sempurna (Flame stabilization):
 Bahan bakar yang keluar dari Nozzle akan membentuk aliran pusaran
sehingga memungkinkan bergabung dengan udara di dalam Combuster siap
dilakukan pembakaran.

 Penyebaran api disesuaikan dengan bentukan aliran yang terjadi pada aliran
bahan bakar.

 Jika dilihat konsep pembakarannya sama seperti pada Mesin Diesel

 Harus memperhatikan proses percampuran bahan bakar dengan udara


(Combustion and Dillution) yang dapat menimbulkan asap (smoke)

 Harus memperhatikan perbandingan bahan bakar dengan udara haruslah


sesuai (equivalen rasio dibawah 1,5 ) untuk mencegah timbulnya asap

 Dengan menambahkan lubang-lubang kecil pada Liner yang didalamnya


dialiri udara dingin sebagai media pendinginan untuk menghindarai kerusakan
pada material (material fatique)

 Material Combustor harus mempunyai daya tahan yang tinggi (High fatique
resistance) yakni Nimonic 75, 80, 90, yang merupakan bahan campuran
antara Nikel, Chromium, dan Titanium Carbide sebagai tambahan.

Bagian-bagian Utama Turbin Gas


Gambar No: 22-01, 02 Detail Proses kerja Turbin Gas

Gambar No. 22 – 03 Detail Bagian Turbin Ga

PERTEMUAN KE - 4
PENGABUT dan PENYALAAN BAHAN BAKAR

22.2.1. Proses pencampuran udara dan bahan bakar harus disesuaikan agar daya
yang dihasilkan dapat optimal
22.2.2. Untuk membantu pencampuran udara dan bahan bakar maka digunakan
“dual orifice atomizer”

22.2.3. Waktu ignition pada proses pembakaran harus dicari yang paling optimal
agar tidak terlalu cepat atau terlalu lambat

22.2.4. Perbedaan aliran udara yang ada pada Combustor dengan aliran bahan
bakar dari injection menyebabkan pencampuran menjadikan kurang
homogeny

22.2.5. Diperlukan alat tambahan berupa Orifice, swirless, dan venture nozzle
untuk mengatasi homogeny.

22.2.6. Pendinginan tabung pembakaran (Combustor wall cooling) dapat berupa


liner atau chamber dengan bahan Oxidant-resistance

22.2.7. Menggunakan udara pendinginan yang optimal pada liner atau chamber

Gambar No.22 – 04, Proses kerja Bahan Bakar dan Udara

SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES UNTUK ANDA.

Anda mungkin juga menyukai