Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS PANAS DAN MASSA PLTGU

Nama Kelompok :

Sendi Eliza Wijaya

Muhammad Rizky Fadilah


Umar Jafar Sidik

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

2022
I. PENGANTAR

I.1 LATAR BEKANG


Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) merupakan
pembangkit listrik gabungan antara siklus tenaga gas dan siklus tenaga uap
dengan menggunakan Heat Recovery Steam Generator (HRSG) sebagai
penghubung kedua siklus tersebut. Energi listrik PLTGU dihasilkan oleh
masing-masing generator yang diputar oleh turbin gas dan turbin uap.
HRSG memanfaatkan gas buang dari turbin gas yang masih memiliki suhu
tinggi (5000 - 6500℃) untuk memanaskan pipa - pipa berisi air,
selanjutnya air yang telah berubah menjadi uap setelah dipanaskan akan
dialirkan untuk memutar turbin uap

Gambar 1. Proyeksi kapasitas pembangkit listrik nasional

I.2 TUJUAN
Untuk mengetahui neraca panas dan massa masing-masing komponen
pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap

I.3 CAKUPAN
Diskusi ini fokus pada analisis neraca massa dan energy tiap komponen
pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap
II. TEORI

Pembangkit listrik siklus kombinasi merupakan sebuah sistem pembangkit yang


memanfaatkan panas yang keluar dari turbin gas untuk menghasilkan uap
yang digunakan untuk menggerakkan turbin uap. Pembangkit listrik tenaga gas yang
ditambahkan siklus uap dapat menghasilkan daya yang lebih besar tanpa adanya panas yang
terbuang sia – sia dari turbin gas.
Efisiensi pun bertambah ketika pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dikonversikan
menjadi pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU). Pada pembangkit jenis ini terdapat dua
prinsip siklus kerja, topping cycle dan bottoming cycle. Topping cycle adalah siklus dimana daya
dihasilkan terlebih dahulu untuk menggerakkan prime mover primer, dan energi dari panas yang
tersisa digunakan untuk menggerakkan prime mover sekunder. Prime mover
sekunder yang digerakkan oleh energi dari panas yang dihasilkan oleh sistem ini disebut
bottoming cycle.
Turbin gas dalam operasinya menggunakan prinsip siklus Brayton yang memiliki empat
proses. Dua proses isentropik dan dua proses dengan temperature konstan pada keadaan yang
ideal. Pada proses 1 – 2, udara masuk dengan temperatur ambien dan tekanan atmosfer ke dalam
kompresor yang digerakkan melalui poros oleh turbin. Pada proses ini udara mengalami
pemampatan dimana udara mengalami kenaikan temperatur dan tekanan. Pada proses
selanjutnya, udara yang telah dinaikan tekanannya memasuki ruang bakar dan dicampur dengan
bahan bakar yang dapat berupa cair ataupun gas. Ledakan yang dihasilkan pada ruang
bakar menaikkan temperatur campuran gas dan bahan bakar pada keadaan tekanan yang konstan.
Pada proses 3 – 4, flue gas memasuki turbin dan mengalami ekspansi yang memutar turbin.
Turbin ini terhubung dengan poros yang memutar kompresor dan generator. Pada proses
selanjutnya flue gas dikeluarkan ke atmosfer pada siklus terbuka, atau kembali ke
kompresor pada siklus tertutup.

Gambar 1. 2 siklus prinsip kerja PLTGU

Pada gambar 1, tergambar bagaimana siklus Rankine bekerja. Pada titik 1 – 2 uap yang
keluar dari HRSG tanpa superheater menggerakkan turbin dan mengalami proses isentropik.
Yang membedakan proses 1 – 2 dengan 1’ – 2’, pada proses kedua uap yang digunakan adalah
uap superheated yang telah melewati superheater. Pada proses 2’ – 3 atau 2 – 3, uap masuk ke
kondenser dan mengalami kondensasi pada P = konstan dan berubah menjadi air. Pada proses
3 – 4, tekanan air dikompresikan dengan pompa. Lalu pada proses 4 – 1 maupun 4 – 1’, air
masuk ke HRSG dan keluar sebagai uap dan siap menggerakkan turbin uap. Pada titik 4 – B air
dipanaskan oleh economizer, lalu pada titik B – 1 air diubah menjadi uap dalam
evaporator dengan P = konstan, dan pada titik 1 – 1’ uap dipanaskan kembali menjadi uap
superheated oleh superheater. Pada siklus Rankine pada siklus PLTU, proses 4 – 1’
dikerjakan oleh boiler dengan QA didapatkan dari bahan bakar yang dibakar. Namun pada siklus
Rankine pada PLTGU, proses 4 – 1’ dikerjakan oleh HRSG
dengan QA didapatkan dari gas buang turbin gas atau proses 4 – 1 pada siklus Brayton

Gambar 2.

Heat Recovery Steam Generator (HRSG) merupakan komponen paling penting dalam
pembangkit listrik siklus kombinasi. HRSG merupakan tempat di mana uap dihasilkan dengan
memanfaatkan panas dari gas buang turbin gas sehingga dapat dimanfaatkan untuk
memutar turbin uap dan meningkatkan daya yang dihasilkan dan efisiensi pembangkit listrik.
III. METODOLOGI

1. Gambarkan skema control volume masing-masing komponen di


PLTGU
2. Tuliskan rumus keseimbangan massa dan energi masing-masing
komponen
IV. HASIL

4.1 KESEIMBANGAN PANAS DAN MASSA

Componen Figure Heat & Mass Balance


t
Air Inlet

Kompresor

Ruang Bakar
Turbin Gas Mass Balance
Σ𝑚̇𝑖𝑛=Σ𝑚̇𝑜𝑢𝑡
𝑚̇4=𝑚̇9

Energy Balance
𝐸𝑖𝑛=𝐸𝑜𝑢𝑡
𝑚̇4ℎ4=𝑚̇9ℎ9

Stack

Gas Inlet
Turbin Uap Mass Balance
Σ𝑚̇𝑖𝑛=Σ𝑚̇𝑜𝑢𝑡

Energy Balance
𝐸𝑖𝑛=𝐸𝑜𝑢𝑡

Kondenser Mass Balance


Σ𝑚̇𝑖𝑛=Σ𝑚̇𝑜𝑢𝑡
𝑚̇9+𝑚̇13+𝑚̇43=𝑚̇10

Energy Balance
𝐸𝑖𝑛=𝐸𝑜𝑢𝑡
𝑚̇9ℎ9+𝑚̇13ℎ13+𝑚̇43ℎ43=𝑚̇10ℎ1
0
ℎ10=𝑚̇9ℎ9+𝑚̇13ℎ13+𝑚̇43ℎ43
𝑚̇10

Pompa
Kondensat
Deaerator

Pompa
Feedwater

Steam drum
(HRSG)

Economizer
(HRSG)
Evaporator
(HRSG)

Superheater
(HRSG)

Titik masuk air


pendingin
Pompa air
pendingin

Titik keluar air


pendingin
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai