Termodinamika
Terapan
Pembangkit Listrik Tenaga Gas
03
Fakultas Teknik Teknik Mesin 13031 Yudhi Chandra Dwiaji, ST., MT.
Abstract Kompetensi
Sesi ini membahas tentang Mahasiswa dapat mengetahui prinsip
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan kerja PLTG dan menerapkan hukum
aplikasi hukum termodinamika termodinamika
Pembahasan
Heat Recovery Steam Generator
HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi
panas sisa gas buang suatu unit turbin gas untuk memanaskan air dan mengubahnya menjadi uap,
dan kemudian uap tersebut dipergunakan untuk menggerakkan turbin uap. Pada umumnya boiler
HRSG tidak dilengkapi pembakar (burner) dan tidak mengkonsumsi bahan bakar, sehingga tidak
terjadi proses perpindahan/penyerapan panas radiasi. Proses perpindahan/penyerapan yang terjadi
hanyalah proses konveksi dan konduksi dari gas buang turbin gas ke dalam air yang akan di proses
menjadi uap melalui elemen-elemen pemanas di dalam ruang boiler HRSG.
Boiler HRSG sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil guna (efisiensi) bahan bakar yang dipakai
pada unit turbin gas, yang selanjutnya akan menggerakkan unit turbin uap. Sistem pembangkit listrik
yang memanfatkan proses ini disebut Pusat Listrik tenaga Gas dan Uap (PLTGU) atau unit
pembangkit siklus kombinasi CCPP (Combined Cycle Power Plant). Boiler HRSG adalah bagian
penting PLTGU. Dimana unit pembangkit PLTGU disebut juga Blok PLTGU.
Siklus Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan siklus Brayton turbin gas dan siklus
Rankine turbin uap. Boiler HRSG merupakan bagian dari siklus Rankine.
Diagram T-S yang menggambarkan keseluruhan proses ditunjukkan pada Gambar 2.2. Diagram I
menyatakan daur Brayton untuk turbin gas dan diagram II menyatakan daur Rankine untuk turbin
uap.
Kapasitas produksi uap yang dapat dihasilkan HRSG tergantung pada kapasitas energi panas yang
masih dikandung gas buang dari unit turbin gas, yang berarti tergantung pada beban unit turbin gas.
Pada dasarnya, turbin gas yang beroperasi pada putaran tetap, aliran udara masuk kompresor juga
tetap; perubahan beban turbin yang tidak konstan dengan aliran bahan bakar tetap, sehingga suhu
gas buang juga berubah-ubah mengikuti perubahan beban turbin gas.
Suhu gas buang unit turbin gas tetap konstan diperoleh dengan cara mengatur pembukaan sirip-sirip
pemandu aliran udara masuk (IGV, Inlet Guide Vane) guna mengatur laju aliran udara masuk ke
kompressor, dimana suhu gas buang sebagai umpan baliknya.
Sebagian boiler HRSG dapat dilengkapi dengan pembakaran tambahan untuk meningkatkan
kapasitas produksi uapnya; dan sebagian produksi uapnya dapat digunakan untuk keperluan
pemanasan aplikasi lainnya (cogeneration). Dengan pembakaran tambahan ini, kestabilan produksi
uap HRSG dapat di pertahankan, sehingga kestabilan turbin uap yang menggunakan uap ini dapat
dijaga, walaupun beban turbin gas berubah-ubah; dan juga suhu gas buang turbin gas (aliran udara
masuk kompressor) tidak harus dijaga tetap konstan (tidak diharuskan pengaturan IGV).
Ekonomiser
Ekonomiser terdiri dari pipa-pipa air yang di tempatkan pada lintasan gas asap setelah pipa
evaporator. Pipa-pipa ekonomiser dibuat dari bahan baja atau besi tuang yang sanggup untuk
menahan panas dan tekanan tinggi. Ekonomiser berfungsi untuk memanaskan air pengisi sebelum
memasuki steam drum dan evaporator sehingga proses penguapan lebih ringan dengan
memanfaatkan gas buang dari HRSG yang masih tinggi sehingga memperbesar efisiensi HRSG karena
dapat memperkecil kerugian panas pada HRSG tersebut. Air yang masuk pada evaporator sudah
pada temperatur tinggi sehingga pipa-pipa evaporator tidak mudah rusak karena perbedaan
temperatur tidak terlalu tinggi.
Preheater
Preheater merupakan pemanas awal air yang dipompakan dari kondensor sebelum masuk tangki air
umpan (feed water tank). Pada HRSG preheater bertujuan menaikan suhu sebelum masuk tangki air
umpan, yang nantinya akan diteruskan ke ekonomiser. Umumnya preheater ini menempati posisi
lintasan gas asap sebelum meninggalkan ketel.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan
energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi.
Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi:
”Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas
yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap
lingkungannya.”
Hukum termodinamika secara aplikasi di bagi menjadi hukum termodinamika pertama untuk sistem
yang tertutup dan hukum termodinamika untuk sistem yang terbuka.
Pada hukum ini merupakan sistem dimana tidak ada perpindahan massa dari sistem tersebut
sehingga fluida selalu berada dalam batas sistem.
di dalam sistem yang terisolasi, energi dalam sistem tetap sama sehingga Q = W = 0. sehingga
diperoleh persamaan :
Ein – Eout = ΔEsystem ...................................................................................2
Energi yang dapat di tansfer dengan panas, kerja dan massa adalah merupakan keseimbangan dalam
keadaan stasioner dan dapat dituliskan
Perpndahan kalor perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara benda
atau material. Pada termodinamika, energi yang pindah tersebut ialah kalor (heat). Dan sasaran
analisis pada perpindahan kalor ini adalah masalah laju perpindahannya. Dan secara umum pada
HRSG perpindahan panas yang terjadi ada 3 macam yaitu:
Dalam hal ini, perpindahan kalor yang digunakan adalah perpindahan kalor konduksi, konveksi dan
kombinasi konduksi dan konveksi. Pada ketel HRSG ini tidak menggunakan bahan bakar tambahan
dan sumber panas berasal dari gas buang turbin gas. Sehingga tidak menganalisa perpindahan kalor
radiasi pada ketel ini.
Perpindahan kalor konduksi adalah perpindahan panas dari satu bagian benda padat ke bagian lain
dari benda padat yang sama tanpa terjadi perpindahan molekul-molekul dari benda padat itu
sendiri. Dan persamaan umum yang digunakan dalam perpindahan kalor konduksi ini adalah
Perpindahan kalor secara konveksi ini adalah perpindahan panas yang dilakukan oleh molekul-
molekul suatu fluida (cair ataupun gas). Secara umum persamaan pada perpindahan kalor konveksi
ini adalah
dimana Tw merupakan suhu pada benda pada benda padat sedangkan T∞ merupakan suhu dari
fluida..
Perpindahan konveki panas terdiri atas dua jenis perpindahan panas. Yakni perpindahan panas
konveksi bebas dimana kecepatan udara dianggap tidak ada. Sedangkan untuk udara yang memiliki
aliran merupakan jenis dari konfeksi paksa. Dimana pengaruh tersebut terjadi pada Nuselt Number
setiap kondisi berbeda.
Perkalian antara angka Grashof dan angka Prandtl disebut angka Rayleigh :
Ra = Gr Pr
Turbin adalah mesin penggerak yang merubah energi mekanis yang disimpan dalam fluida menjadi
energi mekanis rotary dimana energi fluida kerja dipergunakan untuk memutar sudu turbin. Bagian
turbin yang berputar dikenal dengan runner dan sudu turbin, sedangkan yang diam disebut dengan
rumah turbin. Berikut sistem turbin berdasarkan fluida kerjanya :
Sistem turbin uap atau dalam termodinamika dikenal dengan siklus rankine yang paling sederhana
terdiri dari empat komponen yaitu, ketel, turbin, kondensor dan pompa seperti di tunjuk pada
gambar 2.8. Ketel berfungsi untuk memanaskan air hingga berubah fase uap panas lanjut, lalu uap
dialirkan menuju turbin untuk memutar sudu-sudu turbin sehingga dapat memutar generator yang
di kopel dengan turbin. Uap keluar dari turbin mengalami penurunan tekanan dan temperatur
langsung masuk ke kondensor untuk pendinginan sehingga fluida berubah fase cair. Lalu fluida
menuju pompa untuk dinaikaan tekanan agar sama dengan tekanan boiler.
Sesuai dengan gambar 8, maka siklus rankine terdiri dari proses sebagai berikut:
Dari gambar siklus rankine dan diagram T-S di atas maka akan di ambil asumsi bahwa siklus steady
state, energi potensial dan energi kinetik diabaikan maka akan diperoleh persamaan :
Pada boiler dan kondensor tidak ada kerja, sedangkan pada pompa dan turbin diasumsikan terjadi
proses isentropik. Dengan menggunakan hukum kekekalan energi bisa didapatkan persamaan dari
tiap bagian yaitu :
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya. Sistem turbin gas yang paling sederhana
terdiri dari tiga komponen utama yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin dengan susunan seperti
gambar 9. Siklus ideal dari sistem turbin gas sederhana adalah siklus bryton. Prinsip kerja sistem ini
adalah udara atmosfir masuk ke dalam kompresor yang berfungsi menghisap dan menaikkan
tekanan udara tersebut, sehingga temperaturnya akan naik. Kemudian udara bertekanan dan
bertemperatur tinggi itu masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan
bakar ke dalam arus udara tersebut, sehingga terjadi proses pembakaran. Proses pembakaran
tersebut berlangsung pada tekanan konstan, sehingga boleh dikatakan bahwa ruang bakar hanyalah
digunakan untuk menaikan temperatur udara, oleh karena itu ruang bakar bisa saja diganti dengan
sebuah alat pemanas. Gas pembakaran yang bertemperatur tinggi tersebut kemudian masuk ke
dalam turbin gas dimana energinya dipergunakan untuk memutar sudu turbin. Sebanyak 60 % dari
daya yang dihasilkan turbin
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, sisanya digunakan untuk memutar generator.
Sesuai dengan gambar 11, maka siklus bryton terdiri dari proses:
Dari gambar siklus brayton dan diagram T-S diatas maka akan diambil asumsi bahwa siklus steady
state, perbedaan energi potensial dan energi kinetik diabaikan karena terlalu kecil, maka akan
diperoleh persamaan :
dimana:
Persamaan diatas dapat disubtitusikan ke dalam bentuk persamaan efisiensi thermal yang lebih
sederhana :