Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

CARA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA GAS DAN UAP (PLTGU)

Dosen Pengampu : Bapak Ir. H, M Machin, M.T


Disusun Oleh:
1. Gladyn Berlian Alif Zago (40040318083012)
2. Fikri Cahya Kurniawan (40040318083024)
3. Dimas Arjuna Nusantara (40040318083033)

PROGRAM STUDI DIII Teknik Elektro


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
PENGERTIAN
PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi
panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada
dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU
memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk
memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering.
Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang
dihasilkan dalam ruang bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan
turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya
dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam).
Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.
Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk
menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan uap dalam
ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 (enam) jam kemudian, setelah uap dalam ketel uap
cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik.
Bagian-bagian penting dari PLTGU adalah :
1) Turbin gas
2) HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
3) Turbin Uap dan alat-alat bantu lainnya
Karena daya yang dihasilkan turbin uap tergantung kepada banyaknya gas buang yang
dihasilkan unit yaitu kira-kira menghasilkan 50% daya unit PLTG, maka dalam
mengoperasikan PLTGU ini, pengaturan daya PLTGU dilakukan dengan mengatur daya unit
PLTG, sedangkan unit PLTU mengikuti saja, menyesuaikan gan gas buang yang diterima
dari unit PLTG-nya.
Perlu diingat bahwa selang waktu untuk pemeliharaan unit PLTG lebih pendek
daripada unit PLTU sehingga koordinasi pemeliharaan yang baik dalam suatu blok PLTGU
agar daya keluar dari blok tidak terlalu banyak berubah sepanjang waktu. Ditinjau dari segi
efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolong sebagai unit yang paling efisien dari
unit-unit termal (bisa mencapai angka di atas 45%).

EFFISIENSI PLTGU
Apabila : Effisiensi PLTG – Eta (GT)
Maka untuk 1 (satu) satuan kalor bahan bakar, dapat dihasilkan energi listrik sebesar
Eta
(GT). Dengan mengabaikan rugi-rugi lain pada PLTG adalah 1 – Eta (GT). Apabila
semua kalor tersebut dapat dipergunakan oleh siklus tenaga uap dan dimisalkan
effisiensi
siklus tenaga uap adalah effisiensi PLTU = Eta (ST).
48
Maka energi listrik yang dihasilkan pada siklus tenaga uap adalah Eta (GT) x (1-Eta
(GT)),
dan energi yang dihasilkan oleh siklus PLTGU adalah :
Eta (COMBI) = Eta (GT) + Eta (ST) x (1 – Eta (GT))
= Eta (GT) + Eta – (Eta (GT) x Eta (ST))
Jadi Effisiensi PLTGU adalah :
Eta (COMBI) = Eta (GT) + Eta (ST) – Eta (GT) x Eta (ST)
Sebagai contoh :
Effisiensi PLTG = Eta (GT) = 34%
Effisiensi PLTU = Eta (ST) = 26%
Maka Effisiensi PLTGU = 51%

HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR)


HRSG berfungsi untuk menangkap kalor yang diterima dari gas buang PLTG
kemudian memberikan kalor tersebut kepada air sehingga menjadi uap yang digunakan untuk
menggerakkan turbin uap dan generator. Seperti halnya Boiler, HRSG terdiri steam drum,
feed water tank, preheater, economizer, evaporator, superheater, dan pompa. HRSG didesain
untuk beroperasi pada turbin gas dengan pembakaran natural gas dan destilate oil dengan
suhu 514oC pada outlet flow gas Untuk masing-masing HRSG akan membangkitkan uap
sebesar 194,29 ton/jam total flow, pada inlet flow gas.

PRINSIP KERJA PLTGU


PLTGU menggabungkan siklus brayton dari PLTG dan siklus rankine dari PLTU
sehingga siklus PLTGU termasuk combined cycle. Biasanya turbin gas beroperasi pada siklus
terbuka. Udara yang segar mengalir ke kompresor, suhu dan tekanannya dinaikkan. Udara
bertekanan terus mengalir ke ruang pembakaran, dimana bahan bakar dibakar pada tekanan
tetap.
Gas panas yang dihasilkan masuk ke turbin, kemudian berekpansi ke tekanan udara
luar melalui berbaris sudu nosel. Ekspansi ini menyebabkan sudu turbin berputar, yang
kemudian memutar poros rotor berkumparan magnet, sehingga menghasilkan teganan listrik
dikumparan stator generator. Gas buang (exhaust gases) yang meninggalkan turbin siklus
terbuka tidak digunakan kembali.
Turbin gas siklus terbuka dapat dibentuk menjadi sebagai turbin gas siklus tertutup
dengan menggunakan anggapan udara standar (air-standard assumptions). Proses kompresi
dan ekspansi tetap sama, tetapi proses pembuangan gas panas tekanan tetap ke udara luar
diganti dengan proses pendinginan Qout.
Siklus ideal yang fluida kerja jalani dalam siklus tertutup ini adalah siklus Brayton
yang prosesnya terjadi di PLTG:
Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut :
1. Turbin gas berfungsi menghasilkan energi mekanik untuk memutar kompresor dan
rotor generator yang terpasang satu poros, tetapi pada saat start up fungsi ini terlebih
dahulu dijalankan oleh penggerak mula (prime mover).
2. Proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start up menggunakan bahan bakar cair
(fuel oil) maka terjadi proses pengabutan (atomizing) setelah itu terjadi proses
pembakaran dengan penyala awal dari busi, yang kemudian dihasilkan api dan gas
panas yang bertekanan. Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat
menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas panas dibuang ke
atmosfir dengan temperatur yang masih tinggi.
Proses seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang merupakan penerapan Siklus
Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Diagram P - v dan T – s
Langkah-langkah Siklus Brayton :
 Langkah 1-2 : Udara luar dihisap dan ditekan di dalam kompresor, menghasilkan udara
bertekanan (langkah kompresi)
 Langkah 2-3 : Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar, terjadi
reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas (langkah pemberian panas)
 Langkah 3-4 : Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar turbin (langkah
ekspansi)
 Langkah 4-1 : Gas panas dari turbin dibuang ke udara luar (langkah pembuangan)

gas bekas yang ke luar dari turbin gas dimanfaatkan lagi setelah terlebih dulu diatur oleh
katup pengatur (selector valve) untuk dialirkan ke dalam boiler/ HRSG untuk menguapkan air
yang berasal dari drum penampung air. Uap yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin
uap yang terkopel dengan generator sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik. Uap bekas
dari turbin uap diembunkan lagi di condenser, kemudian air hasil kondensasi di pompa oleh
Pompa Kondensat, selanjutnya dimasukkan lagi ke dalam deaerator dan oleh feed water
pump dipompa lagi ke dalam drum untuk kembali diuapkan. Inilah yang disebut dengan
Siklus Tertutup/combined cycle. Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa Siklus Tertutup
merupakan rangkaian Siklus Terbuka ditambah dengan proses pemanfaatan kembali gas
buang dari proses Siklus Terbuka untuk menghasilkan uap sebagai penggerak turbin uap.
Siklus kombinasi:

Penggabungan siklus turbin gas dengan siklus turbin uap dilakukan di HRSG. Siklus kombinasi ini
selain meningkatkan efisiensi termal juga akan mengurangi pencemaran udara.

Anda mungkin juga menyukai