Anda di halaman 1dari 14

JURNAL TEKNIK MESIN UNTAG SURABAYA

APLIKASI TERMODINAMIKA DI DALAM DUNIA INDUSTRI


Tim Penyusun : Andre Sheva E.D 1422000054, Dicky Aldiansyah 1422000064,
Dimas Noviyan P 1422000055
Dosen Pembimbing : Ir. Gatut Priyo Utomo, M.Sc.

1Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus Jl. Semolowaru No. 45
Surabaya, Indonesia

e-mail Penulis : andrearme80@gmail.com

ABSTRAK
Termodinamika mempelajari bagaimana kalor atau biasa disebut panas yang
menimbulkan perubahan sehingga dapat diubah menjadi beberapa bentuk seperti halnya
mekanika. Pemanfaatan energi yang dihasilkan akibat adanya proses dalam gas untuk
menghasilkan kerja.
Banyak sekali contoh penerapan Termodinamika dalam industri, seperti halnya industri
pembangkit listrik tenaga uap dan gas atau biasa disebut dengan (PLTGU), energi panas yang
berasal dari pembakaran gas ataupun uap dengan memanfaatkan suatu penggerak yang
merubah energi potensial menjadi energi kinetik, dan energi kinetik ini selanjutnya diubah
menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros Turbin. Setelah itu energi mekanik yang
dihasilkan itu ditranfusikan ke dalam Generator melalui transformator yang berfungsi sebagai
alat Transformasi energi dari Generator ke jaringan dan menaikkan tegangan yang dihasilkan
oleh Generator.
Dengan dibuatnya makalah ini saya berharap dapat membantu dalam memahami
konsep termodinamika pemanfaatan kalor untuk menggerakkan turbin gas dan uap dalam
pengaplikasiannya di dunia indsutri pembangkit listrik.

Kata Kunci : Termodinamika, PLTGU, Pembangkit listrik tenaga uap dan gas, Turbin gas, Turbin Uap
PENDAHULUAN
Termodinamika
Termodinamika mempelajari seperti halnya mekanika. Pemanfaatan
bagaimana kalor atau biasa disebut panas energi yang dihasilkan akibat adanya
yang menimbulkan perubahan sehingga proses dalam gas untuk menghasilkan
dapat diubah menjadi beberapa bentuk kerja.
Hukum Termodinamika perkembangan dari suatu sifat phisik alam
yang disebut entropi.
Hukum termodinamika I
Hukum Termodinamika II menyatakan :
Hukum termodinamika I
merupakan pernyataan dari hukum • Tidak mungkin panas dapat dirubah
kekekalan energi dan tidak menyatakan menjadi kerja seluruhnya, tetapi
sesuatu apapun mengenai arah dari proses sebaliknya kerja dapat dirubah
yang berlangsung. menjadi panas.

Proses termodinamika itu dapat


• Suatu yang bekerja sebagai suatu
berlangsung kedua arah yaitu :
siklus tidak dapat memindahkan kalor
• Diekspansikan ( pengembangan ) (Q) dari bagian yang temperatur
• Dikompresikan ( penekanan ) rendah ke bagian yang bertemperatur
lebih tinggi( tanpa menimbulkan
Hukum Termodinamika I juga belum perubahan keadaan pada sistem yang
menjelaskan kearah mana suatu perubahan lain.
keadaan itu berjalan dan apakah perubahan
itu reversible atau irreversible. Dari kedua hal tersebut diatas, menyatakan
tentang arah proses perubahan energi dalam
Hukum Termodinamika I menyatakan : bentuk panas ke bentuk kerja.yang
• Menetapkan adanya suatu ekivalensi menyatakan adanya pembatasan
antara panas dan kerja. transformasi energi.
• Digunakan untuk menghubungkan Proses Termodinamika
dan menentukan type-type energi
yang terlihat dalam suatu proses. Beberapa proses dalam
termodinamika antara lain proses isotermal,
• Atau menyatakan bahwa sewaktu
proses isokhorik, proses isolarik, dan
proses berlangsung terdapat suatu
proses adiabatik.
keseimbangan energi.
Proses Isotermal
Dalam pengembangannya diterangkan dan
dibahas dalam Hukum Termodinamika II. Proses Isotermal adalah proses
perubahan keadaan sistem pada p1 suhu
Hukum Termodinamika II
tetap. Proses ini mengikuti hukum Boyle
Hukum Termodinamika II yaitu PV = konstanta hal ini dilakukan
memberikan batasan - batasan tentang arah dengan menempatkan silinder yang
yang dijalani suatu proses dan memberikan dihubungkan dengan sumber air pada suhu
kriteria apakah proses itu reversible atau yang di inginkan. Silinder mempunyai
irreversible dan salah satu akibat dari dinding yang tipis yang terbuat dari bahan
hukum termodinamika II ialah yang dapat menghantarkan panas misalnya
tembaga, sehingga panas dengan mudah Proses Adiabatik adalah proses
mengalir secara bolak-balik antara sumber perubahan keadaan sistem tanpa adanya
air dan gas. Sumber air cukup besar dengan kalor yang masuk ke atau keluar dari sistem
suhu yang tidak dapat dipengaruhi oleh ( gas ), yaitu Q=0.
jumlah perubahan panas dan gas. Selama
Hal ini karena dikelilingi oleh
ekspansi isothermal, panas mengalir ke gas
silinder dengan bahan - bahan penyekat
untuk menjaga suhu agar konstant, ( ingat,
seperti asbes atau sterofoam jika gas ideal
suhu gas menurun jika panas terhalangi
di kembangkan secara adiabatik 8 suhu dan
untuk mengalir ke gas selama ekspansi
tekanan menurun. Sistem tersebut
terjadi.) Untuk menghitung usaha yang
ditunjukan oleh garis penuh AB pada Kurva
dilakukan oleh sistem. P2 kita tentukan
adiabatik lebih curam dibanding kurva
dahulu persamaan tekanan sebagai fungsi
isotermal. Usaha yang dilakukan oleh
volume berdasarkan persamaan keadaan
sistem ( gas ) hanya mengubah energi
V1 V2 V gas ideal yaitu: P = nRT Dengan
dalam, sebab sistem tidak menerima
menggunakan rumus umum usaha yang
ataupun melepas kalor Besarnya usaha
dilakukan oleh gas diperoleh.
yang dilakukan oleh sistem dapat
Proses Isokhorik ditentukan dengan menerapkan persamaan
sehingga menghasilkan hubungan. Selain
Proses isokhorik adalah proses
itu, dengan menggunakan hukum
perubahan keadaan sistem pada P1 volume
termodinamika I, Usaha yang dilakukan
tetap. Karena gas tidak mengalami
oleh gas pada proses adiabatik.
perubahan volume, maka usaha P2 yang
dilakukan oleh gas sama dengan nol. Apabila keadaan awal dan keadaan
akhir dari suatu proses adiabatik diketahui,
Proses Isolarik
usaha yang dilakukan oleh gas pada proses
Proses Isolarik adalah proses adiabatik tersebut dapat ditentukan dengan
perubahan keadaan sistem pada tekanan menggunakan persamaan. Proses adiabatik
tetap. Usaha yangdilakukan oleh gas adalah sangat penting dalam bidang rekayasa.
sesuai dengan persamaan. Beberapa contoh proses adiabatik adalah
pemuaian gas panas dalam suatu mesin
Proses Adiabatik diesel.
METODELOGI

PLTGU memanfaatkan energi 1.2 Komponen Utama


panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG yang bersuhu ±
510°C untuk memanaskan air di HRSG
(Heat Recovery Steam Genarator),
sehingga air berubah menjadi uap basah,
lalu uap basah melalui proses pemanasan
lagi hingga menjadi uap kering. Uap
Gambar 2. Kompnen Utama Turbin Gas
tersebut yang akan digunakan untuk
memutar Steam turbin. Dari gerakan putar 1.2.1 Air Inlet
inilah yang akhirnya dapat menghasilkan
energi listrik. Dalam Sistem kerja yang Air Inlet Section Berfungsi untuk
digunakan di PLTGU komponen terpenting menyaring kotoran dan debu yang terbawa
yang digunakan ialah turbin gas dan turbin dalam udara sebelum masuk ke kompresor.
uap. Bagian ini terdiri dari:

1. Turbin Gas Dan Komponen • Air Inlet Housing, merupakan tempat


Utama udara masuk dimana didalamnya
terdapat peralatan pembersih udara.
1.1 Turbin Gas • Inertia Separator, berfungsi untuk
membersihkan debu - debu atau
partikel yang terbawa bersama udara
masuk.
• Pre - Filler, merupakan penyaringan
udara awal yang dipasang pada inlet
house.
• Main Filter, merupakan penyaring
Gambar 1. Turbin Gas (Gas Turbine) utama yang terdapat pada bagian
dalam inlet house, udara yang telah
(sumber : GasTurbineSGT-700, http://www.energy.siemens.com/nl/pool/hq/power-
generation/gas-turbines/SGT-700/images/SGT-700_Schnittzeichnung.jpg) melewati penyaringan ini masuk
Dalam pengertiannya Turbin gas kedalam kompresor aksial.
(Gas Turbine) adalah suatu penggerak yang • Inlet Bellmouth, berfungsi untuk
merubah energi potensial menjadi energi membagi udara agar merata pada saat
kinetik, dan energi kinetik ini selanjutnya memasuki ruang kompresor.
diubah menjadi energi mekanik dalam • Inlet Guide Vane, merupakan blade
bentuk putaran poros Turbin. Disebut Gas yang berfungsi sebagai pengatur
Turbin karena perputarannya Turbin terjadi jumlah udara yang masuk agar sesuai
akibat gas panas yang dihasilkan dari hasil dengan yang diperlukan.
pembakaran. Dan hasil putaran Turbin
inilah yang digunakan untuk 1.2.2 Kompressor
menggerakkan Generator dan Kompresor sendiri didalam turbin
menghasilkan energi listrik. gas berguna untuk memampatkan udara
sehingga dapat menghasilkan udara
bertekanan tinggi yang akan digunakan
untuk proses pembakaran di combusting memutar kompresornya sendiri, dan
chamber. udara yang digunakan untuk sisanya digunakan untuk kerja yang
pembakaran hanya sekitar 18% saja, dibutuhkan. Komponen-komponen pada
sisanya digunakan untuk keperluan lainnya, turbin section adalah sebagai berikut :
seperti pendingin, peralatan instrument,
perapat, dll. • Turbin Rotor Case
• First Stage Nozzle, berfungsi untuk
1.2.3 Combustion Chamber mengarahkan gas panas ke first stage
turbine wheel.
Combustion Chamber adalah salah
satu komponen utama dalam turbin gas • First Stage Turbine Wheel, berfungsi
dimana berfungsi sebagai tempat untuk mengkonversikan energi
pembakaran. Udara yang dimampatkan dari kinetik dari aliran udara yang
kompresor masuk ke dalam combustion berkecepatan tinggi menjadi energi
chamber dan dicampurkan dengan bahan mekanik berupa putaran rotor.
bakar untuk menghasilkan gas pembakaran • Second Stage Nozzle dan Diafragma,
dengan temperatur dan tekanan yang tinggi. berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel,
1.2.4 Turbin sedangkan diafragma berfungsi untuk
Turbin section merupakan tempat memisahkan kedua turbin wheel.
terjadinya konversi energi kinetik menjadi • Second Stage Turbine, berfungsi
energi mekanik yang digunakan sebagai untuk memanfaatkan energi kinetik
penggerak kompresor aksial dan yang first stage turbine untuk
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang menghasilkan kecepatan putar rotor
dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk yang lebih besar.

1.2.5 Exhaust Section 2. Exhaust Diffuser Assembly.


Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui
exhaust diffuser pada exhaust frame
assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum
dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum
dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut
diukur dengan exhaust thermocouple
dimana hasil pengukuran ini digunakan
juga untuk data pengontrolan temperatur
dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust
area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12
buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah
Gambar 3. Exhaust Assembly
untuk temperatur trip.
Exhaust section adalah bagian akhir 1.2.6 Generator
turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar Generator turbin adalah komponen
dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari untuk merubah energi gerak menjadi energi
beberapa bagian yaitu : listrik. Di dalam komponen gas turbin,
generator merubah energi mekanik yang
1. Exhaust Frame Assembly. dihasilkan oleh chombusting chamber yang
berupa gas pembakaran tekanan tinggi dan dengan knock out drum yang berfungsi
di konversikan oleh generator menjadi untuk memisahkan cairan-cairan yang
energi listrik. setelah generator masih terdapat pada fuel gas.
menghasilkan listrik, transformator
1.3.4 Lube Oil System
berfungsi sebagai alat Transformasi energi
dari Generator ke jaringan dan menaikkan Lube oil system berfungsi untuk
tegangan yang dihasilkan Generator. melakukan pelumasan secara kontinu pada
setiap komponen sistem turbin gas. Lube
1.3 Part Support Gas Turbine
oil disirkulasikan pada bagian-bagian
utama turbin gas dan trush bearing juga
1.3.1 Starting Equipment
untuk accessory gear dan yang lainnya.
Berfungsi untuk melakukan start up
Lube oil system terdiri dari:
sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting
equipment yang digunakan di unit-unit • Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
turbin gas pada umumnya adalah : • Oil Quantity
• Diesel Engine, (PG –9001A/B) • Pompa
• Induction Motor, (PG-9001C/H dan • Filter System
KGT 4X01, 4X02 dan 4X03) • Valving System
• Gas Expansion Turbine (Starting • Piping System
Turbine) • Instrumen untuk oil
turbin gas terdapat tiga buah pompa
1.3.2 Coupling dan Accessory Gear yang digunakan untuk mensuplai lube oil
Berfungsi untuk memindahkan guna keperluan lubrikasi, yaitu:
daya dan putaran dari poros yang bergerak • Main Lube Oil Pump, merupakan
ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga pompa utama yang digerakkan oleh
yaitu, HP shaft pada gear box yang mengatur
• Jaw Cluth, menghubungkan starting tekanan discharge.
turbine dengan accessory gear dan • Auxilary Lube Oil Pump, merupakan
HP turbin rotor. pompa lube oil yang digerakkan oleh
• Accessory Gear Coupling, tenaga listrik, beroperasi apabila
menghubungkan accessory gear tekanan dari main pump turun.
dengan HP turbin rotor. • Emergency Lube Oil Pump,
• Load Coupling, menghubungkan LP merupakan pompa yang beroperasi
turbin rotor dengan kompressor jika kedua pompa diatas tidak mampu
beban. menyediakan lube oil.

1.3.3 Fuel Sytem 1.3.5 Cooling System

Fuel System Bahan bakar yang Sistem pendingin yang digunakan


digunakan berasal dari fuel gas system pada turbin gas adalah air dan udara. Udara
dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas dipakai untuk mendinginkan berbagai
yang digunakan sebagai bahan bakar harus komponen pada section dan bearing.
bebas dari cairan kondensat dan partikel- Komponenkomponen utama dari cooling
partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi system adalah:
tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi
1. Off base Water Cooling Unit 1.5 Air Fuel Ratio, Spesific Fuel
2. Lube Oil Cooler Consumption, dan Effisiensi
3. Main Cooling Water Pump
4. Temperatur Regulation Valve 1.5.1 Air Fuel Ratio
5. Auxilary Water Pump
Bahan Bakar ( natural gas ) yang
6. Low Cooling Water Pressure Swich
hendak dimasukan kedalam ruang bakar
haruslah dalam keadaan yang mudah
1.4 Siklus pada Turbin Gas
terbakar, hal tersebut agar bisa didapatkan
Siklus pada Turbin Gas terdiri dari efisiensi turbin gas yang maksimal.
tiga siklus turbin gas yang dikenal secara Campuran bahan bakar yang belum
umum yaitu: sempurna akan sulit dibakar oleh percikan
bunga api dari spark plug. Bahan bakar
1.4.1 Siklus Ericson
tidak dapat terbakar tanpa adanya udara
Siklus Ericson Merupakan siklus (O2), tentunya dalam keadaan yang
mesin kalor yang dapat balik (reversible) homogen. Bahan bakar atau natural gas
yang terdiri dari dua proses isotermis dapat yang dipakai dalam pembakaran sesuai
balik (reversible isotermic) dan dua proses dengan ketentuan atau aturan, sebab bahan
isobarik dapat balik (reversible isobaric). bakar yang melimpah pada ruang bakar
Proses perpindahan panas pada proses justru tidak meningkatkan tenaga yang
isobarik berlangsung di dalam komponen dihasilkan turbin gas tersebut namun akan
siklus internal (regenerator), merugikan turbin gas sendiri. Perbandingan
campuran udara dan bahan bakar sangat
1.4.2 Siklus Stirling
dipengaruhi oleh pemakaian bahan bakar.
Siklus Stirling Merupakan siklus Perbandingan udara dan bahan bakar
mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dinyatakan dalam bentuk volume atau berat
dua proses isotermis dapat balik (isotermal dari bagian udara dan natural gas. Air Fuel
reversible) dengan volume tetap Ratio adalah faktor yangmempengaruhi
(isovolum). Efisiensi termalnya sama kesempurnaan proses pembakaran didalam
dengan efisiensi termal pada siklus Ericson. ruang bakar. Merupakan komposisi
campuran natural gas dan udara. Misalkan
1.4.3 Siklus Brayton AFR bernilai 14,7 artinya campuran terdiri
Siklus Brayton Siklus ini dari 1 natural gas dan 14,7 udara biasa
merupakan siklus daya termodinamika disebut Stoichiometry. Air fuel ratio dapat
ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini dicari menggunakan persamaan:
siklus ini yang sangat populer digunakan 𝐴 𝑚 (𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎)
oleh pembuat mesin turbine atau =
𝐹 𝑚 (𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑎𝑟)
manufacturer dalam analisa untuk up-
grading performance. Siklus Brayton ini
terdiri dari proses kompresi isentropik yang
1.5.2 Spesific Fuel Consumption
diakhiri dengan proses pelepasan panas
pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton Jumlah bahan bakar yang
tiaptiap keadaan proses dapat dianalisa dikonsumsi (berat) untuk menghasilkan
secara berikut: satu satuan daya dalam satu satuan waktu.
Di mesin piston, SFC adalah sama dengan
rasio massa bahan bakar/poros tenaga kuda.
Dalam mesin turbin gas, SFC adalah sama
dengan rasio massa bahan bakar/dorongan. dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat
Kondisi terbaik adalah ketika nilainya pada menurunnya performansi turbin gas
minimum. Nilai SFC menurun dengan itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut
tinggi saat dalam kondisi suhu dingin. dapat terjadi pada ketiga komponen sistem
turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian
antara lain:
𝑚(𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑎𝑟)
𝑆𝐹𝐶 =
𝑊(𝑁𝑒𝑡𝑡) • Adanya gesekan fluida yang
menyebabkan terjadinya kerugian
tekanan (pressure losses) di ruang
1.5.3 Effisiensi bakar.
• Adanya kerja yang berlebih waktu
1. Effisiensi Kompresor proses kompresi yang menyebabkan
𝑇2𝑠− 𝑇1 terjadinya gesekan antara bantalan
η𝐾𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑜𝑟 = 𝑥100%
𝑇2−𝑇1
turbin dengan angin.
• Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja
2. Effisiensi Turbin akibat terjadinya perubahan
𝑇3− 𝑇4
η 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 𝑥100% temperatur dan perubahan komposisi
𝑇3−𝑇4𝑠
kimia dari fluida kerja.
3. Effisiensi Siklus • Adanya mechanical loss, dsb. Untuk
𝑊𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜 memperkecil kerugian ini hal yang
η𝑆𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = 𝑥100%
𝑄𝑖𝑛 dapat kita lakukan antara lain dengan
perawatan (maintanance) yang
4. Effisiensi Generator teratur atau dengan memodifikasi
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
η𝐺𝑒𝑛𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑥100% peralatan yang ada.
𝑊𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜

1.7 Maintenance Turbin Gas


1.6 Prinsip Kerja Turbin Gas
Maintenance adalah perawatan
Secara umum proses yang terjadi pada
untuk mencegah hal-hal yang tidak
suatu sistim turbine gas adalah sebagai
diinginkan seperti kerusakan terlalu cepat
berikut:
terhadap semua peralatan di pabrik, baik
1. Pemampatan (compression) udara di yang sedang beroperasi maupun yang
hisap dan dimampatkan berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar yang timbul biasanya terjadi karena
dicampurkan ke dalam ruang bakar keausan dan ketuaan akibat pengoperasian
dengan udara kemudian di bakar. yang terus-menerus, dan juga akibat
3. Pemuaian (expansion) gas hasil langkah pengoperasian yang salah.
pembakaran memuai dan mengalir ke Maintenance pada turbine gas selalu
luar melalui nozel (nozzle) tergantung dari faktorfaktor operasional
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil dengan kondisi yang berbeda disetiap
pembakaran dikeluarkan lewat saluran wilayah, karena operasional turbine gas
pembuangan. sangat tergantung dari kondisi daerah
operasional. Semua pabrik pembuat turbine
Pada kenyataannya, tidak ada
gas telah menetapkan suatu ketetapan yang
proses yang selalu ideal tetap terjadi
aman dalam pengoperasian sehingga
kerugian-kerugian yang dapat
turbine selalu dalam batas kondisi aman
menyebabkan turunny daya yang
dan tepat waktu untuk melakukan peralatan yang sengaja dihentikan
maintenance. Faktor-faktor penyebab pengoperasiannya.
kerusakan diantaranya adalah : • Repair Maintenance Repair
Maintenance merupakan perawatan
• Design dan material.
yang dilakukan terhadap peralatan
• Pengoperasian. yang tidak kritis, atau disebut juga
• Pemeliharaan. peralatan-peralatan yang tidak
• Kondisi lingkungan Program mengganggu jalannya operasi.
pemeliharan yang berhasil selain • Predictive Maintenance Predictive
akan memperlambat terjadinya Maintenance merupakan kegiatan
kerusakan, juga akan dapat monitor, menguji, dan mengukur
meningkatkan kemampuan dari peralatanperalatan yang beroperasi
peralatan/instalasi yang dipelihara. dengan menentukan perubahan
Efisiensi Turbin Gas sangat yang terjadi pada bagian utama,
mempengaruhi daya mampu unit PLTG. apakah peralatan tersebut berjalan
Oleh karenanya stop berkala (periodic shut- dengan normal atau tidak.
down) akan hilangnya kesempatan • Corrective Maintenance Corrective
produksi yang tidak direncanakan terlebih Maintenance adalah perawatan
dahulu dan mungkin juga akan berarti suatu yang dilakukan dengan
kondisi yang berbahaya. Stop terencana memperbaiki perubahan kecil yang
(scheduled shut-down) harus terjadi dalam disain, serta
dikoordinasikan dengan unit pembangkit menambahkan komponen-
lainnya sehingga tidak terjadi kekurangan komponen yang sesuai dan juga
cadangan unit pembangkit. Turbin Gas menambahkan material-material
memerlukan Periodic Inspection, perbaikan yang cocok.
dan penggantian parts nya. Secara umum • Break Down Maintenance.
maintenance dapat dibagi dalam beberapa Kegiatan perawatan yang dilakukan
bagian, diantaranya adalah: setelah terjadi kerusakan atau
kelainan pada peralatan sehingga
• Preventive Maintenance Preventive tidak dapat berfungsi seperti
maintenance adalah suatu kegiatan biasanya.
perawatan yang direncanakan baik • Modification Maintenance.
itu secara rutin maupun periodik, Pekerjaan yang berhubungan
karena apabila perawatan dilakukan dengan disain suatu peralatan atau
tepat pada waktunya akan unit. Modifikasi bertujuan
mengurangi down time dari menambah kehandalan peralatan
peralatan. Preventive maintenance atau menambah tingkat produksi
dibagi menjadi: dan kualitas pekerjaan.
• Running Maintenance, adalah suatu • Shut Down Maintenance Shut
kegiatan perawatan yang dilakukan Down adalah kegiatan perawatan
hanya bertujuan untuk memperbaiki yang dilakukan terhadap peralatan
equipment yang rusak saja dalam yang sengaja dihentikan
satu unit. Unit produksi tetap pengoperasiannya. Shutdown
melakukan kegiatan. maintenance pada turbine gas terdiri
• Turning Around Maintenance, dari Boroscope Inspection,
adalah perawatan terhadap Combustion Inspection, Hot Gas
Path Ispection dan Major yang dihasilkan HRSG terdapat
Inspection. tekanan, yaitu High Pressure (HP)
dan Low Pressure (LP).
3. Turbin Uap Dan Kompoen Bagian-bagian HRSG :
Utamanya
1. Preheater : Berfungsi menaikkan
temperatur air kondensit. Air
3.1 Turbin Uap
kondensit yang keluar dari preheater
suhunya naik hingga 125°C.
2. LP Economizer : Berfungsi untuk
menaikkan temperatur air dari
Deaerator menuju ke LP drum.
3. LP Steam Drum : Sebagai
penampung air dan pemisah antara
air dengan uap.
Gambar 4. Blok Skema Turbin uap
4. LP Evaporator : Untuk menyerap
panas yang ada pada ruang HRSG
Turbin uap adalah suatu penggerak (panas dari gas buang GT), untuk
mula yang mengubah energi potensial menguapkan air sehingga terjadi
menjadi energi kinetik dan energi kinetik proses penguapan.
ini selanjutnya diubah menjadi energi 5. HP Economizer : Berfungsi sama
mekanik dalam bentuk putaran poros dengan LP Economizer. Namun,
turbin. Poros turbin langsung atau dengan pada HP Economizer terdiri dari 2
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan elemen, yaitu HP Primary (1RY)
mekanisme yang digerakkan. Tergantung Economizer dan HP Secondary
dari jenis mekanisme yang digerakkan (2RY) Economizer.
turbin uap dapat digunakan pada berbagai 6. HP Evaporator : Berfungsi untuk
bidang industri, seperti untuk pembangkit menguapkan air bertekanan tinggi
listrik. dengan memanfaatkan gas panas
dari GT, sehingga terjadi proses
3.2 Komponen Utamanya penguapan.
7. HP Steam Drum : Sebagai
penampung air dan pemisah antara
air dengan uap tekanan tinggi.
8. Primary Superheater (1RY) dan
Secondary Superheater (2RY) :
Berfungsi untuk menaikkan
temperatur uap yang berasal dari HP
Drum yang berupa uap jenuh
Gambar 5, mesin HRSG (Saturated) menjadi uap kering
(Superheat).
9. DeSuperheater : Berfungsi untuk
3.2.1 HRSG Adalah tempat pemanasan mengontrol temperatur uap yang ada
air hingga menjadi uap dengan diantara Primary Superheater dan
memanfaatkan gas buang PLTG, Secondary Superheater. Berupa
suhu di HRSG berkisar 510°C. Uap
spray air yang diambilkan dari BFP energi listrik dan di transfer ke ke jaringan
agar temperatur selalu konstan. dan menaikkan tegangan yang dihasilkan
10. Exhaust Damper : Berfungsi sebagai generator.
pengatur aliran gas buang dari Gas
PEMBAHASAN
Turbin menuju bypass stack untuk
open cycle atau menuju HRSG untuk Dalam penelitian ini, Pemanfaatan
combined cycle. energi yang dilakukan pada proses
11. Weather Damper : Berfungsi untuk pembangkit listrik tenaga uap dan gas yaitu
menutup outlet HRSG apabila tidak dengan memanaskan air kedalam mesin
beroperasi agar tidak kemasukan air HRSG (Heat Recovery Steam Genarator),
hujan. sehingga air berubah menjadi uap basah,
lalu uap basah melalui proses pemanasan
2.2.2 Steam turbin
lagi hingga menjadi uap kering. Lalu uap
Suatu penggerak yang mengubah kering yang dihasilkan masuk kedalam Air
energi potensial (uap) menjadi energi Inlet dimana fungsinya untuk menyaring
kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya udara kotor yang masuk kedalam
diubah mejadi energi mekanik dalam Combustion Chamber didalam sini proses
bentuk putaran poros Turbin dan Generator yang terjadi sebagai tempat pembakaran.
dikopel jadi satu sehingga putaran Turbin Udara yang dimampatkan dari kompresor
sama dengan putaran Generator. masuk ke dalam Combustion Chamber dan
dicampurkan dengan bahan bakar untuk
Pada proses perubahan energi
menghasilkan gas pembakaran dengan
potensial menjadi energi mekanisnya yaitu
temperatur dan tekanan yang tinggi,
dalam bentuk putaran poros dilakukan
kemudian masuk ke proses Turbin section
dengan berbagai cara.Pada dasarnya turbin
merupakan tempat terjadinya konversi
uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu
energi kinetik menjadi energi mekanik
stator dan rotor yang merupakan komponen
yang digunakan sebagai penggerak
utama pada turbin kemudian di tambah
kompresor aksial dan perlengkapan
komponen lainnya yang meliputi
lainnya. Lalu energi mekanik itu
pendukungnya seperti bantalan, kopling
ditranfusikan ke dalam Generator turbin
dan sistem bantu lainnya agar kerja turbin
yaitu komponen untuk merubah energi
dapat lebih baik. Sebuah turbin uap
gerak menjadi energi listrik. Di dalam
memanfaatkan energi kinetik dari fluida
komponen gas turbin, generator merubah
kerjanya yang bertambah akibat
energi mekanik yang dihasilkan oleh
penambahan energi termal.
chombusting chamber yang berupa gas
2.2.3 Generator steam turbin pembakaran tekanan tinggi dan di
konversikan oleh generator menjadi energi
Suatu peralatan yang dapat merubah listrik. setelah generator menghasilkan
energi mekanik (Putaran turbin) menjadi listrik, transformator berfungsi sebagai alat
energi listrik.Steam sendiri dihasilkan dari Transformasi energi dari Generator ke
proses pendidihan air dengan temperatur jaringan dan menaikkan tegangan yang
pembakaran hingga 300 c dan tekanan yang dihasilkan Generator.
sangat tinggi.
KESIMPULAN
2.2.4 transformator steam turbin
Dalam melakukan penelitian ini
Merubah energi uap yang di yang kita tekankan yaitu dasar-dassar dari
konversi di komponen turbin menjadi
proses yang terjadi pada mesin pembangkit Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan
listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) Gas (PLTGU) sudah mulai menjadi sumber
dalam perubahan sebuah energi-energi energi yang diandalkan di negara kita dan
yang outputnya menjadi sumber energi kebutuhan listrik dari waktu ke waktu
listrik, sehingga harapan kami dari semakin bertambah membuat daya
penelitan yang kita lakukan dapat menjadi tampung yang dihasilkan juga harus
titik awal dari proses pengembangan- semakin besar sehingga dari itu kita sebagai
pengembangan berikutnya. Sarjan Teknik Mesin Untag wajib
berkontribusi dalam memberikan ide-ide
SARAN
yang terbarukan.

DAFTAR PUSTAKA

➢ Ikhrahmadani, Rahmat .2016. Analisis Perbandingan Performa Turbin Gas Pada


Variasi Beban Yang Berbeda De PLTGU Blok GT 1.3 PT. PJB UP GRESIK. Surabaya:
Jurusan Teknik Mesin FTI ITS.

➢ Satiti, Sekar.2015. Analisis Peforma PLTU Versi Variasi Beban Pada Turbin Uap
Mnggunakan Software Cycle Tempo. Surabaya: Jurusan Teknik Mesin FTI ITS.

MATRIK PENILAIAN JURNAL TUGAS

COVER

No Keterangan Penilaian Dari MHS Penilaian Dari Dosen


1 Ada simbul Untag ( kiri ) dan Mesin ( Kanan
100 -
)
2 Ada Judul/Topik 100 -
3 Ada Tim Penyusun 100 -
4 Ada Prodi Mesin, Fakultas Teknik,
100 -
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Nilai Total dibagi 4 100 -

ABSTRAK

Paragraf Keterangan Penilaian Dari MHS Penilaian Dari Dosen


1 Latar Belakang, seperti pengertian
perpindahan panas konduksi, dan 100 -
kaitannya dengan topik
2 Permasalahan yang ditampilkan
100 -
sesuaikan dengan topik tugasnya
3 Mekanisme yang digunakan untuk
memecahkan masalah diatas,
berhubung bukan penelitian , maka
100 -
gunakanlah dalam hal ini studi
literatur ( lihat di internet pengertian
studi litaratur )
4 Hasil kesimpulan yang harus
100 -
dituangkan dalam paragraph ini
Nilai Total dibagi 4 100 -

ISI JURNAL

Paragraf Keterangan Penilaian Dari MHS Penilaian Dari Dosen


PENDAHULUAN Latar Belakang, seperti pengertian
perpindahan panas konduksi, dan
kaitannya dengan topik serta teori 100 -
untuk menyelesaikan kasus
tersebut
METODE Mekanisme yang digunakan untuk
PENELITIAN memecahkan masalah diatas,
berhubung bukan penelitian ,
100 -
maka gunakanlah dalam hal ini
studi literatur ( lihat di internet
pengertian studi litaratur )
HASIL Hasil dari perhitungan atau tugas
PEMBAHASAN yang harus diuraikan dan cara 100 -
penyelesaian secara runtut
KESIMPULAN Hasil kesimpulan yang harus
100 -
DAN SARAN dituangkan dalam sub bab ini
PUSTAKA Daftar pustaka atau
literatur/jurnal yang anda 100 -
pergunakan
Nilai Total dibagi 5 100 -
TOTAL NILAI

MATERI DARI MAHASISWA DARI DOSEN


COVER 100 -
ABSTRAK 100 -
ISI JURNAL 100 -
TOTAL 300 -
NILAI TUGAS TOTAL DIBAGI 3 100 -

Anda mungkin juga menyukai