Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Kita hanya dapat mengubah bentuk energi,
dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain.
Apabila suatu sistem diberi kalor, maka kalor tersebut akan digunakan untuk melakukan
usaha luar dan mengubah energi dalam.
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa:
Untuk setiap proses, apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan
usaha W, maka akan terjadi perubahan energi dalam U = Q W.
Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis:
terhadap lingkungan
W bertanda negatif jika sistem menerima usaha dari
lingkungan
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari
lingkungan
Q bertanda negatif jika sistem melepas kalor pada
lingkungan
Gas dalam suatu silinder apabila dipanaskan, volumenya akan mengembag. Gas tersebut
dapat dikatakan melakukan usaha.
1.
Kerja
atau
usaha
a.
b.
c.
R = 0,82 It.atm/mol K
= 8,3.107 erg/mol K
= 8,3 joule/mol K
Energi dalam (U) : tidak tergantung pada lintasan proses, melainkan hanya tergantung pada
HUKUM II TERMODINAMIKA
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi bersifat kekal, tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Pada hukum I Termodinamika tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan batasan-batasan
yang lain.
Ada beberapa masalah yang tidak dapat diterangkan pada hukum I Termodinamika antara
lain :
1.
Dapatkah kalor mengalir dari benda yang dingin ke benda yang lebih panas atau dari benda
yang sama suhunya dengan tiba-tiba dapt mengalirkan kalor, sehingga suhu kedua benda
menjadi berbeda.
2. Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi energi mekanik atau usaha secara terus3.
4.
menerus.
Dapatkah energi diubah sekehendak kita.
Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi usaha.
Jawabannya adalah dapat, tetapi hanya untuk satu proses atau satu tahan saja.
Hukum II Termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan yang
tidak dapat terjadi. Pembatassan ini dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain :
1.
2.
3.
Proses Reversibel : suatu proses yang dapat dibalikkan ke keadaan semula tanpa mengubah
keadaan sekelilingnya.
Proses Irreversibel : suatu proses yang tak terbalikkan. Untuk mengembalikkan ke keadaan
semula harus mengubah keadaan sekelilingnya.
Entropi adalah besaran termodinamika yang menyertai perubahan setiap keadaan
dari awal sampai keadaan akhir sistem. Entropi menyatakan ukuran ketidakteraturan suatu
sistem. Suatu sistem yang memiliki entropi tinggi berarti sistem tersebut makin tidak teratur.
Perubahan entropi suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir. Proses
reversibel tidak mengubah total entropi dari semesta, tetapi setiap proses irreversibel selalu
menaikkan entropi semesta.
Proses yang terjadi dalam suatu arah, misal benda yang berbeda temperaturnya bersentuhan,
akhirnya seimbang termal. Tetapi tidak dapat terjadi dalam arah yang sebaliknya. Proses
tersebut dinamakan proses irreversibel.
Referensi
Supiyanto, 2004, Fisika SMA untuk SMA Kelas XI, Jakarta; Erlangga
Astono, Juli. 2003, Diktat Termodinamika, Universitas Muhammadiyah Purworejo