Anda di halaman 1dari 1

Cinta memang suatu hal yang unik dan mengherankan.

Kekuatan kimia yang dihasilkan oleh


getaran cinta bisa merubah banyak hal, termasuk watak manusia, begitu kata para filsuf dan ahli
cinta. ? Setelah menjalin hubungan selama 2 tahun, Anissa berencana akan menikah dalam waktu
dekat dengan Budi. Namun demikian, Dina dan Eny, sahabat Anissa tidak terlalu bergembira
dengan keputusan Anissa untuk menikah dengan Budi. Sebagai sahabat yang sudah saling
berbagi rahasia selama bertahun-tahun, keduanya tahu watak Budi yang sering kasar terhadap
Anissa. Hal ini yang sering mencemaskan Dina dan Eny, dan mereka menganggap bahwa
baiknya Anissa mebatalkan niatnya untuk menikah dengan Budi.
Suatu hari, ketiga sahabat ini bertemu di suatu cafe di Jakarta. Dalam suatu percakapan yang
semula berawal dari percakapan ringan, lama-lama pelan-pelan menjadi serius ketika Dina
memberanikan diri untuk menyatakan unek-uneknya kepada Anissa.
Nissa, kita kan sudah bersahabat lama, sejak kuliah dulu. Kita berdua ini sayang banget sama
elo. Kami juga sudah lama kenal Budi dan wataknya yang berangasan. Terus terang kami tidak
setuju terhadap pilihanmu itu. Annisa tidak tampak kaget mendengar unek-unek dari Dina dan
Eny sahabatnya. Karena dalam hati kecilnya dia juga merasa ragu dengan sifat berangasan dan
kasar dari Budi.
Sambil menarik nafas dalam dan mata menerawang, Annisa menjawab, Masalahnya gue
terlanjur sayang banget sama dia, Din Gue merasa bahwa Budi adalah jodoh gue. Takdir gue.
Enny hanya bisa menatap Annisa dengan pandangan iba, yang mengerti bahwa Budi adalah satusatunya pilihan hidup Annisa, dan ketampanannya juga membuatnya bertindak nekat dengan
menerima lamaran Budi.
Mungkin untuk melindungi elo dari kekerasan dalam rumah tangga, nggak ada salahnya deh elo
buat perjanjian kawin. Setidak-tidaknya elo bakal lebih terlindungi dari sikap kasar Budi waktu
kalian nanti menikah, kata Enny setengah putus asa dalam membujuk Annisa dalam
membatalkan niatnya untuk menikah dengan Budi. Sambil meneguk Vanilla Latte-nya Annisa
menjawab, Gue dan Budi memang ada rencana begitu, tapi apa saja yang perlu dicantumkan di
dalam Perjanjian Perkawinan?
Setahu aku sih salah satunya ya tentang harta bawaan masing-masing, lanjut Enny dengan
serius menimpali sambil mencomot kentang goreng yang tersaji.
Bisa nggak ya kalau kita cantumkan larangan supaya Budi tidak melakukan kekerasan dalam
Rumah Tangga (KDRT) di dalam klausula perjanjian kawin tersebut? Trus kalau emang bisa,
emangnya gue bakalan terlindungi secara hukum gitu?, Annisa mulai tertarik dan menegakkan
duduknya sambil menyimak penjelasan dari Dina yang memang memiliki pengalaman dalam
menangani kasus KDRT.
Dina mulai membuka penjelasannya, Jadi begini,

Anda mungkin juga menyukai