Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpindahan panas merupakan suatu fenomena yang sangat lazim terjadi.
Setiap detiknya kita mengalaminya. Dan fenomena ini digunakan teknologinya
untuk berbagai keperluan kita. Perpindahan panas adalah salah satu bidang ilmu di
bawah termodinamika yang membahas mengenai perpindahan energi panas dari
suatu sistem ke sistem yang lain. Termodinamika merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari hubungan antara panas dan bentuk energi lain
(kerja). Pada mulanya, perkembangan termodinamika ditunjukkan untuk
meningkatkan efesiensi motor bakar, namun akhir-akhir ini termodinamika banyak
dipelajari kembali karena adanya krisis energi dunia.
Termodinamika sangat penting dalam kimia, sebab dengan menggunakan
termodinamika kita dapat menduga apakah suatu reaksi akan berlangsung atau tidak
dan apa bila reaksi itu berlangsung, dapat dicari kondisi yang bagaimana yang dapat
memaksimumkan produk. Tetapi termodinamika mempunyai kelemahan yaitu
tidak dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan reaksi yang berlangsung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan termodinamika ?
2. Bagaimana proses pengaplikasian hokum termodinamika ?
3. Apa saja jenis alat-alat perpindahan panas ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian termodinamika
2. Mengetahui proses pengaplikasian hokum termodinamika
3. Mengetahui alat-alat perpindahan panas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hukum Termodinamika I dan Hukum Termodinamika II


2.1.1 Hukum Termodinamika I
Dalam Hukum I Termodinamika ”Energi bersifat kekal, tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain”. Namun tidak ada batasan mengenai perubahan energi mana yang
dapat terjadi dan tidak dapat terjadi. Batasan-batasan perubahan yang terjadi
kemudian dijelaskan lebih lanjut ke dalam Hukum II Termodinamika. Dalam
konsep ini dijelaskan mengenai bagaimana perubahan usaha menjadi kalor dapat
terjadi, begitu pula mengenai proses sebaliknya.
Permasalahan Hukum I Termodinamika dan siklus Termodinamika.
Pada Hukum I Termodinamika dinyatakan bahwa apabila sistem gas menyerap
kalor dari lingkungan sebesar Q , maka oleh sistem mungkin akan diubah
menjadi:
 usaha luar (W) dan perubahan energi dalam (U),
 energi dalam saja (U), dan
 usaha luar saja (W).
Atau secara matematis dinyatakan sebagai :
Q=∆U+W
Agar suatu sistem dapat terus-menerus melakukan usaha yang berguna maka sistem
tersebut harus bekerja dalam suatu siklus, yaitu mulai dari suatu keadaan awal dan
melalui proses termodinamika kembali ke keadan awalnya. Perubahan sistem dari
suatu keadaan ke keadaan lain, dan kembali berubah ke keadaan semula
disebut siklus. Prinsip inilah yang digunakan untuk mesin-mesin kalor, yaitu bahwa
agar dapat melakukan usaha secara terus-menerus, sistem harus bekerja dalam suatu
siklus.
Cara kerja mesin Carnot hanya tergantung pada suhu kedua tandon atau reservoir.
Siklus Carnot terdiri dari empat proses:
1. Proses pemuaian secara isotermik A ke B. Pada proses ini sistem menyerap kalor
Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha WAB.
2. Proses pemuaian secara adiabatik B ke C. Selama proses ini berlangsung suhu
sistem turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC.
3. Proses pemampatan secara isotermik C ke D. Pada proses ini sistem menerima
usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2.
4. Proses pemampatan secara adiabatik D ke A. Selama proses ini suhu sistem naik
dari T2 menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
Dalam proses melalui siklus ini, sistem tersebut dapat melakukan usaha
terhadap lingkungannya, sehingga disebut mesin kalor. Sebuah mesin kalor bekerja
dengan cara memindahkan energi dari daerah yang lebih panas ke daerah yang lebih
dingin, dan dalam prosesnya, mengubah sebagian energi menjadi usaha mekanis.
Sistem yang bekerja sebaliknya, dimana gaya eksternal yang dikerjakan pada suatu
mesin kalor dapat menyebabkan proses yang memindahkan energi panas dari
daerah yang lebih dingin ke energi panas disebut mesin refrigerator.
Sadi Carnot, seorang insinyur berkebangsaan Prancis pada tahun 1824
mengembangkan sebuah model mesin ideal – selanjutnya disebut mesin Carnot -,
yaitu mesin yang paling efisien dengan siklus yang terdiri dari empat proses yaitu:
pemuaian isotermal dan adiabatik, serta pemampatan isotermal dan adiabatik.
Adapun usaha total yang dilakukan sistem untuk satu siklus kuivalen dengan
selisih antara kalor yang diserap sistem dari reservoir suhu tinggindengan kalor
yang dibuang sistem pada reservoir suhu rendah. Dapat dikatakan bahwan pada
mesin Carnot telah terjadi perubahan energi kalor menjadi usaha.
Adapun permasalahan yang tidak dapat diterangkan dalam Hukum I
Termodinamika antara lain :
1. Dapatkah kalor mengalir dari benda yang dingin ke benda yang lebih panas
atau dari benda yang sama suhunya dengan tiba-tiba dapat mengalirkan kalor,
sehingga suhu kedua benda menjadi berbeda.
2. Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi energi mekanik atau
usaha secara terus-menerus.
3. Dapatkah energi diubah sekehendak kita.
4. Dapatkah energi kalor seluruhnya diubah menjadi usaha.
Jawabannya adalah dapat, tetapi hanya untuk satu proses atau satu tahap saja.

2.1.2 Hukum Termodinamika II


Hukum termodinamika II berhubungan dengan entropi. Hukum ini dapat
dinyatakan sebagai berikut “setiap proses spontan dalam suatu system yang
terisolasi akan meningkatkan entropinya”. Pernyataan ini mempunyai implikasi
yang luas: yaitu apabila kita anggap alam semesta ini suatu system yang terisolasi
(pemisahan), maka setiap proses yang terjadi di alam semesta akan meningkatkan
total entropi dalam alam semesta tersebut. Dengan kata lain dengan adanya
berbagai proses yang terdapat dalam alam semesta, tingkat ketidakteraturan alam
semesta cenderung untuk meningkat. Tidak ada satu carapun yang dapat digunakan
untuk menghindari hal ini. Pada kenyataannya setiap kejadian merupakan proses
pembauran. Bercampurnya gas, mengalirnya panas dari benda panas ke benda
dingin, pembakaran bensin pada mesin mobil, dan banyak contoh peristiwa lain
menunjukkan kecendrungan meningkatnya entropi. Entropi ( S ) adalah suatu
ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha.
Kita tidak dapat menjadikan suatu proses atau reaksi nonspontan menjadi spontan
tanpa meningkatkan entropi sebagai contoh kita dapat menggantikan logam pada
mobil yang berkarat dengan logam yang baru, tetapi untuk memperoleh logam
pengganti, diperoleh energi untuk mengeluarkan biji logam dari tambang dan
memurnikannya, dengan adanya masukan energi berarti kita telah meningkatkan
entropi. Dapat dikatakan bahwa dari sekian banyak bentuk energi, entropi
merupakan bentuk energi yang paling sederhana.
Hukum termodinamika II meramalkan bahwa derajat ketidakteraturan
dalam alam semesta akan terus meningkat. Entropi akan terus meningkat sampai
suatu saat dimana segala sesuatu telah mencapai entropi yang maksimum. Dalam
keadaan ini tidak ada lagi proses yang berlangsung dan segala sesuatu akan mati.
Proses Reversibel dan Ireversibel
Dalam suatu system,
 Proses Reversibel : proses reversible adalah suatu proses yang berlangsung
sedemikian sehingga setiap bagian system yang mengalami perubahan
dikembalikan pada keadaan semula tanpa menyebabkan suatu perubahan
lain. Contohnya yaitu pada saat kita melihat pada saat kita membekukan es
menggunakan freezer dengan bantuan listrik yang secara tidak langsung
akan meningkatkan entropi.
 Proses Irreversibel : suatu proses yang tak terbalikkan. Untuk
mengembalikkan ke keadaan semula harus mengubah keadaan
sekelilingnya. Proses spontan dapat berlangsung secara cepat atau lambat,
bahkan sangat labat. Ledakan bom adalah contoh proses irreversible yang
tentunya merupakan proses spontan dan berlangsung sangat cepat.
Proses korosi atau perkaratan logam besi merupakan contoh proses spontan,
tetapi berlangsung sangat lambat, dan sulit untuk diamati. Contoh lainnya
adalah perubahan grafit menjadi intan berlangsung spontan dalam waktu
ribuan tahun, bahkan jutaan tahun.
Entropi ( S ) adalah suatu ukuran banyaknya energi atau kalor yang
tidak dapat diubah menjadi usaha. Secara termodinamika, entropi dapat
didefinisikan sebagai:
∆𝑆 = 𝑞𝑟𝑒𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑏𝑙𝑒/𝑇
dimana :
∆S : perubahan entropi (J/K)
Q : kalor yang diserap sistem (J)
T : suhu mutlak sistem (K)

Yang berarti perubahan entropi suatu system adalah jumlah pertukaran panas antara
sitem dengan lingkungan yang bersifat reversible (qreversible) dibagi dengan suhu
(dalam satuan kelvin).
Adapun untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan
merumuskan prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika, dengan pernyataan:
“kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin,
kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas”
Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak
menuju ke keadaan ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran ketidakteraturan
ini dikenal dengan sistem entropi. Entropi merupakan besaran termodinamika
yang menyertai perubahan setiap keadaan dari awal sampai keadaan akhir sistem.
Karena entropi menyatakan ketidak teraturan sistem, berarti jika suatu sistem
memiliki entropi yang tinggi maka sistem tersebut makin tidak teratur.
Perubahan entropi suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan
akhir. Proses reversibel tidak mengubah total entropi dari semesta, tetapi setiap
proses irreversibel selalu menaikkan entrpi semesta.
Hukum II termodinamika membatasi arah aliran kalor yang secara alamiah hanya
dapat mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Agar kalor
dapat dialirkan pada arah sebaliknya diperlukan usaha luar. Prinsip inilah yang
diaplikasikan pada mesin pendingin.
Aliran kalor pada mesin pendingin merupakan kebalikan dari aliran kalor pada
mesin kalor. Usaha yang berasal dari energi listrik digunakan untuk menyerap
kalor dari makanan yang tersimpan dalam reservoir dingin untuk dibuang pada
reservoir panas, yaitu udara disekitar mesin
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 BOILER

Gambar Boiler
3.1.1 Pengertian Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air yang disuplai ke
boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan
adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan
(2) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang
boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi,
digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah
panas pada gas buang.
3.1.2 Jenis Boiler
Bagian ini menerangkan tentang berbagi jenis boiler: Fire tube boiler, Water tube
boiler, Paket boiler, Fluidized bed combustion boiler, Atmospheric fluidized bed
combustion boiler, Pressurized fluidized bed combustion boiler, Circulating
fluidized bed combustion boiler, Stoker fired boiler, Pulverized fuel boiler, Boiler
pemanas limbah (Waste heat boiler) dan and Pemanas fluida termis.
 Fire Tube Boiler Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan
air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube
boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil
dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube
boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan
tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan
bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk
alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi sebagai “
paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
 Water Tube Boiler Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir
melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan
oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler
ini dipilih jika kebutuhan s team dan tekanan steam sangat tinggi seperti
pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat
modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 – 12.000 kg/jam,
dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boilers yang dikonstruksi
secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water
tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara
paket.
 Paket Boiler Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang
lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa
air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket
boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube
dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Ciri -ciri
dari packaged boilers adalah:
1. Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas
menghasilkan penguapan yang lebih cepat. Banyaknya jumlah pipa
yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan panas
konvektif yang baik.
2. Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran
yang baik.
3. Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan
yang lebih baik.
4. Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan
boiler lainnya. Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass
nya yaitu berapa kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang
pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah itu kemudian
satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas
ini adalah unit tiga pass/ lintasan dengan dua set firetube/pipa api dan
gas buangnya keluar dari belakang boiler.

3.2 Turbin
3.2.1 Pengertian Turbin
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-
blade". Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan
energi untuk menggerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah kincir angin dan roda
air. Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo.
Turbin gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang
memfokus dan mengontrol fluid. "Casing" dan baling-baling mungkin memiliki
geometri variabel yang dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi
aliran fluid. Energi diperoleh dalam bentuk tenaga "shaft" berputar.

Gambar Turbin
3.2.2 Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi kinetik kemudian energi kinetik tersebut diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros. Poros turbin dihubungkan dengan yang
digerakkan, yaitu gener ator atau peralatan mesin lainnya, menggunakan
mekanisme transmisi roda gigi. Berdasarkan definisi tersebut maka turbin uap
termasuk mesin rotary merupakan mesin bolak-balik (reciprocating). Engine
penggerak dimana uap air, air, gas ataupun udara yang memutarkan poros dengan
cara mendorong sudu yang menyu dut seperti kipas. Ada dua pasang sudu,
STATOR (tidak ber gerak) dan ROTOR (yang berputar). Poros turbin yang
berputar dapat dihubungkan pada generator pembangkit tenaga listrik. Turbin
termasuk mesin yang menghasilkan tenaga besar Turbin uap digunakan untuk
menggerakan generator listrik pada Stasion pembangkit dan balingbaling kapal.
Turbin air mirip seperti turbin uap dan tubin gas digunakan (kebanyakan) sebagai
penggerak pesawat udara sebagai mesin jet, dan juga kadang sebagai penggerak
mesin-mesin di industri.
Perbedaan turbin uap dengan mesin uap adalah
a) pada mesin uap. Di dalam mesin uap pengubahan tenaga didasarkan atas
tekanan uap. Tekanan uap ini mendorong torak di dalam silinder, sehingga
timbul gaya pada torak. Oleh batang penggerak gaya ini di teruskan ke
kepala silang dan oleh batang engkol gerak lurus tersebut di ubah menjadi
gerak berputar. Jadi pengubahan tenaga dari tenaga potensial menjadi
tenaga mekanik pada mesin uap melalui beberapa alat, yang mana alat
tersebut memerlukan pemeliharaan yang tidak mudah. Sebagai contoh pada
lapisan/ sepatu katup pembagi uap dan kepala silang, setiap waktu
harusdiganti agar tidak menimbulakan perluasan sehingga tidak
macet/terlalu banyak menimbulkan keausan pada bagian yang terlalu
bergerak. Kecepatan relative adalah nol bergerak pada tekanan tetap.
b) pada turbin uap Di dalam Sudu Turbin uap pengubahan tenaga di dasarkan
atas kecepatan uap. Mula-mula uap di ekspansikan ke dalam pipa pemancar,
yaitu dengan jalan merubah tekanan uap yang tinggi menjadi kecepatan uap
yang sangat cepat. Dengan kecepatan uap ini digunakan untuk
menggerakkan sudu jalan. Akibatnya turbin uap akan berputar dan putaran
ini di teruskan ke poros turbin. Pada turbin uap tidak memerlukan peralatan
yang banyak, tetapi hanya memerlukan beberapa bagian yang sederhana
saja. Kecepatan relative dipakai untuk mendorong sudu, bekerja dengan
tenaga dinamis.

3.3 Kondensor
3.3.1 Pengertian Kondensor
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga uap,
fungsi utama kondensor adalah untuk mengembalikan exhaust steam dari turbin ke
fase cairnya agar dapat dipompakan kembali ke boiler dan digunakan kembali.
Selain itu, kondensor juga berfungsi untuk menciptakan back pressure yang rendah
(vacuum) pada exhaust turbin . Dengan back pressure yang rendah, maka efisiensi
siklus dan kerja turbin akan meningkat.
Kondensor dan prinsip kerjanya. Dalam dunia industri, terdapat berbagai
macam peralatan dengan fungsinya masing-masing, tidak terkecuali industri migas,
entah itu peralatan utama maupun peralatan pendukung. Peralatan tersebut
digunakan sesuai fungsinya masing-masing dengan tujuan tertentu, Kali ini kita
akan sedikit membahas tentang suatu alat yang disebut dengan kondensor, alat ini
sering ditemui pada suatu industri yang bergerak dibidang energi maupun kimia,
misalnya saja unit pengolahan migas, pembangkit listrik, industri petrokimia dan
sebagainya.
3.3.2 Klarifikasi Kondensor
1. Surface Condenser
Cara kerja dari jenis alat ini ialah proses pengubahan dilakukan dengan cara
mengalirkan uap kedalam ruangan yang berisi susunan pipa dan uap tersebut akan
memenuhi permukaan luar pipa sedangkan air yang berfungsi sebagai pendingin
akan mengalir di dalam pipa (tube side), maka akan terjadi kontak antara keduanya
dimana uap yang memiliki temperatur panas akan bersinggungan dengan air
pendingin yang berfungsi untuk menyerap kalor dari uap tersebut, sehingga
temperatur steam (uap) akan turun dan terkondensasi. Surface condenser terdiri dari
dua jenis yang dibedakan oleh cara masuknya uap dan air pendingin, berikut jenis-
jenisnya:
 Type Horizontal Condenser
Pada type kondesor ini, air pendingin masuk melalui bagian bawah,
kemudian masuk kedalam pipa (tube) dan akan keluar pada bagian atas,
sedangkap uap akan masuk pada bagian tengah kondensor dan akan keluar
sebgai kondensat pada bagian bawah.
 Type Vertical condenser
Pada jenis kondensor ini, tempat masuknya air pendingin melalui bagian
bawah dan akan mengalir di dalam pipa selanjutnya akan keluar pada bagian
atas kondensor, sedangkan steam akan masuk pada bagian atas dan air kondesat
akan keluar pada bagian bawah.
2. Direct Contact Condenser
Cara kerja dari kondensor jenis ini yaitu proses kondensasi dilakukan
dengan cara mencampurkan air pendingin dan uap secara langsung. Jenis dari
kondensor ini disebut spray condenser, pada alat ini proses pencampuran dilakukan
dengan menyemprotkan air pendingin ke arah uap. Sehingga steam akan menempel
pada butiran-butiran air pendingin tersebut dan akan mengalami kontak temperatur,
selanjutnya uap akan terkondensasi dan tercampur dengan air pendingin yang
mendekati fase saturated (basah).
Perlu kita ketahui, bahwa setiap industri terkadang memiliki cara kerja
pertukaran panas yang berbeda-beda, misalnya saja pada industri migas, fraksi yang
panas akan mengalir melalui pipa sedangkan minyak mentah (dingin) akan
mengalir diluar pipa. Hal ini dikarenakan fraksi yang mengalir di dalam pipa
merupakan hasil yang telah diolah pada menara destilasi sehingga memiliki
temperatur yang panas, panas dari fraksi inilah yang dimanfaatkan untuk
memanaskan miyak mentah yang akan dimasukkan kedalam kolom destilasi.

3.4 KOMPRESSOR

Gambar Kompressor
3.4.1 PENGERTIAN KOMPRESSOR
Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor
biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga
penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau
digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/ air brush, untuk mengisi angin
ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder) dan lain sebagainya.
3.4.2 JENIS-JENIS KOMPRESSOR
Terdapat dua jenis dasar compressor : positive-displacement and dinamik.
Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau gas di- trap dalam ruang
kompresi dan volumnya secara mekanik menurun, menyebabkan peningkatan
tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada kecepatan konstan, aliran udara
tetap konstan dengan variasi pada tekanan pengeluaran.
Kompresor dinamik memberikan enegi kecepatan untuk aliran udara atau gas
yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang sangat
tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh impeller
dan volute pengeluaran atau diffusers. Pada kompresor jenis dinamik sentrifugal,
bentuk dari sudu-sudu impeller menentukan hubungan antara aliran udara dan
tekanan (atau head) yang dibangkitkan.
1. Kompresor Positive Displacement
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.
 Kompresor reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan
untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti
pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan
pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor
proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat
empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal
balance-opposed, dan tandem. Kompresor udara reciprocating biasanya
merupakan aksi tunggal dimana penekanan dilakukan hanya menggunakan satu
sisi dari piston. Kompresor yang bekerja menggunakan dua sisi piston disebut
sebagai aksi ganda.
Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor udara
reciprocating diatas 100 horsepower/ Hp merupakan unit multi tahap dimana
dua atau lebih tahap kompresor dikelompokkan secara seri. Udara biasanya
didinginkan diantara masing-masing tahap untuk menurunkan suhu dan volum
sebelum memasuki tahap berikutnya. Kompresor udara reciprocating tersedia
untuk jenis pendingin udara maupun pendingin air menggunakan pelumasan
maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket, dengan berbagai
pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.
 Compressor rotary (compressor putar)
Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston
dan memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi
pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih
tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah,
bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini
sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200
hp atau 22 sampai 150 kW.
2. Kompresor Dinamis
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang
tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor
melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen
ini dirubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan
dalam difuser statis. Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor yang
dirancang bebas minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas terletak
terpisah dari udara dengan pemisah yang menggunakan sil pada poros dan
ventilasi atmosferis. Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja kontinyu,
dengan sedikit bagian yang bergerak; lebih sesuai digunakan pada volum yang
besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada udaranya.
Kompresor udara sentrifugal menggunakan pendingin air dan dapat
berbentuk paket.; khususnya paket yang termasuk after-cooler dan semua
control. Kompresor ini dikenal berbeda karakteristiknya jika dibandingkan
dengan mesin reciprocating. Perubahan kecil pada rasio kompresi
menghasilkan perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya.
BAB IV
TUGAS KHUSUS

4.1 Prinsip Kerja Boiler Dalam Industri

Cara kerja Boiler


Boiler merupakan suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan
untuk menghasilkan uap panas atau lebih tepatnya steam. Dan steam itu sendiri
diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar. Boiler
dirancang untuk memindahkan kalor dari suatu bahan bakar. Boiler berfungsi
mengkonversi energi potensial menjadi kalor. Dalam bahasa yang lebih mudah
Boiler itu merupakan alat untuk mendidihkan air hingga menimbulkan uap, dan
uapnya itu yang akan ndigunakan.
Prinsip kerja boiler sebenarnya cukup sederhana sama seperti pada saat kita
sedang mendidihkan air menggunakan panci. Proses pendidihan air tersebut akan
selalu diiringi proses perpindahan panas yang melibatkan bahan bakar, udara,
material wadah air, serta air itu sendiri. Proses perpindahan panas ini mencakup tiga
jenis perpindahan panas yang sudah sangat kita kenal yakni konduksi, konveksi,
dan radiasi.
Boiler terdiri dari beberapa jenis pipa, kegunaan, maupun bahan bakarnya.
Dari jenis pipanya ada jenis fire tube boiler dan water tube boiler, perbedaan nya
pada pemanasan airnya. Dari jenis bahan bakar ada boiler dengan bahan padat
(Solid Fuel), Oil Fuel , Gas maupun elektrik. Dari segi kegunaannya Boiler terdapat
beberapa varian, antara lain : untuk listrik (Power Boiler), industri (Industrial
Boiler), dll. Boiler memiliki komponen komponen yang bekerja secara kesatuan,
antara lain :
1. Tungku Tungku
merupakan komponen tempat pembakaran bahan bakar.
2. Bejana
Merupakan komponen tempar air di didihkan (memasak air).
3. Drum steam (gentongan)
Merupakan komponen untuk menampung uap dan menjadikan uap benar benar
kering.
4. Burner
Merupakan komponen untuk memrcikan bahan bakar.
5. Cerobong
Merupakan komponen untuk membuang asap hasil pembakaran.

Aplikasi pada boiler di PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Boiler berikut merupakan
contoh boiler jenis industrial boiler yang berguna memenuhi konsumsi panas di
semua bagian. Dalam perusahaan tekstil steam tersebut digunakan untuk digunakan
pada mesin steamer, yaitu mesin yang digunakan untuk mensteam kain setelah di
print / warna dengan tujuan agar warna tetap melekat tanpa luntur. Adapun proses
boiler yang terjadi hingga menjadi steam yang digunakan oleh mesin mesin
steamer. Proses awal sebelum boiler pemompaan air yang akan di masak, air di
pompa dari sumber air (misal laut), kemudian oli juga di pompa dari drum oli
menuju boiler. Perusahaan ini menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.
Kemudian pengapian siap dilakukan.
Setelah itu air dimasak hingga suhu tertentu hingga menimbulkan uap air.
Setelah itu uap (steam) di pompa menuju steam header pada mesin steamer. Steam
header ,merupakan terminal pembagi konsumsi steam tiap mesin. Dari terminal uap
menuju gentongan (aerator) untuk memisahkan uap dengan uap yang benar benar
kering. Jika sudah benar benar steam maka steam di pompa ke mesin steamer untuk
pensteaman , dengan kata lain mengoven kain. Setelah itu sisa sisa uap menjadi air
dan dibuang ke pembuangan. Air bisa digunakan lagi di boiler.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perpindahan panas merupakan suatu fenomena yang sangat lazim terjadi.
Setiap detiknya kita mengalaminya. Dan fenomena ini digunakan teknologinya
untuk berbagai keperluan kita. Perpindahan panas adalah salah satu bidang ilmu di
bawah termodinamika yang membahas mengenai perpindahan energi panas dari
suatu sistem ke sistem yang lain. Termodinamika merupakan cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari hubungan antara panas dan bentuk energi lain
(kerja).
Dalam Hukum I Termodinamika ”Energi bersifat kekal, tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain”. Namun tidak ada batasan mengenai perubahan energi mana yang
dapat terjadi dan tidak dapat terjadi. Batasan-batasan perubahan yang terjadi
kemudian dijelaskan lebih lanjut ke dalam Hukum II Termodinamika. Dalam
konsep ini dijelaskan mengenai bagaimana perubahan usaha menjadi kalor dapat
terjadi, begitu pula mengenai proses sebaliknya. Dari hukum termodinamika satu
dan termodinamika II yaitu kita dapat melihat pengaplikasiannya dalam jenis-jenis
alat dalam kehidupan sehari-hari terkhusus dalam industri.
5.2 Saran
Saran yang dapat ditambahkan untuk penulis yaitu penulis bisa
menambahkan alat-alat yang lebih banyak lagi yang berkaitan dengan judul
makalah dan diharapkan penulis dapat menambahkan cara kerja alat masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Boiler_(power_generation)

https://id.wikipedia.org/wiki/Kompresor_udara

http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-boiler/

https://www.prosesindustri.com/2015/01/kondensor-dan-prinsip-kerjanya.html

https://www.academia.edu/16973251/Kondensor_dan_Prinsip_Kerjanya

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengertian-termodinamika-lengkap/
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 2


2.1 Hukum Termodinamika I dan II ............................................................ 2
2.1.1 Hukum Termodinamika I ................................................................ 2
2.1.2 Hukum Termodinamika II ............................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 6
3.1 Boiler...................................................................................................... 6
3.2 Turbin ..................................................................................................... 7
3.3 Kondensor .............................................................................................. 9
3.4 Kompressor ............................................................................................ 11
BAB IV TUGAS KHUSUS ............................................................................... 14
4.1 Aplikasi Boiler Dalam Industri .............................................................. 14
BAB V PENUTUP............................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
5.2 saran ........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Aplikasi
Termodinamika Dalam Proses”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Lhokseumawe, 25 April 2019

Kelompok IV
MAKALAH
APLIKASI TERMODINAMIKA DALAM PROSES

Kelas A4
Disusun Oleh
Kelompok IV
NURUL ANISSA PANE 170140119
ALMIA PERMATA PUTRI 170140120
DEWI LESTARI 170140122
AMIRATUL HUSNA 170140126
OKTAVIANI 170140127
MULIADI 170140128
RAUZATUN JANNAH 170140153

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019

Anda mungkin juga menyukai