(TERMODINAMIKA)
1. DESY RINAWATY
2. PRIMA DIO PRASOJO
3. NUR ILMA AMALIA PUTRI
4. RATIH RAHMANIA KHOIRUN NISA
5. NOVIRA DINDA
6. RIRIS SYAFITRI
7. YURINDRA AJENG
8. FITRI YUNITA
9. RENDRA AGHITA
10. YANIS HILDA AULIA
11. ALRISTA MAWAR WIDANTI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Termofisika adalah ilmu pengetahuan yang mencakup semua cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari dan menjelaskan sikap zat dibawah pengaruh kalor dan perubahan-perubahan yang
menyertainya.Di dalamnya tercakup : kalorimetri, termometri, perpindahan kalor,termodinamika,
teori kinetik gas dan fisika statistik.Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara
spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke
yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material
panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan
entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses ireversibel
(irreversibel process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak
pada arah sebaliknya. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah.
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).
A. Rumusan Masalah
Maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan aplikasi hukum termodinamika ?
2. Apa dan bagaimana hokum termodinamika ?
B. Tujuan
Penulisan Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca tentang Hukum
Termodinamika.
2. Memberikan penjelasan tentang hal – hal dasar yang sering dilupakan dalam
Thermodinamika.
3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang Hukum Termodinamika.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Formulasi Kelvin-Planck
“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.” Dengan kata lain, formulasi kelvin-planck
menyatakan bahwa tidak ada cara untuk mengambil energi panas dari lautan dan
menggunakan energi ini untuk menjalankan generator listrik tanpa efek lebih lanjut,
misalnya pemanasan atmosfer. Oleh karena itu, pada setiap alat atau mesin memiliki nilai
efisiensi tertentu. Efisiensi menyatakan nilai perbandingan dari usaha mekanik yang
diperoleh dengan energi panas yang diserap dari sumber suhu tinggi.
2. Formulasi Clausius
“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda dingin ke benda panas”.
Dengan kata lain, seseorang tidak dapat mengambil energi dari sumber dingin (suhu
rendah) dan memindahkan seluruhnya ke sumber panas (suhu tinggi) tanpa memberikan
energi pada pompa untuk melakukan usaha. (Marthen Kanginan, 2007: 249-250)
Berbeda dari hukum pertama, hukum kedua ini mempunyai berbagai perumusan. Kelvin
mengetengahkan suatu permasalahan dan Planck mengetengahkan perumusan lain.
Karena pada hakekatnya perumusan kedua orang ini mengenai hal yang sama maka
perumusan itu digabung dan disebut perumusan Kelvin-Planck bagi hukum kedua
termodinamika. Perumusan ini diungkapkan demikian :
“Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya semata-mata menyerap kalor dari
sebuah reservoir dan mengubahnya menjadi usaha”
Oleh Clausius, hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan ungkapan :
“Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya hanya menyerap kalor dari reservoir
bertemperatur rendah dan memindahkan kalor ini ke reservoir yang bertemperatur tinggi,
tanpa disertai perubahan lain”.
3. Reservoir Energi Panas (Thermal Energy Reservoir)
Thermal Energy Reservoir atau lebih umum disebut dengan reservoir energi panas adalah
suatu benda atau zat yang mempunyai kapasitas energi panas yang besar. Artinya
reservoir dapat menyerap atau menyuplai sejumlah energi panas yang tidak terbatas tanpa
mengalami perubahan temperatur. Contoh dari benda atau zay besar yang disebut
reservoir adalah samudera, danau, dan sungai untuk benda besar yang berwujud air dan
atmosfer untuk benda berwujud besar di udara. Sistem dua fasa juga dapat dimodelkan
sebagau suatu reservoir, karena sistem dua fasa dapat menyerap dan melepaskan panas
tanpa mengalami perubahan temperatur. Dalam prakteknya, ukuran sebuah reservoir
menjadi relatif. Misalnya sebuah ruangan dapat disebut sebagai sebuah reservoir dalam
suatu analisa panas yang dilepaskan oleh sebuah televisi. Reservoir yang menyuplai
energi disebut dengan saurce dan reservoir yang menyerap energi disebut dengan sink.
Sebuah alat produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin kalor adalah
pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran luar dimana fluida kerja
mengalami siklus termodinamika yang lengkap.
Efisiensi termal (thermal efficiencies)
Efisiensi termal sebenarnya digunakan untuk mengukur unjuk kerja dari suatu mesin kalor, yaitu
berapa bagian dari input panas yang diubah menjadi output kerja bersih.
Unjuk kerja = Output yang diinginkan
Input yang diperlukan
Untuk mesin kalor, output yang diinginkan adalah output kerja bersih. Dan input yang
diperlukan adalah jumlah panas yang disuplai ke fluida kerja. Kemudian efisiensi termal dari
sebuah mesin kalor dapat diekspresikan sebagai:
Perlu dicatat bahwa harga dari COPR dapat berharga lebih dari satu, karena jumlah panas
yang diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih besar dari jumlah input kerja. Hal tersebut
kontras dengan efisiensi termal yang selalu kurang dari satu. Salah satu alasan
penggunaan istilahcoefficient of performance-lebih disukai untuk menghindari kerancuan
dengan istilah efisiensi, karena COP dari mesin pendingin lebih besar dari satu.
b. Pompa Kalor
Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke
lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa kalor
memindahkan panas dari sumber panas yang bertemperatur rendah ke lokasi
bertemperatur lebih tinggi. Contoh yang paling umum adalah lemari es, freezer,
pendingin ruangan, dan sebagainya. Tujuan dari mesin pendingin adalah untuk menjaga
ruang refrigerasi tetap dingin dengan meyerap panas dari ruang tersebut. Tujuan pompa
kalor adalah menjaga ruangan tetap bertemperatur tinggi. Proses pemberian panas
ruangan tersebut disertai dengan menyerap panas dari sumber bertemperatur rendah.
Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang lebih panas ke lokasi yang lebih
dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai kerja. Kebalikannya, pompa
kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi termal dari lokasi yang lebih dingin
ke lokasi yang lebih panas.
Air condtioner pada dasarnya adalah sebuah mesin pendingin tetapi yang didinginkan
disini bukan ruang refrigerasi melainkan sebuah ruangan/gedung atau yang lain.
Kita mempunyai pernyataan yang berulang-ulang, bahwa sebuah proses tidak akan dapat
berlangsung jika tidak memenuhi hukum termodinamika pertama dan kedua. Semua alat yang
melanggar baik hukum pertama dan kedua termodinamika disebut dengan mesin gerak abadi
(Perpetual-Motion Machines).
Sebuah alat yang melanggar hukum termodinamika yang pertama disebut mesin gerak abadi tipe
pertama (Perpetual-Motion Machines of the first kind) atau PMMI, sedangkan alat yang
melanggar hukum termodinamika kedua disebut mesin gerak abadi tipe kedua (Perpetual-
Motion Machines of the second kind)atau KMM2.
TERMOFISIKA
TERMOMETRIK
- Untuk mengetahui suhu perlu alat ukur serta satuan dasar
- Alat pengukur suhu Termometer
- Prinsip dasar termometer pemuaian yang merupakan indeks temperatur.
ex : termometer alkohol, termometer air raksa
=>Macam Termometer
- Termometer air raksa / alkohol
- Termometer tahanan / termistor termometer
- Termometer elemen / termocouple
- Termometer gas yang bervolume tetap
- Pyrometer optik
Di bidang kedokteran yang populer dan sering dipakai yaitu termometer air raksa dan
termometer alkohol
=>SKALA TEMPERATUR
- Di Indonesia – oC / derajat celsius
- Bidang kedokteran – oC
- Bidang penelitian – oF, oK, oR, ORc
Metode Elektromagnetis
|
\/
-|--------------------------------------------------------------------------------------|----
Short wave diatermi Micro wave diatermi
Short wave diatermi
(diatermi gelombang pendek)
TEHNIK KONDENSOR
- Dengan 2 metal plate elektrode yang diletakkan bersebelahan
- terjadi aliran bolak-balik – temperatur meningkat
TEHNIK INDUKSI
- Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan kabel yang dialiri listrik – sehingga jaringan
tubuh terletak di dalam medan magnet dari suatu koil
- Aliran bolak-balik dalam koil – timbul medan magnet bolak-balik -- panas
ENERGI DINGIN
=>Kriogenik : pengetahuan dan tehnologi yang menggunakan / menghasilkan suhu sangat
rendah / beku
=>Kriobiologi : mempelajari efek suhu rendah pada biologi kedokteran
Efek jaringan tubuh bila kena suhu beku :
.> Krioadhesi / menghasilkan adhesi
.> Krionekrosis / merusak jaringan
- pecahnya membran sel - hipometabolisme
- dehidrasi intra sel - iskemik lokal
- denaturasi protein - respon imunologis
.> Hemostasis / beku darah
.> anestesia / hilang rasa sakit
Penggunaan temperatur rendah di bidang kedokteran :
1. Penyimpanan darah (bank darah)
2. Penyimpanan sperma (bank sperma)
3. Penyimpanan bone marrow (sumsum tulang)
4. Penyimpanan jaringan tubuh lain
5. Penyimpanan obat-obatan
6. Pengobatan memar / oedem akibat trauma akut, juga pada sakit kepala – dengan ice bag
7. Pengobatan nyeri dan bengkak lokal – kompres dingin
8. Operasi jaringan kanker -- kriosurgery
9. dll
.> Biasanya dipakai cairan nitrogen dengan titik didih -196 oC
Dapat juga dipakai : N2O (-89,5oC)
Freon 22 (-41oC)
CO2 padat (-79oC)
.> Untuk operasi kanker, digunakan nitrogen cair (-196 oC)
.> Untuk penyimpanan darah, – whoole blood + antikoagulan – disimpan pada suhu 4
oC
Agar darah dapat tahan lama dipakai 2 tehnik :
1. Thin walled container / wadah berdinding tipis
- dari metal tipis dengan 2 lapis dinding, darah terletak diantara 2 dinding tersebut.
Pembekuan dengan nitrogen cair (-196oC)
2. Blood sand metode
- darah disemprot pada permukaan cairan nitrogen sehingga terbentuk butir-butir darah –
disimpan dan dikumpulkan pada tempat khusus
l Termografi untuk Diagnostik
.> Setiap benda memancarkan radiasi – dibuat termogram dari infra merah radiasi permukaan
tubuh manusia.
.> Dengan tehnik termografi ini dapat didiagnosis :
1. Ca mamae
2. vaskuler disease
3. follow up penderita post op DM
4. stroke
5. artritis akut, dll
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
• Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
• Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari
suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke
dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
• Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
• Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/mamahsalimah/termofisika
http://wewewe-blog.blogspot.com/2013/10/termofisika.html
file:///D:/MUTIAH%20TUGAS/ILMU%20BIOMEDIK/makalah-kimia-fisik-
termodinamika.html