Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua mahluk hidup melakukan pekerjaan.Tumbuh-tumbuhan

melakukan pekerjaan ketika mengangkat air dari akar ke cabang-

cabang,hewan melakukan melakukan pekerjaan ketika berenang

,merayap, dan terbang.Kerja juga terjadi ketika pemompaan darah

melalui pembuluh darah dalam tubuh dan pada pemompaan ion-ion

melewati dinding sel .Semua kerja ini diperoleh dari pengeluaran

energy kimia yang disimpan dalam makanan yang dikonsumsi oleh

mahluk hidup.

Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal (yang

berkenaan dengan panas) dan dinamika (yang berkenaan dengan

pergerakan).Termodinamika adalah kajian mengenai hubungan,panas,

kerja, dan energy dan secara khusus perubahan panas menjadi

kerja.Hukum termodinamika pertama dan kedua dirumuskan pada

abad ke-19 oleh para ilmuan mengenai peningkatan efisiensi mesin

uap.Bagaimanapun hokum ini merupakan dasar seperti hokum fisika

lainnya.Mereka membatasi efisiensi amuba atauikan paus seperti

mereka membatasi efisiensi mobil atau tenaga nuklir tumbuhan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian termodinamika ?

2. Bagaimana hukum-hukum termodinamika ?

3. Apa saja contoh-contoh termodinamika ?

4. Bagaimana penerapan energi panas dalam pengobatan ?

5. Bagaimana penerapan dingin dalam pengobatan ?

6. Bagaimana penerapan termografi untuk diagnosis ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian termodinamika

2. Untuk mengetahui hukum-hukum termodinamika

3. Untuk mengetahui contoh-contoh termodinamika

4. Untuk mengetahui penerapan energi panas dalam pengobatan

5. Untuk mengetahui penerapan dingin dalam pengobatan

6. Untuk mengetahui penerapan termografi untuk diagnosis ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Termodinamika

Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik

membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi

dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami

maupun hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi

di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau

dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentu

k menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Hal

ini erat hubungannya dengan hukum hukum dasar pada

termodinamika. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang

hukum 3 termodinamika dan tentang sistem tenaga uap rankine.

Efek magnetokalorik di pakai untuk menurunkan temperatur

senyawa paramagnetikhingga sekitar 0.001 K. Secara prinsip,

temperatur yang lebih rendah lagi dapat dicapai dengan menerapkan

efek magnetokalorik berulang-ulang. Jadi setelah penaikan medan

magnetik semula secara isoterm, penurunan medan magnetik secara

adiabat dapat dipakai untuk menyiapkan sejumlah besar bahan pada

temperatur T, yang dapat dipakai sebagai tandon kalor untuk

menaikan tandon kalor secara isoterm ynag berikutnya dari sejumlah

3
bahan yang lebih sedikit dari bahan semula. Penurunan medan

magnetik secara adiabat yang kedua dapat menghasilkan temperatur

yang lebih rendah lagi, T, dan seterusnya. Maka akn tibul pertanyaan

apakah efek magnetokalorik dapat dipakai untuk mendinginkan zat

hingga mencapai nol mutlak.

Pecobaan menunjukan bahwa sifat dasar semua proses

pendinginan adalah bahwa semakin rendah temperatur yang dicapai,

semakin sulit menurunkannya.hal yang sama berlaku juga untuk efek

magnetokalorik.dengan persyaratan demikian, penurunan medan

secara adiabat yang tak trhingga banyaknya diperlukan untuk

mencapai temperatur nol mutlak.

Rankine Cycle kadang-kadang dikenal sebagai suatu Daur

Carnot praktis ketika suatu turbin efisien digunakan, T diagram akan

mulai untuk menyerupai Daur Carnot. Perbedaan yang utama adalah

bahwa suatu pompa digunakan untuk memberi tekanan cairan sebagai

penganti gas. Ini memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikit energy

dibanding yang memampatkan suatu gas di dalam suatu penekan (

seperti di Daur Carnot)

4
B. Hukum Hukum Termodinamika

1. Hukum Pertama Termodinamika

Pada dasarnya merupakan hukum konservasi energi, yaitu:

energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan; energi hanya

dapat diubah dari satubentuk menjadi bentuk yang lain.

Pengertian yang lebih hakiki tentang hukum pertama

termodinamika menyatakan bahwa jika satu sistem mengalami

serangkaian perubahan yang tidak terbatas kembali kekeadaan

semula, maka total perubahan energi adalah nol.

Hal ini menerangkan pada kita bahwa energi merupakan

fungsi keadaan. (Hardjono Sastrohamidjojo kimia dasar gajah mada

university press) persamaannya dapat dinyatakan sebagai berikut:

E = q + w

E = perubahan energi internal.

q = panas (kalor)

Jika sistem menyerap panas, maka energi sistem bertambah (q>0)

Jika sistem melepas panas, maka energi sistem berkurang (q<0)

style="color: rgb(51, 51, 255);">

w = kerja (usaha).

Jika sistem melakukan kerja, maka energi sistem berkurang

(w<0)>0)

Jika E akhir awal sama, maka DE = 0

5
2. Hukum Kedua

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi.

Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem

termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring

dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

S=Q/T

Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda

yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda

dingin ke benda panas.

3. Hukum KeTiga "Hukum Kenol"

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur

nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem

mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi

sistem akan mendekati nilai minimum.

Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda

berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai

nol.

C. Contoh-Contoh Termodinamika

Perubahan suhu tubuh. Selain itu ada banyak sekali peralatan

rumah tangga yang memanfaatkan konsep termodinamika.

Termodinamika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang

6
perubahan suhu atau perubahan panas. Berbicara tentang

termodinamika tidak lepas dari suhu dan kalor. adanya embun diluar

gelas yang berisi es. Hal ini disebabkan udara yang berada di luar

gelas (sistem) banyak mengandung uap air, gelas yang berisi es

bersuhu rendah dan terasa dingin sehingga udara yang bersentuhan

dengan gelas akan mengalami penurunan suhu. Udara yang

mengandung uap air juga akan mengalami penurunan suhu. Jika suhu

udara sudah sangat rendah maka uap air akan mengembun dan

berubah menjadi tetesan-tetesan air di luar gelas tersebut. Peristiwa

tersebut sesuai dengan hukum II Termodinamika. Pada peristiwa

tersebut terjadi proses penyerapan panas di dalam gelas. Peristiwa

tersebut merupakan sistem tertutup karena hanya terjadi proses

pertukaran kalor dan tidak terjadi proses pertukaran zat. Peristiwa

tersebut menggunakan media sebagai pembatas rigid yaitu

mempertukarkan kalor menggunakan gelas sebagai media.

D. Penerapan Energi Panas Dalam Pengobatan

1. Alur Perjalanan Energi Panas Dalam tubuh :

a. Jika energi panas mengenai salah satu bagian tubuh, maka suhu

pada bagian tesebut akan meningkat

7
b. Kemudian melalui bagian tubuh tersebut, energi panas akan

melakukan penetrasi ke dalam jaringan kulit dan menghilang

ke jaringan tubuh yang lebih dalam berupa panas

c. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara

konveksi, malalui cairan tubuh

Pada metoda KONDUKSI pemindahan energi panas

bergantung pada :

Luas daerah kontak

Perbedaan suhu

Lama melakukan kontak

Material konduksi panas

Contoh : Kantong air panas, handuk panas, mandi uap, lumpur

panas, parafin bath, elektrik pads ,dll

Metode Radiasi :

Dipegunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa

dengan pemanasan sinar matahari atau nyala api

Sumber radiasi dapat berasal dari : electric fire, infra merah dll

Metode adiasi biasanya lebih efektif daripada metode konduksi

karena penetrasi jaringan lebih dalam

Metode Elektromagnetis

Ada dua metode yang dipakai untuk transfer ke dalam

jaringan tubuh :

8
1. Diatermi gelombang pendek :

Teknik kondensor , dimana tubuh diletakkan diantara dua

metal plate elektrode kemudian dialiri arus listrik. Dengan

adanya aliran arus AC, maka terjadi kenaikan suhu dan

tubuh menjadi terpanaskan.

Teknik Induksi , dimana tubuh dililiti kabel dan dialiri arus

listrik akan menimbulkan medan magnet bolak balik pada

jaringan dan medan magnet itu akan menimbulkan suatu

arus yang mempoduksi panas pada daerah besangkutan.

2. Diatermi gelombang mikro : termasuk gelombang radio pada

frekwensi yang sangat tinggi. Energinya antara gelombang

pendek dan infra merah. Biasanya digunakan diantaranya pada

penyakit :

Patah tulang

Radang tendon

Arthritis

Metode Gelombang Ultrasonik

Panas dibangkitkan dai gelombang bunyi pada frekwensi 1

MHz

Penggunaan lebih efektif pada tulang karena tulang lebih

banyak menyerap panas

9
Dipergunakan juga untuk diagnostic

Penggunaan energi dingin dalam kesehatan/kedokteran

Terjadi efek patologis pada jaringan yang terkena suhu di

bawah titik beku, yaitu :

1. Krioadhesi (menghasilkan adhesi)

2. Krionekrosis (merusakan jaringan) dengan cara pecahnya

membran sel, dehidasi intraseluler, denaturasi potein,

hipometabolisme seluler, iskemik lokal, respon imunologik

3. efek hemostasis

4. anastesia

E. Penrepana Energi Dingin Dalam Pengobatan

Bank darah, bank sperma, sumsum tulang dan jaringan tubuh.

Suhu rendah dipergunakan untuk menurunkan kecepatan reaksi

kimia dan metabolism

Penyimpanan obat-obatan idem diatas

Pengobatan sakit kepala dan nyeri /bengkak lokal , digunakan

kantong es/kompres dingin. Suhu rendah dipegunakan untuk

mempersempit pembuluh darah

Operasi jaringan kanker, Suhu rendah dipegunakan untuk merusak

jaringan kanker.

10
mendapatkan suhu endah , perlu dipilih media yang disesuaikan

dengan keperluan , berikut adalah titik didih beberapa zat ;

o Nitrogen (-196oC)

o CO2 (-79 oC)

o N2O (-89,5oC)

o Freon (-41oC)

F. Penerapan Termografi untuk Diagnosis

Berdasarkan setiap benda yang memancarkan radiasi ( W = e T )

maka pada tahun 1950 telah ada usaha untuk membuat termogram

dari infrared radiasi permukaan tubuh manusia. Dan tehnik ini banyak

dipergunakan dalam bidang klinik.

Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan tehnik

termografi antara lain:

- Carcinoma mammae

- Vascular desease (penyakit pembuluh darah)

- Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena

diabetes.

- Untuk Cereberal Vascular Desease

- Arthritis akut.

- Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)

- Primary erythemalgia.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat 2 Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem

termodinamika, yaitu:

1. Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini

menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem

termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi

kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan

terhadap sistem.

2. Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini

menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika

terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan

meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

B. SARAN

1. Penulis dapat menambahkan lagi materi (menambahkan rumusan

masalah) agar pengetahuan pembaca menjadi lebih luas

2. Penulis juga dapat memperbanyak lagi sumber / referensi, agar

makalah yang akan dibuat lebih lengkap lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika

http://www.cuacajateng.com/hukumpertamathermodinamika.html

http://www.forumsains.com/fisika-smu/bunyi-hukum-ke-2-
thermodynamics/

http://adeputriprasetya.blogspot.com/2009/11/hukum-3-
termodinamika.html

www.infofisioterapi.com/info/makalah-termodinamika.html

www.bebas.vlsm.org/v12/sponsor/.../0285%20Fis-1-5b.html

http://odimirakoyukieto.blogspot.com/2011/06/makalah-kimia-fisik-
termodinamika.html

http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-
termodinamika.html

13
HUKUM TERMODINAMIKA DALAM
KEBIDANAN

DI SUSUN OLEH:
SELESTINA MOI
14.1301.100

PROGRAM D-III KEBIDANAN


UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2016

14
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul Hukum Termodinamika dalam
Kebidanan ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Fisika Kesehatan.
Hambatan yang penulis temui pada penyusunan Makalah ini
adalah kurangnya waktu penyusunan karena banyaknya tugas penulis
pada mata kuliah lain.
Selesainya makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak. Dalam penyusunan Makalah ini penulis juga memberi kesempatan
kepada pembaca, kiranya berkenan memberi kritikan dan saran yang
bersifat membangun dengan maksud meningkatkan pengetahuan penulis
agar lebih baik dalam karya selanjutnya.

Makassar, Januari 2016

Penulis

15
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
A. Pengertian Termodinamika ....................................................... 3
B. Hukum-Hukum Termodinamika ............................................. 5
C. Contoh-Contoh Termodinamika............................................... 6
D. Penerapan Energi Panas dalam Pengobatan ........................... 7
E. Penerapan Energi Dingin dalam Pengobatan ......................... 10
F. Penerapan Termografi untuk Diagnosis .................................. 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12
A. Kesimpulan ....................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai