Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FISIKA

TERMODINAMIKA

Disusun oleh:
FAJAR DANU HIDAYAT
Kelas X Farmasi
Farikha azzahra
Taria Annisa
Siti zahra

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BINTAN INSANI


TANJUNGPINANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika adalah bidamg ilmu yang meliputi hubungan
antara panas dan jenis energi lainnya. Bidang ilmu ini ditemukan dan
diteliti awal abad ke-18. Pada saat itu, terkait dengan dan mendapat
perhatian karena penggunaan mesin uap.
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos yang
artinya panas dan dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika
berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi, dan
kespontanan proses.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis sistem termodinamika?
2. Apa saja proses-proses termodinamika?
3. Apa saja hukum yang berlaku didalam termodinamika?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja jenis sistem termodinamika terhadap
lingkungannya.
2. Untuk mengetahui apa saja proses pada termodinamika.
3. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hukum-hukum termodinamika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Usaha Sistem Terhadap Lingkungannya


1. Sistem Terbuka
Termodinamika sistem terbuka adalah sistem yang ada atau terjadi
karena pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungannya.
2. Sistem Tertutup
Termodinamika sistem tertutup adalah sistem yang ada atau terjadi
karena adanya pertukaran energi namun tidak terjadi pertukaran massa
sistem dengan lingkungannya.
3. Sistem Terisolasi
Termodinamika sistem terisolasi adalah sistem yang tidak terjadi
pertukaran, baik pertukaran energi maupun pertukaran massa sistem
dengan lingkungannya.

B. Usaha Pada Proses Termodinamika


Usaha pada proses termodinamika adalah ukuran energi yang
dipindahkan dari sistem ke lingkungan, ataupun sebaliknya. Secara umum,
usaha pada proses termodinamika dirumuskan sebagai:

W = P(∆V) = P(V2 - V1)

dimana :
W : usaha (J)
P : tekanan (Pa)
∆V : perubahan volume (m3)

Lebih lanjut akan dijelaskan di Hukum I Termodinamika.

C. Hukum-Hukum Termodinamika
Secara universal, termodinamika terbagi menjadi 4 hukum, yaitu:
1. Hukum Nol Termodinamika

2
Hukum termodinamika nol menjelaskan kesetimbangan termal
berlaku universal, dengan kata lain apapun zat atau materi benda akan
memiliki kesetimbangan termal yang sama bila disatukan.
Hukum nol termodinamika berbunyi, “Jika dua sistem berada
dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada
dalam kesetimbangan termal satu sama lain.”

2. Hukum I Termodinamika (Kekekalan Energi)


Hukum I termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan, dan hanhya bisa diubah bentuk
energinya saja. Oleh karena itu, dalam hukum ini didapat persamaan :

Q = ∆U + W
dengan:
Q : kalor/panas (J)
∆U : perubahan energi (J)
W : energi/usaha (J)

Perlu diperhatikan bahwa :


1. W bernilai positif (+) jika sistem melakukan usaha terhadap
lingkungan
2. W bernilai negatif (-) jika sistem menerima usaha dari lingkungan
3. Q bernilai positif (+) jika sistem menerima/menyerap kalor dari
lingkungan
4. Q bernilai negatif (-) jika sistem memberikan/melepas kalor kepada
lingkungan
5. ∆U bernilai positif (+) jika sistem mengalami kenaikan suhu
6. ∆U bernilai negatif (-) jika sistem mengalmi penurunan suhu
7. Pada sistem terisolasi, Q = 0 dan W = 0, sehingga tidak ada
perubahan energi dalam (∆U)
Hukum I Termodinamika dibagi menjadi 4 proses, yaitu:
a. Proses isotermal (tekanan tetap atau konstan)
b. Proses isobarik (volume tetap atau konstan)

3
c. Proses isokorik (suhu tetap atau konstan)
d. Proses adiabatik (sistem diisolasi agar tidak ada kalor yang keluar
maupun masuk atau tidak terjadi pertukaran kalor)
Contoh soal hukum I termodinamika:
Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan
lingkungan melakukan usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan energi
dalam sistem adalah...
Diketahui:
Kalor (Q) = +2000 J
Usaha (W) = -2500 J
Ditanya: perubahan energi dalam sistem
Jawab:
Q = ∆U + W
∆U = Q - W
∆U = 2000 - (-2500)
∆U = 4500 Joule
Maka, energi dalam sistem bertambah 4500 Joule.

3. Hukum II Termodinamika (Arah Reaksi Sistem)


Hukum termodinamika I dianggap tidak dapat menjelaskan apakah
suatu proses mungkin terjadi ataukah tidak mungkin terjadi. Maka, muncul
Hukum II termodinamika yang disusun tidak lepas dari usaha untuk
mencari sifat atau besaran sistem yang ada. Hukum II termodinamika
menunjukkan kondisi alami dari alur kalor suatu objek sengan sistem.
Hukum II termodinamika menyatakan bahwa, “kalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan
tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya tanpa dilakukan
usaha.”
a. Mesin pendingin (teori Kelvin-Planck)
Mesin pendingin atau refrigator adalah mesin yang dipaksa
mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan
usaha pada sistem.Contohnya adalah kulkas dan AC

4
Koefisien daya guna merupakan ukuran penampilan dari
mesin pendingin yang diberi lambang Kp. Semakin tinggi nilai Kp,
maka mesin pendingin tersebut akan semakin baik. Misalnya pada
kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya guna
sebesar 2 hingga 6.
b. Mesin kalor (teori Clausius)
Mesin kalor atau mesin carnot merupakan alat yang berfungsi
mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Sebagai
contohnya, mesin motor. Hasil pembakaran dari bahan bakar
diubah menjadi energi gerak dalam mesin mobil.

4. Hukum III Termodinamika


Hukum III termodinamika menyatakan bahwa entropi sebuah
sistem pada nol mutlak adalah konstanta yang didefinisikan dengan baik.
Ini karena sistem pada suhu nol berada dalam keadaan dasarnya, sehingga
entropinya ditentukan hanya oleh degenerasi dari keadaan dasar.
Hukum ketiga mendefisikan nol mutlak dan membantu
menjelaskan bahwa entropi, atau ketidakteraturan, alam semesta sedang
menuju nilai konstan.

Anda mungkin juga menyukai