Anda di halaman 1dari 6

Makalah Percobaan Hukum I

Termodinamika
Di

oleh:
Alvina Damayanti

Liska

Nur Aisyah Syam

Nur Amalia Novitasari

Nurul Annisa

Tri Putri Nurauliah

KELAS XI IPA 7

SMA NEGERI 2 GOWA

TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

I
BAB I

PENDAHULUAN

Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan ( equilibrium ), yang dapat digunakan untuk
mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem keseimbangan, tetapi tidak
dapat dipakai untuk mengetahui seberapa cepat (laju) perubahan itu terjadi karena selama proses
sistem tidak berada dalam keseimbangan. Suatu sistem tersebut dapat berubah akibat dari lingkungan
yang berada di sekitarnya. Sementara untuk aplikasi dalam materialnya, termodinamika membahas
material yang menerima energi panas atau energi dalam bentuk yang berbeda-beda.

Dalam termodinamika, terdapat hukum-hukum yang menjadi syarat termodinamika. Di dalam hukum-
hukum tersebut terdapat rumus-rumus yang berbeda pula, sesuai dengan permasalahan yang ada. Ada
Hukum 0 Termodinamika atau biasa disebut sebagai Hukum awal Termodinamika, lalu ada Hukum 1
Termodinamika, Hukum 2 Termodinamika, dan Hukum 3 Termodinamika.

Di dalam Hukum 1 Termodinamika itu sendiri, menjelaskan tentang energi yang ada dalam suatu sistem
dalam termodinamika. Hukum 1 Termodinamika mengenalkan hukum Kekekalan Energi. Hukum
Kekekalan Energi yaitu energi yang tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya dapat berubah
bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Oleh karena itu, Hukum 1 Termodinamika sering
disebut Hukum Kekekalan Energi.

Ini berhubungan dengan beberapa proses termodinamika yaitu proses isotermik, isokhorik, isobarik, dan
adiabatik. Dari energi yang ada pada proses tersebut, dapat pula dihitung berapa kapasitas panas
kalornya, entalpi, dan kalor yang dihasilkan dari proses tersebut.

II
BAB II

ISI

A. Pengertian Hukum 1 Termodinamika

Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar”. Sesuai dengan hukum ini, maka
sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kalor, dan sebaliknya.

Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau dimusnahkan, namun bisa
dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Sesuai dengan hukum ini, energi yang diberikan oleh kalor
mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah dengan perolehan energi dalam karena
kenaikan temperatur.

Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat
mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem
akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam
yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.

Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami
perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem
akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal
sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut Hukum I Termodinamika. Untuk
suatu proses dengan keadaan akhir (2) dan keadaan awal (1)

∆U = U 2 – U 1

Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai

Q=W+∆U

III
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆ U adalah perubahan energi dalam. Tapi rumus itu
berlaku jika sistem menyerap kalor Q dari lingkungannya dan melakukan kerja W pada lingkungannya.

W= nRT

Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan
kalor dapat dinyatakan sebagai

Dimana V 2 dan V 1 adalah volume akhir dan awal gas.

Proses Isotermal juga ada yang irreversible, rumusnya adalah :

Jika irreversible, maka tekanan ekspansinya konstan, sehingga :

2. Proses Isokhorik

Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses
isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆ V = 0), gas tidak melakukan usaha ( W = 0) dan
kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai
kalor gas pada volume konstan QV.

W = P dV = P = 0

IV
3. Grafik Proses Isokhorik

Proses Isobarik Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas
dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha
( W = p ∆ V ). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan
hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku

Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai

W = P dV = nR dT

4. Proses Adiabatik

Tema : Menghantarkan Panas

-Alat dan Bahan

-Lilin

-Balon

-Mancis/korek

-Air

•Langkah Kerja

Percobaan pertama:

-Tiup balon pertama yang tidak berisi air.

-Nyalakan lilin.

-Balon yang pertama yang berisi udara kita letakan diatasi lilin.

-menyala dan balon tersebut meledak.

V
Percobaan kedua:

-Tiup balon lalu masukan air kedalam balon tersebut.

-Hidupkan lilin

-Dan letakan balon yang berisi air diatas lilin yang menyala kemudian

-yang terjadi balon mengembun kedalam dan api lilin mati.

•Penjelasan experiment

Api memanaskan setiap benda yang berada disekitarnya. Api juga memanaskan karet dari kedua balon
tersebut adalah bahan yang terbuat dari karet dan bersifat elastis,Karet dari balon yang tanpa air
menjadi sangat panas. Sehingga menjadi sangat lemah untuk dapat menahan tekanan udara yang ada
didalam balon dan menyebabkan balon pecah ketika api didekatkan pada balon yang berisi air, maka air
tersebut menyerap sebagian besar panas dari api.Karet dari balon tersebut menjadi tidak terlalu panas,
sehingga karet masih bisa menahan tekanan udara yang ada di dalam balon dan balon menjadi tidak
pecah serta disebabkan oleh tidak terdapatnya oksigen didalam gelas sehingga tidak terjadi sirkulasi
udara yang mengakibatkan api yang didalam mati. Dalam percobaan experiment ini berkaitan dengan
hukum 1 termodinamika yang berbunyi kenaikan energy internal darisuatu system termodinamika
sebanding dengan jumlah panas yang ditambahkan kedalam system dikurangi dengan kerja yang
dilakukan oleh system terhadap lingkungannya.

•Kesimpulan

Bahwa suatu ruang sangat membutuhkan sirkulasi udara, karna dengan sirkulasi udara maka oksigen
akan selalu bertukar sehingga udara didalam suatu ruangaan selalu terjaga yang terdapat di dalam gelas
mati karna sebagian dari panas api lilin sudah diserap oleh air yang berada didalam balon sedangkan
yang tidak berisi air,panas dari api lilin diserap oleh karet dari balon tersebut sehingga balon tersebut
meledak.

VI

Anda mungkin juga menyukai