HUKUM TERMODINAMIKA 1
PENYUSUN :
VIA ANGGI PRATIWI
183112600140012
DAFTAR ISI...........................................................................................................................I
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2. TUJUAN PENULISAN..........................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................2
BAB III...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
BAB IV................................................................................................................................13
APLIKASI PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI.............................................................13
BAB V..................................................................................................................................16
KESIMPULAN....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................I
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah
fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan
dekat dengan mekanika statistik di mana hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem tempat terjadinya proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena itu, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk
pada termodinamika setimbang, yang mana konsep utamanya adalah proses kuasistatik,
yang diidealkan. Sementara itu, termodinamika bergantung-waktu adalah termodinamika
tak-setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah
diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer
energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan
Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang
termodinamika benda hitam.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal
dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk
perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini
berbunyi : “Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan
jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.”
Fondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang melalui
eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat
dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada 1850:
"Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan
jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
W =p . V
2. Usaha dalam ( U ) adalah : Usaha yang dilakukan oleh bagian dari suatu system
pada bagian lain dari system itu pula. Pada pemanasan gas seperti di atas, usaha
dalam adalah berupa gerakan-gerakan antara molekul-molekul gas yang
dipanaskan menjadi lebih cepat.
Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi
dalam. Tapi rumus itu berlaku jika sistem menyerap kalor Q dari lingkungannya dan
melakukan kerja W pada lingkungannya.
Q positif, sistem menerima kalor.
Q negatif, sistem melepas kalor.
W positif, sistem melakukan usaha.
W negatif, sistem menerima usaha.
positif, terjadi penambahan energi dalam pada sistem.
negatif, terjadi penurunan energi dalam pada sistem.
.
Gambar 1. Sistem pada Termodinamika
4
Jika dalam sistem mengalami proses perubahan yang sangat kecil, maka
PV = nRT
Karena suhu konstan, maka usaha yang dilakukan oleh gas adalah :
dW = P.dV
n.R.T
dW = V dV
Vf
1
W= nRT∫ V dV
Vi
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang
dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
5
Gambar 2. Grafik Proses Isotermal
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
b. Proses Isotorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan,
gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume
konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan
sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan
sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
W = P dV = P.0 = 0
6
Gambar 3. Grafik Proses Isokhorik
c. Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan
tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada
dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = p∆V). Kalor di sini dapat
dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I
termodinamika, pada proses isobarik berlaku
7
d. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja yang
dilakukan oleh gas adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya.
Tidak ada energi yang masuk maupun yang keluar (Q) selama proses itu
berjalan. (Hukum Termodinamika I menyatakan : Perubahan energi internal
gas (dU) adalah banyaknya energi kalor yang disuplai (Q) dikurangi kerja
yang dilakukan oleh gas (P.dV).
Kondisi proses adiabatik adalah :
dU = Q - P.dV = - P dV
P Vƴ = K (konstan)
ΔQ = C . ΔT C = dQ/dT
8
Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif didefinisikan
sebagai besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar
1oC. Dengan demikian kapasitas panas C memiliki satuan J/kal atau J/K. Sedangkan
ΔT tidak lain adalah menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum dan sesudah
diberi energi panas Q.
Kapasitas Kalor pada Volume Tetap
dQv = Cv dT
dQv = n Cv dT
Kapasitas panas pada kalor tetap juga memiliki perbedaan rumus, tergantung
pada gas idealnya itu sendiri. Apakah monoatomik, diatomik, atau polyatomic.
Saat monoatomik Cv = 3/2R
Saat diatomik Cv = 5/2R
Saat polyatomic Cv = 5/2R
Kapasitas Kalor pada Tekanan Tetap
dQp = CP dT
dQp = n CP dT
Sedangkan untuk rasio kapasitas kalor adalah
a. Proses Isotermal
Kalor yang dihasilkan pada proses isotermal yaitu :
Vf
ΔU =Q−W → Q=ΔU +W =nCV ΔT +nRT ln
Vi
9
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
ΔU =nC V ΔT
b. Proses Isotorik
Kalor yang dihasilkan pada proses isokhorik yaitu :
Q=nC V ΔT=nCV (T f −T i )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
ΔU =Q−W → ΔU =nC V ΔT
c. Proses Isobarik
Kalor yang dihasilkan pada proses isobarik yaitu :
Q=nC P ΔT =nC P (T f −T i )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
W=∫ pdV =∫ CV −γ dV
Vi Vi
1 −γ +1 V
W=C V |V fi
−γ +1
C −γ +1 −γ +1
= ( V f −V i )
1−γ
10
pV γ =C → p i V iγ = p f V γf
W=C
C
W= ( V −γ+1 −V −γ +1
)
1−γ f i
pV γ =C → p i V iγ = p f V γf
1 γ −γ +1 γ −γ+1 1
W= ( p V V
f f f − p i i Vi
V ) = ( p f V f − pi V i )
1−γ 1−γ
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
1
Q=0 ΔU =Q−W → ΔU =−W = ( p f V f − pi V i )
γ −1
H = U + PV
di mana:
H = entalpi sistem (joule)
U = energi internal (joule)
P = tekanan dari sistem (Pa)
V = volume sistem (m2)
H = U + P(V2-V1)
H =U+PV
Q = U + P V , maka
H = Q
dH = dQ
Entalpi dan Kalor
Entalpi sebagai fungsi T dan p; H= f(T,P)
∂H ∂H
dH = ( )
∂T P
( ) dP
dT +
∂P T
∂H
dT + (
∂P )
dU =C P dP
T
dH = C P dT
dH = C P dT
or
ΔH =C P ΔT
dU = C V dT
12
dU =C V dT
or
ΔU =C V ΔT
13
BAB IV
APLIKASI PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. CARA KERJA
Cara kerja alat ini terbilang sederhana. Ada termos besar penampung air
berkapasitas antara 180 – 600 l air. Ada panel lebar untuk menerima sinar matahari, juga
pipa-pipa yang menyerap panas di sekitar panel. Air masuk disirkulasikan terus-menerus.
Air panas dipasokkan ke dalam termos, sementara air dingin kembali ke panel. Air panas
14
itu yang kemudian dihubungkan dengan pipa tahan panas ke kamar mandi, wastafel, atau
kolam renang untuk dipergunakan pemilik rumah.
Komponen utama Pemanas Air terdiri dari panel kolektor dan tangki yang
dihubungkan dengan dua pipa assesories. Panel kolektor pada solar water heater
dilengkapi dengan penutup kaca berfungsi sebagai penangkap panas sinar matahari yang
didalamnya tersusun rangkaian pipa tembaga sebagai jalur air yang dibalut sirip absorber.
Sedangkan tangki solar water heater berfungsi sebagai "Thermos" (tempat
penyimpanan air berinsulasi) yang mampu menahan penurunan panas secara minimal.
Pada saat matahari bersinar, panel kolektor menangkap sinar matahari dan secara mekanis
mengalirkan panas dari sirip absorber ke pipa-pipa tembaga yang berisi air, sehingga suhu
air didalamnya perlahan meningkat.
Panel solar Pemanas Air berpedoman pada prinsip alamiah air "Thermosiphon".
Thermosiphon ialah prinsip pasif perpindahan panas dengan memanfaatkan proses alamiah
konveksi air. Pada prakteknya, prinsip ini dimulai dari air yang berada pada panel kolektor
mengalami pemanasan dan akan bergerak ke sisi atas dan masuk ke dalam tangki. Pada
saat bersamaan, air di dalam tangki yang bersuhu rendah terdorong turun ke dalam panel
kolektor. Pergerakan perputaran air ini bergerak berkesinambungan sehingga terjadi
sirkulasi air secara mekanis yang mengakumulasi peningkatan suhu air didalam tangki.
Pergerakan perpindahan antara air bersuhu tinggi digantikan air bersuhu rendah dapat
bergerak mekanis tanpa bantuan tambahan pompa.
Prinsip kerja Thermosiphon : Air didalam tangki mengalir turun melalui pipa
penghubung kedalam panel kolektor. Kolektor menangkap panas matahari dan suhu air
menjadi lebih panas. Karena suhu air meningkat, maka berat jenis air menjadi semakin
ringan sehingga secara alamiah air bergerak keatas masuk ke dalam tangki, mendorong air
yang suhunya lebih rendah turun ke panel kolektor. Proses ini berlangsung terus menerus
mengakumulasi peningkatan suhu air di dalam tangki.
Pemanas air jenis ini terdiri 2 komponen utama, yaitu panel kolektor dan tangki
penyimpan, yang terhubung oleh dua pipa. Pada panel kolektor terdapat penutup kaca yang
berfungsi menangkap panas sinar matahari yang didalamnya terdapat susunan rangkaian
pipa tembaga sebagai jalur air yang dibalut sirip-sirip penyerap panas (absorber).
Sedangkan tangki berfungsi seperti termos untuk menampung air panas agar panasnya
tahan lama.
15
Cara kerjanya, pada saat matahari bersinar, panel kolektor menangkap sinar matahari dan
secara mekanis mengalirkan panas dari sirip-sirip penyerap panas ke pipa-pipa tembaga
yang berisi air, sehingga suhu air di dalamnya perlahan meningkat. Air yang lebih panas
akan bergerak ke atas memasuki tangki penyimpan dan air yang lebih dingin akan turun
memasuki rangkaian pipa tembaga untuk dipanaskan. Begitu seterusnya air bergerak
sendiri sampai seluruh air dalam tangki penyimpan mencapai suhu yang diinginkan. Ketika
suhu air panas di tangki penyimpan sama dengan suhu air panas di panel keloketor, dengan
sendirinya air berhenti mengalir.
Karenanya pemanas air tenaga surya dengan sistem Thermosiphon ini, pemasangannya
selalu di atap rumah. Selain untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup, kemiringan
atap dimanfaatkan untuk meletakkan posisi tangki penyimpan lebih tinggi dari panel
kolektornya.
16
BAB V
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_pertama_termodinamika
https://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
https://docplayer.info/73051630-Makalah-hukum-1-termodinamika.html
https://www.academia.edu/8470106/Makalah_Hukum_1_Termodinamika
www.toplr.com