Anda di halaman 1dari 6

HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA

Termodinamika merupakan cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara bentuk-bentuk


energi. Bentuk-bentuk energi dapat berupa energi kimia, energi listrik, energi panas, energi
radiasi, dan lainnya. Dengan termodinamika dapat diduga apakah suatu reaksi dapat berlangsung
apa tidak dan mengetahui bagaimana mendapatkan kondisi optimum untuk memaksimalkan
produk reaksi. Namun, termodinamika tidak dapat memberikan bagaimana laju suatu reaksi.
Ada empat hukum termodinamika yakni hukumpertama yang membahas konsep kekekalan
energi, hukum kedua membahas arah proses, hukum ketiga membahas entropi absolut, dan
hukum ke-nol yang membahas konsep temperatur.
Pada kesempatan ini, akan dibahas hukum pertama termodinamika yang diawali dengan
memberikan

terminologi-terminologi

yang

terkait

termodinamika,

jenis-jenis

proses,

pembahasan rumusan hukum pertama termodinamika, entalpi dan perubahannya, kapasitas kalor,
dan aplikasi hukum pertama termodinamika pada proses fisis dan kimia
a. Terminologi Terkait Termodinamika
Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah sejumlah zat atau campuran zat yang akan dipelajari sifat-sifat dan
perilakunya, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.
Terdapat batas-batas yang nyata ataupun tidak antara sistem dengan lingkungannya.
Sistem dan lingkungan dapat terjadi antaraksi yang dapat mengakibatkan pertukaran
materi dan energi. Berdasarkan antaraksi antara sistem dan lingkungan, sistem
diklasifikasikan menjadi 3 jenis yakni :
1. Sistem tersekat (terisolasi), yaitu pada sistem dengan lingkungantidak terjadi
pertukaran materi dan energi sehingga energi dalam sistem tetap. Contohnya adalah
termos ideal.
2. Sistem tertutup, yaitu pada sistem dengan lingkungan hanya dapat mempertukarkan
energi, tetapi tidak dapat mempertukarkan materi. Contohnya adalah sistem gas
dengan silinder tertutup.
3. Sistem terbuka, yaitu pada sistem dengan lingkungan dapat mempertukarkan energi
dan materi. Contohnya adalah sejumlah zat dalam wadah terbuka.

Keadaan sistem, variabel keadaan dan fungsi keadaan

Keadaan system dapat didefinisikan sebagai sifat-sifat yang mempunyai nilai tertentu
apabila system ada dalam kesetimbangan pada kondisi tertentu. Setiap sistem dipengaruhi
oleh variabel atau parameter. Variabel sistem dapat disebut sebagai variabel keadaan yang
dapat bersifat intensif dan ekstensif. Variabel intensif adalah variabel sistem yang tidak
bergantung pada ukuran sistem seperti suhu, massa jenis,

dan tekanan. Sedangkan

variabel ekstensif adalah variabel sistem yang bergantung pada ukuran sistem seperti
volume, dan massa.
Setiap variabel sistem yang hanya bergantung pada keadaan sistem dan tidak bergantung
pada bagaimana keadaan itu tercapai disebut fungsi keadaan. Beberapa contoh fungsi
keadaan adalah suhu, tekanan, volume, energi dalam, entalpi, entropi, dan energi bebas
Gibbs.
Energi dalam, panas (kalor), dan kerja
Energi dalam yang dilambangkan dengan U merupakan keseluruhan energi potensial dan
energi kinetik zat-zat dalam suatu sistem. Energi dalam merupakan salah satu contoh
fungsi keadaan yang hanya bergantung pada keadaan sistem. Besarnya energi dalam
suatu sistem tidak dapat diketahui, yang dapat ditentukan adalah perubahan energi dalam
melalui eksperimen. Sistem dapat mengalami perubahan energi dalam melalui panas
(kalor) dan kerja .
Panas yang dilambangkan dengan q merupakan energi yang dipindahkan melalui batasbatas sistem sebagai akibat adanya perbedaan suhu antara sistem dengan lingkungan.
Panas akan berpindah ke sistem yang lebih dingin. Panas (q) adalah besaran aljabar yang
dapat bernilai positif atau negatif. Panas akan bernilai positif jika sistem menyerap panas,
sedangkan panas akan bernilai negatif jika sistem melepas kalor. Panas yang dipindahkan
antara sistem dan lingkungan bergantung pada prosesnya (bagaimana keadaan itu
tercapai), jadi panas bukan merupakan fungsi keadaan.
Perlu diingat bahwa panas (kalor) berbeda dengan suhu. Panas merupakan besaran
ekstensif karena bergantung pada jumlah zat (ukuran sistem) sedangkan suhu merupakan
besaran intensif karena tidak bergantung pada jumlah zat. Besarnya panas sistem
ditentukan oleh tiga faktor yakni suhu, jenis zat dan jumlah zat. Ketiga faktor tersebut
digabung menjadi kapasitas kalor (panas). Kapasitas kalor suatu zat adalah banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat 1 oC. Kalor jenis adalah jumlah
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat 1 oC. Kapasitas kalor molar
adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 mol zat 1oC.
2

Kerja yang dilambangkan dengan w merupakan bentuk energi bukan kalor, yang
dipertukarkan antara sistem dan lingkungan. Kerja juga merupakan besaran aljabar yang
dapat bernilai positif atau negatif. Kerja akan bernilai postif jika sistem menerima kerja
dari lingkungan (lingkungan melakukan kerja terhadap sistem), dan kerja akan bernilai
negatif jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan. Kerja yang dilakukan oleh
sistem dan lingkungan bergantung pada proses, sehingga kerja bukan merupakan fungsi
keadaan.
Diferensial Eksak dan Tak Eksak
Diferensial dari suatu fungsi keadaan adalah diferensial eksak. Jika dz adalah diferensial
eksak, maka dz memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1. Jika sistem z berlangsung dari keadaan a ke keadaan b dan tidak bergantung pada
proses keadaan itu tercapai maka berlaku :
b

dz U

Ua

2. Jika sistem z melakukan proses siklik yang artinya proses yang dilaksanakan melalui
tahapan-tahapan yang akhirnya mengembalikan sistem ke keadaan awal, maka
berlaku :
a

dz dz 0
a

3. Jika dz = Mdx + Ndy, dimana M dan N adalah fungsi dari x dan y, maka berlaku :
M N

y x
Panas, q dan kerja, w bukan merupakan fungsi keadaan, jadi diferensialnya adalah
diferensial tak eksak. Integral dari diferensialnya bila sistem berlangsung dari keadaan a
ke keadaan b bergantung pada proses. Apabila kerja yang dilakukan sistem bergerak dari
keadaan a ke keadaan b dinyatakan sebagai berikut.
b

w w
a

Proses pada termodinamika


Suatu sistem dapat megalami perubahan dari keadaan awal ke keadaan akhir melalui
berbagai proses. Ada beberapa jenis proses yang dikenal dalam termodinamika yakni :
1. Proses reversibel merupakan proses yang dapat dibalik arahnya sehingga setiap
keadaan yang telah dilalui oleh sistem akan dilalui kembali

dengan arah yang

berlawanan atau proses yang berlangsung sedemikian lambat sehingga setiap keadaan
antara yang dilalui sistem berada dalam kesetimbangan (proses reversibel
2.
3.
4.
5.
6.

berlangsung pada waktu takhingga)


Proses irreversibel merupakan proses pada suatu sistem yang tidak dapat balik.
Proses isoterm merupakan proses pada suatu sistem dalam keadaan suhu tetap.
Proses isobar merupakan proses yang berlangsung pada tekanan tetap.
Proses isokhor merupakan proses yang berlangsung pada volume tetap.
Proses adiabatik merupakan proses yang berlangsung pada kalor (panas) tetap dimana
pada proses ini tidak terjadi pertukaran panas antara sistem dan lingkungan.

b. Rumusan Hukum Pertama Termodinamika


Hukum pertama termodinamika juga disebut sebagai hukum kekekalan energi yang dapat

dinyatakan dalam beberapa kalimat :


Energi tak dapat diciptakan dan tidak dapat dihilangkan
Dalam system terisolasi tidak ada perubahan energi
Jika system kehilangan sejumlah energi maka lingkungan akan menerima energi yang
sama besar, dan sebaliknya
Misalnya sebuah gas yang memiliki energi dalam sebesar U1 setelah dibiarkan mengalami
ekspansi maka gas tersebut akan memiliki energi dalam sebesar U 2. Dalam proses ekspansi
tersebut gas melakukan suatu usaha (w) dan menerim akalor (q) dari lingkungan sehingga
besarnya energi yang dimiliki gas adalah 2
U1-U2 = w + q
U = w + q
Pada keadaan isoterm (suhu tetap) tidak terjadi perubahan energi U = 0 sehingga q = -w.
Pada tekanan tetap, usaha yang dilakukan gas dalam tabung silinder dengan penutup sama
dengan gaya terhadap tekanan luar (P) dikali panjang pergeseran penutup (s) yang
menandakan terjadinya perubahan volume.
w=Fxs
F=-PxA
P = -F/A
4

w = -F/A x A x s
w = -p V
Rumusan hukum pertama Termodinamika dapat juga dinyatakan dalam bentuk diferensial
parsial seperti yang akan dibicarakan dalam sistem gas dibawahini.
Sistem Gas I Komponendan Tersekat
Energi dalam merupakan fungsi dari tekanan, volume, temperatur, dan jumlah zat (U = U (P,
V, T, n1, n2)). Karena sistem 1 komponen memiliki 2 derajat kebebasan. Sehingga energi
dalam U dapat dinyatakan sebagai berikut:

U
U
dP
dV
P v
V P

dU
U = U(P,V) maka

U
U
dT
dV
T V
V T

dU
U = U(T,V) maka

U
U
dP
dT
P T
T P

dU
U = U(P,T) maka

Sistem Gas I Komponendan Tertutup


Pada system tertutup, panas dapat keluar masuk sistem, sehingga dU = q+ w. Bila w = PdV dan U = U (T,V) maka:

U
U
dP
dV q - PdV
P v
V T

dU

U
U
dT P
dV
V T
T v

Sistem Gas 1 Komponendan Terbuka


Pada system terbuka, selain panas materi juga dapat keluar masuk sistem.Apabila w = PdV dan U = U (T,V, n) maka:
Maka berlaku
U

dU

dT
V ,n

dn q PdV

dV
T ,n

T ,V

U
dT P

V ,n

dV
T ,n

dn
T ,V

Bila dn = 0, systemnya berupa system tertutup. Bila dn = 0 dan q = 0 maka sistemnya


menjadi system tersekat.

Anda mungkin juga menyukai