Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TERMODINAMIKA

HUKUM 1 TERMODINAMIKA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

1. SERGIO SALDANO YUDA


2. M. FADHIL ADDHAN
3. CHINTYA MARETTI
4. CUT ENTAN
FISIKA EKSTENSI 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat- Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Hukum 1 Termodinamika . Penulisan
makalah ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah
Termodinamika.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak- pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen
mata kuliah Termodinamika. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.

Medan, 29 November 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... 1


Daftar Isi ............................................................................................................................. 2
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Manfaat ................................................................................................................. 4
BAB II : Pembahasan
A. Bunyi Hukum 1 Termodinamika .......................................................................... 5
B. Proses dalam Hukum Termodinamika .................................................................. 8
BAB III : Penutup
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani: thermos = panas dandynamic = perubahan,
dengan kata lain termodinamika adalah fisikaenergi, panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan
termodinamika berasal. Jadi, secara kompleks termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang
secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dimusnahkan
atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain
tanpa ada pengurangan atau penambahan. Hal ini erat hubungannya dengan hukumhukum dasar
pada termodinamika. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hukum pertama
termodinamika dan kapasitas kalor gas. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan
hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini
berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali
perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimanabunyihukum 1 termodinamika?
2. Bagaimana proses yang terjadi di dalamhukum 1 termodinamika?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam makalah ini adalah :
1.

Mengetahuibunyihukum 1 termodinamika.

2.

Mengetahui proses yang terjadi di dalamhukum 1 termodinamika.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hukum 1 Termodinamika
Hukum ini berbunyi: Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar. Sesuai dengan
hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kalor, dan
sebaliknya. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: Energi tidak bisa dibuat atau
dimusnahkan, namun bisa dirubah dari satu bentuk kebentuk lainnya. Sesuai dengan hukum ini,
energi yang diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah
dengan perolehan energy dalam karena kenaikan temperatur.
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu system akan bertambah (system akan
terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume
dan suhu system akan berkurang (system tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini
merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang
mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energy dalam. Jadi, kalor yang diberikan
kepada system akan menyebabkan system melakukan usaha dan mengalami perubahan energy
dalam.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energy dalam termodinamika atau disebut
Hukum I Termodinamika.Untuk suatu proses dengan keadaan akhir (2) dan keadaan awal (1)
U = U2U1
Temodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai pengaliran panas,
perubahan-perubahan energi yang diakibatkan dan usaha yang dilakukan oleh panas.
1. Usaha luar ( W ) yaitu : Usaha yang dilakukan oleh system terhadap sekelilingnya
terhadap sistem. Misalkan gas dalam ruangan yang berpenghisap bebas tanpa gesekan
dipanaskan ( pada tekanan tetap ) ; maka volume akanbertambahdengan V.

Usaha yang dilakukanoleh gas terhadap udara luar :


W = p.V
1. Usaha dalam ( U ) adalah : Usaha yang dilakukan oleh bagian dari suatu system pada
bagian lain dari system itu pula. Pada pemanasan gas seperti di atas, usaha dalam adalah
berupa gerakan-gerakan antara molekul-molekul gas yang dipanaskan menjadi lebih
cepat.
Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + U
Dimana :
Q = kalor yang masuk/keluarsistem
U = perubahanenergidalam
W = Usaha luar.
Q positif, sistem menerima kalor.
Q negatif, sistem melepas kalor.
W positif, sistem melakukan usaha.
W negatif, sistem menerima usaha.
positif, terjadi penambahan energi dalam pada sistem.
negatif, terjadi penurunan energi dalam pada sistem.

Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat
adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari
lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem.
Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka
Kerja (W) berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis.
Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka energi dengan sendirinya akan
berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika lingkungan melakukan kerja terhadap
sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan menuju sistem.
Ketika suatu benda sedang bergerak maka benda tersebut memiliki energi kinetik dan
berdasarkan energi kinetik ini benda dapat melakukan usaha. Serupa dengan itu, benda yang
berada pada pada ketinggian tertentu dari suatu acuan memiliki energi potensial dan berdasarkan
energi potensial ini benda juga dapat melakukan usaha. Kedua macam energi ini disebut energi
luar

(eksternal energi). Sebagai tambahan terhadap energi luar ini setap benda memiliki

memiliki energi yang tidak nampak dari luar, energi ini disebut energi dalam.
Dari sudut pandang termodinamika, energi dalam (internal energy) didefinisikan suatu
sistem sebagai jumlah energi kinetik seluruh partikel penyusunnya, ditambah jumlah seluruh
energi potensial dari interaksi antara seluruh partikel itu. Energi dalam merupakan fungsi
keadaan sistem, jika keadaan sistem berubah maka energi dalam juga berubah tetapi energi
dalam tidak tergantung pada lintasan yang ditempuh sistem untuk perubahan keadaan tersebut.

Selama terjadi perubahan suatu sistem, energi dalam dapat berubah dari keadaan awal U1 ke
keadaan akhir U2.
Energi dalam (U) atau energi internal disebut juga energi termal. Ketika pada volume
tetap dipanaskan, suhu gas akan bertambah. Akibatnya, tekanan gas bertambah. Saat dipanaskan,
molekul-molekul gas mendapat energi sehingga energi kinetik molekul-molekul gas bertambah.
Tentu saja kecepatan rata-rata molekul juga bertambah dan frekuensi tumbukan molekul dengan
dinding bertambah. Hal ini menyebabkan tekanan gas bertambah. Gejala ini menunjukkan energi
dalam gas bertambah.
Jika sebuah sistem melakukan kerja dengan berekspansi terhadap lingkungannya dan
tidak ada panas yang ditambahkan selama proses, energi meninggalkan system dan energi dalam
berkurang. Dari rumus sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa secara umum ketika panas Q
ditambahkan ke sistem, sebagian dari energi yang ditambahkan ini tetap tinggal di dalam sistem,
mengubah energi dalam sebanyak sisanya meninggalkan sistem lagi ketika sistem melakukan
kerja W terhadap lingkungannya. Karena W dan Q dapat bernilai positif, negatif atau nol, maka
dapat bernilai positif, negatif atau nol untuk proses yang berbeda.
Persamaan di atas merupakan hukum pertama termodinamika (first law of
thermodynamics). Jika energi panas yang diberikan sistem dikurangi dengan usaha yang
dilakukan oleh sistem sama dengan perubahan energi dalam sistem. Dengan demikian, hukum
pertama termodinamika menyatakan bahwa sejumlah kalor (Q) yang diterima dan usaha (W)
yang dilakukan terhadap suatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam
Hukum pertama termodinamika sejauh ini bisa dinyatakan dapat mewakili kekekalan
energi untuk proses termodinamik. Tapi aspek tambahan yang penting dari hukum pertama ini
adalah kenyataan bahwa energi dalam bergantung hanya pada keadaan suatu sistem. Pada
perubahan keadaan, perubahan energi dalam tidak bergantung pada lintasan.

B.

Proses dalamTermodinamika
Hukum pertama termodinamika terjadi pada proses termodinamika yang sering terjadi

pada keadaan praktis. Proses-proses ini dapat diringkas sebagai tanpa perpindahan panas atau
adiabatik, volume konstan atau isokhorik, tekanan konstan atau isobarik, dan suhu
konstan atau isotermal.
1. Proses Isotermik
Suatu system dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahanperubahan di dalam system tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan,
proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi
perubahan energy dalam (U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan
sama denga usaha yang dilakukan sistem (Q = W). Usaha yang dilakukan system dan kalor dapat
dinyatakan sebagai Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
Oleh karena suhunya tetap, maka berlaku Hukum BO YLE.
P1 V2 = P2 V2
Karena suhunya konstan T2 = T1 maka :
U = U2 U1
= n R T2 n R T1 = 0 ( Usaha dalamnya nol )
2. Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan
melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (V = 0), gas tidak
melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya.
Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = U
Karena V = 0 maka W = p . V
8

W = 0 ( tidak ada usaha luar selama proses )


Q = U2 U1
Kalor yang diserap oleh system hanya dipakai untuk menambah energy dalam (U )
Q=U
U = m .cv ( T2 T1 )
3. Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas
dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan
usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp.
Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas
pada volume konstan QV =U. Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai :
W = Qp QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor)
yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume
konstan (QV).
Usaha luar yang dilakukan adalah : W = p ( V2 V1 ). Karena itu hukum I termodinamika dapat
dinyatakan :
Q = U + p ( V2 V1 )
Panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu gas pada tekanan tetap dapat dinyatakan
dengan persamaan :
Q = m cp( T2 T1 )
Pertambahan energy dalam gas dapat pula dinyatakan dengan persamaan :
U = m cv( T2 T1 )
9

Karena itu pula maka usaha yang dilakukan pada proses isobaric dapat pula dinyatakan dengan
persamaan :
W =Q U = m ( cp cv ) ( T2 T1 )
Dimana : m = massa gas
cp = kalor jenis gas padatekanan tetap
cv= kalor jenispada volume tetap.
4. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan)
oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi
dalamnya (W = U).
Karena Q = 0 maka O = U + W
U2 -U1 = -W
Bila W negatif( -W = system ditekan ) usaha dalam sistem (U ) bertambah. Sedangkan hubungan
antara suhu mutlak dan volume gas pada proses adibatik, dapat dinyatakan dengan persamaan :
T.Vg-1 = konstan

atau

T1.V1g-1 = T2.V2g-1

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatic adalah :


W = m .cv ( T1 T2 )

atau

W = ( V2g-1 V1g-1 )

Juga berlaku persamaan : P1.V1g = P2.V2g

Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari
kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan
energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: Kenaikan
10

energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang
ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap
lingkungannya.
Suhu suatu gas dapat dinaikkan dalam kondisi yang bermacam-macam. Volumenya
dikonstankan, tekanannya dikonstankan atau kedua-duanya dapat dirubah-rubah menurut
kehendak. Pada tiap-tiap kondisi ini panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar satu
satuan suhu untuk tiap satuan massa adalah berlainan. Dengan kata lain suatu gas mempunyai
bermacam-macam kapasitas panas. Tetapi hanya dua macam yang mempunyai arti praktis yaitu :
Kapasitas panas pada volume konstan.
Kapasitas panas pada tekanan konstan.
Kapasitas panas gas ideal pada tekanan konstan selalu lebih besar dari pada kapasitas panas gas
ideal pada volume konstan, dan selisihnya sebesar konstanta gas umum yaitu : R = 8,317 J/mol
0

K.
cp cv = R

cp = kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada tekanan konstan.
cv = kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada volume konstan

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat disampaikan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Hukum pertama termodinamika (first law of thermodynamics). Jika energi panas yang
diberikan sistem dikurangi dengan usaha yang dilakukan oleh sistem sama dengan
perubahan energi dalam sistem. Dengan demikian, hukum pertama termodinamika
menyatakan bahwa sejumlah kalor (Q) yang diterima dan usaha (W) yang dilakukan
terhadap suatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam.
2. Proses dalamtermodinamika, meliputi isobarik (tekanan konstan), isokhorik (volume
konstan), isotermik (suhu konstan), dan adiabatik (tanpa panas). Keempat proses ini
memiliki aplikasi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, proses ini merupakan
salah satu penerapan termodinamika yang dapat dilihat secara jelas.
B.

Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi dalam memahami dunia fisika khususnya mengenai termodinamika. Makalah ini juga
dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam memberikan pengajaran kepada murid-murid Anda.
Dan mudah-mudahan dapat bermanfaat dalam kehidupan Anda.

12

DAFTAR PUSTAKA

Young, Hugh D dan Roger A. Freedman. 2002. Fisika Universitas/edisi kesepuluh/Jilid 1.


Jakarta : Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_termodinamika
http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
http://proses.termodinamika.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_pertama_termodinamika
http://id.wikipedia.org/wiki/kapasitas kalor gas

13

Anda mungkin juga menyukai