Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH HUKUM TERMODINAMIKA

DIBUAT OLEH
NAMA: KARMELYA OKSWANTI UNSO
KELAS: MIPA XI
NAMA GURU MATPEL: INDRA SALUHANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat TUHAN YANG MAHA ESA, karena dengan pertolongan-Nya
kami dapat menyelesaikan MAKALAH TERMODINAMIKA ini. Banyak rintangan dan hambatanyang
kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Saya tahu makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu guna untuk menyempurnakan
makalah ini saya memerlukan kritik dan saran yang membangun daripada pembaca. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru pengampu mata pelajaran Fisika TERMODINAMIKA
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah yang saya buat ini menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai materi
HUKUM TERMODINAMIKA.

KARATUNG,25 NOVEMBER 2023


BAB 1

 PENGERTIAN
- Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan
antara enrgi panas dan energy kerja. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain,
baik secara alami maupun secara rekayasa teknologi. Proses termodinamika yang berlangsung
secara alami seluruhnya disebut ireversibel(irreversible process) proses tersebut berlangsung
secara spontan pada satu arah tetapi tidak pada arah sebaliknya. Contohnya kalor perpindahan
dari benda bersuhu tinggi ke yang bersuhu rendah. Proses reversibel adalah proses termodinamika
yang dapat berlangsyung secara bolak-balik. Sebuah sistem yang mengalami idelisasi proses
reversibel selalu mendekati keseimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan
lingkungannya. Proses reversibel merupakan proses seperti keseimbangan.

Bab 2

LANDASAN TEORI

 HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA


Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa:
Yang dilakukan oleh sistem, “Jumlah kalor pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan
energy di dalam sistem tersebut di tambah dengan usaha”.
Energi dalam sistem merupakan jumlah total semua energy molekul yang ada di dalam sistem.
Apabila sistem melakukan usaha atau sistem mendapatkan kalor dari lingkungan, maka energy
dalam sistem akan naik. Sebaliknya jika energy dalam sistem akan berkurang jika sistem
melakukan usaha terhadap lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa perubahan energy dalam pada sistem tertutup
adalah selisih kalor yang diterima dengan usaha yang di lakukan sistem.

Pondasi hokum ini pertama kali diletakkan oleh JAMES PROCESCOTT JOULE yang melalui
eksperimennya. Eksperimennya berhasil mentimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat
dikonversikan.

 RUMUS HUKUM 1 TERMODINAMIKA

Q=∆U + W ataupun ∆U=Q-W


Di mana:
∆U= Perubahan energy dalam sistem (J)
Q= Kalor yang di terima ataupun dilepaskan sistem (J)
W= Usaha (J)

 PERJANJIAN PADA HUKUM 1 TERMODINAMIKA

Rumus hukum 1 termodinamika:


1. Usaha (W) bernilai (+) jika sistem melakukan suatu usaha
2. Usaha (W) bernilai (-) jika sistem menerima suatu usaha
3. Q bernilai negative jika sistem melepaskan kalor
4. Q bernilai posistif jika sistem menerima suatu kalor

BAB 3

 HUKUM TERMODINAMIKA KEDUA


Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan merumuskan prinsip baru,yaitu
Hukum 2 termodinamika,dengan pertanyaan: “kalor mengalir secara alami dari benda yang panas
ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda yang dingin ke benda
yang panas”.
Hukum 2 termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap perubahan energy. Hukum
kekekalan energy yang di nyatakan dalam bentuk hukum 1 termodinamika menyatakan bahwa
energy dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Misalnya, perubahan usaha(energy
potensial) menjadi energy kalor atau sebaliknya. Akan tetapi, tidak semua perubahan energy yang
terjadi di alam ini prosesnya dapat di balik seperti pada hukum 1 termodinamika. Contoh, sebuah
benda yang jatuh dari ketinggian sehingga menumbuk lantai. Pada peristiwa ini akan terjadi
perubahan energy kinetic menjadi kalor (panas) dan sebagian kecil menjadi energy bunyi.

Hukum 2 termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap perubahan energy yang mungkin


terjadi dengan beberapa perumusan.

1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari sebuah
reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energy atau usaha luas( Kelvin Planck).
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus mengambil kalor dari sebuah
reservoir rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari
luar (Clausius).
3. Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan berubah ketika terjadi
proses irreversible (Clausius).

Anda mungkin juga menyukai