Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

TERMOKIMIA
Pada malam hari, lantai terasa lebih dingin daripada
karpet yang ada dalam ruang yang sama. Hal ini menunjukkan
bahwa kedua objek ini memiliki perbedaan suhu. Karpet merupakan salah satu contoh
bahan penghambat panas. (thermal insulator) yang cenderung mencegah suatu objek
menjadi lebih panas atau lebih dingin. Di sisi lain, secangkir kopi yang berada pada
suhu kamar mengalami penurunan suhu secara teratur. Fakta yang lain, jika kita
memasukkan wadah es dari bahan logam dan plastik ke dalam pendingin, wadah dari
bahan logam terasa terasa lebih dingin daripada bahan plastik. Hal ini menunjukkan
bahwa logam merupakan penghantar panas yang lebih baik daripada plastik.
Ukuran kuantitatif tingkat panas suatu benda atau lingkungan disebut suhu. Alat
yang digunakan untuk mengukur perubahan suhu disebut termometer. Suhu merupakan
ukuran kuantitatif yang diukur dengan sistem SI dan merupakan sifat intensif karena
nilainya tidak bergantung pada ukuran sampel. Misalnya, jika dua sampel air masing-
masing sebanyak 50 mL dicampur pada suhu 200C, massa dan volumenya menjadi dua
kali lipat, tetapi suhunya tetap sama. Pada bab ini, ananda akan mempelajari tentang
reaksi kimia yang melibatkan perubahan panas reaksi. Oleh karena itu, terlbih dahulu
ananda harus memahami pengertian sistem dan lingkungan, perpindahan panasdan
materi antara sistem dan lingkungan dan selanjutnya. (A.Haris Watoni)
Pada hampir semua reaksi kimia, selalu ada energi yang diserap atau
dikeluarkan, biasanya dalam bentuk energi kalor (panas). Cabang ilmu kimia yang
mempelajari perubahan energi kalor pada suatu reaksi kimia disebut termokimia.
A. Sistem dan Lingkungan
Secara prinsip, perubahan entalpi disebabkan karena adanya aliran panas dari
sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem. Reaksi atau proses yang sedang
menjadi pusat perhatian kita disebut sistem. Sedangkan lingkungan adalah segala
sesuatu yang berada di sekitar sistem, yaitu dengan apa sistem itu berinteraksi.
Larutan HCl
Pita Mg

Reaksi antara Mg dengan larutan HCl


Pada gambar di atas, reaksi antara Mg dengan larutan HCl di dalam sebuah gelas
kimia, yang menjadi sistemnya adalah magnesium dan asam klorida, sedangkan
lingkungannya adalah udara dan gelas kimia. Interaksi antara sistem dan lingkungan
dapat berupa pertukaran materi dan energi, berkaitan dengan itu sistem dapat dibedakan
atas sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
Sistem Pertukaran Pertukaran Contoh
energi materi
Terbuka Ada ada Gelas terbuka yang berisi air panas
Tertutup Ada Tidak ada Gelas tertutup yang berisi
air panas
Terisolasi Tidak ada Tidak ada Termos ideal yang berisi air panas.

B. Hukum Kekekalan Energi


Kehidupan di dunia selalu mengalami perubahan-perubahan. Manusia berubah
mulai janin menjadi bayi, tumbuh menjadi orang dewasa, dan akhirnya meninggal
dunia. Demikian pula, makhluk hidup lain yang termasuk benda mati. Semua perubahan
yang terjadi pada benda pasti melibatkan energi. Proses-proses kimia atau reaksi-reaksi
kimia pun selalu disertai dengan perubahan energi. Energi yang menyertai proses-proses
kimia dapat bermacam-macam, misal energi panas, energi cahaya, energi listrik, dan
sebagainya. Ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan energi secara luas disebut
termodinamika. Dalam termodinamika dipelajari hubungan kuantitatif antara kalor dan
bentuk energi lain. Termodinamika merupakan ilmu yang mendasar dan mampu
menerangkan secara ilmiah segala perubahan-perubahan dalam kehidupan, sehingga
ilmu ini sangat penting peranannya. Salah satu ilmu dalam termodinamika yang sampai
saat ini tetap andal dan diakui adalah hukum termodinamika pertama.
Hukum termodinamika pertama berbunyi energi di alam adalah kekal. Energi
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Ketika kayu dan minyak tanah dibakar
sejumlah kalor dihasilkan. Kalor yang dihasilkan kayu dan minyak tanah
mengakibatkan keadaan sekitarnya menjadi panas. Namun ketika api sudah padam,
keadaan akan menjadi normal kembali. Kemanakah kalor yang dihasilkan pada proses
pembakaran kayu atau minyak tadi?
Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu dan minyak tanah, bukannya
hilang tetapi diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain di sekitarnya
dan diubah menjadi bentuk energi lain, misalnya menjadi energi kinetik. Demikian juga
halnya dengan sumber kalor yang dihasilkan ketika kayu atau minyak tanah terbakar,
bukanlah sesuatu yang tercipta, melainkan hanya perubahan bentuk energi. Perhatikan
gambar di bawah:

C. Energi dan Entalpi


Hukum pertama termodinamika jelas mengatakan bahwa manusia hanya mampu
mengubah bentuk energi satu menjadi bentuk energi lain. Secara termodinamika
pernyataan tersebut dituliskan dengan persamaan :
∆U = q + w
dengan ∆U = perubahan energi dalam reaksi (Joule)
q = kalor (Joule)
w = kerja yang dilakukan sistem (Joule)
Joule dapat disimbolkan dengan J. Kerja dapat dituliskan sebagai kerja volume dengan
rumus :
w = –p∆V
dengan w = kerja (J)
p = tekanan (atm)
V = volume (Liter)
(Crys Fajar Partana & Antuni Wiyarsi)
Jika sistem menyerap kalor, q bernilai positif, sedangkan jika sistem
mengeluarkan kalor, q bernilai negatif. Jika sistem melakukan kerja, w bernilai negatif,
sedangkan jika sistem dikenai kerja oleh lingkungan, w bernilai positif.
Besarnya kalor suatu sistem dapat diukur dari perubahan suhu (∆T) dan
kapasitas kalor (C) sistem tersebut.
q = C ∆T
Kerja pada suatu sistem merupakan perkalian antara tekanan (P) dengan
perubahan volume (∆V)
w = P ∆V
(Unggul Sudarmo)
Contoh :
Suatu reaksi mempunyai ∆U = -100 kJ. Sistem melakukan kerja -5 kJ. Hitunglah jumlah
kalor yang dibebaskan!
Jawab :
qp = ∆U – w
qp = -100 kJ – (-5 kJ)
qp = -95 kJ
D. Perubahan Entalpi
Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah
perubahan energi (∆U). Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat
diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan entalpi (∆H).
∆H = Hproduk (akhir) – Hreaksi (awal)
dengan: ∆H = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan atau pereaksi
a. Bila H produk > H reaktan, maka ∆H bertanda positif, berarti terjadi penyerapan
kalor dari lingkungan ke sistem.
b. Bila H reaktan > H produk, maka ∆H bertanda negatif, berarti terjadi pelepasan
kalor dari sistem ke lingkungan. (Budi utami)
Jika suatu reaksi berlangsung pada tekanan tetap, perubahan entalpinya sama
dengan kaloryang harus dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebalikya agar suhu
sistem kembali ke keadaan semula.
∆H = qp
(Unggul Sudarmo)
Contoh :
Reaksi : S(s) + O2(g) → SO2(g) + 296,83 kJ
Tentukanlah besar perubahan entalpi jika massa unsur S yang dibakar adalah 3,2 gram!
Ar S = 32)
Penyelesaian :
Diketahui : massa S yang dibakar = 3,2 gram
Ditanya : ∆H untuk 3,2 gram S?
Jawab :
Reaksi : S(s) + O2(g) → SO2(g) + 296,83 kJ
Pada reaksi ini sistem melepaskan kalor sebesar 296,83 kJ atau ∆H = - 296,83 kJ
sehingga reaksi dapat kita tulis menjadi: S(s) + O2(g) → SO2(g) ∆H = - 296,83 kJ.
Untuk membakar 1 mol S mempunyai ∆H = - 296,83 kJ.
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 3,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
mol untuk 3,2 gram S = = 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,1 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑚 32
𝑚𝑜𝑙

Untuk membakar 0,1 mol S mempunyai ∆H = 0,1 x (- 296,83 kJ) = -29,683 kJ


(Parning dan Horale)
Soal-soal
1. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan gambar di atas, manakah yang berperan sebagai sistem dan


lingkungan?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan entalpi!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan perubahan entalpi!
4. Suatu reaksi mempunyai ∆U = -150 kJ. Sistem melakukan kerja -10 kJ.
Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan!

Sumber Pustaka
Horale, Parning.2005. Kimia 2A kurikulum berbasis kompetensi. Yudhistira : Jakarta

Partana, crys Fajar & Antuni Wiyarsi. 2009. Mari belajar kimia, untuk Sma/MA kelas
XI IPA. Depdiknas : Jakarta

Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI kelompok peminatan


matematika dan ilmu alam. Erlangga : Jakarta

Utami, Budi dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI program ilmu alam.
Depdiknas : Jakarta

Watoni, A.Haris. 2014. Kimia untuk SMA/MA kelas XI, kelompok peminatan
matematika dan ilmu-ilmu alam, Kurikulum 2013, Yrama Widya : Bandung

Anda mungkin juga menyukai