Anda di halaman 1dari 14

1

Rangkuman Kimia Dasar II


YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

Termokimia
I.

Pengertian Termokimia
Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari
dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termalnya. Salah satu
terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana
produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang
kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk
pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan
yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita
membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk m
emas ak. Dan melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan
akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi. Hampir semua
reaksi kimia selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan. Mari kita periksa terjadinya
hal ini dan bagaimana kita mengetahui adanya perubahan energi.

II. Peristiwa Termokimia


Misalnya akan dilakukan reaksi kimia dalam suatu tempat tertutup sehingga tak ada
panas yang dapat keluar atau masuk ke dalam campuran reaksi tersebut. Atau reaksi
dilakukan sedemikian rupa sehingga energi total tetap sama. Juga misalnya energi
potensial dari hasil reaksi lebih rendah dari energi potensial pereaksi sehingga waktu
reaksi terjadi ada penurunan energi potensial. Tetapi energi ini tak dapat hilang begitu
saja karena energi total (kinetik dan potensial) harus tetap konstan. Sebab itu, bila energi
potensialnya turun, maka energi kinetiknya harus naik berarti energi potensial berubah
menjadi energi kinetik. Penambahan jumlah energi kinetik akan menyebabkan harga ratarata energi kinetik dari molekulmolekul naik, yang kita lihat sebagai kenaikan temperatur
dari campuran reaksi. Campuran reaksi menjadi panas.
Kebanyakan reaksi kimia tidaklah tertutup dari dunia luar. Bila campuran reaksi
menjadi panas seperti digambarkan dibawah, panas dapat mengalir ke sekelilingnya.
Setiap perubahan yang dapat melepaskan energi ke sekelilingnya seperti ini disebut
perubahan eksoterm. Perhatikan bahwa bila terjadi reaksi eksoterm, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan
akan turun.
Kadang-kadang perubahan kimia terjadi dimana ada kenaikan energi potensial dari
zat-zat bersangkutan. Bila hal ini terjadi, maka energi kinetiknya akan turun sehingga
temperaturnya juga turun. Bila sistem tidak tertutup di sekelilingnya, panas dapat
mengalir ke campuran reaksi dan perubahannya disebut perubahan endoterm. Perhatikan
bahwa bila terjadi suatu reaksi endoterm, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan
energi potensial dari zat-zat yang ikut dalam reaksi akan naik. Peristiwa kebakaran
menghasilkan panas.
III. Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah reaksi atau proses yang sedang dipelajari. Lingkungan adalah segala
sesuatu di sekitar sistem dengan apa sistem berinteraksi. Interaksi sistem dengan

2
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

lingkungan dapat berupa pertukaran materi dan/atau pertukaran energi. Berdasarkan


interaksi yang terjadi antara sistem dan lingkungan, sistem dibedakan atas sistem terbuka,
sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
Sistem dikatakan terbuka jika terjadi pertukaran materi dan energi dengan lingkungan.
Contohnya adalah Air panas dalam gelas terbuka.
Sistem dikatakan tertutup jika antara sistem dan lingkungan hanya terjadi pertukaran
energi, tetapi tidak pertukaran materi. Contohnya Air panas dalam gelas tertutup.
Sistem dikatakan terisolasi jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran
materi maupun energi. Contohnya Air panas dalam termos.

Gambar : Tiga Jenis Sistem: (a) Terbuka; (b) Tertutup dan (c) Terisolasi.
IV. Reaksi Termokimia
Reaksi termokimia dapat dibedakan menjadi :
a. Reaksi Eksoterm, pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga
DH = ()
Contoh : C(s) + O2(g) CO2(g) + 393.5 kJ ; DH = -393.5 kJ
b. Reaksi Endoterm, pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga DH =
(+)
Contoh : CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) 178.5 kJ ; DH = +178.5 kJ
V. Pengukuran Energi Dalam Reaksi Kimia
Satuan internasional standar untuk energi yaitu Joule (J) diturunkan dari energi
kinetik. Satu joule = 1 kgm 2 /s 2 . Setara dengan jumlah energi yang dipunyai suatu benda
dengan massa 2 kg dan kecepatan 1 m/detik (bila dalam satuan Inggris, benda dengan
massa 4,4 lb dan kecepatan 197 ft/menit atau 2,2 mil/jam).
1 J = 1 kg m 2 /s 2
Satuan energi yang lebih kecil yang dipakai dalam fisika disebut erg yang harganya =
110 -7 J. Dalam mengacu pada energi yang terlibat dalam reaksi antara pereaksi dengan
ukuran molekul biasanya digantikan satuan yang lebih besar yaitu kilojoule (kJ). Satu
kilojoule = 1000 joule (1 kJ = 1000J).
Semua bentuk energi dapat diubah keseluruhannya ke panas dan bila seorang ahli
kimia mengukur energi, biasanya dalam bentuk kalor. Cara yang biasa digunakan untuk
menyatakan panas disebut kalori (singkatan kal). Definisinya berasal dari pengaruh panas
pada suhu benda. Mula-mula kalori didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan
untuk menaikkan temperatur 1 gram air dengan suhu asal 15 0 C sebesar 10 C. Kilokalori

3
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

(kkal) seperti juga kilojoule merupakan satuan yang lebih sesuai untuk menyatakan
perubahan energi dalam reaksi kimia. Satuan kilokalori juga digunakan untuk
menyatakan energi yang terdapat dalam makanan.
Dengan diterimanya SI, sekarang juga joule (atau kilojoule) lebih disukai dan kalori
didefinisi ulang dalam satuan SI. Sekarang kalori dan kilokalori didefinisikan secara
eksak sebagai berikut :
1 kal = 4,184 J
1 kkal = 4,184 kJ
VI. Entalpi dan Perubahan Entalpi
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan di dalamnya.
Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi
kinetik ditimbulkan karena atom atom dan molekulmolekul dalam zat bergerak secara
acak.Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H). Entalpi akan tetap
konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Misalnya entalpi untuk
air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H20 (s). Perhatikan lampu spiritus, jumlah
panas atau energi yang dikandung oleh spiritus pada tekanan tetap disebut entalpi spiritus.
Entalpi tergolong sifat eksternal, yakni sifat yang bergantung pada jumlah mol zat. Bahan
bakar fosil seperti minyak bumi, batubara mempunyai isi panas atau entalpi. Entalpi (H)
suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang
jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses
penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan perubahan entalpi (H). Misalnya
pada perubahan es menjadi air, maka dapatditulis sebagai berikut:
H = H H20 (l) -H H20 (s) (7)
Reaksi pembakaran bensin di dalam mesin motor adalah sebagian energy kimia yang
dikandung bensin, ketika bensin terbakar, diubah menjadi energi panas dan energi
mekanik untuk menggerakkan motor. Demikian juga pada mekanisme kerja sel aki. Pada
saat sel aki bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik, energi panas yang dipakai
untuk membakar bensin dan reaksi pembakaran bensin menghasilkan gas, menggerakkan
piston sehingga menggerakkan roda motor.
Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi H dapat
ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem. Misalnya
pada perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan es menjadi air, H
adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es.
Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang
menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya
perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dan jumlah
entalpi pereaksi. Pada reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar,
sehingga H positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi
lebih kecil,sehingga H negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi.
Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan nama yang khas pula,
misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor pelarutan dan
sebagainya. Suatu reaksi kimia dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua
bagian yang berbeda, yaitu pereaksi dan hasil reaksi atau produk. Perhatikan suatu

4
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

reaksiyang berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap (V = 0), maka system
tidak melakukan kerja, w = 0. Jika kalor reaksi pada volume tetap dinyatakan dengan qv ,
maka persamaan hukum I termodinamika dapat ditulis:
U = qv + 0 = qv = q reaksi (8)
q reaksi disebut sebagai kalor reaksi. Hal ini berarti bahwa semua perubahan energy
yang menyertai reaksi akan muncul sebagai kalor. Misalnya suatu reaksi eksoterm
mempunyai perubahan energi dalam sebesar 100 kJ. Jika reaksi itu berlangsung dengan
volume tetap, maka jumlah kalor yang dibebaskan adalah 100 kJ. Kebanyakan reaksi
kimia berlangsung dalam sistem terbuka dengan tekanan tetap (tekanan atmosfir). Maka
sistem mungkin melakukan atau menerima kerja tekanan-volume, w = 0). Oleh karena itu
kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan dengan qp, maka hukum I termodinamika
dapat ditulis sebagai berikut:
U = qp + w atau qp = U w = qreaksi (9)
Untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, para ahli
mendefinisikan suatu besaran termodinamika yaitu entalpi (heat content) dengan lambang
H. Entalpi didefinisikan sebagai jumlah energi dalam dengan perkalian tekanan dan
volume sistem, yang dapat dinyatakan :
H = U + P V (10)
Reaksi kimia termasuk proses isotermal, dan bila dilakukan di udara terbuka maka kalor
reaksi dapat dinyatakan sebagai:
qp = H (11)
Jadi, kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan
entalpi. Oleh karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap, yaitu tekanan
atmosfir, maka kalor reaksi selalu dinyatakan sebagai perubahan entalpi (H). Akibatnya,
kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi, dan perubahan entalpi reaksi yang
menyertai suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal (reaktan) dankeadaan akhir
(produk).
q = H reaksi = Hp-Hr (12)
Contohnya adalah sebagai berikut :

Perubahan entalpi

5
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

Entalpi

=H
= Kalor reaksi pada tekanan tetap
= Qp
Perubahan entalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia
pada tekanan tetap.
VII.Kalor (Q)
Q = m.c.T
m = massa
c = kalor jenis
m.c = kapasitas kalor
T = suhu
a. Kalor Reaksi (H)
Kalor Reaksi adalah Kalor yang diserap (diperlukan) atau dilepaskan (dihasilkan)
dalam reaksi dan merupakan perubahan entalpi (H).
2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (l) + 136,6 kkal
H1
H2
Q
H1 = H2 + Q
H2 H1 = Q
H = Q = 136,6 kkal
Disebut reaksi eksoterm (menghasilkan kalor).
Biasanya dituliskan: 2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (l)
H = 136,6 kkal
Reaksi kebalikannya adalah reaksi endoterm (memerlukan kalor).
2 H2O (l) 2 H2 (g) + O2 (g)
H = + 136,6 kkal
b. H Pembentukan Standar
H Pembentukan Standar adalah H untuk membentuk 1 mol suatu senyawa dari
unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
C(s) + O2 (g) CO2 (g)
H = 94,1 kkal
H pembentukan standar CO2 (g) = 94,1 kkal/mol.
Umumnya dituliskan Hf 0 CO2 (g) = 94,1 kkal/mol.
Jika suatu senyawa tersusun/terbentuk bukan dari unsur-unsur penyusunnya, maka
H-nya tidak sama dengan H pembentukan standar.
CO(g) + O2 (g) CO2 (g)

= 26,4 kkal
Hf 0 CO2 (g)
CO(g) bukan unsur. Unsur-unsur penyusun CO2 (g) pada keadaan standar adalah C(s) dan
O2 (g).
c. H Penguraian Standar
H Penguraian Standar adalah H untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi
unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
CO2 (g) C(s) + O2 (g) H = + 94,1 kkal

6
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

CO2 (g) CO(g) + O2 (g)

= H penguraian standar CO2 (g)


= + 26,4 kkal
H penguraian standar CO2 (g)

d. H Pembakaran Standar
H Pembakaran Standar adalah H dalam pembakaran sempurna 1 mol suatu
senyawa pada keadaan standar.
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (l) H = 212,4 kkal
= H pembakaran CH4 (g)
3
CH4 (g) + /2 O2 (g) CO (g) + 2 H2O (l) H = 135,1 kkal
H pembakaran CH4 (g)
Hukum Laplace (Marquis de Laplace)
H reaksi ke kiri = H reaksi ke kanan
Sehingga:
H penguraian = H pembentukan
Sebagai contoh :
H pembentukan standar CO2 (g) = 94,1 kkal/mol.
H penguraian standar CO2 (g) = ( 94,1 kkal/mol) = + 94,1 kkal/mol.
Hukum Hess (Germain Hess)
H reaksi tidak bergantung pada jalanya/tahapan reaksi, H reaksi hanya bergantung
pada keadaan awal (sebelum reaksi) dan keadaan akhir (setelah reaksi).
N2 (g) + O2 (g)
N2 (g) + O2 (g) NO (g)
H1 = + 90,37 kJ
NO(g) + O2 (g) NO2 (g)
H2 = 56,52 kJ
+
N2 (g) + O2 (g) NO2 (g)
H3 = + 33,85 kJ
Dalam reaksi, dapat dianggap bahwa pereaksi terurai menjadi unsur-unsur penyusunnya.
Kemudian unsur-unsur tersebut bereaksi membentuk produk reaksi. Sesuai hukum
Laplace, maka:
H penguraian pereaksi = H pembentukan pereaksi.
Jadi, H reaksi = H pembentukan produk + H penguraian pereaksi
= H pembentukan produk H pembentukan pereaksi
= Hf 0 produk Hf 0 pereaksi
H pembentukan (Hf 0) unsur-unsur bebas adalah nol (H = 0).
Contohnya:
N2 (g) N2 (g)
H = 0
O2 (g) O2 (g)
H = 0
C (s) C (s)
H = 0
Energi Ikatan

7
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

Energi Ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan senyawa
dalam wujud gas pada keadaan standar menjadi atom-atom gasnya.
H2 (g) 2 H (g) H = + 435 kJ
Energi ikatan
HH = + 435 kJ/mol
CH4 (g) C (g) + 4 H (g) H = + 1 656 kJ
Atau dituliskan:
H

HCH C (g) + 4 H (g)


H = + 1 656 kJ

H (g)
Energi ikatan CH = + 1 656 kJ : 4 mol = 414 kJ/mol
Sesuai dengan hukum Laplace, maka:
H pembentukan ikatan = H pemutusan ikatan
= Energi Ikatan
Dalam reaksi gas-gas, dapat dianggap bahwa ikatan dalam pereaksi diputuskan,
kemudian atom-atom gasnya akan membentuk ikatan produk reaksi.
Sehingga: H reaksi
= H pemutusan ikatan pereaksi + H pembentukan ikatan produk reaksi
= H pemutusan ikatan pereaksi H pemutusan ikatan produk reaksi
= Energi ikatan pereaksi Energi ikatan produk reaksi.
Proses Spontan dan Tidak Spontan
Proses reaksi dapat berlangsung spontan ataupun tidak spontan.
Ciri-cirinya:
Spontan apabila
Tidak spontan apabila
H < 0
H > 0
S > 0
S < 0
G < 0
G > 0
keterangan :
H = entalpi = energi yang dikandung dalam sistem
S = entropi = derajad ketidakaturan sistem.
G = energi bebas (energi yang tidak digunakan untuk kerja).
G = H T . S
VIII. Contoh Soal
1. Jika diketahui: energi ikatan NN = 946 kJ/mol, energi ikatan NN = 163 kJ/mol,
energi ikatan NH = 389 kJ/mol, energi ikatan OO = 144 kJ/mol, dan energi
ikatan OH = 464 kJ/mol, maka hitunglah berapa H reaksi berikut:
N2H4 (g) + 2 H2O2 (g) N2 (g) + 4 H2O (g)
Jawaban :
reaksinya dapat dituliskan:

8
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

HH

NN + 2 HOOH (g) NN (g) + 4 HOH (g)

H H
H reaksi
= (energy ikat N-N + 4x energi ikat N-H + 2x energi ikat O-O +4x energi ikat O-H)
(energy ikat N=N + 8x energy ikat O-H)
= (163 + 4 x 389 + 2 x 144 + 4 x 464) (946 + 8 x 464)
= -795 kJ
Catatan: H reaksi yang dapat dihitung dengan energi ikat hanyalah reaksi dimana
pereaksi dan produk reaksinya semuanya berwujud gas.
2. Suatu reaksi berlangsung pada volume tetap disertai penyerapan kalor sebanyak
200kJ. Tentukan nilai U, H, q dan w reaksi itu.
Jawaban:
Sistem menyerap kalor sebanyak 200 kJ, berarti q = + 200 kJ.
Reaksi berlangsung pada volume tetap, maka w = 0 kJ.
U = q + w
=+ 200 kJ + 0 kJ = 200 kJ
H = q
= + 200 kJ
3. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi-reaksi berikut ini :
a. Reaksi C3H8 (g) + 5 O2 (g) 3 CO2 (g) + 4 H2O (l) dibebaskan kalor 223 kJ
b. Reaksi CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (l) dibebaskan 2671 kJ
Jawaban :
a. C3H8 (g) + 5 O2 (g) 3 CO2 (g) + 4 H2O (l) H = -223 kJ
b. CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (l)
H = -2.671 kJ
4. Tuliskan persamaan termokimia dari data berikut :
a. Hf HgO (s)
= -90,8 kJ/mol
b. Hf CH3OH (l) = -239 kJ/mol
c. Hf CS2 (g)
= +117,1 kJ/mol
d. Hf Ca(OH)2 (s) = -986,17 kJ/mol
e. Hf Br2 (g)
= + 30,91 kJ/mol
Jawaban :
a. Hg (l) + O2 (g) HgO (s)
H = -90,8 kJ
b. C(s) + 2 H2(g) + O2 (g) CH3OH (l)
H = -239 kJ
c. C (s) + 2 S (s) CS2 (g)
H = +117,1 kJ
d. Ca (s) + H2 (g) + O2 (g) Ca(OH)2 (s) H = -986,17 kJ

9
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

e. Br2 (l) Br2 (g)

H = +30,91 kJ

5. Tulislah persamaan termokimia pada keadaan standart, berdasarkan data berikut :


a. Pembentukan 117 g garam dapur (NaCl) membebaskan kalor
b. Pembentukan 13 g gas (C2H2) memerlukan kalor sebanyak 113 kJ
c. Pembentukan 5,6 L gas CO2 (STP) membebaskan kalor sebanyak 98,5 kJ
(Diketahui : Ar Na=23; Cl=35,5; C=12; H=1; O=16)
Jawaban :
a. mol NaCl :
n NaCl =

= 2 mol

Hpembentukan 2 mol NaCl = -822 kJ


Entalpi standart pembentukan NaCl
Hf NaCl =

= -411 kJ/mol

Persamaan termokimia :
Na (s) + Cl2 (g) NaCl (s)

H = - 411 kJ

b. mol C2H2 :
n C2H2 =

= 0,5 mol

Hpembentukan 0,5 mol C2H2 = +113 kJ


Entalpi standart pembentukan C2H2:
Hf C2H2 =

= +226 kJ/mol

Persamaan termokimia :
C (s) + H2 (g) C2H2 (g)

H = + 226 kJ/mol

c. mol CO2 :
n CO2 =

= 0,25 mol

Hpembentukan 0,25 mol CO2 = -98,5 kJ


Entalpi standart pembentukan CO2 :
Hf CO2 =

= -394 kJ/mol

Persamaan termokimia :
C (s) + O2 (g) CO2 (g)

H = -394 kJ

6. Tuliskan persamaan termokimia untuk


diketahui Hf NH4 Cl = 120 kJ/mol

reaksi

pembentukan

NH4Cl

bila

10
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

Jawaban :

7. Tuliskan persamaan termokimia pembentukan CaCO3, yang membebaskan kalor


sebesar 224 kJ!
Jawaban :

8. Pada reaksi antara 50 mL larutan NaOH 1 M dengan 50 mL HCl 1 M terjadi


kenaikan suhu sebesar 6C. Tentukanlah perubahan entalpi reaksi penetralan NaOH
dengan HCl. Dianggap kalor jenis larutan = 4,18 J g1 dan massa jenis larutan = 1 g
mL1.
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Jawaban :
Soal ini diselesaikan dalam 3 langkah seperti disebutkan dalam ringkasan :
massa larutan = 50 g + 50 g = 100 g
Q larutan
= m c t
= 100 g 4,18 J g1 6 C = 2,508 kJ
Q reaksi
= Q larutan = 2,508 kJ
Jumlah mol NaOH = jumlah mol HCl
= 50 mmol = 0,05 mol.
Jadi, perubahan entalpi (Q) sebesar 2,508 kJ yang dihitung di atas merupakan
perubahan entalpi yang menyertai reaksi H reaksi, sedangkan yang ditanyakan yaitu
perubahan entalpi pada reaksi 0,05 mol NaOH dengan 0,05 mol HCl.
H reaksi yang ditanyakan, yaitu H reaksi yang menyertai reaksi 1 mol NaOH
dengan 1 mol HCl dapat ditentukan dengan membandingkan jumlah molnya dengan
entalpi reaksi percobaan:
H = 2,508 kJ = 50,16 kJ
9. Diketahui:
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) H = 467 kJ (1)
MgO(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2O(l)
H = 151 kJ (2)

11
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

Selain itu, juga diketahui entalpi pembentukan air,


H2O(l) = 286 kJ mol1.
Berdasarkan data tersebut, tentukanlah entalpi pembentukan MgO(s).
Jawaban :
Data yang tersedia, yaitu dua persamaan termokimia dan satu data entalpi
pembentukan. Data entalpi pembentukan air dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan termokimia sebagai berikut:
H2(g) + O2(g) H2O(l)
H = 286 kJ (3)
Adapun reaksi yang perubahan entalpinya ditanyakan, yaitu entalpi pembentukan
MgO dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan termokimia sebagai beriktut: Mg (s)
+ O2 (g) MgO (s) H = . . . ?
Perubahan entalpi reaksi ini dapat diperoleh dengan menyusun ketiga persamaan
termokimia yang diketahui perubahan entalpinya. Ketiga persamaan termokimia
tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga penjumlahannya sama dengan
reaksi yang ditanyakan.
Reaksi (2) harus dibalik sehingga MgO berada di ruas kanan, sesuai reaksi yang
ditanyakan. Reaksi (1) ditulis sebagaimana adanya, sehingga MgCl2 dapat
dihilangkan dari reaksi (2). Reaksi (3) ditulis sebagaimana adanya, sehingga O2
berada di ruas kiri.
MgCl2(aq) + H2O(l) MgO(s) + 2HCl(aq)
H = +151 kJ (2)
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) H = 467 kJ .... (1)
H2(g) + O2(g) H2O(l)
H = 286 kJ .... (3)
Mg(s) + O2(g) MgO(s)
H = 602 kJ
Jadi, entalpi pembentukan MgO adalah 602 kJ mol1.
10. Diketahui entalpi pembentukan CH4(g) = 75 kJ mol1; CO2(g) = 393,5 kJ mol1 dan
H2O(l) = 286 kJ mol1. Tentukan jumlah kalor yang dihasilkan pada pembakaran
sempurna 1 g metana.
Jawaban :
Langkah pertama, menentukan entalpi pembakaran metana berdasarkan data entalpi
pembentukan yang diketahui. Reaksi pembakaran sempurna metana sebagai berikut:
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)
Hreaksi= Hf(produk) Hf(pereaksi)
= {Hf(CO2) + 2 Hf(H2O)} {Hf(CH4) + Hf(2 O2)}
= {393,5 + (2 286)} {75 + 2 0}
= 890 kJ
Jadi, H pembakaran metana adalah 890,5 kJ mol1.
Kalor pembakaran 1 gram metana = (890,5 kJ mol1) = 55,66 kJ
11. Berdasarkan data energi ikatan, tentukanlah perubahan entalpi reaksi berikut:
CH3CHO(g) + H2(g) CH3CH2OH(g). Ikatan Energi (kJ mol1)
C C 348

12
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

C H 413
C = O 799
C O 358
H H 436
O H 463
Jawaban :
Reaksi di atas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih terurai sebagai berikut:
Ikatan yang putus: Ikatan yang terbentuk
1 mol C=O : 799 kJ
1 mol CO : 358 kJ
1 mol HH : 436 kJ
1 mol OH : 463 kJ
Jumlah : 1235 kJ 1 mol CH : 413 kJ
Jumlah : 1234 kJ
H reaksi = energi ikatan yang putus energi ikatan yang terbentuk
= 1235 kJ 1234 kJ
= 1 kJ
12. Tuliskan persamaan Hc (pembakaran) SO2.
Jawaban :
S02(g) + O2(g) 2SO3 (g)
Untuk nilai Hc, bisa didapatkan dari:
Hc = 2 x [ Hf] SO3 - 2x [Hf] SO2
13. Tuliskan definisi entropi menurut termokimia
Jawaban :
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem atau secara sederhana bisa dikatakan
sebagai derajat ketidakberaturan atau derajat kehancuran.
14. Berdasarkan data energi ikatan, tentukanlah perubahan entalpi reaksi berikut:
CH 3 + CHO (g) + H 2(g) CH 3 + CH 2 OH(g)
Ikatan Energi (kJ mol -1)
C - C 348
C - H 413
C = O 799
C - O 358
H - H 436
O - H 463
Jawaban :
Reaksi di atas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih terurai sebagai berikut:

13
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

Ikatan yang putus = Ikatan yang terbentuk


1 mol C=O : 799 kJ
1 mol C=O : 358 kJ
1 mol H-H : 436 kJ
1 mol O-H : 463 kJ
Jumlah : 1235 kJ
1 mol C-H : 413 kJ
Jumlah : 1234 kJ
H reaksi = energi ikatan yang putus - energi ikatan yang terbentuk
= 1235 kJ 1234 kJ
= 1 kJ
15. Diketahui:
Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g)
H = 467 kJ....... (1)
MgO (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2 O (l)
H = 151 kJ....... (2)
Selain itu juga diketahui entalpi pembentukan air,
H2O(l) = 286 kJ mol-1
Berdasarkan data tersebut, tentukanlah entalpi pembentukan MgO (s)
Jawaban :
MgCl 2(aq) + H 2 O (l) MgO (s) + 2HCl (aq) H = +151 kJ......... .(2)
Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) + H 2(g)
H = 467 kJ.........(1)
H 2(g) + O 2(g) H 2 O (l)
H = 286 kJ.........(3)
Mg (s) + O 2(g) MgO (s)
H = 602 kJ
Jadi, entalpi pembentukan MgO adalah 602 kJ mol -1
16. Diketahui entalpi pembentukan :
CH4(g) = 75 kJ mol -1
CO2(g) = 393,5 kJ mol -1 dan H2O(l) = 286 kJ mol -1
Tentukan jumlah kalor yang dihasilkan pada pembakaran sempurna
CH 4(g) + 2O 2(g) CO2(g) + 2H 2O(l)
Jawaban :
Hreaksi
= Hf(produk) Hf(pereaksi)
= {Hf(CO 2) + 2 Hf(H 2 O)} {H f(CH 4 )+Hf(2 O 2)}
= {393,5 + (2 286)} {75 + 2 0}
= 890 kJ
Jadi, H pembakaran metana adalah 890,5 kJ mol -1
17. Perhatikan persamaan termokimia pembakaran asetilena berikut ini: 2C 2H2(g) +
5O 2(g) 4CO 2(g) + 2H 2O(l) H = 2600 kJ
a. Tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 10 liter asetilena (RTP)
b. Berapa gram C 2H2 harus dibakar untuk memanaskan 1 liter air dari 25C
hingga tepat mendidih
(H = 1; C = 12; kalor jenis air = 4,18 J g1 C1)
Jawaban :
Jumlah mol dalam 10 liter C 2 H2 (RTP) = mol
Kalor pembakaran 10 liter asetilena (RTP) = mol (1300 kJ mol1)

14
Rangkuman Kimia Dasar II
YASICA DIEN ARINY
DBD 111 0065

= 541,67 kJ
Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 liter (=100 g) dari 25 C hingga
100 C adalah
Q
= m. c. t
= 1000 g 4,18 J g1 C1 (100 75)C
= 313,5 kJ
C 2H2 = 1300 kJ mol -1
Jadi, jumlah mol C 2H2 yang harus dibakar untuk memperoleh kalor sebanyak
313,5 kJ adalah = 0,24 mol.
massa 0,24 mol C 2 H2
= 0,24 mol 26 g mol1
= 6,24 g
IX.

Daftar Pustaka
1. http://sahri.ohlog.com/definisi-termokimia.oh69494.html
2. http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-ofcomputer-engineering-d3/fisika-dasar-2/termokimia
3. http://muffitaasmarani.blogspot.com/2011/06/soal-termokimia-berikutpenyelesaiannya.html

Anda mungkin juga menyukai