Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan
Ruang
Lingkup
Kompetensi Dasar
2.1. Mendeskripsikan
perubahan entalpi
suatu reaksi, reaksi
eksoterm, dan reaksi
endoterm.
2.2 Menentukan H reaksi
berdasarkan percobaan,
hukum Hess, data
perubahan entalpi
pembentukan standar,
dan data energi ikatan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 1- 2
9.
INDIKATOR
Membedakan sistem dan lingkungan
A.
29
Sistem: terdiri
dari campuran
logam Mg dengan
larutan HCl 2 M
dan hasil MgCl2
dan gas H2
Macam-macam sistem
Interaksi antara system dan lingkungan dapat berupa pertukaran kalor dan
materi. Atas dasar itu maka system dapat dibedakan menjadi.
a. Sistem terbuka ,
yaitu system yang memungkinkan terjadinya
pertukaran materi dan energi dengan ligkungan. Contoh , Reaksi yang dalam
tabung reaksi atau gelas kimia.
b. Sistem tertutup,
yaitu system yang tidak memungkinkan terjadinya
pertukaran materi dengan lingkungan tetapi masih terjadi pertukaran energi.
Misalmya es dalam gelas tetutup.
c. Sistem adiabatik, yaitu system yang terisolasi sedemikian rupa sehingga
tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dengan lingkungan.
Contoh, campuran reaksi di dalam kalorimeter, air dalam termos.
B.
30
q = C . t
31
Tetapi jika reaksi dilakukan pada system terbuka dan berlangsung pada
tekanan tatap maka perubahan energi dalam tidak sama kalor (q) kalor
yang dilepaskan atauE
diterima
oleh sistem,
qv
Dari persamaan hukum pertama termodinamika,
E = q + w
q = E w
q = E PV
H = E PV
H = qp
Latihan 2.1.
1. Dalam sebuah tabung reaksi yang berisi air dimasukkan sebutir kapur (gamping),
tabung reaksi terasa panas. Pada peristiwa ini :
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
32
C.
Suatu gas pada waktu memuai menyerap kalor sebesar 225 J dan melakukan
kerja sebesar 240 J. Tentukan q. w dan E gas itu !
Entalpi yang terkandung dalam setiap zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah
perubahan entalpi ( H ) melalui kalor (q) yang diserap atau dilepaskan oleh
system pada saat zat mengalami perubahan menjadi zat lain (reaksi kimia).
Misalnya entalpi yang terkandung dalam satu 1 liter air tidak dapat diketahui
jumlah sesunguhnya, yang dapat diukur adalah jumlah kalor yang diperlukan
apabila air itu berubah menjadi uap air.
Jika entapi yang terkandung dalam air ditulis H 1, dan entalpi yang terkandung
dalam uap air ditulis dengan H2, maka perubahan entalpi pada pada proses
perubahan air menjadi uap air dapat dirumuskan sebagai berikut:
H = H2 H1.
Atau
q = H
H = Hakhir Hawal.
dibutuhkan kalor, berarti nilai kalor (q )
33
Satuan entalpi atau kalor yang biasa digunakan dalam termokimia adalah joule
(J), kilo Joule (kJ), kalori (Kal) atau kilo kalori (kKal).
1 kJ
= 1000 J,
0,239 Kal
1 kKal
1 J
Setiap zat memiliki entalpi yang tidak sama dengan zat lainnya, sebab setiap
zat mempunyai susunan atom, jarak atom dan ikatan kimia yang tidak tepat
sama.
Besarnya perubahan entalpi pada setiap reaksi kimia tergantung dari:
- keadaan fisis masing-masing zat (missalnya gas, cair, padat atau bentuk
kristal),
- jumlah zat. (makin besar jumlah zat, entalpinya makin besar )
- suhu dan
- tekanan (khususnya zat yang berwuzud gas).
Perhatikan data perubahan entalpi pada proses pembentukan air dan uap air
berikut.
a. H2(g) + O2(g) H2O (l), H = - 68, 3 kKal
b. 2H2(g) + O2(g) 2H2O (l), H = - 136, 6 kKal
c. H2(g) + O2(g) H2O (g), H = - 57,8 kKal
Dari data di atas:
1. Mengapa nilai H pada reaksi a dan b berbeda ?
2. Mengapa nilai H pada reaksi a dan c berbeda ?
3. apa arti H pada reaksi di atas bertanda negatif ?
Persamaan Termokimia
34
Reaksi endoterm
H
H2 (g)+
+286 kJ
2 CO2 (g) + 3 H2O (g)
0 kJ H2O (l)
Latihan 2. 2
1. Reaksi antara 100 ml larutan NaOH 1 M dengan dengan 100 m larutan HCl 1 M
dalam gelas kimia, terjadi kenaikan suhu.
a. apakah reaksi ini tergolong reaksi eksoterm ataukah endoterm ?
b. bagaimana tanda H-nya ?
c. Tulislah persamaan termokimianya bila pada reaksi ini melepaskan kalor
sebesar x kJ !
d. buatlah diagram tingkat energinya.
2. Dalam sebuah tabung reaksi dicampurkan satu sendok teh Ba(OH) 2.8H2O padat
dengan satu sendok NH4Cl padat. Pada reaksi ini terjadi penurunan suhu (tabung
terasa dingin) dan pada mulut tabung terdapat gas yang berbau menyengat.
a. apakah reaksi ini tergolong reaksi eksoterm ataukah endoterm ?
b. bagaimana tanda H-nya ?
c. Tulislah persamaan termokimianya bila pada reaksi ini melepaskan kalor
sebesar x kJ
d. buatlah diagram tingkat energinya.
3. Pada pembentukan 3,4 gram gas amoniak dari gas nitrogen dan hidrogen
dilepaskan kalor sebesar 9,2 kJ.
a. Hitunglah perubahan entalpi pembentukan 1 mol gas amoniak!
b. Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan gas amoniak.
35
4. Diketahui persamaan termokimia: 2SO2 (g) + O2 (g) --- 2SO3 (g) H = -198 kJ
a.Berapakah perubahan entalpi jika yang direaksikan 1 mol SO 2.
b.Berapakah perubahan entalpi jika dihasilkan 16 gram SO 3.
5. Bagaimana tanda H untuk reaksi-reaksi berikut ini.
a.Penguraian kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan gas karbon
dioksida.
b.Kalsium oksida dilarutkan dalam air .
c. C (s) + O2 (g) --- CO2 (g)
d.S (s) + O2 (g) --- SO2 (g)
e.CH4 (g) + O2 (g) --- CO2 (g) + H2O (g)
f. Penguraian ammonium nitrat (NH4NO3) menjadi gas amoniak dan NO 2 dalam
tabung reaksi. Tabung reaksi terasa dingin.
F.
MACAM-MACAM H REAKSI
Nilai perubahan entalpi untuk setiap 1 mol zat pada keadaan standar ( 25 C,
1atm) disebut entalpi molar sandar.
Perubahan entalpi diberi nama sesuai dengan jenis reaksinya.
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( Ho f )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur- unsurnya pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu
perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 o C dan tekanan 1 atm.
Contoh;
N2 (g) + 3/2 H2 (g) NH3 (g)
Hof = - 46,11 kJ.mol-1.
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
Hf = - 92,22 kJ.
Perubahan entalpi pembentukan standar untuk unsur-unsur bebas
= 0.
Misalnya Hof : C(s), O2 (g), H2 (g), N2 (g), dan lain-lain = 0,
Perubahan entalpi pembentukan standar dari beberapa senyawa diberikan
pada tabel berikut:
Tabel 2.1
H2O(l)
H2O(g)
CO(g)
CO2(g)
CH4(g)
Hfo
(kJ.mol-1)
-285,85
-241,8
-110,5
-393,5
-74,81
NO(g)
NO2(g)
N2O5(g)
HF(g)
HCl(g)
C2H6(g)
-84,68
HCl(aq)
C2H4(g)
C2H2(g)
C2H5OH(l)
CH3OH(l)
+52,26
+226,7
-277,7
-238,66
HBr(g)
HBr(aq)
HI(g)
HNO3(g)
Hfo
(kJ.mol-1)
+90,25
+33,18
+11,35
-271,1
-92,307
167,159
-36,4
-121,55
+26,48
-207,36
CH3OH(aq)
-200,66
H2SO4(aq)
-909,27
HCHO(g)
108,57
H3PO4(aq)
-1277,4
Senyawa
Senyawa
NH3(g)
CaO(s)
CaCO3(s)
Ca(OH)2(s)
NaOH(s)
Hfo
(kJ.mol-1)
-46,11
-635,9
-1206,92
-986,09
-425,609
NaCl(s)
-176,65
Na2SO4(s)
MgO(s)
Mg(OH)2(s)
BaO(s)
Ba(OH)2.8H2O(s
)
BaCl2
-1387,08
-601,70
-924,54
-553,5
Senyawa
-3342,2
-858,6
36
SO2(g)
SO3(g)
-296,83
-395,72
CH3COOH(l)
-484,5
CH3COOH(aq) -485,5
Al2O3(s)
Al2(SO4)3(s)
-490,4
-3440,84
................................................................................................................
..............................
4. Perubahan Entalpi Netralisasi (Hn)
Adalah perubahan entalpi pada reaksi netralisasi asam dengan basa
menghasilkan satu mol air pada keadaan standar.
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H 2O (l) H = -4,2 kJ.mol -1.
5. Perubahan entalpi penguapan standar (Hv)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dari fase
cair menjadi gas pada keadaan standar.
H2O (l) H2O (g) H = +43 kJ.mol -1.
6. Perubahan entalpi pelarutan standar (Hs)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan 1 mol zat menjadi
larutan encer pada keadaan standar.
NaOH (s) NaOH(aq) H = - 4, 5 kJ.mol -1.
Latihan 2. 3.
1.
2.
Diketahui Hof CH3COOH (l) = -484,5 kJ mol-1 dan Hof CaCO3 (s) = -1206,92
kJ mol-1. Tulislah persamaan temokimia reaksi pembentukan CH3COOH (l) dan
CaCO3 (s)
Berpakah
37
3.
4.
Diketahui reaksi: H2 (g) + Cl2 (g) 2HCl (g) H = -184 kJ. Berapakah kalor
yang dibutuhkan untuk menguraikan 7,3 gram HCl menjadi unsur-unsurnya ? (Ar:
H = 1, Cl =35,5)
5.
6.
7.
8.
Jika diketahui H netralisasi NaOH dengan HCl = -4,2 kJ.mol -1. berapakah
kalor yang dilepaskan, jika 100 cm3 larutan NaOH 1 M dapat dinetralkan oleh
100 cm3 larutan HCl 1 M.
KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 3 - 5
15. Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan
H reaksi dalam kalorimeter melalui kerja kelompok di
laboratorium.
16.
Berlatih menghitung H.
INDIKATOR
Menghitung harga H reaksi melalui percobaan.
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan:
- data entalpi pembentukkan standar (Hf)
- diagram siklus dan diagram tingkat energi
- data energi ikatan rata-rata
G. MENENTUKAN H REAKSI
Perubahan entalpi suatu reaksi dapat ditentukan dengan beberapa cara:
Eksperimen 2.1
Judul
38
Hasil pengamatan:
Suhu awal : Suhu larutan NaOH = .......... oC
Suhu larutan HCl = .......... oC
Suhu rata-rata
= ...........oC
= .......... oC
= .......... oC
Pertanyaan :
1. Apakah reaksi dalam percobaan ini tergolong rekasi eksoterm atau
endoterm dan bagaimana tanda H-nya ?
2. Hitunglah kalor yang dilepaskan pada percobaan ini !
3. Hitunglah perubahan entalpi netralisasinya !
4. Tulislah persamaan termokimia reaksi antara NaOH dengan HCl.
Latihan 2. 4.
1. Ke dalam kalorimeter bom dimasukkan 100 ml larutan NaOH 1M dan 100 ml
larutan HCl 1M. Jika pada reaksi ini terjadi perubahan suhu larutan dari 28 oC
menjadi 42 oC , Kalor jenis larutan 4,2 J g -1 K-1. massa jenis larutan dianggap
sama dengan massa jenis air yaitu 1 kG.L-1. dan kalor yang diserap oleh
kalorimeter diabaikan, maka tentukan:
kalor yang dilepaskan dari campuran reaksi tersebut.
a.
perubahan entalpi reaksi : NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
b.
perubahan energi dalam.
c.
2. Untuk menaikan suhu 300 gram air setinggi t oC, diperlukan kalor 6,3 kJ. Bila
kalor jenis air = 4,2 J g-1 K-1, maka hitunglah harga t.
3. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 16,4 kJ kalor. Jika kalor ini digunakan untuk
memanaskan air 200 cm3 air, maka tentukan kenaikan suhu air tersebut !
39
H3 = 393,5 kJ
C(s) + O2(g)
CO(g) + O2(g)
-110,5
-393,5
Judul
CO2(g)
Eksperimen 2.2
: Hukum Hess
H2 = ....... ?
H1 = H2 + H3
Cara kerja :
1. Ukurlah 100 cm3 larutan HCl 1 M, masukan dalam kalorimeter dan ukurlah suhunya dengan
termometer (suhu awal). Kemudian timbanglah 2 gram NaOH padat lalu masukan ke dalam
kalorimeter tadi. Catat suhunya (suhu akhir).
2. Masukan 50 cm3 air dalam kalorimeter, kemudian ukurlah suhunya (t. awal). kemudian masukan 2
gram NaOH ke dalam air tersebut, ukurlah suhu larutan itu dengan termometer (suhu akhir).
Biarkan suhu larutan ini turun hingga suhunya normal kembali.
3. Siapkan
50 cm3 larutan HCl 1 M, ukurlah suhunya ( suhu larutan ini harus dibuat sama dengan
larutan (2).
Campurkan larutan HCl ini dengan larutan (2) dalam kalorimeter bom yang sudah dilengkapi dengan
termometer. Catatlah suhu tertinggi (t. akhir)
Percobaan 1
.......... oC
.......... oC
.......... oC
Percobaan 2
.......... oC
.......... oC
.......... oC
Percobaan 3
.......... oC
.......... oC
.......... oC
.......... oC
40
.......... oC
......... gram
..................mol
Percobaan 1
Jumlah kalor yang
dilepaskan ( q ) ke
lingkungan.
Perubahan
entalpi
(H) per mol NaOH yang
bereaksi
.......... oC
......... gram
................. mol
Percobaan 2
.......... oC
....... gram
................... mol
q=
q=
Percobaan
3
q=
H1 =
H2 =
H3 =
Pertanyaan.
1. Dengan mempertimbangkan kesalahan dalam eksperimen yang dilakukan
dalam percobaan ini, tariklah kesimpulan berlakunya hukum Hess.
2. Buatlah diagram tingkat energi dan diagram sisklus dari gabungan reaksi
dalam percobaan ini.
H = .kJ
H (kJ)
+
H = kJ
H = kJ
+
Latihan 2. 4.
1.
Diketahui reaksi:
S(s) + O2 (g) SO2 (g)
H = -300 kJ
2SO2(g) + O2(g)
2SO3 (g) H = -190 kJ
Maka tentukan H reaksi : 2S(s) + 3O2(g)
2.
2SO3
(g)
2C(s) + 2O2(g)
-221
2CO(g) + O2(g)
2 CO2(g)
-787
Berdasarkan diagram di atas, berapakah H reaksi: C(s) + O2(g) CO(g) ?
3.
2 S(g) + 3 O2(g)
H1
2 SO2(g) + O2(g)
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
41
H2
H3
-790,4
2 SO3(g)
5.
Jika diketahui:
MO2 + CO MO + CO2 H = -20 kJ
M3O4 + CO 3MO + CO2 H = + 6 kJ
3M2O3 + CO 2M3O4 + CO2 H = -12 kJ
maka tentukan nilai H bagi reaksi: 2MO2 + CO M2O3 + CO2 !
Dari data:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) H = -571 kJ
2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s) H = -1269 kJ
CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)
H = -64 kJ
Hitunglah entalpi pembentukan Ca(OH)2 !
6.
Berdasarkan data :
C(s) + 2 H2(g) CH4(g)
H = -74,9 kJ
C(s) + O2(g)
CO2(g)
H = -393,7 kJ
H2(s) + O2(g)
H2O(I) H = -285,9 kJ
Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi :
CH4(g) + 2 O2(g)
7.
8.
FeO(s)
H= -544,0 kJ
Fe2O3(s) H= -1648,4 kJ
9.
2S(s) + 3O2(g)
H = -790 kJ
2SO3(g)
H = x kJ
H = -593 kJ
2SO2(s) + O2(g)
Dari diagram di atas tentukan harga x!
10.
Diketahui:
Hc C2H2 (g) = -1300 kJ mol-1.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
42
Hc H2 (g)
= -286 kJ mol-1
Hc C2H6 (g) = -1560 kJ mol-1
Tentukan H dari reaksi C2H2 (g) + H2 (g) C2H6 (g)
11.
H2(g) + O2(g)
-242
H2O(g)
H2O(l)
-285
Dari diagram tingkat energi di atas, berapakah energi yang diperlukan untuk
peguapan 5 mol air dari tubuh ?
data
perubahan
entalpi
Jawab:
a. 2 C2H6(g) + 7 O2 (g)
H = ....... kJ.
)+3(
)}{2(
)+
7(
)}
=
=
b. H pembakaran C2H6 =
Latihan 2. 5.
1.
43
Diketahui:
H C6H6(g) = + 83 kJ/mol
H CO2(g) = - 393 kJ/mol
H H2O(l) = - 286 kJ/mol
Hitunglah perubahan entalpi pembakaran molar dari reaksi berikut !
C6H6(g) + O2 CO2 (g) + CO2(I)
3.
4.
Diketahui H C2H2(g)
= +26,7 kJ.mol-1
H CO2(g) = - 393 kJ.mol-1
H H2O(g) = - 286 kJ.mol-1
Tentukan perubahan entalpi pembakaran sempurna 2,6 gram gas C2H2 !
5.
Diketahui :
H CaO(s) = -635,9 kJ.mol-1
H H2O(l) = -285,85 kJ.mol-1
CaO(s) + H2O(l)
44
c. Energi Ikatan
untuk
Contoh:
H
HCH
I
H
Molekul yang hanya memiliki satu buah ikatan, baik energi atomosasai,
energi disosiasi maupun energi ikatan rata-rata besarnya sama, atau
perubahan entalpinya sama dengan energi ikatan. Misalnya H 2, O2, N2, F2,
Cl2, Br2, I2, HCl dan lain-lain.
Suatu reaksi kimia dapat berlangsung bila zat-zat pereaksi terjadi
pemutusan ikatan sedangkan zat-zat hasil reaksi terjadi pembentukan
ikatan. Pada saat pemutusan ikatan dibutuhkan energi dan pada saat
pembentukan ikatan dibebaskan energi.
Untuk menentukan H dari suatu reaksi dapat menggunakan rumus:
EI zat hasil
Contoh:
ikatan
E. Pemutusan ikatan
E. Pembentukan ikatan
C-H = 4 x 435
C=O = 2 x 805
O=O = 2 x 498
H-O = 4 x 464
=
=
=
45
Latihan 2. 6.
1. Diketahui energi ikatan sebagai berikut:
CC = 347 kJ mol-1. CCl = 331 kJ mol-1, ClCl = 243 kJ mol -1,
C=C = 612 kJ mol-1, CH = 414 kJ mol-1,
Hitunglah Harga H untuk reaksi: H2C = CH2 + Cl2 ClH2C CH2Cl.
2. Dengan menggunakan data energi ikatan berikut
NN = 159 kJ mol-1. NN = 941 kJ mol-1, HN = 389 kJ mol-1.
N=N = 418 kJ mol-1, HH = 436 kJ mol-1,
Tentukan H pembentukan hidrazin, N2H4, dari nitrogen dan hidrogen menurut
reaksi:
46
C = O = 743
O = O = 496
I.
47
1
2
Jenis bahan
bakar
LNG
LPG
3
4
5
6
Bensin
Minyak tanah
Solar
Etanol
No
Rumus
senyawa
CH4
C3H8
C4H10
C8H18
C12H26
C16H34
C2H5OH
Kalor Pembakaran
-889 kJ mol-1
-2217 kJ mol-1
-2374 kJ mol-1
-4810 kJ mol-1
-8072 kJ mol-1
-10.687 kJ mol-1
-1371 kJ mol-1
Nilai Kalor adalah jumlah kalor yang dilepaskan pada pembakaran sempurna
setiap gram bahan bakar. Setiap bahan bakar nilai kalornya tidak sama
karena kadar unsur C dan H yang dikandungnya juga tidak sama.
No
1
2
3
4
5
6
Jenis
bahan
bakar
Gas alam
batu bara
minyak mentah
bensin
arang
kayu
Tugas Kelompok:
Komposisi ( % )
C
H
O
70
23
0
82
1
2
85
12
0
65
15
0
100
0
0
50
6
44
Nilai Kalor
49
31
45
48
34
18
kJ
kJ
kJ
kJ
kJ
kJ
g-1
g-1
g-1
g-1
g-1
g-1
Bab 2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tulislah jawabanmu
pada buku tugas !
2.
1.
oo
Oo
3.
4.
48
B.
C.
D.
E.
5.
6.
D.
= entalpi akhir
E.
Jika
satu
sendok
serbuk
seng
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang
berisi larutan HCl ternyata terjadi
gelembung gas dan dasar tabung
terasa
panas.
Reaksi
ini
dapat
digolongkan .
A. eksoterm, energi berpindah dari
sistem ke lingkungan
B. eksoterm, energi berpindah dari
lingkungan ke sistem
C. endoterm, energi berpindah dari
sistem ke lingkungan
D. endoterm, energi berpindah dari
lingkungan ke sistem
E. endoterm, energi tidak berpindah
9.
2)
CH4(g) + 2O2(g)
2H2O(g)
3)
CaO(s)
(aq)
4)
CO2(g)
+ H2O(g) ---
5)
7.
10.
2 NH3 (g)
- 92
Pernyataan yang benar adalah .
A. Reaksi pembentukan NH3 tergolong
reaksi endoterm.
B. Pada pembentukan 0,1 mol gas
NH3 dibebaskan 4,6 kJ (Mr, NH 3 =
17)
C. Pembentukan 1 mol
gas NH3
dibutuhkan kalor 46 kJ.
H2(g) +
+286 kJ
O2(g)
H O(I)
2
H =
B.
Ca(OH)2
Ba(OH)2.8H2O (s)
+ 2NH4Cl (s)
--- BaCl2.2H2O (s) + 2NH3 (g) +
8H2O (l)
Yang
memiliki
perubahan
entalpi
negatif adalah .
A. 1), 2) dan 3) D. 2) dan 3)
B. 1), 4) dan 5) E. 4) dan 5)
A.
11.
49
A.
B.
C.
12.
-67,2 kJ mol-1
mol-1
-33,6 kJ mol-1
mol-1
6,72 kJ mol-1
Diketahui :
C (s) + 2 H2 (g)
kJ
C (s) + O2 (g)
-393,7 kJ
H2 (g) +
-285,9 kJ
D. +6,72 kJ
E.
CH4 (g)
CO
O2 (g)
+67,2 kJ
16.
H =
0
-221
-787
c kJ
17.
2C(s) + 2O2(g)
2CO(g) + O2(g)
18.
2 S(g) + 3O2(g)
H1
H =
D. 395 kJ/mol
E. 790 kJ/mol
Jika diketahui:
MO2 + CO MO + CO2 H = -20 kJ
M3O4 + CO 3MO + CO 2 H = + 6
kJ
3M2O3 + CO 2M3O4 + CO2 H = -12
kJ
Dari data:
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l) H = -571
kJ
2Ca (s) + O2 (g) 2CaO (s) H =
-1269 kJ
CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq) H =
-64 kJ
dapat dihitung entalpi pembentukan
Ca(OH)2 sebesar .
A. 984 kJ/mol
D. 1904 kJ/mol
B. 1161 kJ/mol E. 1966 kJ/mol
C. 856 kJ/mol
19.
reaksi
Diketahui:
H C6H6(g) = + 83 kJ/mol
H CO2(g) = - 393 kJ/mol
H H2O(g) = - 286 kJ/mol
Maka perubahan entalpi molar
pembakaran :
C6H6(g) + O2 CO2 (g) + H2O(I)
A. 8326 kJ/mol
B. 4163 kJ/mol
C. 6610 kJ/mol
H (kJ)
0
+790 kJ/mol
+395 kJ/mol
110 kJ/mol
2MO2 +
A. 40
B. 28
C. 26
H =
2 CO2(g)
2 SO3(g)
Diketahui
S (s) + O2 (g) SO2 (g)
-300 kJ
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
-190 kJ
A.
B.
C.
reaksi
H3
Maka H reaksi :
2S (s) + 3O2 (g) 2SO3 (g) adalah .
D. 1040,3 kJ
E. 1284,3 kJ
Diagram
tingkat
energi
pembentukan gas CO2
H (kJ)
2SO2(g) + O2(g)
H =
(l)
H2
-790,4
H = -74,9
(g)
H2O
-593,8
20.
D. 3299 kJ/mol
E. 222 kJ/mol
Diketahui:
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
50
B.
C.
25.
H=
H=
H=
H=
H=
-1368 kJ/mol
-684 kJ/mol
-202 kJ/mol
-101 kJ/mol
+202 kJ/mol
Harga H yang
berikut,
H (kkal)
20
15 Hr
10
5
0
-5
sebesar .
A. + 20 kkal
B. + 15 kkal
C. 15 kkal
22.
23.
26.
dilukiskan
kurva
27.
D. + 5 kkaL
E. 5 kkal
28.
Dari data
berikut :
energi
C H = 99 kkal
C C = 83 kkal
C = C = 164 kkal
ikatan
D. 464 kJ
E. 598 kJ
A.
B.
C.
D.
E.
29.
Diketahui :
H2 (g) + O2 (g) H2O (g) H = -242
kJ
HH (g) 2H (g) H = +436 kJ
O=O (g) 2O (g) H = +500 kJ
Berapakah energi ikatan rata-rata HO?
rata-rata
H Cl = 103 kkal
C Cl = 79 kkal
E. 8 kkal
A. 121 kJ
B. 242 kJ
C. 363 kJ
Hp
Diketahui
perubahan
entalpi
pembentukan
H2O(l)
dan
H2O(g)
berturut-turut 286
kJ.mol-1, 242
kJ.mol-1. Bila Ar : H= 1 ; O = 16 maka
pada penguapan 4,5 gram air .
A. diserap 11 kJ
D. diserap 123
kJ
B. diserap 44 kJ
E. diserap 222
kJ
C. dibebaskan 44 kJ
+8 kkal
+6 kkal
H
H
H
H
H
=
=
=
=
=
-711 kJ mol-1
-98 kJ mol-1
+98 kJ mol-1
+711 kJ mol-1
+911 kJ mol-1
800 kkal/mol
kkal/mol
100 kkal/mol
50 kkal/mol
D.
800
E. 50 kkal/mol
51
30.
Jika diketahui:
H pembentukan CH4 (g) = -75 kJ/mol
Energi ikatan H-H = 435 kJ/mol
H sublimasi C (s) = 715 kJ/mol.
Standar Kompetensi :
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan
sehari-hari dan industri.
A. Konsentrasi Larutan
Ruang
Lingkup
Luas Permukaan
Konsentrasi Pereaksi
Suhu
Katalis
KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 6 - 8
INDIKATOR
52
E.
KONSENTRASI LARUTAN
1. Menghitung konsentrasi (molaritas) larutan dan massa zat terlarut dalam larutan.
40 gram NaOH
dalam 200 cm3
larutan.
...... M
M=
Gb.3.1
100 ml
NaOH 0,2 M
mol
Liter Larutan
atau
M=
gram 1000
x
Mr
ml
Gb. 3. 2
M=
3.
Kadar x x 10
Mr
V1 . M1 = V2 . M2
53
M Campuran
V1 . M 1 V2 . M 2
V1 V2
HCl 3 M
50 ml
HCl 1 M
Gb. 3. 3
150 ml
Berapakah Molaritas larutan yang terbentuk jika kedua larutan HCl pada gambar
di atas dicampurkan ?
MEMBUAT LARUTAN
Eksperimen 3.1. 1
Pada kegiatan ini anda ditugaskan untuk menghitung konsentrasi larutan (soal nomor 1 dan
2), menghitung massa zat yang ditimbang, kemudian membuat larutan-larutan yang tertetra pada
(soal nomor 3)
1. Hitunglah konsentrasi larutan-larutan berikut !
No
Volume
larutan
Konsentrasi (mol/liter)
1.
200 ml
.............................................................
2.
120 ml
3.
250 ml
.............................................................
.
............................................................
No
Larutan
pekat
Kadar
Massa
Jenis ()
Konsentrasi (mol/liter)
1.
HCl
98 %
1,8
.............................................................
2.
H2SO4
36 %
1,3
3.
HNO3
.............................................................
.
............................................................
55
Larutan
Volume
larutan
1.
Pb(NO3)2 0,5 M
50 ml
.............................................................
2.
Ca(OH)2 0,25 M
50 ml
NaCl 0,5 M
100 ml
.............................................................
.
............................................................
NaOH 0,1 M
100 ml
.............................................................
4. Tulislah alat dan bahan yang diperlukan serta langkah-langkah untuk membuat larutan di atas
(no. 3), kemudian lakukan percobaan pembuatan larutan tersebut. (Tiap kelompok
membuat satu jenis larutan).
I. Alat dan Bahan:
56
8. Untuk memperoleh konsentrasi ion Cl = 0,10 M , maka 250 ml larutan CaCl2 0,2 M harus
menjadi 0,1 M ?
10. Berapakah konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150
mL HCl 0,2 M dengan 100 mL HCl 0,3 M ?
F.
VA
VB
Perubahan konsentarsi A
[A]
Interval waktu
t
Perubahan konsentarsi B
[B]
Interval waktu
t
Perubahan konsentarsi C
[ C]
VC
Interval waktu
t
Dari koefisien persamaan reaksi terlihat bahwa dua mol B dikonsumsi oleh
setiap mol A. Jadi, B menghilangnya dengan kecepatan dua kali menghilangnya
A atau laju menghilangnya B = 2 x laju menghilangnya A. Dengan cara yang
sama, laju pembentukan
C = 3 x laju menghilangnya
A
atau
laju
pembentukan C = 3/2 kali menghilangnya B.
Hubungan VA, VB dan VC pada reaksi di atas dapat dirumuskan dengan:
VA = VB =
VC atau
[A]
1
2
[B]
[C ]
13
t
t
Contoh soal:
1. Untuk reaksi N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g), tuliskan ungkapan laju reaksi
untuk reaksi tersebut dan tuliskan juga hubungan laju reaksi terhadap N 2, H2
dan terhadap NH3 !
Jawab: Ungkapan laju reaksinya:
[N 2 ]
t
[H 2 ]
=t
VN2 = VH2
57
VNH3 = +-
[NH 3 ]
t
VH2 = VNH3.
2. Dalam suatu percobaan yang melibatkan proses Haber: N2 (g) + 3H2 (g)
2NH3 (g), diperoleh bahwa laju terbentuknya NH 3 adalah 2,0 x 10 -4 mol. L-1. s1
. Berapakah laju reaksi tersebut berdasarkan:
a. menghilangnya N2
b. menghilangnya H2 ?
3. Dalam sebuah bejana yang volumenya 10 liter, dimasukkan 7,2 mol gas HCl.
Setelah satu jam , HCl seluruhnya terurai menjadi gas H 2 dan gas Cl2.
Hitunglah:
a. laju reaksi penguraian HCl !
b. laju reaksi pembentukan H2 dan Cl2 !
Jawab: Persamaan reaksi
: 2 HCl (g) H2 (g) + Cl2 (g)
Mula-mula
: 7,2 mol
0 mol
0 mol
Reaksi
: 7,2 mol
3,6 mol 3,6 mol
[HCl]
[7 , 210]
a. Laju reaksi penguraian HCl, V HCl = =
t
3600
mol.L-1.s-1.
b. laju reaksi pembentukkan H2 dan Cl2, VH2 = VCl2 = +
10-4
[H 2 ]
[N 2 ]
=+
t
t
= 1 x 10-4 mol.L-1.s-1.
58
3. Jika pada reaksi: N2(g) + 1 H2 (g) NH3 (g) laju reaksi berdasarkan
konsentrasi N2 adalah VN, laju reaksi berdasarkan konsentrasi H2 dinyatakan
dengan VH dan laju reaksi berdasarkan konsentrasi NH 3 dinyatakan dengan VNH,
maka tentukan hubungan VN, VH dan VNH pada reaksi tersebut.
15
10
5
0
10
20
30
40
waktu (detik)
50
Eksperimen 3.1. 2
PENGARUH KONSENTRASI, LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH DAN SUHU
TERHADAP LAJU REAKSI
I.
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini anda akan dapat:
a. Menentukan variabel kontrol, varibel manipulasi dan variabel respon:
- Variabel kontrol (varibel tetap) yaitu variabel yang dipertahan sedemikian
rupa sehingga tetap konstan yang tidak berpengaruh terhadap variabel
respon.
- Variabel manipulasi (varibel bebas) yaitu variabel yang sengaj diubah atau
dimanipulasi dalam suatu situasi.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
59
- Variabel respon (variabel terikat) yaitu variabel yang berubah sebagai hasil
atau akibat dari perubahan atau pemanipulasian.
b. Menentukan pengaruh konsentrasi pereaksi, luas permukaan bidang sentuh
pereaksi, dan perubahan suhu terhadap laju reaksi.
c. Menganalisis faktor-faktor yang mempengahi laju reaksi.
Pada kegiatan ini anda akan mengukur laju reaksi pembentukan gas CO 2
yang terbentuk melalui reaksi antara CaCO 3 dengan larutan HCl menurut
reaksi:
CaCO3 (g) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g)
Jumlah/
Satuan
Neraca
Erlenmeyer 100 ml
Balon
Stop watch
Alu dan lumpang
1 buah
4 buah
4 buah
1 buah
1 buah
Kaca arloji
Spatula
Sikinder Ukur
CaCO3
Larutan HCl 1 M dan 2
M
3. 1
Jumlah/Satu
an
1 buah
1 batang
1 buah
4 gram
90 ml dan 30 ml
Balon
CaCO3
HCl 1 M butiran
HCl 2 M
CaCO3
butiran
CaCO3
HCl 1 M Serbuk
CaCO3
butiran
HCl 1 M
+ 10 C
1 gram
CaCO3
butiran
butiran
25 ml
HCl
Suhu
HCl
Waktu
1/waktu
1M
2M
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
60
3
4
serbuk
butiran
1M
1M
V. Pertanyaan .
1. Jelaskan, manakah yang merupakan varibel kontrol, variebel manipulasi dan
variabel respon pada percobaan di atas ?
a. Varibel
kontrol
: ....................................................................................................................
b. Varibel
manipulasi: ...................................................................................................................
.
c. Varibel
respon
: ...................................................................................................................
..
2. Bagaimana kesimpulan anda dari percobaan 1 dan 2, percobaan 1 dan 3, dan
percobaan 1 dan 4 ?
3. Faktor apakah yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 1 dan 2,
percobaan 1 dan 3, dan percobaan 1 dan 4 ?
Gunakan data pada percobaan 1 dan 2 di atas untuk membuat grafik
konsentrasi vesus 1/waktu dan perbobaan 1 dan 4 untuk membuat grafik suhu
versus 1/waktu.
Suhu C
Konsentrasi (M)
4.
1/Waktu
I.
PENGARUH KATALIS
1/Waktu
Eksperimen 3.1. 3
Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini anda akan dapat menyimpulkan pengaruh
faktor
Jumlah/
Satuan
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
Jumlah/Satu
an
1 buah
2 gram
1 gram
1 gram
61
Zat
Waktu
1/waktu
KClO3
KClO3 + NaCl
KClO3 + MnO2
V. Pertanyaan .
1. Dari ketiga percobaan itu, reaksi manakah yang berlangsung paling cepat ?
............................................................................................................................
...............................
2. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak
mengalami perubahan yang kekal dalam reaksi. Manakah di antara zat yang
ditambahkan di atas yang bertindak sebagai katalis?
3. Berikan kesimpulan anda !
1 gram zat A
dalam bentuk
Serbuk
Larutan
Padatan
Larutan
Konsentrasi zat B
(mol.1-1)
0,5
0,5
0,5
1,0
Suhu
(C)
40
50
40
50
C, berikut ini:
Waktu
(detik)
160
80
180
40
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
62
Larutan
0,5
60
40
3. Berikut ini data hasil percobaan terhadap reaksi penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2
menurut reaksi: H2O2 (l) H2O (l) + O2 (g)
Perc.
1
2
3
4
Awal reaksi
H2O2 , tak berwarna
H2O2 + NaCl , tak berwarna
H2O2 + FeCl3 , jingga
H2O2 + CoCl2 , merah muda
Proses
Akhir reaksi
tak berwarna
tak berwarna
coklat muda
hijau coklat
tak berwarna
tak berwarna
jingga
merah muda
Laju reaksi
lambat
lambat
cepat
cepat
KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 9 - 12
20. Mengidentifikasi reaksi yang menggunakan katalisator
dan yang tidak menggunakan katalisator dengan
menggunakan teori tumbukan melalui diskusi kelas.
21. Menghitung dan menentukan orde dan waktu reaksi
berdasarkan data percobaan melalui diskusi kelas.
22. Berlatih menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi
dan waktu reaksi.
23. Menjelaskan peranan katalis dalam reaksi melalui diskusi.
X
Y
Volume H2
4. Kurva x, y dan z di samping diperoleh dari reaksi masingmasing dua gram magnesium dengan 25 ml larutan HCl 1
M, HCl 2 M dan HCl 3 M. Tentukan kurva mana yang
menggunakan: a. HCl 1 M,
b. HCl 2 M
c. HCl 3 M
Waktu
INDIKATOR
Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan
bidang sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia
dengan menggunakan katalisator dan yang tidak
menggunakan katalisator.
Menjelaskan pengertian, peranan katalisator dan energi
pengaktifan dengan menggunakan diagram.
Menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan
waktu reaksi.
Menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan
industri.
H. TEORI TUMBUKAN
Dasar Teori tumbukan terdiri dari hal yaitu sayarat terjadinya reaksi kimia dan
syarat cepat atau lambatnya laju reaksi.
Reaksi kimia terjadi karena adanya partikel-partikel zat yang bereaksi
saling bertumbukan, tetapi tidak semua tumbukan yang terjadi menghasilkan
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
63
energi
minimal
yang
diperlukan
untuk
ABCD
AD + CB
Energi pengaktifan dari reaksi tersebut dapat dilihat pada diagram energi pada
gambar 3.4. berikut:
ABCD
ABCD
AB +
CD
Ea
Energii
Energii
ABCD
AD+CB
Ea
AB+
CD
H
Waktu
AD+CB
Waktu
Gb. 3.5
64
v 2 v1 (2)
1
t 2 t1
2
t
10
t
10
Contoh Soal.
1.
Pada suhu 25 C, laju reaksi dari reaksi; 2NO (g) + O 2 (g) 2NO2 (g),
adalah 4 mol.L-l.s-1 . Jika setiap kenaikan suhu 10 C laju reaksi meningkat
dua kali lebih cepat dari semula , berapakah laju reaksi tersebut pada
suhu 55 C ?
Jawab:
Kenaikan suhu (T) = 55 25 = 30 C
t
v 2 v1 (2) 10
v 2 v1 (2)10
65
25 C
35 C
45 C
55 C
Barlangsung:
1 kali
2 kali
4 kali
8 kali
Laju reaksi :
4 M.L-1.s-1
8 M.L-1.s-1
16 M.L-1.s-1
32 M.L-1.s-1
Suhu
2.
Suatu reaksi berlangsung tiga kali lebih cepat setiap kenaikan suhu 20
C. Bila pada suhu 30 C reaksi berlangsung selama 45 menit, berapakah
menit reaksi itu berlangsung pada suhu 70 C ?
Jawab:
1
t 2 t1
2
t
10
3. Bila suhu suatu reaksi dinaikkan 10 C, maka laju reaksinya dua kali lipat.
Kalau pada suhu t C reaksi berlangsung selama 12 menit, maka pada
suhu (t + 10) C reaksi akan berlangsung selama . menit
ABCD
AB +
CD
Energii
Energii
ABCD
Ea
Eak
AD+CB
Ea
AB+
CD
Eak
H = Waktu
AD+CB
H = +
Waktu
Gb. 3.6
Bagaimana cara kerja katalis dalam menurunkan energi pengaktifan ?
Katalis menurunkan energi pengaktifan dengan cara mengubah mekanisme
reaksi, yaitu menambah tahap-tahap reaksi dengan membentuk senyawa
antara. Mekanisme reaksi adalah rangkaian tahap-tahap reaksi sederhana
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
66
yang mengarah kepada pembentukan hasil reaksi. Katalis ikut bereaksi dalam
satu tahap dan memisahkan diri pada tahap berikutnya. Dengan adanya
tahap-tahap reaksi inilah, maka energi pengaktifan menjadi lebih rendah
sehingga jumlah partikel yang memiliki energi lebih besar dari energi
pengaktifan bertambah dan persentase tumbukan efektif menjadi lebih
banyak akibatnya reaksi berlangsung lebih cepat.
Contoh:
Reaksi tanpa katalis:
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g) ( energi pengaktifan tinggi, lambat )
a. Jenis-jenis Katalis
Berdasarkan wujudnya, katalis digolongkan menjadi homogen dan
katalis heterogen.
Katalis homogen adalah katalis yang sefase dengan zat yang dikatalis.
Sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang tidak sefase dengan zat
yang dikatalis.
Contoh:
3.5
Jenis Katalis
Katalis
Homogen
Katalis
Heterogen
Contoh katalis
MnO2 (s)
FeCl3 (aq)
Serbuk Besi
V2O5 (s)
Platina
Selain jenis katalis di atas dikenal juga
Tabel
Reaksi yang dikatalis
2KClO3 (s) 2 KCl (s) + 3 O2 (g)
2 H2O2 (l) 2H2O (l) + O2(g)
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
NO (g) O2 (g) NO2 (g)
jenis katalis yang lain yaitu:
1. Autokatalis, yaitu zat yang terbentuk dari suatu reaksi yang berfungsi
sebagai katalis.
Contoh
- Katalis jenis ini adalah MnSO4 yang terbentuk dari reaksi berikut:
2KMnO4 (aq) + 5H 2C2O4 (aq) + 3H 2SO4 (aq) 2MnSO4 (aq) + K2SO4
(aq) + 8H2O(l) + 10CO2 (g).
Dengan terbentuknya MnSO4 reaksi menjadi bertambah cepat.
- CH3COOH yang dihasilkan dari reaksi metil asetat dengan air merupakan
autokatalis bagi reaksi itu.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
67
negatif
( disebut inhibitor ) yaitu katalis yang dapat
memperlambat laju reaksi.
Contoh, Campuran Iod dan gas CO, merupakan zat yang dapat
memperlambat reaksi pembentukan uap air dari gas hidrogen dan gas
oksigen.
68
2. Harga tetapan laju reaksi bertambah tiga kali lipat jika suhu dinaikkan
3. Gambar berikut merupakan profil energi untuk reaksi N 2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH2
(g) .
Energi
waktu
endoterm ?
b. Salinlah gambar itu dan tunjukkan energi
pengaktifan reaksi.
c. Tambahkan pada gambar Anda energi
pengaktifan untuk reaksi yang menggunakan
katalis.
d. Buatah gambarlah lain yang menyatakan
volum gas NH3 sebagai fungai waktu untuk
reaksi:
(i). Tanpa katalis
(ii). Dengan katalis.
[ H2 ] (mol.L-1)
[ NO]
1
)
(mol.L-
69
1
2
3
4
5
6
0,001
0,002
0,003
0,004
0,004
0,004
8,9 x 10-7
17,8 x 10-7
26,7 x 10-7
2,2 x 10-7
8,8 x 10-7
19 x 10-7
0,004
0,004
0,004
0,001
0,002
0,003
Pangkat
Konsentra
Analisis Data
si
Terhadap
Jika
konsentrasi
gas
H2 [H2]x = V
diperbesar 2 kali, sementara
2x = 2
konsentrasi NO tetap maka laju
x =1
reaksi meningkat 2 kali.
.
[H2]x = V
.
.
.
[NO]y = V
.
.
[NO] = V
Orde
Terhada
p
H2 = ..
NO= ..
Orde
Reaksi
Orde
terhad
ap H2 +
orde
terhad
ap NO
= ..
v1 [NO]1x [H 2 ]1y
x
v 2 [NO]2x [H2]2y
Menentukan orde terhadap NO kita gunakan data [H 2] yang konstan, yaitu
data 4 dan 5
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
70
v 4 [NO]4x [H 2 ] 4y
x
v5 [NO]5x [H 2 ]5y
2. Gafik Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Laju reaksi.
a. Orde Nol.
Reaksi yang memiliki orde nol, perubahan konsentrasi tidak
mempengaruhi laju reaksi. Grafiknya dapat dilihat pada gambar 3.7.
b. Orde Satu.
Reaksi yang berorde dua: Perubahan konsentrasi zat pereaksi berbanding
lurus dengan laju reaksi. Jika konsentrasi diperbesarar dua kali maka laju
reaksi meningkat dua kali Jika konsentrasi diperbesarar tiga kali maka laju
reaksi meningkat tiga kali Oleh karena itu grafiknya merupakan garis
lurus. Lihat gambar 3.8.
c. Orde Dua.
Reaksi yang berorde tiga: laju reaksi merupakan pangkat dua dari
konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali maka
laju reaksi menjadi empat kali, dan jika konsentrasi dinaikkan tiga kali,
laju reaksi menjadi sembilan kali. maka grafiknya merupakan garis
lengkung (parabola). Lihat gambar 3.9.
V
[X]
3.
[X]
[X]
Gambar 3.9
=
=
=
=
=
=
=
laju reaksi
tetapan laju reaksi
konsentrasi/molaritas A
konsentrasi/molari tas B
orde/tingkat reaksi terhadap A
orde/tingkat reaksi terhadap B
Orde reaksi total.
Dari reaksi: 2H2 (g) + 2NO (g) 2H 2O (g) + N2 (g), dengan datanya
pada tabel 3. 8, memiliki orde terhadap H 2 = 1, orde terhadap NO = 2,
dan orde totalnya = 3, persamaan laju reaksi adalah:
V = k [ H2 ] [ NO ]
2
3.
71
Cara menentukan nilai tetapan laju reaksi (k ). Masukkan salah satu data
percobaan ke dalam persamaan laju reaksi. Sebagai contoh kita ambil
data percobaan nomor
1 pada tabel 3. 8.
k=
V
[ H2 ] [ NO ]2
Satuan k tergantung dari orde reaksi atau persamaan laju reaksi. Jika
reaksi itu berorde nol berarti rumus laju reaksinya V = k, maka satuan k
adalah mol.L-1.s-1 atau M.s-1 . Cobalah sendiri menentukan satuan k
untuk reaksi yang berorde 2 dan 3.
Soal Latihan
1.
0,05
0,05
5,7 x 10-5
0,30
0,10
0,05
5,7 x 10-5
0,30
0,10
0,1
1,2 x 10-4
0,40
0,05
0,2
3,1 x 10-4
0,24
0,01
152 6
0,8
0,24
0,01
73 4
0,4
0,48
0,01
75 3
0,8
0,24
0,02
19 4
72
2
0,5 M
0,8 M
1 jam
3
1,0 M
0,9 M
20 menit
a. Tentukan orde reaksi terhadap A dan B.
b. Tulislah persamaan laju reaksi
4. Percobaan yang dilakukan untuk mempelajari kinetika kimia dari reaksi A + B
P + Q diperoleh data sebagai berikut:
Percoba
[A]
[B]
Laju
an
1
x
y
V
2
2x
2y
4V
3
4x
y
V
4
4x
4y
16V
Dari hasil percobaan tersebut tentukan bahwa persamaan laju reaksi !
5. Reaksi antara gas NO dengan gas bromin adalah 2NO (g) + Br 2 (g) 2 NOBr
(g). Dari data hasil percobaan disimpulkan bahwa reaksi tersebut mempunyai
rumus laju reaksi :
V = k [ NO ]2 [Br2], dan nilai tetapan laju reaksi, k = 1,5 x 10 5.
a. Berapakah orde reaksi terhadap masing-masing NO dan Br 2 ?
b. Bagaimana perubahan laju reaksi bila :
(i) konsentrasi Br2 konstan dan konsentrasi NO diperbesar dua kali ?
(ii) konsentrasi NO konstan dan konsentrasi Br 2 diperbesar empat kali ?
(iii) konsentrasi Br2 diperkecil dua kali dan konsentrasi NO diperbesar empat
kali.
c. Bila konsnentrasi NO dan Br2 masing-masing 0,2 M, berapakah lajunya ?
2.
Kegiatan Rumah
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tulislah jawabanmu pada
buku tugas !
1.
73
A.
B.
C.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
0,4 M
0,2 M
0,1 M
D. 0,05 M
E. 0,025 M
9.
Dalam
suatu percobaan
yang
melibatkan proses Haber; N2(g) +
3H2(g)
2 NH3(g), diperoleh
bahwa
laju
terbentuknya
NH3
adalah 2,0 x 10-4 mol.L-1.s-1. Laju
reaksi
tersebut
berdasarkan
berkurangnya H2 adalah .
A.
1,0 x 10-4 mol.L-1.s-1
B.
1,5 x 10-4 mol.L-1.s-1
C.
2,5 x 10-4 mol.L-1.s-1
D.
3,0 x 10-4 mol.L-1.s-1
E.
3,9 x 10-4 mol.L-1.s-1
Laju reaksi dari suatu reaksi
didefinisikan
besarnya
pengurangan konsentrasi pereaksi
tiap satuan waktu. Jika pada reaksi:
N2(g) + 1 H2 (g) NH3 (g) laju
reaksi berdasarkan konsentrasi N2
adalah
VN
dan
laju
reaksi
berdasarkan
konsentrasi
H2
dinyatakan dengan VH maka ;
A.
VN = VH
D. VN = 2/3VH
B.
VN = VH
E. VN = VH
C.
VN = 1/3 VH
74
B.
C.
D.
E.
laju
dt-1
laju
dt-1
laju
dt-1
laju
dt-1
laju
dt-1
pembentukan A = 0,6 M
penguraian A2B2 = 0,2 M
pembentukan B = 0,4 M
penguraian A2B2 = 0,6 M
pembentukan A = 1,2 M
20 ml HCl 0,2 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M pada suhu 30 oC
B.
20 ml HCl 0,2 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M pada suhu 40 oC
C.
20 ml HCl 0,1 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M pada suhu 40 oC
D.
20 ml HCl 0,1 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M + 10 ml air pada
suhu 30 oC
E.
20 ml HCl 0,2 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M + ml air pada
suhu 40 oC
Data
hasil
percobaan,
untuk
reaksi : A + B C, berikut ini
Su
hu
(C)
40
50
40
50
60
Konsentrasi
Mula-mula
[A]M [B]M
2 x 10- 4 x 10-3
2 x 10-
8 x 10-3
12 x 10-7
4 x 10-
4 x 10-3
24 x 10-7
No
.
Laju
reaksi
M/s
6 x 10-7
75
[ NO ]
mol/L
6x
10-3
6x
10-3
2x
10-3
4x
10-3
[Br2 ]
mol/L
1 x 10-
Laju
reaksi
M/s
0,012
2 x 10-
0,024
1,5 x
10-3
1,5 x
10-3
0,002
0,008
2
3
0,200
0,200
0,200
0,400
1,45
5,81
A
B
C
D
E
H 2O
1
1
2
2
3
0,24 0,02
19
V = k. [BrO3- ] [H+]2
B.
V = k. [Br- ] [H+]2
C.
D.
E.
76
D. 8 kali
4
C.
E. 10 kali
9 kali
kali
3 kali
6 kali
9 kali
D. 18 kali
E. 27 kali
B.
C.
8 kali
16 kali
E. 64 kali
1.
2.
3.
4.
J.
Ruang
Lingkup
A. Keadaan Kesetimbangan
1. Reaksi Irreversibel dan Reversibel.
2. Keadaan Kesetimbangan dan Kesetimbangan
Dinamis
3. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen.
4. Kesetimbangan dissosiasi
5. Tetapan Kesetimbangan
B. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi
Kesetimbangan
1. Perubahan Konsentrasi
2. Perubahan Tekanan
3. Perubahan Volume
4. Perubahan Suhu
C. Hubungan Kuantitaif Zat-zat dalam Kesetimbangan.
1. Mengitung Derajat Dissosiasi
2. Menghitung Kc
3. Menghitung Kp
D. Kesetimbangan dalam
Industri
A. KEADAAN KESETIMBANGAN
1. Reaksi Irreversibel dan Reversibel.
Berdasarkan arah reaksi, reaksi kimia digolongkan menjadi:
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
78
NaCl dengan H2O serta AgCl dengan NaNO3 tidak dapat bereksi.
b. Reaksi reversibel adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah.
Artinya zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi reaktan.
Contoh: PbSO4 (s) + 2NaI (aq)
kuning
Jika PbI2 dicampurkan dengan Na2SO4 maka zat-zat ini akan bereaksi
membentuk endapan putih PbSO4 dan larutan NaI.
PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) PbSO4 (s) + 2NaI (aq)
Konsentrasi
K
B
R
air
Gambar 3.7.
Air yang mengalir lewat pipa A dianggap sebagai reaksi pembentukkan zat
produk sedangkan air yang mengalir lewat pipa B dianggap sebagai reaksi
pembentukkan kembali zat reaktan. Begitulah analogi reaksi kimia menuju ke
keadaan kesetimbangan. Setelah permukaan air berada dalam keadaan
kesetimbangan, jumlah air dalam kedua botol terlihat tetap, namun molekulmolekul air yang tidak dapat kita lihat, terus menerus berpindah dari botol R
ke P atau sebaliknya. Keadaan seperti ini
dapat dikatakan sebagai
kesetimbangan dinamis.
Jadi dalam keadaan kesetimbangan :
- Tidak terjadi perubahan warna, endapan atau perubahan suhu lagi.
- Reaksi terus menerus berlangsung dalam dua arah yang berlawan dengan
laju yang sama.
Semua komponen baik pereaksi maupun produk selalu ada dan
jumlahnya konstan , selama tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Ada tiga kemungkinan tentang komposisi zat-zat pada keadaan
kesetimbangan, yaitu:
- Jumlah reaktan lebih banyak dari pada jumlah zat produk.
- Jumlah reaktan lebih sedikit dari pada jumlah zat produk.
- Jumlah reaktan sama dengan jumlah zat produk.
Jumlah zat dalam keadaan setimbang dinyatakan dengan konsentrasi molar
(M) atau [ ].
Bahan
3.3.1
Diskusi
a.
3
2NH3 (g)
Homoge
n
NH 3 2
Kc =
N 2 H 2 3
80
b.
c.
H2 (g) + I2 (g)
d.
e.
f.
g.
HI (g)
h.
i.
j.
k.
C (s) +
CO2 (g)
CO (g)
l.
m.
n.
4. Kesetimbangan Dissosiasi
Dissosiasi adalah
sederhana.
peruraian
suatu
menjadi
zat
lain
yang
lebih
81
5. Tetapan Kesetimbangan,
Tetapan kesetimbangan terdiri dari dua macam yaitu tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dan tetapan kesetimbangan
berdasarkan tekanan parsial gas (Kp).
a.
Tabel 3.
11
No.
Konsentrasi
Kesetimbangan
Komponen
dalam
[Ag(NH3)2]+
[Ag+] [NH3]
[Ag+]
[NH3]
[Ag(NH3)2]+
1
0,001
0,005
0,401
1,6 x 107
2
0,001
0,001
0,016
1,6 x 107
3
0,002
0,002
0,128
1,6 x 107
4
0,002
0,001
0,032
1,6 x 107
Secara umum , rumus tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan
homogen:
[C] p [D]q
mA(g) + nB(g) pC(g) + qD(g) adalah
Kc =
[A]m [B]n
Contoh:
2NH3 (g)
Kc =
[NH 3 ] 2
[N 2 ] [H 2 ]3
Bahan Diskusi
3.3.2Tulislah rumus Kc untuk semua reaksi kesetimbangan pada tabel 3. 10 di atas.
Jawaban ditulis pada kolom 4.
c. Tetapan Kesetimbangan (Kp)
Khusus untuk kesetimbangan gas, rumus tetapan kesetimbangannya,
selain ditulis berdasarkan konsentrasi dapat juga ditulis berdasarkan
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
82
tekanan parsial gas . Tentang tekanan parsial gas akan dihahas pada akhir
bab ini.
Rumus Kp pada dasarnya sama dengan rumus Kc, namun yang
dimasukkan ke dalam rumus Kp hanya zat-zat yang berwujud gas.
Contoh:
1. N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
Kp =
( PNH3 ) 2
( PN 2 )( PH 2 ) 3
3.
Kp =
( PCO 2 )
( PH 2 ) 4
( PH 2O ) 4
B. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
83
R
..
P
Apa yang terjadi bila air di botol P di
ambil ?
Gambar 3. 8.
..
Ada 4 aksi yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
1. Perubahan konsentrasi
2. Perubahan tekanan
3.
Perubahan volume
4. Perubahan suhu
1. Perubahan Konsentrasi.
Menurut azas Le Chatelier:
Jika konsentrasi salah satu zat dalam system kesetimbangan diperbesar,
maka kesetimbangan akan bergeser dari arah zat tersebut. Sebaliknya jika
konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah zat tersebut.
Jadi:
- Bila konsentrasi salah satu zat pereaksi diperbesar, maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah zat hasil reaksi ( bergeser ke kanan )
- Bila konsentrasi salah satu zat pereaksi dikurangi, maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah pereaksi ( bergeser ke kiri )
- Bila konsentrasi salah satu zat hasil reaksi ditambahkan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah pereaksi ( bergeser ke kiri )
- Bila konsentrasinya salah satu zat hasil reaksi diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat hasil reaksi ( bergeser ke
kanan ).
Contoh Soal 3. 1.
a. Pada kesetimbangan: Fe3+ (aq) + SCN- (aq) FeSCN2+ (aq). Bergeser ke
arah manakah bila ditambahkan FeCl3 ? Bagaimana akibat dari pergeseran
itu ?
Jawab:
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
84
2. Perubahan Tekanan.
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada system kesetimbangan
gas.
Menurut Robert Boyle: Tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas.
Artinya jika volume gas diperbesar maka tekanan gas menjadi kecil.
Pengaruh perubahan tekanan dan volume pada system kesetimbangan gas
adalah:
Bila tekanan diperbesar atau volume diperkecil maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang jumlah molnya kecil (jumlah koefisien yang lebih
kecil).
Bila tekanan diperkecil atau volume diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang jumlah molnya besar (jumlah koefisien yang lebih
besar).
3. Perubahan Volume
Selain pada system kesetimbangan gas, perubahan volume juga
mempengaruhi system kesetimbangan larutan.
85
4. Perubahan Suhu.
Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Bila suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah endotermis
- Bila suhu diturunkan maka kesetimbangan bergeser ke arah eksotermis.
Untuk pengaruh suhu, yang diperhatikan adalah kalor reaksi atau H yang
tercantum pada persamaan reaksi kesetimbangan tersebut.
Perhatikan kesetimbangan berikut:
a. N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) H = - 92,4 kJ
Reaksi ke arah kanan, merupakan reaksi eksoterm
Reaksi ke arah kiri, merupakan reaksi endoterm
Jika suhu dinaikkan terhadap kesetimbangan di atas, maka akan bergeser
ke arah zat pereaksi (kiri).
b. CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) H = + 177 kJ
Reaksi ke arah kanan, merupakan reaksi endoterm
Reaksi ke arah kiri, merupakan reaksi eksoterm.
Jika suhu dinaikkan terhadap kesetimbangan di atas, maka akan bergeser
ke arah zat hasil reaksi (kanan).
Contoh Soal 3.3.
Apa saja yang harus dilakukan untuk memperbesar hasil reaksi dari reaksi:
2SO2 + O2(g) 2SO3(g) H = -45 kkal.
Jawab:
- menambah konsentrasi SO2 dan O2 atau SO3 yang terbentuk segera
dipisahkan dari system.
- memperbesar tekanan atau memperkecil volume.
- menurunkan suhu.
Eksperimen 3.3. 4
PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI PADA SISTEM KESETIMBANGAN
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
86
I.
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan berikut ini siswa dapat menentukan arah
pergeseran kesetim- bangan berdaskan data percobaan.
Pada kegiatan ini Anda akan mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi pada
sistem kesetimbangan:
Fe3+ (aq) + SCN- (aq) FeSCN2+ (aq).
Kuning
tak berwrna
merah
Jumlah/
Satuan
1 buah
4 buah
1 buah
1 buah
Jumlah/Satu
an
2 ml
2 ml
2 ml
lar. FeCl3
lar. KSCN
lar NaH2PO4
aquades
Tujuan penambahan
zat lain
Warna
dibandingkan
dengan
tabung 1
arah
pergeseran
kesetimbanga
n
FeCl3
memperbesar [Fe3+]
........................
KSCN
memperbesar [SCN-]
.........................
.
NaH2PO4
3+
mengikat ion Fe ,
berarti
.........................
.
........................
........................
87
mengurangi [Fe3+]
Air
memperbesar volume
.........................
..
........................
.........................
...
V. Pertanyaan .
1. Apa yang terjadi pada sistem kesetimbangan, jika zat pereaksi ditambah ?
............................................................................................................................
...............................
2. Apa yang terjadi pada sistem kesetimbangan, jika zat pereaksi dikurangi ?
............................................................................................................................
...............................
3. Jelaskan pengaruh perubahan konsentrasi salah satu komponen pada sistem
kesetimbangan !
88
Kelas KUANTITAIF
3.3.3
Caramah, Tanya-jawab,
Diskusi dan Latihan
C.Kegiatan
HUBUNGAN
ANTARZAT-ZAT
DALAM KESETIMBANGAN.
1. Menghitung Kc
Langkah-langkah menghitung harga tetapan kesetimbangan, Kc.
1. Menentuan jumlah mol zat dalam keadaan setimbang.
2. Menghitung konsentrasi (mol/liter) zat-zat dalam keadaan setimbang (zat
sisa dan zat yang terbentuk).
3. Menulis rumus Kc.
4. Memasukkan zat (mol/liter) pada lajur kesetimbangan ke dalam rumus Kc.
Contoh Soal 3. 3
1. Dalam ruang yang bervolume V liter dimasukkan x mol gas AB, lalu
dipanaskan sampai 450 C. Setelah keadaan kesetimbangan tercapai,
jumlah mol gas AB yang terurai sebanyak y mol . Tentukan harga Kc.
Langkah 1.
Persamaan reaksi
Jumlah zat awal
(zat mula-mula)
Reaksi/Terurai
Kesetimbangan
: 2 AB (g)
:
:
A2 (g)
+ B2 (g)
:
x mol
y mol
y mol
x y mol
y mol
y mol
y mol
Langkah 2.
[AB] =
Langkah 3.
x y mol
V liter
Rumus:
[A2] =
y mol
,
V liter
1
2
[B2] =
Kc =
y mol
V liter
1
2
[A 2 ] [B 2 ]
[AB]2
89
y 12 y
V V
Kc =
2
x-y
Langkah 4
1
2
2. Derajat Dissosiasi ()
Banyak sedikitnya zat yang terdissosiasi dinyatakan dengan derajat dissosiasi
().
Derajat dissosiasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terdissosisasi
dengan jumlah mol zat mula-mula.
Contoh soal 3. 4:
Dalam suatu ruangan tertutup bervolume 2 liter dimasukkan 34 gram NH 3,
kemudian dipanaskan hingga terurai membentuk N2 dan H2. Jika pada keadaan
setimbang terdapat 0,5 mol N2 maka tentukan:
a. konsentrasi NH3, N2, dan H2 pada keadaan setimbang.
b. tetapan kesetimbangan, Kc.
c. derajat dissosiasi NH3
Jawab:
34
= 2 mol.
17
Mol N2 pada keadaan setimbang = 0,5 mol
1 mol
0,5 mol
1,5 mol
1
2
= 0,5 M, [N2] =
b. Rumus: Kc =
Kc =
0,5
1,5
= 0,25 M, [H2] =
= 0,75 M
2
2
[N 2 ] [H 2 ]3
[NH 3 ] 2
(0,25) (0,75) 3
(0,5) 2
c. Derajat dissosiasi
= ..
1
0,5
2
90
Contoh soal 3. 5:
Dalam suatu ruangan tertutup bervolume 2 liter dimasukkan 68 gram NH 3,
kemudian dipanaskan hingga terurai membentuk N2 dan H2. Jika pada keadaan
setimbang derajat dissosiasi NH3 = 0,5, maka:
a. Tentukan konsentrasi NH3, N2, dan H2 pada keadaan setimbang.
b. Tentukan harga Kc.
b. Gambarkan gfafik perubahan konsentrasi NH3, N2, dan H2 , dari awal
menuju ke keadaan setimbang.
Jawab:
a. Mol NH3 mula-mula = 68/17 = 4 mol.
NH3 yang terurai = 0,5 x 4 mol = 2 mol
Lajur ini sesuai
Persamaan reaksi : 2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g)
perbandingan
Mula-mula
:
4 mol
koefisien
Terurai
:
2 mol
1 mol
3 mol
Setimbang
2 mol
1 mol
3 mol
b. Rumus:
Kc =
[N 2 ] [H 2 ]3
[NH 3 ] 2
Kc = ---------------c. Grafik perubahan konsentrasi NH3, N2, dan H2 dari awal menuju ke
keadaan setimbang adalah. [NH3] mula-mula = 4/2 = 2 mol.L-1.
[]
2
1,50
1,00
H2
NH3
N2
[N 2 O 4 ]
[NO 2 ] 2
91
K C2 =
[NO 2 ]1/2
[N 2 O 4 ]
Jadi:
Catatan:
Bahan
3.3.2
= KC 2
2 atau
1
K C1
K C2 =
Bila koefisien reaksinya dikalikan dengan x maka harga Kcnya dipangkatkan dengan x.
Diskusi
1. Reaksi CO2 (g) + NO (g) NO2 (g) + CO (g) dilakukan dalam dalam wadah 5
liter. Pada keadaan awl terdapat 4,5 mol CO 2 dan 4 mol NO, sesudah
kesetimbangan NO yang masih tersisa adalh 0,5 mol. Tentukan tetapan
kesetimbangan reaksi tersebut.
2. Dengan volume yang sama, larutan AgCl 0,5 M dan larutan FeCl 2 0,5 M
dicampurkan sehingga terjadi kesetimbangan: Ag + (aq) + Fe2+ (aq) Ag(s) +
Fe3+ (aq)
Dalam keadaan setimbang ditemukan konsentrasi Ag+ sebanyak 0,25 M.
a. Berapa konsentrasi Fe3+ dalam keadaan setimbang ?
b. Tentukan harga Kc.
92
4. Gas SO3 (Mr = 80) sebanyak 160 gram dipanaskan dalam wadah bervolume 1
liter dan terjadi reaksi 2SO3 (g) 2SO2 (g) + O2 (g). Jika pada saat
kesetimbangan, perbandingan mol SO3 : O2 = 2 : 3, maka tentukan :
a. derajat dissosiasi SO3.
b. harga Kc.
5. Jika dalam dissosiasi PCl5 menurut reaksi PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g) banyaknya
mol PCl5 dan PCl3 pada keadaan kesetimbangan sama, maka tentukan derajat
dissosiasi PCl5.
4. Menghitung Kp
Menghitung harga Kp dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berdasarkan
tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang dan
berdasarkan Kc.
93
Misalnya dalam suatu wadah terdapat campuran: a mol gas A, b mol gas
B, c mol gas C dan d mol gas D, menimbulkan tekanan total (P total), maka
tekanan parsial masing-masing dapat ditentukan dengan cara berikut:
Tekanan Parsial Gas A ( PA ) =
mol gas A
x
mol total gas dalam campuram
tekanan total
Sesudah menghitung tekanan parsial masing-masing gas, kemudian
masukkan ke dalam rumus Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (K p).
Secara umum pada reaksi:
mA(g) + nB(g) pC(g) + qD(g)
Ptotal = PA + PB + PC + PD
Kp
p
q
(PC ) (PD )
m
(PA ) ( PB )
Contoh Soal 3. 6.
Sebanyak 5 mol Gas N2O4 dimasukkan ke dalam bejana tertutup, kemudian
dibiarkan terdissosiasi menurut reaksi: 2N2O4 (g) NO2 (g). Bila pada suhu
tertentu derajat dissosiasi N2O4 =0,6, dan tekanan total system adalah 0,7
atm, maka:
a. Hitunglah tekanan parsial masing-masing gas !
b. Hitunglah harga Kp
Jawab:
a. Mol N2O4 mula-mula = 5 mol. Mol N2O4 yang terurai = 0,6 x 5 = 3 mol.
Rekasi
Mula-mula
: 5 mol
Terurai
: 3 mol
1,5 mol
Setimbang
: 2 mol
1,5 mol
Jumlah mol seluruh gas pada keadaan setimbang = 2 + 1,5 = 3,5 mol
Tekanan total = 0,7 atm.
Kp =
(PNO 2 ) 2
(PN 2O 4 )
2
x 0,7 atm = 0,4 atm.
3,5
1,5
x 0,7 atm = 0,3 atm.
3,5
(0,3) 2
(0,4)
9
4
R = 0,082
T = suhu ( Kelvin )
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
94
P=
n
V
KP = Kc (RT) n atau
reaktan
Kc = KP (RT) n
Contoh Soal 3. 7.
1. Reaksi kesetimbangan H2 (g) + I2 (g) 2HI (g) mempunyai nilai tetapan
kesetimbangan Kc = 50,2 pada suhu 565C. Pada suhu yang sama, berapa
nilai Kp ?
Jawab:
Kp = Kc (RT)n
= 50,2 (0,082 x 838 )
= 50,2
2. Kesetimbangan terjadi dalam reaksi H2S (g) + I2 (s) 2 HI (g) + S (s) pada
suhu 60 C, dan tekanan parsial gas diketahui: P HI = 4 x 10-3 atm dan PH2S =
10 atm. Berapa nilai Kp dan Kc reaksi itu ?
Jawab:
[NI]2
( 4x10 -3 ) 2
Kp =
Kp =
,
Kp = 16 x10-7
[I 2 ]
10
n = 2-1 = 1, R = 0,082 Liter.atm . mol -1. K-1. T = 273 + 60 = 333 K.
Kc = Kp (RT)
Bahan
3.3.2
Diskusi
-n
Kc =
16x10 -7
0,082 x333
Kc = 0,048 x 10-7
30
PNH 3 100
x 350
atm = atm
c. Kc = Kp (RT)-n
=
..
.= .. + ( PN2 PH2 )
( PN2 PH2 ) = .. atm
= .
Perbandingan koefisien N2 : H2 = 1: 3 dan
jumlah koefisien (mol) = 4
Berarti perbandingan tekanan parsial; PN2 : PH2 = 1 : 3
PN2 = 14 x .. atm = . atm
PH2 =
b.
Rumus:
3
4
x .. atm = . Atm
Kp =
....
..... .......
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
95
Kp =
....
= ..
..... .......
Dari pembakaran
belearang
Dari Udara
96
H = + 177 kJ.
1. Pada suhu tertentu dalam ruang 4 liter dipanaskan 32 gram SO 3 (Mr = 80)
sehingga terurai menjadi SO2 dan O2, Jika pada keadaan setimbang perbandingan
SO3 : O2 = 4 : 3, maka:
a. Berapa persen SO3 yang terurai ?
b. tentukan harga Kc.
2. Sebanyak 5 mol HBr dipanaskan dalam ruang 2 liter sampai pada suhu 40 C,
terurai menurut reaksi 2HBr (g) H2 (g) + Br2 (g). Bia harga Kc pada suhu itu =
25, maka:
a. berapa konsentrasi HBr pada keadaan setimbang ?
b. tentukan derajat dissosiasi HBr.
3.
4. `Gas N2O4 terdissosiasi sebanyak 20 % menjadi gas NO 2. Jika tekanan total pada
kesetimbangan adalah 0,75 atm, tentukan harga Kp !
5. Diketahui reaksi kesetimbangan
H2 + Cl2 2 HCl
Kc = 2 x 103
N2 + 3H2 2NH3
Kc = 5 x 102
N2 + 4H2 + Cl2 2NH4Cl
Kc = 4 x 108
Tetukan harga untuk reaksi NH3 + HCl NH4Cl
97
Kegiatan Rumah
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tulislah jawabanmu
pada buku tugas !
1. Suatu reaksi berada dalam keadaan
setimbang apabila .
A. reaksi ke kanan dan ke kiri telah
berhenti
B. mol
pereaksi
selalu sama
dengan mol hasil reaksi
C. laju reaksi ke kanan sama
dengan laju reaksi ke kiri
D. volume zat pereaksi sama
dengan volume volume hasil
reaksi
E. konsentrasi zat pereaksi sama
dengan konsentrasi zat hasil
reaksi
2. Kesetimbangan
dinamis
adalah
suatu keadaan dari sistem yang
menyatakan .
A. jumlah mol zat-zat pereaksi
sama dengan jumlah mol zatzat
B. jumlah partikel setiap zat yang
bereaksi sama dengan jumlah
partikel yang terbentuk
C. secara makroskopis reaksi
berlang sung terus
D. reaksi terus berlangsung kedua
arah yang berlawanan secara
mikroskopis
E. zat-zat
hasil
reaksi
tidak
bereaksi lebih lanjut karena
telah tercapai keseimbangan
3. Diketahui reaksi setimbang yang
belum disetarakan: NH4NO2(s)
[N 2 ][H 2 O]
[ NH 4 NO 2 ]
B. K = [ N 2 ] [H 2 O]
A. K =
C. K =
[N 2 ][H 2 O]
[ NH 4 NO 2 ]
D. K = [ N 2 ] [H 2 O] 2
[NH 4 NO 2 ]
E. K =
[ N 2 ] [H 2 O]
4. Diketahui persamaan reaksi :
H2(g) + I2(g) 2HI(g) H = - x kkal
Bila volume diperbesar, maka
kesetim- bangan .
A. bergeser ke kiri
B. bergeser ke kanan
C. tetap tidak berubah
D. bergeser
ke
arah
reaksi
eksoterm
E. bergeser
ke
arah
reaksi
endoterm
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kese- timbangan gas adalah
1. Tekanan diperbesar
2. Penurunan suhu
3. Volume diperbesar
4. Konsentrasi
produk
ditambah
98
reaksi 2A + B C berturut-turut
adalah 4 dan 8, maka tetapan
kesetimbangan , Kc bagi reaksi
C + D 2B adalah
A.
D. 12
B. 2
E. 24
C. 8
11.4 mol SO3 dimasukkan dalam
bejana 5 liter, dan terurai menurut
reaksi 2 SO3(g) 2 SO2(g) + O2 (g).
Jika pada saat kesetimbangan
tercapai masih ada 1 mol SO3(g)
harga
tetapan
kesetimbangan
adalah .
A. 0,5
D. 10,8
B. 2,7
E. 13,5
C. 5,4
12.Dalam bejana 1 liter terjadi reaksi
setimbang : A + B C + D. Jika
mula-mula ada 1 mol A dan 1 mol
b, setelah tercapai kesetimbangan
terdapat 0,2 mol B. Harga tetapan
kesetimbangan (Kc) adalah .
A. 18
D. 8
B.
E. 16
C. 4
13.Dalam suatu bejana bervolume 6
liter
terdapat
dalam
keadaan
setimbang 0,12 mol PCl3, 0,18 mol
PCl5 dan 0,6 Cl2 pada 230C. Harga
konstanta kesetimbangan untuk
reaksi :
PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g) adalah .
A.
1
15
1
4
B.
C. 4
D. 4 16
E. 15
D. 49
E. 60
99
setimbang
tercapai
menurut
persamaan reaksi :
2SO3(g) 2SO2 + O2
ternyata terdapat perbandingan
mol SO3 : O2 = 2 : 1. Tetapan
kesetimbangan dari reaksi tersebut
adalah .
A. 0,04
D. 0,25
B. 2,5
E. 0,025
C. 0,4
16.Tetapan
kesetimbangan
reaksi kesetimbangan:
untuk
D. 8
E. 16
1
3
D.
2
3
E.
C.
18.Jika dalam dissosiasi PCl5 menurut
reaksi PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
banyaknya mol PCl5 dan PCl3 pada
keadaan
kesetimbangan
sama,
maka derajat dissosiasi PCl5 adalah
.
A.
1
2
D.
1
5
B.
1
3
E.
1
6
C.
1
4
D. 4 : 1
B. 1 : 2
E. 2 : 1
C. 1 : 1
20.Pada reaksi kesetimbangan dari;
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
harga
Kc
=
0,8.
Untuk
menghasilkan 4 mol H2 per liter
dare 6 mol H2O per liter, jumlah gas
CO yang ditambahkan adalah .
A. 20 mol/L
D. 12 mol/L
B. 16 mol/L
E. 10 mol/L
C. 14 mol/L
21.Tetapan kesetimbangan bagi reaksi:
H2(g) + I2(g) 2HI(g) adalah, Kc
= 16, pada suhu tertentu. Jika H 2,
I2, dan HI masing-masing sebanyak
1 mol dicampurkan dalam ruangan
tertutup pada suhu ini, maka
jumlah
mol
HI
dalam
kesetimbangan adalah .
A.
D. 3
3
B. 2
E. 4
C. 2
22.Ke
dalam
wadah
tertutup
bervolume 2 liter dimasukkan gas
SO2 dan O2 hingga terjadi reaksi
kesetimbangan:
2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)
Jika dalam keadaan setimbang
terdapat 0,2 mol SO3 dan 0,2 mol
SO2 dan Kc = 4,0 maka konsentrasi
O2 yang ada dalam kesetimbangan
adalah .
A. 0,0001 M
D. 20,0 M
B. 0,0125 M
E. 40,0 M
C. 0,25
M
23.Tetapan
kesetimbangan
untuk
reaksi PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
pada suhu 760 K adalah 0,05. jika
konsentrasi awal PCl5 0,1 mol.L-1,
maka pada keadaan setimbang PCl 5
yang terurai adalah
A. 12,5 %
%
B. 20,0 %
C. 25,0 %
D. 33,3
E. 50,0 %
100
B.
C.
E.
3
4
kesetimbangan adalah 5
Harga Kp adalah .
A. 5
D. 12,5
B. 6,25
E. 25
C. 10
atm.
101