Anda di halaman 1dari 73

Termokimia merupakan cabang kimia yang mempelajari perubahan energi dalam bentuk

kalor yang menyertai reaksi kimia secara kuantitatif.

Standar Kompetensi :
2. Memahami perubahan

Ruang
Lingkup

energi dalam reaksi


kimia dan cara
pengukurannya

Kompetensi Dasar
2.1. Mendeskripsikan
perubahan entalpi
suatu reaksi, reaksi
eksoterm, dan reaksi
endoterm.
2.2 Menentukan H reaksi
berdasarkan percobaan,
hukum Hess, data
perubahan entalpi
pembentukan standar,
dan data energi ikatan.

Sistem dan Lingkungan


Hukum Kekekalan Enegi
Perubahan Entalpi
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Persamaan Termokimia dan diagram
tingkat energi
MACAM-MACAM ENTALPI (H) MOLAR
1. Entalpi Pembentukan (Hf)
2. Entalpi Penguraian (HD)
3. Entalpi Pembakaran (HC)
4.. Entalpi Netralisasi (Hn)
PENENTUAN ENTALPI (H) REAKSI
1. Melalui Eksperimen
2.
Menggunakan Hukum Hess atau
Hukum Penjumlahan Reaksi
3.
Menggunakan Data Hf
4.
Menggunakan Data Energi Ikatan
Rata-rata

KALOR BAHAN BAKAR

KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 1- 2
9.

Mengidentifikasi sistem dan lingkungan melalui diskusi


kelompok

INDIKATOR
Membedakan sistem dan lingkungan

10. Diskusi informasi tentang azas kekekalan energi

Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi

11. Merancang dan melakukan percobaan tentang reaksi


eksoterm dan endoterm dalam kelompok di laboratorium.

Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm)


dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui
percobaan

12. Menyimpulkan perbedaan antara reaksi eksoterm dan


endoterm dari data percobaan.
13. Menggambarkan grafik yang menunjukkan reaksi
eksoterm dan endoterm.
14. Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi melalui
diskusi kelas

A.

Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi.

SISTEM DAN LINGKUNGAN


Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

29

Sistem: terdiri
dari campuran
logam Mg dengan
larutan HCl 2 M
dan hasil MgCl2
dan gas H2

Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi


pusat perhatian kita, baik sifat-sifat materi maupun
perubahan energinya. Sedangkan lingkungan
adalah
segala sesuatu yang berada di luar system yang
mempengaruhi sifat-sifat system secara langsung.
Dalam ilmu kimia, system merupakan reaksi kimia atau
zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia, yang berada
dalam sebuah wadah misalnya tabung reaksi, gelas kimia
labu atau wadah lain, dan wadahnya sebagai lingkungan.

Macam-macam sistem
Interaksi antara system dan lingkungan dapat berupa pertukaran kalor dan
materi. Atas dasar itu maka system dapat dibedakan menjadi.
a. Sistem terbuka ,
yaitu system yang memungkinkan terjadinya
pertukaran materi dan energi dengan ligkungan. Contoh , Reaksi yang dalam
tabung reaksi atau gelas kimia.
b. Sistem tertutup,
yaitu system yang tidak memungkinkan terjadinya
pertukaran materi dengan lingkungan tetapi masih terjadi pertukaran energi.
Misalmya es dalam gelas tetutup.
c. Sistem adiabatik, yaitu system yang terisolasi sedemikian rupa sehingga
tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dengan lingkungan.
Contoh, campuran reaksi di dalam kalorimeter, air dalam termos.

B.

HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
Bentuk energi apa sajakah yang telah kamu ketahui ?
Diskusikan dengan temanmu contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan hukum kekekalan energi tersebut.
Bentuk energi yang dimiliki oleh setiap zat kimia (system) dapat berupa
energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik terjadi akibat gerakan
partikel-partikel (atom, molekul atau ion) dalam suatu system. Energi potensial
dapat dimiliki oleh setiap zat karena partikel-partikel dalam zat itu cenderung
mempertahankan jaraknya dari gaya tarikan atau gaya tolakan terhadap
partikel lainnya.
Jumlah total energi yang terkandung dalam suatu zat disebut Energi
Dalam (E). Besarnya energi dalam tidak dapat diukur, yang dapat diukur
adalah perubahan energi dalam (E). System mengalami perubahan energi
dalam melalui kalor (q) yang diserap dari lingkungan atau kalor yang dilepaskan
ke lingkungan dan kerja (w) yang dilakukan/diterima oleh system.
Kalor (q) adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh zat/benda .
Sistem melepaskan/menerima kalor dapat ditentukan dari perubahan suhu
(panas atau dinging) pada system. Jika suhu system naik berarti system
melepaskan kalor ke lingkungan, dan jika suhu sistem turun berarti sistem
menerima/menyerap kalor dari lingkungan.
Besarnya nilai q dalam suatu reaksi kimia dapat ditentukan dengan persamaan:
q = m .c
.t

q = kalor yang yang dilepaskan atau kalor yang diserap


(J)
M = massa zat yang bereaksi. (gram)
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

30

q = C . t

c = kalor jenis, ( J.g -1. oC-1 atau J. g-1 K-1)


C = kapasitas kalor, ( J. oC-1 atau J. K-1)
t = perubahan suhu, t = takhir tawal (oC atau K )

Contoh soal 2.1


1. Berapakah kalor yang di butuhkan oleh 1 kg air sehingga suhunya naik dari
30 oC menjadi 80 oC ? Kalor jenis air = 4,2 J g-1 K-1.
Jawab: q = m .c .t
= 1000 g . 4,2
J g -1 K-1. 50 K.
= 210.000 J = 210 kJ
2. Kapasitas kalor suatu kalorimeter adalah 750 J K-1. hitunglah jumlah kalor yang
diserap kalorimeter itu , jika suhunya berubah dari 25 oC majandi 35 oC.
Jawab: q = C . t
= 750
J K-1. 20 K.
= 15000 J = 15 kJ
Kerja (w) adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Kerja termasuk juga
bentuk energi.
Apabila sistem melakukan/menerima kerja maka jenis kerja merupakan kerja
tekanan-volum dan kerja dapat ditentukan dari perubahan volume gas.
w = kerja dengan satuan L atm (menurut SI: Joule)
1 L atm = 101,32 J
P = tekanan gas (atm),
V = perubahan volume gas (Liter).
V = V2 - V1
Jika volume gas bertambah berarti system melakukan kerja, ( w < 0) dan
Jika volume gas berkurang berarti sistem menerima kerja (w > 0).
w = P x V

Contoh soal 2.2


Suatu sistem gas diekspansikan dari 1 liter menjadi 5 liter. tentukan kerja yang
dilakukan oleh sistem gas itu untuk melawan tekanan udara luar sebesar 1 atm
!
Jawab: w = - P . V
= - 1 atm . 4 liter
= - 4 L.atm = - 4 x 101,32 J = -405,28 J
Hukum Pertama Termodinamika.
Hukum pertama termodimika merupakan pernyataan ulang dari hukum
kekekalan energi. Energi dalam yang dimiliki setiap sistem dapat diubah
menjadi bentuk kalor dan kerja.
Hubungan energi dalam, kalor dan kerja dirumuskan dalam persamaan
Hukum Pertama Termodinamika sebagai berikut:
E = q +
w

E = perubahan energi dalam


q = kalor yang diserap/dilepas oleh system
Jika system melepaskan kalor, q bertanda negatif (-)
Jika system menyerap kalor, q bertanda positif (+)
w = kerja yang dilakukan/diterima oleh system.
Jika system melakukan kerja, w bertanda negatif (-)
Jika system menerima kerja, w bertanda positif (+).

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

31

Perubahan energi dalam pada reaksi kimia.


Reaksi kimia dapat berlangsung dalam sistem terisolasi (dalam kalorimeter
bom) dan dalam sistem terbuka.
Jika reaksi berlangsung dalam sistem terisolasi berarti sistem tidak
melakukan kerja ( w = 0) sebab pada sistem ini tidak terjadi perubahan
volum. Jadi kalor yang dilepas/diterima sistem sama perubahan energi dalam.
E =
qv

( qv = kalor reaksi pada volume tetap).

Tetapi jika reaksi dilakukan pada system terbuka dan berlangsung pada
tekanan tatap maka perubahan energi dalam tidak sama kalor (q) kalor
yang dilepaskan atauE
diterima
oleh sistem,
qv
Dari persamaan hukum pertama termodinamika,
E = q + w

q = E w

q = E PV

Untuk menyatakan kalor yang dilepas/diterima sistem yang berlangsung


pada tekanan tetap digunakan fungsi keadaan baru yaitu entalpi (H). Jadi
H = E P.V

H = E PV

H = qp

( qp = kalor reaksi pada tekanan tetap).

Bagaimana hubungan E dengan H pada suatu reaksi kimia?


Bila reaksi berlangsung pada system terisolasi dengan volume tetap maka
E = H.
Bila reaksi berlangsung pada system terbuka dengan tekanan tetap dan reaksi
itu melibatkan gas maka terjadi perubahan volum gas sehingga E H.
Tetapi bila dalam reaksi itu hanya melibatkan cairan dan padatan maka tidak
terjadi perubahan volum dan E = H (karena P V = 0).
Perhatikan beberapa reaksi berikut.
1. N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g),
2. CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g),
3. H2(g) + Cl2(g) 2 HCl (g),
4. NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H 2O(l)
Reaksi manakah yang memilki E = H, dan reaksi manakah yang memiliki E
H ?
Pada reaksi 1, jumlah volume gas (koefisien gas) diruas kiri lebih besar dari
jumlah volume gas (koefisien gas) di ruas kanan , berarti terjadi perubahan
volum gas maka reaksi ini mempunyai nilai E H. Bagaimana dengan
reaksi 2, 3 dan 4 ?

Latihan 2.1.
1. Dalam sebuah tabung reaksi yang berisi air dimasukkan sebutir kapur (gamping),
tabung reaksi terasa panas. Pada peristiwa ini :
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

32

a. manakah yang tergolong sistem dan manakah yang tergolong lingkungan ?


b. apakah sistem melepaskan kalor atau menerima kalor ?
c. bagaimana tanda q ?
2. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan kalor 8,4 kJ. Kalor ini digunakan untuk
memanaskan 100 cm3 air. Berapakah kenaikan suhu air itu ?
3. Kalor reaksi yang berlangsung pada volume tetap sama dengan E , sedangkan
yang berlangsung pada tekanan tetap, sama dengan H. Bilamanakah E sama
dengan H dan bilamanakah berbeda ?
4. Ke dalam kalorimeter bom dimasukkan 100 ml larutan NaOH 1M dan 100 ml
larutan HCl 1M. Jika pada reaksi ini terjadi perubahan suhu larutan dari 28 oC
menjadi 42 oC , Kalor jenis larutan 4,2 J g-1 K-1. massa jenis larutan dianggap
sama dengan massa jenis air yaitu 1 kG.L-1. dan kalor yang diserap oleh
kalorimeter diabaikan, maka tentukan:
a. kalor yang dilepaskan dari reaksi tersebut.
b. perubahan entalpi
c. perubahan energi dalam dari sistem.
5.

C.

Suatu gas pada waktu memuai menyerap kalor sebesar 225 J dan melakukan
kerja sebesar 240 J. Tentukan q. w dan E gas itu !

ENTALPI ( H ) dan PERUBAHAN ENTALPI ( H )


Karena reaksi kimia umumnya dilakukan dalam wadah terbuka dan pada
tekanan tetap maka untuk menyatakan kalor yang dilepas atau yang diserap
dalam setiap reaksi kimia digunakan entalpi (H) atau perubahan entalpi.
Entalpi (H) adalah jumlah total energi kinetik dan energi potensial yang dimiliki
oleh setiap zat pada tekanan tetap.
Perubahan entalpi (H) adalah jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan
selama reaksi kimia berlangsung.

Entalpi yang terkandung dalam setiap zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah
perubahan entalpi ( H ) melalui kalor (q) yang diserap atau dilepaskan oleh
system pada saat zat mengalami perubahan menjadi zat lain (reaksi kimia).
Misalnya entalpi yang terkandung dalam satu 1 liter air tidak dapat diketahui
jumlah sesunguhnya, yang dapat diukur adalah jumlah kalor yang diperlukan
apabila air itu berubah menjadi uap air.
Jika entapi yang terkandung dalam air ditulis H 1, dan entalpi yang terkandung
dalam uap air ditulis dengan H2, maka perubahan entalpi pada pada proses
perubahan air menjadi uap air dapat dirumuskan sebagai berikut:
H = H2 H1.

Atau

Pada perubahan air menjadi uap air


bertanda positif.
Karena

q = H

H = Hakhir Hawal.
dibutuhkan kalor, berarti nilai kalor (q )

maka dapat disimpulkan bahwa:

Jika sistem melepaskan kalor, maka H bertanda negatif atau


H < 0
Jika sistem menyerap kalor , maka H bertanda positif atau
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

33

Satuan entalpi atau kalor yang biasa digunakan dalam termokimia adalah joule
(J), kilo Joule (kJ), kalori (Kal) atau kilo kalori (kKal).
1 kJ
= 1000 J,
0,239 Kal
1 kKal

1 J

= 1000 Kal. 1 Kal

Setiap zat memiliki entalpi yang tidak sama dengan zat lainnya, sebab setiap
zat mempunyai susunan atom, jarak atom dan ikatan kimia yang tidak tepat
sama.
Besarnya perubahan entalpi pada setiap reaksi kimia tergantung dari:
- keadaan fisis masing-masing zat (missalnya gas, cair, padat atau bentuk
kristal),
- jumlah zat. (makin besar jumlah zat, entalpinya makin besar )
- suhu dan
- tekanan (khususnya zat yang berwuzud gas).
Perhatikan data perubahan entalpi pada proses pembentukan air dan uap air
berikut.
a. H2(g) + O2(g) H2O (l), H = - 68, 3 kKal
b. 2H2(g) + O2(g) 2H2O (l), H = - 136, 6 kKal
c. H2(g) + O2(g) H2O (g), H = - 57,8 kKal
Dari data di atas:
1. Mengapa nilai H pada reaksi a dan b berbeda ?
2. Mengapa nilai H pada reaksi a dan c berbeda ?
3. apa arti H pada reaksi di atas bertanda negatif ?

D. REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM


Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepas (menghasilkan) kalor. Kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan. H = negatif (H > 0) berarti Hawal > Hakhir
Pada reaksi eksoterm disertai dengan kenaikan suhu.
Contoh reaksi eksoterm.
1. 2C2H6(g) + 7 O2(g) --- 4CO2(g) + 6H2O(g)
2. CaO(s) + H2O(g) --- Ca(OH)2 (aq)
Reaksi endoterm endoterm adalah reaksi yang menyerap (memerlukan) kalor.
kalor mengalir dari lingkungan ke dalam sistem. H positif (H < 0) berarti Hawal
< Hakhir . Pada reaksi endotrm disertai dengan penurunan suhu.
Contoh reaksi endotrm:
1. H2O (l) --- H2O (g)
2. CaCO3 (s) --- CaO (s) + CO2 (g)
3. Ba(OH)2.8H2O (s) + 2NH4Cl (s) --- BaCl2.2H2O (s) + 2NH3 (g) + 8H2O (l)
a.

Persamaan Termokimia

Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang dilengkapi dengan:


- koefisien, yang menunjukkan jumlah mol zal,
- wujud zat (padat (s), larutan (aq), cair murni (l) dan gas (g),
- perubahan entalpi, yang nilainya berbanding lurus dengan koefisienen
(mol).
Contoh persaman termokimia untuk reaksi eksoterm:
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

34

Reaksi pembakaran sempurna 1 mol gas etana dilepaskan kalor sebesar


3.120 kJ.
Persamaan termokimia dari reaksi tersebut adalah:
C2H6 (g) + 3 O2 (g) --- 2CO2 (g) + 3 H2O (g) H = -3.120 kJ/mol
atau
2C2H6 (g) + 7 O2 (g) --- 4CO2 (g) + 6 H2O (g) H = -6.240 kJ

Contoh persaman termokimia untuk reaksi endoterm:


Pada reaksi penguraian 1 mol air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen
dibutuhkan kalor sebesar 286 kJ.
Persamaan termokimia dari reaksi tersebut adalah:
H2O (l) H2 (g) + O2 (g), H = +286 kJ/mol
Atau
2H2O (l) 2H2 (g) + O2 (g), H = +572 kJ
b.

Diagram tingkat energi


Reaksi eksoterm.
H
O2 (g)
0 kJ
-3.120 kJ

Reaksi endoterm
H

C2H6 (g) + 3 O2 (g)

H2 (g)+

+286 kJ
2 CO2 (g) + 3 H2O (g)

0 kJ H2O (l)

Latihan 2. 2
1. Reaksi antara 100 ml larutan NaOH 1 M dengan dengan 100 m larutan HCl 1 M
dalam gelas kimia, terjadi kenaikan suhu.
a. apakah reaksi ini tergolong reaksi eksoterm ataukah endoterm ?
b. bagaimana tanda H-nya ?
c. Tulislah persamaan termokimianya bila pada reaksi ini melepaskan kalor
sebesar x kJ !
d. buatlah diagram tingkat energinya.
2. Dalam sebuah tabung reaksi dicampurkan satu sendok teh Ba(OH) 2.8H2O padat
dengan satu sendok NH4Cl padat. Pada reaksi ini terjadi penurunan suhu (tabung
terasa dingin) dan pada mulut tabung terdapat gas yang berbau menyengat.
a. apakah reaksi ini tergolong reaksi eksoterm ataukah endoterm ?
b. bagaimana tanda H-nya ?
c. Tulislah persamaan termokimianya bila pada reaksi ini melepaskan kalor
sebesar x kJ
d. buatlah diagram tingkat energinya.
3. Pada pembentukan 3,4 gram gas amoniak dari gas nitrogen dan hidrogen
dilepaskan kalor sebesar 9,2 kJ.
a. Hitunglah perubahan entalpi pembentukan 1 mol gas amoniak!
b. Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan gas amoniak.

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

35

4. Diketahui persamaan termokimia: 2SO2 (g) + O2 (g) --- 2SO3 (g) H = -198 kJ
a.Berapakah perubahan entalpi jika yang direaksikan 1 mol SO 2.
b.Berapakah perubahan entalpi jika dihasilkan 16 gram SO 3.
5. Bagaimana tanda H untuk reaksi-reaksi berikut ini.
a.Penguraian kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan gas karbon
dioksida.
b.Kalsium oksida dilarutkan dalam air .
c. C (s) + O2 (g) --- CO2 (g)
d.S (s) + O2 (g) --- SO2 (g)
e.CH4 (g) + O2 (g) --- CO2 (g) + H2O (g)
f. Penguraian ammonium nitrat (NH4NO3) menjadi gas amoniak dan NO 2 dalam
tabung reaksi. Tabung reaksi terasa dingin.

F.

MACAM-MACAM H REAKSI
Nilai perubahan entalpi untuk setiap 1 mol zat pada keadaan standar ( 25 C,
1atm) disebut entalpi molar sandar.
Perubahan entalpi diberi nama sesuai dengan jenis reaksinya.
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( Ho f )
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur- unsurnya pada keadaan standar. Keadaan standar yaitu
perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 o C dan tekanan 1 atm.
Contoh;
N2 (g) + 3/2 H2 (g) NH3 (g)
Hof = - 46,11 kJ.mol-1.
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
Hf = - 92,22 kJ.
Perubahan entalpi pembentukan standar untuk unsur-unsur bebas
= 0.
Misalnya Hof : C(s), O2 (g), H2 (g), N2 (g), dan lain-lain = 0,
Perubahan entalpi pembentukan standar dari beberapa senyawa diberikan
pada tabel berikut:
Tabel 2.1

H2O(l)
H2O(g)
CO(g)
CO2(g)
CH4(g)

Hfo
(kJ.mol-1)
-285,85
-241,8
-110,5
-393,5
-74,81

NO(g)
NO2(g)
N2O5(g)
HF(g)
HCl(g)

C2H6(g)

-84,68

HCl(aq)

C2H4(g)
C2H2(g)
C2H5OH(l)
CH3OH(l)

+52,26
+226,7
-277,7
-238,66

HBr(g)
HBr(aq)
HI(g)
HNO3(g)

Hfo
(kJ.mol-1)
+90,25
+33,18
+11,35
-271,1
-92,307
167,159
-36,4
-121,55
+26,48
-207,36

CH3OH(aq)

-200,66

H2SO4(aq)

-909,27

HCHO(g)

108,57

H3PO4(aq)

-1277,4

Senyawa

Senyawa

NH3(g)
CaO(s)
CaCO3(s)
Ca(OH)2(s)
NaOH(s)

Hfo
(kJ.mol-1)
-46,11
-635,9
-1206,92
-986,09
-425,609

NaCl(s)

-176,65

Na2SO4(s)
MgO(s)
Mg(OH)2(s)
BaO(s)
Ba(OH)2.8H2O(s
)
BaCl2

-1387,08
-601,70
-924,54
-553,5

Senyawa

-3342,2
-858,6

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

36

SO2(g)
SO3(g)

-296,83
-395,72

CH3COOH(l)
-484,5
CH3COOH(aq) -485,5

Al2O3(s)
Al2(SO4)3(s)

-490,4
-3440,84

2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( Hod )


Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa
menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar.
Besarnya harga HoD = Hof , tetapi tandanya berlawanan.
Contoh
NH3 (g) N2 (g) + 3/2 H2 (g)
2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g)

Hof = + 46,11 kJ.mol-1.


H = ............... kJ.

3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( Hoc )


Reaksi pembakaran adalah reaksi suatu zat dengan oksigen (O 2). Zat yang
mudah terbakar adalah unsur karbon, hidogen, belerang dan berbagai
senyawa dari unsur tersebut. Pembakaran dikatakan sempurna jika :
- karbon (C) terbakar menjadi CO2.
- hidrogen (H) terbakar menjadi H2O
- belerang terbakar menjadi SO2.
Entalpi Pembakaran Standar ( Hoc ) adalah perubahan entalpi yang
terjadi pada pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar.
Diketahui perubahan entalpi pembakaran sempurna 1 mol etanol 726,54 kJ.
Tulislah persamaan temokimianya.

................................................................................................................
..............................
4. Perubahan Entalpi Netralisasi (Hn)
Adalah perubahan entalpi pada reaksi netralisasi asam dengan basa
menghasilkan satu mol air pada keadaan standar.
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H 2O (l) H = -4,2 kJ.mol -1.
5. Perubahan entalpi penguapan standar (Hv)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dari fase
cair menjadi gas pada keadaan standar.
H2O (l) H2O (g) H = +43 kJ.mol -1.
6. Perubahan entalpi pelarutan standar (Hs)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pelarutan 1 mol zat menjadi
larutan encer pada keadaan standar.
NaOH (s) NaOH(aq) H = - 4, 5 kJ.mol -1.
Latihan 2. 3.
1.

Diketahui Ho pembentukan NH3 (g) sama dengan 46 kJ mol-1.


H untuk reaksi N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

2.

Diketahui Hof CH3COOH (l) = -484,5 kJ mol-1 dan Hof CaCO3 (s) = -1206,92
kJ mol-1. Tulislah persamaan temokimia reaksi pembentukan CH3COOH (l) dan
CaCO3 (s)

Berpakah

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

37

3.

Pada pembentukan 16 gram gas SO 3 dari unsur-unsurnya dibebaskan kalor


sebanyak 79,2 kJ.
a. Tentukan perubahan entalpi pembentukan gas SO 3.
b. Tulislah persamaan termokimia pembentukan gas SO3. (Ar S=32, O =16)

4.

Diketahui reaksi: H2 (g) + Cl2 (g) 2HCl (g) H = -184 kJ. Berapakah kalor
yang dibutuhkan untuk menguraikan 7,3 gram HCl menjadi unsur-unsurnya ? (Ar:
H = 1, Cl =35,5)

5.

Pada pembakaran sempurna 9,2 gram etanol C 2H5OH dibebaskan kalor


sebanyak 273,24 kJ.
a. Berapkah H pembakaran etanol ?
b. Tulislah persamaan termokimia reaksi pembakaran sempurna etanol.

6.

Diketahui persamaan termokimia berikut :


2C2H2 (g) + 5 O2 (g) 4CO2 (g) + 2 H2O (I)
H = - 2372 kJ.
Berapakah kalor yang dilepaskan pada pembakaran sempurna 44,8 liter gas C 2H2
pada STP ?

7.

Pada pembakaran sempurna 9 gram gas etana C 2H6 dibebaskan kalor


sebanyak 25,5 kJ.
a. berapakah entalpi pembakaran gas etana ?
b. Tulislah persamaan reaksi pembakaran sempurna gas etana.

8.

Jika diketahui H netralisasi NaOH dengan HCl = -4,2 kJ.mol -1. berapakah
kalor yang dilepaskan, jika 100 cm3 larutan NaOH 1 M dapat dinetralkan oleh
100 cm3 larutan HCl 1 M.

KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 3 - 5
15. Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan
H reaksi dalam kalorimeter melalui kerja kelompok di
laboratorium.
16.

Berlatih menghitung H.

INDIKATOR
Menghitung harga H reaksi melalui percobaan.
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan:
- data entalpi pembentukkan standar (Hf)
- diagram siklus dan diagram tingkat energi
- data energi ikatan rata-rata

G. MENENTUKAN H REAKSI
Perubahan entalpi suatu reaksi dapat ditentukan dengan beberapa cara:

1. Menentukan H reaksi dengan Eksperimen.


Penentuan H dengan kalorimeter berdasar pada asas Black, yaitu kalor
yang dilepas = kalor yang diterima. Karena kalor yan dilepas = q, maka H
=-q
q = m .c
.t
q = C . t

q = kalor yang yang dilepaskan atau kalor yang diserap


atau kalor reaksi (J)
m = massa zat yang bereaksi. (gram)
c = kalor jenis, ( J.g -1. oC-1 atau J. g -1 K-1)
C = kapasitas kalor, ( J.. oC-1 atau J. K-1)
t = perubahan suhu, t = takhir tawal (oC atau K )

Eksperimen 2.1
Judul

: Menentukan Peruhan Entalpi


Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

38

Tujuan : Menetukan perubahan entalpi netralisasi pada reaksi antara larutan


natrium hidroksida dengan larutan asam klorida.
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) H = ....... ?
Cara kerja :
1. Siapkan masing-masing 50 cm3 larutan NaOH 1 M dan HCl 1 M dalam gelas kimia.
2. Ukurlah suhu (t. awal) masing-masing larutan itu dengan termometer.
3. Campurkan kedua larutan itu dalam kalorimeter bom yang sudah dilengkapi dengan termometer.
Catatlah suhu tertinggi (t. akhir)

Hasil pengamatan:
Suhu awal : Suhu larutan NaOH = .......... oC
Suhu larutan HCl = .......... oC
Suhu rata-rata
= ...........oC

Suhu akhir ( suhu campuran)


Perubahan Suhu (t)

= .......... oC
= .......... oC

Pertanyaan :
1. Apakah reaksi dalam percobaan ini tergolong rekasi eksoterm atau
endoterm dan bagaimana tanda H-nya ?
2. Hitunglah kalor yang dilepaskan pada percobaan ini !
3. Hitunglah perubahan entalpi netralisasinya !
4. Tulislah persamaan termokimia reaksi antara NaOH dengan HCl.

Latihan 2. 4.
1. Ke dalam kalorimeter bom dimasukkan 100 ml larutan NaOH 1M dan 100 ml
larutan HCl 1M. Jika pada reaksi ini terjadi perubahan suhu larutan dari 28 oC
menjadi 42 oC , Kalor jenis larutan 4,2 J g -1 K-1. massa jenis larutan dianggap
sama dengan massa jenis air yaitu 1 kG.L-1. dan kalor yang diserap oleh
kalorimeter diabaikan, maka tentukan:
kalor yang dilepaskan dari campuran reaksi tersebut.
a.
perubahan entalpi reaksi : NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
b.
perubahan energi dalam.
c.
2. Untuk menaikan suhu 300 gram air setinggi t oC, diperlukan kalor 6,3 kJ. Bila
kalor jenis air = 4,2 J g-1 K-1, maka hitunglah harga t.
3. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 16,4 kJ kalor. Jika kalor ini digunakan untuk
memanaskan air 200 cm3 air, maka tentukan kenaikan suhu air tersebut !

2. Menentukan H reaksi dengan menggunakan Hukum


Hess
Hukum Hess menyatakan bahwa:
Perubahan entalpi suatu reaksi hanya bergantung pada keadaan awal
(pereaksi) dan keadaan akhir (Hasil reaksi) dan tidak bergantung pada
jalannya reaksi atau jumlah tahap reaksi
Artinya nilai H reaksi yang berlangsung satu tahap sama dengan jumlah
total H dari reaksi yang berlangsung beberapa tahap.
Contoh
Reaksi pembentukan gas CO2 dapat berlangsung satu tahap dan dapat
juga berlangsung dua tahap.
a. Reaksi yang berlangsung satu tahap:
C (s) + O2 (g) CO2 (g)
H = 393,5 kJ
b. Reaksi yang berlangsung dua tahap:
C (s) + O2 (g) CO (g)
H1 = 110,5 kJ
CO (g) + O2 (g) CO2 (g)
H2 = 283,0 kJ
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

39

C (s) + O2 (g) CO2 (g)

H3 = 393,5 kJ

Diagram tingkat energi reaksi pembentukan gas CO 2 di atas dapat


digambarkan sebagai berikut:
H (kJ)
0

C(s) + O2(g)
CO(g) + O2(g)

-110,5
-393,5

Judul

CO2(g)

Eksperimen 2.2

: Hukum Hess

Tujuan : Membuktikan berlakunya Hukum Hess pada reaksi antara natrium


hidroksida dengan asam klorida.
Reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida dapat berlangsung
melalui 2 cara:
Cara I : Reaksi satu tahap, NaOH padat dilarutkan dalam larutan HCl.
NaOH (s) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l) H1 = ....... ?
Cara II : Reaksi dua tahap, NaOH padat dilarutkan dalam air, kemudian larutan
NaOH yang diperoleh direaksikan dengan larutan HCl.
NaOH (s) NaOH (aq)

H2 = ....... ?

NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l) H3 = ....... ?


Menurut Hukum Hess

H1 = H2 + H3

Cara kerja :
1. Ukurlah 100 cm3 larutan HCl 1 M, masukan dalam kalorimeter dan ukurlah suhunya dengan
termometer (suhu awal). Kemudian timbanglah 2 gram NaOH padat lalu masukan ke dalam
kalorimeter tadi. Catat suhunya (suhu akhir).
2. Masukan 50 cm3 air dalam kalorimeter, kemudian ukurlah suhunya (t. awal). kemudian masukan 2
gram NaOH ke dalam air tersebut, ukurlah suhu larutan itu dengan termometer (suhu akhir).
Biarkan suhu larutan ini turun hingga suhunya normal kembali.

3. Siapkan

50 cm3 larutan HCl 1 M, ukurlah suhunya ( suhu larutan ini harus dibuat sama dengan
larutan (2).
Campurkan larutan HCl ini dengan larutan (2) dalam kalorimeter bom yang sudah dilengkapi dengan
termometer. Catatlah suhu tertinggi (t. akhir)

Hasil pengamatan dan hitungan:


Suhu awal : Suhu larutan NaOH
Suhu larutan HCl
Suhu air
Suhu rata-rata (suhu awal)
Suhu akhir ( suhu campuran)

Percobaan 1
.......... oC
.......... oC
.......... oC

Percobaan 2
.......... oC
.......... oC
.......... oC

Percobaan 3
.......... oC
.......... oC
.......... oC
.......... oC

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

40

.......... oC
......... gram
..................mol

Perubahan Suhu (t)


Jumlah NaOH
yang digunakan

Percobaan 1
Jumlah kalor yang
dilepaskan ( q ) ke
lingkungan.
Perubahan
entalpi
(H) per mol NaOH yang
bereaksi

.......... oC
......... gram
................. mol

Percobaan 2

.......... oC
....... gram
................... mol

q=

q=

Percobaan
3
q=

H1 =

H2 =

H3 =

Pertanyaan.
1. Dengan mempertimbangkan kesalahan dalam eksperimen yang dilakukan
dalam percobaan ini, tariklah kesimpulan berlakunya hukum Hess.
2. Buatlah diagram tingkat energi dan diagram sisklus dari gabungan reaksi
dalam percobaan ini.

H = .kJ

H (kJ)

+
H = kJ

H = kJ

+
Latihan 2. 4.
1.

Diketahui reaksi:
S(s) + O2 (g) SO2 (g)
H = -300 kJ

2SO2(g) + O2(g)
2SO3 (g) H = -190 kJ
Maka tentukan H reaksi : 2S(s) + 3O2(g)

2.

2SO3

(g)

Diagram tingkat energi reaksi pembentukan gas CO 2


H (kJ)
0

2C(s) + 2O2(g)

-221

2CO(g) + O2(g)
2 CO2(g)

-787
Berdasarkan diagram di atas, berapakah H reaksi: C(s) + O2(g) CO(g) ?
3.

Perhatikan diagram tahap reaksi pembentukan gas SO 3 berikut :


H (kJ)
0
-593,8

2 S(g) + 3 O2(g)
H1
2 SO2(g) + O2(g)
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

41

H2

H3

-790,4

2 SO3(g)

Berdasarkan diagram di atas ini,


a.
b.
c.
d.
4.

5.

Bagaimana hubungan H1, H2 dan H3 !


Berapakah H3
Berapakah H pembentukan SO2 dan SO3 ?
Berapakah H pembakaran SO2 ?

Jika diketahui:
MO2 + CO MO + CO2 H = -20 kJ
M3O4 + CO 3MO + CO2 H = + 6 kJ
3M2O3 + CO 2M3O4 + CO2 H = -12 kJ
maka tentukan nilai H bagi reaksi: 2MO2 + CO M2O3 + CO2 !
Dari data:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) H = -571 kJ
2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s) H = -1269 kJ
CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)
H = -64 kJ
Hitunglah entalpi pembentukan Ca(OH)2 !

6.

Berdasarkan data :
C(s) + 2 H2(g) CH4(g)
H = -74,9 kJ

C(s) + O2(g)
CO2(g)
H = -393,7 kJ

H2(s) + O2(g)
H2O(I) H = -285,9 kJ
Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi :
CH4(g) + 2 O2(g)

7.

Tentukan H dari reaksi: FeO(s) + Fe 2O3(s)


2Fe (s) + O2 (g)
4Fe (s) + 3O2(g)
Fe3O4(s)

8.

CO2(g) + 2 H2O (I)

FeO(s)

Fe3O4(s), jika diketahui

H= -544,0 kJ

Fe2O3(s) H= -1648,4 kJ

3Fe (s) + 2O2(g) H= +1118,4 kJ

Diketahui persamaan termokomia berikut:


2 NO (g) + O2(g) N2O4 (g) H = a kJ
NO (g) + O2(g) NO2 (g) H = b kJ
Tentukan H untuk reaksi 2 NO2 (g) N2O4 (g)

9.

Diketahui diagram siklus berikut:

2S(s) + 3O2(g)

H = -790 kJ

2SO3(g)
H = x kJ

H = -593 kJ
2SO2(s) + O2(g)
Dari diagram di atas tentukan harga x!
10.

Diketahui:
Hc C2H2 (g) = -1300 kJ mol-1.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

42

Hc H2 (g)
= -286 kJ mol-1
Hc C2H6 (g) = -1560 kJ mol-1
Tentukan H dari reaksi C2H2 (g) + H2 (g) C2H6 (g)
11.

Perhatikan diagram tingkat energi berikut:


H (kJ)
0

H2(g) + O2(g)

-242

H2O(g)
H2O(l)

-285
Dari diagram tingkat energi di atas, berapakah energi yang diperlukan untuk
peguapan 5 mol air dari tubuh ?

Menentukan H reaksi dengan menggunakan data


H f
3.

Harga H reaksi dapat dihitung dengan


pembentukan standar (Hf) dengan rumus:

data

perubahan

entalpi

Hr = f zat hasil - f zat


pereaksi
Contoh:
Dikeahui Hof C2H6(g) = -84,68 kJ mol-1,
Hof H2O(g) = -241,8 kJ mol-1,
a. Tentukan H reaksi 2 C2H6(g) + 7 O2 (g)
b. Berapakah H pembakaran C2H6. ?

Hof CO2(g)= -393,5 kJ mol-1,

4 CO2 (g) + 6 H2O (I)

Jawab:
a. 2 C2H6(g) + 7 O2 (g)

4 CO2 (g) + 6 H2O (I)

H = ....... kJ.

Hr = f zat hasil - f zat pereaksi


= ( 4 Hof CO2 + 6 Hof H2O ) ( 2 Hof C2H6 + Hof O2 )
= {4(

)+3(

)}{2(

)+

7(

)}
=
=
b. H pembakaran C2H6 =
Latihan 2. 5.
1.

Tentukan perubahan entalpi reaksi berikut ( H dapat dilihat tabel 2.1 )


a. C2H4 (g) + 3 O2 (g) 2 CO2 (g) + 2 H2O (g)
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

43

b. HCHO(g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)


2.

Diketahui:
H C6H6(g) = + 83 kJ/mol
H CO2(g) = - 393 kJ/mol
H H2O(l) = - 286 kJ/mol
Hitunglah perubahan entalpi pembakaran molar dari reaksi berikut !
C6H6(g) + O2 CO2 (g) + CO2(I)

3.

Diketahui perubahan entalpi pembentukan H 2O(l) dan H2O(g) berturut-turut 286


kJ.mol-1,
242 kJ.mol-1. Bila Ar : H = 1, O = 16, maka tentukan H pada
penguapan 4,5 gram air !

4.

Diketahui H C2H2(g)
= +26,7 kJ.mol-1
H CO2(g) = - 393 kJ.mol-1
H H2O(g) = - 286 kJ.mol-1
Tentukan perubahan entalpi pembakaran sempurna 2,6 gram gas C2H2 !

5.

Diketahui :
H CaO(s) = -635,9 kJ.mol-1
H H2O(l) = -285,85 kJ.mol-1
CaO(s) + H2O(l)

Ca(OH)2 (aq) H = -35,75 kJ

Maka tentukan perubahan entalpi pembentukan Ca(OH) 2 (aq)


6.

Diketahui perubahan entalpi pembakaran molar C2H5OH(l) = -1799,5 kJ.mol-1 dan


H CO2(g) = -393,5 kJ.mol-1,
H H2O(g) = -241,8 kJ.mol-1.
Maka tentukan perubahan entalpi pembentukan C2H5OH(l)

H. Menentukan H reaksi dengan menggunakan data


Energi Ikatan Rata-rata
Energi Ikatan ialah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan
antaratom per mol molekul dalam wujud gas.
Ada 3 jenis energi ikatan, yaitu:
a. Energi Atomisasi adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan
semua ikatan dalam satu molekul menjadi atom-atom
bebas dalam keadaan gas.
Contoh:
H2 (g) 2 H (g) H = 436 kJ mol-1
HCl (g) H (g) + Cl (g) H = 201 kJ mol-1
CH4 (g) C (g) + 4 H (g) H = 1664 kJ mol-1

b. Energi Ikatan Dissosiasi adalah energi yang diperlukan untuk


memutuskan satu ikatan tertentu dalam satu molekul
dalam keadaan gas.
Contoh:

CH4 (g) CH3 (g) + H (g) H = 435 kJ mol-1


CH3 (g) CH2 (g) + H (g) H = 444 kJ mol-1
CH2 (g) CH (g) + H (g) H = 440 kJ mol-1
CH (g) C (g) + H (g) H = 343 kJ mol-1

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

44

c. Energi Ikatan
untuk
Contoh:
H

HCH
I
H

Rata-rata adalah energi rata-rata yang diperlukan


memutus kan ikatan dalam setiap molekul.
Dalam molekul CH4 terdapat 4 buah ikatan C-H. Jumlah
energi yang diperlukan untuk memutuskan keempat
ikatan pada molekul CH4 sama dengan energi
atomisasi, yaitu 1664 kJ mol -1. Energi ikatan rata-

rata C-H = 1662 : 4 = 416 kJ.

Molekul yang hanya memiliki satu buah ikatan, baik energi atomosasai,
energi disosiasi maupun energi ikatan rata-rata besarnya sama, atau
perubahan entalpinya sama dengan energi ikatan. Misalnya H 2, O2, N2, F2,
Cl2, Br2, I2, HCl dan lain-lain.
Suatu reaksi kimia dapat berlangsung bila zat-zat pereaksi terjadi
pemutusan ikatan sedangkan zat-zat hasil reaksi terjadi pembentukan
ikatan. Pada saat pemutusan ikatan dibutuhkan energi dan pada saat
pembentukan ikatan dibebaskan energi.
Untuk menentukan H dari suatu reaksi dapat menggunakan rumus:

Hr = EI zat pereaksi atau

EI zat hasil

Hr = E Pemutusan ikatan E Pembentukan

Contoh:

ikatan

1. Diketahui energi ikatan rata-rata dari:


C-H = 435 kJ mol-1, O=O = 498 kJ mol -1, C=O = 805 kJ mol -1, H-O =
464 kJ mol-1.
Tentukan H dari reaksi berikut:
H
HCH (g) + 2 O=O (g) O=C=O (g) + 2 HO (g)
H
Jawab:

E. Pemutusan ikatan

E. Pembentukan ikatan

C-H = 4 x 435

C=O = 2 x 805

O=O = 2 x 498

H-O = 4 x 464

=
=
=

Hr = E Pemutusan ikatan E Pembentukan ikatan


=
2. Diketahui:
H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (g) H = - 242 kJ mol-1
H2 (g) 2 H (g)
H = +436 kJ mol-1
O2 (g) 2 O (g)
H = +500 kJ mol-1
Hitunglah energi ikatan rata-rata H-O !
Jawab:

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

45

Latihan 2. 6.
1. Diketahui energi ikatan sebagai berikut:
CC = 347 kJ mol-1. CCl = 331 kJ mol-1, ClCl = 243 kJ mol -1,
C=C = 612 kJ mol-1, CH = 414 kJ mol-1,
Hitunglah Harga H untuk reaksi: H2C = CH2 + Cl2 ClH2C CH2Cl.
2. Dengan menggunakan data energi ikatan berikut
NN = 159 kJ mol-1. NN = 941 kJ mol-1, HN = 389 kJ mol-1.
N=N = 418 kJ mol-1, HH = 436 kJ mol-1,
Tentukan H pembentukan hidrazin, N2H4, dari nitrogen dan hidrogen menurut
reaksi:

N2 (g) + 2 H2 (g) N2H4Cl (g)


3. Entalpi pembentukan NO = + 90 kJ/mol. Jika energi ikatan NN = 470,5 kJ/mol
dan O=O = 474,5 kJ/mol, maka tentukan energi ikatan yang dibutuhkan untuk
memutuskan 2 mol ikatan NO.
4. Data energi ikatan rata-rata berikut :
C H = 99 kkal, C C = 83 kkal , H Cl = 103 kkal, C Cl = 79 kkal, C = C = 164 kkal
Tentukan perubahan entalpi dari reaksi : CH 3 CH = CH2 + HCl CH3 CHCl
CH3
5. Jika diketahui:
H pembentukan CH4 (g) = -75 kJ/mol
Energi ikatan H-H = 435 kJ/mol
H sublimasi C (s) = 715 kJ/mol.
Maka tentukan energi ikatan C-H dalam CH4 .
6. Batubara merupakan sumber unsur karbon. Salah satu kegunaannya adalah
untuk membuat gas-gas sintetik, gas ini diproses lebih lanjut untuk meperoleh
berbagai senyawa misanya methanol, jika methanol dioksidasi lagi maka akan
diperoleh metanal ( formal dehid atau
formalin ). Reaksi-reaksi yang
berlangsung dalam proses tersebut adalah:
1. C (s) + H2O (l) CO (g) + H2 (g)
2. C (s) + 2 H2 (g) CH4 (g)
3. C (s) + H2O (l) + H2 (g) CH3OH (l)
4. CH3OH (l) + O2 (g) HCHO (g) + H2O(l)
a. Bila diketahui :
Hf H2O (l) = -286 kJ/mol,
-75 kJ/mol,

Hf CO (g) = -111 kJ/mol, Hf CH4 (g) =

Hf CH3OH (l) = -239 kJ/mol, Hf HCHO (g) = -109 kJ/mol.


- Tentukan H reaksi untuk reaksi nomor 1, 2 dan 3 di atas.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

46

- Reaksi manakah yang memiliki H reaksi sama dengan Hf .

b. Bila diketahui energi ikatan :


C H = 412 kJ/mol C O = 360 kJ/mol ,
kJ/mol
C C = 348 kJ/mol O H = 464 kJ/mol,

C = O = 743
O = O = 496

Tentukan H dari reaksi nomor 4.

I.

ENERGI BAHAN BAKAR


1. Jenis-jenis bahan bakar
a. Minyak bumi juga disebut bahan bakar fosil dan dalam bahasa inggris
disebut petroleum.
Minyak bumi dan gas alam terbentuk sebagai hasil akhir dari
penguraian bahan organik (sel-sel dan jaringan hewan dan tumbuhan
laut) yang tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam tanah, baik di
faerah daratan maupun di daerah lepas pantai.
Minyak bumi mengandung berbagai macam zat kimia baik dalam bentuk
gas, cair maupun padat. Komponen penyusun utama minyak bumi adalah
hidrokarbon (alifatik dan siklik).
Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terdiri dari :
- alkana rantai lurus (mulai dari metana sampai rantai karbon lebih dari 25
atom C).
- Sikloalkana
- Komponen lain yang terkandung dalam minyak bumi dengan jumlah sedikit
adalah
isoalkana,
hidrokarbon aromatik dan senyawa karbon yang
mengandung oksigen, nitrogen dan belerang.
Komponen penyusun gas alam hanya terdiri dari gas metana, etana,
propana dan gas butana.
Minyak bumi dan gas alam yang diperoleh dari hasil pengeboran merupakan
cairan kental berwarna hitam belum dapat langsung digunakan, oleh karena itu
perlu diolah terlebih dahulu untuk menghasilkan: gas LPG (Liquid Petroleum
Gas) yaitu gas yang dicairkan, bensin, nafta, kerosin, solar, minyak pelumas dan
residu yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.
b. Batubara, juga termasuk bahan bakar vosil yang paling melimpah,
namun penggunaan batu bara sebagai bahan bakar manimbulkan polusi
udara yang lebih hebat dari pada bahan bakar lain. Kini batubara lebih
banyak digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain seperti gas
sintetis malalui proses gasifikasi hasil proses ini berupa campuran gas H 2,
CH4, CO.
2. Kalor Pembakaran dan Nilai Kalor bahan bakar.
Kalor pembakaran adalah jumlah kalor yang dilepaskan pada pembakaran
sempurna setiap mol bahan bakar.

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

47

1
2

Jenis bahan
bakar
LNG
LPG

3
4
5
6

Bensin
Minyak tanah
Solar
Etanol

No

Rumus
senyawa
CH4
C3H8
C4H10
C8H18
C12H26
C16H34
C2H5OH

Kalor Pembakaran
-889 kJ mol-1
-2217 kJ mol-1
-2374 kJ mol-1
-4810 kJ mol-1
-8072 kJ mol-1
-10.687 kJ mol-1
-1371 kJ mol-1

Nilai Kalor adalah jumlah kalor yang dilepaskan pada pembakaran sempurna
setiap gram bahan bakar. Setiap bahan bakar nilai kalornya tidak sama
karena kadar unsur C dan H yang dikandungnya juga tidak sama.

No
1
2
3
4
5
6

Jenis
bahan
bakar
Gas alam
batu bara
minyak mentah
bensin
arang
kayu

Tugas Kelompok:

Komposisi ( % )
C
H
O
70
23
0
82
1
2
85
12
0
65
15
0
100
0
0
50
6
44

Nilai Kalor
49
31
45
48
34
18

kJ
kJ
kJ
kJ
kJ
kJ

g-1
g-1
g-1
g-1
g-1
g-1

Rancanglah suatu eksperimen sederhana bagaimana cara


menentukan nilai kalor bahan bakar misalnya spirtus.

Bab 2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tulislah jawabanmu
pada buku tugas !
2.
1.

Perhatikan gambar berikut !


Gelembung gas
larutan HCl 2 M
logam Mg

oo
Oo
3.

Berdasarkan gambar di atas, yang


tergolong sebagai system adalah .
A. larutan HCl
B. logam Mgnesium
C. gelas kimia
D. logam magnesium, larutan HCl dan
gelas kimia.
E. Logam magnesium, larutan HCl
dan zat hasil.

4.

Suatu gas pada waktu memuai


menyerap kalor sebesar 320 J dan
melakukan kerja sebesar 242 J. maka
E gas itu adalah . . . .
A. +320 J
D. +562 J
B. +78 J
E. 562 J
C. 78 J
Untuk menaikkan suhu 300 gram air
setinggi tC, diperlukan kalor 6,3 kJ.
Bila kalor jenis air = 4,2 J/gram C,
maka harga t adalah .
A. 3
D. 13
B. 5
E. 27
C. 9
Yang terjadi pada reaksi endoterm
adalah .
A. entalpi awal system > entalpi akhir
dan H posistif.

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

48

B.
C.
D.
E.

5.

6.

entalpi awal system


dan H negatif.
entalpi awal system
dan H negatif.
entalpi awal system
dan H posistif.
entalpi awal system
dan H negatif.

> entalpi akhir

D.

= entalpi akhir

E.

< entalpi akhir


8.

< entalpi akhir

Jika
satu
sendok
serbuk
seng
dimasukkan ke dalam gelas kimia yang
berisi larutan HCl ternyata terjadi
gelembung gas dan dasar tabung
terasa
panas.
Reaksi
ini
dapat
digolongkan .
A. eksoterm, energi berpindah dari
sistem ke lingkungan
B. eksoterm, energi berpindah dari
lingkungan ke sistem
C. endoterm, energi berpindah dari
sistem ke lingkungan
D. endoterm, energi berpindah dari
lingkungan ke sistem
E. endoterm, energi tidak berpindah

9.

Persamaan reaksi dari proses-proses


yang sering anda jumpai dalam
kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1)

H2O (l) --- H2O (g)

2)

CH4(g) + 2O2(g)
2H2O(g)

3)

CaO(s)
(aq)

4)

CaCO3 (s) --- CaO (s) + CO2 (g)

CO2(g)

+ H2O(g) ---

5)

7.

10.

N2 (g) + 3H2 (g)

2 NH3 (g)
- 92
Pernyataan yang benar adalah .
A. Reaksi pembentukan NH3 tergolong
reaksi endoterm.
B. Pada pembentukan 0,1 mol gas
NH3 dibebaskan 4,6 kJ (Mr, NH 3 =
17)
C. Pembentukan 1 mol
gas NH3
dibutuhkan kalor 46 kJ.

H2(g) +
+286 kJ

O2(g)

H O(I)
2

H =

2 H2 (s) + O2(g) 2H2O(I) H =


+572 kJ
C. H2O(I) H2O(g) H = -286 kJ
D. H2O(I) H2(g) + O2(g) H =
+286 kJ
E. 2 H2O(I) 2H2(g) + O2(g) H =
+286 kJ
Diketahui
persamaan
termokimia
berikut :
2C2H2 (g) + 5 O2 (g) 4CO2 (g) + 2 H2O
(I)
H = - 2372 kJ.
Pada pembakaran sempurna 44,8 liter
gas C2H2 pada STP akan terjadi .
A. pelepasan kalor 4744 KJ
B. pelepasan kalor 1186 kJ
C. penyerapan kalor 4744 kJ
D. penyerapan kalor 2372 kJ
E. pelepasan kalor 2372 kJ

Diketahui diagram tingkat energi reaksi


pembentukan gas amoniak:
H (kJ)
0

Dengan cara elektrolisis (reaksi kimia


dengan bantuan listrik). Bahwa air
dapat terurai menjadi gas hidogen dan
gas oksigen. Bila tiap penguraian 1 mol
air dibutuhkan 286 kJ energi maka
persamaan termokimia yang benar
untuk menyatakan proses tersebut
adalah .

B.

Ca(OH)2

Ba(OH)2.8H2O (s)
+ 2NH4Cl (s)
--- BaCl2.2H2O (s) + 2NH3 (g) +
8H2O (l)
Yang
memiliki
perubahan
entalpi
negatif adalah .
A. 1), 2) dan 3) D. 2) dan 3)
B. 1), 4) dan 5) E. 4) dan 5)

Diketahui Persamaan termokimia:


2S(s) + 3 O2(g) 2SO3(g) H = - 792
kJ. Pernyataan yang salah tentang
reaksi tersebut adalah (Ar; S=32,
O=16)
A. perubahan entalpi pembentukan
gas SO3 = -396 kJ.
B. perubahan entalpi pembakaran
belerang = -396 kJ.
C. Pada pembentukan 8 gram gas SO3
dibebaskan kalor sebanyak 79,2 kJ.
D. Perubahan entalpi penguraian SO3
= +396 kJ.
E. pembakaran 3,2 gram belerang
dibebaskan kalor 39,6 kJ.

A.

Pembentukan 1 mol gas NH3


dibebaskan 92 kJ.
Penguraian
2
mol
gas
NH3
dilepaskan 92 kJ.

11.

Data percobaan menunjukkan jika 100


cm3 larutan NaOH 1 M dicampur
dengan 100 cm3 larutan HCl 1 M. suhu
larutan naik 8C. Jika kalor jenis dan
massa jenis larutan dianggap sama
dengan air serta tidak ada kalor yang
keluar, maka perubahan entalpi reaksi
netralisasi dari reaksi di atas adalah .
(kalor jenis air 4.2 Jg 1 K-1; massa jenis
air 1 cm3)
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

49

A.

B.

C.

12.

-67,2 kJ mol-1
mol-1
-33,6 kJ mol-1
mol-1
6,72 kJ mol-1

Diketahui :
C (s) + 2 H2 (g)
kJ
C (s) + O2 (g)
-393,7 kJ
H2 (g) +
-285,9 kJ

D. +6,72 kJ
E.

CH4 (g)

CO

O2 (g)

+67,2 kJ

16.

H =

Perubahan entalpi untuk reaksi :


CH4 (g) + 2 O2 (g)
adalah .
A. 604,7 kJ
B. 890,6 kJ
C. 998,4 kJ
13.

CO2 (g) + 2 H2O (I)

0
-221
-787

c kJ

17.

2C(s) + 2O2(g)
2CO(g) + O2(g)

18.

2 S(g) + 3O2(g)
H1

H =

D. 395 kJ/mol
E. 790 kJ/mol

Jika diketahui:
MO2 + CO MO + CO2 H = -20 kJ
M3O4 + CO 3MO + CO 2 H = + 6
kJ
3M2O3 + CO 2M3O4 + CO2 H = -12
kJ

CO M2O3 + CO2 adalah .


kJ
D. 18 kJ
kJ
E. +18 kJ
kJ

Dari data:
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l) H = -571
kJ
2Ca (s) + O2 (g) 2CaO (s) H =
-1269 kJ
CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq) H =
-64 kJ
dapat dihitung entalpi pembentukan
Ca(OH)2 sebesar .
A. 984 kJ/mol
D. 1904 kJ/mol
B. 1161 kJ/mol E. 1966 kJ/mol
C. 856 kJ/mol

19.

reaksi

Diketahui:
H C6H6(g) = + 83 kJ/mol
H CO2(g) = - 393 kJ/mol
H H2O(g) = - 286 kJ/mol
Maka perubahan entalpi molar
pembakaran :
C6H6(g) + O2 CO2 (g) + H2O(I)
A. 8326 kJ/mol
B. 4163 kJ/mol
C. 6610 kJ/mol

H (kJ)
0

+790 kJ/mol
+395 kJ/mol
110 kJ/mol

2MO2 +
A. 40
B. 28
C. 26

Reaksi perubahan C(s) menjadi CO2(g)


dapat berlangsung melalui dua cara
sebagai berikut:
1) C(s) + O2 (g) CO2 (g)
H = a kJ
2) 2C(s) + O2(g) 2CO (g)
H = b kJ
3) 2CO(g) + O2(g) 2CO2 (g) H = -

Perhatikan diagram tingkat


pembentukan gas SO3 :

H =

maka nilai H bagi reaksi:

2 CO2(g)

Menurut Hukum Hess, hubungan a,b


dan c adalah .
A. a = b + cd
D.
a = 2b +
2a
B. a = 2b - 2c
E.
a = b
+ c
C. 2a = b - c
15.

2 SO3(g)

Diketahui
S (s) + O2 (g) SO2 (g)
-300 kJ
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
-190 kJ

A.
B.
C.

reaksi

Berdasarkan diagram di atas, entalpi


pem- bentukan (Hf) CO2 adalah .
A. 110,5 kJ
D. 566 kJ
B. -221 kJ
E. 787 kJ
C. 393,5 kJ
14.

H3

Maka H reaksi :
2S (s) + 3O2 (g) 2SO3 (g) adalah .

D. 1040,3 kJ
E. 1284,3 kJ

Diagram
tingkat
energi
pembentukan gas CO2
H (kJ)

2SO2(g) + O2(g)

Berdasarkan diagram di atas,


H3
adalah .
A. +790,4 kJ
D. 196,6 kJ
B. + 593,8 kJ
E.
-593,8 kJ
C. +196,6 kJ

H =
(l)

H2

-790,4

H = -74,9

(g)

H2O

-593,8

20.

D. 3299 kJ/mol
E. 222 kJ/mol

Diketahui:
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

50

H C2H5OH (l) = -278 kJ/mol


H CO2(g) = - 394kJ/mol
H H2O(g) = - 286 kJ/mol

B.
C.
25.

Hitunglah perubahan entalpi pada


pembakaran sempurna 23 gram
etanol (Mr=46).
A.
B.
C.
D.
E.
21.

H=
H=
H=
H=
H=

-1368 kJ/mol
-684 kJ/mol
-202 kJ/mol
-101 kJ/mol
+202 kJ/mol

Harga H yang
berikut,
H (kkal)
20
15 Hr
10
5
0
-5
sebesar .
A. + 20 kkal
B. + 15 kkal
C. 15 kkal

22.

23.

26.

dilukiskan

kurva

27.

D. + 5 kkaL
E. 5 kkal

28.

Diketahui energi ikatan rata-rata dari :

C H = 413 kj/mol ; C C = 348 kj/mol


C = C = 614 kj/mol; H H= 436 kj/mol
dengan menggunakan data tersebut
diperoleh perubahan entalpi pada
reaksi
C2H4 (g) + H2 (g) C2H6 (g) H = x
kJ/mol.
Maka x adalah .
A. +2224 kJ
D. +124 kJ
B. 2224 kJ
E. 124 kJ
C. +1050 kJ
24.

Dari data
berikut :

energi

C H = 99 kkal
C C = 83 kkal
C = C = 164 kkal

ikatan

D. 464 kJ
E. 598 kJ

Diketahui energi ikatan sebagai berikut:


CC
= 347 kJ mol-1.
C=C = 612 kJ mol-1
CCl = 331 kJ mol-1
CH
= 414 kJ mol-1
ClCl = 243 kJ mol-1
Harga H untuk reaksi: H2C=CH2 +
Cl2 ClH2C CH2Cl adalah .
A. 684 kJ
D. +177 kJ
B. 154 kJ
E. + 241 kJ
C. +89 kJ
Dengan menggunakan data energi
ikatan berikut
NN = 159 kJ mol-1.
N=N = 418 kJ mol-1
NN = 941 kJ mol-1
HH = 436 kJ mol-1
HN = 389 kJ mol-1
Tentukan H pembentukan hidrazin,
N2H4, dari nitrogen dan hydrogen
menurut reaksi:

A.
B.
C.
D.
E.

29.

Besarnya perubahan entalpi dari reaksi


:
CH3CH=CH2+ HCl CH3CHClCH3
A. +36 kkal
D. 6 kkal

Diketahui :
H2 (g) + O2 (g) H2O (g) H = -242
kJ
HH (g) 2H (g) H = +436 kJ
O=O (g) 2O (g) H = +500 kJ
Berapakah energi ikatan rata-rata HO?

N2 (g) + 2 H2 (g) N2H4 (g)

rata-rata

H Cl = 103 kkal
C Cl = 79 kkal

E. 8 kkal

Entalpi pembentukan NO = +90 kJ/mol.


Jika energi ikatan NN = 470,5 kJ/mol
dan O=O = 474,5 kJ/mol, maka energi
ikatan
yang
dibutuhkan
untuk
memutuskan 2 mol ikatan NO adalah
.
A. 630 kJ
D. 810 kJ
B. 720 kJ
E. 911 kJ
C. 765 kJ

A. 121 kJ
B. 242 kJ
C. 363 kJ

Hp

Diketahui
perubahan
entalpi
pembentukan
H2O(l)
dan
H2O(g)
berturut-turut 286
kJ.mol-1, 242
kJ.mol-1. Bila Ar : H= 1 ; O = 16 maka
pada penguapan 4,5 gram air .
A. diserap 11 kJ
D. diserap 123
kJ
B. diserap 44 kJ
E. diserap 222
kJ
C. dibebaskan 44 kJ

+8 kkal
+6 kkal

H
H
H
H
H

=
=
=
=
=

-711 kJ mol-1
-98 kJ mol-1
+98 kJ mol-1
+711 kJ mol-1
+911 kJ mol-1

Bila energi atomisasi CH4 (g) = 200


kkal/mol.
Maka energi ikatan rata-rata C H
adalah . . . .
A.
B.
C.

800 kkal/mol
kkal/mol
100 kkal/mol
50 kkal/mol

D.

800

E. 50 kkal/mol

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

51

30.

Jika diketahui:
H pembentukan CH4 (g) = -75 kJ/mol
Energi ikatan H-H = 435 kJ/mol
H sublimasi C (s) = 715 kJ/mol.

Standar Kompetensi :

Maka besarnya energi ikatan C-H


dalam CH4 adalah . . . .
A. 207,5 kJ/mol
D. 515,0 kJ/mol
B. 333,3 kJ/mol
E.
1669,0
kJ/mol
C. 415,0 kJ/mol

3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan
sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan


percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3.2. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta terapannya
dalam kehidupan sehari-hari.

A. Konsentrasi Larutan

Ruang
Lingkup

Luas Permukaan

B. Konsep Laju Reaksi


C. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi
D. Teori Tumbukan

Konsentrasi Pereaksi
Suhu
Katalis

E. Orde Reaksi dan Persamaan Laju reaksi

KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 6 - 8

INDIKATOR

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

52

17. Menghitung dan membuat larutan dengan konsentrasi


tertentu dalam kerja kelompok di laboratorium.
18. Merancang dan melakukan percobaan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam kerja
kelompok di laboratorium.
19. Menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.

E.

Menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan).


Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi (konsentrasi, luas permukaan , suhu, dan katalis)
melalui percobaan.
Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi.

KONSENTRASI LARUTAN

1. Menghitung konsentrasi (molaritas) larutan dan massa zat terlarut dalam larutan.
40 gram NaOH
dalam 200 cm3
larutan.

Ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi (pekat


atau encernya) suatu larutan, yaitu Molaritas, Molalitas,
Fraksi mol, Persen Volum dan Persen Berat . Di sini hanya
dibahas molaritas.

Molaritas/kemolaran adalah jumlah mol zat terlarut


dalam tiap dm3 larutan. Lambangnya M (huruf besar ) dan
dapat ditandai dengan []. Misalnya tanda [A] dibaca
konsntrasi zat A dalam M (mol/liter).

...... M
M=
Gb.3.1

100 ml
NaOH 0,2 M

mol
Liter Larutan

atau

M=
gram 1000
x
Mr
ml

a. Berapakah molaritas larutan yang diperoleh pada gambar 1.


b. Hitunglah massa zat yang terlarut dalam 100 ml larutan NaOH 0,2 M
.
.................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

Gb. 3. 2

2. Menghitung konsentrasi (molaritas) larutan dari larutan pekat.


Di laboratorium, zat-zat kimia seperti asam klorida, asam sulfat, asam nitrat dan
lain-lain umumnya tersedia dalam bentuk larutan pekat. Konsentrasi zat-zat ini
dinyatakan dengan kadar (%) dan massa jenis () tertentu. Untuk menghitung
konsentrasi larutan pekat dalam satuan mol/liter dapat menggunakan rumus:

M=

3.

Kadar x x 10
Mr

Berapakah molaritas larutan H2SO4 dengan kadar 98 % dan massa jenis


1,8 kG/L ?
....................................................................................................................

Menghitung konsentrasi (molaritas) larutan dari pengenceran larutan pekat.


Pengenceran Larutan. Berarti menambahkan pelarut pada suatu larutan (jumlah
pelarut bertambah sedangkan jumlah zat terlarut tetap), sehingga menyebabkan
konsentrasi larutan menjadi lebih kecil dari semula.
Rumus pengenceran.

V1 . M1 = V2 . M2

V1 = volume larutan sebelum diencerkan


M1 = molaritas larutan sebelum diencerkan
V2 = volume larutan sesudah diencerkan
M2 = molaritas larutan sesudah diecerkan
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

53

Berapakah mlaritas larutan yang terbentuk bila 50 ml aquades ditambahkan ke dalam 50 ml


larutan HCl 2 M ?
4.

Menghitung konsentrasi (molaritas) larutan dari pencampuran larutan


Jika Dua buah larutan yang sama dengan molaritas berbeda dicampurkan, maka
molaritas campurannya dapat dihitung dengan rumus:

M Campuran

V1 . M 1 V2 . M 2
V1 V2

HCl 3 M
50 ml

HCl 1 M
Gb. 3. 3

150 ml

Berapakah Molaritas larutan yang terbentuk jika kedua larutan HCl pada gambar
di atas dicampurkan ?

5. Membuat Larutan dari zat terlarutnya adalah zat padat


Langkah-langkahnya:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menghitung massa zat terlarut yang dibutuhkan dengan rumus :
mol = M x L dan Massa (gram) = massa x Mr
3. Menimbang zat terlarut
4. Melarutkan zat terlarut dalam labu erlenmeyer yang terisi kira-kira
bagian dari volume aquades yang dipelukan, kemudian menambahkan
aquades hingga volume yang dibutuhhkan.

6. Membuat Larutan dari zat terlarutnya adalah larutan pekat.


Sebelum digunakan, larutan pekat (konsentrasinya besar) perlu di encerkan lebih
dahulu.
Langkah-langkahnya:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menghitung molaritas larutan pekat kemudian menghitung volume
larutan pekat yang dibutukan dengan rumus pengenceran
3. Mengukur volume larutan pekat yang dibutuhkan dengan menggunakan
pipet ukur.
4. Melarutkan larutan pekat ke dalam kira-kira bagian dari volume
aquades yang dipelukan dalam gelas kimia secara hati-hati.
5.

Setelah campuran agak dingin, pundahkan ke dalam labu ukur, kemudian


tambahhkan aquades hingga volume yang dibutuhhkan.
Bila tersedia larutan H2SO4 dengan kadar 98 % dan massa jenis 1,8 kG/L
?
a. Hitunglah moeritas larutan ini.
b. Berapakah volume larutan H2SO4 pekat yang dituhkan untuk
membuat larutan H2SO4 0,5 M sebanyak 200 ml ?
c. Tulislah alat dan bahan yang diperlukan.
d. Tulislah langkah-langkah kerja untuk membuat larutan tersebut.
.................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
54
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

MEMBUAT LARUTAN

Eksperimen 3.1. 1

Pada kegiatan ini anda ditugaskan untuk menghitung konsentrasi larutan (soal nomor 1 dan
2), menghitung massa zat yang ditimbang, kemudian membuat larutan-larutan yang tertetra pada
(soal nomor 3)
1. Hitunglah konsentrasi larutan-larutan berikut !
No

Jumlah zat terlarut

Volume
larutan

Konsentrasi (mol/liter)

1.

3,31 gram Pb(NO3)2

200 ml

.............................................................

2.

1,48 gram Ca(OH)2

120 ml

3.

2,8 gram KOH

250 ml

.............................................................
.
............................................................

2. Hitunglah konsentrasi larutan pekat berikut dalam satuan mol/liter.

No

Larutan
pekat

Kadar

Massa
Jenis ()

Konsentrasi (mol/liter)

1.

HCl

98 %

1,8

.............................................................

2.

H2SO4

36 %

1,3

3.

HNO3

.............................................................
.
............................................................

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

55

3. Hitunglah massa zat yang terlarut dalam larutan-larutan berikut !


No

Larutan

Volume
larutan

Jumlah zat terlarut (gram)

1.

Pb(NO3)2 0,5 M

50 ml

.............................................................

2.

Ca(OH)2 0,25 M

50 ml

NaCl 0,5 M

100 ml

.............................................................
.
............................................................

NaOH 0,1 M

100 ml

.............................................................

4. Tulislah alat dan bahan yang diperlukan serta langkah-langkah untuk membuat larutan di atas
(no. 3), kemudian lakukan percobaan pembuatan larutan tersebut. (Tiap kelompok
membuat satu jenis larutan).
I. Alat dan Bahan:

II. Langkah-langkah Kerja

Kegiatan Rumah 3.1. 1

Mengerjakan Soal (Tugas Individu )

Kerjakan soal-soal berikut pada buku tugas !


1. Berapakah molaritas larutan yang terbentuk jika 7,4 gram Ca(OH) 2 di larutkan
dalam air hingga volume larutan menjadi 500 ml ?
2. Sebanyak 16,4 gram Ca(NO3)2 dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 250 ml.

Berapakah konsentrasi larutan tersebut ?


3. Jika di dalam 250 cm3 larutan kalium nitrat terdapat 5,05 gram KNO3(Mr = 101),
maka tentukan kemolaran larutan tersebut
4. Berapakah massa NaOH yang diperlukan untuk membuat 100 ml larutan NaOH 4
M?
5. Sebanyak 20 ml larutan H2SO4 98 % dengan massa jenis 1.8 kg/L dilarutkan
dalam 300 ml air. Berapakah kemolaran
6. Sebanyak 100 ml larutan glukosa 45 % mempunyai massa jenis 1,2 gram/ml.
Berapakah kemolaran larutan itu ?
7. Massa jenis H2SO4 pekat 49 % massa 1,3 kg/L (Mr H2SO4 = 98). Berapakah
volume larutan H2SO4 pekat yang diperlukan untuk memperoleh 260 ml H 2SO4
0,05 M ?

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

56

8. Untuk memperoleh konsentrasi ion Cl = 0,10 M , maka 250 ml larutan CaCl2 0,2 M harus

diencerkan sampai x ml. Tentukan nilai x !


9. Berapakah volume air yang harus ditambahkan ke dalam 200 ml larutan 0,4 M NaOH agar

menjadi 0,1 M ?
10. Berapakah konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150
mL HCl 0,2 M dengan 100 mL HCl 0,3 M ?

F.

KONSEP LAJU REAKSI


Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung
lambat. Contoh reaksi yang berlangsung cepat adalah reaksi pembakaran
bensin, sedangkan contoh reaksi yang belambat adalah reaksi perkaratan besi.
Laju reaksi didefinisikan sebagai besarnya perubahan konsentrasi pereaksi
atau hasil reaksi dalam tiap satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan
sebagai laju berkurangnya konsntrasi suatu pereaksi, atau laju bertambahnya
konsentrasi suatu produk.
Satuan laju reaksi adalah mol.L-1.s-1 atau mol.dm-3.s-1 atau M.s-1
Untuk reaksi umum : A + 2 B 3 C, laju reaksi terhadap A, B atau C dapat
dinyatakan sebagai berikut:

VA
VB

Perubahan konsentarsi A
[A]
Interval waktu
t
Perubahan konsentarsi B
[B]
Interval waktu
t

Perubahan konsentarsi C
[ C]
VC

Interval waktu
t

atau berkurangnya (menghilangnya)


konsentrasi A dalam tiap satuan waktu.
atau berkurangnya konsentrasi B dalam
tiap satuan waktu.
atau bertambahnya konsentasi C dalam
tiap satuan waktu.

Dari koefisien persamaan reaksi terlihat bahwa dua mol B dikonsumsi oleh
setiap mol A. Jadi, B menghilangnya dengan kecepatan dua kali menghilangnya
A atau laju menghilangnya B = 2 x laju menghilangnya A. Dengan cara yang
sama, laju pembentukan
C = 3 x laju menghilangnya
A
atau
laju
pembentukan C = 3/2 kali menghilangnya B.
Hubungan VA, VB dan VC pada reaksi di atas dapat dirumuskan dengan:
VA = VB =

VC atau

[A]

1
2

[B]
[C ]
13
t
t

Contoh soal:
1. Untuk reaksi N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g), tuliskan ungkapan laju reaksi
untuk reaksi tersebut dan tuliskan juga hubungan laju reaksi terhadap N 2, H2
dan terhadap NH3 !
Jawab: Ungkapan laju reaksinya:

[N 2 ]
t
[H 2 ]
=t

VN2 = VH2

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

57

VNH3 = +-

[NH 3 ]
t

Hubungan VN2, VH2, dan VNH3 adalah VN2 =

VH2 = VNH3.

2. Dalam suatu percobaan yang melibatkan proses Haber: N2 (g) + 3H2 (g)
2NH3 (g), diperoleh bahwa laju terbentuknya NH 3 adalah 2,0 x 10 -4 mol. L-1. s1
. Berapakah laju reaksi tersebut berdasarkan:
a. menghilangnya N2
b. menghilangnya H2 ?
3. Dalam sebuah bejana yang volumenya 10 liter, dimasukkan 7,2 mol gas HCl.
Setelah satu jam , HCl seluruhnya terurai menjadi gas H 2 dan gas Cl2.
Hitunglah:
a. laju reaksi penguraian HCl !
b. laju reaksi pembentukan H2 dan Cl2 !
Jawab: Persamaan reaksi
: 2 HCl (g) H2 (g) + Cl2 (g)
Mula-mula
: 7,2 mol
0 mol
0 mol
Reaksi
: 7,2 mol
3,6 mol 3,6 mol
[HCl]
[7 , 210]
a. Laju reaksi penguraian HCl, V HCl = =
t
3600
mol.L-1.s-1.
b. laju reaksi pembentukkan H2 dan Cl2, VH2 = VCl2 = +

10-4

[H 2 ]
[N 2 ]
=+
t
t

= 1 x 10-4 mol.L-1.s-1.

Catatan: perhatikan hasil hitungan pada laju reaksi penguraian HCl,tidak


diberi tanda (-) karena berkurangnya HCl = 7,2 mol. Demikian juga
pada laju reaksi pembentukan H 2 dan N2 tidak diberi tanda (+)
karena bertambahnya H2 dan N2 = 3,6 mol setelah 10 detik.
4. Amonia dapat dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen menurut reaksi:
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
Pada suhu dan tekanan tertentu, laju pembentukan NH 3 adalah 6 x 10-3 M.s-1.
Berapakah laju berkurangnya N2 dan H2 ?
Jawab:
Hubungan laju reaksi terhadap N2, H2 dan NH3 adalah VN2 = 1 3 VH2 = VNH3.
Jadi: laju berkurangnya N2,: VN2 = VNH3 = x 6 x 10-3 M.s-1 = 3 x 10-3 M.s-1.
laju berkurangnya H2 : VH2 = 3/2 VNH3 = 3/2 x 6 x 10-3 M.s-1 = 9 x 10-3
M.s-1.

Kegiatan Rumah 3.1. 2.

Mengerjakan Soal (Tugas Individu)

Kerjakan soal-soal berikut pada buku tugas !


1. Dalam ruang 2 liter dipanaskan gas NH3 sebanyak 0,8 mol. Setelah 4 detik, dalam
ruang terdapat 0,6 mol gas H2. Reaksi berlangsung menurut persamaan :
2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g).
Hitunglah:
a. laju reaksi penguraian NH3.
b. laju reaksi pembentukan N2.
2. Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah 5 x 10-6
mol/L.s, maka hitunglah laju reaksi pembentukan NO 2 dan O2 !
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

58

3. Jika pada reaksi: N2(g) + 1 H2 (g) NH3 (g) laju reaksi berdasarkan
konsentrasi N2 adalah VN, laju reaksi berdasarkan konsentrasi H2 dinyatakan
dengan VH dan laju reaksi berdasarkan konsentrasi NH 3 dinyatakan dengan VNH,
maka tentukan hubungan VN, VH dan VNH pada reaksi tersebut.

Volume gas CO2 ( ml )

4. Kalsium karbonat (pualam) dapat bereaksi dengan asam klorida menurut


persamaan:
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Laju reaksi itu dapat ditentukan dengan mengukur pertambahan volume gas CO 2.
satu hasil per cobaan penentuan laju reaksinya diberikan pada grafik 3.1 berikut.

15
10
5
0
10

20
30
40
waktu (detik)

50

a. Tentukan laju reaksi pada


waktu:
i. 10 detik pertama
ii. 20 detik pertama
b. Tentukan laju reaksi
keseluruhan !

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


Laju berlangsugnya suatu reaksi dapat diikuti dengan mengamati
perubahan-perubahan yang menyertai reaksi tersebut. Misalnya perubahan
warna, pembentukan endapan, perubahan konsentrasi, perubahan volume, dan
perubahan tekanan gas.
Laju reaksi dipengaruhi oleh sifat dasar zat pereaksi, konsentrasi
pereaksi, luas permukaan bidang sentuh pereaksi, perubahan suhu, dan katalis.
Pengaruh sifat dasar zat pereaksi dapat kita lihat dari reaksi-reaksi kimia
berlangsung di sekitar kita. misalnya reaksi pembakaran bensin berlangsung
lebih lama dibandingkan dari pada pembakaran minyak tanah, reaksi antara
logan natrium dengan air berlangsung lebih cepat bila dibandingkan dengan
reaksi antara logam besi dengan air. Pengaruh faktor-faktor
konsentrasi
pereaksi, luas permukaan bidang sentuh pereaksi, perubahan suhu, dan katalis
dapat fahami setelah melakukan kegiatan berikut.

Eksperimen 3.1. 2
PENGARUH KONSENTRASI, LUAS PERMUKAAN BIDANG SENTUH DAN SUHU
TERHADAP LAJU REAKSI
I.

Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini anda akan dapat:
a. Menentukan variabel kontrol, varibel manipulasi dan variabel respon:
- Variabel kontrol (varibel tetap) yaitu variabel yang dipertahan sedemikian
rupa sehingga tetap konstan yang tidak berpengaruh terhadap variabel
respon.
- Variabel manipulasi (varibel bebas) yaitu variabel yang sengaj diubah atau
dimanipulasi dalam suatu situasi.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

59

- Variabel respon (variabel terikat) yaitu variabel yang berubah sebagai hasil
atau akibat dari perubahan atau pemanipulasian.
b. Menentukan pengaruh konsentrasi pereaksi, luas permukaan bidang sentuh
pereaksi, dan perubahan suhu terhadap laju reaksi.
c. Menganalisis faktor-faktor yang mempengahi laju reaksi.
Pada kegiatan ini anda akan mengukur laju reaksi pembentukan gas CO 2
yang terbentuk melalui reaksi antara CaCO 3 dengan larutan HCl menurut
reaksi:
CaCO3 (g) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g)

II Alat dan Bahan


Tabel
Alat dan Bahan

Jumlah/
Satuan

Neraca
Erlenmeyer 100 ml
Balon
Stop watch
Alu dan lumpang

Alat dan Bahan

1 buah
4 buah
4 buah
1 buah
1 buah

Kaca arloji
Spatula
Sikinder Ukur
CaCO3
Larutan HCl 1 M dan 2
M

3. 1
Jumlah/Satu
an
1 buah
1 batang
1 buah
4 gram
90 ml dan 30 ml

III. Langkah-langkah Kerja.


1. Siapkan 4 buah erlenmeyer 100 ml, dan tandai dengan nomor 1, 2, 3 dan 4.

Erlenmeyer no. 1, 3 dan 4 masing-masing diisi dengan 25 ml HCl 1 M


sedangkan erlenmeyer no. 2 diisi dengan 25 ml HCl 2 M.
2. Siapkan 4 buah balon karet. Tandai dengan no. 1, 2, 3 dan 4. Balon nomor 1,
2 dan 4 diisi dengan masing-masing 1 gram CaCO 3 butiran , sedangkan balon
nomor 3 diisi dengan 1 gram CaCO3 serbuk.
3. Pasang dan ikatlah balon itu pada mulut erlenmeyer sesuai nomor (lihat
gambar) Hati-hati jangan sampai CaCO3 masuk ke dalam erlenmeyer.

Balon

CaCO3
HCl 1 M butiran

HCl 2 M

CaCO3
butiran

CaCO3
HCl 1 M Serbuk

CaCO3
butiran

HCl 1 M
+ 10 C

4. Reaksikan pualam dengan HCl ke dalam erlenmeyer . Catatlah waktu yang


dibutuhkan gas CO2 untuk menegakkan balon.

IV. Hasil Pengamatan


Tabel
3. 2
Percoba
an
1
2

1 gram
CaCO3
butiran
butiran

25 ml
HCl

Suhu
HCl

Waktu

1/waktu

1M
2M
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

60

3
4

serbuk
butiran

1M
1M

V. Pertanyaan .
1. Jelaskan, manakah yang merupakan varibel kontrol, variebel manipulasi dan
variabel respon pada percobaan di atas ?
a. Varibel
kontrol
: ....................................................................................................................
b. Varibel
manipulasi: ...................................................................................................................
.
c. Varibel
respon
: ...................................................................................................................
..
2. Bagaimana kesimpulan anda dari percobaan 1 dan 2, percobaan 1 dan 3, dan
percobaan 1 dan 4 ?
3. Faktor apakah yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 1 dan 2,
percobaan 1 dan 3, dan percobaan 1 dan 4 ?
Gunakan data pada percobaan 1 dan 2 di atas untuk membuat grafik
konsentrasi vesus 1/waktu dan perbobaan 1 dan 4 untuk membuat grafik suhu
versus 1/waktu.

Suhu C

Konsentrasi (M)

4.

1/Waktu
I.

PENGARUH KATALIS

1/Waktu
Eksperimen 3.1. 3

Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini anda akan dapat menyimpulkan pengaruh

faktor

katalis terhadap laju reaksi.

Pada kegiatan ini anda akan mengamati reaksi peruraian kalium


klorat menurut reaksi:
KClO3 (s) KClO (s) + O2 (g)
II Alat dan Bahan
Tabel 3. 3
Alat dan Bahan
Neraca
Tabung reaksi
Pembakar spirtus
Stop watch
Bara api dari kayu

Jumlah/
Satuan
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah

Alat dan Bahan


Spatula
serbuk KClO3
kristal NaCl
serbuk MnO2

Jumlah/Satu
an
1 buah
2 gram
1 gram
1 gram

III. Langkah-langkah Kerja.


Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

61

1. Siapkan 3 buah tabung reaksi. Masukkan masing-masing 2 gram KClO 3 ke


dalam tabung reaksi itu.
2. Tabung I tanpa ditambahkan zat apapun, tabung II tambahkan sedikit kristal
NaCl dan tabung III tambahkan masingsedikit serbuk MnO 2.
3. Panaskan masing-masing ketiga tabung itu satu persatu. Amati laju
pembentukan gas dalam tabung dengan cara menggunakan kayu yang
membara. Catat waktu yang diperlukan mulai dipanaskan sampai kelihatan
bara api berubah.

IV. Hasil Pengamatan


Tabel
3. 4
Tabung
1
2
3

Zat

Waktu

1/waktu

KClO3
KClO3 + NaCl
KClO3 + MnO2

V. Pertanyaan .
1. Dari ketiga percobaan itu, reaksi manakah yang berlangsung paling cepat ?
............................................................................................................................
...............................
2. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak
mengalami perubahan yang kekal dalam reaksi. Manakah di antara zat yang
ditambahkan di atas yang bertindak sebagai katalis?
3. Berikan kesimpulan anda !

Kegiatan Rumah 3.2. 3

Mengerjakan Soal (Tugas Individu)

1. Menakah yang lebih besar laju reaksinya antara:


a. AgNO3 (aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3 (aq) dengan konsentrasi NaCl 0,01 M atau 0,1 M ?
b. CaCO3 (s) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g) , dengan keping CaCO3 atau serbuk
CaCO3 ?
c. Na2SO3 (aq) + 2HCl (aq) 2NaCl (aq) + H2O () + SO2 (g) + S (s), pada suhu 25 C atau
pada suhu 50 C.
d. Reaksi 2KClO3 (s) 2KCl (s) + 3O2 (g) atau 2KClO3 (s) 2KCl (s) + 3O2 (g) menggunakan
katalis MnO2.

2. Perhatikan data hasil percobaan, untuk reaksi : A + B


Perc.
1
2
3
4

1 gram zat A
dalam bentuk
Serbuk
Larutan
Padatan
Larutan

Konsentrasi zat B
(mol.1-1)
0,5
0,5
0,5
1,0

Suhu
(C)
40
50
40
50

C, berikut ini:
Waktu
(detik)
160
80
180
40
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

62

Larutan

0,5

60

40

a. Faktor apakah yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 1 dan 3 ?


b. Faktor apakah yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 2 dan 4 ? Berilah kesimpulan
pengaruh factor itu terhadap laju reaksi
c. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan 2 dan 5 ?

3. Berikut ini data hasil percobaan terhadap reaksi penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2
menurut reaksi: H2O2 (l) H2O (l) + O2 (g)
Perc.
1
2
3
4

Awal reaksi
H2O2 , tak berwarna
H2O2 + NaCl , tak berwarna
H2O2 + FeCl3 , jingga
H2O2 + CoCl2 , merah muda

Proses

Akhir reaksi

tak berwarna
tak berwarna
coklat muda
hijau coklat

tak berwarna
tak berwarna
jingga
merah muda

Laju reaksi
lambat
lambat
cepat
cepat

Berdasarkan data di atas :


a, Percobaan nomor berapakah reaksi penguraian H2O2 dipengaruhi oleh katalis ?
b. Zat apakah yang berfungsi sebagai katalis ?
c. Apa peran katalis dalam proses reaksi dari data tersebut ?

KEGIATAN PEMBELAJARAN KE 9 - 12
20. Mengidentifikasi reaksi yang menggunakan katalisator
dan yang tidak menggunakan katalisator dengan
menggunakan teori tumbukan melalui diskusi kelas.
21. Menghitung dan menentukan orde dan waktu reaksi
berdasarkan data percobaan melalui diskusi kelas.
22. Berlatih menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi
dan waktu reaksi.
23. Menjelaskan peranan katalis dalam reaksi melalui diskusi.

X
Y
Volume H2

4. Kurva x, y dan z di samping diperoleh dari reaksi masingmasing dua gram magnesium dengan 25 ml larutan HCl 1
M, HCl 2 M dan HCl 3 M. Tentukan kurva mana yang
menggunakan: a. HCl 1 M,
b. HCl 2 M
c. HCl 3 M

Waktu

INDIKATOR
Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan
bidang sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia
dengan menggunakan katalisator dan yang tidak
menggunakan katalisator.
Menjelaskan pengertian, peranan katalisator dan energi
pengaktifan dengan menggunakan diagram.
Menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan
waktu reaksi.
Menjelaskan peranan katalis dalam makhluk hidup dan
industri.

H. TEORI TUMBUKAN
Dasar Teori tumbukan terdiri dari hal yaitu sayarat terjadinya reaksi kimia dan
syarat cepat atau lambatnya laju reaksi.
Reaksi kimia terjadi karena adanya partikel-partikel zat yang bereaksi
saling bertumbukan, tetapi tidak semua tumbukan yang terjadi menghasilkan
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

63

reaksi. Tumbukan yang dapat menghasilkan reaksi ( disebut tumbukan efektif)


harus memenuhi syarat antara lain: partikel-partikel yang bertumbukan harus
berada pada posisi yang tepat dan juga harus memiliki energi yang cukup
untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi, melebihi energi
pengaktifan. Sebab sebelum setiap partikel bertumbukan memerlukan energi
minimal (energi pengaktifan, (Ea).
Energi pengaktifan adalah
berlangsungnya suatu reaksi.

energi

minimal

yang

diperlukan

untuk

Besarnya energi pengaktifan bergantung pada jenis pereaksi. Jika suatu


zat pereaksi dapat berlangsung pada suhu kamar maka zat itu memiliki energi
pengaktifan rendah. Sebaliknya jika suatu zat pereaksi baru dapat bereaksi
setelah dipanaskan, berarti zat itu memiliki energi pengaktifan yang tinggi.
Ketika reaksi sedang berlangsung akan terbentuk zat kompleks teraktivasi
dan zat ini berada pada puncak energi, kemudian terurai membentuk zat hasil
reaksi. Jadi kompleks teraktivasi adalah pereaksi atau zat yang berada pada
puncak energi yang sudah siap terurai membentuk zat hasil.
Sebagai contoh kita ambil reaksi umum antara zat AB dengan zat CD
menghasilkan zat AD dan zat CB. Sebelum terbentuk zat hasil, terlebih dahulu
membentuk zat kompleks teraktivasi yaitu ABCD.
AB + CD

ABCD

AD + CB

Zat kompleks teraktivasi

Energi pengaktifan dari reaksi tersebut dapat dilihat pada diagram energi pada
gambar 3.4. berikut:

ABCD

ABCD

AB +
CD

Ea

Energii

Energii

ABCD

AD+CB

Ea
AB+
CD

H
Waktu

Energi Pengaktifan pada


Reaksi Eksoterm

AD+CB

Waktu

Gb. 3.5

Energi Pengaktifan pada


Reaksi Endoterm

Cepat atau lambatnya laju reaksi tergantung dari frekuensi (jumlah)


tumbukan antarpertikel persatuan waktu dari zat-zat pereaksi dan persentase
tumbukan efektif. Jika frekuensi tumbukan dan persentase tumbukan efektif
makin besar maka laju reaksi makin cepat.

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

64

Bedasarkan teori tumbukan di atas maka pengaruh faktor-faktor


konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, suhu dan katalis terhadap laju
reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut;

1. Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi


Semakin besar konsentrasi, semakin cepat reaksi berlangsung karena
bertambahnya konsentrasi berarti jumlah partikel makin banyak dan jarak
antarmolekul semakin rapat, menyebabkan frekuensi tumbukan antarpartikel
makin besar dan tumbukan efektifpun makin banyak, akibatnya reaksi
menjadi lebih cepat.
Misalnya ; Membakar sate kambing perlu dikipas agar cepat masak. Dikipas
berarti memperbesar konsentrasi oksigen yang bereaksi dengan
arang.

2. Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju Reaksi


Makin besar luas permukaan bidang sentuh zat-zat pereaksi semakin
cepat reaksi berlangsung. Karena semakin banyak frekuensi tumbukan yang
terjadi, sehingga semakin besar pula kemungkinan terjadinya tumbukan
efektif antarpartikel pereaksi, akibatnya reaksi semakin cepat .
Misalnya: Penggunaan kayu/arang dengan ukuran kecil untuk bahan bakar.

3. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi


Reaksi makin cepat jika suhu dinaikkan, karena makin cepat gerak
partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya sehingga
banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi melebihi energi
pengaktifan, akibatnya tumbukan efektif makin banyak dan reaksi makin
cepat. Atau kenaikan suhu menyebabkan peningkatan fraksi molekul yang
memiliki energi melebihi energi pengaktifan.
Dari hasil percobaan, umumnya reaksi meningkat dua sampai tiga kali
lebih cepat setiap kenaikan suhu 10 C. Hubungan laju raksi dengan kenaikan
suhu dapat diungkapkan dengan persamaan berikut:

v 2 v1 (2)
1
t 2 t1
2

V1 = laju reaksi pada suhu awal.(T rendah)


V2 = laju reaksi pada suhu akhir (T. tinggi)
T = T2 T1
t1 = waktu pada suhu awal
t2 = waktu pada suhu akhir
2 = koefisien suhu

t
10

t
10

Contoh Soal.
1.

Pada suhu 25 C, laju reaksi dari reaksi; 2NO (g) + O 2 (g) 2NO2 (g),
adalah 4 mol.L-l.s-1 . Jika setiap kenaikan suhu 10 C laju reaksi meningkat
dua kali lebih cepat dari semula , berapakah laju reaksi tersebut pada
suhu 55 C ?
Jawab:
Kenaikan suhu (T) = 55 25 = 30 C
t

v 2 v1 (2) 10

v 2 v1 (2)10

Atau dengan cara logika.

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

65

25 C

35 C

45 C

55 C

Barlangsung:

1 kali

2 kali

4 kali

8 kali

Laju reaksi :

4 M.L-1.s-1

8 M.L-1.s-1

16 M.L-1.s-1

32 M.L-1.s-1

Suhu

2.

Suatu reaksi berlangsung tiga kali lebih cepat setiap kenaikan suhu 20
C. Bila pada suhu 30 C reaksi berlangsung selama 45 menit, berapakah
menit reaksi itu berlangsung pada suhu 70 C ?
Jawab:

1
t 2 t1
2

t
10

3. Bila suhu suatu reaksi dinaikkan 10 C, maka laju reaksinya dua kali lipat.
Kalau pada suhu t C reaksi berlangsung selama 12 menit, maka pada
suhu (t + 10) C reaksi akan berlangsung selama . menit

4. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi


Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak
mengalami perubahan yang kekal dalam reaksi, sehingga pada akhir reaksi
zat katalis dapat diperoleh kembali.
Katalis dapat memperbesar laju reaksi karena katalis dapat menurunkan
energi pengaktifan. Dengan rendah energi pengaktifan maka persentase
partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi lebih besar dari energi
pengaktifan menjadi lebih banyak sehingga tumbukan efektif akan lebih
banyak pula. Akibatnya reaksi menjadi lebih cepat .
Perbedaan energi pengaktifan pada reaksi yang menggunakan katalis dengan
reaksi tanpa katalis dapat dilihat pada diagram energi pada gambar 3. 6
berikut:
ABCD

ABCD

AB +
CD

Energii

Energii

ABCD

Ea
Eak

AD+CB

Ea
AB+
CD

Eak

H = Waktu

AD+CB

H = +

Waktu

Eak = Energi Pengaktifan dengan katalis. Ea = Energi Pengaktifan tanpa katalis.

Gb. 3.6
Bagaimana cara kerja katalis dalam menurunkan energi pengaktifan ?
Katalis menurunkan energi pengaktifan dengan cara mengubah mekanisme
reaksi, yaitu menambah tahap-tahap reaksi dengan membentuk senyawa
antara. Mekanisme reaksi adalah rangkaian tahap-tahap reaksi sederhana
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

66

yang mengarah kepada pembentukan hasil reaksi. Katalis ikut bereaksi dalam
satu tahap dan memisahkan diri pada tahap berikutnya. Dengan adanya
tahap-tahap reaksi inilah, maka energi pengaktifan menjadi lebih rendah
sehingga jumlah partikel yang memiliki energi lebih besar dari energi
pengaktifan bertambah dan persentase tumbukan efektif menjadi lebih
banyak akibatnya reaksi berlangsung lebih cepat.
Contoh:
Reaksi tanpa katalis:
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g) ( energi pengaktifan tinggi, lambat )

Reaksi dengan menggunakan katalis.


2NO (g) + O 2 (g) 2NO 2 (g)
( energi pengaktifan rendah,
cepat)
2NO2 (g) + 2SO2 (g) 2SO3 (g) + 2NO (g) ( energi pengaktifan rendah,
cepat)
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
Selain dengan cara mengubah mekanisme reaksi, katalis bekerja dengan
cara mendsorpsi. Logam seperti Ni, Pt, Li, Fe dan V dapat bertindak sebagai
katalis dengan cara mengikat molekul-molekul gas atau cairan pada
permukaanya melalui adsorpsi. Ikatan dalam molekul-molekul tersebut putus
karena gaya tarik dari logam sehingga menjadi lebih aktif.

a. Jenis-jenis Katalis
Berdasarkan wujudnya, katalis digolongkan menjadi homogen dan
katalis heterogen.
Katalis homogen adalah katalis yang sefase dengan zat yang dikatalis.
Sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang tidak sefase dengan zat
yang dikatalis.

Contoh:
3.5
Jenis Katalis
Katalis
Homogen
Katalis
Heterogen

Contoh katalis
MnO2 (s)
FeCl3 (aq)
Serbuk Besi
V2O5 (s)
Platina
Selain jenis katalis di atas dikenal juga

Tabel
Reaksi yang dikatalis
2KClO3 (s) 2 KCl (s) + 3 O2 (g)
2 H2O2 (l) 2H2O (l) + O2(g)
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3 (g)
NO (g) O2 (g) NO2 (g)
jenis katalis yang lain yaitu:

1. Autokatalis, yaitu zat yang terbentuk dari suatu reaksi yang berfungsi
sebagai katalis.
Contoh
- Katalis jenis ini adalah MnSO4 yang terbentuk dari reaksi berikut:
2KMnO4 (aq) + 5H 2C2O4 (aq) + 3H 2SO4 (aq) 2MnSO4 (aq) + K2SO4
(aq) + 8H2O(l) + 10CO2 (g).
Dengan terbentuknya MnSO4 reaksi menjadi bertambah cepat.
- CH3COOH yang dihasilkan dari reaksi metil asetat dengan air merupakan
autokatalis bagi reaksi itu.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

67

CH3COOCH3 (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + CH3OH (aq)


2. Katalis

negatif
( disebut inhibitor ) yaitu katalis yang dapat
memperlambat laju reaksi.
Contoh, Campuran Iod dan gas CO, merupakan zat yang dapat
memperlambat reaksi pembentukan uap air dari gas hidrogen dan gas
oksigen.

b. Peranan Katalis dalam makhluk hidup


Dalam tubuh makhluk hidup terjadi reaksi yang kompleks dan
berlangsung cepat meskipun pada suhu rendah, Karena di dalam tubuh
makhuk hidup telah tersdia beribu-ribu zat yang berperan sebagai katalis
yang disebut biokatalis.
Enzim, merupakan biokatalis yang terdiri molekul protein besar yang
mempunyai massa molar hingga 20.000, dapat mengkatalis reaksi-reaksi
metabolisme alam tubuh makhluk hidup. Satu jenis katalis hanya dapat
mengkatalis satu reaksi spesifik dan tidak dapat mengkatalis reaksi yang
lain. Enzim yang mengkatalisis peruraian
sukrosa tidak dapat
mengkatalisis peruraian maltosa.
Beberapa contoh enzim dan reaksi yang dikatalis.
- Enzim hidrolase mempercepat pemecahan pemecahan bahan-bahan
makanan melalui reaksi hidrolisis.
- Enzim Oksidase mempercepat reaksi oksidasi
- Enzim urease, mengkatalis hidrolisis urea.
CO(NH2)2 (aq) + H3O+ (aq) + H2O (l) 2NH+ (aq) + HCO3- (aq)

c. Peranan Katalis dalam Industri


Berbagai cara yang perlu dilakukan bagi suatu industri kimia agar
memperoleh hasil yang maksimal. Salah satu di antaranya adalah
mengatur jalannya reaksi dengan menambah katalis sehingga dapat
menguntungkan bagi industri tersebut.
Beberapa contoh industri yang menggunakan katalis.
- Industri Pembuatan amoniak menurut proses Haber-Bosch, dari gas
nitrogen dan gas hidrogen menggunakan besi sebagai katalis.
- Industri Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak, menggunakan
katalis V2O5.
- Industri asam nitrat menurut proses Ostwad, menggunakan katalis
platina.
- Industri margarin dari minyak kelapa , menggunakan katalis nikel.
- Untuk mengurangi polusi udara, platina juga digunakan sebagai
konverter katalitik yang dipasang pada knalpot kendaraan bermotor.
Katalis ini berfungsi untuk mengoksidasi hidrokarbon dan karbon
menjadi karbon dioksida serta mereduksi nitrogen oksida menjadi
nitrogen dan gas oksigen.

Kegiatan Rumah 3.2. 4

Mengerjakan Soal (Tugas Individu)

1. Pada umumnya, reaksi kimia berlangsung lebih cepat, jika


a. konsntrasi pereaksi diperbesar,
b. luas permukaan zat pereaksi diperbesar,
c. suhu dinaikkan
d. ditambah katalis.
Pergunakan teori tumbukan untuk menjelaskan masing-masing hal tersebut !
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

68

2. Harga tetapan laju reaksi bertambah tiga kali lipat jika suhu dinaikkan

20C . Reaksi A + B C; mempunyai harga laju reaksi a mol.L -1.dt-1 pada


suhu 30C. Jika reaksi itu berlangsung pada suhu 10C dan 90C maka
laju reaksinya adalah: mol.L-1.dt-1 dan .. mol.L-1.dt-1

3. Gambar berikut merupakan profil energi untuk reaksi N 2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH2
(g) .

Energi

a. Apakah reaksi tergolong eksoterm atau

waktu

endoterm ?
b. Salinlah gambar itu dan tunjukkan energi
pengaktifan reaksi.
c. Tambahkan pada gambar Anda energi
pengaktifan untuk reaksi yang menggunakan
katalis.
d. Buatah gambarlah lain yang menyatakan
volum gas NH3 sebagai fungai waktu untuk
reaksi:
(i). Tanpa katalis
(ii). Dengan katalis.

4. Jelaskan cara-cara kerja katalis dalam mempercepat laju.


5. Katalis apakah yang digunakan pada proses berikut ?
a. proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup,
b. proses Haber-Bosch,
c. proses kontak,
d. proses Ostwad.

I. ORDE REAKSI DAN PERSAMAAN LAJU REAKSI


1. Menentukan Orde Reaksi
Sebelumnya anda telah memahami bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh
perubahan konsentrasi. Makin besar konsentrasi zat pereaksi, laju reaksi
makin cepat. Seberapakah besarnya pengaruh perubahan konsentrasi
terhadap laju reaksi ?.
Orde reaksi atau tingkat reaksi adalah bilangan yang menyatakan
besarnya pengaruh perubahan konsentrasi zat-zat pereksi terhadap laju
reaksi.
Orde reaksi hanya dapat ditentukan berdasarkan data percobaan. Dari
data itulah kita menentukan orde reaksi dan dapat melalui Cara Logika,
maupun dengan Cara Comparatif .
a. Cara Logika
Berikut ini adalah data hasil eksperimen reaksi antara gas hidrogen dengan
gas nitrogen monoksida pada 800 C menghasilkan uap dan gas nitrogen.
2H2 (g) + 2NO (g) 2H2O (g) + N2 (g)
Tabel
3. 8
Percobaa
n.

[ H2 ] (mol.L-1)

[ NO]
1
)

(mol.L-

Laju Reaksi mol.L-1

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

69

1
2
3
4
5
6

0,001
0,002
0,003
0,004
0,004
0,004

8,9 x 10-7
17,8 x 10-7
26,7 x 10-7
2,2 x 10-7
8,8 x 10-7
19 x 10-7

0,004
0,004
0,004
0,001
0,002
0,003

Untuk menentukan orde terhadap H 2 gunakan data [NO] yang konstan


yaitu data nomor 1, 2 dan 3. dan untuk menentukan orde terhadap NO
gunakan data [H2] yang konstan, yaitu data nomor 4, 5 dan 6.
Pelajarilah data di atas kemudian lengkapi tabel berikut !
Tabel 3.
9
Percobaan
1 dan
2
1 dan
3
4 dan
5
4 dan
6

Pangkat
Konsentra
Analisis Data
si
Terhadap
Jika
konsentrasi
gas
H2 [H2]x = V
diperbesar 2 kali, sementara
2x = 2
konsentrasi NO tetap maka laju
x =1
reaksi meningkat 2 kali.
.
[H2]x = V
.

.
.

[NO]y = V

.
.

[NO] = V

Orde
Terhada
p

H2 = ..

NO= ..

Orde
Reaksi

Orde
terhad
ap H2 +
orde
terhad
ap NO
= ..

Bila pangkat konsentrasi zat-zat dalam reaksi dijumlahkan akan


menghasilkan bilangan yang disebut orde reaksi atau tingkat reaksi. Jadi
untuk data di atas dapat disimpulkan bahwa:
- Laju reaksi terhadap H2 berbanding lurus dengan konsentrasi H 2 .
- Laju reaksi terhadap NO merupakan pangkat dua konsentrasi NO.
Jika suatu reaksi mempunyai orde = 0, bagaimana kesimpulan anda
tentang pengaruh perubahan konsentrasi terhadap reaksi itu ?
b. Cara Comparatif
Cara komparatif dilakukan dengan langsung memperbandingkan 2 data
percobaan, di mana salah satu konsentrasi zat dari data itu ada yang
konstan.
Perhatikan lagi data percobaan pada tabel 3. 8 di atas.
Menentukan orde terhadap H2 kita gunakan data [NO] yang konstan, yaitu
data 1 dan 2

v1 [NO]1x [H 2 ]1y

x
v 2 [NO]2x [H2]2y
Menentukan orde terhadap NO kita gunakan data [H 2] yang konstan, yaitu
data 4 dan 5
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

70

v 4 [NO]4x [H 2 ] 4y

x
v5 [NO]5x [H 2 ]5y
2. Gafik Pengaruh Perubahan Konsentrasi Terhadap Laju reaksi.
a. Orde Nol.
Reaksi yang memiliki orde nol, perubahan konsentrasi tidak
mempengaruhi laju reaksi. Grafiknya dapat dilihat pada gambar 3.7.
b. Orde Satu.
Reaksi yang berorde dua: Perubahan konsentrasi zat pereaksi berbanding
lurus dengan laju reaksi. Jika konsentrasi diperbesarar dua kali maka laju
reaksi meningkat dua kali Jika konsentrasi diperbesarar tiga kali maka laju
reaksi meningkat tiga kali Oleh karena itu grafiknya merupakan garis
lurus. Lihat gambar 3.8.
c. Orde Dua.
Reaksi yang berorde tiga: laju reaksi merupakan pangkat dua dari
konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali maka
laju reaksi menjadi empat kali, dan jika konsentrasi dinaikkan tiga kali,
laju reaksi menjadi sembilan kali. maka grafiknya merupakan garis
lengkung (parabola). Lihat gambar 3.9.
V

[X]
3.

[X]

Gambar 3.7 Persamaan Laju Reaksi


Gambar 3.8
Menentukan

[X]
Gambar 3.9

Setelah menentukan orde reaksi terhadap masing-masing zat pereaksi,


barulah menentukan persamaan laju reaksinya.
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara konsentrasi
pereaksi pada suatu reaksi dengan laju reaksinya.
Untuk reaksi umum: mA + nB pC + qD, persamaan laju reaksi dapat
dinyatakan dengan:
V = k [A]x
[B]y
V
k
[A]
[B]
x
y
x+y

=
=
=
=
=
=
=

laju reaksi
tetapan laju reaksi
konsentrasi/molaritas A
konsentrasi/molari tas B
orde/tingkat reaksi terhadap A
orde/tingkat reaksi terhadap B
Orde reaksi total.

Dari reaksi: 2H2 (g) + 2NO (g) 2H 2O (g) + N2 (g), dengan datanya
pada tabel 3. 8, memiliki orde terhadap H 2 = 1, orde terhadap NO = 2,
dan orde totalnya = 3, persamaan laju reaksi adalah:
V = k [ H2 ] [ NO ]
2

3.

Menentukan Nilai k dan Satuan k


Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

71

Cara menentukan nilai tetapan laju reaksi (k ). Masukkan salah satu data
percobaan ke dalam persamaan laju reaksi. Sebagai contoh kita ambil
data percobaan nomor
1 pada tabel 3. 8.
k=

V
[ H2 ] [ NO ]2

Satuan k tergantung dari orde reaksi atau persamaan laju reaksi. Jika
reaksi itu berorde nol berarti rumus laju reaksinya V = k, maka satuan k
adalah mol.L-1.s-1 atau M.s-1 . Cobalah sendiri menentukan satuan k
untuk reaksi yang berorde 2 dan 3.
Soal Latihan
1.

Data eksperimen reaksi A + 2B + C AB + BC sebagai berikut:


[ A ] awal
[B] awal
[C] awal
Laju awal
mol/L
mil/L
mol/L
M.L-1
0,30

0,05

0,05

5,7 x 10-5

0,30

0,10

0,05

5,7 x 10-5

0,30

0,10

0,1

1,2 x 10-4

0,40

0,05

0,2

3,1 x 10-4

Berdasarkan data di atas :


a. Tentukan orde terhadap A, B, C dan orde reaksi total.
b. Tulislah persamaan laju reaksi.
c. Tentukan harga k
d. Berapakah laju reaksinya bila konsentrasi A, B dan C masing-masing 0,2 M ?

2. Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut:


[BrO3-] awal
[Br-] awal
[H+] awal
Waktu Reaksi
mol/L
mil/L
mol/L
detik
0,4

0,24

0,01

152 6

0,8

0,24

0,01

73 4

0,4

0,48

0,01

75 3

0,8

0,24

0,02

19 4

Tentukan: b. tingkat reaksi total


a. rumus kecepatan reaksi itu
c. harga k
d. waktu reaksi bila konsentrasi BrO 3-, Br-, dan H+ masing-masing 0,5 M
3. Percobaan yang dilakukan untuk mempelajari kinetika kimia dari reaksi A + B
P + Q diperoleh data sebagai berikut:
Percoba
[A]
[B]
Waktu
an
1
0,5 M
0,2 M
2 jam
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

72

2
0,5 M
0,8 M
1 jam
3
1,0 M
0,9 M
20 menit
a. Tentukan orde reaksi terhadap A dan B.
b. Tulislah persamaan laju reaksi
4. Percobaan yang dilakukan untuk mempelajari kinetika kimia dari reaksi A + B
P + Q diperoleh data sebagai berikut:
Percoba
[A]
[B]
Laju
an
1
x
y
V
2
2x
2y
4V
3
4x
y
V
4
4x
4y
16V
Dari hasil percobaan tersebut tentukan bahwa persamaan laju reaksi !
5. Reaksi antara gas NO dengan gas bromin adalah 2NO (g) + Br 2 (g) 2 NOBr
(g). Dari data hasil percobaan disimpulkan bahwa reaksi tersebut mempunyai
rumus laju reaksi :
V = k [ NO ]2 [Br2], dan nilai tetapan laju reaksi, k = 1,5 x 10 5.
a. Berapakah orde reaksi terhadap masing-masing NO dan Br 2 ?
b. Bagaimana perubahan laju reaksi bila :
(i) konsentrasi Br2 konstan dan konsentrasi NO diperbesar dua kali ?
(ii) konsentrasi NO konstan dan konsentrasi Br 2 diperbesar empat kali ?
(iii) konsentrasi Br2 diperkecil dua kali dan konsentrasi NO diperbesar empat
kali.
c. Bila konsnentrasi NO dan Br2 masing-masing 0,2 M, berapakah lajunya ?

Kegiatan Rumah 3.2. 5


1.

2.

Mengerjakan Soal (Tugas Individu)

Pada reaksi 2H2


+ 2NO
2H2O + N2 ekspeimen menyatakan bahwa
persamaan laju reaksinya adalah V = k [H 2][NO]2 dengan nilai k =1 x 10-6. Jika 4
mol H2 dan 2 mol NO direaksikan dalam bejana 2 liter, Tentukan laju awal
reaksinya !
Data eksperimen reaksi A + B AB pada berbagai konsentrasi adalah sebagai
berikut :
No [ A ]
[B]
Waktu
.
mol/L
mol/L
(detik)
1
0,1
0,2
36
2
0,2
0,2
18
3
0,4
0,2
9
4
0,4
0,1
18
5
0,4
0,05
36
Berapakah waktu reaksi bila konsentrasi A dan B masing-masing 0,5 M ?

Kegiatan Rumah

Evaluasi Mandiri Bab 3

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tulislah jawabanmu pada
buku tugas !
1.

Jika di dalam 250 cm3 larutan


kalium nitrat terdapat 5,05 gram

KNO3(Mr = 101), maka kemolaran


larutan tersebut adalah .
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

73

A.
B.
C.
2.

3.

4.

5.

6.

7.

0,4 M
0,2 M
0,1 M

D. 0,05 M
E. 0,025 M

Sebanyak 16,4 gram Ca(NO3)2


dilarutkan
dalam
air
hingga
volumenya
menjadi
250
ml.
Konsentrasi larutan tersebut adalah
.
A. 0,04 M
D. 0,40 M
B. 0,10 M
E. 4,00 M
C. 0,30 M
Banyaknya
air
yang
harus
ditambahkan ke dalam 200 ml
larutan 0,4 M NaOH agar menjadi
0,1 M adalah .
A. 50 ml
D. 600 ml
B. 150 ml
E. 800 ml
C. 200 ml
Massa jenis H2SO4 pekat 49 %
massa 1,3 kg/L (Mr H2SO4 = 98).
Untuk memperoleh 260 ml H2SO4
0,05 M diperlukan H2SO4 pekat
sebanyak .
A. 6 mL
D. 3 mL
B. 5 mL
E. 2 mL
C. 4 ml
Konsentrasi
larutan
HCl
yang
dipeoleh dengan mencampurkan
150 mL HC 0,2 M dengan 100 mL
HCl 0,3 M adalah .
A. 0,20 M D. 0,50 M
B. 0,24 M E. 0,60 M
C. 0,30 M
Untuk memperoleh konsentrasi ion
Cl = 0,10 M , maka 250 ml larutan
CaCl2 0,15 M harus diencerkan
sampai .
A. 500 mL
D. 1250 mL
B. 750 mL
E. 1500 mL
C. 1000 mL
Laju reaksi ; 4NH3(g) + 5O2(g)
4NO(g)
+
6H2O(g),
dapat
dinyatakan sebagai .
A. bertambahnya konsentrasi NH3
dalam satu satuan waktu.
B. berkurangnya konsentrasi NO
dalam satu satuan waktu.
C. bertambahnya konsentrasi O2
dalam satu satuan waktu.

D. berkurangnya konsentrasi H2O


dalam satu satuan waktu.
E. bertambahnya konsentrasi NO
dalam satu satuan waktu.
8.

9.

Dalam
suatu percobaan
yang
melibatkan proses Haber; N2(g) +
3H2(g)
2 NH3(g), diperoleh
bahwa
laju
terbentuknya
NH3
adalah 2,0 x 10-4 mol.L-1.s-1. Laju
reaksi
tersebut
berdasarkan
berkurangnya H2 adalah .
A.
1,0 x 10-4 mol.L-1.s-1
B.
1,5 x 10-4 mol.L-1.s-1
C.
2,5 x 10-4 mol.L-1.s-1
D.
3,0 x 10-4 mol.L-1.s-1
E.
3,9 x 10-4 mol.L-1.s-1
Laju reaksi dari suatu reaksi
didefinisikan
besarnya
pengurangan konsentrasi pereaksi
tiap satuan waktu. Jika pada reaksi:
N2(g) + 1 H2 (g) NH3 (g) laju
reaksi berdasarkan konsentrasi N2
adalah
VN
dan
laju
reaksi
berdasarkan
konsentrasi
H2
dinyatakan dengan VH maka ;
A.

VN = VH

D. VN = 2/3VH

B.

VN = VH

E. VN = VH

C.

VN = 1/3 VH

10. Sebanyak 0,7 mol dinitrogen


pentaoksida
(N2O5)
dpanaskan
dalam ruang 5 liter, sehingga
terurai membentuk NO2 dan O2
menurut persamaan:
2N2O5 (g) 4NO2 (g) + O2 (g).
Dalam 10 detik pertama terbentuk
0,1 mol oksigen. Laju peruraian
N2O5 adalah .
A. 0,002 M dedik-1.
D. 0,01 M
dedik-1.
B. 0,008 M dedik-1.
E. 0,04 M
-1
dedik .
C. 0,014 M dedik-1.
11. Di dalam suatu ruangan 2 liter
dicampurkan 0,5 mol gas HCl dan
0,4
mol
oksigen
kemudian
dipanaskan sampai pada suu 200
o
C. Setelah 20 detik, terentuk 0,1
mol Cl2 menurut persamaan:
4HCl (g) + O2 (g) 2H2O (g) + 2
Cl2 (g)
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

74

Pernyataan yang benar tentang laju


reaksi itu adalah .
A. V HCl = 0,025 M detik-1.
B. V O2= 0,020 M detik-1.
C. V H2O = 0,001 M detik-1.
D. V Cl2 = 0,005 M detik-1.
E. V HCl = 0,005 M detik-1.
12. Bila pada suhu tertentu, laju
penguraian N2O5 menjadi NO2 dan
O2 adalah 2,5 x 10-6 mol/L.s, maka
laju pembentukan NO2 adalah .
A. 1,3 x 10-6 mol/L.s
B. 2,5 x 10-6 mol/L.s
C. 3,9 x 10-6 mol/L.s
D. 5,0 x 10-6 mol/L.s
E. 6,2 x 10-6 mol/L.s
13. Pada reaksi penguraian A2B2 ----->
2A + 2B. Konsentrasi A2B2 mulamula 1 molar. Setelah reaksi
berlangsung 2 detik, konsentrasi
A2B2 menjadi 0,4 molar, pernyataan
yang benar adalah:
A.

B.

C.

D.

E.

laju
dt-1
laju
dt-1
laju
dt-1
laju
dt-1
laju
dt-1

pembentukan A = 0,6 M
penguraian A2B2 = 0,2 M
pembentukan B = 0,4 M
penguraian A2B2 = 0,6 M
pembentukan A = 1,2 M

14. Di antara pasangan pereaksi


berikut, yang diharapkan bereaksi
paling cepat adalah .
A.

20 ml HCl 0,2 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M pada suhu 30 oC

B.

20 ml HCl 0,2 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M pada suhu 40 oC

C.

20 ml HCl 0,1 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M pada suhu 40 oC

D.

20 ml HCl 0,1 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M + 10 ml air pada
suhu 30 oC

E.

20 ml HCl 0,2 M + 20 ml
NaS2O3 0,1 M + ml air pada
suhu 40 oC

Data
hasil
percobaan,
untuk
reaksi : A + B C, berikut ini

digunakan untuk menjawab soal


nomor 15 s.d 17
1 gr
Konsen
zat A trasi zat Wkt
Perc.
dalam
B
(dtk)
bentuk (mol.1-1)
1 Serbuk
0,5
160
Laruta
2
0,5
80
n
Padata
3
0,5
180
n
Laruta
4
1,0
40
n
Laruta
5
0,5
40
n

Su
hu
(C)
40
50
40
50
60

15. Perhatikan percobaan ke 1 dan 3.


Faktor apakah yang mempengaruhi
kecepatan reaksi di atas ?
A. suhu
D. katalis
B. konsentrasi
E. waktu
C. luas permukaan
16. Tingkat reaksi terhadap B pada
percobaan 2 dan 4 adalah .
A. 0
D. 3
B. 1
E. 4
C. 2
17. Kesimpulan dari percobaan 2 dan 5
pengaruh kenaikan suhu adalah .
A. memperlambat reaksi
B. kecepatan reaksi 4 x semula
C. kecepatan reaksi 2 x semula
D. kecepatan reaksi x semula
E. tidak mempengaruhi kecepatan
reaksi
18. Pada reaksi A + B hasil, diperoleh
data :

Konsentrasi
Mula-mula
[A]M [B]M
2 x 10- 4 x 10-3

2 x 10-

8 x 10-3

12 x 10-7

4 x 10-

4 x 10-3

24 x 10-7

No
.

Laju
reaksi
M/s
6 x 10-7

Ordo reaksinya adalah .


A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

75

19. Suatu reaksi 2NO (g) + Br2 (g)


2NOBr (g), rumus laju reaksinya
adalah:
V = k [NO]2 [Br2 ]
Reaksi di atas adalah tingkat . . . .
A. 0
D. 3
B. 1
E. 4
C. 2
20. Dari reaksi antara gas NO dengan
gas Br. diperoleh data berikut :
No
.
1
2
3
4

[ NO ]
mol/L
6x
10-3
6x
10-3
2x
10-3
4x
10-3

[Br2 ]
mol/L
1 x 10-

Laju
reaksi
M/s
0,012

2 x 10-

0,024

1,5 x
10-3
1,5 x
10-3

0,002

0,008

Rumus kecepatan reaksi dari reaksi


di atas adalah .
A.
V = k [NO] [Br2]
B.
V = k [NO] [Br2]2
C.
V = k [NO]2 [Br2]
D.
V = k [NO]2 [Br2]2
E.
V = k [NO] [Br2]3
21. Data eksperimen reaksi A + B
AB pada berbagai konsentrasi
adalah sebagai berikut :
No [ A ]
[B]
Waktu
.
mol/L
mol/L
(detik)
1
0,1
0,2
36
2
0,2
0,2
18
3
0,4
0,2
9
4
0,4
0,1
18
5
0,4
0,05
36
Dari percobaan tersebut dapat
disimpulkan tingkat reaksi totalnya
adalah .
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 3
22. Percobaan terhadap reaksi:
CH3Cl(g) + H2O(g) CH3OH(g) +
HCl(g) menghasilkan data sebagai
berikut:
Konsentrasi
Laju
Per
Awal (M)
reaksi
c.
M/s
CH3Cl
H2O
1
0,100
0,100
0,182

2
3

0,200
0,200

0,200
0,400

1,45
5,81

Berdasarkan dat di atas, orde kedua


pereaksi dalam reaksi ini adalah .
CH3Cl
1
2
1
2
2

A
B
C
D
E

H 2O
1
1
2
2
3

23. Dari hasil percobaan diperoleh data


sebagai berikut:
Waktu
[BrO3- [Br-] [H+]
Reaks
] awal awal awal
i
mol/L mil/L mol/L
detik
0,4 0,24 0,01 150
0,8 0,24 0,01 75
0,4 0,48 0,01 75
0,8

0,24 0,02

19

Laju reaksi untuk


BrO3- + 5 Br- + 6 H+ 3 Br2 + 3
H2O adalah . . . .
A.

V = k. [BrO3- ] [H+]2

B.

V = k. [Br- ] [H+]2

C.

V = k. [BrO3- ] [Br- ] [H+]2

D.

V = k. [BrO3- ] [Br- ] [H+]

E.

V = k. [BrO3- ] [Br- ]2 [H+]


24. Suatu reaksi X + Y hasil,
memberikan data sebagai berikut:
Jika konsentrasi X dinaikkan dua kali
pada konsentrasi Y tetap, laju reaksi
menjadi dua kali lebih besar. Jika
konsentrasi X dan Y masing-masing
dinaikkan dua kali, laju reaksi
menjadi delapan kali lebih besar.
Berdasarkan data tersebut maka
persamaan laju reaksinya adalah
.
A.
V = k [X ] [Y ]
D. V = k [ X ]2
[ Y ]2
B.
V = k [X ] [Y ]2
E. V = k [ X ]2
3
[Y]
C.
V = k [X]2 [Y ]
25. Reaksi antara NO (g) dan O2 (g)
adalah berorde kedua terhadap NO
(g) dan berorde pertama untuk O 2
(g).
Jika
konsentrasi
pereaksi
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

76

dijadikan 2 kali konsentrasi semula


maka laju reaksinya dibandingkan
dengan semula menjadi . . . .
A. 2
kali
B.

D. 8 kali
4

C.

E. 10 kali
9 kali

kali

26. Pada reaksi 2H2 + 2NO 2H2O +


N2 ekspeimen menyatakan bahwa
persamaan laju reaksinya adalah V
= k [H2][NO]2 dengan nilai k =1 x 106
. Jika 4 mol H2 dan 2 mol NO
direaksikan dalam bejana 2, laju
awal reaksinya adalah .
A.
1,6 x 10-5
D. 3,0 x 10-6
B.
-5
6,4 x 10
E. 2,0 x 10-6
C.
-6
4,0 x 10
27. Suatu reaksi mempunyai ungkapan
laju reaksi V = k [P]2 [Q]. Bila
konsentrasi
masing
pereaksi
doperbesar tiga kali, laju reaksinya
diperbesar .
A.
B.
C.

3 kali
6 kali
9 kali

D. 18 kali
E. 27 kali

B.
C.

8 kali
16 kali

E. 64 kali

30. Kecepatan reaksi: P + Q R + S


pada suhu 25adalah R M.det-1.
Apabila
setiap
kenaikan
suhu
sebesar 10 C kecepatan reaksi
menjadi dua kali lebih cepat maka
kecepatan reaksi tersebut pada
suhu 85 C adalah .
A.
2R. Mdet-1
D. 32R.Mdet-1
B.
-1
6R. Mdet
E. 64R. Mdet-1
C.
12R. Mdet-1
31. Setiap kenaikan 10 C reaksi
menjadi dua kali lebih cepat. Suatu
reaksi pada suhu 30 C laju = a, bila
suhu dinaikkan menjadi 100 oC,
maka laju reaksinya adalah .
A. 14a
D. 64a
B. 28a
E. 128a
C. 32a
32. Suatu reaksi berlangsung tiga kali
lebih cepat, jika suhu dinaikkan
sebesar 20C. Bila pada suhu 10 C
reaksi berlangsung selama 45
menit, maka pada suhu 50C reaksi
tersebut berlangsung selama .
A. 1/50 menit
D. 1 menit
B. 1/25 menit
E. 5 menit
C. 1/5 menit

28. Kenaikan suhu reaksi mempercepat


kecepatan reaksi, karena kenaikan
suhu reaksi menyebabkan .
33. Percobaan yang dilakukan untuk
A. gerakan partikel makin cepat
mempelajari kinetika
kimia dari
B.
menurunnya energi aktivasi
reaksi A + B P + Q
reaksi
Memperhatikan
hasil
sebagai
C.
jumlah partikel makin banyak
berikut:
Standarsehingga
Kompetensi
: 3. efektif
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktortabrakan
Percoba
[B] Laju
mempengaruhinya,
serta [A]
penerapannya
dalam
D.
peningkatan faktor
energiyang
kinetik
an
kehidupan
sehingga tabrakan
efektif
1
x
y
V
sehari-hari dan industri.
E.
luas permukaan sentuhan
2
2x
2y
4V
Kompetensi
Dasar
: 3.3 Menjelaskan
kesetimbangan
dan
faktor-faktor
yang
makin
besar
3
4x
y
V
mempengaruhi
pergeseran
arah
kesetimbangan
dengan
29. Suatu reaksi berlangsung pada
4
4x
4y
16V
percobaan.
suhu 20 C. Bila melakukan
pada setiap
hasil percobaan
tersebut
dapat
3.4.
Menentukan hubunganDari
kuantitatif
antara pereaksi
dengan
kenaikan 10 C tetapan laju reaksi
hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
disimpulkan
bahwa persamaan laju
meningkat 2 kali,3.5.
maka laju
reaksi penerapan prinsip kesetimbangan dalam
Menjelaskan
reaksi yang sesuai adalah ...
pada suhu 60 c kehidupan
dibandingkan
sehari-hari danA.industri
V = k [A] [B]
D. V = k [A]2
dengan 20 C akan meningkat .
B.
2
V = k [A] [B]
E. V = k [B]2
Setelah
Bab ini siswa
C.
A. mempelajari
2 kali
D. dapat:
32 kali
V = k [A] [B]2

1.
2.
3.
4.

Menjelaskan kesetimbangan dinamis.


Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan
azas Le Chatelier
5. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan
volum pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan
6. Menafsirkan data percobaan mengenai Kimia
konsentrasi
pereaksi Tuban
dan hasil77
XIA/SMA-MA/HMGK
reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan
tetapan kesetimbangan
7. Menghitung
harga
Kc
berdasarkan
konsentrasi
zat
dalam

J.

Ruang
Lingkup

A. Keadaan Kesetimbangan
1. Reaksi Irreversibel dan Reversibel.
2. Keadaan Kesetimbangan dan Kesetimbangan
Dinamis
3. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen.
4. Kesetimbangan dissosiasi
5. Tetapan Kesetimbangan
B. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi
Kesetimbangan
1. Perubahan Konsentrasi
2. Perubahan Tekanan
3. Perubahan Volume
4. Perubahan Suhu
C. Hubungan Kuantitaif Zat-zat dalam Kesetimbangan.
1. Mengitung Derajat Dissosiasi
2. Menghitung Kc
3. Menghitung Kp
D. Kesetimbangan dalam
Industri

Kegiatan Kelas 3.3.1

Ceramah, Tanya-jawab, Eksperimen dan Diskusi

A. KEADAAN KESETIMBANGAN
1. Reaksi Irreversibel dan Reversibel.
Berdasarkan arah reaksi, reaksi kimia digolongkan menjadi:
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

78

a. Reaksi berkesudahan (irreversibel) yaitu reaksi kimia yang berlangsung


satu arah. Artinya zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali
membentuk zat pereaksi.
Contoh: 1. NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H 2O (l)
2. AgNO3 (aq) + NaCl (aq)

AgCl (s) + NaNO3 (aq)

NaCl dengan H2O serta AgCl dengan NaNO3 tidak dapat bereksi.
b. Reaksi reversibel adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah.
Artinya zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali menjadi reaktan.
Contoh: PbSO4 (s) + 2NaI (aq)

PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)

kuning
Jika PbI2 dicampurkan dengan Na2SO4 maka zat-zat ini akan bereaksi
membentuk endapan putih PbSO4 dan larutan NaI.
PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) PbSO4 (s) + 2NaI (aq)

2. Keadaan Kesetimbangan dan Kesetimbangan Dinamis


Jika reaksi irreversible dilakukan dalam ruang tertutup maka terjadi
reaksi dua arah yang berlawanan hingga tercapai keadaan setimbang.
Keadaan kesetimbangan adalah keadaan di mana dalam suatu reaksi, laju
reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri atau laju raksi maju sama
dengan laju reaksi balik.
Persamaan reaksi kesetimbangan ditandai dengan panah
Persamaan reaksi untuk reaksi bolak balik di atas adalah;
PbSO4 (s) + 2NaI (aq) PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)

Konsentrasi

Proses untuk mencapai keadaan kesetimbangan bagi suatu reaksi


digambarkan sebagai berikut:
Konsentrasi reaktan makin berkurang
Titik kesetimbangan

Konsentrasi produk makin bertambah


Waktu

Pada keadaan kesetimbangan reaksi seakan-seakan berhenti (tidak


terjadi perubahan makroskopis) namun secara mikroskopis (partikel-partikel
yang tidak dapat diamati) tetap bereaksi bolak balik dalam dua arah dengan
laju yang sama. Keadaan seperti ini disebut sebagai kesetimbangan dinamis.

Analogi keadaan kesetimbangan dan kesetimbangan dinamis.

K
B

R
air

Mula-mula botol R terisi penuh air, botol P


kosong dan kran K dalam keadaan tertutup.
Apa yang terjadi bila kram K dibuka ? Air
dari botol R akan mengalir ke botol P.
Setelah botol P terisi, sebagian air itu
mengalis lewat pipa B menuju ke botol R
hingga permukaan
air pada botol R, P dan 79
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban
pipa B sama. Keadaan seperti ini,
permukaan air pada kedua botol berada
dalam keadaan kesetimbangan

Gambar 3.7.
Air yang mengalir lewat pipa A dianggap sebagai reaksi pembentukkan zat
produk sedangkan air yang mengalir lewat pipa B dianggap sebagai reaksi
pembentukkan kembali zat reaktan. Begitulah analogi reaksi kimia menuju ke
keadaan kesetimbangan. Setelah permukaan air berada dalam keadaan
kesetimbangan, jumlah air dalam kedua botol terlihat tetap, namun molekulmolekul air yang tidak dapat kita lihat, terus menerus berpindah dari botol R
ke P atau sebaliknya. Keadaan seperti ini
dapat dikatakan sebagai
kesetimbangan dinamis.
Jadi dalam keadaan kesetimbangan :
- Tidak terjadi perubahan warna, endapan atau perubahan suhu lagi.
- Reaksi terus menerus berlangsung dalam dua arah yang berlawan dengan
laju yang sama.
Semua komponen baik pereaksi maupun produk selalu ada dan
jumlahnya konstan , selama tidak terjadi pergeseran kesetimbangan.
Ada tiga kemungkinan tentang komposisi zat-zat pada keadaan
kesetimbangan, yaitu:
- Jumlah reaktan lebih banyak dari pada jumlah zat produk.
- Jumlah reaktan lebih sedikit dari pada jumlah zat produk.
- Jumlah reaktan sama dengan jumlah zat produk.
Jumlah zat dalam keadaan setimbang dinyatakan dengan konsentrasi molar
(M) atau [ ].

3. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen.


Berdasarkan fase zat, kesetimbangan dibedakan menjadi dua, yaitu
kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
Kesetimbangan homogen yaitu kesetimbangan di mana semua komponennya
mempunyai satu fase (wujud). Ingat : padat ( s ), larutan (aq), gas (g) dan
cair murni (l).
Kesetimbangan heterogen yaitu kesetimbangan di mana komponennya terdiri
dari fase yang berbeda.

Bahan
3.3.1

Diskusi

Periksalah dan setarakan koefisien reaksi dari reaksi kesetimbangan berikut


serta kelompokkan ke dalam kesetimbangan homogen dan kesetimbangan
heterogen. (Jawab di kolom 3, kolom 4 dibiarkan kosong)
Tabel 3. 10
1

a.

N2 (g) + 3H2 (g)

3
2NH3 (g)

Homoge
n

NH 3 2
Kc =
N 2 H 2 3

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

80

b.

SO2 (g) + O2 (g) SO3 (g)

c.

H2 (g) + I2 (g)

d.

PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)

e.

CO (g) + H2O (g) CO2 (g) + H2 (g)

f.

Fe3+ (aq) + SCN- (aq) FeSCN2+ (aq)

g.

CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g).

HI (g)

h.

CH3COOH (aq) + H2O (l) CH3COO(aq)


+ OH- (aq)

i.

NH4+ (aq) + H2O (l) NH4OH (aq)

j.

Fe (s) + H2O (g) Fe2O4 (s) + H2 (g)

k.

C (s) +

CO2 (g)

CO (g)

Ag+ (aq) + Fe2+ (aq) Ag (s) + Fe3+


(aq)

l.
m.

BiCl3 (aq) + H2O (l) BiOCl (s) + HCl


(aq)

n.

Ag+ (aq) + 2NH3 (aq) [Ag(NH3)2]+


(aq).

4. Kesetimbangan Dissosiasi
Dissosiasi adalah
sederhana.

peruraian

suatu

menjadi

zat

lain

yang

lebih

Dissosiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup hingga berkhir pada


tercapainya keadaan setimbang disebut kesetimbangan dissosiasi.
Beberapa contoh kesetimbangan dissosiasi.
a.
b.
c.

2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g)


2SO3 (g) 2SO2 (g) + O2 (g)
PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)

Contoh kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari:


a. Kesetimbangan antara air dan uapnya.
b. Dalam ruap tertutup pada suhu 800 C dan tekanan 167 mmHg, terjadi

kesetimbangan: CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g).

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

81

c. Kesetimbangan system larutan penyangga: HCO3- CO3- (aq) + H+(aq),


yang mengatur pH darah.
d. Reaksi pembentukkan dan penguraian Ozon di lapisan atmosfer.

5. Tetapan Kesetimbangan,
Tetapan kesetimbangan terdiri dari dua macam yaitu tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dan tetapan kesetimbangan
berdasarkan tekanan parsial gas (Kp).
a.

Tetapan Kesetimbangan (Kc)

Berdasarkan hasil penyelidikan para Ahli kimia , ternyata pada keadaan


kesetimbangan , terdapat hubungan yang erat antara konsentrasi zat-zat
pereaksi dengan konsentrasi zat-zat hasil reaksi. Dari hubungan itu kemudian
dikenal dengan Hukum Kesetimbangan, yang berbunyi:
Hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
konsentrasi zat-zat pereaksi dan masing-masing konsentrasi dipangkatkan
dengan koefisiennya, mempunyai harga yang tetap. Harga yang tetap itu
disebut tetapan kesetimbangan (Kc).
Berikut contoh data konsentrasi zat-zat dalam keadaan setimbang pada
suhu 25 C untuk reaksi : Ag+ (aq) + 2NH 3 (aq) [Ag(NH3)2]+ (aq).

Tabel 3.
11
No.

Konsentrasi
Kesetimbangan

Komponen

dalam

[Ag(NH3)2]+

[Ag+] [NH3]
[Ag+]
[NH3]
[Ag(NH3)2]+
1
0,001
0,005
0,401
1,6 x 107
2
0,001
0,001
0,016
1,6 x 107
3
0,002
0,002
0,128
1,6 x 107
4
0,002
0,001
0,032
1,6 x 107
Secara umum , rumus tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan
homogen:
[C] p [D]q
mA(g) + nB(g) pC(g) + qD(g) adalah
Kc =
[A]m [B]n
Contoh:

N2 (g) + 3H2 (g)

2NH3 (g)

Kc =

[NH 3 ] 2
[N 2 ] [H 2 ]3

Untuk menuliskan rumus tetapan kesetimbangan dari system


kesetimbangan heterogen, zat yang berwujud padat (s) dan cair murni (l)
tidak dimasukkan ke dalam rumus Kc. Hal ini disebabkan zat yang berwujud
padat dan cair murni tidak mempunyai konsentrasi.
Contoh: CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) .
K = [CO2]

Bahan Diskusi
3.3.2Tulislah rumus Kc untuk semua reaksi kesetimbangan pada tabel 3. 10 di atas.
Jawaban ditulis pada kolom 4.
c. Tetapan Kesetimbangan (Kp)
Khusus untuk kesetimbangan gas, rumus tetapan kesetimbangannya,
selain ditulis berdasarkan konsentrasi dapat juga ditulis berdasarkan
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

82

tekanan parsial gas . Tentang tekanan parsial gas akan dihahas pada akhir
bab ini.
Rumus Kp pada dasarnya sama dengan rumus Kc, namun yang
dimasukkan ke dalam rumus Kp hanya zat-zat yang berwujud gas.
Contoh:
1. N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

Kp =

( PNH3 ) 2
( PN 2 )( PH 2 ) 3

2. CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) .

3.

2Fe (s) + 4H2O (g) Fe2O4 (s) + 4 H2 (g)Kp =

Kegiatan Rumah 3.3. 1


1.
2.
3.
4.

Kp =

( PCO 2 )

( PH 2 ) 4
( PH 2O ) 4

Mengerjakan Soal ( Tugas dividu )

Apa yang dimaksud dengan reaksi irreversible dan reaksi reversible ?


Bilamanakah suatu reaksi bolak balik mencapai keadaan setimbang ?
Apakah arti kesetimbangan kimia bersifat dinamis ?
Dari reaksi kesetimbangan berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f..
g.

4NH3 (g) + 3 O2 (g) 2N2 (g) + 6 H2O (g)


La2(C2O4)3 (s) La2O3 (s) + 3CO (g) + 3CO2 (g)
2HI (g) H2 (g) + I2 (g)
Fe3+ (aq) + SCN- (aq) FeSCN2+ (aq)
2Fe (s) + 4H2O (g) Fe2O4 (s) + 4 H2 (g)
2SO3 (g) 2SO2 (g) + O2 (g)
Na2CO3 (s) + SO2 (g) + O2 (g) Na2SO4 (s) + CO2 (g)

i). Kelompokkan reaksi yang tergolong kesetimbangan homogen dan


kesetimbangan heterogen.
ii). Reaksi-reaksi manakah yang tergolong kesetimbangan dissosiasi ?
iii).Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan Kc dan Kp.

Kegiatan Kelas 3.3.2

Membaca, Demontarsi Eksperimen dan Diskusi

B. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

83

Telah disebutkan bahwa keadaan kesetimbangan merupakan keadaan


yang stabil, tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi perubahan
mikroskopis tetap berlangsung dalam dua arah yang berlawanan,
sehingga keadaan setimbang akan mudah berubah bila terdapat gangguan
dari luar system. Le Chatelier (1850-1936) mempelajari data sejumlah
eksperimen dan menemukan suatu keteraturan yang dapat digunakan
untuk meramalkan arah pergeseran kesetimbangan.
Asas Le Chatelier: Apabila terhadap sistem kesetimbangan diadakan aksi (gangguan),
maka sistem akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh aksi
tersebut sekecil-kecilnya, dengan cara membentuk kesetimbangan
baru.
Sebagai ilustrasi tentang azas Le Chetelier, perhatikan kesetimbangan
permukaan air dalam kedua botol pada gambar berikut:

Apa yang terjadi bila ditambahkan air


pada botor R ?

R
..

P
Apa yang terjadi bila air di botol P di
ambil ?
Gambar 3. 8.
..
Ada 4 aksi yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
1. Perubahan konsentrasi
2. Perubahan tekanan
3.
Perubahan volume
4. Perubahan suhu
1. Perubahan Konsentrasi.
Menurut azas Le Chatelier:
Jika konsentrasi salah satu zat dalam system kesetimbangan diperbesar,
maka kesetimbangan akan bergeser dari arah zat tersebut. Sebaliknya jika
konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah zat tersebut.
Jadi:
- Bila konsentrasi salah satu zat pereaksi diperbesar, maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah zat hasil reaksi ( bergeser ke kanan )
- Bila konsentrasi salah satu zat pereaksi dikurangi, maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah pereaksi ( bergeser ke kiri )
- Bila konsentrasi salah satu zat hasil reaksi ditambahkan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah pereaksi ( bergeser ke kiri )
- Bila konsentrasinya salah satu zat hasil reaksi diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat hasil reaksi ( bergeser ke
kanan ).
Contoh Soal 3. 1.
a. Pada kesetimbangan: Fe3+ (aq) + SCN- (aq) FeSCN2+ (aq). Bergeser ke
arah manakah bila ditambahkan FeCl3 ? Bagaimana akibat dari pergeseran
itu ?
Jawab:
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

84

Menambahkan FeCl3 berarti memperbesar konsentrasi Fe 3+, maka


kesetimbangan bergeser ke arah zat hasil reaksi.
Akibatnya: - FeSCN2+ bertambah
- harga tetapan kesetimbangan Kc, makin besar.
b. Tentukan arah pergeseran dan akibat dari pergeseran pada system
kesetimbangan 2Fe (s) + 4H2O (g) Fe2O4 (s) + 4 H2 (g), bila:
- ditambahkan Fe.
- gas Hidrogen dipisahkan dari sistem
Jawab:
- ditambah Fe, tetap (tidak bergeser) sebab Fe merupakan zat padat.
- Gas H2 dipisahkan dari system berarti memperkecil konsentrasi H 2, maka
kesetimbangan bergeser ke arah zat hasil reaksi. Akibatnya H2O berkurang,
dan harga Kc makin besar.

2. Perubahan Tekanan.
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada system kesetimbangan
gas.

Menurut Robert Boyle: Tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas.
Artinya jika volume gas diperbesar maka tekanan gas menjadi kecil.
Pengaruh perubahan tekanan dan volume pada system kesetimbangan gas
adalah:
Bila tekanan diperbesar atau volume diperkecil maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang jumlah molnya kecil (jumlah koefisien yang lebih
kecil).
Bila tekanan diperkecil atau volume diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat yang jumlah molnya besar (jumlah koefisien yang lebih
besar).

3. Perubahan Volume
Selain pada system kesetimbangan gas, perubahan volume juga
mempengaruhi system kesetimbangan larutan.

Pengaruh perubahan volume pada system kesetimbangan larutan adalah:


Bila volume diperbesar (melakukan pengenceran pada larutan) maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang jumlah molnya besar (jumlah
koefisien yang lebih besar).
Bila volume diperkecil , maka kesetimbangan bergeser ke arah zat yang
jumlah molnya kecil (jumlah koefisien yang lebih kecil).
Contoh Soal 3. 2.
a. Bergeser ke arah manakah kesetimbangan Na 2CO3 (s) + SO2 (g) + O2
(g) Na2SO4 (s) + CO2 (g) bila:
- tekanan diperbesar ?
- volume diperbesar ?
Jawab:
Tekanan diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat hasil reaksi
(kanan).
Volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat pereaksi
(kiri)
Sebab jumlah koefisien gas di ruas kiri = 1,5 sedangkan di ruas kanan = 1.

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

85

b. Pada kesetimbangan: Fe3+ (aq) + SCN- (aq) FeSCN2+ (aq). Bergeser ke


arah manakah bila ditambahkan air ? Bagaimana akibat dari pergeseran itu
?
Jawab:
Menambahkan air berarti memperbesar volume, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah koefisien zat yang lebih besar ( bergeser ke kiri).
Akibatnya: - [Fe3+] dan [SCN-] menjadi lebih besar dari pada [FeSCN 2+ ]
- harga tetapan kesetimbangan Kc, makin kecil.
c. Bergeser ke arah manakah kesetimbangan: 2Fe (s) + 4H 2O(g) Fe2O4 (s)
+ 4 H2 (g), bila tekanan diperkecil atau volume diperbesar ?
Jawab:
Tetap (tidak bergeser) sebab jumah koefisien sama.

4. Perubahan Suhu.
Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Bila suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah endotermis
- Bila suhu diturunkan maka kesetimbangan bergeser ke arah eksotermis.
Untuk pengaruh suhu, yang diperhatikan adalah kalor reaksi atau H yang
tercantum pada persamaan reaksi kesetimbangan tersebut.
Perhatikan kesetimbangan berikut:
a. N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) H = - 92,4 kJ
Reaksi ke arah kanan, merupakan reaksi eksoterm
Reaksi ke arah kiri, merupakan reaksi endoterm
Jika suhu dinaikkan terhadap kesetimbangan di atas, maka akan bergeser
ke arah zat pereaksi (kiri).
b. CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) H = + 177 kJ
Reaksi ke arah kanan, merupakan reaksi endoterm
Reaksi ke arah kiri, merupakan reaksi eksoterm.
Jika suhu dinaikkan terhadap kesetimbangan di atas, maka akan bergeser
ke arah zat hasil reaksi (kanan).
Contoh Soal 3.3.
Apa saja yang harus dilakukan untuk memperbesar hasil reaksi dari reaksi:
2SO2 + O2(g) 2SO3(g) H = -45 kkal.
Jawab:
- menambah konsentrasi SO2 dan O2 atau SO3 yang terbentuk segera
dipisahkan dari system.
- memperbesar tekanan atau memperkecil volume.
- menurunkan suhu.

5. Pengaruh Katalis pada Kesetimbangan


Katalis berfungsi mempercepat laju reaksi. Dalam kesetimbangan katalis
hanya mempercepat laju reaksi ke kanan dan laju reaksi balik, sehingga
penambahan katalis pada kesetimbangan tidak menggeser kesertimbangan.

Eksperimen 3.3. 4
PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI PADA SISTEM KESETIMBANGAN
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

86

I.

Tujuan
Setelah melakukan kegiatan berikut ini siswa dapat menentukan arah
pergeseran kesetim- bangan berdaskan data percobaan.
Pada kegiatan ini Anda akan mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi pada
sistem kesetimbangan:
Fe3+ (aq) + SCN- (aq) FeSCN2+ (aq).
Kuning
tak berwrna
merah

II Alat dan Bahan


Tabel
3. 12
Alat dan Bahan

Jumlah/
Satuan

Rak tabung reaksi


Tabung reaksi
Pipet tetes
Gelas umkur 100
ml
Gelas ukur 25 ml

Alat dan Bahan

1 buah
4 buah
1 buah
1 buah

Jumlah/Satu
an

Larutan FeCl3 0,1 M


Larutan KSCN 0,1 M
larutan NaH2PO4

2 ml
2 ml
2 ml

III. Langkah-langkah Kerja.


1. Teteskan 10 tetes larutan KSCN 0,1 M dan 10 tetes larutan FeCl3 0,1 M ke

dalam gelas ukur 25 ml yang berisi 25 ml air. aduk campuran sampai


warnanya tetap.
2. Bagi campuran itu ke dalam 5 tabung reaksi
3. Tambahkan masing-masing 5 tetes larutan FeCl 3, KSCN, NaH2PO4 dan aquades
ke dalam tabung reaksi seperti pada gambar berikut:
Pembanding

lar. FeCl3

lar. KSCN

lar NaH2PO4

aquades

IV. Hasil Pengamatan


Tabel 3.
12
Warna larutan pada tabung 1 : ........................
Zat yang
ditambahk
an

Tujuan penambahan
zat lain

Warna
dibandingkan
dengan
tabung 1

arah
pergeseran
kesetimbanga
n

FeCl3

memperbesar [Fe3+]

........................

KSCN

memperbesar [SCN-]

.........................
.

NaH2PO4

3+

mengikat ion Fe ,
berarti

.........................
.

........................
........................

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

87

mengurangi [Fe3+]
Air
memperbesar volume

.........................
..

........................

.........................
...

V. Pertanyaan .
1. Apa yang terjadi pada sistem kesetimbangan, jika zat pereaksi ditambah ?
............................................................................................................................
...............................
2. Apa yang terjadi pada sistem kesetimbangan, jika zat pereaksi dikurangi ?
............................................................................................................................
...............................
3. Jelaskan pengaruh perubahan konsentrasi salah satu komponen pada sistem
kesetimbangan !

Kegiatan Rumah 3.3. 2


)

Mengerjakan Soal ( Tugas Individu

1. Ke arah mana kesetimbangan akan bergeser, jika dilakukan hal-hal berikut:


a. salah satu konsentrasi zat ditambah
b. tekanan diperbesar
c. volume diperkecil
d. temperatur diperbesar
e. ditambah katalis
2. Pada reaksi SO2 (g) + O2 (g) SO3 (g) H = -180 kJ.
- Ke arah mana kesetimbangan bergeser, jika dilakukan hal-hal berikut ?
Jelaskan !
- apa akibat dari pergeseran kesetimbangan terhadap SO 3 dan harga Kc ?
a. ditambah gas SO2
b. ditambah udara
c. tekanan diperkecil
d. volume diperkecil
e. suhu dinaikkan
3. Tentukan arah pergeseran dan akibat dari pergeseran pada system kesetimbangan 2Fe (s) +

4H2O (g) Fe2O4 (s) + 4 H2 (g), bila tekanan diperkecil !


4. Diantara reaksi kesetimbangan di bawah ini, reaksi manakah yang bergeser ke
arah kanan jika tekanan diperbesar adalah .
a. 2 Hl (g) H2 (g) + l2 (g)
d. CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
b. 2NO (g) + O2 (g) 2NO2 (g)
e. SO2 (g) + O2 (g) SO3 (g)
c. N2O4 (g) 2 NO2 (g)
5. Untuk reaksi kesetimbangan CO(g) 3 H 2(g) CH4(g) + H2O(g), bila pada suhu
tetap, volume system diperkecil maka ke arah mana kesetimbangan akan
bergeser ? dan bagaimana perubahan harga Kc?
6. Pembentukan gas NH3 dalam industri pembuatan amoniak proses Habber-Boss
terjadi reaksi kesetimbangan : N2(g) + 3 H2(g) 2NH3(g)
H = - 92 kJ.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

88

Bagaimana pengaturan suhu dan tekanan untuk memperoleh hasil yang


optimal ?
7. Diketahui reaksi, Fe3+ (aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+(aq) dalam kesetimbangan. Jika
ditambahkan satu tetes larutan jenuh FeCL 3, maka bergeser ke arah mana
kesetimbangan itu ? dan bagaimana perubahan terhadap konsntrasi SCN - ,
Fe(SCN)2+ dan Kc, akibat dari pergeseran itu ?
8. Gas N2O4 (tidak berwarna) dimasukkan ke dalam wadah yang bervolume 1 liter.
Setelah dibiarkan beberapa saat terjadi warna merah coklat dari NO 2. Reaksi
kesetimbangan yang terjadi adalah N2O4 (g) 2NO2 (g) H = +59,2 kJ.
a. Bila volume dijadikan setengahnya, bagaimana perubahan warna pada system
tersebut ? Jelaskan !
b. Bila wadah yang berisi gas-gas tersebut di panaskan, bagaimana perubahan
warnanya ? Jelaskan !

Kelas KUANTITAIF
3.3.3
Caramah, Tanya-jawab,
Diskusi dan Latihan
C.Kegiatan
HUBUNGAN
ANTARZAT-ZAT
DALAM KESETIMBANGAN.
1. Menghitung Kc
Langkah-langkah menghitung harga tetapan kesetimbangan, Kc.
1. Menentuan jumlah mol zat dalam keadaan setimbang.
2. Menghitung konsentrasi (mol/liter) zat-zat dalam keadaan setimbang (zat
sisa dan zat yang terbentuk).
3. Menulis rumus Kc.
4. Memasukkan zat (mol/liter) pada lajur kesetimbangan ke dalam rumus Kc.
Contoh Soal 3. 3
1. Dalam ruang yang bervolume V liter dimasukkan x mol gas AB, lalu
dipanaskan sampai 450 C. Setelah keadaan kesetimbangan tercapai,
jumlah mol gas AB yang terurai sebanyak y mol . Tentukan harga Kc.
Langkah 1.
Persamaan reaksi
Jumlah zat awal
(zat mula-mula)
Reaksi/Terurai
Kesetimbangan

: 2 AB (g)
:
:

A2 (g)

+ B2 (g)

:
x mol
y mol
y mol
x y mol

y mol

y mol

Lajur ini sesuai


perbandingan
koefisien

y mol

Langkah 2.
[AB] =

Langkah 3.

x y mol
V liter
Rumus:

[A2] =

y mol
,
V liter

1
2

[B2] =

Kc =

y mol
V liter

1
2

[A 2 ] [B 2 ]
[AB]2

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

89

y 12 y

V V
Kc =
2
x-y

Langkah 4

1
2

2. Derajat Dissosiasi ()
Banyak sedikitnya zat yang terdissosiasi dinyatakan dengan derajat dissosiasi
().
Derajat dissosiasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terdissosisasi
dengan jumlah mol zat mula-mula.

Mol zat yang terurai


.
Mol zat mula - mula

Mol zat yang terurai = x mol zat mula.

Contoh soal 3. 4:
Dalam suatu ruangan tertutup bervolume 2 liter dimasukkan 34 gram NH 3,
kemudian dipanaskan hingga terurai membentuk N2 dan H2. Jika pada keadaan
setimbang terdapat 0,5 mol N2 maka tentukan:
a. konsentrasi NH3, N2, dan H2 pada keadaan setimbang.
b. tetapan kesetimbangan, Kc.
c. derajat dissosiasi NH3
Jawab:
34
= 2 mol.
17
Mol N2 pada keadaan setimbang = 0,5 mol

a. Mol NH3 mula-mula =

Persamaan reaksi : 2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g)


Lajur ini sesuai
Mula-mula
:
2 mol
perbandingan
Terurai
:
1 mol
0,5 mol
1,5 mol koefisien
Setimbang

1 mol

0,5 mol

1,5 mol

Jadi konsentrasi zat-zat dalam keadaan setimbang:


[NH3] =

1
2

= 0,5 M, [N2] =

b. Rumus: Kc =

Kc =

0,5
1,5
= 0,25 M, [H2] =
= 0,75 M
2
2

[N 2 ] [H 2 ]3
[NH 3 ] 2
(0,25) (0,75) 3
(0,5) 2

c. Derajat dissosiasi

= ..

Mol zat yang terurai


Mol zat mula - mula

1
0,5
2

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

90

Contoh soal 3. 5:
Dalam suatu ruangan tertutup bervolume 2 liter dimasukkan 68 gram NH 3,
kemudian dipanaskan hingga terurai membentuk N2 dan H2. Jika pada keadaan
setimbang derajat dissosiasi NH3 = 0,5, maka:
a. Tentukan konsentrasi NH3, N2, dan H2 pada keadaan setimbang.
b. Tentukan harga Kc.
b. Gambarkan gfafik perubahan konsentrasi NH3, N2, dan H2 , dari awal
menuju ke keadaan setimbang.
Jawab:
a. Mol NH3 mula-mula = 68/17 = 4 mol.
NH3 yang terurai = 0,5 x 4 mol = 2 mol
Lajur ini sesuai
Persamaan reaksi : 2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g)
perbandingan
Mula-mula
:
4 mol
koefisien
Terurai
:
2 mol
1 mol
3 mol
Setimbang

2 mol

1 mol

3 mol

Jadi konsentrasi zat-zat dalam keadaan setimbang:


[NH3] = 1 M, [N2] = 0,5 M dan [H2] = 1,5 M

b. Rumus:

Kc =

[N 2 ] [H 2 ]3
[NH 3 ] 2

Kc = ---------------c. Grafik perubahan konsentrasi NH3, N2, dan H2 dari awal menuju ke
keadaan setimbang adalah. [NH3] mula-mula = 4/2 = 2 mol.L-1.

[]
2
1,50
1,00

H2
NH3
N2

3. Hubungan antar Kc dari beberapa reaksi yang berkaitan.


Bila terdapat dua atau lebih reaksi kesetimbangan yang saling berkaitan satu
sama lainnya maka rumus Kc-nyapun saling berhubungan.
Contoh:
Diketahui reaksi-reaksi : (1).
2NO2 (g) N2O4 (g),
K C1 =

[N 2 O 4 ]
[NO 2 ] 2

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

91

(2). N2O4 (g) NO2 (g)

K C2 =

[NO 2 ]1/2
[N 2 O 4 ]

Bagaimana hubungan antara Kc1 dengan Kc2 ?


Bila reaksi (1) dibalik, maka sama dengan reaksi (2) yang koefisiennya
dikalikan 2
1
K C1

Jadi:
Catatan:

Bahan
3.3.2

= KC 2

2 atau

1
K C1

K C2 =

Bila koefisien reaksinya dikalikan dengan x maka harga Kcnya dipangkatkan dengan x.

Diskusi

Kerjakan soal-soal berikut pada lembaran ini !

1. Reaksi CO2 (g) + NO (g) NO2 (g) + CO (g) dilakukan dalam dalam wadah 5
liter. Pada keadaan awl terdapat 4,5 mol CO 2 dan 4 mol NO, sesudah
kesetimbangan NO yang masih tersisa adalh 0,5 mol. Tentukan tetapan
kesetimbangan reaksi tersebut.

2. Dengan volume yang sama, larutan AgCl 0,5 M dan larutan FeCl 2 0,5 M
dicampurkan sehingga terjadi kesetimbangan: Ag + (aq) + Fe2+ (aq) Ag(s) +
Fe3+ (aq)
Dalam keadaan setimbang ditemukan konsentrasi Ag+ sebanyak 0,25 M.
a. Berapa konsentrasi Fe3+ dalam keadaan setimbang ?
b. Tentukan harga Kc.

3. Jika dipanaskan pada suhu tertentu, 50 % N2O4 mengalami dissosiasi sesuasi


reaksi :
N2O4 (g) 2NO2 (g). Berapakah perbandingan mol N2O4 terhadap NO2 dalam
kesetimbangan ?

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

92

4. Gas SO3 (Mr = 80) sebanyak 160 gram dipanaskan dalam wadah bervolume 1
liter dan terjadi reaksi 2SO3 (g) 2SO2 (g) + O2 (g). Jika pada saat
kesetimbangan, perbandingan mol SO3 : O2 = 2 : 3, maka tentukan :
a. derajat dissosiasi SO3.
b. harga Kc.

5. Jika dalam dissosiasi PCl5 menurut reaksi PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g) banyaknya
mol PCl5 dan PCl3 pada keadaan kesetimbangan sama, maka tentukan derajat
dissosiasi PCl5.

6. Reaksi kesetimbangan CO (g) + 2H 2 (g) CH3OH (g) pada suhu 25 C


mempunyai harga Kc = 1,4 x 107 . Pada suhu yang sama, berapakah harga Kc
untuk masing masing reaksi beriku ?
a.
CH3OH (g) CO (g) + 2H2 (g)
b.
CO (g) + 2H2 (g) CH3OH (g)

7. Diketahui reaksi-reaksi sebagai berikut:


(1).
N2 (g) + O2 (g) 2NO (g) ; mampunyai KC1.
(2).
N2 (g) + O2 (g) N2O (g) ; mempunyai KC2
(3).
N2O (g) + O2 (g) 2NO (g) ; mempunyai KC3
Bagaimana hubungan antara KC1, KC2 dan KC3 ?.

4. Menghitung Kp
Menghitung harga Kp dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berdasarkan
tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang dan
berdasarkan Kc.

a. Menghitung Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi


dan hasil reaksi pada keadaan setimbang.
Tekanan adalah gaya yang bekerja secara normal dalam satu satuan luas
mermukaan.
Bila dalam wadah berisi campuran dari beberapa jenis gas, maka masingmasing gas-gas itu memberikan tekanan yang disebut tekanan parsial. Jumlah
total tekanan parsial dari gas-gas dalam campuran disebut tekan total.
Tekanan parsial gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas. Makin besar mol
suatu gas semakin besar tekanan parsialnya.
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

93

Misalnya dalam suatu wadah terdapat campuran: a mol gas A, b mol gas
B, c mol gas C dan d mol gas D, menimbulkan tekanan total (P total), maka
tekanan parsial masing-masing dapat ditentukan dengan cara berikut:
Tekanan Parsial Gas A ( PA ) =

mol gas A
x
mol total gas dalam campuram

tekanan total
Sesudah menghitung tekanan parsial masing-masing gas, kemudian
masukkan ke dalam rumus Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (K p).
Secara umum pada reaksi:
mA(g) + nB(g) pC(g) + qD(g)
Ptotal = PA + PB + PC + PD
Kp

p
q
(PC ) (PD )
m

(PA ) ( PB )

PA = tekanan parsial gas A

Contoh Soal 3. 6.
Sebanyak 5 mol Gas N2O4 dimasukkan ke dalam bejana tertutup, kemudian
dibiarkan terdissosiasi menurut reaksi: 2N2O4 (g) NO2 (g). Bila pada suhu
tertentu derajat dissosiasi N2O4 =0,6, dan tekanan total system adalah 0,7
atm, maka:
a. Hitunglah tekanan parsial masing-masing gas !
b. Hitunglah harga Kp
Jawab:
a. Mol N2O4 mula-mula = 5 mol. Mol N2O4 yang terurai = 0,6 x 5 = 3 mol.
Rekasi

: 2N2O4 (g) NO2 (g).

Mula-mula

: 5 mol

Terurai

: 3 mol

1,5 mol

Setimbang

: 2 mol

1,5 mol

Jumlah mol seluruh gas pada keadaan setimbang = 2 + 1,5 = 3,5 mol
Tekanan total = 0,7 atm.

Tekanan parsial N2O4 , PN 2 O 4

Tekanan parsial NO2 , PNO 2


b. Rumus:

Kp =

(PNO 2 ) 2
(PN 2O 4 )

2
x 0,7 atm = 0,4 atm.
3,5

1,5
x 0,7 atm = 0,3 atm.
3,5

(0,3) 2
(0,4)

9
4

b. Menghitung Kp berdasarkan Kc.


Dari rumusan Gas Ideal :

PV = nRT, P = tekanan (atm),


V = volume (L).
n = mol

R = 0,082
T = suhu ( Kelvin )
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

94

P=

n
V

.R.T, maka diperoleh hubungan K p dengan Kc sebagai berikut:

KP = Kc (RT) n atau
reaktan
Kc = KP (RT) n

n = jumlah koefisien produk jumlah koefisien

Contoh Soal 3. 7.
1. Reaksi kesetimbangan H2 (g) + I2 (g) 2HI (g) mempunyai nilai tetapan
kesetimbangan Kc = 50,2 pada suhu 565C. Pada suhu yang sama, berapa
nilai Kp ?
Jawab:
Kp = Kc (RT)n
= 50,2 (0,082 x 838 )
= 50,2
2. Kesetimbangan terjadi dalam reaksi H2S (g) + I2 (s) 2 HI (g) + S (s) pada
suhu 60 C, dan tekanan parsial gas diketahui: P HI = 4 x 10-3 atm dan PH2S =
10 atm. Berapa nilai Kp dan Kc reaksi itu ?
Jawab:
[NI]2
( 4x10 -3 ) 2
Kp =
Kp =
,
Kp = 16 x10-7
[I 2 ]
10
n = 2-1 = 1, R = 0,082 Liter.atm . mol -1. K-1. T = 273 + 60 = 333 K.
Kc = Kp (RT)

Bahan
3.3.2

Diskusi

-n

Kc =

16x10 -7
0,082 x333

Kc = 0,048 x 10-7

Pelajari dan selesaikan soal berikut !

Pembuatan amoniak menurut proses Haber-Bosch dilakukan pada suhu 500


C dan tekanan 350 atm dihasilkan 30 % amoniak (NH 3). Reaksi yang terjadi pada
proses tersebut adalah N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g).
Hitunglah :
a. Tekanan parsial masing-masing gas.
b. harga Kp
c. harga Kc
Jawab:
a.

30
PNH 3 100
x 350

atm = atm

Ptota l PNH3 PN2 PH2

c. Kc = Kp (RT)-n
=

..
.= .. + ( PN2 PH2 )
( PN2 PH2 ) = .. atm
= .
Perbandingan koefisien N2 : H2 = 1: 3 dan
jumlah koefisien (mol) = 4
Berarti perbandingan tekanan parsial; PN2 : PH2 = 1 : 3
PN2 = 14 x .. atm = . atm

PH2 =

b.

Rumus:

3
4

x .. atm = . Atm
Kp =

....
..... .......
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

95

Kp =

....
= ..
..... .......

D. KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI


Untuk memproduksi bahan-bahan kimia dalam industri yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan diperlukan kondisi optimum. Kondisi optimum tersebut dapat diperoleh
dengan menerapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan agar reaksi bergeser ke
arah hasil reaksi dan berlangsung cepat sehingga menguntungkan secara ekonomis
1. Pembuatan amonia menurut proses Hber-Bosch.
Dalam industri, amonia dibuat berdasarkan reaksi kesetimbangan sebagai
berikut:
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) H = -92,4 kJ
Dasar teori pembuatan amonia ini ditemukan oleh Firtz Haber (1908)
seorang ahli kimia Jerman. Kemudian Carl Bosh Insinyur kimia juga dari Jerman
mengembangkan proses pembuatan ammonia dalam industri untuk produk
besar-besaran.
Berdasarkan prinsip kesetimbangan, agar kesetimbangan bergeser ke arah
zat hasil, maka reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi dan suhu
rendah . Mengapa ?
Tetapi suatu industri perlu memperhatikan faktor ekonomis yang
menguntungkan. Kondisi reaksi yang optimum (kondisi yang menghasilkan
amonia yang banyak) yang dipilih adalah sebagai berikut:
- tekanan tinggi 350 atm
- suhu yang tidak terlalu rendah (sekitar 550 C)
- untuk mengurangi reaksi balik, maka ammonia yang terbentuk segera
dipisahkan.
- ditambah katalis yang terdiri dari campuran serbuk besi, Al 2O3, MgO, CaO
dan K2O.
Pada kondisi seperti ini, dihasilkan 30 % amonia.
2. Pembuatan Asam Sulfat menurut Prose Kontak.
Asam sulfat dibuat melalui beberapa tahap reaksi. Salah satu tahap reaksi
yang penting adalah reaksi kesetimbangan berikut dan berlangsung eksoterm.
2SO2 (g) + O2 (g)

Dari pembakaran
belearang

2SO3 (g) H = -196,6 kJ

Dari Udara

Gas SO3 yang terbentuk dilarutkan dalam


asam sulfat membentuk asam prisulfat
(Na2S2O7), kemudian direaksikan dengan
air membentuk asam sufat, H2SO4

Berdasarkan prinsip kesetimbangan, agar kesetimbangan bergeser ke arah


zat hasil, maka reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi dan suhu
rendah . Mengapa ?
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

96

Dengan memperhatikan faktor ekonomis yang menguntungkan. Kondisi


reaksi yang optimum yang dipilih adalah sebagai berikut:
- tekanan tidak terlalu tinggi yaitu 1 atm
- suhu sekitar 500 C)
- untuk mengurangi reaksi balik, maka ammonia yang terbentuk segera
dipisahkan.
- ditambah katalis vanadium pentaoksidai, V2O5.
Pada kondisi seperti ini, hasil asam sulfat yang diperoleh lebih kurang 95 %.
2. Pembuatan Kapur atau Gamping (CaO).
Kapur dibuat berdasarkan reaksi CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

H = + 177 kJ.

Coba jelaskan berdasarkan prinsip kesetimbangan dan berdasarkan pinsip


faktor ekonomis untuk memperoleh hasil yang optimum pada pembuatan
kapur.

Kegiatan Rumah 3.3. 3


)

Mengerjakan Soal ( Tugas Individu

1. Pada suhu tertentu dalam ruang 4 liter dipanaskan 32 gram SO 3 (Mr = 80)
sehingga terurai menjadi SO2 dan O2, Jika pada keadaan setimbang perbandingan
SO3 : O2 = 4 : 3, maka:
a. Berapa persen SO3 yang terurai ?
b. tentukan harga Kc.
2. Sebanyak 5 mol HBr dipanaskan dalam ruang 2 liter sampai pada suhu 40 C,
terurai menurut reaksi 2HBr (g) H2 (g) + Br2 (g). Bia harga Kc pada suhu itu =
25, maka:
a. berapa konsentrasi HBr pada keadaan setimbang ?
b. tentukan derajat dissosiasi HBr.
3.

Sebanyak 15 cm3 gas SO3 dimasukkan ke dalam ruang tertutup, dipanaskan


sehingga terdissosiasi menjadi SO2 dan O2. Jika volume akhir pada keadaan
setimbang 20 cm3 dan volume gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama,
maka berapa persen SO3 yang terdissosiasi.

4. `Gas N2O4 terdissosiasi sebanyak 20 % menjadi gas NO 2. Jika tekanan total pada
kesetimbangan adalah 0,75 atm, tentukan harga Kp !
5. Diketahui reaksi kesetimbangan
H2 + Cl2 2 HCl
Kc = 2 x 103
N2 + 3H2 2NH3
Kc = 5 x 102
N2 + 4H2 + Cl2 2NH4Cl
Kc = 4 x 108
Tetukan harga untuk reaksi NH3 + HCl NH4Cl

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

97

Kegiatan Rumah

Evaluasi Mandiri Bab 4

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tulislah jawabanmu
pada buku tugas !
1. Suatu reaksi berada dalam keadaan
setimbang apabila .
A. reaksi ke kanan dan ke kiri telah
berhenti
B. mol
pereaksi
selalu sama
dengan mol hasil reaksi
C. laju reaksi ke kanan sama
dengan laju reaksi ke kiri
D. volume zat pereaksi sama
dengan volume volume hasil
reaksi
E. konsentrasi zat pereaksi sama
dengan konsentrasi zat hasil
reaksi
2. Kesetimbangan
dinamis
adalah
suatu keadaan dari sistem yang
menyatakan .
A. jumlah mol zat-zat pereaksi
sama dengan jumlah mol zatzat
B. jumlah partikel setiap zat yang
bereaksi sama dengan jumlah
partikel yang terbentuk
C. secara makroskopis reaksi
berlang sung terus
D. reaksi terus berlangsung kedua
arah yang berlawanan secara
mikroskopis
E. zat-zat
hasil
reaksi
tidak
bereaksi lebih lanjut karena
telah tercapai keseimbangan
3. Diketahui reaksi setimbang yang
belum disetarakan: NH4NO2(s)

N2(g)+H2O(g). Rumus paling tepat


yang menyatakan harga tetapan
kesetimbangan (K) adalah .

[N 2 ][H 2 O]
[ NH 4 NO 2 ]
B. K = [ N 2 ] [H 2 O]
A. K =

C. K =

[N 2 ][H 2 O]
[ NH 4 NO 2 ]

D. K = [ N 2 ] [H 2 O] 2
[NH 4 NO 2 ]
E. K =
[ N 2 ] [H 2 O]
4. Diketahui persamaan reaksi :
H2(g) + I2(g) 2HI(g) H = - x kkal
Bila volume diperbesar, maka
kesetim- bangan .
A. bergeser ke kiri
B. bergeser ke kanan
C. tetap tidak berubah
D. bergeser
ke
arah
reaksi
eksoterm
E. bergeser
ke
arah
reaksi
endoterm
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kese- timbangan gas adalah
1. Tekanan diperbesar
2. Penurunan suhu
3. Volume diperbesar
4. Konsentrasi
produk
ditambah

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

98

Untuk memperbesar hasil reaksi


dari :
2SO2 + O2(g) 2SO3(g) H = -45
kkal
Maka hal yang harus dilakukan .
A. 1 dan 3
D. 2 dan 4
B. 1 dan 2
E. 3 dan 4
B. 2 dan 3
6. Diketahui reaksi,
Fe3+ (g) + SCN- (aq) Fe (SCN)2+(aq).
Jika dalam kesetimbangan itu
ditambah- kan 1 tetes larutan jenuh
FeCl3 maka :
A. jumlah ion SCN akan bertambah
B. jumlah ion Fe3+ akan berkurang
C. jumlah ion Fe(SCN)2+ akan
bertambah
D. jumlah ion Fe(SCN)2+ akan
berkurang
E. jumlah ketiga ion tetap
7. Untuk kesetimbangan berikut:
PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g) H = x kJ
Apabila pada volume tetap suhu
dinaikkan maka kesetimbangan
bergeser .
A. ke kiri dan harga K makin kecil
B. ke kanan dan harga K makin
besar
C. ke kanan dan harga makin besar
D. ke kiri dan harga K makin besar
E. ke kanan dan harga K tetap
8. Reaksi :
N2(g) +3H2 (s) 2NH3 H = -22 kkal.
Pernyataan di bawah ini yang tidak
mempe- ngaruhi kesetimbangan di
atas adalah .
kenaikan suhu
A.
penambahan tekanan
B.
pengecilan volume
C.
penambahan [N2] dan [H2]
D.
penambahan jumlah katalis
E.
9. Reaksi kesetimbangan berikut tidak
mengalami pergeseran jika volume
diperbesar adalah .
A. N2(g) +3H2 (s) 2NH3
B. 2SO2 + O2(g) 2SO3(g)
C. PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
D. CO2(g) + NO(g) NO2(g) +
CO(g)
E. CO (g) + 2H2 (g) CH3OH (g)
10.Jika tetapan kesetimbangan, Kc
bagi reaksi A + B C dan bagi

reaksi 2A + B C berturut-turut
adalah 4 dan 8, maka tetapan
kesetimbangan , Kc bagi reaksi
C + D 2B adalah
A.
D. 12
B. 2
E. 24
C. 8
11.4 mol SO3 dimasukkan dalam
bejana 5 liter, dan terurai menurut
reaksi 2 SO3(g) 2 SO2(g) + O2 (g).
Jika pada saat kesetimbangan
tercapai masih ada 1 mol SO3(g)
harga
tetapan
kesetimbangan
adalah .
A. 0,5
D. 10,8
B. 2,7
E. 13,5
C. 5,4
12.Dalam bejana 1 liter terjadi reaksi
setimbang : A + B C + D. Jika
mula-mula ada 1 mol A dan 1 mol
b, setelah tercapai kesetimbangan
terdapat 0,2 mol B. Harga tetapan
kesetimbangan (Kc) adalah .
A. 18
D. 8
B.
E. 16
C. 4
13.Dalam suatu bejana bervolume 6
liter
terdapat
dalam
keadaan
setimbang 0,12 mol PCl3, 0,18 mol
PCl5 dan 0,6 Cl2 pada 230C. Harga
konstanta kesetimbangan untuk
reaksi :
PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g) adalah .
A.

1
15
1
4

B.
C. 4

D. 4 16
E. 15

14.Reaksi CO2 (g) + NO (g) NO2 (g)


+ CO (g) dilakukan dalam dalam
wadah 5 liter. Pada keadaan awl
terdapat 4,5 mol CO2 dan 4 mol
NO, sesudah kesetimbangan NO
yang masih tersisa adalh 0,5 mol.
Tetapan kesetimbangan reaksi
tersebut adalah .
A. 11,25
B. 24,5
C. 35,5

D. 49
E. 60

15.Dalam ruang 10 liter dimasukkan


80 gram SO3 (Ar, S = 32, O = 16)
dan dipanaskan sampai pada suhu
tertentu.
Setelah
keadaan
Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

99

setimbang
tercapai
menurut
persamaan reaksi :
2SO3(g) 2SO2 + O2
ternyata terdapat perbandingan
mol SO3 : O2 = 2 : 1. Tetapan
kesetimbangan dari reaksi tersebut
adalah .
A. 0,04
D. 0,25
B. 2,5
E. 0,025
C. 0,4
16.Tetapan
kesetimbangan
reaksi kesetimbangan:

untuk

2A (g) + B (g) C (g) + D (g) pada


suhu tertentu diubah menjadi
setengah
volume
asal,
maka
tetapan kesetimbangan adalah .
A.
B. 2
C. 4

D. 8
E. 16

17.Gas SO3 (Mr = 80) sebanyak 160


gram dipanaskan dalam wadah
bervolume 1 liter dan terjadi reaksi
2SO3 (g) 2SO2 (g) +
O2 (g).
Pada saat perbandingan mol SO 3 :
O2 = 2 : 3, maka derajat dissosiasi
SO3 adalah .
A.
B.

1
3

D.

2
3

E.

C.
18.Jika dalam dissosiasi PCl5 menurut
reaksi PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
banyaknya mol PCl5 dan PCl3 pada
keadaan
kesetimbangan
sama,
maka derajat dissosiasi PCl5 adalah
.
A.

1
2

D.

1
5

B.

1
3

E.

1
6

C.

1
4

19.Jika dipanaskan pada suhu tertentu,


50 % N2O4 mengalami dissosiasi
sesuasi reaksi: N2O4 (g) 2NO2 (g).
Dalam
kesetimba-ngan
perbandingan mol N2O4 terhadap
NO2 .
A. 3 : 2

D. 4 : 1

B. 1 : 2

E. 2 : 1

C. 1 : 1
20.Pada reaksi kesetimbangan dari;
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
harga
Kc
=
0,8.
Untuk
menghasilkan 4 mol H2 per liter
dare 6 mol H2O per liter, jumlah gas
CO yang ditambahkan adalah .
A. 20 mol/L
D. 12 mol/L
B. 16 mol/L
E. 10 mol/L
C. 14 mol/L
21.Tetapan kesetimbangan bagi reaksi:
H2(g) + I2(g) 2HI(g) adalah, Kc
= 16, pada suhu tertentu. Jika H 2,
I2, dan HI masing-masing sebanyak
1 mol dicampurkan dalam ruangan
tertutup pada suhu ini, maka
jumlah
mol
HI
dalam
kesetimbangan adalah .
A.
D. 3
3
B. 2
E. 4
C. 2
22.Ke
dalam
wadah
tertutup
bervolume 2 liter dimasukkan gas
SO2 dan O2 hingga terjadi reaksi
kesetimbangan:
2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g)
Jika dalam keadaan setimbang
terdapat 0,2 mol SO3 dan 0,2 mol
SO2 dan Kc = 4,0 maka konsentrasi
O2 yang ada dalam kesetimbangan
adalah .
A. 0,0001 M
D. 20,0 M
B. 0,0125 M
E. 40,0 M
C. 0,25
M
23.Tetapan
kesetimbangan
untuk
reaksi PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
pada suhu 760 K adalah 0,05. jika
konsentrasi awal PCl5 0,1 mol.L-1,
maka pada keadaan setimbang PCl 5
yang terurai adalah
A. 12,5 %
%
B. 20,0 %
C. 25,0 %

D. 33,3
E. 50,0 %

24.Dalam sebuah bejana tertutup, 3


mol gas A bereaksi dengan 3 mol
gas B sehingga terbentuk dari 2
mol gas C menurut reaksi A(g) + 2
B(g) 2 C(g). Jika tekanan total

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

100

sistem adalah 2 atm, maka harga


Kp adalah
A. 0,02
D. 5
B. 0.5
E. 8
C. 2s
25.Dalam suatu wadah tertutup,
amonium klorida dipanaskan pada
suhu 200 oC dan terjadi disosiasi:
NH4Cl(s) NH3 (g) + HCl(g)
Jika pada suhu tersebut Kp = a
(tekanan
dalam
atm),
maka
tekanan total dalam wadah (dalam
atm) adalah .
A. 2a
D. a
B.
E. 2 a
a
2
C. a
26.Perhatikan reaksi kesetimbangan,
N2O4(g) 2NO2(g) .Jika dibiarkan
mencapai
kesetimbangan
pada
suhu tertentu, dan ternyata bahwa
dalam keadaan ini jumlah mol N 2O4
sama dengan jumlah NO2, maka
derajat dissosiasi N2O4 adalah .
A.
D. 23
1
3

B.
C.

E.

3
4

27.Jika natrium bikarbonat dipanaskan


menurut reaksi:
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) +
CO2(g) ternyata tekanan total pada

kesetimbangan adalah 5
Harga Kp adalah .
A. 5
D. 12,5
B. 6,25
E. 25
C. 10

atm.

28.Gas N2O4 terdissosiasi sebanyak 20


% menjadi gas NO2. Jika tekanan
total pada kesetimbangan adalah
0,75 atm, harga Kp adalah .
A. 1,5
D. 0,125
B. 1,00
E. 0,1
C. 0,6
29.Diketahui reaksi kesetimbangan
H2 + Cl2 2 HCl, Kc = 2 x 103
N2 + 3H2 2NH3, Kc = 5 x 102
N2 + 4H2 + Cl2 2NH4Cl,
Kc =
4 x 108
Harga Kc untuk reaksi NH3 + HCl
NH4Cl
A. 2,0 x 101
D. 1,0 x 104
2
B. 4,0 x 10
E.. 2,5 x 105
3
C. 1,6 x 10
30.Jika tetapan kesetimbangan untuk
reaksi 2 Y 4 Z adalah 0,04 maka
tetapan
kesetimbangan
untuk
reaksi 2 Z X + Y adalah .
A. 0,2
D. 5
B. 0,5
E. 25
C. 4

Kimia XIA/SMA-MA/HMGK Tuban

101

Anda mungkin juga menyukai