Anda di halaman 1dari 19

3.4.

Memahami konsep ∆H sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan


penggunaannya dalam persamaan termokimia
Termokimia
Termokimia adalah cabang dari termodinamika karena tabung reaksi dan isinya
membentuk sistem. Jadi, kita dapat mengukur energi yang dihasilkan oleh reaksi
sebagai kalor yang dikenal sebagai q, bergantung pada kondisinya apakah dengan
perubahan energi dalam atau perubahan entalpi.
A. Sistem dan Lingkungan
Termokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi kimia dan
perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan, dan sebagainya). Satuan
tenaga panas biasanya dinyatakan sebagai kalor, joule, atau kilokalori. Termokimia
merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia
yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia. Untuk memahami
termokimia perlu dibahas tentang:
1. Sistem, lingkungan, dan alam semesta.
2. Energi yang dimiliki setiap zat.
3. Hukum kekekalan energi.
Reaksi kimia yang menyangkut pemecahan dan atau pembentukkan ikatan kimia
selalu berhubungan dengan penyerapan atau pelepasan panas.Panas reaksi
adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap ketika reaksi kimia
berlangsung. Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang
menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan.
Pengertian sistem
Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi. Reaksi kimia yang sedang diuji cobakan (reagen-reagen yang
sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi system (mengelilingi
sistem) dan dapat mempengaruhi sistem. Dalam ha lini, tabung reaksi, tempat
berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan
energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya
ada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem (wadah reaksi), misalnya gas,
atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem.
Contoh : kopi panas dalam gelas terbuka, akan melepaskan panas dan uap air ke
lingkungannya.
2. Sistem Tertutup
Suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi,
tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materidi sebut sistem tertutup.
Contoh : kopi panas dalam gelas tertutup, dapat melepaskan panas / kalor ke
lingkungannya tetapi tidak ada uap air yang hilang.
3. Sistem Terisolasi
Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan energi dan materi antarasi sistem dengan lingkungan.
Contoh : kopi panas dalam suatu termos.
Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja atau menghasilkan panas
(kalor=q). Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q)
atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif kita sebut kerja (w). Energi yang
dipindahkan dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor yang memengaruhi
jumlah total energi yang terdapat dalam sistem disebut energi dalam (internal
energi).
1
Hukum Kekekalan Energi
• “ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat
diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain. “
• Energi alam semesta adalah tetap, sehingga energi yang terlibat dalam
suatu proses kimia dan fisika hanya merupakan perpindahan atau
perubahan bentuk energi.
Contoh perubahan energi :
a. Energi radiasi diubah menjadi energi panas.
b. Energi potensial diubah menjadi energi listrik.
c. Energi kimia menjadi energi listrik.
Kerja adalah suatu bentuk pertukaran energi antara sistem dan lingkungan di luar
kalor. Salah satu bentuk kerja yang sering menyertai reaksi kimia adalah kerja
tekanan-volum, yaitu kerja yang berkaitan dengan pertambahan atau pengurangan
volum sistem.
Kerja yang dilakukan oleh sistem :
w = – F. s ( kerja = gaya x jarak )
F = P. A
maka :
w = – ( P. A ) . h
w = – P. ( A . h )
w = – P. ∆V
Satuan kerja = L. atm
1 L. atm = 101,32 J
Contoh :
Hitunglah besarnya kerja ( J ) yang dilakukan oleh suatu sistem yang mengalami
ekspansi melawan P = 2 atm dengan perubahan V = 10 L !
Jawaban :
w = – P. ∆V
= – 2 atm x 10 liter
= – 20 L.atm = – 2.026,4 J

Entalpi adalah jumlah total energi kalor yang terkandung dalam suatu materi dan
diberi simbol H, dari bahasa Jerman yang berarti kandungan. Perubahan entalpi
terjadi jika suatu zat mengalami reaksi. Perubahan entalpi diberi notasi ∆H, simbul ∆
berasal dari bahasa Yunani artinya perubahan. ∆H adalah menyatakan kalor yang
diterima atau dilepas oleh suatu reaksi. Dengan kata lain, ∆H merupakan
penambahan atau pengurangan energi suatu zat dalam suatu proses perubahan
energi yang berlangsung pada tekanan tetap.
Entalpi dibedakan menjadi 5 :
1. Entalpi pembentukkan
2. Entalpi penguraian
3. Entalpi pembakaran
4. Entalpi netralisasi
5 Entalpi reaksi
Energi dan Entalpi
• Sesuai dengan Hukum Termodinamika I, yang menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat diubah dari 1
bentuk energi ke bentuk energi yang lain, maka jumlah energi yang diperoleh
oleh sistem akan = jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya,
jumlah energi yang dilepaskan oleh sistem akan = jumlah energi yang diperoleh
oleh lingkungan.
• Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja ( w ) atau menghasilkan panas /
kalor ( q ).
• Energi yang dimiliki oleh sistem dapat berupa energi kinetik ( berkaitan dengan
gerak molekul sistem ) maupun energi potensial.

2
• Energi dalam ( E ) adalah jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem.
• Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan terjadi dalam bentuk kerja
( w ) atau dalam bentuk kalor ( q ).
Tanda untuk kerja ( w ) dan kalor ( q ) :
- Sistem menerima kerja, w bertanda ( + ).
- Sistem menerima kalor, q bertanda ( + ).
- Sistem melakukan kerja, w bertanda ( – ).
- Sistem membebaskan kalor, q bertanda ( – ).
• Energi dalam ( E ) termasuk fungsi keadaan yaitu besaran yang harganya
hanya bergantung pada keadaan sistem, tidak pada asal-usulnya. Keadaan
suatu sistem ditentukan oleh jumlah mol ( n ), suhu ( T ) dan tekanannya ( P ).
• Energi dalam juga termasuk sifat ekstensif yaitu sifat yang bergantung pada
jumlah zat.
• Misalnya : jika E dari 1 mol air = y kJ maka E dalam 2 mol air ( T,P) = 2y kJ.
• Nilai energi dalam dari suatu zat tidak dapat diukur, tetapi yang diperlukan dalam
termokimia hanyalah perubahan energi dalam ( ∆E ).
∆E = E2 – E1
E1 = energi dalam pada keadaan awal
E2 = energi dalam pada keadaan akhir
Untuk reaksi kimia :
∆E = Ep – Er
Ep = energi dalam produk
Er = energi dalam reaktan
Kalor adalah perpindahan energi termal. Kalor pada suatu reaksi kimia dalam
sistem terbagi atas dua, eksoterm dan endoterm. Reaksi dikatakan eksoterm bila
sistem tersebut melepas panas atau kalor sehingga ΔH <0. Sedangkan suatu
reaksi dikatakan endoterm bila sistem menyerap kalor atau panas atau energi dari
lingkungannya untuk proses reaksi tersebut dan berarti ΔH>0.
• Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya,
karena adanya perbedaan suhu yaitu dari suhu lebih tinggi ke suhu lebih rendah.
• Perpindahan kalor akan berlangsung sampai suhu antara sistem dan
lingkungannya sama.
• Meskipun kita mengatakan bahwa sistem “ menerima “ atau “ membebaskan “
kalor, tetapi sistem tidak mempunyai energi dalam bentuk “ kalor “.
• Energi yang dimiliki sistem adalah energi dalam ( E ), yaitu energi kinetik dan
potensial.
• Perpindahan kalor terjadi ketika molekul dari benda yang lebih panas
bertumbukan dengan molekul dari benda yang lebih dingin.
• Satuan kalor = kalori ( kal ) atau joule ( J ).1 kal = 4, 184 J
Mengukur jumlah kalor :
q = m x c x ∆T
atau
q = C x ∆T ; q = m x L
dengan :
q = jumlah kalor ( J )
m = massa zat ( g )
∆T = perubahan suhu ( oC atau K )
c = kalor jenis ( J / g.oC ) atau ( J / g. K )
C = kapasitas kalor ( J / oC ) atau ( J / K )
L = kalor laten ( J / g ) = kalor peleburan / pelelehan dan kalor penguapan.

3
Contoh :
Berapa kilojoule diperlukan untuk memanaskan 100 gram air dari 25 oC menjadi
100 oC? ( kalor jenis air = 4,18 J / g.K )
Jawaban :
q = m x c x ∆T
= 100gram x 4,18 J / g.K x ( 100 – 25 ) oC = 31.350 J = 31, 35 kJ.
Hubungan antara E, q dan w :
∆E = q + w
w = P. ∆V
berlangsung pada sistem terbuka dengan tekanan ( P ) tetap maka :
∆E = qp + w
Contoh :
Suatu reaksi eksoterm mempunyai harga ∆E = – 100 kJ. Jika reaksi Jika reaksi
berlangsung pada P tetap dan V sistem bertambah, maka sebagian ∆E tersebut
digunakan untuk melakukan kerja. Jika jumlah kerja yang dilakukan sistem = – 5 kJ,
maka :
qp = ∆E – w
= -100 kJ – ( -5 kJ ) = – 95 kJ

Jika reaksi berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap ( ∆V = 0 )


artinya = sistem tidak melakukan kerja ( w = 0 ).

∆E = qv + w

∆E = qv + 0

∆E = qv

Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi dalam ( ∆E ) yang berlangsung pada
sistem tertutup akan muncul sebagai kalor.
Contoh :
Suatu reaksi yang berlangsung pada V tetap disertai penyerapan kalor = 200 kJ.
Tentukan nilai ∆E, q dan w reaksi itu!
Jawaban :
Sistem menyerap kalor, artinya q = + 200 kJ.
Reaksi berlangsung pada V tetap, w = 0 kJ.
∆E = qv + w
= + 200 kJ + 0 kJ = + 200 kJ
Reaksi netralisasi adalah suatu reaksi asam dengan basa yang menghasilkan
garam. Umumnya reaksi netralisasi bersifat eksotermik. Perubahan entalpi
netralisasi atau ΔHn didefinisikan sebagai perubahan entalpi pada reaksi asam dan
basa yang menghasilkan 1 mol air (H2O).

Kalor merupakan bentuk energi yang terjadi akibat adanya perubahan suhu. Jadi
perubahan kalor suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu
yang terjadi. Jumlah kalor yang diserap atau dilepas suatu sistem sebanding
dengan massa, kalor jenis zat dan perubahan suhunya. Jumlah perubahan kalor
reaksi sebagai hasil kimia dapat diukur dengan alat yang bernama kalorimeter
dimana yang diukur pada alat ini adalah temperaturnya. Prinsip kerja kalorimeter
adalah dengan cara mengisolasi kalor dalam sistem agar kalornya tidak berpindah
kelingkungan (kalornya tetap terjaga).

4
Kalorimeter terbagi menjadi dua, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana.
Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi
akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor,
sampai tercapai kesetimbangan termal. Menurut azas Black :Kalor yang dilepas =
kalor yang diterima. Besarnya kalor yang menyebabkan perubahan suhu (kenaikan
atau penurunan suhu) air yang terdapat di dalam kalorimeter dirumuskan sebagai:
q = m × c × ΔT
dengan, m = massa air dalam kalorimeter (gram)
c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J g-1K-1 atau J g-1 C-1 )
ΔT = perubahan suhu( C atau K)
Hubungan antara kalor, usaha (kerja), dan perubahan energi dalam (ΔU) dapat
dinyatakan dalam persamaan sederhana berikut:
ΔU = Q + W
Perubahan energi dalam (ΔU) adalah penjumlahan dari perpindahan kalor (Q) yang
terjadi antar sistem-lingkungan dan kerja yang dilakukan oleh-diberikan kepada
sistem. Perubahan energi yang terjadi bersifat kekal, artinya tidak ada energi yang
hilang selama reaksi berlangsung, melainkan berubah bentuk dari bentuk energi
yang satu kebentuk energi yang lain. Adanya kekekalan energi ini ditunjukkan oleh
selisih penyerapan dan pelepasan energi, yang disebut sebagai energi
internal.Sebagai gambaran, jika pada suatu sistem reaksi diberikan sejumlah energi
dalam bentuk kalor (q), maka sistem akan melakukan kerja(W) sebesar W = P x
∆V. Setelah melakukan kerja sistem masih menyimpan sejumlah energi yang disebut
sebagai energi internal (U).
Secara matematis perubahan energi dalam dapat dituliskan sebagai berikut :
∆U = ∆q ∆P ∆V
Pada kalorimeter yang reaksi kimianya berlangsung pada tekanan konstan (∆P =
0), maka perubahan kalor yang terjadi dalam sistem akan sama dengan perubahan
entalpinya.∆H = qp
Oleh karena dianggap tidak ada kalor yang diserap maupun dilepaskan oleh sistem
kelingkungan selama reaksi berlangsung, maka
qreaksi +qkalorimeter + qlarutan = qsistem
Aplikasi dari termokimia adalah penggunaan termos air panas, dimana termos air
panas selalu menjaga kalor/panas dari sistem agar perpindahan kalor/panas dari
sistem kelingkungan menjadi lambat dan air yang didalam termos menjadi tetap
panas.
B. Menentukan Entalpi Reaksi Menggunakan Data Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu system terisolasi (tidak ada pertukaran materi maupun
energi dengan lingkungan diluar kalorimeter). Dengan demikian, semua kalor yang
dibebaskan oleh rekasi yang terjadi di dalam kalorimeter, tidak ada yang terbuang ke
luar kalorimeter. Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kalorimeter, kita dapat
menentukan jumlah aklor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter
menggunakan rumus :
Qair = m x c x ∆T
Keterangan :
Q = jumlah kalor
m = massa air (larutan) di dalam kalorimeter
c = kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter
∆T = kenaikan suhu kalorimeter
Rumus di atas bisa kita gunakan jika Kalorimeter yang digunakan adalah kalorimeter
sederhana. Maksudnya, pada kalorimeter sederhana, bahan kalorimeter biasanya
adalah plastik yang bersifat isolator. Sehingga dianggap kalor yang dihasilkan oleh
reaksi yang terjadi di dalam kalorimeter diserap seluruhnya oleh larutan. Kalor rekasi
yang terjadi pada kalorimeter sederhana sama dengan negatif(-) kalor yang diserap
oleh larutan. Qreaksi = - Qlarutan = - (m x c x ∆T)
5
Jika yang digunakan adalah kalorimeter khusus yang disebut kalorimeter bom, maka
rumusnya sedikit dipermudah. Karena pada kalorimeter bom, bahannya dibuat dari
stainlees steel sehingga kalor reaksi yang dihasilkan tidak hanya diserap oleh larutan
tetapi juga oleh bahan kalorimeter. Kalorimeter ini sudah punya kapasitas kalor (C)
kalorimeter, sehingga rumus yang digunakan adalah :
Qkalorimeter = - (C x ∆T)
Qreaksi = - (Qlarutan + Qkalorimeter)
Keterangan :
C = Kapasitas kalor calorimeter
∆T = kenaikan suhu calorimeter
Cara membedakan apakah dalam soal percobaannya menggunakan kalorimeter
sederhana atau kalorimeter bom adalah dengan melihat data diberikan. Jika
diketahui kapasitas kalor kalorimeter, maka yang digunakan adalah kalorimeter bom,
tetapi jika tidak disebutkan, hanya ada data kalor jenis air, maka yang digunakan
adalah kalorimeter sederhana. Mudah bukan…..
Nah sekarang silahkan perhatikan contoh soal dan pembahasan berikut:
Contoh Soal dan Pembahasan
Soal 1 : Menentukan ∆H reaksi berdasarakan data kalorimeter
Ke dalam 50 mL larutan tembaga (II) sulfat 0,4 M ditambahkan serbuk zink (sedikit
berlebihan), ternyata suhunya naik 200C. Dengan menganggap bahwa kalor jenis
larutan sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 j/g K dan kapasitas kalor wadah reaksi
dapat diabaikan, maka tentukanlah ∆Hreaksi : (Massa jenis larutan 1 kg/L = 1 gr/ mL)
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
Pembahasan :
Diketahui :
50 ml ZnSO4 0,4 M
∆T = 200C = 20 + 273 = 293 K
c = 4,18 j/g K
Ditanya : ∆Hreaksi = . . . . .?
Jawab:
m larutan = 50 mL x 1 gr/mL = 50 gram
q larutan = m x c x ∆T
= 50 gram x 4,18 j/g K x 293 K
= 61.237 j
= 61,237 kJ
qreaksi = - qlarutan = - 61,237 kJ
Kalor reaksi diatas adalah kalor reaksi yang dilepaskan pada reaksi 50 mL ZnSO 4
0,4 M atau : mol ZnSO4 = M x V = 0,4 M x 0,05 L = 0,02
Perhatikan reaksi : Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
Jumlah Zn dan CuSO4 yang bereaksi sesuai dengan persamaan rekasi diatas adalah
1 mol, sehingga :
∆Hreaksi = 1/0,02 x – 61,237 = - 3.061,85 kJ
Persamaan termokimia :
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s) ∆H = - 3.061,85 kJ
Soal 2 : Menentukan ∆H reaksi netralisasi asam basa
Larutan NaOH 1 M sebanyak 100 cm3 direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 1 M
dalam sebuah bejana. Tercatat suhu naik dari 290C menjadi 37,50C. Jika larutan
dianggap sama dengan air, kalor jenis air 4,2 J/g K, massa jenis air adalah 1 g/cm 3,
perubahan entalpi reaksi (∆H) netralisasi adalah . . . . .
Pembahasan :
Sebenarnya soal ini sama saja dengan soal pertama hanya reaksinya saja yang
berbeda….ok ….mari kita jawab.

Diketahui :
100 cm3 NaOH 1 M + 100 cm3 HCl 1 M
T1 = 290C
T2 = 37,50CKalor jenis air = 4,2 J/g K
Massa jenis air = 1 g/cm3
Ditanya : ∆Hreaksi = . . . . .?
Jawab:
∆T = T2 – T1 = 37,50C – 290C = 8,50C = 8,5 + 273 = 281,5 K
Massa larutan = (100 cm3 + 100 cm3) x 1 g/cm3= 200 g
qreaksi = - qlautan = - (m x c x ∆T)
= - ( 200 g x 4,2 J/g K x 281,5 K)
= - 236.460 J
= - 236,46 kJ
Kalor reaksi diatas adalah kalor yang dihasilkan dari reaksi 100 cm 3 NaOH 1 M +
100 cm3 HCl 1 M atau :
mol NaOH = M x V = 0,1 L x 1 M = 0,1 mol
mol HCl = Mx V = 0,1 L x 1 M = 0,1 mol
Reaksi netralisasi yang terjadi :
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(aq)
Pada reaksi diatas terlihat jumlah mol NaOH dan HCl yang bereaksi adalah masing
masing 1 mol (lihat koefisien reaksi),maka kita perlu mencari jumlah kalor reaksi
untuk 1 mol zat, yaitu :
qreaksi 1 mol HCL + 1 mol NaOH) = 1/0,1 x - 236,46 kJ = - 23,646 kJ

C. Persamaan Termokimia
Anda telah mempelajari penulisan persamaan reaksi kimia yang dikenal dengan
nama persamaan stoikiometri. Sedangkan reaksi-reaksi kimia yang melibatkan kalor
dapat dituliskan dalam persamaan yang disebut persamaan termokimia. Perbedaan
dan persamaan antara persamaan reaksi stoikiometri dan persamaan reaksi
termokimia.
Pengertian persamaan termokimia berbeda dengan persamaan reaksi
stoikiometri. Pada persamaan reaksi stoikiometri, koefesien reaksi menunjukkan
perbandingan jumlah mol. Adapun koefesien reaksi pada persamaan termokimia
selain menunjukkan perbandingan jumlah mol , juga menyatakan jumlah mol yang
bereaksi. Persamaan termokimia juga menyertai nilai perubahan entalpi. Perhatikan
persamaan reaksi stoikiometri berikut :
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)
Perbandingan jumlah mol = H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2 atau
Perbandingan jumlah mol = H2 : O2 : H2O = 1 : 1/2 : 1
Jika diubah menjadi persamaan termokimia, reaksi tersebut dapat ditulis sebagai
berikut :
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(g); ∆H = -484 kJ
Makna persamaan reaksi ini adalah 2 mol gas H2 bereaksi dengan 1 mol gas O2
menghasilkan 1 mol gas H2O dan membebaskan kalor sebesar 484 kJ.
Apabila reaksi diubah menjadi :
H2(g) + ½ O2(g) H 2O(g); ∆H = - 242 kJ
Kalor yang dilepaskan untuk 1 mol gas H2 dan ½ mol gas O2 menghasilkan 1 mol
gas H2O sebesar 242 kJ.

Soal :
Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi reaksi berikut ini :
1. Pada reaksi : C 3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4 H2O (l) dibebaskan kalor 223 kJ
2. Pada reaksi : CH 4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2 H2O (l) dibebaskan kalor 2.671 kJ
Jawab :
1. C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4 H2O (l) ∆H = -223 kJ
2. CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2 H2O (l) ∆H = -2.671 kJ
• Adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya ( ∆H ).
• Nilai ∆H yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan dengan
stoikiometri reaksinya, artinya = jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia =
koefisien reaksinya; ( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).
Contoh :
Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm
dilepaskan kalor sebesar 285, 5 kJ.
Persamaan termokimianya :
Jika koefisien dikalikan 2, maka harga ∆H reaksi juga harus dikalikan 2.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan persamaan termokimia:
1. Koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi.
2. Ketika persamaan reaksinya dibalik(mengubah letak reaktan dengan produknya)
maka nilai ∆H tetap sama tetapi tandanya berlawanan.
1. Jika kita menggandakan kedua sisi persamaan termokimia dengan unsur y maka
nilai ∆H juga harus dikalikan dengan unsur y tersebut.
2. Ketika menuliskan persamaan reaksi termokimia, fase reaktan dan produknya
harus dituliskan.
3.5. Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan, entalpi
pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep energi ikatan.
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi Reaksi (∆H)
Perubahan entalpi standart (∆H0) yaitu perubahan entalpi yang diukur pada
suhu 250C(298K) dan tekanan 1 atm. Perubahan entalpi selalu dipengaruhi oleh
suhu dan tekanan. Semakin tinggi suhu suatu zat, semakin besar perubahan
entalpinya. Berdasarkan jenis reaksinya , perubahan entalpi dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standart (∆Hf0)
Perubahan entalpi pembentukan standart suatu senyawa menyatakan jumlah
kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standart/STP(298 K, 1 atm). Entalpi
pembentukan standart diberi symbol ∆H0f , symbol f berasal dari kata formation
yang berarti pembentukan. Contoh unsur-unsur yang stabil pada keadaan standart,
yaitu H2,O2,C,N2,Ag,Cl2,Br2,S,Na, Ca, dan Hg.
Contoh: ½ H2(g) + ½ Cl2(g) HCl (g)
Pada reaksi ini dibebaskan kalor sebanyak 92,31 kJ.
Berdasarkan kesepakatan internasional, entalpi pembentukan standart unsur-unsur dalam
bentuk yang paling stabil bernilai 0(nol). Contohnya, O 2 adalah bentuk alotropi oksigen
yang lebih stabil daripada ozon(O3). Dengan demikian, ∆H0f O2 = 0, tetapi ∆Hf0 O3 dan O2- ≠
0.Untuk lebihnya, perhatikan tabel berikut :
Senyawa ∆H0f (kJ mol-1) Persamaan Termokimia
I2(s) 0 -
I2(g) +62,44 I2(s) I2(g) )∆H = +62,44 kJ
C(grafit) 0 -
C(intan) +1,897 C(grafit) C(intan) ∆H = +1,897kJ
C(g) +716,7 C(grafit) C(g) ∆H = +716,7Kj
O2(g) 0 0
O3(g) +143 3/2O2(g) O3 (g) ∆H = +143Kj
H2(g) 0 -
S(s) 0 -
S(g) +277,8 S(s) S(g) ∆H = +277,8Kj

8
Reaksi pembentukan standart beberapa senyawa lainnya beserta nilai entalpi dan
persamaan termokimia dapat dilihat berikut ini :
Entalpi Pembentukan Standart beberapa Senyawa
Senyawa ∆H0f (kJ mol-1) Persamaan Termokimia
H2O(g) -241,8 H2(g) + ½O2(g) H2O(g) ∆H = -241,8 kJ
H2O (l) -285,8 H2(g) + ½O2(g) H2O(l ) ∆H = -285,8 kJ
H2O(s) - 292 H2(g) + ½O2(g) H2O(s ) ∆H = -292 kJ
CO2(g) -393,5 C(s) + O2(g) CO2 (g) ∆H = -393,5 kJ
CO (g) - 110 C (s) + ½ O2 (g) CO (g) ∆H = -110 kJ
CH4 (g) - 74,8 C (s) + 2H2 (g) CH4 (g) ∆H = -74,80 kJ
C2H2(g) + 227 2C(s) + H2(g) C2H2(g) ∆H = +227 kJ
C2H4(g) -52,26 2C(s) + 2 H2(g) C2H4(g) ∆H = -52,26 kJ
C2H6(g) -84,86 2C(s) + 3 H2(g) C2H6(g) ∆H = - 84,86 kJ
C6H6(g) -48,99 6C(s) + 3 H2(g) C6H6(g) ∆H = -48,99kJ
HF (g) -271,1 1/2H2(g)+1/2F2(g) HF(g) ∆H = -271,1kJ
HCl (g) -92,31 1/2H2(g)+1/2Cl2(g) HCl(g) ∆H = -92,31 kJ
HBr(g) -36,4 1/2H2(g)+1/2Br2(g) HBr(g) ∆H = -36,4 kJ
HI (g) +26,5 1/2H2(g)+1/2I2(g) HI(g) ∆H = +26,5 kJ
NH3(g) -46,11 1/2N2(g)+11/2 H2 (g) NH3(g) ∆H = -46,11 kJ
N2H4(g) +50,63 N2(g) +2H2 (g) N2H4(g) ∆H = +50,63 kJ
NO (g) +90,25 1/2N2(g) + 1/2O2 NO (g) ∆H = +90,25 kJ
NO2(g) + 33,2 1/2N2(g) + O2 (g) NO2 (g) ∆H = +33,2 kJ
SO2(g) -296,83 S(s) + O2(g) SO2 (g) ∆H = -296,83kJ
SO3(g) -395,8 S(s) +3/2 O2(g) SO3 (g) ∆H = -395,8 kJ
NH4Cl(s) -314,4 1/2N2 + 2H2(g)+1/2 Cl NH4Cl(s)∆H = -314,4 kJ
NH4I(s) -201,4 1/2N2(g) +2H2(g)+1/2I2(g) NH4I(s)∆H = - 201,4 kJ
Berdasarkan kesepakatan internasional, entalpi pembentukan standart unsur-
unsur dalam bentuk yang paling stabil bernilai 0(nol). Contohnya, O2 adalah bentuk
alotropi oksigen yang lebih stabil daripada ozon(O3). Dengan demikian, ∆H0f O2 = 0,
tetapi ∆Hf0 O3 dan O2- ≠ 0.
Untuk lebihnya, perhatikan tabel berikut :
Senyawa ∆H0f (kJ mol-1) Persamaan Termokimia
I2(s) 0 -
I2(g) +62,44 I2(s) I2(g) )∆H = +62,44 kJ
C(grafit) 0 -
C(intan) +1,897 C(grafit) C(intan) ∆H = +1,897kJ
C(g) +716,7 C(grafit) C(g) ∆H = +716,7Kj
O2(g) 0 0
O3(g) +143 3/2O2(g) O3 (g) ∆H = +143Kj
H2(g) 0 -
S(s) 0 -
S(g) +277,8 S(s) S(g) ∆H = +277,8Kj
Tuliskan persamaan termokimia dari: ∆H0f HgO(s) = -90,8 kJ mol-1
b. Perubahan Entalpi Penguraian Standart (∆Hd0)
Perubahan entalpi penguraian standart suatu senyawa menyatakan jumlah kalor
yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol senyawa menjadi
unsur-unsurnya pada keadaan standart (298 K,1 atm). Perubahan entalpi
penguraian standart diberi simbol ∆Hd0 , Simbol d berasal dari kata decomposition
yang berarti penguraian.
Menurut Hukum Laplace, jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan
senyawa dari unsure-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada
penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.Dengan demikian, jumlah
kalornya sama, tetapi tandanya berlawanan karena reaksi berlawanan arah.

9
Memperlihatkan contoh-contoh reaksi penguraian standart beberapa senyawa.
Senyawa ∆H0d (kJ mol-1) Persamaan Termokimia
NaCl(s) +411 NaCl(s) Na(s) + 1/2Cl2(g) ∆H = +411kJ
Na2CO3(s) +1.131 Na2CO3(s) 2Na(s) +C(s)+3/2O2(g)∆H =+1.131kJ
KCl(s) +436,5 KCl(s) K(s)+ 1/2Cl2(g) ∆H =+436,5 kJ
KClO3(s) +391,2 KClO3(s) K(s)+1/2Cl2(g)+3/2O2(g) ∆H =+391,2 kJ
HgO(s) +90,83 HgO(s) Hg(l) + 1/2O2(g) ∆H =+90,83 kJ
PCl3(s) +228 PCl3(s) P(s) +3/2Cl2(g) ∆H =+228 kJ
PH3(g) -23,10 PH3(g) P(s) + 3/2 H2(g) ∆H =-23,10 kJ
CaO(s) +638 CaO(s) Ca(s) + 1/2O2(g) ∆H =-638 kJ
Contoh soal:
Tuliskan persamaan termokimianya jika diketahui data berikut :
a. Pembentukan 13 gram gas C2H2 memerlukan kalor sebanyak 113 kJ
b. Penguraian 11,2 L gas HCℓ (pada STP)memerlukan kalor 18,2 kJ
c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standart ((∆Hc0)
Perubahan entalpi pembakaran standart suatu senyawa menyatakan jumlah
kalor yang dibebaskan untuk pembakaran 1 mol zat(unsur atau senyawa) pada
keadaan standart(298 K,1 atm). Perubahan entalpi pembakaran standart diberi
simbol ∆Hc0 . Simbol c berasal dari kata combustion yang berarti
pembakaran.Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai entalpi
pembakaran selalu negatif (eksoterm). Data entalpi pembakaran standart beberapa
senyawa dapat anda pelajari pada tabel berikut ini :
No Zat yang ∆Hc0 (kJ mol-1) Persamaan Termokimia
dibakar
1. C(s) -393,52 C(s)+O2(g) CO2(g) ∆H= -393,52 kJ
2. S(s) -395,70 S(s)+3/2O2(g) SO3(g) ∆H= -395,70kJ
3. CH4(g) -890,37 CH4(g)+2O2(g) CO2(g)+2H2O(g) ∆H= -890,37kJ
4. H2(g) -285,83 H2(g)+1/2O2(g) H2O(g) ∆H= -285,83kJ
5. C3H8(g) -2.220 C3H8(g)+5O2(g) 3CO2(g)+4H2O(g) ∆H=-2.220 kJ
6. C2H5OH(l) -1.372 C2H5OH(l)+3O2(g) 2CO2(g)+3H2O(g) ∆H=-1.372kJ
d. Perubahan Entalpi Pelarutan Standart ((∆Hs0)
Perubahan entalpi pelarutan standart menyatakan kalor yang diperlukan atau
dibebaskan untuk melarut 1mol zat pada keadaan standart(298K,1atm). Perubahan
entalpi pelarutan standart diberi notasi ∆Hs0. Simbul s berasal dari kata salvation,
yang bearti pelarutan. Persamaan termokimianya ditulis dengan mengubah
keadaan standart zat menjadi bentuk larutan.
Contoh: ∆Hs0 NaCℓ (aq) = +3,9 kJmol-1
3.5. Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan,
entalpi pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep
energi ikatan
4.5. Menentukan perubahan entalpi berdasarkan data kalorimetri,
entalpi pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess
B. Perhitungan ∆H Reaksi Menggunakan Hukum Hess.
Pada tahun 1840,G.H. Hess melakukan penelitian bahwa perubahan entalpi
reaksi yang tidak dapat ditentukan dengan cara kalorimeter dapat ditentukan
dengan perhitungan. Hukum Hess berbunyi bahwa perubahan entalpi reaksi
hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, tidak bergantung pada
jalannya reaksi.
Ada dua cara untuk memperoleh zat D antara lain sebagai berikut.
a. Cara langsung
A + 2B → D ∆H1 = - kJ

10
b. Cara tidak langsung
A + B → C ∆H2 = - kJ
C + B → D ∆H3 = - kJ
A+ 2B → D ∆H2 + ∆H3
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
Reaksi tersebut dapat dibuat siklus pembentukan zat D dan diagram tingkat
energinya,sebagai berikut
∆H1
A +2B D
A +2 B

∆H2

∆H2 ∆H3 ∆H1 C +B

C +B ∆H3

Siklus energi pembentukan zat D D

Diagram tingkat energi pembentukan zat D


Sehingga untuk menentukan besarnya ∆H reaksi harus menjumlahkan persamaan
reaksi dan ∆H masing- masing reaksi.∆Hreaksi =∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + ∆H4 + . . . + ∆Hn
Contoh Soal :
2Ca(s) +O2(g) → 2CaO(s) ∆H= -1.270,3 kJ
2H2(g) +O2(g) → 2H2O (s) ∆H= -571,5 kJ
CaO(s) +H2O(ℓ) → Ca(OH )2(aq) ∆H= -482,4 kJ
Hitunglah ∆H reaksi pembentukan Ca(OH)2
Penyelesaian:
Ca(s) + O2(g) + H2(g) → Ca(OH)2 ∆H= ? Kj
Langkah-langkah :
Ca(s) +1/2O2(g) → CaO(s) ∆H= -1.270,3 kJ = -635,15 kJ
2

H2(g) +1/2O2(g) → H2O (s) ∆H= -571,5 kJ


= - 285,75 kJ
2

CaO(s) +H2O(ℓ) → Ca(OH )2(aq) ∆H= = - 482,4 kJ +


Ca(s) + O2(g) + H2(g) → Ca(OH)2(aq) ∆H= -1.403,3 kJ
C. Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Data Perubahan Entalpi
Pembentukan Standart.
Cara lain perhitungan entalpi reaksi yaitu berdasarkan data perubahan entalpi
pembentukan standart(∆Hf0) zat yang ada pada reaksi tersebut. Zat-zat yang
bereaksi sebelum menjadi zat produk dianggap mengalami penguraian menjadi
unsure-unsur yang kemudian membentuk zat produk. Perubahan entalpi dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut. Reaksi: Reaktan Produks
∆Hreaksi = ∑∆Hf produk - ∑∆Hf reaktan atau ∆Hreaksi = ∑∆Hf kanan - ∑∆Hf0 kiri
0 0 0

D. Penentuan ∆Hreaksi Berdasarkan Data Energi Ikatan.


Jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol suatu ikatan antar atom
disebut energi ikatan.
Sebelum zat produk terbentuk,maka ikatan atom-atom senyawa pada zat reaktan
diputuskan terlebih dahulu. dan terjadi pembentukan produk. ∆H reaksi dapat
ditentukan dengan rumus
∆Hreaksi = ∑ Ei (pemutusan) - ∑ Ei (pembentukan) ATAU ∆Hreaksi = ∑ Ei (ruas kiri) - ∑ Ei (ruas kanan)
Contoh Soal :
Diketahui entalpi pembentukan:
∆Hf0 C2H6 = -84,7 kJ mol-1
∆Hf0 CO2 = -393,5 kJ /mol-1
∆Hf0 H2O = -285,8 kJ/ mol-1
11
Tentukan ∆H reaksi pembakaran 1mol C2H6 menurut reaksi :
C2H6 (g) + O2 (g) CO2(g) + H2O (ℓ)
Penyelesaian :
C2H6 (g) +3,5 O2(g) 2CO2(g) +3H2O (ℓ)
∆Hreaksi = ∑∆Hf0 kanan - ∑∆Hf0 kiri ∑∆Hf0kiri :
∑∆Hf0kanan : C2H6 = 1 x -84,7 kJ = -84,7 kJ
CO2 = 2 x -393,5 kJ = - 787 kJ O2 = 3,5 x 0 = 0
H2O = 3 x -285,8 kJ = - 857,4 kJ ∑∆Hf0kiri = -84,7 kJ
∑∆Hf0kanan = - 1644,4 kJ
∆H reaksi = - 1644,4 kJ -( - 84,7 kJ =- 1559,7 kJ
Jadi, ∆H reaksi pembakaran 1 mol gas C2H6 menghasilkan( membebaskan panas) =
1559,7 kJ
Contoh Soal :
Diketahui energi ikatan rata-rata ;
C = C = 607 kJ /mol
H – H = 436 kJ/ mol
C - H = 415 kJ/ mol
C - C = 348 kJ/ mol
Tentukan ∆H reaksi pembentukan C2H6 menurut reaksi : C2H4 (g) + H2(g) C2H6 (g)
Penyelesaian :
Reaksi : C2H4 (g) + H2(g) C2H6 (g)

H H H H
│ │ │ │
H─C ═C─H + H─H H─C─ C─H
│ │
H H
∑ Ei (ruas kiri) ∑ Ei (ruas kanan)
C - H = 4 x 415 kJ = 1660 kJ C - H = 6 x 415 kJ = 2490 kJ
C = C = 1 x 607 kJ = 607 kJ C - C = 1 x 348 kJ = 348 kJ
H – H = 1 x 436 kJ = 436 kJ + ∑ Ei (ruas kanan) = 2838kJ
∑ Ei (ruas kiri) = 2703kJ
∆H reaksi = 2703 kJ - 2838kJ = -135 kJ
Jadi ∆H reaksi pembentukanC2H6 menurut reaksi : C2H4 (g) + H2(g) C2H 6 (g) = -135 kJ
Soal soal KD. 3.4.
3.4. Memahami konsep ∆H sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan
penggunaannya dalam persamaan termokimia
1. Jelaskan pengertian dari :
a. Termokimia
b. Sistem dan Lingkungan
c. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
d. Kapasitas kalor
e. Kalorimetri dan Kalorimeter
2. Jelaskan apa pebedaan antara sistem terbuka,sistem tertutup, dan sistem terisolasi!
3. Jelaskan apa perbedaan antara energi dengan energi internal ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kerja (W)!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan entalpi dan perubahan entalpi !
6. Jelaskan perbedaan antara persamaan stoikiometri dengan persaman termokimia !
Soal –soal KD 4.4.
4.4. Menggunakan persamaan termokimia untuk mengaitkan perubahan jumlah
pereaksi atau hasil reaksi dengan perubahan energi.
1. Tuliskanlah persamaan termokimianya jika diketahui data sebagai berikut.
a. Pada reaksi pembentukan 72 gram H 2O (s) dibebaskan kalor 1.168 kJ.
b. Pada reaksi penguraian 56 gram NH 4F(s) diperlukan kalor 185,6 kJ
c. Pada reaksi pembakaran 11,4 gram C 8H18(g), dibebaskan kalor 547,1 kJ.
(Diketahui Ar C = 12; H= 1; N = 14; O= 16; F = 19)

12

2. Jika gas nitrogen direaksikan dengan gas oksigen akan dihasilkan gas nitrogen
dioksida. Bila reaksi tersebut melepaskan kalor sebanyak 200 kJ. Maka
tuliskanlah persamaan reaksi termokimianya serta buat juga diagram
energinya !
3. Diketahui entalpi pembentukan CO2 = -393,5 kJ, H2O = -242 kJ, C3H8 = -104 kJ.
Maka tentukanlah jumlah kalor yang dapat dibebaskan jika 1 gr C 3H8 dibakar
sempurna membentuk gas CO2 dan air.
4. Hitunglah besarnya kerja ( J ) yang dilakukan oleh suatu sistem yang mengalami
ekspansi melawan P = 3 atm dengan perubahan V = 25 L !(lihat hal 2)
5. Berapa joule diperlukan untuk memanaskan 200 gram air dari 25 oC menjadi
80 oC? ( kalor jenis air = 4,18 J / g.K )(lihat hal 4)
6. Suatu reaksi eksoterm mempunyai harga ∆E = – 200 kJ. Jika reaksi Jika reaksi
berlangsung pada P tetap dan V sistem bertambah, maka sebagian ∆E tersebut
digunakan untuk melakukan kerja.Jika jumlah kerja yang dilakukan
sistem = –15 kJ.Tentukan qp (lihat hal 4)
7. Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 250C
menjadi 720C. Jika diketahui massa jenis air = 1g mL-1, dan
kalor jenis air = 4,2 Jg-1 0C-1, Tentukan ∆H reaksi pemanasan tersebut !
Soal soal KD. 3.5.
3.5. Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan,entalpi,
pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess dan konsep energi ikatan.
Kerjakan soal soal di bawah ini dengan benar
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi standart (∆H0)
2. Jelaskan apa yang dimasud dengan perubahan entalpi pembentukan standart(∆Hf0)
3. Jelaskan apa yang dimasud dengan perubahan entalpi penguraian standart (∆Hd0)
4. Jelaskan apa yang dimasud dengan perubahan entalpi pembakaran standart((∆Hc0)
5. Jelaskan apa yang dimasud dengan perubahan entalpi pelarutan standart ((∆Hs0)
6. Tuliskan persamaan termokimia untuk data berikut.
a. ∆H0f H2O(ℓ) = -187 kJ mol-1
b. ∆H0f H2S(ℓ) = -20,2 kJ mol-c. ∆H0f CaCO3(s) = -207,8 kJ mol- 1
d. ∆H0f H2SO4(ℓ) = -843,99 kJ mol-1
e. ∆H0f CH3Cl(s) = + 74,81 kJ mol-1
7. Dari soal nomor enam di atas ubahlah kedalam perubahan entalpi penguraian
standart (∆Hd0)!
8. Tuliskan persamaan termokimia untuk data berikut :
a. ∆H0C CH4(g) = -890,37 kJ mol-1
b. ∆H0C H2(g) = -285,83 kJ mol-1
c. ∆H0C C3H8(g) = -2.220 kJ mol-1
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum Hess !
10. Ada 3 cara untuk menentukan ∆Hreaksi . Jelaskan dengan dilengkapi ketentuannya !
Soal soal KD. 4.5.
4.5.Menentukan perubahan entalpi berdasarkan data kalorimetri, entalpi
pembentukan, atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess
1. Diketahui :
H2 + F2 → 2HF ∆H = -537 kJ
C + 2F2 → CF4 ∆H = -680 kJ
2C + 2H2 → C2H4 ∆H = 52,3 kJ
Maka tentukanlah ∆H reaksi berikut : C2H4 + 6F2 → 2CF4 + 4HF
2. Diketahui :
Zn + S → ZnS ∆H = -206 kJ
ZnS + 2O2 → ZnSO4 ∆H = -777 kJ
Tentukan entalpi pembentukan ZnSO4 !
3. Diketahui data sebagai berikut :
S + 3/2 O2 → SO3 ∆H = -395,2 kj
2SO2 + O2 → 2SO3 ∆H = +198,2 kj
Tentukanlah ∆H reaksi S + O2 → SO2

13
4. Diketahui :
S + O2 → SO2 ∆H = -296,8 kj
2SO2 + O2 → 2SO3 ∆H = -197,8 kj
Tentukanlah entalpi reaksi S + 3/2 O2 → SO3 !
5. Pembakaran bensin adalah suatu proses eksoterem. Apabila bensin dianggap
terdiri atas isooktana, C8H18. Tentukanlah jumlah kalor yang dibebaskan pada
pembakaran 1 L bensin. Diketahui entalpi pembakaran isooktana = -5460
kJ/mol dan massa jenis isooktana = 0,7 kg. Tulis reaksi termokimianya.
6. Diketahui entalpi pembakaran methanol = 238,6 kJ, CO2 = -393,5 kJ dan
H2O = -286 kJ, maka :
A. Tentukanlah entalpi pembakaran methanol membentuk gas CO2 dan air
B. Tentukanlah jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gr Methanol
7. Diketahui :
Entalpi pembentukan H2O = -242 kJ / mol
Energi ikatan H – H = 436 Kj/mol
Energi ikatan O = O = 495 Kj/mol
Energi ikatan rata – rata O – H dalam air adalah . . . .
8. Diketahui : 2C + 3H2 → C2H6 ∆H = -85 kJ/mol
Energi ikatan C – C = 349 kJ/mol
Energi ikatan H – H = 436 kJ/mol
Energi penguapan C = 718 Kj/mol
Tentukan energy ikatan rata – rata C – H pada C2H6 !
9. Diketahiu :
C = C = 614 KJ/Mol C – Cl = 328 KJ/Mol
C – C = 348 KJ/Mol H – Cl = 431 KJ/Mol
C – C = 413 KJ/Mol
∆Hreaksi dari reaksi H2C=CH2 + HCl→ H2C – CH2Cl adalah….
10. Diketahui data energy ikatan sebagai berikut (Ar C=12,H=1)
C – H = 410KJ/Mol
C = O =732 KJ/Mol
O – H = 460KJ/Mol
O = O = 489KJ/Mol
C Ξ C = 828KJ/Mol
Perubahan dan entalpi pada pembakaran 26 gram gas C 2H2 menurut reaksi :
C2H2(g) + 2,5O2(g)→2CO2(g) + H2O(g) adalah….
Ulangan Harian
Pilihlah jawaban yang paling tepat! sebesar….
1. Suatu bahan bakar yang berasal dari
senyawa hidrokarbon mempunyai entalpi
pembakaran - 2,305 kJ/mol. Bila bahan
bakar (Mr = 44) tersebut dibakar sebanyak
10,5 gram, maka entalpi pembakaran yang
dihasilkan….
A. 10,5 x 2,305 kJ A. + 75 kJ/mol
B. – 75 kJ/mol
44
C. – 1.270 kJ/mol
B. 44 x 2,305 kJ D. – 1.345 kJ/mol
10,5 E. – 2.615 kJ/mol
14
C. 10,5 kJ
44 x 2,305
3. Sebanyak 2 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan
D. 44 kJ ke dalam kalorimeter yang berisi 100 gram
air,setelah larut ternyata suhu kalorimeter
10,5 x 2,305 beserta isinya naik dari 280 C menjadi 380C,
E. 44 x 10,5 x 2,305 kJ jika kalor jenis (Cp) = 4,2 J g-1 K-1 dan massa
NaOH diabaikan, maka ∆H pelarutan NaOH
dalam air dinyatakan dalam Jmol-1 adalah….
2. Diketahui energi ikatan rata-rata sebagai A. – 100 x 4,2 x 10 x 40
berikut: 2
C ≡ C = 839 kJ/mol H – Cl= 431 kJ/mol
C – H= 410 kJ/mol C = C = 607 kJ/mol B. – 100 x 4,2 x 10 x 2
C – C= 343 kJ/mol C – Cl= 328 kJ/mol 40
Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi
C. – 40 x 4,2 x 10 x 2
100
D. – 40 x 4,2 x 100 x 2
10
E. – 40 4,2x100
10 x 2
4. Untuk membentuk 1 mol NH4Cl dari
unsur-unsurnya diperlukan energi
314,4 kJ. Diagram tingkat energi berikut Dari bagan tersebut pernyataan yang benar
yang sesuai adalah…. untuk reaksi penguraian 2
HI → H2 +I2 berlangsung secara….
A. eksoterm karena energi sistem berkurang
B. eksoterm karena energi sistem bertambah
C. endoterm karena energi sistem berkurang
D. endoterm karena energi sistem bertambah
E. endoterm karena energi lingkungan bertambah

7. Air sebanyak 2 liter dipanaskan dengan


pembakaran elpiji dari suhu 270C menjadi
750C . Jika elpiji dianggap C3H8 (Mr = 44)
dan terbakar sebanyak 44 gram. Seluruh
energi dari pembakaran elpiji digunakan
untuk menaikkan suhu air. Massa jenis air
= 1 gCm-3, kalor jenis air =4,2 Jg-1 0C.
Besarnya perubahan entalpi reaksi
pembakaran elpiji….
A. -403,2 kJ
B. -4,18 kJ
C. +4,18 kJ
D. +403,2 kJ
5. Diketahui ∆Hf0 CH4 = -74,81 kJ/mol
E. +420 kJ
∆Hf0 CO2 = -393,5 kJ/mol
8. Pembakaran 32 gram metana (Mr = 16)
∆Hf0 H2O = -242 kJ/mol
dalam kalorimeter menyebabkan suhu
Persamaan reaksi pembakaran berikut: kalorimeter naik dari 25,5 0C menjadi
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O 90,50C. Jika kalorimeter berisi 4 liter air
menghasilkan perubahan entalpi (∆Hc0) dan massa jenis air = 4,2 J g-1 0C-1 serta
sebesar…. kapasitas kalor kalorimeter dianggap nol,
maka entalpi pembakaran gas metana
tersebut adalah…kJ mol-1.
A. -546
A. -74,81 kJ/mol
B. -273
B. -802,69 kJ/mol
C. -965,61 kJ/mol C. +273
D. +890,35 kJ/mol D. +546
E. +965,61kJ/mol
6. Berikut bagan suatu reaksi: E. 1.092
15
9. Perhatikan gambar percobaan berikut:
Besarnya entalpi reaksi
CH2═CH2 + HCl → CH3CH2Cl adalah ....
A. -312 kJ/mol
B. -48 kJ/mol
C. +48 kJ/mol
Kelompok gambar yang termasuk reaksi
D. +100 kJ/mol
eksoterm adalah….
A. 1 dan 2 E. +312
B. 1 dan 3 kJ.mol 13.Perhatikan
C. 2 dan 3 gambar berikut!
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
10.Perhatikan beberapa gambar proses
eksoterm/endoterm berikut!

Peristiwa yang merupakan reaksi


endoterm adalah ....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
Gambar yang menunjukkan reaksi D. 3 dan 4
endoterm adalah…. E. 3 dan
A. 1 dan 2 5 14. Perhatikan beberapa
B. 1 dan 3 gambar berikut!
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
11. Perhatikan siklus energi
berikut!

Gambar yang menunjukkan terjadinya


proses endoterm adalah gambar nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
Harga perubahan entalpi D. (2) dan (4)
pembentukan 1 mol gas SO3 adalah .... E. (3) dan (4)
A. +790 kJ 15.Perhatikan persamaan reaksi
B. +395 kJ termokimia
di bawah ini!
C. -395 kJ (1) ½ N2 (g) + ½ O2 (g) → NO (g) ∆H = + kJ/mol
(2) NO2 (g) → ½N2(g)+O2 (g) ∆H = - kJ/mol
D. -396 kJ
(3) CO2 (g) → C (s) + O2 (g) ∆H = + kJ/mol
E. -790 kJ (4) C2H5OH(l) + 3O2(g) →2CO2(g) + 3H2O(l) ∆H = kJ/mol
12.Data energi ikatan rata-rata: (5) Na (s) + ½ Cl2 (g) → NaCl (aq) ∆H = - kJ/mol
Pasangan persamaan reaksi yang
C═C : 609 kJ/mol;
merupakan ∆H0f, ∆H0d, dan ∆H0c adalah….
C─H : 412 kJ/mol A. (3), (4) dan (5)
H─Cl : 426 kJ/mol; B. (2), (4) dan (5)
C. (1), (2) dan (3)
C─Cl : 326 kJ/mol; D. (1), (3) dan (5)
C─C : 345 kJ/mol E. (1), (2) dan (4)
16
19. Perhatikan diagram berikut!
16. Beberapa persamaan reaksi kimia
dalam kehidupan sehari-hari:
(1) C6H12O6 (aq) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (g)
(2) CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (aq)
(3) HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
(4) C (s) + H2O (g) → CO (g) + H2 (g)
(5) 6CO2 (g) + 6H2O (g) → C6H12O6 (aq) + 6O2 (g)
Proses endoterm terdapat pada reaksi
nomor….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
17. Perhatikan persamaan reaksi
termokimia berikut!
½ H2 (g) + ½ Br2 (g) → HBr (g) ∆H = -55 kJ/mol Berdasarkan diagram tersebut,
Grafik yang menunjukkan proses maka ∆H2 sebesar….
reaksi tersebut adalah…. A. – 124,25 kJ/mol
B. – 90,37 kJ/mol
C. – 56, 49 kJ/mol
D. + 56, 49 kJ/mol
E. + 124, 25 kJ/mol
20.Perhatikan grafik tingkat energi berikut!

Berdasarkan grafik tersebut,


harga ∆H3 menurut hukum Hess
adalah….
A. – 393, 5 kJ
B. – 172,5 kJ
C. + 172,5 kJ
18. Diketahui persamaan reaksi berikut:
D. + 192,0 kJ
CH4 (g) → C (s) + 2H2 (g) ∆H = +715,6kJ/mol
C (s) → C (g) ∆H = +74 kJ/mol E. + 393,5 kJ
H2 (g) → 2H (g) ∆H = +436,8kJ/mol
Besarnya energi ikatan C – H dalam 21. Campuran 100 mL HCl 1 M dan NaOH
molekul CH4 adalah…. 1 M ternyata menghasilkan peningkatan
A. + 189 kJ/mol suhu sebesar 60C . Jika kalor jenis air = 4,2
J/g0C, massa jenis larutan = 1 g/mL maka
B. + 248 kJ/mol persamaan termokimia yang paling tepat
C. + 415,8 kJ/mol adalah….
D. + 1226,4 kJ/mol
E. + 1663,2 kJ/mol
17 Pasangan yang merupakan proses
A. HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq)
endoterm adalah….
∆H = - 5040 kJ/mol
B. HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq)
A. (1) dan (2)
∆H = - 504 kJ/mol
C. HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq)
B. (1) dan (3)
∆H = - 50,4 kJ/mol
D. HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq)
C. (2) dan (3)
∆H = +50,4 kJ/mol
E. HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq)
D. (2) dan (4)
∆H = +5040 kJ/mol
E. (3) dan (4)
22. Diagram tingkat energi pembentukan
senyawa timbal oksida (PbO2) sebagai
berikut:

Perubahan entalpi (∆H1) reaksi tersebut


sebesar….
A. – 218,00 kJ
B. – 235,50 kJ
C. – 276,60 kJ
D. – 335,20 kJ
E. – 344,60 kJ
23. Perhatikan gambar percobaan berikut!

Apabila massa jenis air = 1 g/mL dan kalor


jenis air = 4,2 J/g0C, maka ∆H netralisasi
per mol H2O adalah….
A. – 25,20 kJ
B. – 50,40 kJ
C. – 54,60 kJ
D. – 55,44 kJ
E. – 57,10 kJ
22. Perhatikan peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari berikut ini!
(1) bensin (C8H18) dibakar dalam karburator

(2) fotosintesis pada tanaman


(3) besi berkarat
18
(4) air keringat menguap ketika berolah raga

Anda mungkin juga menyukai