Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HUKUM SATU TERMODINAMIKA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Nama : M. Rasya Nahumarury


Kelas : XI IA-3

BAB I
PENDAHULUAN
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani : thermos = panas dan dynamic = perubahan,
dengan kata lain termodinamika adalah fisikaenergi, panas ,kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistic di mana banyak
hubungan termodinamika berasal. Jadi, secarakompleks termodinamika adalah ilmu tentang
energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja.
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta bersifat kekal,
tidak dapat dimusnahkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi
dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan.
Hal ini erat hubungannya dengan hukum–hukum dasar pada termodinamika.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang hukum pertama termodinamika
dan kapasitas kalor gas. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan
hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang
diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu
apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hukum 1 Termodinamika
Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar”.
Sesuai dengan hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan sebaliknya. Hukum ini bisa juga dinyatakan
sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau dimusnahkan, namun bisa dirubah dari satu
bentuk kebentuk lainnya”. Sesuai dengan hukum ini, energi yang diberikan oleh
kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah dengan
perolehan energy dalam karena kenaikan temperatur.
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu system akan bertambah
(system akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor
diambil dari sistem, volume dan suhu system akan berkurang (system tampak
mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang
penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan
sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energy
dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada system akan menyebabkan system
melakukan usaha dan mengalami perubahan energy dalam.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energy dalam termodinamika
atau disebut Hukum I Termodinamika.Untuk suatu proses dengan keadaan akhir
(2) dan keadaan awal (1)
∆U = U2–U1
Temodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai
pengaliran panas, perubahan-perubahan energi yang diakibatkan dan usaha yang
dilakukan oleh panas.
Usaha luar ( W ) yaitu : Usaha yang dilakukan oleh system terhadap
sekelilingnya terhadap sistem. Misalkan gas dalam ruangan yang
berpenghisap bebas tanpa gesekan dipanaskan ( pada tekanan tetap ) ;
maka volume akanbertambahdengan V. Usaha yang dilakukanoleh gas terhadap udara
luar : W = p.V Usaha dalam ( U ) adalah : Usaha yang dilakukan oleh bagian dari suatu
system pada bagian lain dari system itu pula. Pada pemanasan gas seperti di atas, usaha
dalam adalah berupa gerakan-gerakan antara molekul- molekul gas yang dipanaskan
menjadi lebih cepat.

Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai


Q = W + ∆U
Dimana :
Q = kalor yang masuk/keluarsistem
U = perubahanenergidalam
W = Usaha luar.
Q positif, sistem menerima kalor.
Q negatif, sistem melepas kalor.
W positif, sistem melakukan usaha.
W negatif, sistem menerima usaha.
positif, terjadi penambahan energi dalam pada sistem.
negatif, terjadi penurunan energi dalam pada sistem
.
Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang
lain akibat adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa
dikatakan bahwa kalor merupakan energi yang berpindah dari sistem ke
lingkungan atau energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya
perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kalor
akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu lingkungan
lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju sistem.
Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya
perbedaan suhu, maka Kerja (W) berkaitan dengan perpindahan energi yang
terjadi melalui cara-cara mekanis lingkungan. Sebaliknya jika lingkungan melakukan
kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan menuju sistem.
Ketika suatu benda sedang bergerak maka benda tersebut memiliki energy kinetik dan
berdasarkan energi kinetik ini benda dapat melakukan usaha. Serupa dengan itu, benda
yang berada pada pada ketinggian tertentu dari suatu acuan
memiliki energi potensial dan berdasarkan energi potensial ini benda juga dapat
melakukan usaha. Kedua macam energi ini disebut energi luar (eksternal energi).
Sebagai tambahan terhadap energi luar ini setap benda memiliki memiliki energi
yang tidak nampak dari luar, energi ini disebut energi dalam.
Dari sudut pandang termodinamika, energi dalam (internal energy) didefinisikan
suatu sistem sebagai jumlah energi kinetik seluruh partikel penyusunnya, ditambah
jumlah seluruh energi potensial dari interaksi antara seluruh partikel itu Energi dalam
merupakan fungsi keadaan sistem, jika keadaan sistem berubah maka energi dalam juga
berubah tetapi energi dalam tidak tergantung pada lintasan yang ditempuh sistem untuk
perubahan keadaan tersebut. Selama terjadi perubahan suatu sistem, energi dalam dapat
berubah dari keadaan.
Energi dalam (U) atau energi internal disebut juga energi termal. Ketika pada
volume tetap dipanaskan, suhu gas akan bertambah. Akibatnya, tekanan gas bertambah.
Saat dipanaskan, molekul-molekul gas mendapat energi sehingga energi kinetik molekul-
molekul gas bertambah. Tentu saja kecepatan rata-rata molekul juga bertambah dan
frekuensi tumbukan molekul dengan dinding bertambah. Hal ini menyebabkan tekanan
gas bertambah. Gejala ini menunjukkan energi dalam gas bertambah Misalnya jika sistem
melakukan kerja terhadap lingkungan, maka energi dengan sendirinya akan berpindah
dari sistem menuju

B. Proses dalam Termodinamika


Hukum pertama termodinamika terjadi pada proses termodinamika yang sering terjadi pada
keadaan praktis. Proses-proses ini dapat diringkas sebagai “tanpa perpindahan panas” atau
adiabatik, “volume konstan” atau isokhorik, “tekanan konstan” atau isobarik, dan “suhu
konstan” atau isotermal.
1. Proses isotermik
2. Proses isokhorik
3. Proses isobaric
4. Proses adiabatic

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan:
Kesimpulan yang dapat disampaikan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Hukum pertama termodinamika (first law of thermodynamics). ” Jika energi panas yang
diberikan sistem dikurangi dengan usaha yang
dilakukan oleh sistem sama dengan perubahan energi dalam sistem”.Dengan demikian,
hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa
sejumlah kalor (Q) yang diterima dan usaha (W) yang dilakukan terhadap
suatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam.
2. Proses dalam
termodinamika, meliputi isobarik (tekanan konstan), isokhorik (volume konstan),
isotermik (suhu konstan), dan adiabatic (tanpa panas). Keempat proses ini memiliki
aplikasi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, proses ini merupakan salah satu
penerapan termodinamika yang dapat dilihat secara jelas

Anda mungkin juga menyukai